Anda di halaman 1dari 13

Studi Komparatif “Next Generation Library Catalog”

antara SLiMS dan INLis Lite

Moh. Rifqi Fitriansyah*), Yanuar Yoga Prasetyawan

Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Jurnal ini mencoba untuk menjelaskan dan mengkomparasikan tentang perkembangan


katalog daring dari kedua ILS (Integrated Library System) di Indonesia yaitu SLiMS dan
INLis Lite dalam menuju “Katalog Perpustakaan Generasi Selanjutnya”. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data dalam
penelitian ini dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk
metode wawancara sendiri bernarasumberkan tiap pengembang dari katalog daring SLiMS
dan INLis Lite. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tiga kegiatan, yaitu reduksi
data, penampilan data, dan penggambaran kesimpulan atau verifikasi. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa dari kedua katalog daring yang dibandingkan tidak ada satupun yang
memiliki kesepuluh fitur katalog perpustakaan generasi selanjutnyanya secara lengkap.
Walaupun begitu terdapat satu fitur katalog perpustakaan generasi selanjutnya yang menjadi
fokus utama pengembang untuk dikembangkan kedepannya yaitu fitur kerelevanan hasil
pencarian.

Kata Kunci: Next Generation Library Catalog, Katalog Daring, SLiMS, INLis Lite.

Abstract

[Title: Comparative Study “Next Generation Library Catalogue” between SLiMS and
INLis Lite] This journal is tried to explain and compare the development of online catalogs
from both ILS (Integrated Library System) in Indonesia namely SLiMS and INLis Lite in the
“Next Generation Library Catalog”. This research used a qualitative research design with
case study approach. Sources of data in this study were collected by interview, observation,
and documentation method. For the interview method, the data source came from developer
of the SLiMS and INLis Lite ILS’s. Data analysis in this research consists of three activities,
there are data reduction, data display, and drawing conclusion or verification. The results of
the study note that from the two online catalogs that compared none of them has the
complete tenth feature of the library catalog next generation. However, there is one feature
of the next generation library catalog which is in the main focus of the developer to be
developed in the future, there is the search relevancy feature.
Keywords: Next Generation Library Catalog, Online Catalog, SLiMS, INLis Lite

1. Pendahuluan menggunakan dinding sebagai media penulisan


Katalog perpustakaan memiliki sejarah yang sangat katalog judul dan pengarang, hingga katalog yang
panjang dalam perkembangannya di perpustakaan. dituliskan dalam sebuah kartu yang kita kenal hingga
Dimulai pada abad ke-7 sebelum masehi, yang pada saat ini (Krajewski, 2011:9). Seiring dengan
waktu itu sebuah perpustakaan di Mesopotamia berjalannya waktu dan juga cepatnya perkembangan
_________________________
*)
Penulis Korespondensi.
e-mail: rifqi.iping@gmai.com
teknologi membuat kebutuhan pemustaka berubah. menciptakan gesekan persaingan dalam menentukan
Pemustaka ingin kebutuhan informasinya dapat siapa yang terbaik. Walaupun kedua ILS ini banyak
terpenuhi dengan lebih cepat, praktis, dan efisien. diminati hingga terjadi persaingan sayangnya masih
Sayangnya teknologi katalog kartu tidak bisa tidak diketahui bagaimana perkembangan katalog
memenuhi semua keinginan pemustaka tersebut. daring yang dimiliki tiap ILS dalam mewujudkan
Setelah berpuluh tahun berkembangan katalog kartu katalog perpustakaan generasi selanjutnya.
stagnan, akhirnya katalog kartu pun dianggap telah Berdasarkan latar belakang yang telah
mati (OCLC 2015). Munculah katalog daring atau diuraikan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
katalog web yang menggantikan penggunaan katalog penelitian dengan judul “Studi Komparatif “Next
kartu di perpustakaan. Generation Library Catalog” antara SLiMS dan Inlis
Pengembangan katalog daring atau katalog lite” untuk mengetahui mana katalog daring dari
web sebenarnya telah dimulai sejak sekitar tahun kedua ILS, yaitu SLiMS dan INlis lite yang
1960 hingga 1970an. Namun, pada perkembangan mendekati dengan konsep katalog perpustakaan
awalnya katalog daring atau katalog web hanya generasi selanjutnya dan juga untuk mengetaui tren
sekedar mendaringkan katalog kartu, atau membuat pengembangan yang dilakukan pengembang SLiMS
pemustaka lebih familiar terhadap katalog kartu dan INlis Lite dalam menuju katalog perpustakaan
dalam lingkungan daring. Walaupun fungsi awal generasi selanjutnya.
