Anda di halaman 1dari 10

P-ISSN:2302-

P-ISSN: 2302-6715
6715
E- ISSN:2654-
E-ISSN: 2654-7732
7732

PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM BERBASIS MASYARAKAT DALAM


UPAYA KONSERVASI DAERAH ALIRAN SUNGAI LUBUK LANGKAP DESA
SUKA MAJU KECAMATAN AIR NIPIS KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Deki Andes Putra1), Satria Putra Utama2), Rohidin Mersyah3)


1)
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkulu Selatan
2)
Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
3)
Pemerintah Provinsi Bengkulu

ABSTRAK
Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dilakukan untuk mengatur hubungan timbal balik
antara sumber daya alam dalam DAS dan manusia agar terwujud kelestarian ekosistem serta
menjamin keberlanjutan manfaat sumber daya alam tersebut bagi manusia. Artinya, setiap
bentuk pemanfaatan sumber daya alam dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek
kelestarian DAS. Dengan demikian manusia dapat memperoleh manfaat sumber daya alam
dan jasa lingkungan secara berkelanjutan dari generasi ke generasi. Pengelolaan sumber daya
alam dapat dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat
desa. Penelitian ini dilakukan di Desa Suka Maju Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu
Selatan selama bulan Agustus 2018. Desa ini merupakan salah satu desa yang terletak di hulu
DAS Lubuk Langkap. Variabel yang diamati meliputi aktivitas-aktivitas/fungsi pengelolaan
sumber daya alam yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling) serta peran pihak luar dalam
pengelolaan sumber daya alam tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis aspek-aspek
community based dalam pengelolaan sumber daya alam, meliputi: equity (keadilan),
empowerment (pemberdayaan), conflict resolution (resolusi konflik), knowledge and
awarrenes (pengetahuan dan kesadaran), biodiversity protection (perlindungan
keanekaragaman hayati), dan sustainable utilization (pemanfaatan berkelanjutan). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sumberdaya alam sudah cukup baik dimana ter-
lihat antusias perangkat desa dan masyarakat dalam mengembangkan daerah aliran sungai
Lubuk Langkap telah berjalan, dengan adanya wisata ini menambah pendapatan masyarakat
walaupun secara signifikan belum dapat dirasakan seluruh masyarakat karena baru mulai
pengembangan, masyarakat mendapat pengalaman baru tentang pengetahuan dan kesadaran
akan mengelolaan sumberdaya alam dan masyarakat mampu untuk melakukan perlindungan
keanekaragan hayati.

Kata Kunci : daerah aliran sungai, aktivitas pengelolaan sumberdaya alam

PENDAHULUAN berikut 1) meningkatkan stabilitas tata air,


2) meningkatkan stabilitas tanah, termasuk
Jaminan keberlanjutan DAS mengendalikan proses degradasi lahan, 3)
tersebut dapat tercapai apabila setiap meningkatkan pendapatan petani, dan 4)
aktivitas pengelolaan dijalankan meningkatkan perilaku masyarakat ke arah
berdasarkan prinsip kelestarian yang kegiatan konservasi yang mengendalikan
memadukan keseimbangan antara aliran permukaan dan banjir (Wulandari
produktivitas dan konservasi untuk 2007).
mencapai tujuan pengelolaan DAS sebagai

