• Rawa merupakan lahan basah yang terbentuk secara alami dengan topografi
datar sampai cekung, terisi oleh air di batang tubuhnya dan genangan
musiman atau terus menerus di permukaan, dan ada tumbuhan alami yang
adaptif terhadap lingkungan ini pasang surut dan lebak
• Kesatuan Hidrologis gambut (KHG) adalah rawa yang dibatasi oleh 2 sungai
pengapitnya, laut dihilir dan lahan kering di hulunya
• KHG sekitar 24 juta hektar Gambut 13,4 jutahektar Non gambut sekitar
10 juta hektar --> Tanah mineral aluvial dan mineral bergambut
• Non gambut: aluvial marin, aluvial tawar, aluvial bergambut, dan gumuk pasir
masalah utama: sedimen marin
DEFINISI KHG:
Ekosistem yang berada di
antara dua sungai atau
antara sungai dengan laut
Sumber: Ditjen PPKL KLHK
Tanah Gambut Tropis
• Adalah tanah yang berasal dari lapukan parsial
tanaman pepohonan yang terhampar di rawa
• Tanah gambut diibaratkan sebagai ampas kelapa
yang telah kehilangan saripatinya (miskin hara,
masam)
• Tebal gambut 50 cm atau lebih dinamakan tanah
gambut, bila tebalnya kurang dari 50cm disebut
tanah bergambut.
• Gambut dapat mengandung tanah mineral yang
berasal dari bahan erosi terbawa oleh sungai dan
tersedimentasi bersama gambut
• Total di Indonesia sekitar 13.4 juta ha, paling banyak
di Sumatera, diikuti oleh Kalimantan dan Irian Jaya.
gambuT di KaldeRa dieng, jawa TengaH
1. Sinergi kegiatan minimal perbaikan tata air dan perbaikan kualitas lahan sebaiknya dilaksanakan
secara bersama dengan waktu serentak, sehingga peningkatan produksi dapat dikerjakan secara
runtut dengan anggaran yang sesuai.
2. Penelitian tanah sebagai rekomendasi pemberian input ke media tanamm seiring dengan
pelaksanaan peningkatan sistem tata air
3. Spesifik antara petani setempat dan aparat pertanian setempat
1. Luas kepemilikan masing-masing masing petani
2. Kisaran produksi aktual dan produksi potensial (ton/ha/th)
3. Penentu produksi: Umur, varietas, kondisi air, kondisi tanah?
4. Apa produksi ditentukan juga oleh jauh dekatnya lahan dari sungai, atau jarak dari saluran primer
5. Macam inputan: pupuk, kapur/dolomit
6. Dasar penentuan macam, dosis, waktu serta cara penempatan inputan. analisis daun, analisis
tanah
7. Gangguan tanaman (hama penyakit) dan cara penanggulangannya
8. Paket teknologi yang diinginkan dan dapat dilaksanakan
9. Penyatuan varietas unggul (IP 200?) menggantikan varietas lokal (IP 100?)
Rencana Kegiatan Tanaman Pangan di Eks P4S dan PLG -
Pulang Pisau dan Kapuas - 165.000 ha (2020 - 2022)
disepakati bukan di tanah gambut
Keberadaan Teroksidas
Mineral Pirit i
Definisi pirit
dan
prosesnya
Pirit pH rendah,
dijelaskan
Fe, Al & SO4
tinggi
Sumber: Wahida, Juni 2020
Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) Anjir Serapat Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) Palingkau
Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah
ReHabiliTasi saluRan dan bangunan aiR