Anda di halaman 1dari 8

KOORDINASI PT.

PEGADAIAN (PERSERO) DENGAN DIREKTORAT


RESERSE NARKOBA POLDA SUMBAR DALAM PENIMBANGAN
BARANG BUKTI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Laurensius Arliman S
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang
laurensiusarliman@gmail.com

ABSTRACT of each offender, changing drug awareness techniques and holidays


become an obstacle in weighing. obstacles in the pawnshop.
West Sumatra Regional Police Narcotics
Directorate (Ditresnarkoba West Sumatra Keywords: Coordination, PT. Pegadaian, Ditresanarkoba, Narcotics.
Regional Police) to determine the weight
of narcotics evidence, investigators must
weigh the evidence in collaboration with ABSTRAK
PT. Pawnshop. This is useful for creating
cooperation in order to prevent and eradicate Direktorat Narkoba Polda Sumatera Barat (Ditresnarkoba Polda Sumbar)
abuse and illicit circulation of the narcotics in untuk mengetahui berat barang bukti narkotika, maka penyidik harus
West Sumatra. For this, coordination of the melakukan penimbangan barang bukti yang bekerjasama dengan
Directorate of Narcotics and PT. Pegadaian in PT. Pegadaian. Hal ini berguna untuk menciptakan kerjasama agar
weighing evidence? As well as any obstacles mencegah dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
faced by the Directorate of Narcotics with PT. gelap nerkotika di Sumatera Barat. Atas hal tersebut maka dibahas
Pegadaian in weighing evidence? This study koordinasi yang dilakukan oleh Ditresnarkoba dengan Pihak PT.
explains that the coordination conducted Pegadaian Padang dalam penimbangan barang bukti? Serta kendala
by the Directorate of Narcotics and PT. apa saja yang dihadapi Ditresnarkoba dengan Pihak PT. Pegadaian
Pegadaian in weighing evidence is as follows: Padang dalam penimbangan barang bukti? Penelitian ini menjelaskan
in weighing the evidence of narcotics, it is bahwa koordinasi yang dilakukan oleh Ditresnarkoba dengan Pihak PT.
obligatory to attach a request for weighing Pegadaian Padang dalam penimbangan barang bukti adalah sebagai
evidence of narcotics and after weighing, berikut: dalam kegiatan penimbangan berat barang bukti narkoba,
an official report must be made which is wajib melampirkan surat permintaan penimbangan barang bukti
signed by both parties with the knowledge narkoba dan setelah selesai penimbangan, wajib dibuatkan Berita
and witness of the investigating witnesses Acara yang ditandatangani kedua belah pihak dengan diketahui dan
or supporting investigators and the suspect, disaksikan oleh saksi penyidik atau penyidik pembantu dan tersangka,
for the sake of the smooth implementation demi kelancaran pelaksanaan penyidikan yang dilakukan, maka para
of the investigation carried out, the parties pihak saling berkoordinasi, saling membantu dalam lingkup tugas dan
coordinate with each other, help each other kewenangan masing-masing. Kendala yang dihadapi adalah: kurangnya
in the scope of their respective duties and sarana dan prasarana, kurangnya personil penyidik narkoba, kurangnya
authorities. Constraints faced are: lack of pemahaman anggota kepolisian dalam melakukan timbangan di
facilities and infrastructure, lack of narcotic lapangan, kurangnya senjata dalam melakukan pengawalan, baik
investigative personnel, lack of understanding terhadap tersangka maupun barang bukti, saling terikatnya tiap pelaku,
of police officers in carrying out scales in the teknik peradaran narkotika yang berubah-rubahl dan hari libur menjadi
field, lack of weapons in escorting, both kendala dalam melakukan penimbangan. kendala di pegadaian.
suspects and evidence, the interdependence
Kata Kunci: Koordinasi, PT. Pegadaian, Ditresanarkoba, Narkotika.

UIR Law Review Volume 04, Nomor 01, April 2020 


Laurensius Arliman S . Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat Reserse Narkoba . . .

