Anda di halaman 1dari 23

FaspellautgototahapIIItahunanggaran

Laporan Akhir Konsultan Supervisi


CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

2012satuankerja:kantorunitpenyelen
Soasio

DAFTAR ISI
ggarapelabuhankelasIIIsoasiolokasip
BAB I PENDAHULUAN
elabuhangotokotatidorekepulauanta
1.1. Data Umum Proyek

hunanggaran2012perusahaankonsult
1.2.
1.3.
Rencana Kerja dan Metodologi Pelaksanaan Konstruksi
Tugas dan Tanggung Jawab Personil Konsultan

ancv.nuansatelnikengineeringlaporan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

akhirpaketsupervisipekerjaankonstr
2.2.
2.3.
Pelaksanaan Fisik Pekerjaan
Pelaksanaan Pemeliharaan Pekerjaan

uksilanjutanpembangunanfaspellaut
BAB III MASALAH DAN SOLUSI

FaspellautgototahapIIItahunanggaran
BAB IV FASILITAS PENDUKUNG

2012satuankerja:kantorunitpenyelen
BAB V PENUTUP

ggarapelabuhankelasIIIsoasiolokasip
5.1.
5.2.
Kesimpulan
Saran

elabuhangotokotatidorekepulauanta
LAMPIRAN

hunanggaran2012perusahaankonsult
1.
2.
PROGRESS MINGGUAN REALISASI PEKERJAAN
KURVA “S” REALISASI PEKERJAAN

ancv.nuansatelnikengineeringlaporan
3. ASBUILT DRAWING

akhirpaketsupervisipekerjaankonstr
uksilanjutanpembangunanfaspellaut
FaspellautgototahapIIItahunanggaran
2012satuankerja:kantorunitpenyelen
1.2. RENCANA KERJA DAN METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto

ggarapelabuhankelasIIIsoasiolokasip Tahap III


Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.

elabuhangotokotatidorekepulauanta
Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto
Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

A. Rencana Kerja.

Dalam pelaksanaan Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan


Fasilitas Pelabuhan Laut Goto Tahap III Tahun Anggaran 2012, telah ditetapkan
rencana dan urutan kerja sebagaimana jadwal (Time Schedule) yang telah dibuat
oleh kontraktor. Sedianya rencana dan urutan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
adalah sebagai berikut :

I. Pekerjaan Persiapan :

Penerangan dan keselamatan kerja


Pengukuran Positioning
Pembuatan direksi Keet
Bangsal kerja dan Gudang bahan
Mobilisasi dan demobilisasi
Administrasi/Dokumentasi/Asbuild drawing

II. Pekerjaan Talud 150 M2

Timbunan tanah
Pasangan batu kosong
Pasangan batu kali 1 : 2
Geotextile
Pipa drainase diameter 2
Plesteran 1 : 2

III. Pekerjaan Pembangunan Trestle (30 x 6) M2

Pengadaan dan Angkutan Tiang Pancang Baja Dia 40.64 Cm T = 12 mm


L = 30 m
Pembuatan dan pemasangan sepatu tiang
Pengecetan tiang 12 m2 bagian atas
Pengangkutan tiang pancang ke titik pancang
Penyambungan tiang pancang
Pemancangan tiang tegak
Pemotongan tiang pancang

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Selimut beton tiang pancang


Pembuatan plat penutup tiang pancang
Beton pengisi ujung tiang pancang
Tulangan stek dari poer ke lantai
Poer beton ukuran 100 x 100 x 80
Balok beton melintang 50/60
Balok beton memanjang 50/60
Lantai beton T = 28 cm
Perancah kerja pengecoran
Delatasi
Beton plat injak
Kanstin
Pengadaan dan pemasangan lampu solar cell

IV. Pekerjaan Pembangunan Dermaga (20 x 10) M2

Pengadaan dan angkutan tiang pipa baja dia 45.72 cm T = 12 mm P = 30 m2


Pembuatan dan pemasangan sepatu tiang
Pengecetan tiang 12 m2 bagian atas
Pengangkutan tiang pancang ke titik pancang
Penyambungan tiang pancang
Pemancangan tiang tegak pemancangan tiang miring
Pemotongan tiang pancang
Selimut beton tiang pancang
Pembuatan plat penutup tiang pancang
Beton pengisi ujung tiang pancang
Tulangan stek dari poer ke lantai
Poer beton ukuran 100 x 100 x 80
Poer beton ukuran 200 x 100 x 80
Balok beton melintang 50/60
Balok beton memanjang 50/60
Lantai beton T = 28 cm
Perancah kerja pengecoran
Beton kanstin
Balok plank fender
Fender karet type V 300H 2000L

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Boullder kap 35 ton


Pemasangan cleat
Pengadaan dan pemasangan lampu solar cell

V. Pekerjaan Lain-Lain

Tes kubus beton

Rencana kerja tersebut di atas adalah rencana kerja secara umum yang diurutkan
menurut ketergantungan suatu pekerjaan terhadap pekerjaan lain. Namun jika
diperhatikan secara seksama, maka akan kita temukan banyak sub item pekerjaan
yang merupakan pekerjaan pendahuluan dan saling lepas atau tidak tergantung
pada item pekerjaan yang lain. Sebagai contoh, pekerjaan pengukuran,
pemotongan dan pembengkokan besi untuk balok, plat lantai, poer, selimut tiang,
beton pengisi ujung tiang, stek-stek, beton listplak adalah pekerjaan yang saling
lepas (tidak mempunyai ketergantungan satu sama lain).
Atas dasar itulah sehingga langkah-langkah inovatif di lapangan perlu dilakukan
untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan, sambil menunggu mobilisasi tiang
pancang. Artinya tersedia waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan lain dan tidak perlu menunggu adanya tiang pancang.

B. Metode Pelaksanaan Konstruksi.

I. Pekerjaan Persiapan.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Pekerjaan persiapan meliputi :

a. Papan Nama Proyek ; Papan nama proyek


dibuat untuk mengindentifikasi perusahaan
yang bertanggung jawab atas pekerjaan
yang dilaksanakan. Juga tercantum jangka
waktu pelaksanaan (hari kalender), nilai
kontrak, lokasi, tahun anggaran, nama
pekerjaan, dan juga nama konsultan pengawas.

b. Penerangan dan Keselamatan Kerja ; Untuk setiap bangunan yang


disediakan di lokasi pekerjaan harus dilengkapi dengan Penerangan yang
sumbernya dapat langsung bekerjasama dengan PLN atau dengan
menggunakan Generator jika di lokasi tersebut belum terdapat listrik
yang mencukupi. Untuk hal keselamatan
kerja, harus diutamakan seperti yang
dijabarkan dalam uraian khusus Keselamatan
Kerja dimana setidaknya haruslah memiliki
komitmen untuk merencanakan,
melaksanakan, melakukan kontrol yang
konsisten terhadap program yang dirancang serta evaluasi akhir hasil
program yang direncanakan untuk kemudian menciptakan program
keselamatan kerja yang lebih baik.
c. Pengukuran, Positioning ; pengukuran dan penempatan lokasi dilakukan
setelah Surat Perjanjian Kerja atau SPMK dikeluarkan. Posisi lokasi kerja
yang telah ditentukan sudah harus di ukur kembali untuk kemudian
dilakukan pemasangan bouwplank.
Pengukuran dan positioning dilakukan kembali untuk mendapatkan
hasil yang lebih akurat, pemasangan benchmark (patok) untuk
menunjukkan garis dan ketinggian pelaksanaan pekerjaan. Pada saat
yang sama dilakukan juga survey material untuk mendeteksi kondisi
material alam yang memenuhi standar spesifikasi yang diinginkan.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

d. Direksi Keet ; Pembuatan direksi keet dilakukan dengan menggunakan


tenaga masyarakat setempat atau
bekerja sama dengan pengusaha
golongan ekonomi lemah seperti
yang telah diuraikan dalam
kendala dan solusi pekerjaan.
Tujuannya pembuatan direksi
keet untuk para site manager,
pelaksana, konsultan pengawas
bertugas, melakukan evaluasi
kerja sehari-hari dan membuat
laporan harian, mingguan, bulanan untuk kemudian dikirimkan ke
kantor pusat atau penyedia barang/jasa. Bangunan untuk kantor dan
fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga terbebas dari
polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan. Bangunan yang dibuat
harus mempunyai kekuatan structural yang baik, tahan cuaca, dan elevasi
lantai yang lebih tinggi dari tanah disekitarnya. Direksi keet harus di
dirikan diatas pondasi yang mantap dan dilengkapi dengan penghubung
dengan pelayanan utilitas. Bahan, peralatan, dan perlengkapan yang
digunakan untuk bangunan harus sesuai dengan syarat fungsi, cocok
dengan maksud pemakaiannya, dan tidak bertentangan dengan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Dalam upaya
keselamatan kerja, setidaknya didalam direksi keet tersedia kebutuhan
P3K, alat pemadam kebakaran, Alat pelindung Diri dan mempunyai
lingkungan yang layak untuk ditempati seperti bebas dari genangan air.
Didalam direksi keet juga harus disediakan meja rapat dengan kursi
sedikitnya untuk 8 orang, rak atau laci untuk penyimpanan gambar dan
arsip untuk dokumentasi proyek secara vertical atau horizontal yang
ditempatkan di dalam atau dekat dengan ruang rapat.

