* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak luar IPB
harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait
ABSTRAK
ROLA NANDA WIDURI. Pengetahuan, Persepsi Risiko, dan Perilaku Membaca
Label Kadaluarsa Produk Pangan. Dibimbing oleh MEGAWATI
SIMANJUNTAK.
Label kadaluarsa terdiri atas tanggal, bulan, dan tahun yang dibuat oleh
produsen untuk menentukan keamanan pangan dan petunjuk perubahan lain seperti
cita rasa dan kandungan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
faktor internal dan faktor eksternal terhadap pengetahuan, persepsi risiko, dan
perilaku membaca label kadaluarsa. Penelitian dilakukan di Institut Pertanian
Bogor (IPB). Teknik penarikan contoh yang digunakan adalah multistage random
sampling dengan jumlah responden sebanyak 400 orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan, persepsi risiko, dan
perilaku membaca antara laki-laki dan perempuan. Faktor internal, faktor eksternal,
pengetahuan, dan persepsi risiko berpengaruh terhadap perilaku membaca. Namun
secara parsial, hanya pendidikan ibu, mendapatkan informasi tentang label, dan
persepsi risiko yang berpengaruh secara nyata terhadap perilaku membaca label
kadaluarsa.
ABSTRACT
The label of expire consists of date, month, and year that created by marketer to
determine the food safety and the other changes of food such as taste and nutrition. This
research analyzed the impacts of the internal factor and external factor on knowledge,
risk perception, and the reading behavior of expired label. This research took place at
Bogor Agricultural University. The sampling method used the multistage random
sampling with 400 respondents. The result showed that there was not difference
between male and female respondents in knowledge, risk perception, and reading
behavior of expired label. Internal factor, external factor, knowledge, and risk
perception affected on reading behavior. But partially, mother’s education, information
about label, and risk perception affected on reading behavior.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul Pengetahuan, Persepsi Risiko, dan
Perilaku Membaca Label Kadaluarsa Produk Pangan berhasil diselesaikan.
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai dari bulan Maret hingga
Mei 2014. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak
sehingga penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Megawati Simanjuntak, SP MSi selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah bersedia membimbing, meluangkan waktu, mengarahkan, serta
memberikan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Dr Ir Istiqlaliyah Muflikhati, MSi selaku dosen pembimbing akademik
atas dukungan dan motivasi selama perkuliahan serta seluruh dosen Ilmu
Keluarga dan Konsumen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan
bagi penulis.
3. Neti Hernawati, SP MSi selaku dosen pemandu seminar hasil penelitian
yang telah membantu memperlancar jalannya seminar.
4. Ir Moh.Djemdjem Djamaluddin, MSc dan Dr Ir Diah K Pranadji, MS
selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan yang
bermanfaat bagi penulis.
5. Ayahanda Armen Putra, Ibunda Rosmanidar, kakak Cory Wulan, Titin
Agusmella, dan adik Mhd Bintang Pamungkas yang selalu memberikan
dukungan, doa, dan semangat.
6. Rekan satu penelitian payung Nenni Vini Mediani, Nita Neza Puspita, dan
Mhd Mardi Dewantara atas kerja sama, dukungan, semangat, dan
masukan selama penyelesaian tugas akhir ini.
7. Terima kasih kepada Iwan Bahyudin Akbar, IMKB, dan kosan maharlika
atas dukungan dan kebersamaan.
8. Seluruh responden yang telah mengisi kuesioner penelitian dan seluruh
pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Demikian ucapan terima kasih ini disampaikan dengan penuh ketulusan.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang
membutuhkan informasi yang terdapat di dalamnya.
DAFTAR GAMBAR
Latar Belakang
perilakunya. Manfaat negatif yang dirasakan oleh konsumen disebut sebagai risiko
yang akan didapatkan konsumen akibat mengonsumsi ataupun tidak mengonsumsi
suatu produk (Yuliati dan Simanjuntak 2011). Persepsi risiko terkait dengan
penilaian konsumen mengenai keamanan pangan (Fonts, Heraud, & Pinto 2013).
Semakin tingginya risiko yang dirasakan terhadap suatu produk, maka akan
semakin kuat persepsi seseorang terhadap label produk tersebut (Jeddi dan Zeim
2010). Menurut Mahon dan Cowan (2004) terdapat tiga dimensi persepsi risiko
yang sangat memengaruhi konsumen dalam mengonsumsi produk yaitu risiko fisik,
risiko fungsional, dan risiko psikologi.
Perumusan Masalah
Saat ini banyak produk pangan kemasan yang dijual di pasaran, menurut
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berdasarkan data tahun 2014 ada
sebanyak 1 776 (26.1%) produk makanan dan minuman yang mendapat izin untuk
beredar. Banyaknya produk pangan yang beredar menuntut konsumen untuk lebih
teliti dalam memilih produk. Observasi yang dilakukan pada 307 produk pangan di
salah satu supermarket Kota Bogor ditemukan sebanyak 17.9 persen produk yang
tidak mencantumkan label gizi, 1.95 persen tidak mencantumkan komposisi bahan
yang digunakan, 14.7 persen tidak mencantumkan label halal, dan 0.98 persen yang
tidak mencantumkan label kadaluarsa. Selain itu, sebanyak 16.3 persen produk
pangan mencantumkan label kadaluarsa pada tempat yang sulit terlihat seperti di
bagian lipatan kemasan dan pencantuman tanggal kadaluarsa tidak pada tempat
yang tertuliskan “expired date”.
Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen pasal 8 menyatakan bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi
dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memasang label atau
membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat/isi
bersih/netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama,
dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut
ketentuan harus dipasang. Jadi, berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan
bahwa masih terdapat produsen ataupun pihak pemasar yang tidak mematuhi
undang-undang mengenai kesehatan dan perlindungan konsumen. Oleh sebab itu,
konsumen harus lebih cermat dalam memilih produk pangan, khususnya produk
pangan yang telah kadaluarsa namun tetap dipasarkan.
Banyak konsumen yang masih mengabaikan label kadaluarsa yang tercantum
pada produk pangan seperti penelitian yang dilakukan Oksowela (2008) yang
menyatakan bahwa hanya 38 persen konsumen yang memerhatikan tanggal
kadaluarsa sebelum melakukan pembelian produk pangan dan menurut Zahara
(2009) terdapat 65.6 persen konsumen yang membaca label kadaluarsa ketika
membeli produk pangan kemasan sedangkan, menurut Merwe et al. (2012)
sebanyak 73.0 persen konsumen selalu membaca label kadaluarsa pada produk
pangan. Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan institusi yang aktif dalam
menyebarkan informasi mengenai pangan di Indonesia, sudah sepatutnya
mahasiswa IPB mempunyai pengetahuan yang baik mengenai produk pangan. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pengetahuan,
3
persepsi risiko, dan perilaku membaca label kadaluarsa produk pangan pada
mahasiswa IPB.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan
yang akan dijawab dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana pengetahuan, persepsi risiko, dan perilaku membaca label
kadaluarsa pada produk pangan ?
2. Bagaimana perbedaan faktor internal, faktor eksternal, pengetahuan, persepsi
risiko, dan perilaku membaca label kadaluarsa pada produk pangan
berdasarkan jenis kelamin ?
3. Bagaimana pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pengetahuan,
persepsi risiko, dan perilaku membaca label kadaluarsa produk pangan pada
responden ?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi pengetahuan, persepsi risiko, dan perilaku membaca label kadaluarsa
produk pangan.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan, persepsi risiko, dan perilaku membaca label
kadaluarsa pada responden.
2. Menganalisis perbedaan faktor internal, faktor eksternal, pengetahuan, persepsi
risiko, dan perilaku membaca label kadaluarsa produk pangan berdasarkan
jenis kelamin.
3. Menganalisis faktor internal dan faktor eksternal terhadap pengetahuan,
persepsi risiko, dan perilaku membaca label kadaluarsa produk pangan.
Manfaat Penelitian
KERANGKA PEMIKIRAN
Karakteristik keluarga:
Pendidikan orang tua
Pekerjaan orang tua
Pendapatan keluarga
Jumlah tanggungan orang
tua
METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata-1 (S1) IPB yang masih
aktif di semester tiga, lima, dan tujuh pada tahun ajaran 2013-2014. Jumlah populasi
pada penelitian ini sebanyak 10 540 mahasiswa. Teknik penarikan contoh
menggunakan teknik multistage random sampling yang dimulai dengan
mengelompokkan sembilan fakultas di IPB, diantaranya adalah Fakultas Pertanian
(Faperta), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Perikanan dan Ilmu
kelautan (FPIK), Fakultas Peternakan (Fapet), Fakultas Kehutanan (Fahutan),
Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), dan Fakultas Ekologi
Manusia (Fema) dengan lapis adalah jenis kelamin. Jumlah responden ditentukan
dengan menggunakan rumus Slovin (Umar 2005), yaitu :
Keterangan :
n = jumlah mahasiswa yang diambil
N = jumlah populasi mahasiswa semester tiga, lima, dan tujuh
e = batas kesalahan pengambilan responden (5%)
Keterangan:
ni = jumlah responden tiap subpopulasi
Ni = total subpopulasi
N = total populasi
n = jumlah responden yang diambil
Faperta n
(1272 L = 508 L = 19
mahasiswa) P = 764 P = 29
FKH n
(534 L = 215 L=8
mahasiswa) P = 319 P = 12
FPIK n
(1145 L = 469
L = 18
P = 676
mahasiswa) P = 26
Fapet n
(524 L = 236
L=9
mahasiswa) P = 288
P = 11
IPB Fahutan n
(1151 L = 510 L = 19
(10540
mahasiswa) P = 641 P = 25
mahasiswa S1)
Fateta n
(1290 L = 725
L = 27
mahasiswa) P = 565
P = 21
FMIPA n
(2009 L = 781
P = 1228 L = 30
mahasiswa) P = 46
FEM n
(1581 L = 526 L = 20
mahasiswa) P = 1055 P = 40
Fema
(1034 L = 184 n
mahasiswa) P = 850 L=7
P = 33
Pada saat pengambilan data terdapat delapan orang responden yang tidak
mengisi kuesioner dikarenakan satu orang responden telah drop out, tiga orang
tidak mau mengisi karena berbagai hal, dan empat orang tidak bisa mengisi karena
berada di lokasi penelitian yang jauh dari Bogor sehingga sulit untuk dihubungi.
