Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM

MENINGKATKAN MINAT MAHASISWA BARU PADA PROGRAM

STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS

PUANGRIMAGGALATUNG

ASRIANI
NPM: 180201003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan 7

B. Minat 11

C. Kerangka Pikir 14

D. Hipotesis 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian 16

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 16

C. Populasi dan Sampel Penelitian 17

D. Variabel dan Definisi Operasional 18

E. Instrumen Penelitian 19

F. Teknik Pengumpulan Data 19

G. Teknik Analisis Data 19

DAFTAR PUSTAKA 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(Sutabri, 2007) Perguruan tinggi merupakan suatu wadah yang digunakan

sebagai Research and Development serta karena pembentukan manusia baru untuk

menghasilkan generasi yang memiliki kepribadian serta kompetensi keilmuan

sesuai bidangnya. Saat ini, apabila seseorang memasuki perguruan tinggi maka

orang tersebut membeli jasa pendidikan perguruan tinggi. Keputusan memilih

suatu perguruan tinggi merupakan suatu keputusan investasi. Investasi tersebut

harus menguntungkan konsumen setelah dinyatakan tamat dari perguruan tinggi.

Hal tersebut dikarenakan selain membutuhkan biaya besar yang, menempuh

pendidikan di perguruan tinggi juga menghabiskan waktu yang cukup lama.

Persaingan pada industri pendidikan tinggi dalam memperebutkan pasar

mahasiswa sudah mulai semakin ketat. Hal ini ditambah lagi dengan perguruan

tinggi swasta di Indonesia yang saat ini sudah tumbuh subur bagai “jamur di

musim hujan”. Dengan kondisi tersebut, bagi perguruan tinggi yang baru

terbentuk dan belum begitu dikenal merasakan dampak hebatnya persaingan

dalam mendapatkan mahasiswa.

Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi, pemerintah

memberikan kesempatan kepada Perguruan Tinggi Swasta untuk tumbuh dan

berkembang sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri.

1
2

Tingkat persaingan dalam dunia pendidikan menutut setiap pemasar untuk

mampu melaksanakan kegiatan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.

Kegiatan pemasaran tersebut membutuhkan sebuah konsep pemasaran yang

mendasar sesuai dengan kepentingan pemasaran dan kebutuhan serta keinginan

pelanggan.

Agar bisa mempertahankan eksistensinya, perguruan tinggi dituntut untuk

dapat memasarkan Kampusnya, karena bagaimanapun bagusnya Perguruan Tinggi

jika tidak dipromosikan secara maksimal akan berdampak pada minimnya jumlah

mahasiswa dan tidak dikenalnya kampus tersebut di kalangan masyarakat.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan bersama dengan menciptakan,

menawarkan dan saling bertukar sesuatu yang bernilai satu dengan lainnya.

Pemasaran menjadi sesuatu yang mutlak harus dilaksanakan oleh perguruan tinggi

tersebut, selain ditujukan untuk memperkenalkan, pemasaran di lembaga

pendidikan juga berfungsi untuk membentuk citra baik terhadap lembaga dan

meningkatkan minat sejumlah calon mahasiswa.

Philip Kotler dan Topor menyatakan dalam bukunya Muhaimin, bahwa citra

yang positif merupakan aset yang sangat berharga di pasar. Image yang positif

juga modal dasar yang kuat dalam mempengaruhi harapan pelanggan. Citra baik

tersebut salah satunya dilakukan dengan cara memengaruhi kebutuhan dan

harapan pelanggan agar sesuai dengan produk dan layanan yang ada di perguruan

tinggi tersebut. Dengan demikian, calon mahasiswa lebih tertarik untuk masuk di

perguruan tinggi tersebut.


3

Pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan perguruan tinggi

yang tepat akan memicu tumbuh kembangnya pendidikan di dalam suatu

lembaga pendidikan. Pada akhirnya hasil pendidikan yang berupa sumber

daya manusia akan dapat digunakan untuk kebutuhan masayarakat di luar

maupun di dalam bidang pendidikan itu sendiri sehingga output

pendidikan memiliki daya saing tinggi untuk dapat bersaing ditingkat

global.

