Anda di halaman 1dari 4

TUGAS URAIAN PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pengampu : Aang Supriatna, M.Pd.

Dibuat Oleh :

Zulfikri Ali Fatah


2001339
Pendidikan Geogarfi B

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
A. Resume Podcast

Podcast kali ini membahas tentang Pancasila sebagai ideology terbuka dan
perbandingan antara ideology Pancasila dengan ideology lainnya. Pancasila sebagai
ideology adalah ideology yang mampu mengikuti perkembangan zaman dan bersifat
dinamis. Menurut Aim Abdul Karim (2008) fungsi Pancasila untuk memberikan orientasi
kedepan telah menuntut bangsa Indonesia untuk menyadari situasi yang sedang
dihadapinya. Ada beberapa dimensi, yang pertama yaitu dimensi realitas. Dimensi
realitas, yaitu dimensi dimana nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideology secara
real berakar dan hidup dalam masyarakat. Kemudian dimensi idealism, yaitu ideology
yang memberikan harapan tetang masa depan yang baik. Lalu dimensi flexibilitas, adalah
ideology adalah ideology keluwesan dan memungkinkan pengembangan pemikiran. Dari
berbagai hal tersebut terlihat bahwa orientasi dan jangkauan kedepan dari ideology sangat
penting agar kelak dapat mengimbangi kemajuan, mengokohkan jati diri, dn menapak
masa depan dengan mantapp, serta tetap teguh pada nilai-nilai ideology nya sendiri

B. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah suatu kepercayaan yang mengikuti perkembang zaman.


Ideologi juga merupakan ideology yang nilai-nilainya tidak berdasarkan tidak
dipaksakan, melainkan didapatkan dari nilai, moral, dan budaya masyarakatnya. Oleh
karena itulah ideology terbuka adalah milik semua orang. Namun keterbukaan ini bukan
berarti menjadi seenaknya saja, tetapi tetap mengikuti ideology dasar, serta dinamis yang
mengikuti perkembangan zaman.

Pancasila sebagai ideology terbuka adalah bersifat dinamis, dan mengikuti


perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Bersifat dinamis bukan berarti
merubah nilai-nilai dari Pancasila, tetapi bertujuan untuk memperluas pemahaman
masyarakat dalam rangka memecahkan permasalahan yang terjadi saat ini. Seperti yang
diketahui bahwa masalah akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut Kaelan dalam Agus (2016) bahwa terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam
idelogi terbuka. Pertama ada nilai dasar dari setiap sila Pancasila, nilai-nilai dasar
inilah yang menjadi tujuan dari cita-cita masyarakat. Nilai-nilai dari setiap Pancasila juga
terdapat pada Pembukaan UUD 1945. Contohnya pada alinea kedua yaitu yang memuat
cita-cita nasional dan kemederkaan yaitu menjadikan negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dari nilai tersebut pemerintah maupun masyarakat
bisa menilai apakah Indonesia sudah memenuhi cita-cita tersebut dalam bermasyarakat?
Selanjutnya ada nilai instrumental, nilai instrumental merupakan tindakan selanjutnya
dari nilai-nilai dasar yaitu operasional, dan penjabaran nilai-nilai dasar dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang nantinya akan di realisasikan di kehidupan
sehari hari. Namun dalam penjabarannya tetap tidak boleh menyalahi ataupun
menyimpang dari nilai-nilai dasar Pancasila. Lalu ada nilai praksis, yaitu nilai
pelaksanaan nilai instrumental yang sudah dijabarkan dari nilai-nilai dasar dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam nilai praksis ini tentunya harus sesuai dengan penjabaran
yang sudah dibuat, dan ketika tidak sesuai dengan keadaan maka masyarakat dituntut
untuk terbuka dalam menyelesaikannya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai ideology juga memiliki beberapa dimensi, yang pertama yaitu
dimensi realitas. Dimensi realitas, yaitu dimensi dimana nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam ideology secara real berakar dan hidup dalam masyarakat. Kemudian
dimensi idealism, yaitu ideology yang memberikan harapan tetang masa depan yang
baik. Lalu dimensi flexibilitas, adalah ideology adalah ideology keluwesan dan
memungkinkan pengembangan pemikiran. Dari berbagai hal tersebut terlihat bahwa
orientasi dan jangkauan kedepan dari ideology sangat penting agar kelak dapat
mengimbangi kemajuan, mengokohkan jati diri, dn menapak masa depan dengan
mantapp, serta tetap teguh pada nilai-nilai ideology nya sendiri

C. Perbandingan Ideologi Pancasila dan Ideologi Lain.

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Pancasila sebagai ideology negara merupakan


ideology yang terbuka untuk masyarakatnya. Hal itu lah yang membuat perbedaan-
perbedaan dengan ideology lainnya.

 Ideologi Sosialisme dan Ideologi Pancasila: Ideologi sosialis secara sederhana


merupakan ideology milik bersama, yaitu semua aspek ekonomi merupakan milih
bersama. Namun ideology sosialis ini cenderung menimbulkan tindakan dengan
seenaknya, tanpa mementingkan nilai-nilai dasar. Ideologi Pancasila umumnya
hampir sama, contohnya dalam gotong royong, namun ideology Pancasila ini
memiliki nilai dasar bahwa “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dari
sila tersebut menjadi landasan bahwa masyrakat Indonesia harus tetap bersikap
adil, dan tidak bertindak seenaknya
 Ideologi fasisme dan ideology Pancasila: Ideologi fasisme secara sederhana
merupakan ideology yang otoriter, atau kekuasaan absolut. Ideologi fasisme bisa
disebut sebagai hukum rimba, yaitu yang kuat lah yang bertahan, dan berkuasa.
Berbeda dengan ideology Pancasila, yaitu ideology yang mempunyai kebebasan,
dan demokrasi. Demokrasi merupakan suatu system pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat. Oleh karena itu ideology Pancasila tidak bersifat
otoriter, dan absolut.
 Ideologi Liberalisme dan ideology Pancasila: Ideologi Liberalisme merupakan
ideology yang berasaskan kebebasan. Kebebasan liberalism ini bermakna bahwa
masyarakatnya tidak mau diatur, dan dibatasi oleh pemerintahnya. Ideologi
Pancasila yaitu ideology yang memiliki kebebasan, namun kebebasan untuk
berpendapat, beragama, dan berketuhanan, dan tidak bebas dalam segala hal. Di
Indonesia juga terdapat undang-undang yang mengatur batas-batas perilaku di
masyarakat, sehingga mereka tidak berbuat seenaknya.

References:
Agus, A. A. (2016). Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi.
Jurnal Office, 232-234.

Supriyanto, A. (2011). Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka. Edukasi: Jurnal Penelitian,


dan Artiker Pendidikan, 165-168.

Triwahyuni, D. (2015). Perbandingan Ideologi. Repository Unikom, 14-26.

Anda mungkin juga menyukai