Anda di halaman 1dari 7

Nama : Purwati Ningsih

Nim : ACA 118 036

Matkul : Fisika Dasar

Ringkasan

4. Energi dan Usaha pada Gerak Rotasi

a. Energi kinetic rotasi

Energi kinetik rotasi ialah sebuah benda padat dapat diturunkan dari energi kinetik translasi
perhatikan dibawah ini:

m = massa benda dalam itungan kg


v = kecepatan linier benda dalam m per s2
Ek = energi kinetik benda yang dalam joule.

NGAT! v = ? R maka
Karena mR2 adalah momen inersia jadi rumus energi kinetik rotasi dapat dirumuskan sebagai
berikut adalah

dengan:
Ekrot = energi kinetik rotasi dalam
I = momen inersia benda dalam kg.m2
? = kecepatan sudut dalam rad per s

Sebuah gaya F dapat bekerja pada jarak R dari sumbu putar benda.

s dengan W = usaha gerak rotasi dalam = momen gaya dalam kg.


m ? = sudut yang akan dibentuk dalam rad

Dalam gerak rotasi sebuah momen gaya akan melakukan kerja keras pada benda atau diubah
energi kinetik rotasinya sesuai dengan hubungan

Pada gerak rotasi juga akan berlaku hukum kekekalan energi mekanik jika resultan gaya luar
sama dengan nol yaitu :
Ep + Ek tran + Ek rot = tetap
Ep1 + Ek tran 1 + Ek rot 1 = Ep2 + Ek tran 2 + Ek rot 2

b. Gerak menggelinding

Gerak gabungan antara gerak translasi dan gerak rotasi disebut sebagai mengelinding. Di bagian
depan kita meninjau sebuah partikel yang dapat bergerak berputar memiliki tenaga kinetik
sebesar K adalah I?2. Bila yang berotasi adalah benda tegar maka kita dapat gunakan momen
inersia benda yang bersangkutan. Untuk benda yang menggelinding maka tenaga kinetiknya
adalah hasil penjumlahan antara tenaga kinetik translasi dan tenaga kinetik rotasi.Benda yang
akan melakukan gerak menggelinding memiliki persamaan rotasi dan persamaan translasi .akan
teteapi, Besarnya energi kinetik yang akan dimiliki benda dapat mengelinding adalah jumlah
energi kinetik rotasi maupun energi kinetik translasi. Benda yang melakukan gerak translasi dan
rotasi sekaligus disebut menggelinding.

c. Usaha dalam gerak rotasi

Setiap benda bergerak memiliki energi kinetik. Pada saat berotasi, benda memiliki energi gerak
yang disebut energi kinetik rotasi, yang besarnya:

Ek = ½ m . v2

Kecepatan linier, v = r. ω, maka:

Ek = ½ m(r. ω)2 = ½ m.r2 . ω2

Karena m.r 2 = I, maka energi kinetik rotasi adalah:

Ek = ½ I . ω2

Untuk benda yang bergerak menggelinding di atas bidang seperti pada gambar berikut.
Besarnya energi kinetik benda menggelinding merupakan jumlah energi kinetik rotasi dan energi
kinetik translasi.

Benda mengalami dua gerakan sekaligus yaitu gerak rotasi terhadap sumbu bola dan gerak
translasi terhadap bidang. Besarnya energi kinetik yang dimiliki benda merupakan jumlah energi
kinetik rotasi dengan energi kinetik translasi, sehingga dirumuskan:

Ek = EkR = EkT
Ek = ½ I . ω2 + ½ m . v2

Perhatikan gambar berikut!

Roda berotasi pada sumbu tetap.

Usaha yang dilakukan pada benda yang berotasi dapat ditentukan berikut ini.

Sebuah roda berotasi pada sumbu tetap dalam selang waktu Δt, sebuah titik pada roda tersebut
menempuh sudut T dan lintasan sejauh s. Usaha yang dilakukan gaya F adalah:

W = F.s

Karena s = r . θ dan τ = r . F, maka:

W = τ . θ

dengan:
W = usaha ( J)
τ = momen gaya (Nm2)
θ = sudut yang ditempuh

Usaha yang dilakukan oleh momen gaya sama dengan perubahan energi kinetik rotasi:
W = Δ Ekrot = ½ I. ω22 – I. ω12
5. Momentum Sudut

Momentum sudut adalah ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak benda yang
sedang berputar atau bergerak melingkar.

Momentum sudut dirumuskan dengan:

dimana:
L adalah momentum sudut (kgm2s-1)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
 adalah kecepatan sudut benda (rad/s)
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
r adalah jarak benda ke sumbu putarnya (m)

a. Hubungan Momentum sudut dengan momen gaya


b. Hukum Kekekalan Momentum Sudut

c. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum sudut dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai