Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“KOMPETENSI GURU DALAM KONTEKS KEPROFESIAN”

Disusun Oleh :
Kelompok 8
Sriyelni Apliantie ACA 118 008
Purwati Ningsih ACA 118 036
M.Bahrul Anwar ACA 118 039
Ericho Kurniawan ACA 118 046
Leyli Yustaria Pebriani ACA 118 049

Nama Dosen Pengampu :


Dra. Sumarni, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kompetensi Guru Dalam Konteks
Keprofesian”.

Dengan selesainya makalah ini kami mohon  kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kemajuan dalam hal
Penyusunan Makalah di kemudian hari.

Akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah


berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Palangka Raya, Mei 2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sebagai profesi kemampuan guru ini erat kaitannya dengan keberhasilan


guru sebagai seorang pendidik, dimana guru yang berkompeten maka guru
tersebut berpeluang menjadi pendidik yang professional.

Seorang guru dituntut untuk memiliki paling tidak 3 bidang kompetensi ,


yakni kompetensi individu, kompetensi sosial dan kompetensi guru dalam konteks
keprofesian. artinya, seorang guru yang kompeten adalah guru yang secara
pribadi, sosial maupun profesional memilki kemampuan yang dapat diandalkan.
sebagai pribadi , guru dituntut untuk mampu menjadi panutan atau teladan sangat
fatal akibatnya jika ada guru yang dalam hal bicara misalnya, terlihat arogan
seperti anak jalanan. ini akan ditiru oleh para siswa dan dipraktikkan dengan cara
yang lebih parah lagi. dalam bidang sosial sebagai anggota masyarakat ,guru harus
mampu menampilkan pola hubungan yang harmonis dengan tetangga dan
masyarakat dimana ia tinggal.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang sesungguhnya seorang guru


dituntut untuk memiliki beberapa kompetensi. Kompetensi disini berupa
seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik, pengajar, pembina, pengasuh dan penuntun.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka rumusan


masalah ini adalah :

1.2.1 Hakikat Kopetensi Guru


1.2.2 Hakikat Keterampilan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

1.3 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah :

1.3.1 Untuk mengetahui Hakikat kompetensi guru 

1.3.2.Untuk mengetahui Keterampilan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kompetensi

Di dalam bahasa Inggris terdapat minimal tiga peristilahan yang


mengandung makna apa yang dimaksudkan dengan perkataan kompetensi.

1.“competence (n) is being competent, ability (to do the work)”

2.“competent (adj.) refers to (persons) having ability, power, authorit


skill,knowledge, etc.(to do what is needed)”

3 “competency is rational performance which satisfactory meets the


objectives
for a desired condition”

Definisi pertama menunjukkan bahwa kompetensi itu pada dasarnya


menunjukkan kepada kecakapan atau kemampuan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan. Sedangkan definisi kedua menunjukkan lebih lanjut bahwa kompetensi
itu pada dasarnya merupakan suatu sifat (karakteristik) orang-orang (kompeten)
ialah yang memiliki kecakapan, daya (kemampuan), otoritas (kewenangan),
kemahiran (keterampilan), pengeahuan, dan sebagainya. Untu mengerjakan apa
yang diperlukan. Kemudian definisi ketiga lebih jauh lagi, ialah bahwa
kompetensi itu menunjukkan keada tindakan (kinerja) rasional yang dapat
mencapai tujuan-tujuannya secara memuaskan berdasarkan kondisi (prasyarat)
yang diharapkan.

Dengan menyimak makna kompetensi tersebut diatas, maka dapat


dimaklumi jika kompetensi itu dipandang sebagai pilarnya atau teras kinerja dari
suatu profesi. Hal itu mengandung implikasi bahwa seorang professional yang
kompeten itu harus dapat menunjukkan kaakteristik utamanya, antara lain:

 Mampu melakukan sesuatu pekerjaan tertentu secara rasional. Dalam arti,


ia harus meiliki visi dan misiyang jelas mengapa ia melakukan apa yang
dilakukannya berdasarkan anlisis kritis dan pertimbangan logis dalam
membuat pilihan dan mengambil keputusan tentang apa yang
dikerjakannya. “He is fully aware of why he is doing what he is doing”
 Menguasai perangkat pengeahuan (teori dan konsep, prinsip dan kaidah,
hiptesis dan generalisasi, data dan informasi, dan sebagainya) tentang
seluk beluk apa yang menjadi bidang tugas pekerjannya. “He really knows
what is to be done and how do it”
 Menguasai perangkat keterampilan (strategi dan taktik, metode dan teknik,
prosedur dan mekanisme, srana dan instrument, dan sebaginya) tentang
cara bagaimana dan dengan apa harus melakukan tugas pekerjaannya. “He
actually knows through which ways he should go and how to go through”.
 Memahami perangkat persyaratan ambang (basic standards) tentang
ketentuan kelayakan normatif minimal kondisi dari proses yang dapat
ditoleransikan dan kriteria keberhaslan yang dapat diterima dari apa yang
dilakukannya (the minimal acceptable performances).
 Memiliki daya (moivasi) dan cita (aspirasi) unggulan dalam melakukan
tugas pekerjaannya. Ia bukan sekedar puas dengan memadai persyaratan
minimal, melainkan berusaha mencapai yang sebaik mungkin
(profesiencies). “He is doing the best with a high achievement
motivation”.
 Memiliki kewenangna (otoritas) yang memancar atas penguasaan perangat
kompetensinya yang dalam batas tertentu dapat
didemonstrasikan (observable) dan teruji (meansurable), sehingga
memungkinkan memperoleh pengakuan pihak berwenang (certifiable).

Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan


yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. The state of legally
competent or qualified. Menurut UU No. 14/2005 (UUGD), Kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan”. Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai


dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti lain dari
kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar
kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan.
Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan
kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap profesional dalam
menjalankan fungsi sebagai guru. Berdasarkan pengertian tersebut, Standar
Kompetensi Guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan,
ditetapkan dan disepakati bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut
kompeten.

Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang


profesional adalah guru yang kompeten (berkemampuan). Karena itu, kompetensi
profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru
dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi.
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan
sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran,
kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Pada umumnya di
sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan
menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara
mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.

Dalam pendapat lain juga disebutkan bahwa kompetensi guru (Teacher


Competency) the ability of a teacher to responsibly perform has or her duties
appropriately. Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.
Kompetensi professional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan
berhasil.

Kompetensi professional guru akan memadai jika ditopang oleh


kompetensi personal dan social yang baik sehingga mengantarkannya pada
pembelajaran atau pengajaran yang baik.

2.2 Jenis-jenis Kompetensi

2.2.1 Kompetensi Kepribadian

Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,


dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.

1. Kepribadian yang mantap dan stabil


2. Bertindak sesuai dengan norma hokum
3. Bertindak Sesuai dengan norma social
4. Bangga sebagai guru
5. Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma
6. Kepribadian yang dewasa
7. Menampilkan kemandirian dalm bertindak sebagai pendidik
8. Memiliki etos kerja sebagai guru
9. Kepribadian yang arif
10. Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik,
sekolah dan masyarakat
11. Menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak
12. Kepribadian yang berwibawa
13. Memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik
14. Memiliki perilaku yang disegani
15. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan
16. Bertindak sesuai dengan norma religius (iman, takwa, jujur, ikhlas, suka
menolong)
17. Memiliki perilaku yang diteladani peserta didik
2.2.2 Kompetensi Pedagogik

Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan


pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

1. Memahami peserta didik secara mendalam.


2. Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
perkembangan kognitif
3. Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian
4. Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik
5. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran
6. Memahami landasan pendidikan
7. Menerapkan teori belajar dan pembelajaran
8. Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik,
kompetensi yang akn dicapai dan materi ajar
9. Menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih
10. Melaksanakan pembelajaran
11. Menata latar (setting) pembelajaran
12. Melaksanakan pembelajaran yang kondusif
13. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
14. Merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode
15. Menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan
tingkat ketuntasan belajar (mastery learning)
16. Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas
program pembelajaran secara umum
17. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya
18. Memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi
akademik
19. Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi
akademik
20. Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi
akademik

2.2.3 Kompetensi Profesional

Merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,


yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur
dan metodologi keilmuannya.

1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi


2. Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
3. Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi atau
koheren  dengan materi ajar
4. Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait
5. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
6. Menguasai struktur dan metode keilmuan
7. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk
memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi

2.2.4 Kompetensi Sosial

Merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara


efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat.

1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik


2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik
dan tenaga kependidikan
3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau
wali peserta didik dan masyarakat

2.2.5 Kompetensi Kinerja Profesi Guru

Kompetensi guru diindonesia telah pula dikembangkan oleh proyek


pembinaan pendidikan guru depatermen pendidikan dan kebudayaan. Pada
dasarnya kompetensi guru menurut P3G bertolak dari analisis tugas-tugas seorang
guru, baik sebagai pengajar, pembimbing, maupun administrator kelas. Ada
sepuluh kompetensi guru menurut P3G (proyek pembinaan pendidikan guru),
yakni :

 Menguasi bahan
 Mengelola program belajar mengajar
 Mengelola kelas

Anda mungkin juga menyukai