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 77


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

Secara garis besar, sistem DAS Pengumpulan data dilakukan


dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagi- dengan studi literatur, observasi
an hulu, tengah, dan hilir. Ekosistem DAS (pengamatan) dan wawancara yang turun
hulu sangat penting dalam sistem DAS langsung ke lapangan.
sebab berfungsi sebagai perlindungan sis-
tem tata air DAS secara keseluruhan. Variabel yang Diamati
Soemarwoto (1982) dalam Asdak (2010) 1. Sumber Daya Alam, merupakan
menerangkan bahwa daerah hulu dicirikan kekayaan dan sumber-sumber alami
sebagai ekosistem pedesaan dengan empat yang dimiliki oleh Desa Suka Maju se-
komponen utama, yaitu: desa, bagai salah satu sumber penghasilan
sawah/ladang, sungai, dan hutan. Dengan yang bisa di kelola oleh masyarakat De-
demikian, pengelolaan DAS hulu bukan sa Suka Maju.
hanya untuk menjaga fungsi tata air DAS, 2. Pengelolaan, berkaitan dengan metode
melainkan juga harus mampu memperbai- yang digunakan dalam pengelolaan
ki mata pencaharian dan meningkatkan sumber daya alam di desa Suka Maju
perekonomian masyarakat lokal secara oleh masyarakat.
berkelanjutan. Zoebisch et al (2005) 3. Aktifitas/Fungsi Pengelolaan
menegaskan bahwa keseimbangan antara a. Planning, melakukan perencanaan
pemenuhan kebutuhan masyarakat lokal partisipatif dalam mengelola potensi
dan kelestarian sumber daya alam, men- sumber daya yang dimiliki.
jadi syarat tercapainya tujuan pengelolaan b. Organizing, pengorganisasian dalam
DAS yang berkelanjutan. pengelolaan sumber daya alam di Desa
Adapun strategi yang dipandang Suka Maju dilakukan sesuai kebutuhan
sebagai pendekatan yang mengedepankan pada awal perencanaan dan secara
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan fleksibel berubah sesuai perkembangan
DAS adalah pengelolaan sumber daya kebutuhan. Kepala desa memegang
alam berbasis masyarakat atau yang peranan penting dalam pengorganisasian
dikenal dengan Community Based Natural tersebut.
Resources Management (CBNRM). Pen- c. Actuating, pengelolaan sumber daya
dekatan tersebut mulai berkembang sejak alam berbasis masyarakat melalui desa
akhir 1990-an seiring bergulirnya era dilaksanakan bersama-sama oleh semua
desentralisasi dan demokrasi. warga Desa Suka Maju.
Tujuan dari penelitian ini adalah d. Controling, mekanisme pengendalian
untuk mengetahui aktivitas/fungsi pengel- dalam pengelolaan sumber daya alam di
olaan sumber daya alam di sepanjang Ali- Desa Suka Maju bersifat intern dan
ran Lubuk Langkap dan peranan pihak lu- melibatkan seluruh warga secara bertahap.
ar dalam pengelolaan tersebut, untuk Pada waktu-waktu tertentu, pengurus
menganalisis aspek-aspek pengelolaan mengadakan rapat evaluasi yang hanya
sumber daya alam berbasis. masyarakat di melibatkan pengurus.
Aliran Sungai Lubuk Langkap.
4. Peran Pihak Luar, yang terlibat seperti
METODE PENELITIAN Pemerintah daerah Kabupaten Bengku-
lu Selatan, Lembaga Swadaya
Tempat dan Waktu Penelitian Masyarakat yang menjadi pendamping
Penelitian ini dilakukan di Desa dalam pengelolaan CBNRM, serta Me-
Suka Maju Kecamatan Air Nipis, dia Massa yang tentu akan mempub-
Kabupaten Bengkulu Selatan pada bulan likasikan kegiatan masyarakat Desa Su-
Agustus 2018. ka Maju.

Teknik Pengumpulan Data 5. Aspek CBNRM

78 Volume 8 Nomor 1, April 2019


P-ISSN:2302-
P-ISSN: 2302-6715
6715
E- ISSN:2654-
E-ISSN: 2654-7732
7732

a.Equity (keadilan), pengelolaan sumber bagi daerah yang berada di hilirnya.


daya alam berbasis masyarakat melalui Karena itu program konservasi kawasan
desa wisata di Desa Suka Maju mem- DAS Lubuk Langkap memerlukan ma-
berikan manfaat sosial ekonomi yang lebih najemen pada tingkat kawasan DAS.
adil bagi masyarakat desa. Sistem yang lebih besar tersusun atas
b. Empowerment (pemberdayaan), pengel- sistem-sistem kecil. Sebaliknya, sistem-
olaan sumber daya alam berbasis masyara- sistem kecil tergantung pada sistem
kat di Desa Suka Maju membuat masyara- yang lebih besar untuk bertahan. Jadi
kat menjadi lebih berdaya baik secara poli- tingkat yang berbeda saling membutuh-
tik maupun ekonomi. kan satu sama lain.
c. Conflict resolution (resolusi konflik),
pengelolaan sumber daya alam dengan Analisis Data
fokus wisata di Desa Suka Maju tak lepas Penelitian ini menggunakan
dari konflik, namun dapat dikelola dengan analisis data deskriptif kualitatif. Secara
baik garis besar analisis dibagi dalam tiga
melalui skema CBNRM yang dijalankan. kegiatan yang dilakukan secara bersamaan,
d. Knowledge and awareness yaitu reduksi data, penyajian data, dan
(pengetahuan dan kesadaran), CBNRM penarikan kesimpulan (Miles & Huberman
membuka peluang ekonomi baru yang 1992). Analisis data dilakukan secara
tidak merusak lingkungan, sebaliknya terus-menerus mulai saat penyusunan
mendukung pelestarian lingkungan. konseptual penelitian, saat pengumpulan
Kearifan lokal yang sudah ada dipadukan data di lapangan dan sesudahnya.
dengan pengetahuan ekologi dan
manajemen modern untuk mengelola HASIL DAN PEMBAHASAN
potensi sumber daya alam.
e. Biodiversity protection (perlindungan Gambaran Umum Lokasi Penelitian
keanekaragaman hayati), menjadi salah Desa Suka Maju merupakan salah
satu capaian CBNRM di Desa Suka Maju. satu dari sepuluh (10) desa di wilayah
Pemanfaatan sumber daya alam untuk Kecamatan Air Nipis dan berbatasan lang-
mendorong masyarakat untuk mengelola sung dengan wilayah Kecamatan Tanjung
lingkungan dan melindungi Sakti Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera
keanekaragaman hayati beserta habitatnya. Selatan yang teletak lebih kurang 3 Km
f. Sustainable utilization (pemanfaatan kearah utara dari pusat Kecamatan Air
berkelanjutan), pemanfaatan yang terus Nipis. Kondisi topografi wilayah DAS
menerus dan menjalin kerjasama dengan Lubuk Langkap beragam mulai dari datar,
desa-desa sekitar sehingga akan mening- berombak, bergelombang, berbukit hingga
katkan penghasilan. bergunung. Dengan kondisi topografi sep-
6. Model Konseptual CBNRM, erti itu, penggunaan lahan pun cukup be-
aktifitas-aktifitas pengelolaan dilakukan ragam, yaitu berupa kawasan hutan, te-
secara partisipatif dengan proses galan, kebun campur, perkebunan, per-
yang melibatkan seluruh komponen mukiman, sawah, rawa, dan kebun rakyat.
anggota, yaitu warga desa. Komitmen Desa Suka Maju mempunyai luas
yang kuat untuk menjalankan CBNRM wilayah ±2.500 ha yang sebagian besar
mendorong warga desa untuk aktif ber- digunakan untuk pertanian dan perke-
peran serta baik dengan me- bunan sedangkan selebihnya digunakan
nyumbangkan tenaga, pemikiran, mau- untuk lahan pemukiman, TPU, perkantor-
pun pendanaan pada awal program. an dan lain sebagainya. Desa ini sama
7. Konservasi DAS, kondisi ekologis pada dengan kebanyakan desa yang ada diwila-
bagian hulu akan membawa ekternalitas yah Indonesia mempunyai iklim musim

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 79


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

kemarau dan penghujan, hal ini tentu ber- depan petani di Desa Suka Maju ini dapat
pengaruh langsung dengan pola tanam pa- mencapapi hasil maksimal dengan adanya
da lahan pertanian yang ada di Desa Suka perhatian pemerintah.
Maju Kecamatan Air Nipis. Desa dengan sumber daya alam
yang melimpah tersebut didiami oleh 528
Keadaan Kehidupan Masyarakat Suka keluarga dengan jumlah penduduk 1.723
Maju jiwa, yang terdiri atas 737 laki- laki dan
Masyarakat Suka Maju adalah 986 perempuan. Tingkat pendidikan warga
masyarakat yang majemuk, yang mempu- Desa Suka Maju masih rendah, sebagian
nyai kultur yang berbeda, mata pencahari- besar warga hanya mengenyam pendidi-
an masyarakat pun berbeda, ada yang peg- kan sampai tingkat sekolah dasar (SD).
awai negeri, ada yang petani, ada yang Meskipun ada beberapa orang yang sudah
buruh tani, ada pula yang pedagang, tetapi menempuh pendidikan sampai tingkat
kebanyakan masyarakat adalah petani dan SMA dan perguruan tinggi, namun
buruh tani. Sebagai masyarakat yang ke- jumlahnya masih sangat sedikit. Sebagian
banyakan petani, Desa Suka Maju besar dari warga yang memiliki pendidi-
mempunyai lahan yang luas untuk per- kan lebih baik tersebut, juga enggan untuk
tanian akan tetapi kurangnya sumberdaya tinggal di desa. Lulusan SMA/sederajat
manusia yang memadai mengakibatkan dan perguruan tinggi tersebut lebih suka
banyak lahan yang belum dikelola dengan bekerja di kota. Dari 1.723 jiwa, jumlah
baik, bahkan ada juga lahan yang belum lulusan perguruan tinggi hanya 40 orang
terkelola dengan baik, serta lahan sawah dan lulusan SMA 25 orang (Tabel 1).
yang dialihkan fungsikan. Diharapkan ke