Sebelum dilakukan pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba kuesioner
pada 10 persen dari keseluruhan total responden, yaitu 40 mahasiswa IPB yang
ditentukan secara purposif. Uji coba kuesioner digunakan untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas kuesioner dan untuk melakukan modifikasi kuesioner pada
beberapa pernyataan.
8
Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil self report responden dengan alat bantu
kuesioner yang berisi variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian. Variabel
tersebut antara lain meliputi faktor internal meliputi karakteristik individu (usia,
jenis kelamin, uang saku, dan pengeluaran untuk pangan) dan karakteristik keluarga
(pendapatan orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, dan jumlah
tanggungan orang tua), faktor eksternal (sumber informasi tentang label, kuliah
terkait konsumen, dan kuliah terkait pengetahuan label), pengetahuan tentang label
kadaluarsa, pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai konsumen, persepsi
risiko mengenai label kadaluarsa, dan perilaku membaca label kadaluarsa.
Kuesioner variabel pengetahuan, persepsi risiko, dan perilaku dimodifikasi
dari beberapa penelitian terdahulu yaitu Schiffman dan Kanuk (2008), Mahon dan
Cowan (2004), dan Simanjuntak (2014). Data sekunder diperoleh dari pihak lain
yang terkait seperti Direktorat Administrasi Pendidikan IPB yang berupa data
mengenai jumlah populasi mahasiswa aktif di IPB pada tahun ajaran 2013-2014
dan informasi-informasi lainnya seperti dari buku, jurnal, atau literatur lain yang
terkait dengan topik penelitian. Jenis data variabel karakteristik, jenis data, skala
data, dan keterangan/kategori data dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis variabel karakteristik responden, jenis data, skala data, dan
keterangan/kategori data penelitian
Variabel Skala data Keterangan/Kategori
Faktor Internal :
-Karakteristik Individu:
Usia Rasio Tahun
Jenis kelamin Nominal [1] laki-laki
[2] perempuan
Uang saku Rasio Rupiah/bulan
Pengeluaran untuk pangan Rasio Rupiah/bulan
-Karakteristik Keluarga:
Pendidikan terakhir orang Ordinal [1] Tidak tamat SD
tua [2] Tamat SD
[3] Tamat SMP
[4] Tamat SMA/SMK
[5] Diploma (D1/D2/D3)
[6] Perguruan tinggi
(S1/S2/S3)
Pekerjaan orang tua Nominal [1] Tidak bekerja
[2] Petani
[3] Buruh
[4] PNS/ABRI/ Polisi
[5] pegawai swasta
[6] wirausaha
[7] Pensiunan
[8] Guru
Pendapatan orang tua Rasio Rupiah/bulan
Jumlah tanggungan orang Rasio Orang
tua
9
Lanjutan Tabel 1
Variabel Skala data Keterangan/Kategori
Faktor Eksternal
Sumber informasi tentang Nominal [1] Internet
label [2] Media cetak (koran,
majalah, tabloid)
[3] Media elektronik (televisi
dan radio)
[4] Teman dan keluarga
[5] Penyuluhan, seminar, dan
ceramah
Mengikuti kuliah terkait Nominal [1] Ya
konsumen [2] Tidak
Mengikuti kuliah terkait Nominal [1] Ya
label pangan [2] Tidak
Pengetahuan hak dan kewajiban Ordinal [0] = salah
konsumen [1] = benar
Pengetahuan tentang label Ordinal Skala Guttman dengan 2
kadaluarsa penilaian
[0] = salah
[1] = benar
Persepsi risiko tentang produk Ordinal Skala Likert dengan 4
yang terkait label kadaluarsa penilaian
[1] = sangat tidak setuju
[2] = tidak setuju
[3] = setuju
[4] = sangat setuju
Perilaku membaca label Ordinal Skala Likert dengan 4
kadaluarsa penilaian
[1] = tidak pernah
[2] = jarang
[3] = sering
[4] = selalu
Keterangan :
Indeks = Skala nilai 0-100
nilai aktual = nilai yang diperoleh responden
nilai minimal = nilai terendah yang seharusnya dapat diperoleh
nilai maksimal = nilai tertinggi yang seharusnya dapat diperoleh
Y = a + b1x1 + b2x2 + ɛ
Keterangan :
Y = perilaku membaca label kadaluarsa (skor) x1 = pengetahuan (skor)
a = konstanta x2 = persepsi risiko (skor)
b = unstandardized coefficient β ɛ = galat
Definisi Operasional
Produk pangan adalah produk yang dioleh maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan dan minuman bagi responden.
Label kadaluarsa adalah petunjuk keamanan yang dapat digunakan responden
untuk mengetahui perubahan cita rasa dan kandungan gizi dari suatu produk
pangan.
Pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki responden mengenai label
kadaluarsa.
Persepsi risiko adalah pandangan responden mengenai risiko pembelian produk
pangan yang berlabel kadaluarsa
Perilaku membaca label kadaluarsa adalah tindakan contoh untuk membaca
label kadaluarsa sebelum membeli produk pangan.
12
Hasil
Karakteristik Individu
Jenis Kelamin. Jenis kelamin responden dikelompokkan menjadi dua, yaitu
laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden
perempuan adalah 60.7 persen dan laki-laki 39.3 persen.