1. Pendahuluan serta masyarakat, pemusnahan narkotika sebelum


putusan pengadilan memperoleh kekuatan Hukum
Penyalahgunaan narkotika merupakan kejahatan
tetap, perpanjangan jangka waktu penangkapan,
yang korbannya adalah diri sendiri, yang berbahaya
pernyadapan telepon, teknik penyidikan, penyerahan
bagi kesehatan, dan apabila telah ketergantungan
yang diawasi (kontrolit delivery) dan pembelian
pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian (Pina,
terselubung serta permufakatan jahat untuk
2015). Tetapi bahaya yang paling mengancam adalah
melakukan tindak pidana narkotika (Supramono,
hilangya para kaum muda bangsa Indonesia yang
2001). Hal tersebut juga dilakukan Ditresnarkoba
sangat penting bagi pembangunan Negara (Refeiater,
Polisi Daerah Sumatera Barat dalam menanggulangi
2011). Berdasarkan data Direktorat Reserse Narkoba
ataupun meminimalisir tindak pidana narkoba di
Polisi Daerah Sumatera Barat (Ditresnarkoba Polda
Sumatera Barat.
Sumbar) menyatakan, jumlah pengedar, kurir dan
pengguna Narkotika khususnya dari tahun ke tahun Ditresnarkoba Polda Sumbar dalam melaksanakan
terjadi peningkatan, peningkatan ini terjadi sejak tugas, menyelenggarakan fungsi UU Narkotika
dua tahun terakhir, narkotika ini korbannya tidak (Arliman S, 2016), menunjukan adanya upaya-upaya
hanya usia muda, tapi usia lanjut juga menjadi korban dalam memberikan efek psikologis kepada masyarakat
narkotika (Nawangsih, 2016). agar tidak terjerumus dalam tindak pidana narkotika,
karena telah ditetapkan ancaman pidana yang lebih
Masalah narkotika di Sumatera Barat bukanlah hal
berat, minimum dan maksimum mengingat tingkat
baru, dan telah dicoba untuk diantisipasi oleh untuk
bahaya yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan
lebih meningkatkan pengendalian dan pengawasan
dan peredaran gelap narkotika, sangat mengancam
serta penegakan hukum terhadap bahaya narkoba.
ketahanan keamanan nasional. Pemberlakukan UU
Hal ini tercermin dari implementasi Undang-undang
Narkotika pada hakekatnya merupakan reformasi
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (UU Narkotika)
hukum aspek-aspek dalam UU Narkotika (Pranawa,
oleh Ditresnarkoba Polda Sumbar, melalui ancaman
2018).
pidana denda, pidana penjara, pidana seumur hidup,
pidana mati. Namun dalam kenyataannya tindak Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di
pidana narkotika didalam masyarakat menunjukan Sumatera Barat dalam dua tahun terakhir menunjukan
kecenderungan yang semakin meningkat baik secara peningkatan yang sangat tajam, perkembangan tingkat
kuantitatif maupun kualitatatif dengan korban yang tindak pidana penyalahgunaan narkoptika sudah
meluas, terutama dikalangan anak-anak, remaja, dan sangat memprihatinkan. Kalau dulu, peredaran dan
generasi muda pada umumnya (Sholihah, 2015). pecandu narkotika hanya berkisar diwilayah perkotaan,
kini tidak ada satupun kecamatan, atau bahkan desa
UU Narkotika, mempunyai cakupan yang lebih luas
di Indonesia yang bebas dari penyalahgunaan dan
baik dari segi norma, ruang lingkup materi maupun
peredaran gelap obat terlarang tersebut (Pramana,
ancaman pidana yang diperberat. Cakupan yang lebih
2016). Selain ibukota, daerah yang dahulunya tidak
luas tersebut selain didasarkan pada faktor-faktor
terjamah, kini menjadi sasaran pengedar narkoba
diatas juga karena perkembangan kebutuhan dan
adalah Provinsi Sumatera Barat.
kenyataan bahwa nilai dan norma dalam ketentuan
yang berlaku tidak memadai lagi sebagai sarana efektif Guna terciptanya kerjasama dalam mencegah
untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
dan peredaran gelap narkotika. Beberapa materi gelap nerkotika khususnya pada tahap penyidikan
baru antara lain mencakup pengaturan mengenai Ditresnarkoba Polda Sumatera Barat melakukan
penggolongan narkotika, pengadaan narkotika kerjasama dengan PT. Pegadaian (Persero) Padang
(Purwatiningsih, 2001). Label dan publikasi, peran dalam menentukan berat barang bukti. Kerjasama

 UIR Law Review Volume 04, Nomor 01, April 2020


Laurensius Arliman S . Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat Reserse Narkoba . . .