Adapun tujuan dari pemasaran adalah membantu pengelola suatu

organisasi untuk memutuskan produk apa yang mesti ditawarkan terlebih

dahulu dan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlihat. Di

lembaga pendidikan pemasaran bertujuan untuk memberi informasi

kepada masyarakat tentang produk yang ada di perguruan tinggi,

meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat tentang produk

perguruan tinggi, membedakan produk perguruan tinggi dengan produk

perguruan tinggi lainnya, memberi penekanan nilai lebih yang diterima

masyarakat atas produk yang ditawarkan.

Pihak perguruan tinggi perlu menyusun strategi pemasaran jasa pendidikan

untuk memperkenalkan berbagai fasilitas dan jurusan kepada masyarakat melalui

sosialisasi untuk memenangkan persaingan.

Tujuan dilakukannya sosialisasi dengan strategi-strategi tertentu ialah untuk

menarik minat suatu kelompok atau masyarakat umum agar menjadi bagian dari

suatu program. Dan minat merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang,

karena sesuatu yang dilakukan didasari pada minat ataupun ketertarikan pada

suatu objek tertentu.


4

Strategi merupakan rencana jangka panjang utuk mencapai suatu tujuan

yang terdiri dari aktifitas-aktifitas penting yang diperlukan. Strategi akan

menjamin organisasi akan bertahan dan berkembang pada masa yang akan datang.

Merumuskan strategi bukanlah pekerjaan yang mudah, kendala utamanya adalah

komitmen internal terhadap segala hal yang telah dirumuskan sebagai konsekuensi

strategi.

Universitas Puangrimaggalatung merupakan salah satu perguruan tinggi

swasta yang berdiri pada tahun 1986 yang berada di Kota Sengkang Kab. Wajo.

Universitas Puangrimaggalatung yang memiliki tugas yaitu bagaimana

meningkatkan jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun. Melihat usia yang terbilang

masih mudah dan belum begitu dikenal oleh masyarakat luar daerah, maka sangat

perlu memperkenalkan Kampus tersebut baik di masyarakat dalam maupun

masyarakat luar khususnya bagi calon mahasiswa baru.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan dalam

meningkatkan Minat Mahasiswa Baru pada Program Studi Administrasi

Pendidikan di Universitas Puangrimaggalatung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah yaitu apakah

ada pengaruh Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan dalam meningkatkan Minat

Mahasiswa Baru pada Program Studi Administrasi Pendidikan di Universitas

Puangrimaggalatung?

C. Tujuan Penelitian
5

Untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh Strategi Pemasaran Jasa

Pendidikan dalam meningkatkan Minat Mahasiswa Baru pada Program Studi

Administrasi Pendidikan di Universitas Puangrimaggalatung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis bagi perkembangan dunia pendidikan dalam upaya peningkatan

kualitas pendidikan. Secara rinci, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan,

khususnya dibidang ilmu administrasi pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Segala sesuatu yang di hasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta kemampuan

untuk lebih meningkatkan lagi jumlah mahasiswa baru dari tahun ke

tahun.

b. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa

dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah dan tugas akhir (skripsi).


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan

1. Pengertian Strategi

Banyak pendapat ahli menjelaskan tentang pengertian strategi, berikut

ini akan dikemukakan menurut pendapat Ilham Prisgunanto yang

mengemukakan bahwa strategi adalah perencanaan berupa taktik operasional

yang matang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan.

Dikatakan oleh Ahmad S. Adnanputra, bahwa arti strategi adalah

bagian terpadu dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya

perencanaan adalah suatu fungsi dasar dari proses manajemen.

Dari pengertian strategi diatas “menjelaskan bahwa adanya sebuah

fungsi yang penting dari manajemen yaitu suatu rencana/ perencanaan yang

digunakan sebagai tahap awal dalam menjalankan kegiatan di sebuah

Lembaga/ organisasi yang berguna untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan. Mengenai pengertian strategi, Rosady menyebutkan strategi itu

adalah suatu perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk

mencapai tujuan tertantu dalam praktik operasionalnya.

Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian strategi pada dasarnya adalah perencanaan yang dirumuskan dan

digunakan untuk dapat melaksanakan kegiatan manajemen di sebuah

Lembaga atau organisasi.