Usia. Rata-rata usia responden adalah 20.26 tahun dengan proporsi usia
terbesar (41.0%) berada pada rentang 20-24 tahun dan proporsi usia terkecil (3.0%)
berada pada usia 18 tahun. Rata-rata usia responden laki-laki adalah 20.34 tahun
dengan proporsi terbesar (43.3%) berada pada rentang usia 20-24 tahun dan
13
proporsi terkecil (3.2%) berada pada usia 18 tahun. Rata-rata usia responden
perempuan adalah 20.20 tahun dengan proporsi terbesar (39.5%) berada pada
rentang usia 20-24 tahun dan proporsi terkecil (2.9%) berada pada usia 18 tahun.
Tidak terdapat perbedaan nyata (p=0.194) usia antara responden laki-laki dan
perempuan (Tabel 2).
Uang Saku. Sebesar 71.5 persen uang saku responden berada pada rentang
Rp500 000 hingga Rp1 000 000. Rata-rata uang saku yang diterima responden
sebesar Rp978 212.50/bulan. Tujuh dari sepuluh responden laki-laki maupun
perempuan memiliki uang saku pada rentang Rp500 000 hingga Rp1 000 000
dengan rata-rata uang saku responden laki-laki adalah sebesar Rp930 477.71/bulan
dan perempuan adalah sebesar Rp1 009 053.50/bulan. Tidak terdapat perbedaan
nyata (p=0.221) uang saku antara responden laki-laki dan perempuan (Tabel 3).
Pekerjaan Orang Tua. Lebih dari satu per empat (25.9%) pekerjaan ayah
responden sebagai PNS/ABRI/Polisi. Proporsi terbesar (29.3%) pekerjaan ayah
untuk responden laki-laki sebagai PNS/ABRI/Polisi dan proporsi terbesar (28.0%)
pekerjaan ayah responden perempuan adalah sebagai pegawai swasta. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (54.3%) ibu responden tidak
bekerja (Tabel 6).
15
Faktor Eksternal
Mengikuti kuliah terkait Konsumen dan Label Pangan. Sebanyak 27.4
persen responden laki-laki dan 32.1 persen perempuan pernah mengikuti kuliah
terkait konsumen. Tiga dari sepuluh responden pernah mengikuti kuliah terkait
label pangan, yang terdiri dari 24.8 persen responden laki-laki dan 37.4 persen
perempuan.
mengenai hak untuk didengar pendapat dan keluhannya; dan hak konsumen nomor
enam mengenai hak mendapatkan pembinaan dan pendidikan. Hasil uji beda dari
keempat hak tersebut secara berturut-turut adalah 0.024, 0.037, 0.018, dan 0.027
dimana perempuan menjawab benar lebih banyak dibandingkan laki-laki (Tabel 11).
Risiko psikologi adalah risiko yang paling dirasakan responden, dengan skor
rata-rata sebesar 72.28 dan terdapat perbedaan nyata (p=0.015) antara responden
laki-laki dan perempuan. Rata-rata risiko psikologi yang dirasakan responden
perempuan (73.52) lebih besar daripada laki-laki (70.34). Risiko kedua yang paling
dirasakan responden adalah risiko fisik, dengan skor rata-rata 69.19. Selanjutnya
terdapat perbedaan nyata (p=0.009) pada risiko keuangan yang dirasakan responden
dengan skor rata-rata responden laki-laki lebih besar (46.07) dibandingkan
perempuan (42.04). Selain itu, terdapat perbedaan nyata antara laki-laki dan
perempuan pada risiko waktu dengan skor rata-rata laki-laki (45.78) lebih tinggi
daripada perempuan (43.44) (Tabel 15).
Tabel 15 Analisis deskriptif dan statistik dimensi persepsi risiko terhadap label
kadaluarsa
Dimensi Laki-laki Perempuan Total Uji beda
persepsi risiko (n=157) (n=243) (n=400) (p-value)
Rata-rata SD Rata-rata SD Rata-rata SD
Risiko fungsi 33.83 1.55 31.18 1.16 32.22 1.34 0.092
Risiko fisik 68.58 1.87 69.59 1.81 69.19 1.83 0.494
Risiko keuangan 46.07 1.70 42.04 1.79 43.62 1.76 0.009**
Risiko sosial 57.04 2.18 56.28 2.23 56.58 2.21 0.788
Risiko psikologi 70.34 1.50 73.52 1.78 72.28 1.68 0.015*
Risiko waktu 45.78 1.31 43.44 1.09 44.36 1.19 0.019*
Ket: *nyata pada p<0.05; **nyata pada p<0.01
laki-laki dan perempuan. Sebanyak 26.5 persen responden memilih berat bersih
sebagai prioritas kedelapan yang dibaca. Selanjutnya, prioritas kesembilan yang
dipilih responden untuk dibaca adalah alamat produsen dengan persentase 50.8
persen dan terdapat perbedaan nyata (p=0.002) antara responden laki-laki dan
perempuan (Lampiran 6).
p<0.05), dan status pekerjaan ibu (β=0.161; p<0.01). Hal ini berarti usia responden,
pernah mengikuti kuliah terkait label, dan status pekerjaan ibu berpengaruh positif
dan nyata terhadap pengetahuan dengan persentase secara berturut-turut sebesar
11.3 persen, 11.2 persen, dan 16.1 persen.