ini dilakukan secara berkelanjutan setiap perkara 2. Koordinasi yang Dilakukan Oleh Ditresnarkoba
narkotika Penyidik akan selalu berkoordinasi dengan dengan Pihak PT. Pegadaian Padang Dalam
Pihak PT. Pegadaian (Persero) untuk mengetahui Penimbangan Barang Bukti
berapa berat barang bukti narkotika yang telah disita
Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pada
dari baik itu Tersangka pengedar, kurir, maupun
tahun 2015 terjadi 165 Kasus yang berhubungan
pengguna Narkotika (Arliman S, 2019).
dengan koordinasi penimbangan Barang Bukti Narkoba
Namun ada kendala yang terjadi di dalam oleh Koordinasi Direktorat Reserse Narkoba dengan
pelaksanaan penyelidikan ini, dimana dalam Pihak PT. Pegadaian (Persero) di Sumatera Barat. Tahun
penimbangan berat narkoba di PT. Pegadaian 2016 terjadi 127 kasus yang berhubungan dengan
(Persero) mengalami kendala apabila dilaksanakan koordinasi penimbangan Barang Bukti Narkoba oleh
di luar jam kerja yaitu pada hari Sabtu dan Minggu Koordinasi Direktorat Reserse Narkoba dengan Pihak
(Arliman S, 2016). Karena penangkapan dan PT. Pegadaian (Persero) di Sumatera Barat. Tahun
penyelidikan yang dilakukan oleh Ditresnarkoba 2017 terjadi 176 kasus yang berhubungan dengan
Polisi Daerah Sumatera Barat memiliki waktu yang koordinasi penimbangan Barang Bukti Narkoba oleh
fleksibel, dan tidak berpatokan pada hari kerja. Koordinasi Direktorat Reserse Narkoba dengan Pihak
Sehingga apabila pelaku yang ditangkap pada hari PT. Pegadaian (Persero) di Sumatera Barat.
Sabtu atau Minggu, maka harus menunggu beberapa
Sedangkan untuk tahun 2018 sampai bulan
hari, untuk melakukan penimbangan. Mengingat
September ini sudah terjadi 153 kasus yang
narkoba sebagai salah satu kejahatan extraordinary
berhubungan dengan koordinasi penimbangan
crime, maka diperlukan penyelidikan secepatnya dan
Barang Bukti Narkoba oleh Koordinasi Direktorat
penyidikan dapat berlansung dengan cepat, terutama
Reserse Narkoba dengan Pihak PT. Pegadaian
dalam menetapkan pelaku sebagai tersangka pelaku
(Persero) di Sumatera Barat, dan ini mungkin menjadi
tindak pidana narkoba, namun kendala ini makan
tahun terbanyak dalam pelaksanaan koordinasi
penyelidikan dengan sampai tahap penyidikan
antara Direktorat Reserse Narkoba dengan Pihak
mengalami kendala, terutama di dalam menimbang
PT. Pegadaian (Persero) di Sumatera Barat untuk
alat bukti.
menimbang barang bukti narkotika.
Bertolak dari kasus yang ada, terkhusus pada
Atas hal tersebut ada beberapa koordinasi
tahap penyidikan dalam menentukan berat barang
yang dilakukan oleh Ditresnarkoba dengan pihak PT.
bukti diperlukan koordinasi atau kerjasama dengan
Pegadaian Padang dalam penimbangan barang bukti,
pihal PT. Pegadaian (Persero) yang dapat menentukan
antara lain sebagai berikut: Pertama, pelaksanaan
penetapan pasal yang akan dipersangkakan terhadap
Mou antara Ditresnarkoba dengan Pihak PT. Pegadaian
tersangka penyalahgunaan narkotika. Maka pemba-
(Persero) Padang. Hal ini terjadi Pada hari ini Kamis
hasan dalam penelitian ini akan dibatasi pada masalah-
tanggal 23 November 2017 telah terjadi kesepakatan
masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
bersama antara kepolisian daerah Sumatera Barat
1. Bagaimana koordinasi yang dilakukan oleh dengan PT. Pegadaian (Pesero) Deputi Bisnis Area
Ditresnarkoba dengan Pihak PT. Pegadaian Padang Nomor: B/16/XI/2017/Polda Sumbar, Nomor:
Padang dalam penimbangan barang bukti? 977/00707.04/2017 Tentang Koordinasi Dan Kerja
Sama Dalam Rangka Penyidikan Tindak Pidana
2. Kendala apa saja yang dihadapi Ditresnarkoba
Narkoba Di Wilayah Propinsi Sumatera Barat. Dimana
dengan Pihak PT. Pegadaian Padang dalam
terjadi kesepakatan antara: Kombes Pol Kumbul Ks,
penimbangan barang bukti?
S.IK, S.H., selaku Direktur Reserse Narkoba Polda
Sumbar, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

UIR Law Review Volume 04, Nomor 01, April 2020 


Laurensius Arliman S . Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat Reserse Narkoba . . .

