Nama : Fathimatuzzahra
NIM : 1908109010019
Percobaan : Pati
Asisten : Podja Chintia Annisa
LABORATORIUM BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Pati” yang bertujuan untuk mempelajari sifat
kimia pati. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah analisa kualitatif. Hasil dari
percobaan ini,yaitu pada uji iod menghasilkan larutan nasi berwarna biru tua, larutan kentang
berwarna biru tua, larutan kentang berwarna ungu dan larutan gula berwarna kuning.
Hidrolisis pati oleh air liur setelah ditetesi betadine menghasilkan larutan nasi berwarna biru
dan memudar, larutan kentang berwarna kuning, larutan tepung berwarna ungu dan terbentuk
endapan. Hidrolisis pati oleh asam setelah ditetesi betadine menghasilkan larutan nasi
berwarna biru tua, larutan kentang berwarna biru tua dan terbentuk endapan kuning, serta
larutan tepung berwarna keruh dan terbentuk endapan ungu. Kesimpulan dari percobaan ini
adalah larutan yang mengandung pati akan berwarna biru tua jika ditetesi iodin dan
hidrolisis berlangsung sempurna jika warna biru tua memudar.
BAB I
PENDAHULUAN
Tepung Ungu
2.2 Pembahasan
Pati adalah polisakarida simpanan yang terdapat pada tumbuhan. Pati tersusun dari dua
macam karbohidrat yaitu amilosa dan amilopektin dalam komposisi yang berbeda-beda.
Amilosa menghasilkan warna biru bila ditetesi iodium, sedangkan amilopektin menghasilkan
warna jingga hingga merah bila ditetesi iodium. Uji pati dapat dilakukan dengan cara, yaitu
uji iod dengan menggunakan larutan iodin, jika timbul warna biru menunjukkan adanya pati,
sedangkan warna merah menunjukkan adanya glikogen (Girindra, 1990).
Pada uji iod digunakan betadine sebagai pereaksi karena betadine mengandung larutan
idonin untuk mendeteksi adanya pati. Percobaan ini menggunakan sampel larutan nasi,
larutan tepung, larutan kentang, dan larutan gula. Masing-masing sampel dimasukkan ke
dalam wadah yang berbeda sebanyak satu sendok, kemudian ditetesi betadine sebanyak 2
tetes dan amati perubahan yang terjadi. Hasil yang diperoleh, yaitu larutan gula
menghasilkan warna biru tua, larutan tepung menghasilkan warna ungu, larutan kentang
menghasilkan warna biru tua dan larutan gula kuning. Warna biru tua yang dihasilkan pada
larutan nasi dan kentang menunjukkan adanya pati, larutan gula tidak menghasilkan warna
biru karena tidak mengandung pati dimana seharusnya dapat menghasilkan warna merah
yang menunjukkan adanya glikogen, sedangkan pada larutan tepung terdapat kesalahan
komposisi pada saat pemberian betadin.
Pada hidrolisis pati oleh air liur, digunakannya air liur karena mengandung enzim
amilase yang dapat menghidrolisis pati menjadi maltosa. Percobaan ini menggunakan sampel
larutan nasi, larutan kentang dan larutan tepung. Masing-masing sampel dimasukkan ke
dalam wadah yang berbeda sebanyak satu sendok, kemudian ditambahkan setengah sendok
air liur ke setiap sampel dan tunggu selama 30 menit, setelah itu ditetesi betadine sebanyak 2
tetes dan amati perubahan yang terjadi. Hasil yang diperoleh,yaitu pada larutan nasi
menghasilkan warna biru tua dan setelah didiamkan selama 5 menit memudar, larutan
kentang menghasilkan warna kuning dan larutan tepung menghasilkan warna ungu dengan
endapan ungu. Larutan nasi mengalami hidrolisis sempurna karena warna biru yang
dihasilkan lama kelamaan memudar. Sedangkan larutan kentang dan larutan tepung tidak
mengalami hidrolisis, hal ini kemungkinan terjadi karena adanya kesalahan pada komposisi
larutan yang dicampurkan atau air liur yang mengandung enzim amilase sudah terdenaturasi.
Pada hidrolisis pati oleh asam dilakukan percobaan menggunakan sampel larutan nasi,
larutan kentang dan larutan tepung. Masing-masing sampel dimasukkan ke dalam wadah
yang berbeda sebanyak satu sendok, kemudian ditambahkan satu sendok cuka ke setiap
sampel dan tunggu selama 30 menit, setelah itu ditetesi betadine sebanyak 2 tetes dan
diamati perubahan yang terjadi. Hasil yang diperoleh yaitu pada larutan nasi menghasilkan
warna biru tua, larutan kentang menghasilkan warna biru tua dengan endapan kuning, dan
larutan tepung menghasilkan larutan keruh dengan endapan ungu serta tidak ada warna yang
memudar. Pada uji ini tidak terjadi hidrolisis oleh asam karena bisa jadi disebabkan oleh
asam yang digunakan yaitu cuka yang merupakan asam lemah.
BAB III
KESIMPULAN
1. Larutan nasi dan larutan kentang setelah ditetesi betadin menghasilkan warna biru
tua.
2. Larutan yang menghasilkan warna biru tua setelah ditetesi iodin mengandung pati.
3. Hidrolisis pati oleh asam tidak dapat berlangsung karena menggunakan cuka yang
merupakan asam lemah.
4. Larutan gula bila ditetesi betadin menghasilkan warna kuning.
5. Hidrolisis pati oleh air liur pada larutan nasi berlangsung sempurna karena
menghasilkan warna biru tua dan lama kelamaan akan memudar.
DAFTAR PUSTAKA
Uji iod
Hidrolisis pati oleh air liur