Anda di halaman 1dari 10

Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

PROSPEK PENGEMBANGAN KAYU MANIS


(Cinnamomum Burmanii L) DI INDONESIA

DEVELOPMENT PROSPECTS OF CINNAMON PLANT


(Cinnamomum Burmanii L) IN INDONESIA
Yulius Ferry

Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar


Jl. Raya Pakuwon – Parungkuda km. 2 Sukabumi, 43357
Telp. (0266) 7070941, Faks. (0266) 6542087
yulius_fery@yahoo.com

ABSTRAK

Tanaman kayumanis (Cinnamomum burmanii L) merupakan penghasil kulit kayu untuk bahan baku rempah.
Hasil sampingan pada saat panen berupa batang, daun dan ranting juga dapat dimanfaatkan menjadi beragam
produk bernilai ekonomis. Batang kayu manis dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku particle board, sedangkan
daun dan rantingnya dapat disuling untuk mendapatkan minyak. Minyak ini dapat digunakan sebagai bahan
pestisida nabati. Tanaman kayu manis juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi untuk
mempertahankan daya dukung lingkungan. Potensi pengembangan kayumanis di Indonesia cukup besar karena
didukung oleh sumber daya alam (lahan yang sesuai), teknologi, tenaga ahli, ketersediaan sumber plasma nutfah,
budidaya organik, bentuk olahan yang lebih hilir, konsumsi dalam negeri yang meningkat, serta tenaga kerja.
Prospek tanaman kayumanis di masa depan akan lebih baik sejalan dengan makin bertambahnya penduduk,
makin diketahuinya kandungan kimia pada kayumanis dan manfaatnya untuk industri farmasi, kosmetika,
makanan dan minuman. Permintaan dari Uni Eropa mengalami peningkatan sebesar 9% per tahun akibat mulai
disadarinya rempah sebagai bahan alami yang menyehatkan. Selain itu, konsumsi dalam negeri meningkat
sebesar 80% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Konsumsi minuman kesehatan di dalam negeri mengalami
peningkatan sebesar 15% per tahun. Pemasaran produk kayumanis saat ini dipengaruhi faktor eksternal maupun
internal. Salah satu faktor eksternal yang cukup kuat mempengaruhi volume ekspor kayumanis Indonesia adalah
pengetatan persyaratan perdagangan oleh Negara Amerika dan Uni Eropa terhadap produk makanan dan bahan
baku makanan. Sedangkan faktor internal, antara lain, masih lemahnya prasarana pendukung. Sebagai contoh,
Badan Pengawas Mutu Barang (BPMB) perlu menambah peralatan analisa kualitas agar pelayanan pemeriksaan
produk yang akan diekspor berlangsung cepat. Selain itu, penambahan fasilitas dermaga juga perlu dilakukan.
Manfaat kayu manis yang didukung oleh potensi serta prospek pengembangannya merupakan peluang yang baik.
Kendala-kendala yang masih mengganjal seperti keterbatasan bahan tanam unggul serta lemahnya teknologi
pasca panen perlu segera diselesaikan.

Kata kunci: Kayumanis, manfaat, potensi, prospek, kendala, pengembangan

ABSTRACT

Cinnamon (Cinnamomum burmanii L) produce tree bark utilized as raw material for spice products. However,
during harvest would also obtained byproducts, i.e. stem, leaves, and twigs, which can be processed into variety
of economically valuable products. Cinnamon wood can be used as raw material for particle board, while the
leaves and branches can be distilled to obtain oil. This oil can be used as a biopesticide. Cinnamon plants can
also be used as a conservation plant to maintain the carrying capacity of the environment. Cinnamon
development potential in Indonesia is quite large because it is supported by natural resources (suitable land),
technology, expertise, germplasm resources, organic farming, a more refined form of products, increasing
domestic consumption, and availability of labor. Cinnamon crop prospects in the future will be better in line
with the rising population, the developed knowledge of chemical constituents in cinnamon and benefits for the
pharmaceutical, cosmetics, food and beverages. Demand from the European Union increased by 9% per year
due to awarness to herb as a healthy natural ingredients. In addition, domestic consumption increased by 80%
in the last 5 years. Health beverage consumption in the country increased by 15% per year. Cinnamon product
marketing today is influenced by external as well as internal factors. One of the external factors strongly

SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 ( Hal : 11 – 20) 11


Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

influence the volume of cinnamon exports from Indonesia are tightening for terms of trade by the United State
and the European Union for food products and food ingredients. While internal factor, among others, is the
weakness of supporting infrastructure. For example, the Board of Supervisors for Product Quality (BPMB) need
to improve their equipment so that the service for product quality checks prior to export would not time
consuming. Moreover, the addition of the dock facilities also need to be done. Benefits of cinnamon which is
supported by the potential and prospects of its development is a good opportunity. However, any constraints
raising on farm such as the lack of superior planting material availabilty as well as poor post-harvest
technology applied are need to be resolved immediately.