6
7

2. Pemasaran jasa pendidikan

a. Pengertian pemasaran

Pemasaran berasal dari kata dasar pasar, istilah pasar yaitu terdiri

dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan

tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi

kebutuhan atau keinginan tersebut. Besarnya pasar tergantung dari

jumlah orang yang memiliki kebutuhan, memiliki sumber daya yang

diminati orang lain, dan mau menawarkan sumber daya tersebut untuk

ditukar agar dapar memenuhi kebutuhan mereka.

Kotler menyatakan pemasaran adalah suatu proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dalam

dunia pendidikan, perguruan tinggi menciptakan pelayanan yang

berkualitas agar dapat ditawarkan kepada pelanggan terutama calon

mahasiswa.

Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Untuk mengetahui

kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap perguruan tinggi perlu

melakukan riset pemasaran, karena dengan melakukan riset pemasaran

inilah bisa diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang

sebenarnya. Ada Tiga Jenis Pemasaran yaitu


8

1) Pemasaran eksternal meliputi aktivitar normal, tentang bagaimana

lembaga dalam mempersiapkan jasa, menetapkan harga, melakukan

distribusi dan mempromosikan jasa kepada pelangan.

2) pemasaran internal, meliputi rangkaian tugas yang dilakukan

lembaga seperti pelatihan untuk karyawan dan memotivasi karyawan

sebagai ujung tombak terhadap kualitas pelayanan. Termasuk pada

aspek pemberian penghargaan dan pengakuan sebagai kekuatan

moral dan menumbuhkan loyalitas karyawan untuk membesarkan

lembaga.

3) pemasaran interaktif mengambarkan interaksi antara pelangan dan

karyawan. Karyawan yang memiliki loyalitas, bermotivasi tinggi dan

diberdayakan sehingga memberikan kualitas layanan yang bermutu

kepada setiap pelangan.

b. Pengertian jasa pendidikan

Jasa merupakan suatu keinginan yang bersifat melayani, membantu

dan melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain. Jasa digambaran

sebagai suatu kegiatan yang sering kali diukur berdasarkan waktu. Kotler

mengemukakan, jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat

diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun.

Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keeagamaan, pengendalian diri, kepribadian,


9

kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut tokoh pendidikan nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara

pendidikan diartikan sebagai daya upaya untuk memberikan tuntutan

pada segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka baik

sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai

keselamatan dan kebahagiaan hidup lahir dan batin yang setinggi-

tingginya.

Dalam perspektif ekonomi, pendidikan merupakan upaya

mempersiapkan sumber daya manusia (human invesment) yang akan

menghasilkan manusia-manusia yang handal untuk menjadi subyek

penggerak pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pendidikan

pendidikan harus mampu melahirkan lulusan- lulusan bermutu yang

memiliki kompetensi pengetahuan, mampu menguasai dan

mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan.Bahkan

peran pendidikan menjadi sangat penting dan strategis untuk

meningkatkan daya saing nasional dan membangun kemandirian bangsa,

yang menjadi prasyarat mutlak dalam memasuki persaingan antarbangsa

di era global.

Jadi, pengertian pendidikan dapat di simpulkan yaitu usaha sadar dan

sistematis untuk mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan lebih baik,

pendidikan juga dapat diartikan sebuah proses pembelajaran bagi peserta

didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis

dalam perpikir.
10

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa

pendidikan yaitu menciptakan dan menawarkan produk-produk apa saja yang

ada disekolah, dan berupaya memenuhi kebutuhan dan keinginan para

konsumen.

Berikut ini akan dipaparkan beberapa pendapat ahli mengenai pengertian

pemasaran jasa Pendidikan menurut Hurriyati di dalam Jurnal Ekonomi,

Bisnis & Entrepreneurship Dudung dan Ali, marketing jasa Pendidikan

berarti suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi, dan

memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan

menyalurkan sumber- sumber sebuah Lembaga Pendidikan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Lebih jauh lagi dijelaskan oleh David yang mengatakan

bahwa pemasaran jasa pendidikan dapat menentukan masalah pemasaran jasa

Pendidikan dengan menggunakan empat pendekatan.

a. Untuk melakukan pemasaran jasa Pendidikan, sekolah perlu

melakukan analisis pasar, dengan memperhatikan analisis

kepentingan dan penanganan yang cepat jika terjadi keluhan hal ini

dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada para

pelanggan jasa Pendidikan.

