Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KELOMPOK 2

“KEMAMPUAN GURU DALAM


PENGELOLAAN KELAS”
Dosen Pengampu: Dra. Sumarni, M.Pd

Disusun oleh:
 Ayu Lestari (ACA 118 009)
 Purwati Ningsih (ACA 118 036)
 Meila Kristin (ACA 118 043)
 Lang Arwanda S B (ACA 118 054)
 Luth Fatun Nisa (ACA 118 042)
 Wulan Anggraeni (ACA 118 011)

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
TAHUN 2019

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta Inayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Peran
Guru Dalam Pengelolaan Kelas” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Kelompok mata kuliah
Profesi Kependidikan yang di dalamnya akan dibahas mengenai konsep serta tata
cara untuk menumbuhkan peran guru dalam pengelolaan kelas yang baik agar
proses belajar mengajar dapat tercipta dengan keharmonisan.
Jhon Lock mengemukakan Teori “Tabula Rasa” yang berarti manusia itu
bagai meja lilin putih, dibentuk dan diukir bukan oleh sendirinya, melainkan oleh
orang – orang di sekitarnya serta oleh lingkungannya, Oleh sebab itulah Konsep
“Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas” sangat penting untuk dipahami, karena
pengelolaan kelas bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik
agar anak dapat dibentuk sesuai potensi yang ia miliki.
Kelompok kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi penyusun pada khususnya serta bagi para pembaca pada umumnya dan dapat
dipertimbangkan untuk diaplikasikan manfaatnya pada kehidupan sehari-hari.

Penyusun

24 Juni 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...……………………....………………………... i


DAFTAR ISI ..……......…………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah..……………….……………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………........ 1
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah ….………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
2.1 Definisi Pengelolaan Kelas..................................................…….3
2.2 Alasan Perlunya Strategi Pengelolaan Kelas.....................……. 4
2.3 Upaya – Upaya dalam Pengelolaan Kelas ................................5
2.4 Komponen – Komponen Pengelolaan Kelas............................................................. 8
2.5 Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas........................................................................ 11
BAB III PENUTUP............................................................................................
3.1 Kesimpulan …………..………..………….……………..…………. 13
3.2 Saran …………………………………………………………....….. 13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................14

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelas adalah salah satu tempat pembelajaran yang di dalamnya terdapat kepala-
kepala dengan pemikiran dan logika yang berbeda satu sama lain namun harus
disatukan pada satu sisi yaitu kenyamanan dalam pembelajaran dengan tujuan
mendasar tidak lain adalah keberhasilan pembelajaran itu sendiri.
Akan tetapi, pola pembelajaran dalam ruangan tidak selalu efektif dalam waktu
yang lama, karena selalu timbul kejenuhan bila seorang guru tidak berusaha
sedemikian rupa untuk menimbulkan rasa nyaman bagi siswa – siswanya dalam
bel;ajar. Kejenuhan tersebut dapat terbentuk dalam berbagai macam penunjukkan
perilaku, baik kenakalan, over aktif, lower aktif atau bahkan down spirit. Oleh karena
itu, pengelolaan kelas agar kondisi kelas menjadi kondusif untuk melanjutkan kegiatan
pembelajaran sangatlah diprioritaskan dalam dunia pendidikan, dan di dalam
Pengelolaan tersebut termaktub berbagai poin yang harus dipertahankan
maupun dirombak mengikuti siswa agar keharmonisan pembelajaran dapat dicapai.
Pada makalah ini, akan dibahas hal – hal yang berkaitan dengan Pengelolaan Kelas
dengan tujuan agar dapat diaplikasikan kelak pada kelas yang sesungguhnya guna
kesuksesan proses belajar mengajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apalah definisi dari pengelolaan kelas ?
2. Mengapa pengelolaan Kelas sangat diperlukan dalam kegiatan belajar
mengajar ?
3. Apa sajakah upaya yang pantas dilakukan dalam pengelolaan kelas ?
4. Konsep – konsep seperti apakah yang seharusnya diterapkan dalam
pengelolaan kelas ?
5. Bagaimana peran seorang guru dalam membentuk pengelolaan kelas
yang baik dan benar ?

