3211 6999 1 PB
3211 6999 1 PB
01 (2018) 34-46
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA
EVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA
PEMBELAJARAN IPA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 3 SALATIGA
Oleh:
Andriyani Dea Wulandari1, Risya Pramana Situmorang2, Lusiawati Dewi3
1,2,3
Pendidikan Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
*Corresponding Author
Nama : Andriyani Dea Wulandari 34
Lembaga : Pendidikan Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
Email : Deaandriyani26@yahoo.co.id
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
35
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
36
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
37
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
lembar observasi yang berisi instrument- kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui
instrumen yang akan diamati ketika peneliti keterlaksanaan penilaian autentik terhadap
sedang melakukan penelitian. Lembar hasil belajar peserta didik serta memberikan
observasi diisi oleh peneliti. deskripsi terhadap keterlaksanaan penilaian
Wawancara dilakukan kepada kepala autentik pada pembelajaran IPA. Data angket,
sekolah atau bagian kurikulum dari SMP lembar observasi dan lembar analisis dokuman
Negeri 3 Salatiga untuk mengetahui penerapan yang telah dianalsisi secara kuantitatif
penilaian autentik dalam proses pembelajaran kemudian dideskripsikan secara kualitatif.
IPA oleh guru matapelajaran tersebut, serta Data yang dianalisis mengikuti Tabel 1.
untuk mengetahui dampak dari penilaian Tabel 1. Kategorisasi Pelaksanaan Penilaian
autentik tersebut terhadap hasil Ujian Nasional Autentik.
di SMP Negeri 3 Salatiga. Wawancara Interval Skor Kriteria
dilakukan kepada guru matapelajaran IPA
yang sudah menerapkan penilaian autentik X >= Yi + 1.Sbi Sangat Baik
dalam mengevaluasi hasil belajar peserta didik
serta untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Yi + 1.Sbi > X >= Yi Baik
(psikomotorik, afektif, dan kognitif) peserta
Yi > X >= Yi – 1.Sbi Kurang
didik jika dievaluasi menggunakan penilaian
autentik dan penilaian tes tertulis. Selain itu, X < Yi – 1.Sbi Sangat Kurang
juga digunakan untuk mengetahui profil hasil
belajar (psikomotorik, afektif, dan kognitif) X = Skor yang diperoleh
peserta didik pada saat diukur menggunakan Yi = Rata-rata skor keseluruhan
penilaian autentik. Alat yang digunakan dalam SBi = Simpangan baku skor keseluruhan
wawancara berupa buku catatan yang Langkah selanjutnya untuk mengetahui
digunakan untuk mencatat semua percakapan hubungan keterlaksanaan penilaian autentik
dan sumber data, tape recorder yang dengan hasil belajar peserta didik
digunakan untuk merekam pembicaraan menggunakan uji korelasi Spearman
dengan narasumber, kamera yang digunakan menggunakan SPSS 16.0 dengan mengikuti
untuk memotret ketika peneliti sedang interpretasi koefisien korelasi pada tabel 6.
melakukan pembicaraan. Foto digunakan Tabel 6. Interpretasi Koefisien Korelasi Versi
untuk meningkatkan keabsahan data, serta De Vaus
instrument wawancara yang berisi pertanyaan- Koefisien Kekuatan
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada Hubungan
narasumber. Pertanyaan dapat berkembang 0.00 Tidak ada hubungan
setelah peneliti berada dilapangan. 0.01 – 0.09 Hubungan kurang
Dokumentasi yang diambil berupa berarti
foto atau gambar pada saat kegiatan 0.10 – 0.29 Hubungan Lemah
wawancara dilaksankan. Dokumentasi juga 0.30 – 0.49 Hubungan moderat
berupa kumpulan-kumpulan lembar penilian 0.50 – 0.69 Hubungan kuat
yang dipersiapkan oleh guru, untuk
0.70 – 0.89 Hubungan sangat kuat
melaksanakan penilaian autentik, dokumen
> 0.90 Hubungan mendekati
tersebut kemudian dinilai menggunakan rubrik
sempurna.