b. Permasalahan yang muncul kemudian dicatat sesuai dengan keluhan

yang diutarakan dari pelanggan.

c. Sekolah mengukur tingkat permintaan terhadap produk dan jasa

Pendidikan yang disesuaikan dengan kepentingan dari pelanggan

jasa Pendidikan.
11

Menurut Indradjaja dan Karno, pemasaran jasa pendidikan mutlak

diperlukan karena hal-hal berikut:

a. Kita perlu menyakinkan masyarakat dan pelanggan jasa pendidikan

(siswa, orang tua siswa, dan pihak terkait lainnya) bahwa Lembaga

pendidikan yang kita kelola masih tetap eksis;

b. Kita perlu meyakinkan masyarakat dan pelanggan jasa pendidikan

bahwa jasa pendidikan yang kita lakukan relevan dengan kebutuhan

mereka;

c. Kita perlu melakukan pemasaran jasa pendidikan agar jenis jasa

pendidikan yang kita lakukan dapat dikenal dan dipahami oleh

masyarakat, terutama pelanggan jasa pendidikan;

d. Kita perlu melakukan pemasaran jasa pendidikan agar eksistensi

sekolah tidak ditinggalkan oleh masyarakat dan pelanggan jasa

pendidikan.

Pemasaran jasa Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang

dilakukan oleh lembaga Pendidikan untuk memberikan informasi tentang

berbagai jenis pelayanan jasa pendidikan agar dapat menghasilkan

produk unggulan yaitu hasil lulusan dari lembaga pendidikan tersebut.

Pihak perguruan tinggi perlu menyusun strategi pemasaran jasa

pendidikan untuk memperkenalkan berbagai fasilitas dan jurusan kepada

masyarakat melalui sosialisasi untuk memenangkan persaingan.

Menurut David A. Goslin (2004: 30) berpendapat “Sosialisasi

adalah proses belajar yang di alami seseorang untuk memperoleh


12

pengetahuan ketrampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar ia dapat

berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok masyarakatnya.

Dari pernyataan David A. Goslin tersebut dapat disimpulkan

bagaimana seseorang didalam proses belajar, memahami, menanamkan

didalam dirinya untuk memperoleh pengetahuan ketrampilan, nilai-nilai

dan norma-norma agar individu tersebut dapat diterima serta berperan

aktif didalam kelompok masyarakat. Setelah berinteraksi dengan individu

lain yang berada disekitarnya atau bersosialisasi dengan lingkungannya

barulah individu tadi dapat berkembang.

Berger dan Lukman dalam Ihromi (1999: 32) mengatakan bahwa

bentuk sosialisasi dibedakan menjadi dua tahap, yaitu: Sosialisasi primer

sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, melalui

mana ia menjadi anggota masyarakat, dalam tahap ini proses sosialisasi

primer membentuk kepribadian anak kedalam dunia umum dan

keluargalah yang berperan sebagai agen sosialisasi. Sosialisasi sekunder,

didefinisikan sebagai proses berikutnya yang memperkenalkan individu

yang telah disosialisasikan ke dalam sektor baru dunia objektif

masyarkat; dalam tahap ini proses sosialisasi mengarah pada terwujudnya

sikap profesionalisme; dan dalam hal ini menjadi agen sosialisasi adalah

lembaga pendidikan, peer group, lembaga pekerjaan, lingkungan yang

lebih luas dari keluarga.

Tujuan dilakukannya sosialisasi dengan strategi-strategi tertentu

ialah untuk menarik minat suatu kelompok atau masyarakat umum agar

menjadi bagian dari suatu program. Dan minat merupakan hal yang
13

sangat penting bagi seseorang, karena sesuatu yang dilakukan didasari

pada minat ataupun ketertarikan pada suatu objek tertentu.

3. Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan

Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas

berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar

implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat

berjalan sukses. Bauran pemasaran terdiri dari 7P yaitu product, prince,

promotion, people, physical evidence, process. Berikut adalah penjabaran dari

tujuh prinsip bauran tersebut:

a. Product (produk)

Kotler mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk

dengan kata lain adalah keseluruhan objek atau proses yang memberikan

sejumlah nilai kepada konsumen. Dalam konteks jasa pendidikan, produk

adalah jasa yang ditawarkan kepada pelanggan berupa reputasi, prospek

dan variasi pilihan. Lembaga pendidikan yang mampu memenangkan

persaingan jasa pendidikan adalah yang dapat menawarkan reputasi,

prospek, mutu pendidikan yang baik, prospek dan peluang yang cerah

bagi para siswa untuk menentukan pilihan-pilihan yang diinginkannya.

Sedangkan kompetensi lulusan adalah yang kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

b. Price (harga)

Prince (harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh

konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga dalam konteks jasa


14

pendidikan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan

jasa pendidikan yang ditawarkan.Elemen harga pendidikan

dipertimbangkan mengenai penetapan harga SPP, investasi bangunan,

laboratorium dan lian-lain. Kebanyakan masyarakat cenderung

menentukan pilihan pada sekolah dengan harga standar namun kualitas

dapat bersaing dengan sekolah lainnya dengan harga mahal. Namun tidak

menutup kemungkinan, bagi masyarakat high class, lebih memilih

sekolah dengan harga mahal karena biasanya sekolah harga mahal

menawarkan pelayanan yang berkualitas.

c. Place (lokasi)

Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan jasa harus

bermarkas dan melakukan aktivitas kegiatannya. Dalam konteks jasa

pendidikan madrasah place adalah lokasi sekolah berada. Lokasi sekolah

sedikit banyak menjadi prefensi calon pelanggan dalam menentukan

pilihannya. Lokasi yang strategis, nyaman dan mudah dijangkau akan

menjadi daya tarik tersendiri.

d. Promotion (promosi)

Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan penjualan produk

dipasaran yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Promosi

bertujuan untuk memberikan informasi dan meyakinkan konsumen akan

manfaat produk yang dihasilkan. Promosi penjualan dapat dilakukan

melalui kontak langsung dengan siswa dan juga melakukan kegiatan

hubungan dengan masyarakat. Kegiatan promosi merupakan inti dari

pemasaran. Berbicara promosi berarti berbicara mengenai pemasaran.


15

Tidak semua sekolah melakukan kegiatan promosi ini karena biasanya

kegiatan promosi hanya dilakukan oleh sekolah-sekolah swasta. Sekolah

negeri tidak menggunakan promosi untuk memasarkan sekolah mereka.

e. People (orang)

People dalam konteks pendidikan adalah orang-orang yang terlibat dalam

proses penyampaian jasa pendidikan seperti tata usaha, kepala sekolah,

guru dan karyawan. Sumber daya pendidik dan kependidikan ini penting

bahkan menjadi ujung tombak dalam proses pemberian layanan

pendidikan kepada para siswa dalam lembaga madrasah. Kualitas

pelayanan tergantung pada kualitas setiap tenaga pendidik dan

kependidikan. Sekolah dinilai perlu memperhatikan sumber daya

manusianya dengan memberikan kenyamanan untuk melaksanakan

berbagai tugas di sekolah.

f. Physical Evidence (bukti fisik)

Physical Evidence (bukti fisik) adalah lingkungan fisik tempat jasa

diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumennya. Terdapat dua

macam bukti fisik yakni, pertama merupakan keputusan-keputusan yang

dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan tata letak gedung seperti

kelas, gedung sekolah, perpustakaan, lapangan olahraga dan lain-lain.

Kedua, bukti pendukung merupakan nilai tambah yang bila berdiri

sendiri tidak akan berdiri sendiri dan memiliki peran yang sangat penting

dalam proses jasa seperti raport, catatan siswa dan lain-lain.


16

g. Process (proses)

Menurut Imam Machali, proses adalah prosedur atau mekanisme dalam

rangkaian aktivitas untuk menyampaikan jasa dari produsen ke

konsumen. Dalam konteks jasa pendidikan proses adalah proses

pendidikan yang mendukung terselanggaranya proses kegiatan belajar

mengajar guna terbentuknya produk/lulusan yang diinginkan.

B. Minat Mahasiswa Baru

1. Pengertian Minat

Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian

terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari

maupun membuktikan lebih lanjut Bimo Walgito (1981: 38). Dalam belajar

diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat

dipahami. Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak

dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan

ini meliputi seluruh pribadi siswa; baik kognitip, psikomotor maupun afektif.