e. Bangsal kerja dan Gudang Bahan ; Pada saat pembangunan Direksi Keet,
proses pembanguan Bangsal kerja dan Gudang bahan sudah dapat
dilaksanakan juga. Ukuran bangunan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan material yang akan disediakan oleh pihak pelaksana
pekerjaan.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Syarat-syarat minimum yang


harus dipenuhi adalah penyediaan
sarana sanitasi air bersih,
sambungan listrik, alat pemadam
api dan P3K. Bangunan tersebut
harus dapat dijamin agar
didalamnya bebas dari air hujan
dan sinar matahari, termasuk
dapat melindungi material yang
tersimpan. Barak Kerja dan
Gudang bahan harus bebas dari tanaman dan sampah, genangan air dan
permukaan yang lebih tinggi dari sekitarnya. Bahan yang langsung
ditempatkan diatas tanah tidak boleh digunakan untuk pekerjaan kecuali
jika permukaan tanah telah disiapkan sebelumnya dan diberi lapis
permukaan yang terbuat dari pasir atau kerikil setebal 10cm.

f. Persiapan Air Kerja ; Saat pembuatan direksi keet, barak kerja dan
gudang bahan persiapan dilakukan juga untuk penerangan dan air bersih
ataupun air kerja. Tujuannya agar pada saat pekerjaan dimulai tidak
terdapat gangguan pekerjaan dikarenakan tidak tersedianya air yang
memadai. Persiapan air kerja dapat berupa membuat bak penampung
atau tangki air yang berukuran cukup besar untuk penyediaan air
konsumsi sehari –hari dan juga untuk proses pelaksanaan pekerjaan
dimana airnya dapat diambil dari sumber air terdekat. Air yang
digunakan dalam proses pekerjaan haruslah air bersih mengingat air
merupakan elemen penting dalam proses pengecoran dan kegiatan
sehari-hari.

g. Mobilisasi/Demobilisasi ; Mobilisasi dilakukan setelah kontrak ataupun


SPMK dikeluarkan. Mobilisasi yang dilakukan dapat berupa material,
tenaga kerja, personil inti dan peralatan. Jadwal pengiriman peralatan
yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang tercantum
dalam daftar peralatan yang diusulkan dalam penawaran bersama
dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di
lapangan. Kegiatan Demobilisasi dilakukan pada akhir periode
pelaksanaan termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan, dan

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

perlengkapan dari tanah milik pemerintah dan pengembalian kondisi


tempat kerja menjadi kondisi semula sebelum pekerjaan dimulai.

II. PEKERJAAN TRESTLE 42 X 6 M2

Persiapan Pemancangan

Persiapan pekerjaan Dermaga dapat dimulai dengan terlebih dahulu


melakukan pemesanan tiang pancang dengan ukuran diameter 45,72 cm, T =
12 mm L = 36 M. Mutu beton
yang dipakai disini adalah
K300. Material beton yang
akan digunakan sudah harus
terlebih dahulu di lakukan
pengujian laboratorium yang
berkualifikasi. Apabila tiang
pancang telah tiba di lokasi pekerjaan maka harus ditumpuk di tempat
terdekat dengan titik tiang pancang. Sehingga memudahkan para pekerja
untuk melakukan pengangkatan/transport tiang ke titik pancang.
Sebelum dilakukan pemancangan terlebih dahulu harus dilakukan
pengukuran dengan menggunakan Theodolite. Titik – titik tempat alat ukur

digeser ke kiri atau ke kanan dari as BM sejauh setengah diameter pipa


pancang (300mm), disesuaikan dengan posisi tepi tiang pancang yang akan
dibidik. Untuk memudahkan pelaksanaan, bagian tiang pancang yang di