penilaian yang terbagi menjadi 3 kategori yaitu
Pada penelitian ini, uji korelasi dikaitkan
bagian perencanaan, pelaksanaan, dan hasil
dengan hipotesis yang berbunyi :
belajar. Hasil belajar yang dilnilai meliputi 3
a) Korelasi antara perencanaan dengan hasil
aspek, yaitu pengetahuan, sikap dan
belajar
keterampilan. Dokumentasi juga berupa
H0 = tidak ada hubungan antara perencanan
angket yang dibagikan kepada peserta didik
penilaian autentik dengan hasil belajar
untuk mengetahui respon peserta terhadap
matapelajaran IPA
penilaian autentik yang sudah dilaksanakan
H1 = ada hubungan antara perencanan
oleh guru.
penilaian autentik dengan hasil belajar
matapelajaran IPA
Teknik Analisis Data
b) Korelasi antara pelaksanaan dengan hasil
Penelitian ini menggunakan analisis
belajar
data dengan teknik deskriptif kuantitatif dan
38
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
H0 = tidak ada hubungan antara kurang berminat, dan bahkan ada peserta didik
pelaksanaan penilaian autentik dengan hasil yang tidak berminat atau sangat kurang
belajar matapelajaran IPA
berminat terhadap penilaian autentik. Namun
H1 = ada hubungan antara pelaksanaan
penilaian autentik dengan hasil belajar ada beberapa peserta didik yang sudah
matapelajaran IPA berminat dan sangat berminat terhadap
c) Korelasi antara perencanaan dengan pelaksanaan penilaian autentik.
pelaksanaan Hasil Analisis Dokumen
H0 = tidak ada hubungan antara perencanan
penilaian autentik dengan pelaksanaan
penilaian autentik 500 BSB
SB BSB
H1 = ada hubungan antara perencanan 450 SK
penilaian autentik dengan pelaksanaan 400
penilaian autentik 350 B SK B
300
Hasil dan Pembahasan 250
200 Perencanaan
Hasil 150 Pelaksanaan
Berdasarkan kegiatan penelitian yang 100
telah dilakukan maka diperoleh minat siswa 50 Hasil
0
terhadap kegiatan pembelajaran yang dinilai
menggunakan penilaian autentik melalui
angket yang dibagikan kepada siswa,
gambaran pelaksanaan penilaian autentik
melalui wawancara, observasi dan analisis
Gambar 2. Keterlaksanaan Penilaian Autentik
dokumen, serta hubungan antara penilaian
pada Pembelajaran IPA terhadap Kemampuan
autentik dan hasil belajar peserta didik melalui
Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan Peserta
wawancara dan diperkuat dengan analisis
Didik.
dokumen guru. Berikut data yang diperoleh :
Berdasarkan gambar 2 diketahui
Hasil Analisis Angket
bahwa perencanaan penilaian autentik yang
10 disusun oleh guru matapelajaran IPA terhadap
8 kemampuan pengetahuan, sikap, dan
Jumlah Siswa
39
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
Pelaksa 0.248 0.287 0.548 0.187 0.197 perencanaan dan hasil belajar pada aspek sikap
0.319
naan dan koefisien korelasi (r) = -0.161 yang
bernilai negatif. Nilai negaitif menunjukkan
Tabel 2. Korelasi Antara Perencanaan dan jika salah satu variable mengalami
Pelaksanaan Penilaian Autentik peningkatan atau penurunan, tidak akan
Pelaksanaan mempengaruhi variable yang lain, sehingga
Korel dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan
Pengetahuan Sikap Keterampilan
asi antara perencanaan dengan hasil belajar pada
Sig r Sig r Sig r
Peren aspek sikap. Korelasi pelaksanaan dengan
canaa 0.580 0.140 0.876 0.04 0.647 0.116 hasil belajar pada aspek sikap memiliki nilai
n sig = 0.458 dengan ketentuan nilai sig > 0.05
Berdasarkan Tabel 1 korelasi antara sehingga kriteria keputusannya adalah Ho
perencanaan dengan hasil dari aspek diterima yang berarti tidak ada korelasi yang
pengetahuan memiliki nilai sig = 0.023 dengan signifikan antara pelaksanaan dan hasil belajar
ketentuan sig < 0.05, sehingga kriteria pada aspek sikap. Namun koefisien korelasi (r)
keputusannya adalah Ho ditolak artinya ada = 0.187 yang menunjukkan hubungan lemah
korelasi yang signifikan antara perencanaan antara pelaksanaan dan hasil belajar pada
dengan hasil belajar pada aspek pengetahuan. aspek sikap. Berdasarkan Tabel 2 korelasi
Korelasi antara perencanaan dengan hasil perencanaan dan pelaksanaan penilaian
belajar aspek pengetahuan menunjukkan autentik pada aspek sikap menunjukkan nilai
adanya hubungan kuat, ditunjukkan dengan sig = 0.876 dengan ketentuan nilai sig > 0.05
nilai r = 0.533. korelasi antara pelaksanaan sehingga kriteria keputusannya Ho diterima
dengan hasil belajar aspek pengetahuan yang berarti tidak ada korelasi yang dignifikan
memiliki nilai r = 0.287 yang menunjukkan antara perencanaan dan pelaksanaan penilaian
hubungan lemah antara pelaksanaan dan hasil autentik pada aspek sikap.