katalog daring ini untuk mempermudah pemustaka, Perkembangan OPAC telah dimulai sejak
tetapi pada akhirnya masih banyak laporan tentang tahun 1960 hingga 1970an (Borgman, 1996:1).
fungsi yang buruk dan penggunaan yang susah dari OPAC pada masa ini, atau yang biasa disebut dengan
katalog daring generasi tersebut. OPAC generasi pertama, adalah mesin pencari yang
Munculah web 2.0 dan juga library 2.0 yang menggunakan rekam sistem sirkulasi atau rekam
juga diikuti dengan munculnya pandangan para ahli MARC sederhana sebagai basis data yang digunakan.
tentang “next generation library catalog” atau Bahkan OPAC generasi pertama ini, terkadang masih
“katalog perpustakaan generasi selanjutnya” setelah tergabung dalam modul sirkulasi, seri, atau
hampir lebih dari dua puluh tahun perkembangan pengadaan dari sebuah ILS (Husain dan Mehtab A.
teknologi katalog daring stagnan. Selain merupakan Ansari, 2003:43).
pengembangan fitur dari katalog-katalog sebelumnya, Masih berdasarkan oleh sistem kartu katalog,
katalog perpustakaan generasi selanjutnya juga OPAC generasi pertama hanya dapat melakukan
dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pencarian yang terbatas pada judul dan pengarang
pemustaka era modern yang sudah terbiasa dengan dengan menggunakan left anchored searching,
interaksi dalam lingkungan web 2.0. sehingga hanya dapat melakukan pencarian
Dasar pandangan katalog perpustakaan generasi berdasarkan kata dari sebuah kalimat yang dimulai
selanjutnya sebenarnya telah muncul lebih dahulu dari dari kiri. Tidak hanya memiliki kemampuan
inovasi dan tren yang dilakukan oleh Google dan pencarian yang tebatas, hasil pencarian yang
Amazon dalam dunia e-commerce seperti fitur dihasilkan oleh OPAC generasi pertama juga terbatas.
penilaian, ulasan, hingga komentar. Didukung juga Hasil pencarian yang dihasilkan oleh OPAC generasi
dengan meningkatnya porsi interaksi pemustaka dalam pertama ditampilkan berdasarkan prinsip “last in, first
lingkungan web 2.0, membuat perpustakaan mau tidak out”, sehingga record yang pertama masuk sistem
mau harus mengikuti trend dan inovasi tersebut. akan dikeluarkan pertamakali dalam pencarian. Pada
Memadainya sumberdaya baik manusia dan ekonomi OPAC generasi pertama pengguna hanya disuguhkan
yang dimiliki perpustakaan luar negeri Amerika dan tampilan pencarian dengan menggunakan perintah
Eropa khususnya, membuat perpustakaan diluar negeri berbasiskan teks (command prompt) yang tidak
hanya membutuhkan waktu tiga tahun sejak inovasi mendukung operasi Boolean (Husain dan Mehtab A.
dan tren yang dilakukan Google dan Amazon untuk Ansari, 2003:43).
mengaplikasikan dan memperkenalkan inovasi dan Terbatasnya kemampuan yang dimiliki OPAC
tren baru pada katalog daring mereka (Breeding, generasi pertama, membuat banyak pemustaka
2007:1). mengeluh tentang sulitnya penggunaan OPAC
generasi pertama (Borgman, 1996:1). Pada awal
Di Indonesia saat ini terdapat dua Integrated
tahun 1980an OPAC generasi kedua akhirnya muncul
Library System (ILS) yang sedang naik daun, ILS
dengan banyak peningkatan. OPAC generasi kedua
tersebut adalah SLiMS dan Inlis Lite. Kedua ILS ini
ditandai dengan perbaikan pada tampilan antarmuka
sama-sama didukung oleh pemerintah, SLiMS
dan juga diperkenalkannya fitur Boolean pada sistem
didukung oleh Kemdikbud, dan INLis Lite didukung
pencarian. Selain itu, OPAC generasi kedua
oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
menyediakan titik akses pencarian yang lebih banyak
Kedua ILS tersebut juga didukung oleh masing-
dibanding OPAC generasi pertama. Sehingga, pada
masing komunitas yang terdiri dari pengguna
OPAC generasi kedua pemustaka tidak hanya dapat
diseluruh Indonesia. Hal ini membuat kedua ILS ini
melakukan pencarian berdasarkan judul dan
banyak diminati oleh perpustakaan milik instansi
pengarang dengan menggunakan left anchored
negeri maupun swasta di Indonesia. Banyak
searching saja, akan tetapi juga dapat melakukan
diminatinya kedua ILS ini terkadang juga
pencarian berdasarkan record MARC secara lengkap to transcend some aspect of the traditional mold of
berdasarkan kata yang keluar baik dari kiri, tengah, library catalogs.”(Breeding, 2007:1).