Faktor internal, faktor eksternal, dan pengetahuan berpengaruh nyata
(p=0.004) terhadap persepsi risiko. Nilai adjusted R square untuk persepsi risiko
adalah 0.036, hal ini berarti hanya sebesar 3.6 persen variabel yang diteliti
memengaruhi persepsi risiko, sisanya (96.4%) dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti. Variabel yang secara parsial berpengaruh terhadap persepsi risiko
adalah usia (β=-0.106; p<0.05), uang saku (β=0.180; p<0.01), dan pengetahuan
(β=0.104; p<0.05). Variabel usia berpengaruh negatif dan nyata terhadap persepsi
risiko sebesar 10.6 persen. Uang saku dan pengetahuan berpengaruh positif nyata
terhadap persepsi masing-masing sebesar 18.0 persen dan 10.4 persen (Tabel 18).
persepsi risiko (β=0.256; p<0.01). Pendidikan terakhir ibu berpengaruh nyata dan
negatif terhadap perilaku membaca label kadaluarsa sebesar 12.6 persen.
Selanjutnya, mendapatkan informasi tentang label berpengaruh sebesar 14.9 persen
terhadap perilaku membaca label kadaluarsa. Persepsi risiko berpengaruh nyata dan
positif terhadap perilaku membaca label kadaluarsa sebesar 25.6 persen. Persamaan
regresi perilaku membaca model 2 adalah:
(Y=2.552+0.014X1+0.316X2)
Pengetahuan dan persepsi risiko berpengaruh nyata (p=0.000) terhadap
perilaku membaca label kadaluarsa. Nilai adjusted R square sebesar 0.066, hal ini
berarti sebesar 6.6 persen variabel yang diteliti memengaruhi perilaku membaca
label kadaluarsa, sisanya (93.4%) dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
Persepsi risiko memengaruhi perilaku membaca label kadaluarsa secara nyata dan
positif sebesar 25.5 persen.
Pembahasan
untuk meminta ganti rugi pada pihak penjual yang masih memasarkan produk
pangan yang telah kadaluarsa, dan kepedulian untuk melaporkan produk pangan
yang telah kadaluarsa di tempat membeli produk tersebut.
Menurut Signal et al. (2008) terdapat beberapa alasan konsumen tidak
memerhatikan label pangan, yaitu karena label yang kurang menarik perhatian,
tidak ada waktu untuk membaca, keterbatasan kemampuan konsumen untuk
memahami informasi yang tertera pada label pangan, dan tidak adanya rasa
tanggung jawab konsumen terhadap pangan yang dikonsumsi. Selain itu, mayoritas
responden kurang memahami hak dan kewajiban sebagai konsumen, sehingga
dapat menyebabkan rendahnya perilaku membaca responden terhadap label
kadaluarsa yang sejalan dengan penelitian Oksowela (2008) bahwa lebih dari satu
per empat responden yang memerhatikan tanggal kadaluarsa sebelum memutuskan
pembelian, tetapi bertentangan dengan penelitian Zahara (2009) bahwa mayoritas
responden patuh membaca label kadaluarsa. Selain itu, menurut Zorba dan Kaptan
(2011) sebagian besar responden selalu memerhatikan tanggal kadaluarsa.
Terdapat perbedaan nyata antara responden laki-laki dan perempuan dalam
menjawab pernyataan terkait seberapa seringnya responden memerhatikan tanggal
kadaluarsa sebelum membeli produk pangan. Rata-rata responden perempuan lebih
sering memerhatikan tanggal kadaluarsa dibandingkan laki-laki. Hal ini
dikarenakan perempuan lebih sensitif terhadap label produk pangan dibandingkan
laki-laki (Jeddi dan Zeim 2010). Rata-rata keseluruhan responden lebih sering
memerhatikan label kadaluarsa pada produk pangan yang berjenis roti, hal ini
dikarenakan masa kadaluarsa roti hanya berkisar tiga hingga lima hari. Masih
terdapat 17.2 persen responden yang tetap mengonsumsi produk pangan yang telah
kadaluarsa namun kondisi produk masih terlihat baik, hal ini sejalan dengan
penelitian Zorba dan Kaptan (2011) bahwa terdapat 8 persen responden yang tetap
mengonsumsi produk yang kadalursa tetapi produk masih terlihat baik. Kurang dari
separuh responden yang segera membuang produk pangan yang telah kadaluarsa,
hal ini bertentangan dengan penelitian Zorba dan Kaptan (2011) yang menyatakan
bahwa mayoritas konsumen membuang produk yang telah kadaluarsa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor internal dan faktor eksternal
berpengaruh nyata terhadap pengetahuan. Variabel yang secara parsial
memengaruhi pengetahuan adalah usia, hal ini dikarenakan semakin bertambahnya
usia seseorang maka pengalaman hidupnya pun akan bertambah, hasil ini sesuai
dengan penelitian Salthouse (2012) bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang
akan meningkat seiring berjalannya usia. Responden yang mengikuti kuliah terkait
label pangan memiliki pengaruh nyata dan positif terhadap pengetahuan tentang
label kadaluarsa. Informasi yang didapatkan responden ketika mengikuti kuliah
terkait label pangan akan menambah pengetahuan responden mengenai label
kadaluarsa. Sesuai dengan pernyataan Grunert dan Wills (2007) bahwa konsumen
akan menghubungkan informasi yang diterimanya dengan pengetahuan yang telah
dimiliki dan menggunakannnya untuk menginterpretasikan makna. Selain itu,
Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan memengaruhi kesadarannya akan
kesehatan mengenai label makanan (Merwe 2012). Selanjutnya ibu yang bekerja
berpengaruh positif nyata terhadap pengetahuan responden. Menurut Dejong
(2009) ibu yang bekerja memiliki efek yang positif, karena jika mereka tidak
bekerja keluarganya akan cenderung menghadapi kesulitan keuangan dan anak
mereka nantinya akan kurang memiliki akses terhadap pengetahuan.