belajar, namun nilai sig = 0.248 dengan Berdasarkan Tabel 1 diketahui
ketentuan sig > 0.05, yang berarti bahwa Ho bahwa nilai sig dari korelasi perencanaan dan
diterima dan menunjukkan bahwa pelaksanaan hasil belajar pada aspek keterampilan adalah
dan hasil belajar aspek pengetahuan tidak ada 0.001 dengan ketentuan sig < 0.05 sehingga
korelasi yang signifikan. Berdasarkan tabel 2 kriteria keputusannya adalah Ho ditolak yang
korelasi antara perencanaan dan pelaksanaan berarti ada korelasi yang signifikan antara
pada aspek pengetahuan diperoleh koefisien perencanaan dan hasil belajar pada aspek
korelasi (r) = 0.140 yang menunjukkan adanya keterampilan dan nilai r = 0.713 yang
hubungan lemah antara perencanaan dan menunjukkan hubungan sangat kuat antara
pelaksanaan penilaian autentik pada aspek perencanaan dan hasil belajar pada aspek
pengetahuan, namun hasil yang diperoleh keterampilan. Korelasi pelaksanaan dan hasil
menujukkan nilai sig > 0.05 yaitu 0.580 yang belajar aspek keterampilan menujukkan nilai
berarti bahwa Ho diterima dan menunjukkan sig = 0.197 dengan ketentuan sig > 0.05
tidak ada korelasi yang signifikan antara sehingga kriteria keputusannya adalah Ho
perencanaan dan pelaksanaan penilaian diterima yang artinya tidak ada korelasi yang
autentik pada aspek pengetahuan. signifikan antara pelaksanaan dengan hasil
Hasil pada Tabel 1 korelasi belajar pada aspek keterampilan. Namun nilai
perencanaan dan hasil belajar pada aspek sikap r = 0.319 yang menunjukkan hubungan
menunjukkan nilai sig = 0.524 dengan moderat atau korelasi yang cukup antara
ketentuan nilai sig > 0.05 sehingga kriteria pelaksanaan dan hasil belajar pada aspek
keputusannya adalah Ho diterima yang berarti keterampilan. Berdasarkan Tabel 2 korelasi
tidak ada korelasi yang signifikan antara antara perencanaan dan pelaksanaan penilaian
40
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
autentik pada aspek keterampilan akan tinggi. Maka dapat diketahui bahwa
menunjukkan nilai sig = 0.647 dengan kurang berminatnya peserta didik terhadap
ketentuan sig > 0.05 sehingga kriteria penilaian autentik dapat dipengaruhi oleh
keputusannya adalah Ho diterima yang berarti faktor internal peserta didik, salah satunya
tidak ada korelasi yang signifikan antara adalah gaya belajar peserta didik. Taiyeb dan
perencanaan dan pelaksanaan penilaian Mukhlisa (2015) juga menyatakan bahwa gaya
autentik pada aspek keterampilan. Namun nilai belajar yang dimiliki oleh peserta didik
r = 0.116 yang menunjukkan hubungan lemah berbeda-beda. Oleh sebab itu dalam penelitian
antara perencanaan dan pelaksanaan penilaian ini minat peserta didik terhadap penilaian
autentik pada aspek keterampilan. autentik juga berbeda-beda. Ada beberapa
siswa yang berminat dan sangat berminat
Pembahasan terhadap penilaian autentik. Peserta didik
Berdasarkan hasil analisis angket merasa dengan pemberian tugas dan
yang menunjukkan bahwa masih banyak pelaksanaan praktikum dapat membuat peserta
peserta didik yang kurang berminat terhadap didik lebih mudah memahami materi dan dapat
pelaksanaan penilaian autentik. Hal tersebut lebih aktif untuk mencari informasi dari
dikarenakan penilaian autentik lebih berbagai sumber serta dapat meningkatkan
menekankan tugas dan melibatkan peserta hasil belajarnya.