Tabel 1.Penduduk berdasarkan pendidikan


Tingkat pendidikan Jumlah (Jiwa)
Tamat Perguruan Tinggi 40
Tamat SMA 25
Tamat SMP 115
Tamat SD 173
Belum Sekolah 170
Jumlah 523
Sumber: Monografi Desa Air Nipis (2017)

Kondisi lingkungan alam dan pedagang, jasa transportasi, buruh


tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bangunan, pekerja pabrik, menjadi
pilihan masyarakat dalam memenuhi sales/pekerjaan lainnya. Sebagian kecil
kebutuhan hidupnya. Dari 528 keluarga, warga yang menetap ada yang memilih
hampir 80% di antaranya bermata pekerjaan lain seperti pedagang, membuka
pencaharian sebagai petani atau buruh tani. usaha, atau buruh serabutan. Usaha dagang
Hanya sebagian kecil warga yang bekerja yang ditekuni berupa jual beli hasil bumi
di sektor lain, baik bidang jasa, swasta, atau membuka warung kelontong untuk
maupun pegawai negeri sipil. Anak-anak pemenuhan kebutuhan hidup warga sehari-
desa banyak yang merantau keluar kota hari (Tabel 2).
untuk mendapatkan pekerjaan mulai dari

80 Volume 8 Nomor 1, April 2019


P-ISSN:2302-
P-ISSN: 2302-6715
6715
E- ISSN:2654-
E-ISSN: 2654-7732
7732

Tabel 2. Penduduk berdasarkan mata pencaharian


No Tingkat pendidikan Jumlah (KK)
1 Petani 421
2 Pedagang 30
3 PNS 19
4 Buruh 58
Jumlah 528
Sumber: RPJMDes 2017

Tingkat pendidikan yang rendah sejak proses perencanaan, ada kesepakatan


menyebabkan kemampuan warga untuk bersama yang dijalankan, dan ada
memenuhi kebutuhan juga terbatas. Rata- keinginan kuat warga untuk selalu
rata, warga yang menetap memilih sektor berkembang. Faktor-faktor tersebut
pertanian, dengan pola dan pengetahuan membuat kepercayaan dan dukungan dari
yang terbatas. Mereka menanam pihak luar semakin kuat sehingga turut
komoditas pertanian yang merupakan mendukung perkembangan CBNRM di
kebutuhan pokok sehari-hari, seperti padi Desa Suka Maju.
dan jagung. Tanaman pangan dianggap Ada beberapa sarana yang sangat
lebih menguntungkan karena bisa vital bagi warga, yakni jalan, balai desa,
dikonsumsi, dan tanaman lain belum sarana pengairan, baik untuk pertanian
banyak ditanam karena minimnya maupun pemenuhan kebutuhan hidup
informasi dan pengetahuan warga. sehari-hari, serta masjid sebagai sarana
Sementara itu, lahan yang paling ibadah yang perlu segera dibenahi.
luas berupa hutan rakyat dengan Pembangunan atau perbaikan sarana-
keanekaragaman potensi, belum sarana vital tersebut membutuhkan modal
dimanfaatkan secara maksimal. Tanaman yang sangat besar. Saat ini penduduk desa
keras yang tumbuh di hutan rakyat tersebut sedang merancangkan bagaimana keber-
umumnya merupakan tanaman yang lanjutan pembangunan DAS Lubuk
tumbuh secara alami, tidak dibudidayakan. Langkap tersebut.
Waktu panen yang lama dibandingkan
komoditas pangan menyebabkan mereka Fungsi/aktivitas pengelolaan sumber
enggan untuk membudidayakan tanaman daya alam di Desa Suka Maju
keras. Sebagian besar petani di Desa Maju Perencanaan (Planning)
hanya menganggapnya sebagai Masyarakat Desa Suka Maju su-
penghasilan sampingan saja dan dah melakukan perencanaan partisipatif
dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri dalam mengelola potensi sumber daya
seperti bahan bangunan dan kayu bakar. yang dimiliki. Perencanaan awal pengel-
olaan sumber daya alam di Desa Suka Ma-
Sejarah pengelolaan sumber daya alam ju dihadiri oleh perangkat desa, tokoh
di Desa Suka Maju masyarakat dan tokoh pemuda. Pada
Perkembangan pengelolaan sumber tahap ini perencanaan hanya dilakukan
daya alam berbasis masyarakat atau untuk mengelola DAS Lubuk Langkap.
CBNRM di Desa Suka Maju mengalami Adapun strategi-strategi untuk mencapai
pasang surut dalam pelaksanaannya. tujuan pengelolaan belum ditentukan
Meskipun demikian, CBNRM dapat sehingga kegiatan yang dilakukan masih
berjalan dan berkembang dengan baik bersifat spontanitas sesuai arahan kepala
karena ada dukungan kebijakan dan desa. Peran kepala desa sangat dominan
peraturan, warga menjadi pelaku utama dalam menentukan langkah-langkah