27
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad AN, Rahman AA, Rahman SA. 2012. Assesing knowledge and religiosity
on consumers behavior toward halal food and cosmetic product. Social Science
and Humanity. 5(1).
Anonim. 2013. Awas makanan kadaluarsa. [Internet]. [diunduh 2013 Sep
13].Tersedia pada: www.bin.go.id/awas/detil/211/4/29/07/2013/awas-makanan
kadaluarsa.
Anugrah NL. 2012. Perilaku penggunaan produk day cream rumput laut: analisis
model AIDA dan CRI. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Ardiansyah R, Djamaludin D, Herawati T. 2012. Pengetahuan, persepsi, dan
perilaku mahasiswa dalam pembelian nada sambung. Jurnal Ilmu Keluarga dan
Konsumen. 5(2):175-184.
Aygen FG. 2012. Safe food handling: knowledge, perceptions, and self-reported
practices of Turkish consumers. International Journal of Business and
Management. 7:10.5539/ijbm.v7n24pl.
Bakhsi S. 2013. Impact of gender on consumer purchase. Journal of Research in
Commerce and Management. 9(1).
[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2014. Database registrasi [Internet].
[diunduh 2014 Mar 2]. Tersedia pada: www.pom.go.id/webreg.
Cowburn G, Stockley L. 2004. Consumer understanding and use of nutrition
labelling: A systematic review. Journal of Public Health Nutrition. 8(1):21-28
Croson R, Gneezy U. 2009. Gender differences in preferences. Journal of Economic
Literature. 47(2):1-27.
Dejong A. 2009. Working mothers: cognitive and behavior effect on children.
Consumer Sciences.
30
Yuliati LN, Simanjuntak S. 2011. Persepsi manfaat dan risiko dalam perilaku
pembelian online shop. Jurnal Ilmu Keluarga dan Kosumen. 5(2):173-181.
Zahara S. 2009. Hubungan karakteristik individu, pengetahuan, dan faktor lain
dengan kepatuhan membaca label informasi zat gizi, komposisi, dan
kadaluwarsa pada mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat UI Depok 2009.
[skripsi]. Depok (ID). Universitas Indonesia.
Zorba NN, Kaptan M. 2011. Consumer food safety perceptions and practices in a
Turkish community. Journal of Food Protection. 74(11): 1922-1929.
10.4315/0362-028X.JFP-11-126.
33
LAMPIRAN
34
Lanjutan Lampiran 3
No Butir pernyataan L P Uji beda
(n = 157) (n= 243) (p-value)
11 Tanggal dikemas (pack date) merupakan 75.8 70.4 0.236
informasi mengenai tanggal saat produk
dikemas, baik oleh pengecer maupun
produsen.
12 Ketahanan simpan/daya keawetan (Shelf 20.4 15.6 0.223
life) merupakan istilah lain dari kadaluarsa
13 Umummnya produsen akan mencantumkan 73.2 63.8 0.049*
batas kadaluarsa 2 bulan hingga 3 bulan
lebih cepat dari waktu simpan sebenarnya
14 Roti dan kue yang mempunyai masa simpan 49.7 40.7 0.079
kurang atau sama dengan 24 jam tidak
diwajibkan mencantumkan tanggal
kadaluarsa
15 Tanggal kadaluarsa berlaku apabila produk 82.2 78.6 0.385
berada dalam kemasan yang tertutup dan
belum mengalami kontak dengan
lingkungan luar
Ket : L:laki-laki; P:perempuan; *nyata pada p<0.05; **nyata pada p<0.01
38
38
Lanjutan Lampiran 4
No Butir pernyataan Laki-laki Perempuan Rata-rata Uji beda
(n = 157) (n = 243) (Skala 1-4) (p-value)
STS TS S SS STS TS S SS L P
12 Tidak memperhatikan label 0.0 19.7 55.4 24.8 2.9 9.1 62.1 25.9 3.05 3.11 0.235
kadaluarsa, membuat saya merasa
bersalah terhadap diri sendiri
13 Saya merasa takut membeli produk 0.6 5.7 58.0 35.7 2.1 0.8 48.6 48.6 3.29 3.44 0.006**
pangan yang telah lewat tanggal
kadaluarsanya
14 Saya merasa cemas terhadap diri 0.6 13.4 72.0 14.0 1.6 11.1 65.8 21.4 2.99 3.07 0.134
sendiri bila tidak membaca label
kadaluarsa sebelum membeli produk
pangan
15 Saya akan menyediakan waktu khusus 0.0 15.9 69.4 14.6 0.4 7.0 63.8 28.8 2.99 3.21 0.000**
untuk memperhatikan tanggal
kadaluarsa sebelum membeli produk
pangan.