2
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dengan beberapa tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Memberikan pengutan pemahaman kepada para calon guru mengenai
pengelolaan kelas sebagai pendukung keberhasilan proses belajar mengajar;
2. Menjabarkan tata cara penerapan pengelolaan kelas yang baik dan
dianjurkan;
3. Menjawab seluruh permasalahan yang dicantumkan di dalam Sub-bab
rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pengelolaan Kelas
Berikut beberapa definisi Pengelolaan Kelas yang diungkapkan orang para ahli:
1. Definisi Menurut Made Pidarta
Pengelolaan kelas ditinjau dari pengertian lama dan pengertian baru
sebagai berikut:
a. Pengertian lama, Pengelolaan kelas adalah mempertahankan ketertiban kelas.
b. Pengertian baru, Pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan
menggunakan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi pengelolaan
kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, danmemelihara organisasi
kelas sehingga individu dapat memanfaaatkan kemampuannya, bakatnya, dan
energinya pada tugas- tugas individual (Pidarta, tth : 47).
2. Definisi Menurut Suharsimi Arikunto
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar tercapai kondisi yang optimal
sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan
(Arikunto, 1986: 143).
3. Definisi Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan
Pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk menata kehidupan
kelas dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber
belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk memaksimalkan efisiensi,
memantau kemajuan siswa, dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin
timbul (Wijaya dan Rusyan, 1994: 113)
4. Definisi Menurut Muljani A. Nurhadi
Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan
untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas yang
menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan
motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di
sekolah (Nurhadi, 1983: 162).

Jadi, bila kita ambil garis tengah antara pengertian – pengertian diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah upaya yang
dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas dengan menciptakan
atau mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang mendukung program
pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.2 Alasan Perlunya Strategi Pengelolaan Kelas


Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar
mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk
mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Karena
pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru
dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan
lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang
optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam
proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b)
guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d) guru
sebagai evaluator. Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut mampu
mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang
optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran. Menurut Amatembun (dalam Supriyanto,
1991:22) “Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam
menciptakan dan mempertahankan serta mengembang tumbuhkan motivasi
belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan”. Sedangkan menurut Usman
(2003:97) “Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya
proses belajar mengajar yang efektif”. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek
penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas
guru di dalamkelas. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi pengelolaan kelas sangat
mendasar sekali karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan
mengelola tingkah laku siswa dalam kelas, menciptakan iklim sosio emosional dan
mengelola proses kelompok, sehingga keberhasilan guru dalam menciptakan kondisi
yang memungkinkan, indikatornya proses belajar mengajar berlangsung secara
efektif.
2.3 Upaya – Upaya dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas jelas sekali membutuhkan pola – pola keterampilan tertentu agar
maksud dan tujuan pengelolaan dapat dicapai dengan baik, berikut dua macam
upaya pengelolaan kelas :
1. Preventif
Preventif Merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk mencegah
terjadinya gangguan dalam pembelajaran. Keterampilan ini berhubungan dengan
kompetensi guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dengan
penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal serta aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan keterampilan , yaitu sebagai berikut :
a. Sikap Tanggap

1. Guru memandang secara seksama ke seluruh sudut ruangan dan kepada


seluruh siswa secara bergantian.
2. Bergerak mendekati, yaitu guru mendekati siswa yang menimbulkan
gangguan atau kepada siswa yang menunjukkan aktivitas belajar dengan
baik dan tekun di kelas.
3. Memberi pernyataan positif terhadap perilaku siswa yang baik dan
nasehat atau teguran untuk siswa yang berperilaku negatif.
4. Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan yang dilakukan siswa.

b. Membagi Perhatian

Pengelolaan kelas yang efektif akan terjadi bila guru mampu membagi
perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang
sama, seperti :
1. Visual, yaitu dengan pandangan mata atau gerakan tubuh lainnya,
2. Verbal, yaitu dengan kata-kata.

c. Pemutusan Perhatian Kelompok


Adalah salah satu upaya guru sebagai tenaga pendidik membangun rasa
percaya diri dan tanggung jawab bagi siswa dalam bentuk kelompok agar dapat
bertanggungjawab terhadap diri maupun terhadap kelompoknya, yaitu dengan
tahapan sebagai berikut :
1. Memberi tanda pada kelompok
2. Meminta pertanggung jawaban anak didik
3. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas
4. Melakukan penghentian
5. Memberikan penguatan
6. Evaluasi Tingkat kemajuan anak didik