didik dalam kegiatan pembelajarannya, Berdasarkan hasil penelitian yang
sehingga peserta didik lebih merasa terbebani didapatkan diketahui bahwa perencanaan
dengan banyaknya tugas dan kegiatan yang penilaian pengetahuan sangat kurang.
harus diikuti. Dalam penelitian Puspitasari Kemendikbud (2016) tentang panduan
(2016) menyatakan bahwa beberapa siswa penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan
merasa terbebani dengan banyaknya tugas untuk sekolah menengah pertama,
yang diberikan guru dan harus ditembah menjelaskan langkah-langkah perancangan
dengan tugas yang diberikan guru pada penilaian aspek pengetahuan meliputi : 1)
matapelajaran yang lain. Selaian itu penilaian menetapkan tujuan penilaian; 2) menentukan
autentik menuntut peserta didik untuk aktif bentuk penilaian; 3) memilih teknik penilaian;
dalam kegiatan pembelajaran karena ada 4) penyusunan kisi-kisi. Perencanan penilaian
kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang harus guru belum sesuai dengan panduan tersebut,
dilaksanakan oleh peserta didik jika pendidik karena guru masih menggunakan panduan
menggunakan penilaian autentik dalam penilaian dari kurikulum KTSP, sehingga
evaluasi pembelajaran. Hal tersebut berkaitan penilaian pada referensi yang digunakan guru
dengan faktor gaya belajar dan motivasi dan pembuatan instrumen sering mendapatkan
belajar peserta didik itu sendiri yang juga penilaian yang rendah, selain itu pemilihan
dijelaskan dalam penelitian Taiyeb dan teknik penilaian guru yang direncanakan
Mukhlisa (2015) menyatakan bahwa gaya hanya mencantumkan teknik penilaian, tidak
belajar yang dimiliki oleh setiap peserta didik menjabarkan tujuan menggunakan penilaian
dan motivasi peserta didik mempengaruhi tersebut. Hal tersebut yang menyebabkan
hasil belajarnya. Dari penelitian tersebut perencanaan penilaian pengetahuan guru
diketahui bahwa gaya belajar peserta didik sangat kurang. Pelaksanaan penilaian autentik
mempengaruhi respon peserta didik terhadap guru sangat baik. Berdasarkan hasil observasi
pembelajaran yang dilaksanakan. Jika yang dilakukan pada saat penilaian autentik,
pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan guru melaksanakan penilaian tersebut sesuai
gaya belajarnya maka motivasi peserta didik dengan rencana penilaian yang telah
dalam belajar akan tinggi dan minat peserta direncanakan dan guru dapat mengelola kelas
didik terhadap kegiatan pembelajaran juga tersebut dengan baik, sehingga peserta didik
41
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
42
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
yang dilaksanakan guru sesuai dengan analisis dokumen guru pada kegiatan observasi
perencanaan yang dibuat. Hal tersebut dilihat diskusi dan penilaian kinerja, guru
dari hasil penialaian yang diperoleh guru merencanakan penilaian dengan sangat baik,
sesuai dengan yang dibuat, sehingga yaitu guru membuat instrumen penilaian dan
pelaksanaan penilaian keterampilan guru membuat rubrik penialaian, bahkan guru
sangat baik. Pada bagian hasil, hasil membuat instrument yang berbeda pada sikap
keterampilan yang dibuat oleh guru masuk yang berbeda. Akan tetapi pada bagian hasil,
pada kategori baik. berdasarkan hasil analisis guru hanya mencantumkan nilai akhir dan
dokumen, dari 3 teknik penilaian yang tidak memberikan nilai pada setiap butir sikap
dilakukan guru, guru memberikan skor, nilai, yang dinilai, serta tidak memberikan deskripsi
dan predikat pada aspek keterampilan peserta pada setiap butir sikap yang sudah dinilai.