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 81


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

pengembangan. “Tahap awal pemben- memegang peran kebijakan umum, fungsi


tukan panitia pengelolanya memang kontrol, dan melakukan
hanya pemerintahan desa dan perwaki- pertanggungjawaban kerja tim yang
lan organisasi, seperti pemuda. Ketika itu dibentuk, langsung pada lembaga-lembaga
kami belum memiliki rencana matang, di desa dan warga. Selain itu, kemampuan
hanya ingin segera mengembangkan dan pemimpin untuk merangkul berbagai
mempersiapkan tempat wisata. Dalam pihak, seperti pemimpin terdahulu, tokoh
pertemuan keputusan bergantung pada lain di desa yang memiliki pengaruh luas,
kepala desa, seperti pemilihan ketua dan mau menerima pendapat dari pihak
dan pengurus lain. Terlebih, pengelolaan luar yang memiliki keahlian khusus dan
ini masih tahap awal dan belum tentu ber- lebih, membuat arah kepemimpinan yang
hasil.…” (Taswan komunikasi pribadi, terbentuk semakin kuat.
2018). Warga desa berkumpul mengada- Organisasi pengelola yang oleh
kan rembug warga dan menyusun warga sering disebut sebagai panitia
Rencana Pembangunan Jangka tersebut pemilihan personelnya tidak
Menengah Desa (RPJMDes). Rembug melalui pemilihan secara demokratis,
warga dilakukan oleh perwakilan unsur- namun ditunjuk oleh kepala desa yang
unsur masyarakat yang terdiri dari tokoh bertindak sebagai penasehat. Adapun
masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, anggotanya terdiri dari perangkat desa dan
perempuan, perangkat desa, dan Dewan beberapa tokoh pemuda. Alasan
Perwakilan Desa. penunjukan tersebut adalah karena
Model perencanaan tersebut pengembangan wisata baru dirintis dan
dapat dikategorikan sebagai perencanaan belum menunjukkan hasilnya sehingga
model baru dan memenuhi karakteris- dipilih perangkat desa yang bersedia
tik yang diajukan oleh Friedman (1993), bekerja tanpa dibayar, bahkan sebaliknya
yaitu bersifat normatif, inovatif, bersifat harus mengeluarkan dana untuk
politik, transaktif, dan berdasar pada pem- mendukung pengembangan wisata.
belajaran sosial. Perencananya adalah Sumber daya manusia yang
masyarakat desa sendiri dan mereka me- dimiliki desa sedapat mungkin
megang teguh norma-norma dan nilai ide- ditempatkan pada posisi yang sesuai
al yang paling sesuai dengan karakteristik dengan kapasitas masing-masing sehingga
mereka. Dengan demikian Perencanaan dapat bekerja optimal untuk mencapai
yang dilakukan memberikan solusi kreatif tujuan bersama. Demikian pula dengan
dan fleksibel atas permasalahan yang su- sarana, prasarana, peralatan, dan modal
dah dialami selama berpuluh-puluh tahun. yang diperoleh dimanfaatkan sedemikian
Kepemimpinan yang kuat juga men- rupa sesuai kesepakatan bersama untuk
dukung keberanian untuk merencanakan mengembangkan desa.
tindakan baru yang dianggap mampu
memberikan solusi terbaik dan bersedia Pelaksanaan (Actuating)
untuk belajar dari kesalahan. Pengelolaan sumber daya alam
berbasis masyarakat melalui desa wisata
Pengorganisasian (Organizing) dilaksanakan bersama-sama oleh semua
Pengorganisasian dalam warga Desa Suka Maju. Pelaksanaannya
pengelolaan sumber daya alam di Desa tidak dapat dilepaskan dari partisipasi aktif
Suka Maju dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat, pembukaan objek wisata ini
pada awal perencanaan dan secara berjalan begitu saja. Sarana dan prasarana
fleksibel berubah sesuai perkembangan yang ada di sana masih sangat sederhana,
kebutuhan. Kepala desa memegang hanya asal tersedia tanpa
peranan penting dalam pengorganisasian mempertimbangkan segi estetika. Hal itu
tersebut. Kepala desa benar-benar terjadi karena sarana dan prasarana