maupun kanan kalimat (Husain dan Mehtab A. Dari penjelasan sebelumnya, dapat diketahui
Ansari, 2003:43). bahwa yang dimaksud dengan katalog perpustakaan
Perkembangan OPAC tidak berhenti begitu generasi selanjutnya adalah katalog daring yang
saja setelah munculnya OPAC generasi kedua. memiliki fitur-fitur yang di perpustakaan di sini dan
Penelitian tentang pengembangan lebih lanjut dari pada saat ini juga, bukan masa depan atau suatu yang
OPAC dan topik temu balik informasi terkait mulai abstrak. Jika begitu kenapa disebut dengan “generasi
banyak diteliti secara luas pada tahun 1997 selajutnya” bukan generasi saat ini atau kekinian?
(Antelman, Lynema, dan Pace, 2006:1). Seiring Istilah ini terkadang dianggap membingungkan oleh
berjalan waktu, penelitian tentang topik tersebut sebagaian orang. Serupa dengan yang dirasakan
menjadi buntu dan terhenti hingga akhirnya realisasi Breeding, “The term next-generation catalogs
akan teknologi OPAC generasi selanjutnya yang presents problems from the outset. One might think of
stabil dan umum tidak pernah terjadi. the term next- generation as describing something
Baru pada awal abad ke-21 setelah new that might be developed in the future” (Breeding,
dibangunkan oleh web 2.0 dan library 2.0, penelitian 2007:1). Namun, istilah “katalog perpustakaan
dan pengembangan tentang katalog perpustakaan generasi selanjutnya” tetap digunakan untuk
generasi selanjutnya mulai banyak dilakukan kembali. menghindari kebingungan dengan katalog daring
Dari penelitian dan pengembangan yang dilakukan yang tersedia luas saat ini yang sebenarnya
tersebut memunculkan berbagai macam pandangan merupakan pengembangan dari sekumpulan ekspetasi
tentang katalog perpustakaan generasi selanjutnya, sebelumnya (Breeding, 2007:1).
salah satunya adalah pandangan dari Marshall Terdapat banyak pertentangan dan pendekatan
Breeding. Marshall Breeding yang merupakan mengenai fitur-fitur apa yang seharusnya terdapat
seorang ahli teknologi perpustakaan tingkat dunia dan dalam katalog perpustakaan generasi selanjutnya. Hal
pemerhati katalog berpandangan bahwa “there is no ini memang sudah diprediksi oleh Marshall Breeding
single definition of what constitutes a next-generation sebelumnya, bahwa akan terdapat banyak pendekatan
library catalog” (Breeding, 2007:1). Hal ini bukan tentang katalog perpustakaan generasi selanjutnya.
berarti bahwa katalog perpustakaan generasi Setiap pendekatan tersebut nantinya akan dibutuhkan
selanjutnya terlalu baru hingga tidak bisa untuk menyelesaikan masalah tertentu yang berbeda
didefinisikan, hanya saja kebutuhan pemustaka yang (Breeding, 2007:1). Namun, berdasarkan penelitian
selalu berkembang membuat inovasi dalam katalog yang dilakukan Marshall Breeding tentang konsep,
haruslah terus dilakukan, hingga tidak ada definisi teknologi, dan ekspetasi pemustaka yang mendasari
tetap tentang katalog perpustakaan generasi katalog perpustakaan generasi selanjutnya,
selanjutnya. disimpulkan bahwa terdapat beberapa fitur yang
Kemudian pandangan lainnya tentang katalog mendasari katalog perpustakaan generasi selanjutnya,
perpustakaan generasi selanjutnya datang dari Eric antara lain
Lease Morgan. Morgan membuat sebuah mailing list 1. Satu Pintu Masuk menuju Seluruh Informasi
yang bertujuan untuk mebuat channel diskusi tentang Perpustakaan
katalog perpustakaan generasi selanjutnya. Dari Salah satu karakteristik dari katalog perpustakaan
situlah Morgan mendapat pandangan bahwa “there generasi selanjutnya yang paling menonjol adalah
will be no such thing as the "next generation" library kemampuan untuk memberikan akses yang
catalog, only variations on a theme.” (Morgan 2006). menyeluruh terhadap seluruh koleksi
Hampir sama dengan Breeding, bukan berarti katalog perpustakaan, termasuk e-jurnal dan koleksi digital
perpustakaan generasi selanjutnya tidak bisa di lainnya. Katalog perpustakaan generasi selanjutnya
definisikan, hanya saja yang dimaksud Morgan harus dapat melakukan pencarian terfederasi atau
bahwa setiap implementasi dari katalog perpustakaan harvesting metadata maupun konten full-text dari
generasi selanjutnya akan terdapat sedikit perbedaan, satu atau lebih repositori lain untuk dapat
dan perbedaan ini mungkin berakar dari bedanya melakukan hal tersebut (Breeding, 2010:27).