Kepolisian Daerah Sumatera Barat, yang berkedudu- Pegadaian (Persero) Padang adalah sebagai berikut:
kan di Jalan Jenderal Sudirman nomor 55 Padang, a) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1976 tentang
selanjutnya disebut Pihak Pertama, dengan Alnafiah Pengesahan Single Convention on Narcotic Drug,
Alius, S.E, M.M, selaku Deputi Bisnis Pt.Pegadaian 1961 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
(Pesero) Area Padang, dalam hal ini bertindak untuk 1976 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara
dan atas nama Kantor PT.Pegadaian (Pesero) Area Republik Indonesia Nomor 3084); b) Undang-undang
Padang, yangberkedudukandi Jalan Bandar Belakang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP (Lembaran
Tangsi No. 16 Padang, selanjutnya di sebut Pihak Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 76,
Kedua. Berdasarkan Mou antara Direktorat Reserse Tambahan Lembaran Negara 3209); c) Undang-
Narkoba Dengan Pihak PT. Pegadaian (Persero) Padang undang Nomor 8 Tahun 1996 tentang Pengesahan
dijelaskan bahwa: Convention on Psycotropic Substance 1971 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 100,
a. Bahwa Pihak Pertama, merupakan unsur penye-
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3657);
lenggara yang berperan dalam memelihara
d) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang
keamanan dan ketertiban masyarakat (kamb-
Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia
tibmas), menegakkan hukum serta membe-
Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
rikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
Republik Indonesia Nomor 3671); e) Undang-undang
kepada masyarakat;
Nomor 7 Tahun 1997 Tentang Pengesahan The United
b. Bahwa Pihak Kedua, merupakan unsur Penye- Nations Convention Againts Illicit Traffic in Narcotic
lenggara Pemerintahan Kota Padang yang Drug and Psychotropic Substance 1988 (Lembaran
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 17,
perlindungan Kantor PT. Pegadaian (Pesero) Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia);
Deputi Bisnis area Padang; f) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
c. Bahwa Para Pihak saling berkoordinasi dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran
bekerjasama dalam pelaksanaan tugas penyidikan Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2,
tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
gelapnarkobadi Propinsi Sumatera Barat; Nomor 4168); g) Undang-undang Nomor 19 Tahun
2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran
d. Bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70);
penyidikan tindak pidana penyalahgunaan
h) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
dan peredaran gelap narkoba, perlu adanya
Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia
penanganan terpadu yang lebih intensif antara
Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara
para pihak;
Republik Indonesia Nomor 5062); i) Undang-undang
e. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut di Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
atas, perlu adanya koordinasi dan kerjasama Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144); j)
yang dituangkan dalam kesepakatan bersama Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008 tentang
antara para pihak, secara bersama-sama untuk Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerja Sama
meningkatkan profesionalisme di bidang penyi- Kepolisian Negara Republik Indonesia; k) Peraturan
dikan, meningkatkan komunikasi, bertukar Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 pengganti PP No.
informasi serta koordinasi dalam pelaksanaan 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan KUHAP (Lembaran
tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90); l)
jawab masing-masing. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang
Adapun unsur-unsur dalam membuat Mou Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik
antara Direktorat Reserse Narkoba Dengan PT. Indonesia; m) Peraturan Pemerintah Republik

 UIR Law Review Volume 04, Nomor 01, April 2020


Laurensius Arliman S . Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat Reserse Narkoba . . .