82 Volume 8 Nomor 1, April 2019


P-ISSN:2302-
P-ISSN: 2302-6715
6715
E- ISSN:2654-
E-ISSN: 2654-7732
7732

dikerjakan secara gotong royong, tanpa


tenaga ahli bidang wisata. Meski Media massa
demikian, ada nilai sangat positif dari Berjalannya CBNRM di Desa Suka
gotong royong tersebut. Warga yang selalu Maju dengan pendekatan wisata, tentu tak
terlibat aktif menaruh harapan besar bahwa lepas dari peran media massa. Sebab,
kawasan wisata tersebut dapat berkembang penghasilan utama dengan pendekatan ini
dan merasa memilikinya. bergantung pada jumlah kunjungan
Harapannya setelah wisata ini wisatawan. Faktor ini sangat dipengaruhi
berkembang dengan baik dan maju di- oleh dikenal atau tidaknya objek tersebut
harapkan untuk pendapatan desa yang oleh khalayak luas.
dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Isu-isu yang dipoles, terutama
sarana dan prasarana desa sehingga dapat kemampuan desa untuk memberdayakan
dinikmati oleh seluruh warga desa. diri dan lingkungannya, mampu menarik
Pengelolaan sumber daya alam di Desa minat wisatawan untuk berkunjung. Tidak
Suka Maju tidak hanya memberikan hanya wisatawan yang ingin menkmati
manfaat ekonomi, namun juga atraksi alam, tetapi juga yang ingin
memberikan manfaat bagi perbaikan mengetahui model pengelolaan yang
lingkungan. dilakukan desa, baik lewat studi banding
maupun penelitian.
Pengendalian (Controlling) Selain sebagai sarana promosi,
Mekanisme pengendalian dalam posisi pemberitaan media juga menjadi
pengelolaan sumber daya alam di Desa sarana advokasi bagi Desa Suka Maju
Suka Maju bersifat intern dan melibatkan untuk mendapatkan dukungan dari pihak-
seluruh warga secara bertahap. Setiap pihak lain. Terlebih, media massa menjadi
bulan pengurus desa mengadakan rapat salah satu sarana yang kuat untuk
evaluasi. Dalam rapat tersebut dilakukan memengaruhi seseorang untuk melakukan
evaluasi sesuatu. Hubungan harmonis dengan
media massa tersebut menjadi salah satu
Peran pihak luar dalam CBNRM di kunci keberhasilan CBNRM.
Desa Suka Maju
Keberhasilan sebuah program, Aspek-aspek community based dalam
terutama di desa memang bergantung pengelolaan sumber daya alam di Desa
pada keinginan kuat dan tekad Suka Maju keadilan (equity)
masyarakat yang mendiami kawasan Pengelolaan sumber daya alam
tersebut. Meski demikian, peranan pihak berbasis masyarakat melalui desa wisata di
luar juga tak kalah penting dalam ikut Desa Suka Maju memberikan manfaat
mendukung keberhasilanya. Demikian sosial ekonomi yang lebih adil bagi
juga CBNRM di Desa Suka Maju tidak masyarakat desa. Manfaat ekonomi yang
terlepas dari peran pihak luar sebagai agen diperoleh dari kegiatan pengelolaan baik
perubahan (external change agent). Pihak secara langsung maupun tidak langsung
luar tersebut perperan sebagai fasilitator dinikmati oleh masyarakat desa. Kegiatan
yang membantu mendefinisikan pengelolaan tersebut akan membuka
masalah, memberikan saran-saran lapangan pekerjaan maupun tambahan
independen, ide-ide baru, keahlian teknis, penghasilan untuk mendukung kehidupan
memberikan pelatihan dan bantuan masyarakat.
teknis, memandu pemecahan masalah Pemberdayaan (Empowerment)
dan pengambilan keputusan, serta Resolusi konflik (Conflict resolution)
membantu mengembangkan rencana Sampai saat ini konflik yang
pengelolaan (Pomeroy, 2001). disebabkan karena adanya DAS Lubuk