kebutuhan dan asumsi setiap orang. Hingga akhirnya Sehingga dengan kemampuan katalog daring
akan bermunculan berbagai jenis dari katalog melakukan pencarian terfederasi ataupun
perpustakaan generasi selanjutnya (Morgan 2006). harvesting dapat mempermudah pemustaka dalam
Dari kedua pandangan ahli tersebut, dapat mengakses berbagai jenis koleksi yang dimiliki
disimpulkan bahwa katalog perpustakaan generasi perpustakaan.
selanjutnya secara sempit merupakan katalog daring
yang memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan 2. Antarmuka Pengguna yang Baik (State-of-the-art
perpustakaan di sini dan pada saat ini juga, bukan di Web interface)
masa depan atau sesuatu yang abstrak (Breeding, Katalog perpustakaan generasi selanjutnya harus
2007:1). Katalog perpustakaan generasi selanjutnya memiliki tampilan yang intuitif dan menarik
secara luas juga dapat didefinisikan sebagai “…ability sehingga tidak kalah dengan tampilan mesin
pencari populer lainnya. Selain itu tampilan
katalog perpustakaan generasi selanjutnya juga
harus bersifat self-explanatory atau tidak Pada katalog perpustakaan generasi
membutuhkan banyak pemberian intruksi kepada selanjutnya, katalog daring tidak hanya
pemustaka. Sehingga tidak rumit dan mempersulit menggunakan alphabet dan kronologis sebagai
pemustaka saat melakukan pencarian secara dasar kerelevanannya, melainkan juga dapat
mandiri (Breeding, 2010:14). Hal ini memang berdasarkan popularitas yang berdasarkan
bersifat subjektif, oleh karena itu pada fitur ini indikator-indikator lain seperti data sosial atau
peneliti akan lebih fokus dalam bagaimana katalog aktifitas pengguna (Breeding, 2010:16).
daring dapat konsisten dan lebih familiar dalam Penggunaan sosial data atau aktifitas pengguna
menampilkan penampilannya. Hal ini penting pada katalog perpustakaan generasi selanjutnya
karena nantinya katalog daring akan dibuka dari seperti kata kunci apa yang paling sering dicari,
berbagai macam perangkat dimanapun dan bahan pustaka apa yang paling sering dipinjam,
kapanpun pengguna berada (Breeding, 2010:14). dan lain-lain diharapkan dapat memberikan nilai
tambah dalam penampilan hasil pencarian kepada
3. Pemerkaya Konten (Enriched content) pengguna.
Sudah menjadi hal yang umum untuk sebuah
katalog daring menawarkan gambaran yang 7. Rekomendasi Istilah Pencarian (“Did you
mewakili konten dari sebuah koleksi. Gambaran mean . . . ?”)
yang ditawarkan biasanya berupa kover dari buku, Pada katalog daring tradisional, pesan “item tidak
CD, DVD, dan lain-lain. Katalog perpustakaan ditemukan” merupakan respon paling membantu
generasi selanjutnya tidak hanya menawarkan ketika kata kunci salah atau tidak ditemukan.
kover dari koleksi pada katalog daring, tetapi juga Namun dengan adanya fitur rekomendasi istilah
menawarkan ringkasan, ulasan, tabel konten pencarian, katalog daring dapat menggantikan kata
hingga informasi lainnya yang sekiranya berguna kunci yang salah dengan kata kunci yang benar
bagi pemustaka (Breeding, 2010:20). atau menawarkan kata kunci lainnya yang
mungkin sesuai dengan keinginan pengguna ketika
4. Bagian navigasi (Faceted navigation) kata kunci tidak dituliskan dengan benar atau
Bagian navigasi atau yang biasa disebut facet ketika tidak ditemukan di dalam katalog daring
navigation merupakan sebuah fitur yang (Breeding, 2010:21). Sehingga dengan fitur
memungkinkan pengguna untuk mempersempit rekomendasi istilah pencarian pada katalog
hasil pencarian dengan cara menampilkan navigasi perpustakaan generasi berikutnya pengguna bisa
yang relevan, dan kemudian mengarahkannya dari sebaik mungkin terbantu saat baru memulai sebuah
hasil terbesar ke hasil terkecil (Breeding, 2010:17). pencarian.