2. Kuratif
Merupakan keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan
pengembangan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini sangat berkaitan
dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan agar guru
dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang guru
telah menggunakan tingkah laku dan tanggapan yang sesuai, akan tetapi belum juga
berhasil sebaiknya guru meminta bantuan kepala sekolah, guru konselor, atau
orangtua siswa untuk membantu mengatasi gangguan tersebut.
Dua jenis keterampilan diatas adalah strategi yang baik digunakan untuk
mengatur kondisi belajar mengajar di dalam kelas, namun lebih terarah pada
penerapan tindakan pasif menghindarkan siswa dari gangguan yang dapat
membuyarkan konsenterasi serta kesungguhan niat dalam belajar.
Sedangkan bila kita merujuk pada strategi pengelolaan kelas, didapat dua
macam strategi yang biasa dihadapkan kepada siswa sebagai subjek pengelolaan
tersebut.
Strategi itu adalah :
a. Modifikasi tingkah laku :
Analisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah kemudian
modifikasi.
b. Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Dengan cara:
 Memperlancar tugas-tugas melalui kerjasama yang baik
 Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, memulihkan semangat anak didik,
dan menangani konflik yang timbul
 Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
2.4 Komponen – Komponen Pengelolaan Kelas
1. Pengelolaan Kelas/tempat belajar
Merupakan upaya mendayagunakan potensi kelas dengan cara melakukan seleksi
terhadap penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema dannsituasi kelas. Hal
yang dilakukan dalam pengelolaan kelas atau tempat belajar :
a. Pengaturan tempat duduk (meja dan kursi)
Pengaturan ini berdasarkan prinsip-prinsip :
 Aksebilitas, yaitu kemudahan siswa untuk menjangkau alat dan sumber
belajar yang tersedia.
 Mobilitas, yaitu memudahkan siswa dan guru untuk bergerak dari satu
bagian ke bagian lain dalam kelas.
 Interaksi, memudahkan terjadi interaksi dalam proses pembelajaran antara
guru dan siswa dan antar siswa.
 Variasi kerja siswa, memungkinkan siswa untuk dapat bekerja
secara perorangan atau kelompok.

2. Pengaturan alat-alat pengajaran.


Diantara alat-alat pengajaran dikelas yang harus diatur adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan kelas

 Sekolah yang maju memiliki perpustakaan disetiap kelas


 Pengaturannya dilakukan bersama-sama anak didik b. Alat peraga / media
pengajaran
 Alat peraga atau media pengajaran semestiunya diletakan di kelas agar
mudah penggunaannya
 Pengaturannya dilakukan bersama anak didik
b. Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain
 Ukurannya disesuaikan
 Warnanya harus kontras
 Penempatannya memperhatikan estetika dan terjangkau oleh anak didik
c. Papan presensi anak didik
 Di tempatkan dibagian depan sehingga dapat dilihat oleh semua anak didik
 Difungsikan sebagaimana mestinya
3. Penataan keindahan dan kebersihan kelas.
a. Hiasan dinding
 Burung garuda - gambar pahlawan
 Teks proklamasi - Peta/Globe
 Slogan pendidikan - Gambar presiden dan wakil presiden

b. Penempatan lemari
 Lemari buku diletakkan di depan
 Lemari alat-alat peraga diletakkan di belakang

c. Pemelihara kebersihan
 Anak didik bergiliran membersihkan kelas
 Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas

d. Ventilasi dan tata cahaya.


 Ventilasi sesuai dengan ruangan kelas
 Pengaturan cahaya perlu diperhatikan sehingga cahaya yang masuk
cukup
 Pengaturan cahaya perlu diperhatikan sehingga cahaya yang masuk cukup
 Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan.

4. Pengaturan anak didik


Pengelolaan siswa dalam satu kelas dapat dilakukan secara perorangan,
berpasangan, kelompok, sesuai keterlibatan siswa , interaksi belajar, dan
ketersedian sarana dan prasarana pendidikan serta karakteristik siswa.
Kegiatan interkasi edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki
peninjauan pada aspek perbedaan individual anak didik. Postur tubuh anak
didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang, anak didik yang
mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknya ditempatkan
didepan kelas. Dengan begitu mata anak didik yang minus dapat melihat
tulisan dipapan tulis dengan cukup baik. Anak didik cerdas berdampingan
dengan yang kurang cerdas. Anak pandai bicara dengan anak pendiam.
Sekolompok anak didik yang suka berulah harus dipisahkan dan harus dalam
pengawasan guru.
5. Pengelolaan Isi/ Materi Pembelajaran
Pengelolaan isi atau materi pelajaran yng dilakukan guru harus disiapkan dan
direncanakan dalam silabus dan sistem penilaian yang dibuat guru. Dari silabus
yang dibuat oleh guru akan tergambar jenis dan satuan pendidikan dan tingkatan
kelas serta semester, standar kompetensi kelulusan per mata pelajaran yang
harus dicapai siswa, kompetensi pembelajaran setiap materi pokok pembelajaran,
indikator dan hasil belajar siswa, perencanaan pengalaman belajar, dan
pengembangan kecakapan hidup, skenario pembelajaran, penilaian serta sumebr,
alat dan media pembelajaran yang digunakan.