didik yang telah dicapai. Namun pada analisis dokumen yang
Berdasarkan analisis korelasi menggunakan penilaian portofolio, dalam
keterlaksanaan penilaian autentik dengan hasil merencanakan penilaian sikap, guru tidak
belajar didapatkan bahwa hasil belajar yang membuat rubrik ataupun instrument penilaian
diperoleh ada 3 aspek yaitu pengetahuan, sikap, tetapi guru mencantumkan beberapa
sikap, dan keterampilan. Sedangkan deskripsi singkat mengenai butir sikap yang
keterlaksanaan penilaian autentik ditinjau dilakukan oleh peserta didik tetapi tidak
melalui 2 kegiatan, yaitu perencanaan memberikan nilai terhadap butir sikap tersebut.
penilaian atutentik, dan pelaksanaan penilaian Oleh sebab itu perencanaan dan hasil belajar
autentik. Korelasi perencanaan dengan hasil pada aspek sikap tidak memiliki hubungan.
belajar pada aspek pengetahuan menunjukkan Karena perencanaan yang dilakukan guru,
adanya korelasi yang signifikan, pada aspek tidak mempengaruhi hasil pada aspek sikap.
sikap menunjukkan tidak ada korelasi yang Namun dengan menggunakan penilaian
signifikan, dan pada aspek keterampilan autentik (observasi diskusi, portofolio, dan
menunjukkan adanya korelasi yang signifikan. penilaian kinerja) memudahkan guru untuk
Berdasarkan Kemendikbud (2016) tentang menilai sikap peserta didik. pada aspek
panduan penilaian oleh pendidik dan satuan keterampilan perencanaan dan penilaian hasil
pendidikan untuk sekolah menengah pertama belajarnya memiliki hubungan yang sangat
menjelaskan bahwa perencanaan penilaian kuat. Berdasarkan analsisi dokumen guru pada
pada aspek pengetahuan didasarkan pada kegiatan observasi diskusi dan penilaian
tujuan pembelajaran dan berdasarkan dokumen kinerja, guru membuat perencanaan penilaian
guru yang dianalisis, guru melaksanakan dengan baik, yaitu guru membuat instrumen
penilaian pada aspek pengetahuan keterampilan yang akan dinilai dan guru
menggunakan tes tertulis. Sehingga tujuan membuat rubrik penilaian. Pada bagian hasil
yang tercantum dalam RPP guru harus guru memberikan nilai untuk keterampilan
diterjemahkan kedalam soal-soal yang akan peserta didik, memberikan predikat dan
diujikan kepada peserta didik. Oleh sebab itu memberikan deskripsi. Sedangkan pada
perencanaan penilaian pada aspek pengetahuan penilaian portofolio, guru tidak membuat
mempunyai hubungan kuat dengan hasil rubrik penilaian, dan guru tidak mendapatkan
belajar pada aspek pengetahuan. Hal tersebut hasil belajar pada aspek keterampilan. Oleh
sesuai dengan penelitian Waluyati (2016) sebab itu perencanaan penilaian keterampilan
bahwa perencanaan pembelajaran yang baik mempengaruhi hasil belajar yang didapatkan
menghasilkan hasil belajar (kognitif) yang pada aspek keterampilan, sehingga ada
baik atau sesuai dengan standar Kriteria hubungan yang sangat kuat antara perencanaan
Ketuntasan Minimal (KKM) belajar. dan hasil belajar pada aspek keterampilan.