(W. S Winkel 1983) mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang

agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa

senang berkecimpung dalam bidang itu, sedangkan menurut (Witherington

1985) minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang,

suatu soal atau situasi tertentu yang mengadung sangkut paut dengan dirinya

atau dipandang sebagai sesuatu yang sadar.

Timbulnya minat dari diri seseorang juga dapat didorong oleh adanya

motivasi sosial yaitu mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari


17

lingkungan masyarakat dimana seseorang berada sedangkan faktor emosional

memperlihatkan ukuran intensitas seseorang dalam menanam perhatian

terhadap suatu kegiatan atau obyek tertentu. Minat dapat diartikan sebagai

kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, tertarik, perhatian, gairah dan

keinginan.

Menurut Hilgard yang dikutip oleh (Slameto 2003) minat adalah

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang

disertai dengan rasa senang. Oleh karena itu minat merupakan aspek psikis

yang dimiliki seseorang yang menimbulkan rasa suka atau tertarik terhadap

sesuatu dan mampu mempengaruhi tindakan orang tersebut. Minat mempunyai

hubungan yang erat dengan dorongan dalam diri individu yang kemudian

menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi atau terlibat pada suatu yang

diminatinya. Perhatian yang diberikan tersebut dapat diwujudkan dengan rasa

ingin tahu dan mempelajari obyek tersebut.

b. Mahasiswa Baru

(Budiman, 2006) mahasiswa adalah orang yang belajar di sekolah

tingkat perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu keahlian

tingkat sarjana. Sementara itu, menurut (Daldiyono, 2009) mahasiswa

adalah seorang yang yang sudah lulus dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

(SLTA) dan sedang menempuh pendidikan tinggi.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, mahasiswa adalah orang yang

sedang menempuh pendidikan di perguruan Tinggi atau Universitas.

Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di


18

tahun pertama kuliah. Diimana mahasiswa baru memilih kampus dan

jurusan sesuai dengan minat mereka.

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat

(Djaali 2007) Menurut Crow and Row dalam Djaali mengatakan bahwa

minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk

menghadapi atau berurusan dengan orang lain, benda, kegiatan, pengalaman

yang dirangsangoleh kegiatan itu sendiri. Cukup banyak faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu dimana secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bersumber dari dalam diri

individu yang bersangkutan (misal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman,

perasaan mampu, kepribadian) dan yang berasal dari luar mencakup

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Menurut Crow dan Row ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat:

a. Dorongan dari dalam diri individu, misalnya dorongan ingin tahu atau

rasa ingin tahu akan membangkitkan minat untuk membaca, belajar,

menuntut ilmu dan lain-lain.

b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya minat untuk belajar atau

menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapat penghargaan

dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan cukup

luas (orang pandai) mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang

dalam masyarakat.

c. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.

d. Pertimbangan Orang Tua dalam Memilih Sekolah


19

3. Indikator Minat

Minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut

a. Minat Transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli

produk.

b. Minat Refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan

produk kepada orang lain.

c. Minat Preferensial, yaitu, minat yang menggambarkan perilaku seseorang

yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini

hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu denga produk prefrensinya.

d. Minat Eksploratif, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan

mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk

tersebut.

B. Karangka Pikir

Kerangka penelitian menggambarkan pengaruh antara variabel terikat

terhadap variabel tidak terikat, yaitu pengaruh strategi pemasaran jasa pendidikan

terhadap minat mahasiswa baru dalam memilih program studi Administrasi

Pendidikan. Kegiatan pemasaran menjadi faktor yang penting dan wajib

dilaksakan oleh perguruan tinggi dalam mempertahankan dan meningkatkan

jumlah mahasiswa. Dalam menumbuhkan minat, faktor-faktor yang

mempengaruhi minat antara lain, dorongan individu, motif sosial, emosional, dan

dorongan orang tua.


20

Strategi Pemasaran Minat Mahasiswa


Jasa Pendidikan
 Dorongan Individu
 Product  Motif sosial
 Prince  Emosional
 Promotion  Dorongan orang tua
 People
 physical evidence
 process

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti dan akan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan data dari refleksi

penelitian berdasarkan rumusan masalah.