6. Pengelolaan Sumber Belajar


Contoh sumber belajar antara lain : Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga
Kependidikan.
Secara fisik yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar di sekolah adalah
perpustakaan, laboratorium, serta media cetak dan elektronik. Sumber belajar lainnya
adalah iklim fisik dan iklim psikologis yan ada disekolah.

2.5 Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas


Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru
dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih
mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang
optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam
proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b)
guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d) guru
sebagai valuator.
1. Guru Sebagai Demonstrator
Guru menjadi sosok yang ideal bagi siswanya hal ini dibuktikan apabila ada
orang tua yang memberikan argumen yang berbeda dengan gurunya maka siswa
tersebut akan menyalahkan argumen si orangtua dan membenarkan seorang guru.
Guru adalah acuan bagi peserta didiknya oleh karena itu segala tingkah laku yang
dilakukannya sebagian besar akan ditiru oleh siswanya. Guru sebagai demonstrator
dapat diasumsikan guru sebagai tauladan bagi siswanya dan contoh bagi peserta
didik.

2. Guru Sebagai Evaluator


Evaluator atau menilai sangat penting adalah rangkaian pembelajaran karena
setiap pembelajaran pada akhirnya adalah nilai yang dilihat baik kuantitatif maupun
kualitatif. Rangkaian evaluasi meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi. Tingkat
pemikiran ada beberapa tingkatan antara lain :
Mengetahui - Mengerti - Mengaplikasikan - Analisis - Sintesis (analisis
dalam berbagai sudut) – Evaluasi
Manfaat evaluasi bisa digunakan sebagai umpan balik untuk siswa sehingga hasil
nilai ini bukan hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi untuk mencari
kelemahan di pembelajaran yang sudah diajarkan. Hal -hal yang paling penting
dalam melaksanakan evaluasi. Harus dilakukan oleh semua aspek baik efektif,
kognitif dan psikomotorik. Evaluasi dilakukan secara terus menerus dengan
pola hasil evaluasi dan proses evaluasi. Evalusi dilakuakan dengan berbagai
proses instrument harus terbuka.

3. Guru Sebagai Pengelola Kelas


Manager memenage kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan karisma
guru akan menurun, bahkan kegiatan pembeajaran bisa kacau tanpa tujuan. Guru
Sebagai Pengelola Kelas, agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi
yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya. Beberapa fungsi guru sebagai
pengelola kelas : Merancang tujuan pembelajaran mengorganisasi beberapa sumber
pembelajaran Memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa. Ada 2 macam
dalam memotivasi belajar bisa dilakukan dengan hukuman atau dengan reaward
Mengawasi segala sesuatu apakah berjalan dengan lancar apa belum dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran.

4. Guru Sebagai Fasilitator

Seorang guru harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga media
yang akan digunakan bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai sember
belajar yang harus dipelajari oleh seorang guru. Seorang siswa mempunyai beberapa
kemampuan menyerap materi berbeda-beda oleh karena itu pendidik harus pandai
dalam merancang media untuk membantu siswa agar mudah memahami pelajaran.
Keterampilan untuk merancang media pembelajaran adalah hal yang pokok yang
harus dikuasai, sehingga pelajaran yang akan diajarkan bisa dapat diserap
dengan mudah oleh peserta didik. Media pembelajaran didalam kelas sangat
banyak sekali macamnya misalkan torsu, chart maket, LCD, OHP/OHT, dll.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengelolaan kelas jelas sangat penting keberadaannya, karena struktur di dalamnya lah
yang akan memberikan kepastian apakah siswa dapat dengan baik mengikuti pembelajaran
atau sebaliknya. Oleh sebab itu, guru dan juga staff tenaga kependidikan sangat dibutuhkan
untuk saling bekerja sama dalam merumuskan serta menerapkan pengelolaan kelas yang sesuai
dengan kebutuhan dan kriteria individi-individu yang mendiami kelas tersebut agar tercipta pola
belajar mengajar yang harmonis dan selaras.

3.2 Saran
Pengaplikasian pola Pengelolaan kelas harus sangat di prioritaskan oleh seorang
pengajar, maka dari itu, semoga penjabaran dalam makalah ini dapat dijadikan sumber acuan
dasar guna memulai pencitraan pada Pengelolaan kelas walaupun belum harus diaplikasikan
secara langsung pada waktu dekat.
Daftar Pustaka

http://generasiberpendidikan.blogspot.com
http://sdn-medangasem03.blogspot.com
http://psikologi.ugm.ac.id/riset-psikologi-pendidikan.9.1015

Sumber Buku dalam Situs :


Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Drs. Syaiful Bahri J) Strategi Belajar
Mengajar (Drs. Darwyan Syah, M.Pd. M.Si dkk)
15

Anda mungkin juga menyukai