Kemunculan fitur bagian navigasi pada katalog
perpustakaan generasi selanjutnya dapat membantu 8. Rekomendasi dan Materi Terkait
pengguna untuk mengarahkan dari hasil pencarian (Recommendations and related materials)
dari yang luas menjadi lebih sempit, lebih mudah Fitur rekomendasi dan materi terkait pada katalog
diatur dan menghasilkan hasil pencarian yang lebih perpustakaan generasi selanjutnya akan
spesifik. memberikan rekomendasi material tambahan yang
terkait kepada pengguna berdasarkan berbagai
5. Kotak pencarian yang sederhana (Simple keyword macam pendekatan dan indikator (Breeding,
search box) 2010:22). Fitur ini meniru dengan apa yang
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, dilakukan website e-commerce seperti Amazon
katalog perpustakaan generasi selanjutnya harus yang mempromosikan pembelian dengan
dapat terlihat seperti mensin pencari daring memunculkan “Kustomer yang membeli ini juga
popular lainya. Contoh terbaik adalah tampilan membeli….” yang nantinya saat digunakan dalam
sederhana yang dimiliki google. Hal ini berarti katalog daring akan diubah menjadi “Pengguna
lebih baik menyediakan kotak pencarian yang yang meminjam buku ini juga meminjam buku
sederhana dengan juga menyediakan tautan ini…”. Sehingga dengan adanya fitur rekomendasi
menuju advance search bagi pemustaka yang dan materi terkait diharapkan dapat membantu
membutuhkan pilihan yang lebih rumit dalam pengguna dalam mencari bahan pustaka yag
pencarian (Breeding, 2010:13). diinginkan.
6. Kerelevanan (Relevancy) 9. Kontribusi pengguna- Penilaian, Ulasan, Komentar,
Salah satu fitur yang penting dalam sebuah dan Penanda. (User contribution—ratings, reviews,
mesin pencari adalah kemampuan dalan comments, and tag- ging)
penampilan hasil pencarian. Hampir semua mesin Di era modern ini, interaksi web dengan pengguna
pencari menampilkan hasil pencarian berdasarkan meningkat tajam. Membuat pengguna
kerelevanan. Pada katalog perpustakaan tradisional, berkontribusi langsung dalam pembuatan sebuah
kerelevanan hasil pencarian biasanya ditampilkan konten, tidak lagi hanya sebagai penikmat konten.
berdasarkan alphabet hingga berdasarkan Kontribusi secara langsung pengguna dalam
kronologis. pembuatan konten dapat menjadi indikator penting
untuk meningkatkan kerelevanan pencarian dan ditawarkan Amazon, peneliti menyimpulkan bahwa
juga kualitas penyediaan materi perpustakaan “none of the six chosen catalogues offers the complete
(Breeding, 2010:23). package of examined options that Amazon
does.”(Mercun and Maja Žumer, 2008:256), dengan
10. Umpan RSS (RSS feeds) kata lain, katalog perpustakaan yang dijadikan sampel
Katalog perpustakaan generasi selanjutnya masih kekurangan fitur dibanding dengan Amazon.
sangatlah dinamis karena katalog tersebur mampu Terakhir adalah tesis yang ditulis Linda Riewe
mengirimkan daftar akuisisi terbaru dan update untuk memenuhi syarat kelulusan strata master di The
pencarian ke pengguna melalui umpan RSS. Faculty of the School of Library and Information
Katalog perpustakaan generasi selanjutnya Science, San Jose University. Penelitian dalam tesis
berorientasi pada layanan, sehingga mereka tersebut bertujuan untuk mencari tahu mana diantara
memberikan lebih sekedar hanya memberikan ILS opensource (gratis) dengan propriatery (berbayar)
hasil pencarian. yang dapat memberikan kepuasasan dan keuntungan
Kajian pustaka penelitian sebelumnya tentang paling besar bagi perpustakaan. Penelitian ini
membadingkan katalog daring untuk dari Indonesia melakukan survey pada 365 perpustakaan di Amerika
sendiri, hingga saat ini masih belum dapat peneliti Serikat. Dua ILS opensource dan lebih dari dua puluh
temukan. Namun, untuk dari luar negeri sendiri ILS diperiksa dan dievaluasi dalam penelitian ini.
peneliti telah menemukan tiga penelitian yang relevan Survey tersebut menghasilkan rataan dan
tentang OPAC dan topik temu balik informasi yang medium tingkat kepuasaan terhadap OPAC dari ILS
terkait. opensource lebih tinggi dari ILS propriatery dengan
Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh OPAC dari Koha menempati tempat pertama
dua pusatakawan dari perpustakaan Moore di Amerika kemudian disusul oleh OPAC dari ILS Propriatery,
yang bertujuan untuk mencari tahu dari katalog daring dan terakhir ditempati oleh OPAC dari Evergreen
perpustakaan opensource (gratis) dan proprietary (Riewe, 2008:87). Berdasarkan hal tersebut penelitian
(berbayar), mana yang paling mendekati dengan ini dapat memperkuat anggapan bahwa kemampuan
pandangan “katalog perpustakaan generasi OPAC dari ILS opensource lebih baik daripada OPAC
selanjutnya. Tiga katalog telah diperiksan dan dari ILS yang berbayar.