Sedangkan pada aspek sikap, berdasarkan
43
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
Berdasarkan hasil analisis korelasi didik, tetapi guru belum melaksanakan tindak
antara pelaksanaan dan hasil belajar pada lanjut terhadap hasil penilaian keterampilan,
aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan sehingga hasil belajar belum sesuai dengan
menunjukkan bahwa Ho diterima, yang artinya pelaksanaan penilaian autentik. Puspitasari
bahwa tidak ada korelasi yang signifikan (2016) dalam penelitiannya menyatakan
antara pelaksanaan dengan hasil belajar pada bahwa, meskpiun keterlaksanaan penilaian
aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. autentik mendapatkan nilai tinggi (sangat baik)
Pada aspek pengetahuan, berdasarkan analisis tidak menunjukkan adanya korelasi yang
dokumen, guru melaksanakan penilaian hanya signifikan dengan hasil belajar sikap,
berupa tes tertulis dan diadakan secara keterampilan, maupun pengetahuan, karena hal
sumatif, artinya selama proses pembelajaran tersebut dapat dipengaruhi oleh kemampuan
guru tidak melaksanakan penilaian kognitif. yang dimiliki oleh masing-masing peserta
Jadi jika pelaksanaannya sesuai dengan didik. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
skenario pembelajaran atau tidak guru tetap diketahui bahwa tidak adanya korelasi
melaksanakan penilaian tes tertulis pada akhir pelaksanaan dengan hasil belajar dapat
pertemuan pada satu materi pelajaran sebagai disebabkan oleh kemampuan peserta didik
nilai ulangan harian. Selain itu kesesuaian tersebut.
pelaksanaan pembelajaran dengan skenario Berdasarkan hasil analisis korelasi
pembelajaran yang dilakukan guru tidak antara perencanaan dan pelaksanaan pada
mempengaruhi pelaksanaan tes tertulis. aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan
Berdasarkan penelitian Puspitasari (2016) menunjukkan bahwa Ho diterima, yang artinya
penilaian autentik yang seharusnya sebagai tidak ada korelasi antara perencanaan dan
penilaian formatif belum dilakukan secara pelaksanaan penilaian autentik pada aspek
optimal. Guru hanya menilai diakhir proses. pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam
Oleh sebab itu tidak ada hubungan antara pelaksanaan pembelajaran banyak hal yang
pelaksanaan dengan hasil belajar pada aspke mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran,
pengetahuan. Pada aspek sikap, berdasarkan sehingga terkadang tidak sesuai dengan
analisis dokumen, guru mengolah hasil skenario pembelajaran yang direncanakan.
penilaian pada aspek sikap kurang optimal, Berdasarkan hasil wawancara, guru
sehingga hasil yang diperoleh tidak dapat menjelaskan bahwa ketika melaksanakan
memberikan informasi setiap butir sikap yang pembelajaran guru banyak memunculkan
dinilai. Selain itu, meskipun guru telah hidden curriculum (Kurikulum tersembunyi).
melakukan penilaian secara formatif, tetapi Hal tersebut juga terlihat pada saat kegiatan
guru kurang optimal dalam mengolah hasil observasi, guru lebih menekankan pada
penilaian, maka hasil penilaiannya tidak pendidikan karakter kepada peserta didik, dan
memberikan informasi yang jelas terhadap hal tersebut tidak tercantum dalam skenario
perilaku peserta didik. Oleh sebab itu, pembelajaran. Selain itu dalam wawncara guru
meskipun guru sudah melaksanakan penilaian juga menjelaskan bahwa setiap kelas memiliki
dengan baik tetapi guru tidak mengolah pemetaan prestasi yang berbeda-beda,
dengan baik, maka hasil pemanfaatan sehingga ada sedikit perbedaan dalam
penilaian kurang baik. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran, misalnya kelas A
keterampilan, Berdasarkan analisis dokumen, dapat menyelesaikan kegiatan pembelajaran
guru melaksanakan penilaian keterampilan dalam waktu 2 Jam Pelajaran, sedangkan kelas
secara formatif dan guru mengolah hasil B tidak bisa, sehingga pembelajaran yang
penilaian dengan baik. Sehingga hasil dilaksanakan pada kelas B tidak sesuai dengan
penilaiannya dapat memberikan informasi perencanaan. Namun demikian, guru tetap
yang jelas terhadap aspek keterampilan peserta mendapatkan hasil penilaian baik pada aspek
44
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dan keterampilan sangat baik. Hasil belajar
dengan yang direncanakan. Oleh sebab itu, yang didapatkan pada aspek pengetahuan baik,
pada aspek sikap sangat kurang, pada aspek
meskipun perencanaan tidak ada korelasi
keterampilan baik. Jadi penilaian autentik
dengan pelaksanaan, kegiatan pelaksanaan dapat menilai kemampuan peserta didik secara
mendapatkan kriteria sangat baik, karena guru holistik, yaitu pada ketiga aspek (pengetahuan,
mendapatkan hasil penilaian sesuai dengan sikap, dan keterampilan). Korelasi antara
perencanaan penilaian yang dibuat. Penelitian perencanaan dan hasil belajar dari ketiga aspek
memiliki hubungan yang moderat, korelasi
Fatimah (2010) juga menjelaskan faktor-faktor
antara pelaksanaan dan hasil belajar dari ketiga
yang mempengaruhi adanya perbedaan antara aspek memiliki hubungan yang lemah, korelasi
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, antara perencanaan dan pelaksanaan penilaian
antara lain prestasi belajar peserta didik, autentik pada ketiga aspek menunjukkan tidak
adanya perbedaan perestasi pelajar pada ada hubungan yang signifikan.