16 Saya tidak memperhatikan tanggal 15.3 52.9 31.2 0.6 21.0 62.6 16.0 0.4 2.17 1.96 0.001**
kadaluarsa karena tergesa-gesa saat
berbelanja.
17 Membaca label kadaluarsa menyita 26.8 52.2 19.1 1.9 32.9 60.9 5.3 0.8 2.17 1.74 0.003**
banyak waktu
Ket : L:laki-laki; P:perempuan; *nyata pada p<0.05; **nyata pada p<0.01
39
40
40
Lanjutan Lampiran 5
No Butir pernyataan Laki-laki Perempuan Rata-rata Uji beda
(n = 157) (n = 243) (Skala 1-4) (p-value)
TP J Sr Sl TP J Sr Sl L P
a. Makanan Ringan 5.1 63.7 29.9 1.3 11.1 66.7 21.8 4 2.27 2.12 0.010*
b. Makanan Instan 7.6 64.3 27.4 0.6 11.9 68.3 18.1 1.6 2.21 2.09 0.035*
c. Produk pangan olahan (sosis, daging 5.7 63.7 28.7 1.9 13.2 62.6 23.5 0.8 2.27 2.12 0.026*
burger, ikan sarden kaleng)
d. Roti 3.8 42.7 50.3 3.2 6.6 40.3 49.0 4.1 2.53 2.51 0.825
e. Minuman (kaleng, botol, serbuk) 11.5 73.2 14.6 0.6 14.4 67.9 16.9 0.8 2.04 2.04 0.934
10 Menemukan produk pangan kadaluarsa lalu 7.6 47.8 43.3 1.3 8.2 43.2 48.6 0.0 1.97 1.95 0.699
melaporkan produk tersebut ditempat
membelinya.
11 Menemukan produk pangan yang kadaluarsa 7.6 47.8 43.3 1.3 8.2 43.2 48.6 0.0 2.38 2.40 0.608
namun kondisinya masih terlihat baik
12 Seberapa sering menemukan label kadaluarsa
yang sulit dibaca karena :
a. Tulisan tanggal kadaluarsa yang kurang jelas 0.6 28.7 66.2 4.5 2.9 28.8 64.6 3.7 2.75 2.69 0.485
b. Terselip pada bagian lipatan kemasan 1.3 27.4 65.6 5.7 3.7 29.2 63.4 3.7 2.76 2.67 0.221
c. Warna tulisan tanggal kadaluarsa yang sama 4.5 44.6 47.8 3.2 8.2 42.0 45.7 4.1 2.50 2.46 0.648
dengan latar kemasan
d. Tulisan tanggal kadaluarsa yang relatif kecil 1.9 25.5 65.0 7.6 2.5 34.6 57.2 5.8 2.78 2.66 0.046*
13 Tidak sengaja membeli produk yang telah 47.8 39.5 9.6 3.2 54.3 36.2 6.6 2.9 1.68 1.58 0.167
kadaluarsa, lalu meminta ganti rugi di tempat
membeli produk tersebut
14 Mendapatkan ganti rugi dari pihak pemasar 52.2 35.0 10.2 2.5 65.0 24.7 7.0 3.3 1.63 1.49 0.018*
karena telah menjual produk pangan kadaluarsa
15 Seberapa sering menemukan produk pangan
yang tidak mencantumkan label kadaluarsa
pada :
a. Makanan ringan 14.6 58.0 26.8 0.6 16.9 53.5 28.8 0.8 2.13 2.14 0.950
b. Makanan instan 16.6 60.5 22.3 0.6 20.2 64.6 14.0 1.2 2.07 1.96 0.076
41
42
42
Lanjutan Lampiran 5
No Butir pernyataan Laki-laki Perempuan Rata-rata Uji beda
(n = 157) (n = 243) (Skala 1-4) (p-value)
TP J Sr Sl TP J Sr Sl L P
c. Produk pangan olahan (sosis, daging 17.2 58.6 23.6 0.6 17.7 65.0 16.5 0.8 2.08 2.00 0.238
burger, ikan sarden kaleng)
d. Roti 16.6 47.1 34.4 1.9 19.8 59.3 18.1 2.9 2.22 2.04 0.008**
e. Minuman (kaleng, botol, serbuk) 15.3 66.2 18.5 0.0 15.6 69.5 14.4 0.4 2.03 2.00 0.496
Ket: L:laki-laki; P:perempuan; TP:tidak pernah; J:jarang; Sr:sering; Sl:selalu; *nyata pada p<0.05; **nyata pada p<0.01
43
Lampiran 6 Sebaran responden berdasarkan prioritas membaca label produk pangan antara laki-laki dan perempuan
Item Peringkat Prioritas Membaca Label pada Laki-laki Peringkat Prioritas Membaca Label pada Uji beda
Label Perempuan (P-L)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama 52.2 21.0 7.6 5.1 2.5 3.8 1.3 2.5 3.8 67.1 16.9 7.0 1.6 2.5 1.6 0.8 0.4 2.1 0.001**
Produk
Jenis 21.0 29.9 20.4 13.4 3.8 2.5 3.8 2.5 2.5 16.9 46.1 10.7 9.5 3.7 3.3 2.9 5.8 1.2 0.459
Produk
Waktu 10.2 26.8 32.5 16.6 2.5 3.2 3.8 2.5 1.9 7.8 18.5 33.7 23.9 4.1 4.9 3.7 2.9 0.4 0.038*
Kadaluarsa
Keterangan 12.7 12.1 16.6 19.1 9.6 5.1 10.2 8.9 5.7 5.3 10.3 21.8 29.6 8.6 7.0 6.6 3.7 7.0 0.804