dievaluasi, dua diantaranya adalah berbasis 2. Metode Penelitian
opensource yaitu Koha dan Evergreen, dan yang Penentuan desain dan jenis dalam penelitian
berbayar yaitu Voyager yang merupakan katalog merupakan sebuah kegiatan yang penting dalam suatu
daring dari ILS Ex Libris. proses penelitian. Desain penelitian yang digunakan
Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa dalam penelitian ini adalah desain penelitian
dari ketiga katalog tersebut, katalog daring dari Koha kualitatif. Desain penelitian kualitatif merupakan
lebih maju dan inovatif dari dua katalog lainnya serta sebuah pendekatan untuk menggali serta memahami
paling mendekati dengan pandangan katalog makna dari masalah sosial yang dialami individu atau
perpustakaan generasi selanjutnya. Walaupun begitu, sekelompok manusia (Creswell, 2014:32).
terdapat fitur dari katalog daring standalone Pemahaman dan penyelidikan secara mendalam
(Voyager) tidak bisa dibandingkan dengan katalog tentang kasus perkembangan katalog daring
daring yang terintegrasi (Koha dan Evergreen), seperti perpustakaan yang terjadi di Indonesia, khususnya
federated search. Sehingga kemungkinan kedepannya, katalog daring dari ILS SLiMS dan juga INLis Lite
pengembang akan lebih terfokus dengan katalog yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan dalam
standalone dibanding dengan yang terintegrasi (Yang penelitian ini.
and Hofmann, 2013:141). Penelitian ini menggunakan pendekatan studi
Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh kasus agar dapat melakukan pemahaman dan
dua pustakawan dari Slovenia yang bertujuan untuk penyelidikan masalah secara mendalam. Studi kasus
mencari tahu seberapa jauh kemajuan yang telah sendiri adalah analisis mendalam sebuah kasus, atau
dibuat oleh perpustakaan dalam menuju katalog dapat juga sebuah program, kejadian, aktivitas,
perpustakaan generasi selanjutnya. Enam katalog telah proses, hingga satu atau lebih manusia (Creswell,
diperiksan dan dievaluasi, termasuk WorldCat, katalog 2014:42). Perkembangan katalog daring menjadi
induk Slovenia COBISS, dan empat katalog dari sebuah kasus yang unik dan terkait dengan hal lain,
perpustakaan di Amerika Serikat. Penelitian juga yaitu fitur-fitur yang dimiliki katalog daring, terutama
membandingkan layanan yang diberikan katalog dari ILS SLiMS dan Inlis lite, serta upaya-upaya yang
perpustakaan dengan layanan yang diberikan Amazon. akan dilakukan pengembang dalam menuju katalog
Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa perpustakaan generasi selanjutnya.
kemajuan dari perkembangan katalog daring Data primer dalam penelitian ini bersumber
perpustakaan menjadi substansial dalam beberapa dari pengumpulan data yang dilakukan melalui
tahun terakhir, terutama dalam ranah perkembangan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
isi, serta sedikit dari ranah partisipasi pemustaka dan Metode wawancara dalam penelitian ini
juga personalisasi (Mercun dan Maja Žumer, menggunakan metode wawancara mendalam untuk
2008:256). Ketika dibandingkan dengan layanan yang dapat mengumpulkan data tentang upaya-upaya yang
telah dan akan dilakukan pengembang dalam menuju penampilan data, dan penggambaran kesimpulan atau
katalog perpustakaan generasi selanjutnya. Teknik verifikasi. Berikut hasil dan pembahasan dari analisis
wawancara yang dilakukan dalam penelitan ini data yang telah dilakukan.
adalah wawancara terstruktur secara langsung atau 3.1 Studi Komparatif Katalog daring SLiMS dan
personal. INLis Lite sebagai Katalog Perpustakan
Penentuan informan merupakan kegiatan yang Generasi Selanjutnya
penting dalam sebuah penelitian. Kriteria informan Sudah diketahui secara umum saat ini bahwa SLiMS
dalam penelitian ini adalah harus memahami dan INLis Lite merupakan dua ILS yang sedang naik
perkembangan ILS, seorang pengembang inti (core daun di Indonesia. Sayangnya masih tidak diketahui
developer), dan juga memiliki peran penting dalam bagaimana perkembangan katalog daring yang
pengembangan ILS yang diteliti. Berdasarkan kriteria dimiliki tiap ILS dalam mewujudkan katalog
tersebut, terpilih dua orang yang sesuai sebagai perpustakaan generasi selanjutnya. Hal ini seperti apa
informan dalam penelitian ini. Kedua orang tersebut yang dikatakan oleh pengembang inti SLiMS
adalah bapak Hendro Wicaksono selaku pengembang “Belum, untuk yang meneliti katalognya belum ada”
inti SLiMS dan bapak Aristianto Hakim selaku (Hendro, 26 Mei 2017) dan koordinator pengembang
koordinator pengembang INLis Lite. INLis Lite “Sudah ada yang meneliti INLis lite
Metode observasi dalam penelitian berjenis sebelumnya. Tapi untuk meneliti katalog saja belum
non partisipan. Perilaku perangkat lunak katalog pernah” (Aristianto hakim, 29 Mei 2017).
