KEWIRAUSAHAAN
(AMPC-2502)
Disusun Oleh:
Mahmud Hidayat (1710119310009)
Dosen Pembimbing:
Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbusyang, M.Pd.
Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Implementasi Pendidikan Biologi terhadap Kewirausahaan” ini tepat pada
waktunya. Tak lupa pula shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat, kerabat dan pengikut beliau hingga akhir
zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan baik dari segi susunan
ataupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini.
Makalah ini berisi pembahasan mengenai bentuk implementasi konsep difusi
osmosis dalam dunia pangan salah satunya yaitu dalam bentuk manisan buah, cara
membuat produk manisan buah, hingga cara memasarkan produk tersebut.
Kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa
memberikan manfaat bagi kita semua. Amin yarabbal alamin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan suatu proses dinamis untuk menciptakan nilai
tambah atas barang dan jasa serta kemakmuran. Kewirausahaan merupakan proses
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari
peluang yang dihadapi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang
(Saragih, 2017). Orang yang menerapkan konsep kewirauahaan ini disebut
dengan wirausahawan.
Untuk menjadi seorang wirausahawan, kita tidak harus berasal dari
mereka yang mendalami ilmu ekonomi atau bisnis saja. Setiap orang bisa dan
berhak menjadi wirausahawan, termasuk bagi mereka yang mendalami ilmu lain
seperti pendidikan biologi. Pemerintah sendiri saat ini berusaha mendorong
lulusan dari perguruan tinggi agar berani terjun langsung menjadi wirausahawan.
Oleh karena itu, kiranya perlu juga bagi kita dari program studi pendidikan biologi
untuk dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan biologi terhadap
kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kayu Manis
Kayu manis (Cinnamomum sp.)merupakan tumbuhan asli Asia Selatan,
Asia Tenggara dan daratan Cina, termasuk Indonesia (Smith, 1986). Tanaman
kayu manis yang dikembangkan di Indonesia sebagian besar adalah jenis
Cinnamomum burmanii Blume. Jenis kayu manis ini merupakan tanaman asli
Indonesia. Selain C. burmanii, Indonesia pun masih memiliki beberapa jenis
tanaman dari keluarga Cinnamomum, yaitu C. Cassia dan C. cullilawan. Namun
kualitas kulitnya masih lebih rendah dibanding C. Burmanii (Rismunandar dan
Paimin, 2009). Kayu manis termasuk famili Lauraceae yang memiliki nilai
ekonomi dan merupakan tanaman tahunan yang memerlukan waktu lama untuk
diambil hasilnya. Hasil utama kayu manis adalah kulit batang dan dahan, sedang
hasil ikutannya adalah ranting dan daun. Komoditas ini selain digunakan sebagai
rempah, hasil olahannya seperti minyak atsiri dan oleoresin banyak dimanfaatkan
dalam industri-industri farmasi, kosmetik, makanan, minuman, rokok, dan
sebagainya (Heyne, 1987).
Kayu manis merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang banyak
dibudidayakan di Indonesian. Kayu manis dibudidayakan untuk diambil kulit
kayunya yang biasanya digunakan sebagai bumbu masakan. Tanaman kayu manis
dapat tumbuh di daerah pegunungan sampai ketinggian 1.500 m dengan tinggi 1-
12 m, daun lonjong atau bular telur, warna hijau, dan daun muda berwarna merah.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis kayu manis antara lain Cinnamomun
burmanni. Jenis kayu manis yang berbeda dengan Cinnamomun zeylanicum dan
Cinnamomun cassia dan beberapa jenis tanaman kayu manis asli Indonesia.
(Rismunandar, 2001).
Cinnamomum burmannii (Kayu Manis) merupakan salah satu jenis dari
famili Lauraceae yang dipilih untuk penelitian ini. Tumbuhan ini banyak terdapat
di daerah sub tropis dan tropis. Penelitian terhadap minyak atsiri dari
Cinnamomum burmannii yang berasal dari Guangzhou, China yang dilakukan
oleh Wang, dkk (2009) melaporkan bahwa komponen mayor minyak atsiri yang
terkandung adalah transsinamaldehid (60,72%), eugenol (17,62%) dan kumarin
(13,39%).