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 83


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

Langkap ini belum ada dan masyarakat Pemanfaatan berkelanjutan


setempat tetap optimis dan senantiasa (Sustainable utilization)
bekerjasama satu dengan yang lain untuk Desa Suka Maju belum melakukan
mendukung agat tempat ini bisa jadi tem- kerjasama dengan desa-desa lain untuk
pat wisata. mengelola supaya dalam kawasan DAS
Lubuk Langkap dapat lebih berkembang
Pengetahuan dan kesadaran (Knowledge lagi. CBNRM dengan pendekatan desa
and awareness) wisata di Desa Suka Maju akan
CBNRM membuka peluang- memberikan manfaat ekonomi yang cukup
peluang ekonomi baru yang tidak besar bagi masyarakat desa. Selain
merusak lingkungan, sebaliknya memberikan lapangan pekerjaan bagi
mendukung pelestarian lingkungan. masyarakat juga berkontribusi terhadap
Kearifan lokal yang sudah ada dipadukan pembangunan desa. Keberlanjutan
dengan pengetahuan ekologi dan pemanfaatan sumber daya alam tersebut
manajemen modern untuk mengelola terkait erat dengan perlindungan
potensi sumber daya alam yang dimiliki. keanekaragaman hayati (biodiversity
Melalui CBNRM, mereka protection).
menyadari bahwa peningkatan
kesejahteraan tidak harus mengorbankan Model implementasi CBNRM dalam
lingkungan. Sebaliknya, masyarakat Konservasi DAS
memperoleh manfaat ekonomi dengan CBNRM berkembang sejak tahun
melestarikan lingkungan dan sumber daya 1980-an dan sangat populer pada dekade
alam yang dimiliki. Mereka memadukan berikutnya karena menjadi fokus hampir
kearifan lokal yang sudah diwariskan semua lembaga donor internasional.
turun-temurun dengan pengetahuan Meskipun demikian, CBNRM mendapat
modern yang diperoleh melalui interaksi banyak kritikan dan sebagian besar
dengan pihak lain maupun belajar dari dianggap gagal (Keller et al. 2000; Blaikie
praktek pengelolaan yang dijalankan. 2006). Pada umumnya, CBNRM tidak
Masyarakat desa juga menyadari bahwa dapat memberikan manfaat yang
keberlanjutan lingkungan desanya terkait diharapkan bagi masyarakat, yakni
erat dengan desa-desa tetangganya dalam pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan,
satu ekosistem sehingga mereka juga dan kelangsungan lingkungan agar dapat
berusaha membangun kerja sama untuk menjadi modal pembangunan
melestarikan lingkungan. berkelanjutan.

Perlindungan keanekaragaman Kondisi Sosial


hayati (Biodiversity protection) Masyarakat merupakan salah satu
Perlindungan keanekaragaman unsur penting dalam pengembangan
hayati menjadi salah satu capaian CBNRM wisata. Pada kasus ini, masyarakat Suka
di Desa Suka Maju. Pemanfaatan sumber Maju merupakan subjek dari wisata yang
daya alam sebagai tujuan wisata berperan dalam mengelola hal tersebut.
mendorong masyarakat untuk mengelola Hal ini memberikan mobilitas baru bagi
lingkungan dan melindungi masyarakat, sehingga hadirnya ekowisata
keanekaragaman hayati beserta habitatnya. dapat mempengaruhi proses sosial yang
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah ada di Suka Maju.
penghentian tambang batu, pelarangan
mengambil ikan dengan racun dan listrik, Kondisi Ekonomi
penghijauan. Pengelolaan DAS belum terlihat
jelas dampak yang diberikan tetapi telah
membuka kesempatan kerja baru kepada

84 Volume 8 Nomor 1, April 2019


P-ISSN:2302-
P-ISSN: 2302-6715
6715
E- ISSN:2654-
E-ISSN: 2654-7732
7732

masyarakat desa. Adanya kesempatan potensi desa, mengidentifikasi masalah


kerja baru dapat menambah penghasilan yang terjadi pada proses pengem-
keluarga. Ekowisata mendatangkan bangan, pengorganisasian (organizing)
wisatawan yang berkunjung ke kampung yang dipegang langsung oleh Kepala
ini untuk menikmati keindahan alam Desa dan di bantu oleh pemuda-pemuda
sehingga masyarakat dapat menangkap desa, pelaksanaan (actuating) dengan
peluang kerja karena hadirnya ekowisata. partisipasi aktif dari masyarakat, dan
Kesempatan kerja yang ada baru hanya pengendalian (controlling) dilakukan
tukang parker, tukang keamanan dan oleh Kepala Desa. Hal ini menandakan
penjual makanan ringan. Jika dikem- bahwa aktivitas pengelolaan sumber
bangkan lebih baik lagi maka akan mem- daya alam sudah berjalan dengan baik
buat lapangan-lapangan pekerjaan baru serta masyarakat mampu mengelola
lagi buat masyarakat desa sumber daya alam secara partisipatif
dan mandiri.
Kondisi Budaya
Perubahan kebudayaan adalah DAFTAR PUSTAKA
perubahan yang terjadi dikarenakan
adanya ketidaksesuaian terhadap unsur- Friedmann J. 1993. Toward a Non
unsur budaya. Perubahan kebudayaan Euclidian Mode of Planning. J
biasanya terjadi karena adanya Amer Plan Assoc 59 (4): 482-485.
ketidakserasian terhadap fungsi yang ada Keller SR, Mehta JN, Ebbin SA,
pada kehidupan. Seiring dengan Lichtenfeld LL. 2000. Community
berkembangnya zaman maka perubahan Natural Resources Management:
kebudayaan akan terus terjadi, hal ini Promise, Rhetoric, and Reality. Soc
dikarenakan perubahan kebudayaan terjadi Natr Resour 13: 705-715.
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Miles MB, Huberman AM. 1992. Analisis
Dengan adanya pengelolaan DAS ini tidak Data Kualitatif. Penerbit
merubah kondisi budaya yang ada selama Universitas Indonesia, Jakarta.
ini di Desa Suka Maju. Munasinghe M. 1993. Environmental
Economics and Sustainable
KESIMPULAN Development. The World Bank,
Washington DC.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil Nugroho SP. 2003. Pergeseran kebijakan
penelitian yang telah dilakukan adalah se- dan paradigma baru dalam
bagai berikut: pengelolaan Daerah Aliran Sungai
1. Masyarakat Desa Suka Maju telah di Indonesia. Jurnal Teknologi
memiliki pengetahuan dan kesadaran Lingkungan 4 (3): 136-142.
akan ekologi. Dengan adanya sum- Pomeroy, R. 1995. Two to Tango : The
berdaya DAS ini masyarakat berkeingi- Role of Government in Fisheries
nan untuk mendapat hasil yang lebih Co –Management. Marine Policy
baik untuk meningkatkan kesejahteraan 21 (5) : 465–480.
serta tetap memperhatikan dan mening- Sanders D. 1992. Soil Conservation Asia:
katkan daya dukung lingkungan. An Interpretation Perspective.
2. Pada saat ini Desa Suka Maju sedang Austri J Soil Water Conser 5 (3):
melakukan fungsi-fungsi/aktifitas 45-60.
pengelolaan sumber daya alam yang Soemarwoto O. 1989. Ekologi Lingkungan
meliputi perencanaan (planning) yang Hidup dan Pembangunan.
dilakukan dengan membangun visi de- Djambatan. Jakarta.
sa, mengidentifikasi dan memetakan

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 85


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

Tripathi PC, Reddy PN. 2008. Principles Multipihak. Prosiding Lokakarya


of Management. 4 ed. Tata Sistem Informasi Pengelolaan
McGraw-Hill Publ Co Ltd, New DAS: Inisitif Pengembangan
Delhi. Infrastruktur Data. IPB dan CI-
Uphoff, NT. 1998. Feasibility and FOR. Bogor.
Application Of Rural Development Zoebisch M, Cho KM, Hein S, Mowla R.
Participation. A State Of The Art (eds.) 2005. Integrated Watershed
Paper. Ithaca/Cornell University Management (Studi and
Press. Experiences from Asia). Asian
Wulandari C. 2007. Penguatan Forum Institute of Technology,
DAS sebagai Sarana Pengelolaan Pathumthani. Thailand.
DAS secara Terpadu dan

86 Volume 8 Nomor 1, April 2019

Anda mungkin juga menyukai