daring dari dari tiap ILS nantinya akan di observasi, Tidak diketahuinya perkembangan kedua
apakah sesuai dengan kriteria fitur katalog katalog daring dikarenakan memang belum ada yang
perpustakaan generasi selanjutnya dan kemudian meneliti hal ini sebelumnya. Oleh karena itu untuk
akan di dokumentasikan sebagai bukti otentiknya. mengetahui perkembangan katalog daring yang
Metode dokumentasi digunakan dalam dimiliki tiap ILS dalam mewujudkan katalog
penelitian ini guna guna mengumpulkan data berupa perpustakaan generasi selanjutnya akan dilakukan
materi audio visual. Materi audio visual dalam penyelidikan setiap fitur katalog daring berdasarkan
penelitian ini digunakan untuk menyelidiki dan sepuluh fitur yang mendasari katalog perpustakaan
memahami fitur-fitur setiap katalog daring apakah generasi selanjutnya menurut pendapat Marshall
sudah memenuhi karakteristik sebagai katalog Breeding yang telah dipaparkan sebelumnya.
perpustakaan generasi selanjutnya. Nantinya, setiap
halaman web dari katalog daring SLiMS dan INLis 3.1.1 Satu pintu masuk menuju seluruh informasi
Lite yang telah diobservasi dan terdapat fitur-fitur perpustakaan
terkait dengan karakteristik katalog perpustakaan Pada dasarnya katalog daring SLiMS dan INLis Lite
generasi selanjutnya akan discreenshot, dan belum dapat menjadi satu pintu masuk menuju seluruh
kemudian ditampilkan serta dianalisis oleh peneliti. informasi perpustakaan. Karena agar dapat menjadi
Peneliti pada penelitian kualitatif berperan satu pintu masuk untuk menuju seluruh informasi
sebagai pengumpul data primer yang dapat perpustakaan, SLiMS perlu menyimpan detail record
menyebabkan identifikasi nilai-nilai pribadi, asumsi segala macam dalam Elastic Search, yang sayangnya
dan bias pada penelitian. Menghindari hal tersebut baru akan di implementasikan secara penuh
dilakukanlah trianggulasi data, yaitu dengan cara kedepannya.
mengumpulkan data dari berbagai macam sumber Terdapat alternatif lain yang disediakan
(Creswell, 2014:259). Dalam penelitian ini tiga pengembang SLiMS untuk melakukan pencarian dari
sumber data yaitu dari wawancara, observasi, dan basis data atau repositori lain, yaitu dengan
dokumentasi akan diverifikasi silang untuk dapat menggunakan Nayanes atau UCS. Nayanes dan UCS
menghasilkan data yang valid. memiliki cara kerja yang berbeda meskipun sama-
Data yang telah dikumpulkan kemudian di sama memiliki kemampuan dalam melakukan
analisis berdasarkan metode yang telah ditentukan. pencarian dari basis data maupun repositori lain,.
Agar dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan Nayanes bekerja dengan melakukan pencarian
baik, data yang dikumpulkan dianalisis dengan tiga terfederasi dan UCS dengan melakukan harvesting.
metode yang berjalan secara bersamaan, yaitu reduksi Kedua alat pencarian tersebut sama-sama
data, penampilan data, dan penggambaran menggunakan format data XML (eXtensible Markup
kesimpulan atau verifikasi (Miles dan Michael Language) sebagai media bertukar data dengan
Huberman, 1994:10). SLiMS. Sayangnya, hingga saat ini Nayanes dan UCS
3. Hasil dan Pembahasan baru bisa melakukan pencarian dari sesama SLiMS.
Data dalam penelitian ini diperoleh peneliti dari Sama halnya dengan SLiMS, INLis Lite belum
kegiatan pengumpulan data berdasarkan wawancara, dapat melakukan pencarian terfederasi atau harvesting
observasi dan dokumentasi sebelumnya. Data yang basis data dari server atau repositori lain secara
telah dikumpulkan kemudian di analisis berdasarkan otomatis. Namun, jika jurnal elektronik tersebut
metode yang telah ditentukan. Data yang telah memiliki permalink, pustakawan dapat memasukkan
dikumpulkan dianalisis dengan tiga metode yang kedalam basis data katalog daring INLis Lite secara
berjalan secara bersamaan, yaitu reduksi data,
manual walaupun hanya bisa melalui form entry yang
berbasi MARC.