Keywords: Cinnamon, potency, prospect, development

PENDAHULUAN didinding usus dan sebagainya. Oleoresin dari


kayu manis sama dengan bubuknya, umumnya
Tanaman kayumanis (Cinnamomum digunakan dalam industri makanan, pemberi
burmanii) sudah lama dikembangkan di rasa dan aroma dalam industri makanan,
Indonesia dan merupakan salah satu komoditi minuman, farmasi, rokok dan kosmetika.
rempah yang menjadi barang dagangan utama Minyak atsiri atau oleoresin dari kayumanis
sejak zaman kolonial (Denian, 1996). Komoditi mengandung beberapa senyawa kimia seperti
ini di ekspor melalui Penang dan Singapura sinamat aldehid, eugenol, methyl ketene,
dan hingga saat ini masih memiliki potensi di furfural, benzaldehyde, nonyl aldehyde,
pasar regional dan internasional. Tanaman ini hydrocinnamic aldehyde, cuminaldehyde, dan
merupakan komoditas unggulan, terutama di coumarin (Anonim, 2006). Kayumanis berbau
daerah Sumatera Barat dan Kabupaten Kerinci, wangi dan berasa manis sehingga dapat
sebagai daerah sentra produksi kayumanis dijadikan bahan pembuat sirup dan rasa pedas
Indonesia. Di daerah ini pendapatan petani yang sebagai penghangat tubuh. Kayu dari batang
berasal dari hasil kayumanis sebesar 26,93% kayumanis dapat digunakan untuk berbagai
dari hasil usahataninya, atau 16,03% dari total keperluan seperti bahan bangunan, meubelair,
pendapatan petani (Sudjarmoko dan Ferry, dan kayu bakar.
2007). Walaupun bukan pendapatan utama, Semakin bertambahnya penduduk dan
namun fungsinya sangat penting sebagai diketahuinya manfaat senyawa kimia yang
cadangan dana untuk memenuhi kebutuhan terkandung pada kayumanis menunjukan bahwa
biaya mendadak dan mahal. pengembangan tanaman kayumanis masih
Ekspor kayumanis Indonesia mengalami mempunyai prospek untuk meningkatkan
peningkatan pada kurun waktu lima tahun pendapatan petani, devisa dan sebagai tanaman
terakhir, yaitu rata-rata sebesar 9%, sedangkan tabungan bagi masyarakat. Selain itu, tanaman
konsumsi dalam negeri tumbuh rata-rata kayumanis juga dapat berfungsi sebagai
81,08% per tahun. Peningkatan ekspor dan tanaman penghijauan dan konservasi lahan,
konsumsi tersebut disebabkan oleh makin khususnya di tebing-tebing dan kaki
beragamnya manfaat kayumanis, terutama pegunungan serta daerah aliran sungai (Rusli
untuk kesehatan. Tanaman kayumanis dapat dan Abdullah, 1988).
diolah menjadi bermacam-macam produk Tulisan ini bertujuan untuk me-review
seperti dalam bentuk bubuk, minyak atsiri atau potensi pengembangan kayumanis dan
oleoresin. Kulit kayu manis dalam bentuk asli prospeknya di Indonesia dalam usaha
seperti potongan atau bubuk digunakan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui
bermacam-macam bumbu masakan daging dan pemberdayaan tanaman kayu manis sebagai
ikan, dan sebagai campuran dalam minuman salah satu alternatif.
(teh, kopi, dan kakao). Secara imperis kulit
kering kayu manis yang direndam dalam air teh
dan diminum dapat menurunkan kadar POTENSI KAYUMANIS
kolesterol tubuh dan mengencerkan darah
sehingga baik untuk penderita stroke. Hasil Potensi untuk mengembangkan usaha
penelitian di Swedia menyatakan bahwa agribisnis kayumanis di Indonesia cukup besar
mengkonsumsi satu sendok makan bubuk kayu mencakup hampir semua subsistem, baik pada
manis sebelum makan dapat menahan kenaikan subsistem agribisnis hulu (on form) maupun
kadar gula dalam darah karena bubuk kayu subsistem hilir. Potensi sumberdaya yang
manis mencegah pengisapan gula pada dimiliki Indonesia, seperti sumberdaya alam

12 SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 (Hal 11 – 20)


Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

(lahan yang sesuai), teknologi, tenaga ahli, andosol, latosol dan organosol (Siswoputranto,
plasma nutfah bahan tanaman, serta jumlah 1976). Tanaman ini menghendaki banyak hujan
penduduk sebagai potensi pemasaran dalam sepanjang tahun, tanpa musim kering panjang,
negeri, cukup memadai. Didukung oleh sistem dengan curah hujan berkisar antara 2.000-2.500
dan manejemen produksi yang efisien dan mm/tahun dan suhu harian berkisar antara 19-
efektif, potensi yang dimiliki tersebut dapat 23,3 0C. Kesesuaian syarat tumbuh kayumanis
dimanfaatkan untuk menjadikan Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.
sebagai produsen kayumanis bermutu nomor
satu di dunia dengan daya saing yang cukup Teknologi Budidaya
tinggi. Teknologi budidaya yang telah tersedia
juga sudah cukup memadai, mulai dari
Sumber Daya Alam perbenihan, persiapan lahan, pemeliharaan dan
Ketersediaan lahan pegunungan di panen.
Indonesia terbentang sepanjang pulau
Sumatera, Jawa, dan Sulawesi dengan curah Perbenihan
hujan yang memadai untuk tumbuh tanaman Saat ini telah dikoleksi beberapa nomor
kayumanis. Potensi peningkatan produksi dan kayumanis jenis Cinnamomum burmanii yang
mutu kayumanis pada jangka menengah potensi produktivitasnya lebih tinggi, yaitu BG-
(sampai tahun 2015) yaitu dengan mengelola HIII dan KL-III dengan produksi sebesar 5
tanaman yang ada dengan baik (luas areal kg/pohon pada umur 8 tahun. Kedua nomor ini
130.000 ha) dan mengolahnya menjadi bentuk dapat dijadikan sumber benih untuk
yang lebih hilir serta pertanaman organik. Pada pengembangan selanjutnya.
jangka panjang (sampai tahun 2025)
pengembangan dapat dilakukan pada daerah- Pengolahan tanah dan penanaman
daerah di luar daerah sentra, seperti Aceh, Tanaman kayumanis dapat dijadikan
Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat, dan tanaman konservasi karena tanaman ini
Jawa Timur (Dirjenbun, 2008). Daerah yang mempunyai perakaran yang dalam, dapat
mempunyai tanah subur, gembur dengan menembus lapisan kedap, dan mempunyai
drainase yang baik serta kaya akan bahan massa relatif ringan.
organik (Samad et al., 1974) seperti tanah-tanah

Tabel 1. Kesesuai syarat tumbuh tanaman kayu manis


Jenis kayu manis
Faktor
C. cassia C. zeylancicum C. burmanii
Tinggi tempat (m dpl ) >500 0 - 500 500 – 1.500
Tekstur tanah Latosol, podsolik. Mediteran liat berpasir Andosol, liat berpasir
Lempung berpasir, dan dan gembur
debu berpasir
Drainase Sedang - baik Sedang - baik Sedang - baik
pH 5,0 – 6,5 5,0 – 6,5 5,0 – 6,5
Curah hujan (mm/thn) 1.300 – 3.000 2.000 – 2.500 2.000 – 2.500
Hari hujan/th (hari) 150 - 240 150 - 240 150 – 240
Zone iklim B, C, D, E B, C
Jumlah bulan basah (bl) 7 6
Suhu (0C) 18 - 25 27
Kelembaban (%) 70 - 90 70 - 90 70 – 90
Radiasi (%) 40 - 70 40 - 70 40 - 70
Sumber: Rusli dan Abdullah (1989), Hafni (1968), dan Muhammad (1973)

SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 ( Hal : 11 – 20) 13


Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

Cara pengolahan tanah untuk penanaman tahun (Majan et al. dalam Zamarel dan Hamid,
kayumanis sebagai tanaman konservasi 1990) dengan jarak tanam 2,5 x 2 m dengan
ditentukan oleh kondisi topografi dan populasi 2.000 pohon per ha. Hasil yang
kedalaman solum lahan yang akan ditanami diperoleh berupa kulit kering sebanyak 14 ton.
(Anonim, 2006), seperti kemiringan, kedalaman Kayumanis yang dihasilkan petani
solum tanah dan jenis tanaman yang akan umumnya berbentuk kulit kering gulung dengan
ditanam, pengolahan tersebut sebagai berikut: panjang satu meteran. Ditingkat eksportir
1. Lahan dengan kemiringan 15-30%. dilakukan perbaikan mutu dan bentuk potongan
Setelah pengolahan tanah dilakukan kulit kering gulung tersebut. Nilai yang dapat
pembuatan teras bangku, selain ditanami diterima petani dapat ditingkatkan bila bentuk-
kayumanis juga ditanami dengan tanaman bentuk produk ekspor tersebut langsung
sela (budidaya lorong) dengan tanaman diproses ditingkat petani, sehingga eksportir
lain seperti rumput, tanaman penutup hanya melakukan seleksi penyeragaman mutu.
tanah, untuk lahan dengan solum yang Prosesing tersebut antara lain: Pengeringan
sangat dalam (>90 cm) ditambah dengan kayumanis dianggap baik apabila dari
pagar hidup. perbandingan basah menjadi kering didapat
2. Lahan dengan kemiringan 30-45%. angka 2 : 1 (Sanusi dan Isdiyoso, 1977).
Bila solum tanah berkisar antara 40-90 cm, Kulit kayumanis diolah dengan melakukan
setelah pengolahan tanah dibuat teras pembersihan, pengeringan, pemotongan, sortir
gulud, kemudian ditanami dengan tanaman dan pengepakan. Pemotongan dengan ukuran
penutup tanah dan pagar hidup. Sedangkan panjang 5 – 7,5 cm agar dalam pemotongan
bila solum tanah lebih dari 90 cm perlu tidak pecah sebelum dipotong kulit dicelupkan
dibuat teras bangku. ke dalam air. Sortasi kembali dilakukan agar
3. Lahan dengan kemiringan >45%. didapat produk yang betul-betul seragam.
Pada lahan dengan kemiringan >45% Terakhir adalah pengepakan dalam peti yang
diperlukan teras individu dan teras kebun. dilapisi dengan kertas sampul. Isi setiap peti
Lahan hanya ditanami dengan kayumanis, umumnya 50 kg. Pecahan kulit kayu manis
bila ditanami dengan tanaman sela lainnya hasil pemotongan dipak tersendiri dalam karung
harus dengan tanaman pohon. dan disebut “broken”. Demikian juga debu
(dust) yang dihasilkan dari penggergajian dipak
Teknologi pasca panen dan aneka ragam tersendiri (Nurdjannah, 1992). Kayumanis
bentuk produk untuk diekspor mempunyai kadar air sekitar 5 –
Saat ini produk kayu manis asal Indonesia 6 % (Asfaruddin et al., 1978).
dilanda isu coumarin, senyawa kimia yang Bentuk produk yang lain dari kayu manis
terkandung pada tanaman kayumanis. Senyawa adalah minyak kayumanis dan oleoresin. Smith,
kimia tersebut berbau wangi dan digunakan (1986) dalam Nurdjannah, (1992)
sebagai pewangi makanan atau minuman. menggolongkan minyak kayumanis menjadi 4
Dalam dosis rendah berdampak positif bagi golongan yaitu; (1) Cinnamon leaf oil adalah
kesehatan, namun pada dosis tinggi dapat minyak yang berasal dari daun C. Zeylanicum;
menyebabkan alergi kulit bagi sebagian orang. (2) Cinnamon bark oil adalah minyak yang
Isu ini menurunkan minat konsumen untuk berasal dari kulitnya; (3) Cassia oil adalah
membeli produk kayu manis asal Indonesia. Di minyak yang berasal dari daun, ranting dan
Vietnam, untuk menurunkan kandungan bubuk kulit kayu manis jenis C. burmanii atau
coumarin pada kulit kayumanis dilakukan C. Zeylanicum; dan (4) Cinnamon and Cassia
dengan merekomendasikan umur panen tidak oleoresin. Oleoresin paling banyak diperoleh
boleh lebih dari 8 tahun. Hasil penelitian dari kulit kayumanis jenis C. burmanii.
menunjukan bahwa bertambahnya umur Komponen-komponen utama minyak kulit
tanaman kayumanis, kandungan minyak kayumanis adalah Sinamaldehid, eugenol,
atsirinya mengalami peningkatan (Rusli dan acetoeugenol dan beberapa aldehid lain dalam
Hamid, 1990; Nurdjannah, 1992). Pada umur jumlah kecil, juga methyl-n-amyl ketone.
tanaman kayumanis 8 tahun, kanopi tanaman Minyak kayu manis biasa diperoleh dengan
belum saling menutupi sehingga rekomendasi destilasi air dan uap, seperti halnya pada
panen pada umur 8 tahun memberikan minyak bunga cengkeh, kandungan
kesempatan untuk meningkatkan populasi acetoeugenol dalam minyak kayumanis
tanaman per hektar. Di Sumatera Barat panen tergantung dari metoda yang digunakan
dilakukan pada tanaman yang sudah berumur 8 (Hernani, 1988).