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

stake-out atau yang dibidik adalah tepi tiang pancang, bukan bagian
tengahnya.
Tahapan pelaksanaan pengukuran dilapangan adalah sebagai berikut:
Alat ukur theodolite-1 dan theodolite-2 didirikan di titik-titik BM yang
telah direncanakan (menggeser ke kiri dan ke kanan dari as BM), dengan
posisi kedudukan teropong mendatar (90derajat)
Bacaan sudut vertikal theodolite-1 dan theodolite-2 di set pada elevasi 2,50
meter dengan melalui perhitungan pengesetan sudut vertikal.
Bacaan sudut horizontal theodolite-1 dengan acuan arah centerline diset
untuk kemudian mengarah ke garis singgung tepi tiang pancang.
Bacaaan sudut horizontal theodolite-2 dengan acuan arah centerline diset
untuk mengarah ke garis singgung tepi tiang pancang.
Mengarahkan Ladder crane pancang yang memegan tiang pancang diatas
kapal ponton ke sasaran bidik teropong theodolite-1 dan theodolite-2.
Kemudian singgungkan tepi tiang pancang dengan komando dari
surveyor. Apabila tepi kiri dan tepi kanan sudah tepat bersinggungan,
maka tiang pancang tersebut sudah berada di posisi yang tepat dan siap
untuk pemancangan. Cara tersebut dapat digunakan untuk pemancangan
tiang tegak.
Untuk pemancangan tiang miring dengan perbandingan sudut 1:10,
ladder crane diset membentuk sudut 1:10 dengan menggunakan mal yang
dilengkapi dengan waterpass. Tiang pancang kemudian diarahkan ke
arah bidikkan teropong theodolite-1 dan theodolite-2 dan disinggungkan
ke tepi kiri dan tepi kanannya hingga tepat. Apabila sudah tepat, maka
tiang pancang tersebut diturunkan sesuai kemiringan dan siap untuk
dipancang.
Yang perlu diingat adalah, perlunya alat komunikasi guna koordinasi
antara tim pengukur (surveyor) dan tim pancang. Penentuan titik-titik BM
yang dipakai untuk refensi posisi alat ukur berdiri disesuaikan dengan
kondisi lapangan dengan maksud untuk memudahkan pengukuran dan
sasaran tidak terhalang.

Setelah pengukuran selesai, maka alat-alat pancang seperti Phonton Pancang,


Phonton Transport, Hammer Diesel, Mesin Las sudah harus siap di tempat
pancang sehingga pekerjaan pemancangan dapat segera dilakukan.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Pekerjaan Pemancangan

Pekerjaan pemancangan meliputi penyambungan tiang pancang,


pengangkutan tiang pancang ke titik pancang, pemancangan tiang tegak, dan
pemotongan tiang pancang. Berikut ini adalah penjelasan detail untuk
pekerjaan pemancangan.

Phonton service ditarik boat untuk mendekati stok tiang pancang yang telah
diposisikan di dekat pantai. Dengan bantuan crane, tiang pancang diletakkan
diatas phonton service untuk dibawa menuju phonton pancang. Selanjutnya
leader crane yang memegang tiang pancang diatas kapal phonton pancang
diarahkan ke posisi yang telah ditentukan oleh surveyor. Apabila sudah
sesuai dengan posisi yang diinginkan, maka tiang pancang sudah siap untuk
dipancang.

Pemancangan ditandai dengan pemukulan pile hammer hingga pada elevasi


yang diinginkan. Untuk tiang pancang dengan kondisi miring (sudut 1:10)
maka dibuat perbandingan dengan menggunakan mal yang dilengkapi
dengan waterpass. Apabila sudah tepat maka tiang pancang diturunkan
sesuai dengan kemiringannya dan siap untuk di pancang.

Pelaksanaan pemancangan disesuaikan dengan tahapan diatas. Setelah


mendapatkan elevasi yang diinginkan, dilakukan kalendering yaitu 10
pukulan terakhir maksimal sebesar 2,5 cm maka pemancangan dapat
dihentikan. Selanjutnya tiang pancang yang elevasinya tidak sama dipotong
dengan menggunakan Mesin las setelah terlebih dahulu dilakukan
pengukuran dengan teodolite untuk mendapatkan elevasi yang diinginkan.
Formula tiang pancang adalah metode untuk mengestimasi kapasitas dukung
vertikal tiang dan digunakan sebagai kontrol dilapangan.
Formula yang sering digunakan adalah Hiley

Formula sebagai berikut :

Ru Eff. x 2 x Wr x H Wr x e^2 x Wp
X
=
Sr + C/2 Wr + Wp

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

(a) (b)

Dimana :
Eff : Effisiensi diesel hammer (0,8)
Wr : Berat hammer (1/3 Wp) (Ton)
Wp : Berat tiang pancang (ton)
H : Tinggi jatuh (Cm)
E : Koef. Restitusi tiang (0,5)
C : Rebound (Cm)
Sr : Final set (Cm/Pukulan)
Ru : Daya dukung (Ton)

Waktu pemancangan dapat diestimasi sebagai berikut :


Kemampuan pemancangan rata-rata 4 tiang perhari
Jumlah titik pemancangan : 22 titik
Jumlah tiang rata-rata per 1 titik : 3 tiang pancang
Waktu pemancangan : 19 hari

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Pekerjaan Isian Tiang dan Selimut beton

Setelah pekerjaan pemancangan selesai, maka pekerjaan selimut beton dan

pekerjaan isian tiang dapat dilakukan. Sebelum pekerjaan isian tiang dimulai,
plat besi dipasang terlebih dahulu di dalam tiang. Memotong plat sesuai
dengan lubang pada tiang pancang, lalu dibuatkan perancah kayu yang
dikaitkan pada besi
beton sebagai
tumpuan yang
kemudian dilas pada
sisi tiang pancang.
Setelah itu, plat yang
telah dipotong dapat
dipasang pada lubang tiang pancang dan mengaitkan kawat sebagai
kekuatan untuk menahan plat tersebut. Pasang besi yang telah disiapkan
termasuk pembesian untuk stek poer. Siapkan campuran beton sesuai dengan
spesifikasi dan dilakukan sampai ujung tiang pancang. Pemadatan campuran
beton dapat menggunakan bantuan concrete vibrator. Isian tiang ini harus
dilakukan hingga titik pancang terakhir.
Pekerjaan Isian tiang diikuti dengan
pekerjaan selimut beton sebagai pelindung
tiang dimana posisi akhir besi pada isian
tiang dikaitkan pada besi yang digunakan
untuk membuat selimut beton dengan
panjang hingga 0.00 lws. Pekerjaan selimut
beton dilakukan agar dapat menambah
daya dukung pondasi tiang yang dipikul akibat gesekan tanah.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Pekerjaan Poer Beton

Pekerjaan Poer Beton


dimulai dengan
pengukuran dengan
menggunakan
theodolite untuk
mengecek posisi dan
elevasi dasar rencana
bekisting dengan
waterpass. Jika sudah mendapatkan posisi yang ditentukan maka poer yang
telah dibuat ditempatkan Penggantung steel plas dipasang dan dilas pada
ujung atas tiang pancang yang diikuti dengan pemasangan baja WF pada
penggantung dan dilas serta dieratkan. Pemasangan baja arah ke bawah
dilakukan terlebih dahulu kemudian arah atas untuk ditumpangkan
diatasnya. Kemudian pasang panel bekisting poer bagian dasar yang diikuti
panel bekisting bagian samping. Apabila sudah berada dalam posisi yang
benar, maka sekur-sekur bekisting dapat dipasang.

Diikuti dengan pemasangan perancah balok dan lantai diatas baja WF,
kemudian pemasangan panel bekisting pile club dan balok dengan perkuatan
sekur-sekur kayu.

Akhirnya panel bekisting plat lantai dapat dipasang. Setelah semua bekisiting
selesai dikerjakan, dilakukan pekerjaan pembesian yang meliputi
pemasangan/pengelasan besi WF pengikat tiang pancang, pembesian
tulangan bawah, samping dan atas. Setelah semua tulangan terpasang maka
tahap berikutnya adalah pekerjaan pengecoran.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Pengecoran Balok dan Lantai Beton

Sebelum pengecoran
beton dimulai, hendaknya
komposisi campuran
beton (semen, pasir, batu
pecah) telah ditentukan
dengan membuat mix
design atau test kubus
yang kemudian mendapat persetujuan dari direksi/pengawas lapangan. Juga
harus diperhatikan pengecekan bentuk dan ukuran bekisting serta
kekuatannya (tidak goyang/tidak bocor). Pengecekan pembesian yang telah
sesuai gambar, beton decking yang telah terpasang dan mempunyai kekuatan
yang cukup serta bekisting yang telah di beri minyak dan telah dibersihkan
dari segala kotoran.

Dengan menggunakan sistem cast insitu maka pengecoran lantai beton


dilakukan bersamaan dengan pengecoran balok. Pengecoran dapat dimulai
setelah dipastikan semua pembesian balok dan lantai serta pekerjaan
bekisting balok dan lantai terpasang dengan baik dan telah sesuai dengan
rencana. Sebelum melakukan pengecoran, maka semua bidang yang akan
dicor harus dibersihkan dari kotoran atau sampah serta sisa material yang
tidak terpakai lagi.

Pembesian balok dimulai dengan besi


beton yang telah dipotong dan difabrikasi,
dipasang setelah bekisting bagian bawah
selesai.
Perawatan beton dilakukan
secara terus menerus selama
10 hari umur beton dengan
menggunakan penutup karung goni dan dibasahi terus menerus.
Pembongkaran bekisting dilakukan setelah beton cukup keras dan kuat
menahan beban. Pembongkaran dilakukan pada saat air surut.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

1.3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL KONSULTAN

Keberhasilan pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini sangat ditentukan oleh


kompetensi dan pengalaman tenaga-tenaga ahli yang akan ditugaskan. Oleh karena itu
tenaga ahli yang akan ditugaskan telah memiliki sertifikasi keahlian dan telah
dinyatakan lulus sesuai bidang dan jabatan yang akan ditempatinya.
Sesuai kerangka acuan kerja yang ditetapkan pemberi tugas, untuk
pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan tenaga ahli dan tenaga pendukung dengan
kualifikasi keahlian dan rincian penugasan sebagai berikut :

Tenaga Ahli : Site Engineer

Tugas dan Tanggung jawab :

a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama


sehubungan dengan :
Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.
Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal
dalam dokumen kontrak tentang cara-cara pengukuran dan pembayaran.
Rincian teknis sehubungan dengan "Change Order" yang diperlukan.
Membuat Pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection)
atas material dan produk pekerjaan.
Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor. Segera
melaporkan kepada KPA/PPK apabila kemajuan pekerjaan ternyata
mengalami kelambatan lebih dari 10% dari rencana.
Membuat saran-saran penanggulangan serta perbaikan.
Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan
secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial, serta


menyerahkan kepada KPA/PPK.
Menyusun justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan,
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (monthly
Certificate) Ataupun termijn.
Mengecek dan menandatangani dokumen tentang pengendalian mutu
dan volume pekerjaan.
Membuat laporan-laporan kemajuan pekerjaan, hasil pemeriksaan,
pertemuan lapangan, pemeriksaan permintaan pembayaran oleh kontraktor
dan menyampaikan laporan-laporan tersebut kepada KPA/PPK dan
memberikan rekomendasi untuk pemecahan masalah teknis di lapangan dan
kontraktual yang dihadapi kontraktor yang menyebabkan keterlambatan
pekerjaan.
Dengan bantuan Inspector menjamin pelaksanaan semua pekerjaan sesuai
kualitas yang disyaratkan di dalam spesifikasi, dan menyetujui atau menolak
hasil pekerjaan berdasarkan spesifikasi.
Membuat peringatan tertulis kepada kontraktor mengenai kekurangan dalam
pekerjaannya dan menjelaskan kebutuhan teknis detail untuk butir-butir
pekerjaan tersebut yang tidak dijelaskan secara lengkap dalam spesifikasi.
Membuat rekomendasi detail kepada Pengguna Jasa setiap usulan perubahan
kontrak.
Melakukan pemeriksaan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana
( Asbuilt Drawing ).

Tenaga Pendukung : Inspector/Pengawas Lapangan

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Tugas dan Tanggung Jawab :

Melakukan pengawasan langsung secara kontinu untuk semua pelaksanaan


pekerjaan sehingga tidak menyimpang dari spesifikasi.
Melakukan pemeriksaan terhadap laporan harian yang dibuat kontraktor
diantaranya meliputi laporan material masuk, penggunaan peralatan, jumlah
tenaga yang dipekerjakan dan catatan mengenai cuaca.

Memberikan teguran-teguran di lapangan baik secara lisan maupun tertulis


kepada kontraktor

Bersama-sama Pihak Proyek dan Kontraktor melakukan pengukuran hasil


kerja (opname) pada setiap akhir minggu dan pada saat kontraktor
mengajukan permintaan pembayaran.

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

II.1. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Sebagaimana Time Schedule yang ada sedianya dilaksanakan dalam waktu 210 hari
Kalender. Akan tetapi dalam perjalanan pelaksanan pekerjaan konstruksi hanya
dibutuhkan waktu 155 hari kalender. Hal tersebut tercapai karena beberapa alasan
berikut ini :
 Mandor, Pekerja dan Tukang adalah tenaga-tenaga yang terampil dan telah
berpengalaman dalam menangani pekerjaan dermaga.
 Sebelum tibanya tiang pancang di lokasi pekerjaan, kontraktor / perkerja, tukang
dan mandor serta semua personil pendukung telah bekerja terutama dalam
beberapa pekerjaan yang tidak perlu menunggu tiang pancang.

II.2. PELAKSANAAN FISIK PEKERJAAN

Dapat kami sampaikan hingga masuk mingguan ke-I pada bulan Juli 2012 yaitu akhir
dari laporan ini pelaksanaan fisik sudah terealisasikan pada akhir pekerjaan sehingga
bobotnya mencapai 100 %.

II.3. PELAKSANAAN PEMELIHARAAN PEKERJAAN

Walaupun pekerjaan konstruksi telah selesai (100 %) namun tidak serta merta tugas
dan tanggung jawab konsultan supervisi juga selesai. Masih ada masa pemeliharaan
selama 180 hari kalender yang akan dilakukan oleh kontraktor yang pada gilirannya
membutuhkan pendampingan dari konsultan.
Selama masa pemeliharaan, jika terdapat kerusakan atau kekurangan konstruksi
ataupun bagaian-bagian dari struktur dermaga yang perlu mendapat perhatian
khusus, maka konsultan akan memberikan catatan, saran serta rekomendasi kepada
kontraktor agar menjadi perhatian dan dilaksanakan.

BAB III MASALAH DAN SOLUSI

Sebagaimana permasalahan yang terjadi dan solusi yang diberikan di setiap bulan,
maka pada laporan akhir ini dapat kami sampaikan rekamannya sebagai berikut :
Bulan Februari 2012
Masalah.
 Tingginya genangan air pada areal akibat air pasang dan curah hujan
cukup mengganggu pelaksanaan pekerjaan talud.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Solusi.
 Menunggu air surut untuk melaksanakan pekerjaan talud.
 Sambil menunggu air surut dan hujan reda, pekerja dapat memindahkan
material batu pada lokasi-lokasi yang akan dibuat talud.
Bulan Maret 2012
Masalah.
 tingginya curah hujan di bulan ini ditambah genangan air pada areal
akibat air pasang cukup mengganggu pelaksanaan pekerjaan talud.
Solusi.
 Menunggu air surut untuk melaksanakan pekerjaan talud.
 Sambil menunggu air surut dan hujan redah, agar pekerja dapat
memindahkan material batu pada lokasi-lokasi yang akan dibuat talud.
Bulan April 2012
Masalah.
 Keterlambatan pengadaan Tiang Pipa Baja untuk pekerjaan Trestle (30 x 6)
M2 dan penambahan Panjang Dermaga (20 x 10) M2.
Solusi.
 Sambil menunggu datangnya Tiang untuk pekerjaan Trestle (30 x 6) M 2
dan penambahan Panjang Dermaga (20 x 10) M 2. maka diarahkan pekerja
mengerjakan persiapan matreal besi untuk tulangan Poer, Balok dan Plat
Lantai matreal kayu untuk pembuatan bakesting, agar pekerjaan dilokasi
tidak mengalami keterlambatan.

Bulan Mei 2012


Masalah.

