Anda di halaman 1dari 3

Nama : Desnita Aspriyani

NIM : H161600518
Kelas : TRPL / 7 B

TRANSAKSI ELEKTRONIK
Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik lainnya.
Pada dasarnya transaksi elektronik adalah hubungan hukum yang dilakukan
secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan dari sistem elektronik berbasis
komputer, yang selanjutnya difasilitasi oleh sebuah jaringan internet. Transaksi
yang merujuk kepada semua jenis dan mekanisme dalam melakukan hubungan
hukum secara elektronik itu sendiri yaitu berupa, jual beli, lisensi, asuransi,
lelang, dan perikatan lain yang sesuai dengan perkembangan di masyarakat.
Transaksi elektronik terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim
Pengirim telah diterima dan disetujui penerima, kesepakatan antara para pihak
yang dapat berupa, antara lain pengecekan data, identitas, nomor identitas
pribadi tau sandi lewat (password).
Transaksi elektronik dapat diselenggarakan oleh penyelenggara sistem
elektronik dan penyelenggara agen elektronik. Pasal 17 ayat (1) UU ITE,
penyelenggara sistem elektronik dapat terdiri dari lingkup publik dan privat yang
artinya dapat dilakukan baik oleh negara, orang, badan usaha, dan masyarakat
umum. Contoh penyelenggara sistem elektronik lingkup publik dan Non
pelayanan publik:
1. Pelayanan public adalah instansi pemerintah yang menyelenggarakan sistem
elektronik pelayanan kepada masyarakat (seperti sistem elektronik
perpajakan, bea cukai, imigrasi, dll), institusi perbankan, pendidikan, atau
BUMN, yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat.
2. Non pelayanan public adalah perusahaan swasta yang menyelenggarakan
sistem elektronik untuk kebutuhan internal perusahaan.
Penyelenggaraan transaksi elektronik dalam lingkup privat meliputi transaksi
elektronik:
1. Antar pelaku usaha;
2. Antar pelaku usaha dengan konsumen;
3. Antar pribadi;
4. Antar instansi; dan
5. Antara instansi dengan pelaku usaha sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan “antar-pelaku usaha” adalah transaksi elektronik
dengan model transaksi business to business. Sementara yang dimaksud
dengan “antar pelaku usaha dengan konsumen” adalah transaksi elektronik
dengan model transaksi business to customer. Sedangkan yang dimaksud
dengan “antar pribadi” adalah transaksi elektronik dengan model transaksi
customer to customer.
Para pihak yang ada dalam transaksi elektronik, yaitu:
1. Perusahaan (business)
2. Konsumen (consumer)
3. Pemerintah (public administration)
Tanggung jawab dalam transaksi elektronik dalam pasal 21 ayat (2), (3), (4),
dan (5) UU ITE:
1. Jika dilakukan sendiri, segala akibat hukum dalam pelaksanaan transaksi
elektronik menjadi tanggung jawab para pihak yang bertransaksi;
2. Jika dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibat hukum dalam
pelaksanaan transaksi elektronik menjadi tanggung jawab pemberi kuasa;
atau
3. Jika dilakukan melalui agen elektronik, segala akibat hukum dalam
pelaksanaan transaksi elektronik menjadi tanggung jawab penyelenggara
agen elektronik.
4. Jika kerugian transaksi elektronik disebabkan gagal beroperasinya agen
elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara langsung terhadap sistem
elektronik, segala akibat hukum menjadi tanggung jawab penylenggara agen
elektronik.
5. Jika kerugian transaksi elektronik disebabkan gagal beroperasinya agen
elektronik akibat kelalaian pihak pengguna jasa layanan, segala akibat
hukum menjadi tanggung jawab pengguna jasa layanan.
Sumber:
https://www.academia.edu/24489768/Hukum_Telematika_Transaksi_Elektronik
https://slideplayer.info/slide/3627852/
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt56751b3083cb0/perbedaan-
perdagangan-elektronik-dengan-transaksi-elektronik

Anda mungkin juga menyukai