14 SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 (Hal 11 – 20)


Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

Potensi hasil agribisnis kayumanis yang dan dosis sangat menentukan keberhasilan
perlu segera dieksplorasi saat ini dan ke depan pengendalian penyakit.
adalah kayu dari batang kayumanis untuk
mengantisipasi permintaan kayu di tingkat Inovasi teknologi
domestik dan dunia yang terus meningkat. Produksi tanaman kayumanis perlu
Permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi dari disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang
hutan alam yang ada sekarang karena senantiasa berubah. Status industri produk
menurunnya areal hutan, eksploitasi kayu hutan kayumanis akan berubah dari pemasok bahan
yang berlebihan dan tidak diikuti dengan mentah menjadi pemasok barang setengah jadi
program reboisasi yang berkesinambungan. Di atau jadi yang bernilai tambah lebih tinggi,
tingkat nasional, diperkirakan bahwa kebutuhan lebih bermutu, dan tidak tercemar oleh bahan
kayu mencapai 58 juta m3 per tahun, sementara kimia. Hal ini berarti kandungan ilmu
total produksi kayu hutan hanya sekitar 52 juta pengetahuan dan teknologi dari produk akan
m3 per tahun (Anonim, 2005). Pada saat panen meningkat, yang diperoleh melalui kegiatan
tanaman kayumanis terdapat kayu dari batang penelitian dan pengembangan. Indonesia telah
kayumanis, yang jumlahnya cukup banyak. memiliki Balai Penelitian Tanaman Rempah
Untuk produksi kulit kayumanis sebesar dan Aneka Tanaman Industri yang menangani
103.594 ton/tahun, juga dihasilkan 1.130.116 penelitian dalam menyediakan ilmu
m3 kayu, 1.883.527 m3 bahan partikel board, pengetahuan, teknologi dan inovasi untuk
dan 847.584 ton daun/ranting. Angka ini tanaman kayumanis .
menunjukan potensi tanaman kayumanis untuk Makin diketahuinya kandungan bahan
memenuhi kebutuhan kayu dan industri lainnya. kimia organik pada kayumanis menyebabkan
Saat ini konsumen menghendaki produk manfaatnya terus dikaji terutama untuk bahan
pertanian yang tidak tercemar oleh bahan kimia, farmasi, obat-obatan dan minuman kesehatan.
organik dan sehat. Oleh sebab itu telah Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
dikembangkan pestisida nabati guna pentingnya pangan fungsional, termasuk
pengendalian hama dan penyakit tanaman. minuman kesehatan menyebabkan terbukanya
Salah satu bahan yang dapat diracik sebagai peluang peningkatan konsumsi masyarakat
pestisida nabati adalah minyak dari limbah terhadap kayumanis. Sedarnawati dan Hanny
panen kayumanis (daun dan ranting). Pestisida (2008), telah memperkenalkan minuman
nabati dari minyak limbah kayumanis ini boleh kesehatan yang dikenal dengan Cinna-ale
dikatakan tidak ada dampaknya terhadap (kayumanis-jahe). Minuman kesehatan ini
lingkungan, manusia dan hewan ternak. terdiri dari rempah-rempah asli Indonesia.
Pemanfaatan pestisida nabati merupakan Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
alternatif pengendalian yang tepat dan perlu minuman ini berpotensi sebagai Antioksidan
dikembangkan ditingkat petani, pestisida nabati dan Antimikroba. Nama Cinna-ale berasal dari
yang mudah dibuat, bahannya tersedia dan nama latin kayumanis (Cinnamomum burmanii)
harganya relatif bersaing dengan pestisida dan jahe (Zingiber officinale). Selain Cinna-ale
sintetis. juga telah tersedia minuman Teh-Kayumanis
Minyak dari limbah kayumanis (daun dan yaitu minuman penyegar yang memiliki khasiat
ranting) diperoleh dengan cara penyulingan, bagi kesehatan (Ferdiana dan Muchtadi, 2008).
dengan palarut terpentin, bahan pengemulsi, Program kayumanis organik merupakan salah
dan bahan pembasah teepol. Minyak kayumanis satu alternatif soluasi dalam usaha
dan formulasi minyak kayumanis dengan aditif meningkatkan harga jual, pelestarian keraifan
minyak seraiwangi dapat mengendalikan sosial budaya dan memperpanjang masa
penyakit bengkak dan bercak daun kayumanis kesuburan tanah milik petani serta keterlibatan
dan tidak berbeda nyata dengan penggunaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya
pestisida sintetis. Daya kendali pestisida nabati alam yang arif dan bijaksana.
dari minyak kayumanis ini ditentukan oleh
adanya kandungan sinamaldehid yang dapat Sumber daya manusia dan kelembagaan
menjadi toksik terhadap penyakit bengkak dan Peluang Indonesia untuk mengembangkan
bercak daun. Pestisida nabati dari kayumanis ini tanaman kayumanis lebih baik karena memiliki
bersifat racun kontak bukan sistemik. Oleh tenaga kerja yang melimpah dan murah, jumlah
sebab itu aplikasi pada bulan-bulan dengan petani yang cukup banyak dan para peneliti.
curah hujan tinggi menjadi tidak efektif karena Kelembagaan yang terlibat dalam
tercuci hujan. Selain itu, frekwensi pemberian pengembangan tanaman kayumanis dan

SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 ( Hal : 11 – 20) 15


Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

umumnya tanaman rempah cukup kompleks produk alami yang terlihat dari meningkatnya
mulai dari lembaga penelitian seperti Balai pengembangan produk special organic dan
Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka meningkatnya pasar rempah termasuk
Tanaman Industri, Balai Pengkajian Teknologi kayumanis di Uni Eropa sebesar rata-rata 9 %
Pertanian, Balai Besar Pasca Panen Hasil per tahunnya. Peningkatan konsumsi kayumanis
Pertanian. Lembaga pengembangan seperti ini antara lain dikarenakan meningkatnya
Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. tuntutan konsumen Uni Eropa terhadap
Dimasyarakat terdapat Dewan Rempah “healthy lifestyle” dan adanya anggapan bahwa
Indonesia (DRI), Masyarakat Rempah rempah adalah bahan alami yang menyehatkan
Indonesia (MaRI), Asosiasi komoditi rempah (Dirjenbun, 2008). Permintaan terhadap
seperti (cengkeh, lada, kayumanis), asosiasi minuman kesehatan juga terus mengalami
pengekspor kayumanis dan sebagainya. peningkatan. Pada tahun 2004 jumlah
konsumsi minuman ini mencapai 67 juta liter
dengan pertumbuhan sama seperti tahun-tahun
PROSPEK PASAR KAYUMANIS sebelumnya sebesar 15%. Pada akhir tahun
2008 diperkirakan akan mencapai 109 juta liter.
Prospek kayu manis dunia diperkirakan Ini berarti merupakan peluang yang sangat
akan meningkat dengan semakin diketahuinya menggembirakan, apalagi untuk terjun ke
kegunaan bahan kimia yang terkandung dalam industri minuman kesehatan tidak perlu
kulit dan minyak kayumanis tersebut. Minyak membangun pabrik.
kayumanis dari C. cassia banyak Dalam lima tahun terakhir, negara-negara
diperdagangkan di dunia, paling banyak produsen seperti Srilanka, India, Vietnam, dan
diproduksi oleh China. Indonesia telah China mengalami pertumbuhan produksi
memproduksi minyak kayumanis dari jenis C. kayumanis yang cukup tinggi, sedangkan
burmanii dan C. cassia walaupun dalam jumlah Indonesia mengalami perkembangan produksi
yang sedikit. Konsumen utama Cassia oil sebesar 29,33% dan perkembangan ekspor
adalah Amerika Serikat yang menggunakannya dalam kurun waktu lima tahun terakhir
sebagai bahan campuran pada industri minuman (Gambar 1).
yang populer. Minyak dari daun kayumanis Sementara itu tingkat konsumsi kayumanis
juga banyak dikonsumsi di Amerika sebagai dalam negeri selama 5 tahun terakhir tumbuh
bahan penyedap makanan dan industri parfum. sekitar rata-rata 81,08% per tahun (Gambar 2).
Oleoresin yang dihasilkan dari kulit kayumanis Peningkatan konsumsi tersebut disebabkan oleh
jenis C. burmanii asal Indonesia dan sebagian makin beragamnya manfaat kayumanis,
besar diproduksi di Amerika, banyak terutama untuk kesehatan.
dikonsumsi dunia (90%). Oleoresin ini
digunakan dalam industri backery (roti dan kue) Harga
terutama untuk pembuatan pastry (bahan pie). Kurun waktu sampai tahun 1997
Minyak kayumanis banyak digunakan dalam merupakan masa keemasan pelaku usaha
industri makanan, minuman, farmasi, rokok dan kayumanis, mulai dari petani, pedagang
kosmetika. Disamping itu, minyak ini bersifat pengumpul dan eksportir. Harga kayumanis
anti cendawan sehingga dapat digunakan mencapai titik tertinggi sampai US$ 1,92 per kg
sebagai bahan pengawet. Kayumanis berkhasiat dan tidak pernah di bawah US$ 1 seperti terlihat
untuk obat asam urat, tekanan darah tinggi, pada Gambar 3 dengan nilai ekspor sebesar
maag, nafsu makan, sakit kepala (vertigo), US$ 35.979,-. Situasi di atas mendorong
masuk angin, diare, perut kembung, muntah- masyarakat memperluas areal pertanaman, yang
muntah, hernia, susah buang air besar, asma, akhirnya menyebabkan over supply. Hal ini
sariawan, dan sakit kencing. Kayumanis menyebabkan sejak tahun 1998 harga
memiliki efek farmakologis yang dibutuhkan kayumanis terus mengalami penurunan sampai
dalam obat-obatan. Kulit batang, daun, dan sekitar US$ 0,5 dengan nilai ekspor sebesar
akarnya dapat dimanfaatkan sebagai obat US$ 20.657,- dan harga ini terus turun
antirematik, peluruh keringat (diaphoretic), mencapai Rp. 2500,-/kg pada tahun 2008
peluruh kentut (carminative), dan (Bupati Kerinci, 2008). Selain itu, rendahnya
menghilangkan rasa sakit (Sedarnawati dan harga kayumanis disebabkan oleh bentuk
Hanny, 2008; Febriana dan Muhtadi, 2008). produk yang diekspor masih dalam bentuk
Saat ini masyarakat dunia mempunyai produk kulit kayumanis kering gulung, bentuk
kecenderungan untuk menggunakan produk- yang sangat hulu, sedangkan harga produk

16 SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 (Hal 11 – 20)


Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

olahannya seperti minyak kayumanis atau meningkat sejalan dengan pertumbuhan


oleoresin tetap tinggi (AECI, 2008), serta mutu penduduk, perekonomian, tuntutan kesehatan,
yang rendah. Kondisi ini makin sulit dengan semakin mahalnya produk-produk sintetis dan
adanya isu kandungan coumarin yang tinggi meningkatnya kesadaran akan kelestarian
pada kayumanis asal Indonesia, yang dapat lingkungan hidup. Kondisi tersebut mendorong
menyebabkan alergi kulit bagi sebagian kenaikan akan harga kayumanis di masa
manusia. datang.
Permintaan bahan alami termasuk bahan
rempah di dunia ke depan akan makin

Grafik perkembangan produksi dan ekspor


kayumanis

100000
88315

80000 79953

64830
60000 Produksi
Ton

48772
41993
39455 42590 40635 45373
40000 37246
36202 31256 34166
37192
Ekspor
40979
24605
30713 29479 29361
20000 17212

0
96

97

98

99

00

01

02

03

04

05
19

19

19

19

20

20

20

20

20

20
Tahun

Gambar 1. Produksi dan ekspor kayumanis Indonesia

Grafik perkembangan konsumsi

70000
60000
Volume (ton)

50000
40000
Konsumsi
30000
20000
10000
0
96
97

98
99
00

01
02
03
04

05
06
19
19

19
19
20

20
20
20
20

20
20

Tahun

Gambar 2. Grafik perkembangan konsumsi kayumanis dalam negeri

Perkembangan harga ekspor kayumanis


2,5
2
Harga/kg (USD)

1,5
Har…
1
0,5
0

Tahun

Gambar 3. Perkembangan harga ekspor kayumanis 1997 -2007

SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 ( Hal : 11 – 20) 17


Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

Kayu batang kayumanis kayu membuat peluang pasar komoditi


Nilai tambah produk kayumanis dapat kayumanis Indonesia kian terbuka lebar.
diperoleh dari pemanfaatan kayu batang
kayumanis sebagai bahan baku industri kayu. Pengembangan
Sampai saat ini kayu dari tanaman kayu manis Pengembangan agribisnis kayumanis ke
belum dimanfaatkan secara optimal. depan dipengaruhi oleh beberapa faktor
Pemanfaatan kayu ini merupakan peluang baru eksternal dan internal sebagai berikut:
untuk meningkatkan margin keuntungan dalam
agribisnis kayumanis. Saat ini kayu dari Pengaruh Eksternal
kayumanis mulai disukai oleh konsumen karena Sejak peristiwa 11 September 2001, situasi
warnanya yang cerah, coraknya yang unik, dan dunia berubah total. Negara tujuan ekspor
baunya yang harum. Di samping itu, kayu dari terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa
tanaman kayumanis memenuhi persyaratan memperketat persyaratan perdagangan mereka,
ekolabeling karena komoditi ini dibudidayakan khususnya makanan dan bahan baku makanan.
(renewable) dengan kegunaan yang cukup luas, Amerika Serikat dengan protokal “Food Safety
yaitu sebagai bahan baku perabotan rumah Act” mengharuskan eksportir mendaftarkan
tangga, particle board, parquet dan lain perusahaannya di Food and Drug
sebagainya. Oleh karena itu usahatani Administration di Amerika Serikat. Tanpa
kayumanis saat ini bukan hanya berorientasi memiliki nomor registrasi yang diterbitkan
produksi kulitnya saja tetapi juga untuk FDA, eksportir di Indonesia tidak diizinkan
produksi kayu. mengekspor ke Amerika Serikat ( AECI, 2008).
Selain itu makin mahal dan sulitnya bahan Beberapa tahun terakhir kayumanis Indonesia
bakar untuk rumah tangga, terutama di daerah dilanda isu coumarin, yaitu senyawa organik
terpencil dan pedesaan, pemanfaatan cabang yang menyebabkan elergi kulit pada sebagian
dan ranting tanaman kayu manis dapat menjadi orang (Ferry, 2007).
alternatif. Jenis kayu ini cukup baik untuk kayu Adanya lembaga perlindungan konsumen,
bakar, berminyak sehingga mudah terbakar bila yang selalu melakukan evaluasi dan menuntut
telah kering, tidak berasap, dan pembakarannya produk yang aman, bebas dari unsur-unsur
lebih lama seperti jenis kayu keras. Pohon kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia,
industri tanaman kayumanis dapat dilihat pada menyebabkan eksportir harus berhati-hati dalam
Gambar 4. menyediakan komoditi yang bermutu, juga
menuntut petani untuk melakukan budidaya
- Kulit kering gulung yang sesuai standar operasional.
- Bubuk Permintaan bahan alami termasuk bahan
- Pecahan
- Tangkai rempah di dunia ke depan akan semakin
Kulit meningkat sejalan dengan pertumbuhan
- Bahan penyedap penduduk, perekonomian, tuntutan kesehatan
makanan
- Bahan campuran dan semakin mahalnya produk-produk sintetis,
minuman dan meningkatnya kesadaran akan kelestarian
- Kosmetik
- Farmasi lingkungan hidup.
- Minyak
k i/ l ii Produksi kayumanis Vietnam diperkirakan
Pohon akan mengalami stagnan karena keterbatasan
Daun & - Minyak/oleorisin
kayum
ranting - Pestisida nabati
ketersediaan lahan pengembangan, sedangkan
i
Hongkong hanya merupakan negara reekspor.
- Kayu gergajian
Kayu - Meubiler Pengaruh Internal
- Perabot rumah
tangga Peluang Indonesia untuk mengembangkan
- Arang tanaman kayumanis lebih baik karena memiliki
- Partikel board
beberapa keunggulan seperti tersedianya tenaga
kerja yang berlimpah dan murah serta
Gambar 4. Diagram pohon industri tanaman tersedianya lahan dan agroklimat yang sesuai
kayumanis untuk pengembangan kayumanis serta
peningkatan produksi dan proruktivitas tanaman
Peningkatan penggunaan produk melalui upaya penggunaan varietas unggul.
kayumanis termasuk diversifikasi produknya Telah diperolehnya pohon-pohon induk terpilih
yang kian beragam dalam industri jamu, yang mempunyai sifat lebih tahan hama
kosmetik, makanan dan minuman, farmasi, dan

18 SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 (Hal 11 – 20)


Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

penyakit dan produksi yang lebih tinggi, yaitu bahan baku menjadi setengah jadi yang bernilai
lebih dari 3,5 ton/ha. Kondisi geografis be- tambah lebih tinggi, lebih bermutu, dan tidak
berapa wilayah Indonesia menghasilkan kayu tercemar oleh bahan kimia. Hal ini berarti
manis dengan rasa dan aroma khas Cassiavera kandungan teknologi dari produk akan
Indonesia yang tidak tergantikan dengan merk ” meningkat, yang diperoleh dari kegiatan
Koerintji Cassiavera” dan ”Padang Cassiavera”. penelitian. Adanya lembaga perlindungan
Lahan yang sesuai untuk pengembangan konsumen yang selalu melakukan evaluasi
kayumanis selain Kabupaten Kerinci cukup menuntut produk yang aman, bebas dari unsur-
tersedia seperti Kabupaten Hulu Sungai Selatan unsur kimia yang berbahaya bagi kesehatan
Kalsel, Minahasa Selatan, Lampung dan manusia, menyebabkan eksportir harus berhati-
Bengkulu (Dirjenbun, 2008). hati dalam menyediakan komoditi bermutu,
Indonesia memasok 80% kebutuhan dunia. juga menuntut petani untuk melakukan
Perlu intervensi pemerintah untuk mengatur budidaya yang sesuai standar operasional.
daerah tanam yang memberikan kualitas yang
terbaik. Prasarana pendukung perlu diperkuat DAFTAR PUSTAKA
misalnya Badan Pengawas Mutu Barang
(BPMB) dengan menambah peralatan analisa AECI (Assosiasi Eksportir Cassia Indonesia). 2008.
kualitas, agar bahan yang akan diekspor cepat Pengalaman Eksportir Kayumanis. Disampaikan
pada Seminar Nasional Kayumanis. Auditorium
dilayani pemeriksaannya. Selain itu Kanpus Departemen Pertanian. Jakarta tanggal 27
penambahan fasilitas dermaga atau tempat Maret 2008.
pengeksporan. Anonim, 2005. Prospek dan arah Pengembangan
Dalam jangka panjang, agribisnis kayu Agribisnis karet. Badan Litbang Pertanian.
manis diarahkan menjadi usaha agribisnis Departemen Pertanian.
kayumanis yang efisien, holistik, terintegrasi Anonim,. 2006. Opinion on Coumarin (sensitisation only).
dan berkelanjutan yang dapat memberikan Scientific Committee on Consumer Products
tingkat kesejahteraan bagi para pelaku usahanya (SCCP). Adopted by the SCCP during the 8th
dan berwawasan lingkungan serta plenary meeting of 20 June 2006. European
Commission.
berkelanjutan.
Asfaruddin, J. Anas, Syuhidar, Bustami dan Djafaruddin.
1978. Pengolahan kayumanis dan masalahnya.
Kertas Kerja diajukan pada pertemuan Teknis
PENUTUP Penerapan Teknologi Hasil Perkebunan. Bogor.

Bagi daerah sentara produksi tanaman Bupati Kerinci. 2008. Sambutan pada Seminar Nasional
Kayumanis. Auditorium Kanpus Departemen
kayumanis nasional seperti Sumatera Barat dan Pertanian. Jakarta tanggal 27 Maret 2008.
Kabupaten Kerinci, peran tanaman kayumanis
Dirjenbun., 2008. Kebijakan Pembangunan Komoditi
cukup penting bagi pendapatan mereka, yaitu Kayumanis. Disampaikan pada Seminar Agribisnis
27,6 % dari pendapatan usahataninya atau 16 % Kayumanis Nasional tanggal 27 Maret 2008 di
dari total pendapatan petani, pada kondisi harga Auditorium Deptan, Jakarta.. Direktorat Jenderal
kayumanis yang rendah. Ekspor produk Perkebunan. Departemen Pertanian
tanaman kayumanis terus mengalami Denian. A., 1996. Seleksi massa dan uji turunan
peningkatan. Pada kurun waktu 5 tahun terakhir kayumanis. Laporan Hasil Penelitian Tanaman
peningkatan tersebut mencapai 3,12% pertahun Rempah dan Obat. BPTP Sukarami. Solok.
Sukarami.
dengan nilai US $ 20.979,-. Namun harga
produk kayumanis mengalami penurunan Ferdiana, A. dan D.Y. Muchtadi. 2004. Minuman
sebesar 7,40% per tahun dan pada tahun 2008 Kesehatan dari Rempah-rempah.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123406289/4129
hanya Rp. 2500,- per kg kulit gulung kering.
Usaha untuk meningkatkan harga antara lain Ferry., Y., 2007. Kayumanis Indonesia dilanda Isu
dengan memperbaiki mutu produk seperti umur Coumarin. Warta Penelitian dan Pengembangan
tanaman Industri. Badan Litbang Pertanian.
panen yang tepat, cara prosesing yang sesuai, Puslitbang Perkebunan. Volume 13. Nomor 3.
kayumanis organik dan memperpendek rantai Desember 2007.
tataniaga. Sedangkan untuk meningkatakan Hafni. 1968. Pengaruh umur terhadap produksi dan tebal
pendapatan antara lain dengan memanfaatkan kulit pada cassiavera. Departemen Agronomi. Fak.
kayu dari batang kayumanis menjadi kayu Pertanian. Univ. Andalas Padang.
olahan seperti bahan bangunan, perabot rumah Hernani, 1988. Penyulingan minyak dahan dan ranting
tangga, kerajinan tangan. Status industri kayumanis, Bulletin Penelitian Tanaman Rempah
kayumanis akan terus meningkat dari pemasok dan Obat Vol. 3 No. 1 Bogor.

SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 ( Hal : 11 – 20) 19


Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L) di Indonesia (Yulius Ferry)

Muhammad. MT. 1973. Pedoman bercocok tanam Sudjatmoko. B dan Y. Ferry. 2007. Peranan Tanaman
kayumanis. Circular L.P.T.I Bogor. Kayumanis Terhadap Pendapatan Petani di Sumatera
Barat. Prosiding Seminar Nasional Rempah. Bogor
Madenan. A., 1980. Pengaruh media dan kerapatan 21 Agustus 2007.
naungan terhadap pertumbuhan bibit kayumanis (C.
burmanii) dalam kantong plastic. Tesis Fakultas Sudiarto, A. Ruhayat, H. Muhammad. 1989. Tanaman
Pertanian Univ. Sriwijaya. Palembang. kayumanis. Perkembangan Penelitian Rempah dan
Obat. Edisi khusus. Littro.
Nurdjanah. N., 1992. Pengolahan kayumanis. Edisi
khusus Litro Vol. VIII. No. 1. Samad, A., S. Syafei, H. Harun. 1974. Pengaruh keadaan
lingkungan dan teknik budidaya terhadap mutu
Rusli, S. dan A. Abdullah. 1988. Prospek pengembangan cassiavera Sumatera Barat dan Kerinci. Makalah
kayu manis di Indonesia. Jurnal Litbang Worshop Pengembangan Budidaya dan Tataniaga
Pertanian. VII (3): Cassiavera. Fak. Pertanian Univ. Andalas dan Ditjen
----------- dan A. Hamid. 1990. Kayumanis (Cinnamomum Perkebunan Tgl. 5-7 Agustus 1974 di Padang.
SPP). Edisi Khusus Littro Vol. VI. No. 1. Siswoputranto, P.S., 1976. Komoditi ekspor Indonesia.
Samad, A., et al., 1974. Pengaruh keadaan lingkungan dan Penerbit PT. Gramedia, Jakarta, 310 hal.
teknik budidaya terhadap mutu cassiavera Sanusi dan Isdiyoso. 1977. Kayumanis. Pemberitaan
Sumatera Barat dan Kerinci. Makalah Worshop LPTI. Bogor. No. 25, April – Juni 1977.
Pengembangan Budidaya dan Tataniaga
Cassiavera. Fak. Pertanian Univ. Andalas dan Zamarel dan A. Hamid. 1990. Prospek pengembangan
Ditjen Perkebunan Tgl. 5-7 Agustus 1974 di kayumanis di daerah Sumatera Bagian Tengah.
Padang. Makalah Temu Tugas Perkebunan/Tanaman
Industri. Balittro, Kerjasama Deptan dengan
Sedarnawati, Y. dan D. Hanny. 2008. Evaluasi Mutu Kanwil Deptan dan Disbun Sumbar, Riau dan
Minuman Teh-Kayumanis Selama Penyimpanan. Jambi di Bukittinggi 15-17 Januari 1990.
Skripsi pada Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Bogor. 48 hlm.
Siswoputranto, P.S., 1976. Komoditi ekspor Indonesia.
Penerbit PT. Gramedia, Jakarta, 310 hal.

20 SIRINOV, Vol 1, No 1, April 2013 (Hal 11 – 20)

Anda mungkin juga menyukai