Solusi

Bulan Juni 2012
Masalah.
 Pada bulan ini kontraktor melakukan pekerjaan perbaikan talud.
Kerusakan talud disebabkan oleh cuaca buruk (ombak) hingga
menghancurkan Pekerjaan Pasangan Batu Kosong.
Solusi

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

 Sambil mengerjakan pekerjaan Trestle dan Dermaga maka Pekerja


sebagian diarahkan untuk perbaikan Talud (Pasangan Batu Kosong).
Bulan Juli 2012
Masalah

Solusi

BAB IV FASILITAS PENDUKUNG

Untuk terjaminnya kelancaran pekerjaan Pengawasan mulai dari persiapan sampai


selesainya pekerjaan dan hasil pekerjaan sesuai yang diharapkan, maka diperlukan
fasilitas pendukung yang harus selalu siap sewaktu-waktu diperlukan. Fasilitas
tersebut adalah sebagai berikut :

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

No Nama Faslitas Jumlah Keterangan


       
1 Komputer 1 unit  
2 Printer 1 unit  
3 Theodolit 1 unit  
4 Waterpass 1 unit  
5 Rol Meter 1 buah  
6 Kompas 1 buah  
7 Kamera Digital RAM 1 GB 2 buah  
8 Alat Tulis Kantor 1 set  

Amat penting untuk disampaikan di dalam laporan ini tentang fasilitas dan
peralatan yang digunakan selama pelaksanaan fisik pekerjaan dermaga. Dalam
pelaksanaan Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut
Goto TA. 2012 Kota Tidore Kepulauan ini fasilitas dan peralatan yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Fasilitas penunjang :
Direksi Keet : 1 ( Satu ) Unit
Bangsal Kerja : 1 ( Satu ) Unit
Peralatan Penunjang :
Ponton Transport : 1 ( Satu ) Unit
Kapal Tarik : 1 ( Satu ) Unit
Mesin Pancang : 1 ( Dua ) Unit
Diesel Hammer : 2 ( Satu ) Unit
Tongkang : 1 ( Satu ) Unit
Beton Mixer : 1 ( Empat ) Unit
Vibrator : 1 ( Dua ) Unit
Mesin Las Listrik : 1 ( Dua ) Unit
Generator Set : 1 ( Dua ) Unit
Alat potong Baja/Besi : 1 ( Tiga ) Unit
Mesin Las potong acetyline : 1 ( Satu ) Unit
Dump Truck : 2 ( Dua ) Unit
Theodolite : 1 ( Dua ) Unit
Waterpass : 1 ( Satu ) Unit
Elpiji : 6 ( Enam ) Buah

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

Oksigen : 3 ( Tiga ) Buah


Peralatan Tukang Kayu : 3 ( Tiga ) Set
Peralatan Tukang Besi : 3 ( Tiga ) Set
Itulah beberapa fasilitas dan peralatan yang digunakan selama berlangsungnya
pekerjaan pembangunan Trestle 42 x 6 M2 ini.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dengan dukungan fasilitas, peralatan, bahan / material dan kesiapan
tenaga-tenaga yang terampil akhirnya pelaksanaan Supervisi Pekerjaan
Konstruksi Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Goto Tahun
Anggaran 2012 ini dapat terselesaikan jauh lebih cepat dari alokasi waktu yang
direncanakan. Rencana awal alokasi waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 210
hari kalender, dan waktu yang dicapai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
adalah 155 hari kalender.

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.
Laporan Akhir Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING
Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Soasio

5.2. S a r a n
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka
disarankan kepada kontraktor pelaksana agar :
1. Pada saat hendak melakukan mobilisasi peralatan dan tenaga ke lokasi
proyek hendaknya memberitahukan kepada konsultan pengawas agar
informasi yang diterima konsultan pengawas dapat ditindaklanjuti.
2. Setiap akan memulai suatu item pekerjaan harus ada Request pekerjaan dan
seyogyanya sudah disampaikan kepada konsultan pengawas sehari sebelum
memulai pekerjaan tersebut.
3. Konsultan pengawas perlu memberikan persetujuan atas pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor jika ada koordinasi dari kontraktor sehingga
pekerjaan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara bersama-sama.
4. Sebaiknya segera dipasang kubus beton di depan talud dan causeway, agar
bangunan tidak cepat rusak akibat terhempas ombak keras yang datang.

Konsultan Supervisi
CV. NUANSA TEKNIK ENGINEERING

Ir. ABDUL HAMID


Team Leader

Supervisi Pekerjaan Konstruksi Lanjutan Pembangunan Faspel Laut Goto Tahap III
Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Goto, Kota Tidore Kepulauan
Tahun Anggaran 2012.

Anda mungkin juga menyukai