Indonesia Nomor 51 tahun 2011 tentang perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b)
bentuk badan hukum perusahaan umum (Perum) membantu dan memberikan ruang di wilayah kerjanya
Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero); guna melaksanakan kegiatan penimbangan berat
n) Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia barang bukti narkoba dari hasil yang telah diungkap
Nomor 12 Tahun 2014 tentang Panduan Penyusunan oleh jajaran; c) Dalam kegiatan penimbangan berat
Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia; o) barang bukti narkoba, wajib melampirkan surat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 tahun 2017 permintaan penimbangan barang bukti narkoba
tentang Perubahan Penggolongan narkotika; p) Surat dan setelah selesai penimbangan, wajib dibuatkan
Perintah Kapolda Sumbar Nomor: Sprin/1026/XI/2017 Berita Acara yang ditandatangani kedua belaj pihak
tanggal 15 November 2017 tentang pendelegasian dengan diketahui dan disaksikan oleh saksi penyidik
wewenang kesepakatan bersama antar instansi atau penyidik pembantu dan tersangka; dan d) Demi
terkait. kelancaran pelaksanaan penyidikan yang dilakukan,
maka para pihak saling berkoordinasi, saling
Maksud dan tujuan dari Mou ini adalah sebagai
membantu dalam lingkup tugas dan kewenangan
berikut: a) sebagai pedoman bagi para pihak dalam
masing-masing.
rangka pelaksanaan tugas penyidikan penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan Kedua belah pihak dapat saling mengajukan
berbahaya lainnya (narkoba) di wilayah hukum Polda permohonan bantuan sarana dan prasarana yang
Sumatera Barat; b) untuk meningkatkan efektiffitas dilaksanakan secara tertulis dalam rangka penyidikan
dan efesiensi dalam pelaksanaan tugas para pihak tindak pidana penyalah gunaan dan peredaran gelap
dalam pengawasan, pencegahan, pemberantasan, narkoba. Sarana dan prasarana dimaksud antara
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, secara lain alat timbang berat dan peralatan lainnya yang
fungsional tidak mencampuri urusan instansi lain dan diperlukan.
memperhatikan hirarki instansi lain.
Pola koordinasi dan Operasional antara
Tujuan dari kesepakatan bersama ini adalah: a) Ditresnarkoba Polda Sumbdar dan PT Pegadaian
Meningkatkan hubungan koordinasi dan kerjasama (Persero) Padang, adalah sebafai berikut: a) Kegiatan
dalam pelaksanaan tugas penyidikan terhadap dalam kesepakatan bersama ini dilaksanakan oleh
penyalahgunaan dan peredaran gelap di wilayah Ditresnarkoba Polda Sumbdar dan PT Pegadaian
hukum Polda Sumatera Barat; dan b) Meningkatkan (Persero) Padang pada tingkat Propinsi dan Kota
profesionalisme dan kinerja petugas para pihak dalam atau Kabupaten; b) Dalam rangka memperlancar
pelaksanaan tugas penyidikan penyalahgunaan dan pelaksanaan kesepakatan bersama ini, Ditresnarkoba
peredaran gelap narkoba. Ruang lingkup Kesepakatan Polda Sumbdar dan PT Pegadaian (Persero) Padang
bersama meliputi: a) penyidikan tindak pidana menunjuk Pejabat Penghubung dan apabila diperlukan
narkoba; b) bantuan sarana dan prasarana; dan c) dibentuk Tim Koordinasi; c) Untuk memperlancar dan
pola koordinasi dan operasional. mengatasi hambatan dalam pelaksanaan koordinasi
dan kerjasama dapat dilakukan pertemuan sekurang-
Kedua, pelaksanaan koordinasi penyidikan
kurangnya 3 (tiga) bulansekali; d) Pejabat penghubung
yang dilakukan oleh Ditresnarkoba dengan Pihak PT.
tersebut wajib beranggotakan pegawai Ditresnarkoba
Pegadaian (Persero) Padang. Pelaksanaan koordinasi
Polda Sumbdar dan PT Pegadaian (Persero) Padang,
penyidikan yang dilakukan oleh Direktorat Reserse
sebagai berikut: 1) Kabag Binops Ditresnarkoba
Narkoba dengan Pihak PT Pegadaian (Persero) Padang
Polda Sumatera Barat; 2) Deputi Bisnis PT. Pegadaian
ada beberapa tahap yaitu: a) berwenang melakukan
(Pesero) Area Padang; dan Pimpinan PT. Pegadaian
penyidikan tindak pidana penyalahgunaan dan
(Pesero) Cabang Terandam Padang.
peredaran gelap narkoba berdasarkan ketentuan

UIR Law Review Volume 04, Nomor 01, April 2020 


Laurensius Arliman S . Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat Reserse Narkoba . . .

