Anda di halaman 1dari 6

TUGAS URAIAN PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pengampu : Aang Supriatna, M.Pd.

Dibuat Oleh :

Zulfikri Ali Fatah


2001339
Pendidikan Geogarfi B

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
A. Resume Podcast
Podcast kali ini membahas tentang Pancasila sebagai ideology negara. Ideologi
berasal dari kata idea yang artinya konsep, gagasan, pengertian dasar, cita-cuta, dan kata
logos yang berarti ilmu. Secara etimologis ideology merupakan ilmu tentang ide-ide
tentang ajaran dasar suatu ide. Pancasila sebagai ideology yaitu menjadikan nilai-nilai
Pancasila cita-cita normative dalam menyelenggarakan kehiupan bernegara. Urgensi
Pancasila sebagai ideology sangatlah penting dan mendesak jika dipandang dari aspek
heterogenitas, budaya, etnis, agama, dan masyarakat Indonesia yang beraneka ragam.
Ideologi Pancasila dapat memayungi kepentingan bersama sebagai bangsa Indonesia
yang majemuk. Dalam menghadapi era globalisasi dan perkembangan dunia, ideology
Pancasila sangat penting sebagai filter dari nilai-nilai dan pengaruh negara lain yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa agar tetap kokoh dan terjaga, sehingga tidak tergerus
hegemoni globalisasi yang kian kencang di seluruh dunia.

B. Pengertian dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Pancasila sebagai ideology negara. Ideologi berasal dari kata idea yang artinya
konsep, gagasan, pengertian dasar, cita-cuta, dan kata logos yang berarti ilmu. Secara
etimologis ideology merupakan ilmu tentang ide-ide atau tentang ajaran dasar suatu ide
(Kaelan, 2013). Menurut Soerjanto (1991) ideology adalah hasil refleksi manusia berkat
jarak yang di jaga terhadap perubahan dunia di kehidupannya. Namun Martin Seliger
mengatakan bahwa ideology merupakan suatu kepercayaan. Ideologi berfungsi untuk
menjadi pembenar dalam kepercayaan masyarakat atas norma-norma yang berlaku
sebagai bukti factual.

Pancasila sebagai ideology yaitu menjadikan nilai-nilai Pancasila cita-cita normative


dalam menyelenggarakan kehidupan bernegara. Pancasila sebagai ideology negar juga
merupakan sebagai gagasan, ataupun teori yang diyakini kebenarannya, serta dijadikan
pandangan hidup oleh masyarakt Indonesia untuk menjadikannya petunjuk jika terjadi
suatu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat maupun negara. Pancasila sebagai
ideology bersifat flexible yang berarti bahwa Pancasila bisa menjawab semua tantangan,
dan permasalahan yang ada di masyarakat yang semakin berkembang sesuai dengan
perkembangan globalisasi tanpa merubah makna dan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
Urgensi Pancasila sebagai ideology sangatlah penting dan mendesak jika dipandang dari
aspek heterogenitas, budaya, etnis, agama, dan masyarakat Indonesia yang beraneka
ragam. Contohnya adalah ketika ada paham-paham menyimpang dari ideology Pancasila,
seperti komunisme maka kita harus mempunyai landasan ideology Pancasila yang kuat
agar kita tidak terjerumus terhadap ideology tersebut serta diharuskan untuk
menghilangkan ideology tersebut dari negara Indonesia. Dengan adanya ideology
Pancasila maka kita sebagai bangsa Indonesia dapat memperkuat rasa persatuan dan rasa
nasionaliesme dari berbagai bangsa di seluruh Indonesia.

C. Sumber Historis, Yuridis, dan Sosiologis Pancasila Sebagai Ideologi Negara


1. Sumber Historis
Sumber historis merupakan sumber sejarah. Sumber historis Pancasila sendiri yaitu
sejarah-sejarah penggunaan Pancasila sebagai ideology negara pada setiap masa presiden
dan pemerintahan Indonesia. Pada pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai ideology
negara ditunjukan dari pernyataan Soekarno bahwa Pancasila digunakan sebagai alat
pemersatu bangsa. Dalam pidatonya, Soekarno sering mengemukakan pandangan
tersebut dengan tujuan yakni Pancasila menjadi sesuatu yang diyakini oleh masyarakat
Indonesia dengan tujuan untuk melindungi dari ideology atau paham-paham yang
menyimpang yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia. Namun seiring
berjalannya waktu, soekarno lebih mementingkan konsep NASAKOM sebagai landasan
politis Indonesia
Pada masa pemerintahan Soeharto, Pancasila dijadikan sebagai asas utama atau asas
tunggal dalam politik. Pancasila juga digunakan sebagai landasan utama dari setiap
kebijakan Soeharto. Namun dalam pelaksanaannya, Pancasila disalahgunakan oleh
Soeharto yaitu menggunakan Pancasila untuk menciptakan pemerintahan otoriter, dan
barangsiapa yang melawan kebijakan Soeharto maka Soeharto akan langsung
menganggap bahwa dia melawan terhadap Pancasila.
Pada masa pemerintahan Habibie, Pancasila harus direvitalisasi tiap nilai-nilainya
karena telah disalahgunakan pada zaman orde baru dan orde lama oleh Soeharto. Hal itu
dikarenakan masyarakat trauma terhadap system Pancasila yang dinilai sebagai alat
dalam rezim orde baru yakni menjadikan pemerintahan yang otoriter dan memonopoli
masyarakat Indonesia.
Pada masa pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid atau yang biasa disebut sebagai
gusdur Pancasila sebagai ideology negara cenderung melemah karena pemahaman
konsep yang salah dari masyarakat. Masyarakat menjadikan nilai Pancasila yang
memiliki makna sebagai kebebasan berpendapat. Karena hal itulah masyarakat terlalu
fokus terhadap pendapat namun tidak memperhatikan nilai-nilai Pancasila lainnya,
sehingga menimbulkan beberapa permasalahan
Pada masa pemerintahan Megawati, Pancasila sebagai ideology negara yang
seharusnya sudah ditanamkan sejak dini melalui pendidikan namun Megawati
mengesahkan Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang berisi bahwa
pendidikan Pancasila tidak dimasukan sebagai mata pelajaran ataupun mata kuliah yang
wajib mulai dari pendidikan dasar dan perguruan tinggi. Selanjutnya pada masa
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Pancasila sebagai ideology negara
masih kurang dipehrtikan dengan ditunjukannya masih tidak adanya lemabaga yang
berfungsi untuk menjaga Pancasila sebagai ideology yang sebelumnya sudah dijelaskan
dalam Keppres No. 27 tahun 1999.
2. Sumber Yuridis
Sumber yuridis merupakan sumber undang-undang yang menjelaskan bahwa
Pancasila sebagai ideology negara. Sumber yuridis Pancasila sebagai ideology negara
dijelaskan dan ditegaskan dalam UndangUndang Nomor 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Perundang-undangan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum negara. Undang tersebut menggambarkan sangat jelas bahwa Pancasila
sebagai ideology negara. Pancasila sebagai ideology negara adalah sesuatu yang harus
diyakini oleh masyarakat serta sebagai acuan dari norma-norma serta aturan yang ada di
Indonesia, salah satu contohnya adalah sebagai sumber hukum. Namun sumber yuridis
Pancasila sebagai ideology negara tertulis dengan jelas dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu Pancasila harus ditempatkan
pada dasar negara, ideology negara, serta sebagai landasan filosofis Indonesia dengan
tidak mengurangi, dan tidak menyimpang dari makna tiap nilai-nilai dari Pancasila.
3. Sumber Sosiologis
Karena Pancasila sebagai ideology negara merupakan sebagai landasan utama dalam
bermasyarakat, sehingga erat kaitannya dengan aktualisasi dari setiap aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Dalam sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan
Yang Maha Esa” yaitu dapat ditemukan dalam masyarakat Indonesia dalam beragama
dengan memiliki kepercayaan terhadap Tuhannya masing-masing. Sila kedua yang
berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dapat ditemukan sumber sosiologis
yaitu dengan tidak berbuat semena-mena antar sesama masyarakat Indonesia, serta
senantiasa menghargai, dan menghormati orang lain. Sila ketiga yang berbunyi
“Persatuan Indonesia” yaitu bisa ditemukan sumber sosiologisnya melalui bentuk
kecintaan tanah air, rasa nasionalisme, dan solidaritas yang dimana hal tersebut akan
memeunculkan rasa persatuan. Selanjutnya dalam sila keempat yang berbunyi
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” yaitu bisa ditemukan sumber sosiologisnya dalam hal menghargai pendapat
setiap orang, dan semangat musyawarah. Sumber sosiologi terakhir yaitu dari sila kelima
yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” bisa ditemukan dalam
hal saling tolong menolong sesama masyarakat Indonesia, serta selalu berbagi kesesama
dan pemerintah senantiasa membantu seluruh masyarakatnya.
DAFTAR PUUSTAKA

Asatawa, I. P. (2017). Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan


Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Skripsi, 5-6.

Fransisco, W. (2017). Pancasila Sebagai Landasan Hukum di Indonesia. Jurnal Hukum


Progresif, 1834-1835.

Hasanah, N. (2021). Sumber Sosiologi Pancasila Sebagai Ideologi Nazratul Hasanah.


OSF Preprints, 1-3.

Ristekdikti. (2019). Pendidikan Pancasila. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan


Kemahasiswaan.

Anda mungkin juga menyukai