Halal
Berat 0.6 2.5 5.1 8.9 12.7 12.1 17.2 21.7 19.1 0.4 4.1 6.6 6.6 14.8 12.3 13.2 29.6 12.3 0.455
Bersih
Alamat 0.6 0.6 2.5 5.1 9.6 6.4 10.8 23.6 40.8 2.1 0.8 0.8 1.6 6.2 6.2 6.6 18.5 57.2 0.002**
Produsen
Komposisi 0.6 1.3 8.3 11.5 19.7 27.4 16.6 11.5 3.2 0.0 2.9 7.4 8.6 22.6 22.6 22.6 10.7 2.5 0.709
Informasi 1.3 3.8 4.5 13.4 21.0 21.7 20.4 8.3 5.7 0.4 0.8 4.1 11.1 19.8 21.4 23.5 12.3 6.6 0.048*
Gizi
Cara 0.6 1.9 3.2 7.0 17.8 17.8 16.6 17.8 17.2 0.0 0.4 7.4 7.8 17.7 20.6 20.2 15.6 10.3 0.114
pemakaian
Ket: *nyata pada p<0.05; **nyata pada p<0.01
43
44
Lampiran 8 Kontrol kualitas data mencakup normalitas dan bentuk distribusi data
penelitian
Variabel Skewness Kurtosis Kolmogorof Normalitas
Smirnov
Faktor Internal:
Karakteristik Individu
Usia1 -0.016 -0.165 3.613 0.000
Jenis kelamin -0.442 -1.814 7.929 0.000
Uang saku1 0.332 1.205 3.266 0.000
Pengeluaran untuk pangan1 -1.034 4.986 2.819 0.000
Karakteristik Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga1 -0.120 -0.289 3.382 0.000
Pendidikan terakhir ayah 0.050 -2.008 6.950 0.000
Pendidikan terakhir ibu 0.389 -1.858 7.801 0.000
Status pekerjaan ayah -1.694 0.875 10.023 0.000
Status pekerjaan ibu 0.122 -1.946 7.466 0.000
Pendapatan keluarga1 -0.070 -0.070 1.506 0.021
Faktor Eksternal
Mengikuti kuliah konsumen 0.863 -1.261 8.843 0.000
Mengikuti kuliah pengetahuan 0.750 -1.445 8.617 0.000
label
Sumber informasi tentang label -0.775 -1.407 8.667 0.000
Variabel bebas
Pengetahuan -1.073 1.554 3.886 0.000
Persepsi risiko -0.584 1.527 1.963 0.001
Perilaku 0.163 0.413 1.114 0.167*
Ket: 1:Ln; skewness dan kurtosis: normal jika berada diantara -2 hingga +2; *normal jika p>0.05
45
RIWAYAT HIDUP
Penulis terlahir dari pasangan Armen Putra dan Rosmanidar Amd. Penulis
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak bernama Cory Wulan dan
Titin Agusmella serta adik bernama Muhammad Bintang Pamungkas. Sejak lahir
hingga usia remaja penulis menetap di Kerinci yang merupakan salah satu
kabupaten dari Provinsi Jambi. Pada tahun 2007 penulis lulus dari SMAN 1 Kota
Sungai Penuh. Kemudian, penulis memutuskan untuk melanjutkan kuliah di
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia.
Penulis mencoba belajar hidup mandiri dengan kuliah di luar pulau Sumatera.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi
Masuk IPB) pada bulan Juli 2010. Selama menempuh pendidikan di IPB penulis
berkontribusi sebagai anggota Public Relation Himpunan Mahasiswa Ilmu
Keluarga dan Konsumen (HIMAIKO) periode 2011-2012 dan sebagai bendahara
Public Relation HIMAIKO periode 2012-2013. Penulis juga aktif pada beberapa
kegiatan kepanitiaan di departemen maupun fakultas diantaranya yaitu, sebagai
anggota divisi sponsorship Indonesian Ecology Expo (Index) pada tahun 2011,
sebagai anggota divisi acara Family Nite (Famnite) pada tahun 2012, sebagai
anggota divisi acara Masa Perkenalan Departemen (MPD), sebagai anggota divisi
acara Consumer day pada tahun 2012, dan sebagai anggota divisi sponsorship Hari
Keluarga Nasional (Harganas) pada tahun 2013.
Penulis juga aktif mengikuti lomba seni diantaranya, lomba aerobik pada
kegiatan Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI) dan juara 1 lomba tari pada kegiatan
Ecology Sport and Art Event (ESPENT) 2013. Pada tahun 2014 penulis menjadi
asisten praktikum penerapan komputer di Departemen Ilmu Keluarga dan
Konsumen.