Ketiga, melakukan sosialisasi bersama terkait Berita acara pemusnahan barang bukti yang disediakan
penyidikan tindak pidana narkoba antara Ditresnarkoba oleh Ditresnarkoba Polda Sumbar.
Dengan PT. Pegadaian (Persero) Padang. Adapun
kegiatan yang dilakukan oleh Ditresnarkoba dengan
PT. Pegadaian (Persero) Padang dalam melakukan 3. Kendala apa saja yang dihadapi Ditresnarkoba
sosialiasi penyidikan tindak pidana narkoba adalah dengan Pihak PT. Pegadaian Padang dalam
sebagai berikut: a) Pergi kesekolah-sekolah untuk penimbangan barang bukti
memberikan sosialisasi terkait bahaya narkoba, jenis Kendala yang dihadapi Ditresnarkoba dengan
narkoba dan bagaiama cara menimbang barang Pihak PT. Pegadaian Padang dalam penimbangan
bukti narkoba; b) Mengumpulkan para remaja yang barang bukti terbagi atas dua, yaitu kendala dari
ada ketika bulan puasa di mesjid-mesjid sekitar kota Ditresnarkoba Polda Sumbar dan PT. Pegadaian
Padang untuk menjelaskan bahaya narkoba, jenis Padang.
narkoba dan bagaiama cara menimbang barang
Kendala di Ditresnarkoba Polda Sumbar: Pertama,
bukti narkoba; c) Melakukan sosialisasi tentang
kurangnya sarana dan prasarana. Kurangnya sarana
bahaya narkotika di aula-aula RT/RW kelurahan dan
dan prasarana juga sangat menggangu penyidik dalam
kecamatan, agar mastarakat paham bahaya narkoba
mengungkap kasus peredaran narkotika. Seperti
sejak dini; d) Memberikan hand out/paper tentang
kurangnya alat-alat canggih yang dapat mendeteksi
bahaya narkotika beserta Undang-undang narkotika.
adanya narkoba pada setiap paket atau pada barang
Pelaksanaan kegiatan yaitu sosialisasi tentang bahaya
titipan kilat (Martono, 2006). Hal ini menjadi salah
narkotika; dan e) Melakukan tanya jawab pertanyaan
kendala karena para penyidik tidak dapat membuka
tentang narkotika ketika sosialisasi tentang bahaya
satu per satu paket dan barang titipan kilat tersebut
narkotika (Eleanora, 2011).
karena selain dapat menyita waktu yang banyak, juga
Keempat, mengundang PT. Pegadaian (Persero) para penyidik tidak dapat membuka barang tersebut
Padang ketika pemusnahan barang bukti oleh apabila tidak diminta oleh para pihak terkait (Kasba,
Ditresnarkoba. Sejak dilakukannya Mou antara PT. 2016).
Pegadaian (Persero) Padang dengan Direktorat Reserse
Kedua, kurangnya personil penyidik narkoba.
Narkoba Sumatera Barat setidaknya sudah dilakukan
Kurangnya sumber daya manusia penyidik narkotika
16 kali pemusnahan, dimana setiap kali pemusnahan
juga menjadi salah satu kendala dalam mengungkap
Direktorat Reserse Narkoba Sumatera Barat selalu
kasus peredaran tindak pidana narkotika khususnya
mengundang PT. Pegadaian (Persero) Padang untuk
dengan teknik baru (Herman, 2018). Karena semakin
hadir dalam melakukan pemusnahan.
meningkatnya angka kasus narkotika setiap tahunnya
PT. Pegadaian (Persero) Padang akan menan- di wilayah hukum Direktorat Reserse Narkoba
datangani surat-surat keteranga pemusnahan barang Sumatera Barat, maka hal ini sangat tidak sebanding
bukti, terkait dengan: a) Mengisi absensi berdasarkan dengan sumber daya manusia yang dimiliki oleh
undangan yang diberikan Ditresnarkoba Sumatera Ditresnarkoba.
Barat; b) Mengecek Jenis barang bukti yang ditimbang
Ketiga, kurangnya pemahaman anggota
dan akan dimusnahkan oleh Ditresnarkoba Sumatera
kepolisian dalam melakukan timbangan di lapangan.
Barat; c) Menjelaskan berat barang bukti pemusnahan
Ketika terjadi penangkapan tersangak yang diduga
ketika ada yang bertanya; d) Ikut memusnahkan barang
membawa narkotika, personel di lapangan tidak bisa
bukti berdasarkan tata urutan undangan peserta
langsung menimbang atau menaksir berapa berat
oleh Ditresnarkoba Sumatera Barat; e) Melakukan
narkoba yang ditangkap (Haerana, 2016), karena
pengecekan dan melakukan pembenaran ketika
kurangya alat, dan narkoba yang disita tidak diketahui
pemusnahan barang bukti; dan f) Menandatangani

 UIR Law Review Volume 04, Nomor 01, April 2020


Laurensius Arliman S . Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat Reserse Narkoba . . .