kalangan peserta didik menyebabkan guru
Saran
untuk memberikan perbedaan pelaksanaan Hasil belajar peserta didik pada
pembelajaran, kerjasama antara guru dengan penilaian autentik, sebaiknya diolah sesuai
peserta didik didalam kelas, setiap peserta dengan perencanaan dan sesuai dengan
didik dalam kelas memiliki perbedaan panduan penilaian, agar fungsi dari penilaian
terutama dalam hal keaktifan, sehingga autentik dapat dimanfaatkan sesuai dengan
tujuan penilaian autentik serta hasil belajar
menyebabkan perbedaan pelaksanaan
peserta didik dapat digambarkan secara
pembelajaran dalam kelas. Waktu pelaksanaan holistik.
pembelajaran juga mempengaruhi pelaksanaan
pembelajaran. berdasarkan hasil wawancara, Daftar Pustaka
guru menjelaskan bahwa jam pelajaran yang Ayuningtyas, F. 2015. Analisis Pelaksanaan
dikosongkan untuk kegiatan sekolah yang Penilaian Autentik Mata Pelajaran
bukan dihari libur akan menganggu Biologi SMA Negeri 1 Muntilan.
pelaksanaan pembelajaran, dan yang sering (http://www.fileupi.com)
terjadi adalah jam pelajaran yang kosong Chodijah, S., Ahmad Fauzi dan Ratna Wulan.
terjadi pada hari yang sama sehingga hanya 2012. Pengembangan Perangkat
kelas itu saja yang kosong. Oleh sebab itu guru Pembelajaran Fisika Menggunakan
harus melaksanakan kegiatan pembelajaran Model Guided Inquiryyang dilengkapi
yang tidak sesuai dengan perencanaan, yang Penilaian Portofolio pada Materi
terpenting guru mendapatkan hasil belajar Gerak Melingkar. Jurnal Penelitian
peserta didik sesuai dengan kelas lain dan Pembelajaran Fisika. (1):1-19.
sesuai dengan perencanaan penilaian yang Fatimah, S. 2010. Hubungan Antara
direncanakan. Oleh sebab itu hal ini juga Perencanaan dan Pelaksanaan
menjelaskan bahwa perencanaan dan hasil Pembelajaran dengan Hasil Belajar
belajar peserta didik memiliki korelasi yang Siswa pada Matapelajaran Sejarah di
signifikan. SMA Negeri 1 Probolinggo.
(https://s3.amazonaws.com/academia.
Simpulan dan Saran edu.documents/28236289/00049).
Diakses pada tanggal 28 November
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah 2017.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa Juliantine, T. 2013. Penilaian dalam
perencanaan penilian autentik yang dilakukan Pendidikan Jasmani.
guru pada aspek pengetahuan sangat kurang, (http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JU
pada aspek sikap baik, pada aspek R._PEND._OLAHRAGA/196807071
keterampilan baik. Pelaksanaan yang
992032-
dilakukan guru pada aspek pengetahuan, sikap,
45
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 06 No .01 (2018) 34-46
46