Adapun hipotesis penelitian ini adalah

H0 : Tidak ada pengaruh strategi pemasaran jasa pendidikan dalam

meningkatkan minat Mahasiswa baru di program studi Administrasi Pendidikan

Universitas Puangrimaggalatung.

H₁ : Ada pengaruh strategi pemasaran jasa pendidikan dalam meningkatkan

minat Mahasiswa baru di program studi Administrasi Pendidikan Universitas

Puangrimaggalatung.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Bentuk Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. (Kasiram 2008)

Penelitian kuantitatif adalah proses menemukan pengaruh yang menggunakan

data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin

diketahui Dalam penelitian ini menggunaka metode survey.

(Sugiyono 2017) mengatakan bahwa penelitian survey adalah penelitian

yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan

kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel

sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey merupakan penelitian yang

dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta

atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku

individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau

pengambilan keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif

dan umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kampus Universitas

Puangrimaggalatung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan

Administrasi Pendidikan.

21
22

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut (Arikunto 2011), pengertian populasi adalah keseluruhan dari

subjek penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang

memiliki sifat yang sama walaupun presentase kesamaan itu sedikit, atau

dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai objek

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Ketua prodi Administrasi

Pendidikan, Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan, dan

Mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan yang berjumlah 131.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi atau wakil dari populasi.

Penyelidikan secara sampel ini dilakukan karena mengingat keterbatasan

waktu, biaya, tenaga dan faktor ekonomi. Menurut (Arikunto 2012) jika

jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil

secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka

bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya. Berdasarkan

pernyataan tersebut maka jumlah populasinya adalah 33

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang dapat ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2017).


23

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu strategi pemasaran

jasa pendidikan sebagai variabel terikat (X) dan minat mahasiswa sebagai

variabel yang tidak terikat (Y). Desain hubungan antara variable bebas

dengan variabel terikat dapat dilihat pada gambar berikut:

Strategi Pemasaran
Minat Mahasiswa (Y)
Jasa Pendidikan (X)

Gambar 3.1. Hubungan antara Variabel Penelitian

2. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini,

agar tidak terjadi kesalahan penafsiran maka perlu didefinisikan secara

operasional masing-masing variabel penelitian. Sesuai dengan judul

penelitian yaitu “Pengaruh Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Terhadap

Peningkatan Minat Mahasiswa Baru Pada Program Studi Administrasi

Pendidikan Di Universitas Puangrimaggalatung” maka definisi operasional

yang perlu dijelaskan yaitu:

a. Strategi pemasaran jasa pendidikan

Strategi pemasaran jasa pendidikan adalah kegiatan yang

direncakan dan dilakukan oleh lembaga Pendidikan untuk memberikan

informasi tentang berbagai jenis pelayanan jasa pendidikan. Pihak

perguruan tinggi menyusun strategi pemasaran jasa pendidikan untuk

memperkenalkan berbagai fasilitas yang ada melalui sosialisasi untuk

mengajak calon mahasiswa baru agar melanjutkan pendidikan di

Universitas Puangrimaggalatung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


24

dengan memilih Program Studi Administrasi Pendidikan. Sosialisasi

yang penulis maksud disini yaitu menggunakan teknik hubungan

masyarakat dengan cara berkomunikasi baik langsung maupun tidak

langsung.

b. Minat

Minat merupakan aspek psikis yang dimiliki seseorang dan

menimbulkan rasa suka atau tertarik terhadap sesuatu. Adapun minat

mahasiswa yang penulis maksudkan disini yaitu mengkhusus kepada

siswa SMA sederajat yang merupakan sasaran utama dari penelitian ini.

Minat yang penulis maksud yaitu adanya ketertarikan siswa SMA kuliah di

Universitas Puangrimaggalatung dan memilih Program Studi Adninistrasi

Pendidikan dengan strategi sosialisasi.

