Saka Busana, Ajining awak Ana Tumindak Harga diri atau ajining dhiri seseorang ditentukan oleh perkataa (lathi=bibir), perilaku (tumindak), dan tampil fisik (busana). Orang Jawa memandang bahwa untuk dapat dihargai seseorang harus menjaga penampilannya secara keseluruhan. Ajining dhiri saka lathi ( harga diri ditetukan oleh perkataan). Ungkapan ini mengandung nasihat agar kita selalu menjaga ucapan jangan sampai mengeluarkan kata-kata kotor yang menjjikkan atau menyakiti orang lain. Orang yang ucapannya buruk, kasar, dan tidak benar akan dicap sebagai orang yang bermartabat rendah, sebaliknya orang ucapannya baik, tutur katanya halus, menyenangkan orang lain, dan bisa dipercaya akan dicap sebagi orang yang berbudi dan bermartabat tinggi. Orang pun akan menaruh hormat dan menghargainya dengan tulus. Ajining raga ana busana (harga diri terletak pada penampilan pisik (pakaian). Meskipun orang tidak bisa dinilai dari tampilan fisiknya saja, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa penampilan fisik juga berpengaruh pada penilaian orang. Karena itu, kita dianjurkan tidak berlebihan dalam berpakaian dan bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Ajining awak ana tumindak (harga diri tergantung pada perilaku dan sikap). Hal ini sangat jelas, orang yang sikap dan perilakukanya baik pasti akan dihargai dan dihormati banyak orang, sebaliknya orang yang perilakunya buruk akan diremehkan dan dicemooh oleh orang lain.