berapa jumlah berat bersihnya, polisi hanya mengira- banyaknya agenda pimpinan PT Pegadaian (Persero)
ngira sesuai dengan pengakuan tersangka. Padang keluar membuat kendala dalam penimbangan
barang bukti narkoba yang telah disidik oleh Direktorat
Keempat, kurangnya senjata dalam melakukan
Reserse Narkoba Sumatera Barat, karena dalam
pengawalan, baik terhadap tersangka maupun
melakukan penimbangan harus diketahui langsung
barang bukti. Senjata api sebagai pelindung anggota
oleh pimpinan PT Pegadaian (Persero) Padang.
Ditresnarkoba dalam pengawalan tersangka dan
barang bukti menjadi permasalahan dalam melakukan Ketiga, masih kurang cepat tanggapnya dalam
penyidikan tindak pidana narkoba, karena senjata api penimbangan ketika hari libur. Kendala terakir adalah,
hanya digunakan pada saat penggerebakan saja. masih lambatnya cepat tanggap dalam penimbangan
barang bukti, ketika hari libur oleh PT Pegadaian
Kelima, saling terikatnya tiap pelaku. Para
(Persero) Padang, karena ketika hari libur, maka
pelaku yang saling terikat juga menjadi kendala bagi
pelaksanaan penyidikan akan tertunda sampai hari
penyidik Polri. Karena mengungkap sebuah jaringan
kerja oleh oleh PT Pegadaian (Persero) Padang.
sangat susah dan diatur dengan sangat rapi oleh
para pelakunya. Saling terikatnya tiap pelaku disini
maksudnya adalah banyaknya pihak dalam peredaran
4. Kesimpulan
narkotika tersebut.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka
Keenam, teknik peradaran narkotika yang
penulis dapat menyimpulkan, bahwa: koordinasi
berubah-rubah. Teknik peredaran narkotika yang
yang dilakukan oleh Ditresnarkoba dengan Pihak PT.
berubah-ubah kerap menjadi salah satu kendala yang
Pegadaian Padang dalam penimbangan barang bukti
seringkali dialami oleh penyidik. Para pelaku tindak
adalah: 1) Mou antara Direktorat Reserse Narkoba
pidana narkotika seringkali menghindari jajaran
Dengan Pihak PT. Pegadaian (Persero) Padang; 2)
polisi dengan cara mengubah cara dan pola dalam
pelaksanaan koordinasi penyidikan yang dilakukan
peredaran narkotika.
oleh Direktorat Reserse Narkoba dengan pihak PT.
Ketujuh, hari libur menjadi kendala dalam Pegadaian (Persero) Padang; 3) melakukan sosialisasi
melakukan penimbangan. Hari libur menjadi kendala bersama terkait penyidikan tindak pidana narkoba
dalam melakukan penimbangan barang bukti narkoba, antara Direktorat Reserse Narkoba Dengan PT.
karena ketika hari libur PT. Pegadaian tidak buka, Pegadaian (Persero) Padang; dan 4) Mengundang PT.
sedangkan proses penahanan tersangka harus lanjut, Pegadaian (Persero) Padang Ketika Pemusnahan Barang
dan berdasarkan kepastian hukum maka harus cepat Bukti oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera
dilakukan proses penegakan hukumnya. Barat. Kendala yang dihadapi Ditresnarkoba dengan
Pihak PT. Pegadaian Padang dalam penimbangan
Sedangkan kendala di Pegadaian adalah sebagai
barang bukti terbagi atas dua kendala. Kendala di
betikut: Pertama, kuranganya sumber daya manusia.
kepolisian: a) kurangnya sarana dan prasarana; b)
Kurangnya sumber daya manusia di PT Pegadaian
kurangnya personil penyidik narkoba; c) kurangnya
menjadi masalah serius, karena masih minimnya
pemahaman anggota kepolisian dalam melakukan
personel jumlah PT Pegadaian dalam melakkan
timbangan di lapangan; d) kurangnya senjata dalam
penimbangan, ketika personel PT Pegadaian tidak
melakukan pengawalan, baik terhadap tersangka
ditempat, maka penyidik Direktorat Reserse Narkoba
maupun barang bukti; e) saling terikatnya tiap pelaku;
Sumatera Barat menunggu sampai mereka hadir, dan
f) teknik peradaran narkotika yang berubah-rubahl
akan membuat tertundanya penyidikan.
dan h) hari libur menjadi kendala dalam melakukan
Kedua, terlalu banyaknya agenda pimpinan penimbangan. kendala di pegadaian: a) kuranganya
pegadaian menghabat penimbangan. Terlalu sumber daya manusia; b) terlalu banyaknya agenda

