Anda di halaman 1dari 31

Pertemuan ke-05

PERPETAAN
PROYEKSI PETA
Bagaimana Obyek Permukaan Bumi Digambarkan?

1. Obyek digambarkan dengan simbol


2. Bentuk Permukaan bumi digambarkan dengan
Proyeksi Peta
3. Detail informasi obyek ditentukan dengan skala
4. Jenis informasi digambarkan berdasarkan thema

1
2 BENTUK PERMUKAAN BUMI DIGAMBARKAN DENGAN PROYEKSI PETA

PROYEKSI
“Gambar suatu benda yang dibuat rata (mendatar) atau berupa
garis pada bidang datar” (KBBI, 2020)

Bumi: Lengkung → Peta: Bidang Datar

2
PROYEKSI PETA
Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk
menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan
tiga dimensi yang secara kekasaran berbentuk bola ke
permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit
mungkin.
1. Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan:
a. Proyeksi azimuthal/zenithal
Bidang proyeksinya berbentuk bidang datar.
b. Proyeksi kerucut
Bidang proyeksinya berbentuk kerucut
c. Proyeksi silinder

Bidang proyeksinya berbentuk silinder.


3
AZIMUTHAL KERUCUT SILINDER

4
5
PROYEKSI AZIMUTHAL
Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang
menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya.
Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada
satu titik.
Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan
menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi.

Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal:


1) Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat
pada kutub.
2) Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran
yang konsentris mengelilingi kutub.
3) Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya
pada peta besarnya sama.
4) Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan
proyeksi ini akan berbentuk lingkaran. 6
PROYEKSI AZIMUTHAL

Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:

1. Proyeksi Azimut Normal:


Bidang proyeksinya menyinggung kutub.

2. Proyeksi Azimut Transversal:


Bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.

3. Proyeksi Azimut Oblique:


Bidang proyeksinya menyinggung salah satu
tempat antara kutub dan ekuator.

7
PROYEKSI AZIMUTHAL

8
Peta daerah kutub utara hasil proyeksi Azimuth Normal
9
PROYEKSI KERUCUT

Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:


1 Proyeksi kerucut normal atau standar
. Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi
terletak pada suatu paralel (Paralel Standar).

2 Proyeksi Kerucut Transversal


. Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi
tegak lurus.

3 Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)


. Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk
miring.

10
PROYEKSI KERUCUT

11
PROYEKSI KERUCUT

12
Gambar hasil proyeksi kerucut
13
Gambar hasil proyeksi Silinder
14
PROYEKSI SILINDER

15
PROYEKSI SILINDER

16
Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM)
Proyeksi UTM dibuat oleh US Army sekitar tahun
1940-an. Sifat-sifat proyeksi UTM adalah:
1. Proyeksi ini adalah proyeksi Transverse
Mercator yang memotong bola bumi pada dua
buah meridian (Garis Bujur) ,
2. Daerah diantara dua meridian ini disebut zone.
Lebar zone adalah 6 derajat, sehingga bola bumi
dibagi menjadi 60 zone.

MERIDIAN
3. Satuan ukuran yang digunakan adalah meter.

17
18
ZONA UTM INDONESIA

19
2. Berdasarkan kedudukan sumbu proyeksi dan sumbu
bumi
a. Proyeksi normal
Sumbu proyeksi berimpit dengan sumbu bumi

b. Proyeksi miring
Sumbu proyeksi membentuk sudut tertentu dengan
sumbu bumi.

c. Proyeksi transversal
Sumbu proyeksi tegak lurus dengan sumbu bumi.

20
Berdasarkan kedudukan sumbu proyeksi dan sumbu bumi

21
22
23
24
25
Sistem Proyeksi Peta yang Baik

26
Memilih Proyeksi yang tepat:
• Bentuk tidak berubah (Conformality)
• Perbedaan luas kecil (Area)
• Perbedaan jarak kecil (Distance)
• Arah tidak berubah (Direction)

27
BAKOSURTANAL membagi Indonesia dalam 9 zone mulai dari
bujur 90 BT sampai 144 BT dengan batas lintang 10 LU sampai 15
LS

Sistem di Indonesia (KLHK): Transverse Mercator ™


Grid:Universal Transversemercator (UTM)

UTM : COCOK UNTUK DAERAH TROPIS

Sistem Proyeksi Transverse Mercator adalah sistem


proyeksi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder
dengan sumbu silinder terletak pada bidang ekuator
atau membentuk sudut 90 derajat dengan sumbu
bumi.

28
SUMBER:

Eddy Prahasat. 2005. KONSEP KONSEP DASAR SISTEM


INFORMASI GEOGRAFIS. Bandung: Informatika.

Baba Barus. 2000. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.


Lab. Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah,
Faperta, IPB.

https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar
.php?ver=12&idmateri=123&lvl1=3&lvl2=2&lvl3=0&kl=7

https://www.youtube.com/watch?v=TwcsYgqrmQU&t=4s

29
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai