Anda di halaman 1dari 3

AKUNTANSI KEUANGAN II

Nama : Serepina Angelia Simanjuntak


NPM : C0C019051
Kelas : A D3 Akuntansi / Semester 3

Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang harus diselesaikan perusahaan dalam jangka
waktu lebih dari 1 tahun. Contoh dari liabilitas jangka panjang adalah :
 Utang Obligasi
 Utang wesel jangka panjang
 Kredit kepemilikan rumah
 Kewajiban pensiun
 Kewajiban sewa

1. Utang Obligasi
Berbicara tentang obligasi maka akan ada kontrak obligasi. Kontrak obligasi (bond
indenture) adalah kontrak antara perusahaan yang menerbitkan obligasi dengan
investor/pembeli obligasi.

a. Karakteristik obligasi :
1. Nilai nominal, pokok obligasi yang dibayarkan ketika jatuh tempo
2. Tenor, jangka waktu obligasi atau umur obligasi (biasa lebih dari 1 tahun/2
tahun bahkan sampai 3 tahun)
3. Bunga kupon, persentase dari nilai nominal yang tercetak didalam kontrak
(tidak bisa berubah)
4. Bunga pasar, bunga yang sesungguhnya diterima oleh investor obligasi (bisa
berubah sesuai dengan nilai pasar)
5. Covenant, hal yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan perusahaan
yang menerbitkan obligasi.

b. Jenis obligasi :
1. Secured bond, obligasi dengan jaminan fungsinya jika perusahaan tidak bisa
membayar maka jaminan tersebut bisa dicairkan
2. Term bond, pokok dibayar ketika jatuh tempo
3. Serial bonds, pokok dibayar bertahap / dicicil
4. Callable bond, bisa dilunasi sebelum jatuh tempo
5. Obligasi konversi, obligasi yang bisa dikonversi jadi saham (dilunasi bukan
dengan uang tetapi dikonversi menjadi saham)
6. Zero coupon, obligasi yang tidak membayar kupon
7. Income & revenue bond, obligasi yang dibayar dari keuntungan dan dari
pendapatan

2. Utang Wesel Jangka Panjang


 Akuntansi utang wesel sama dengan akuntansi obligasi
 Wesel bayar bisa diterbitkan secara non-kas

3. Isu Lain-Lain
 Extinguishment (penyelesaian) of non-current liabilities
a. Pelunasan lebih awal
Jika terjadi pelunasan hutang jangka panjang yang lebih cepat
maka timbul keuntungan (gain) / kerugian (loss)
Cara menghitung keuntungan/kerugian dengan membandingkan
nilai buku (carrying amount) hutang jangka panjang dengan nilai
pelunasan lebih awal (reacquisition price)
Amortisasi diskon / premium sampai tanggal pelunasan
(reacquisition date)
b. Pelunasan menggunakan asset/sekuritas
Penyelesaian utang akan menimbulkan keuntungan / kerugian
penyelesaian (pelunasan utang)
Keuntungan/kerugian dari asset yang ditukarkan
c. Pelunasan dengan modifikasi kontrak (modification of terms)
Biasanya disebabkan oleh kesulitan keuangan perusahaan yang
menerbitkan surat hutang, sehingga diberikan keringanan dalam
bentuk :
 Penurunan kupon
 Memperpanjang jatuh tempo (tenor) surat utang
 Penurunan pokok / nominal surat utang (restrukturisasi)
 Penurunan atau penangguhan kupon
Jika ada modifikasi kontrak menurut standar akuntansi (IFRS)
utang lama seperti dilunasi dan utang baru muncul
Selisih antara utang lama dan baru dicatat sebagai keuntungan atau
kerugian
 Fair value option, perusahaan punya opsi untuk menggunakan nilai wajar
ketika mencatat non-current liabilities
Kewajiban tidak lancar yang di catat menggunakan nilai wajar, maka
jika terjadi perubahan suku bunga perusahaan akan mencatat laba atau
rugi yang belum direalisasi (unrealized holding gain or loss).
 Off-balance-sheet financing, kewajiban yang tidak dicatat oleh perusahaan
Cara perusahaan untuk meminjam uang, tetapi tidak perlu mencatat
utang tersebut
 Non-consolidated subsdiary, anak perusahaan dengan
kepemilikan dibawah 50% sehingga perusahaan induk tidak
perlu mencatat utang tersebut
 Special purpose entity (SPE), perusahaan membentuk SPE
untuk tujuan proyek tertentu, dan SPE akan meminjam uang
untuk proyek sedangkan perusahaan akan membeli produk dari
SPE tersebut.
 Presentation & analysis
Apa itu OBLIGASI, SBR, ORI, SUKUK (SURAT UTANG NEGARA)??

 Obligasi (Surat Utang)


 Obligasi adalah surat utang yang ditebitkan pemerintah untuk mendanai
pengeluaran negara.
 Pembeli obligasi negara adalah masyarakat atau institusi (perusahaan).
 Masa jatuh tempo obligasi berbeda-beda sesuai dengan perjanjian awal ketika
obligasi ditawarkan.
 Obligasi tidak hanya diterbitkan oleh pemerintah namun perusahaan juga bisa
menerbitkan obligasi untuk menambah pendanaan perusahaannya.

Jenis Surat Berharga Negara


 SBR (Saving Bond Ritel)
 Kategori konvensional
 Tidak bisa diperjualbelikan ke sesama investor lain, artinya tidak bisa
dicairkan sewaktu-waktu tetapi dipegang sampai masa jatuh tempo
 Menggunakan imbal hasil floating rate

 ORI (Obligasi Ritel Indonesia)


 Kategori Konvensional
 Bisa diperjualbelikan ke sesama investor lain, artinya obligasi bisa
dipindahtangankan ke pemilik lain melalui pasar sekunder
 Menggunakan imbal hasil fixed rate

Jenis Imbal Hasil


 Fixed Rate
Artinya persentasi bunga akan tetap sama dari awal hingga akhir periode
 Floating Rate
Artinya persentasi bunga berfluktuasi sesuai dengan suku bunga Bank Indonesia

Anda mungkin juga menyukai