UIR Law Review Volume 04, Nomor 01, April 2020 


Laurensius Arliman S . Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat Reserse Narkoba . . .

pimpinan pegadaian menghabat penimbangan; dan c) Enrekang), Jurnal Tomalebbi, Pemikiran,


masih kurang cepat tanggapnya dalam penimbangan Penelitian Hukum dan Pendidikan Pancasila
ketika hari libur. dan Kewarganegaraan, 2016, Vol. III, No. 4.
Martono, Lydia Harlina dan Satya Joewana,
2006, Pencegahan dan Penanggulangan
DAFTAR PUSTAKA
Penyalahgunaan Narkoba berbasis Sekolah,
Buku Jakarta, PT. Balai Pustaka.
Arliman S, Laurensius, 2016, Penegakan Hukum Nawangsih, S.K, Putri Rismala Sari, Stres Pada Mantan
dan Kesadaran Masyarakat, Yogyakarta, Pengguna Narkoba Yang Menjalani Rehabilitasi,
Deepublish. Jurnal Psikologi Undip, 2016, Vol. 15, No. 2.
Arliman S, Laurensius, 2016, Lembaga-Lembaga Pina, Nuri, Oedojo Soedirham, Dukungan Pemerintah
Negara Independen (Di Dalam Undang-Undang Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba Di
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945), Kota Surabaya, Jurnal Promosi dan Pendidikan
Yogyakarta, Deepublish. Kesehatan, 2015, Vol. 3, No. 2,. http://dx.doi.
Arliman S, Laurensius, Peranan Metodologi Penelitian org/10.20473/jpk.V3.I2.2015.171-182.
Hukum di Dalam Perkembangan Ilmu Hukum di Pramana, Dedy Kurniawan, Faktor Meningkatnya
Indonesia, Jurnal Soumatera Law Review, 2018, Kejahatan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak
Vol. 1, No. 1. 10.22216/soumlaw.v1i1.3346. Di Bawah Umur Di Kota Pontianak, Gloria Yuris
Arliman S, Laurensius, Surat Dakwaan dalam Hukum Jurnal Hukum, 2016, Vol. 4, 2.
Acara Pidana Sebagai Bentuk Mendukung Pranawa, Sigit, Rahesli Humsona, Sri Yulian,
Penegakan Hukum di Indonesia, Jurnal Kosmik Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang
Hukum, 2019, Vol.19, No. 1. 10.30595/ Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Dengan Peer
kosmikhukum.v19i1.4081. Education Strategy, Habitus: Jurnal Pendidikan,
Eleanora, Fransiska Novita, Bahaya Penyalahgunaan Sosiologi, dan Antropologi, 2018. Vol. 2, No. 2.
Narkoba Serta Usaha Pencegahan Dan https://doi.org/10.20961/habitus.v2i2.28790.
Penanggulangannya (Suatu Tinjauan Teoritis), Purwatiningsih, Sri, Penyalahgunaan Narkoba Di
Jurnal Hukum, 2011, Vol. 25, No. 1. Indonesia, Jurnal Populasi, 2001, Vol. 12, No. 1.
Haerana, Implementasi Kebijakan Rehabilitasi https://doi.org/10.22146/jp.12275.
Pengguna Narkoba Di Kota Makassar, Jurnal Refeiater, Ucok Hasian, Penyalahgunaan Narkoba,
Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, 2016, Vol. 6, Jurnal Health And Sport, 2011, Vol. 2, No. 1.
No. 2.
Sholihah, Qomariyatus, Efektivitas Program P4GN
Herman, Arie Wibowo, Nurdin Rahman, Perilaku Terhadap Pencegahan Penyalahgunaan Napza,
Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Siswa Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2015, Vol. 10, No.
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Banawa 2, https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.3376.
Kabupaten Donggala, MPPKI (Media Publikasi
Supramono, Gatot, 2001, Hukum Narkotika,
Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian
Psikotropika dan Zat Adiktif Indonesia, Jakarta,
Journal of Health Promotion, Vol. 2, No. 1,
Djambatan.
2019.
Kasba, Reski Ameliah, Heri Tahir, Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba (Studi Polres

 UIR Law Review Volume 04, Nomor 01, April 2020

Anda mungkin juga menyukai