E. Instrumen Penelitian

(Arikunto, 2011) Instrumen merupakan alat atau fasilitas yang digunakan

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih

mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa

kuesioner (angket). Penulis disini menggunakan angket tertutup yakni

responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan adapun

alternatif jawabannya sebagai berikut:


25

No Variabel Dimensi Indikator

.
1. Strategi Pemasaran Bauran a. Produk Jasa (the
service product )
1. Jasa Pendidikan Pemasaran
b. Harga (price)
c. Tempat/lokasi
pelayanan (place/
service location)
d. Promosi (promotion )
e. Sumber Daya
Manusia (people)
f. Bukti Fisik (physical
evidence)
g. Proses (process)
2. Minat Faktor yang a. Dari dalam diri
mempengaruhi siswa/i
minat b. Motif Sosial
c. Faktor Emosional
d. Pertimbangan Orang
Tua :
1) Visi Misi Sekolah
2) Tenaga Pendidik
3) Kondisi Sekolah
dan Lingkungan
4) Jarak Sekolah
Sesuai dengan
Kebutuhan
5) Biaya yang
dibutuhkan.
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian
26

Alternatif Jawaban Nilai pernyataan


Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Tabel 3.3 Penilaian Jawaban Responden

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan ini,

maka teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan beberapa,

yaitu:

1. Angket

(Sugiyono, 2017) Angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket digunakan untuk

mengetahui tentang pengaruh strategi pemasaran jasa pendidikan dalam

meningkatkan minat mahasiswa.

2. Dokumentasi

(Sugiyono 2015) Dokumentasi adalah suatu cara digunakan untuk

memperoleh data dan informasi dalam bentuk arsip, buku, dokumen, tulisan

angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat

mendukung penelitian. Dokumnetasi digunakan untuk mengumpulkan data

kemudian ditelaah.

G. Teknik Analisis Data

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengumpulan data adalah pengolahan

data melalui proses pengolahan fakta-fakta dan gejala yang sebenarnya menurut
27

data dan informasi yang objektif dengan pendekatan kualitatif dan analisis melalui

penguraian secara sistematis dan logis.

Untuk mengolah dan menganalisis data yang terkumpul dari responden

digunakan teknik yaitu:

1. Analisis persentase

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, ditempuh teknik analisis

persentase, yakni dengan menghitung nilai persentase jawaban responden

pada masing-masing indicator. (Nazir 2005) mengemukakan bahwa

persentase dapat dihitung dengan menggunakan formulasi rumus berikut :

Total Skor
%= ×100
Y

Keterangan :

Y = Skor Maksimal

% = Persentase

Hasil pengolahan persentase sebagai wujud pengolahan data secara

deskriptif, selanjutnya akan dilakukan pengkategorian terhadap skor dari

setiap variabel untuk setiap responden sebagaimana pendapat Nazir (2005:

54) bahwa kriteria interpretasi skor berdasarkan interval yaitu sebagai berikut:

a. Angka 0% - 20% = Sangat Kurang


b. Angka 21% - 40% = Kurang
c. Angka 41% - 60% = Cukup
d. Angka 61% - 80% = Baik
e. Angka 81% - 100% = Sangat Baik
2. Analisis regresi linier sederhana

(Sugiyono, 2003) regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan

fungsional ataupun kausal satu variabel terikat dengan satu variabel tidak
28

terikat. Analisis regresi sederhana dapat digunakan untuk mengetahui arah

dari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, apakah memiliki

hubungan positif atau negatif serta untuk memprediksi nilai dari variabel

terikat apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan ataupun penurunan.

Menurut (Sugiyono 2013), rumus analisis regresi sederhana adalah sebagai

berikut:

Y’ = a + bX

Keterangan:

Y’ = Variabel dependent (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independent

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan), bila b (₊)

maka naik, dan bila b (₋).

dimana:
2
( ∑ Y ) (∑ X )−( ∑ X )( ∑ XY )
a=
n ∑ X 2−¿ ( ∑ X ¿ 2 ¿

n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ XY )
b=
n ∑ X 2−( ∑ X ¿2

3. Uji Koefisien Regresi Sederha na (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X)

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Menurut


29

Sugiyono (2011), rumus uji koefisien regresi sederhana adalah sebagai

berikut:

r √n−2
t hitung =
√ 1−r 2
Keterangan:

t = t hitung

r = koefisien korelasi

n = jumlah data

Adapun rumus untuk mencari nilai r adalah sebagai berikut:

rxy =∑ XY −¿¿ ¿

Anda mungkin juga menyukai