3.1.2 Antarmuka pengguna yang baik
SLiMS menggunakan PHP sebagai bahasa
pemrogramannya (Hendro Wicaksono, 26 Mei 2017).
Penggunaan PHP yang bersifat opensource pada
SLiMS dapat memberikan keuntungan kepada
pengguna dan pengembang berupa dukungan
dokumentasi serta komunitas yang luas (Cullen, Gambar 2. Tampilan desktop SLiMS (sumber:
2002:119). Sehingga mempermudah pengguna http://slims.web.id/demo/)
ataupun pengembang ketika ingin melakukan Berbeda dengan INLis Lite v2 yang
modifikasi terhadap antarmuka katalog daring menggunakan bahasa pemrograman DotNet, pada
SLiMS. INLis Lite v3 pengembang menyediakan pilihan
Adapun framework pemrogramannya, SLiMS tambahan selain menggunakan DotNet yaitu dengan
menggunakan Native framework. Penggunaan Native menggunakan PHP sebagai bahasa pemrogramannya.
framework memberikan beberapa keuntungan sendiri Sama halnya seperti SLiMS, dengan menggunakan
bagi pengembang. Pertama, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang bersifat opensource,
Native framework membuat pengembang mengetahui membuat INLis lite menjadi opensource friendly
isi dari sistem mereka sendiri, sehingga tidak terlalu sehingga pengguna dapat melakukan perubahan serta
tergantung dengan orang lain. Penggunaan Native modifikasi pada antarmuka pengguna katalog secara
framework juga cenderung lebih ringan dibanding bebas. Hal ini seperti yang disebutkan oleh kordinator
menggunakan framework Symphony atau framework pengembang INLis Lite “Bisa, dimodifikasi dalam
YII seperti yang digunakan oleh INLis Lite. artian di OPAC ya opensource itu bisa. Kan ini sudah
Penggunaan Native framework juga membuat SLiMS opensource” (Aristianto Hakim, 29 Mei 2017).
lebih stabil terhadap perubahan versi dari PHP. INLis Lite v3 menggunakan framework PHP
Walaupun begitu Native framework juga YII pada framework PHP yang digunakan. Hal ini
memiliki beberapa kelemahan, seperti minim akan dijelaskan oleh kordinator pengembang INLis Lite “Di
alat-alat pembantu yang dapat mempermudah dan INLis Lite itu menggunakan framework YII…”
mempercepat pengembang dalam pengembangan (Aristianto Hakim, 29 Mei 2017). Seperti yang telah
aplikasi. Kemudian dengan menggunakan framework dijelaskan sebelumnya, dengan penggunaan
pihak ketiga juga dapat meningkatkan keamanan framework YII pada INLis Lite dapat mempermudah
pada sistem dibandingkan hanya menggunakan pengembang dalam menambah dan mengembangkan
Native framework. sebuah fitur karena framework yii menyediakan alat-
SLiMS menggunakan Bootstrap sebagai alat yang dapat mempermudah hal tersebut. Hanya
framewok CSS, HTML, dan JSnya. Menurut saja dengan penggunaan framework YII juga
pengembang dengan menggunakan framework meningkatkan penggunaan sumberdaya pada server
Bootstrap pada SLiMS dapat mempermudah yang dipasang INLis Lite.
pengembang maupun pengguna dalam pembuatan Peneliti tidak mengetahui framework CSS,
form saat memodifikasi tampilan (Hendro HTML, dan JS apa yang digunakan pada INLis Lite,
Wicaksono, 26 Mei 2017). Selain itu, dikutip dari tetapi berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti
halaman resminya bahwa framework Bootstrap INLis Lite tidak menggunakan framework pada CSS,
memiliki kemampuan untuk membantu HTML, dan JSnya atau menggunakan Native
pengembangan antarmuka web yang mobile friendly framework. Namun, dibalik digunakannya Native
hingga keintinya (Bootstrap 2016). Hal ini dapat framework pada CSS, HTML, dan JSnya, ditemukan
dilihat ketika halaman katalog daring SLiMS dibuka ketidak-konsistenan tampilan yang diberikan katalog
dari perangkat mobile (gambar 1) memiliki CSS style daring INLis lite. Hal ini dapat dilihat ketika
yang sama dengan saat dibuka pada perangkat hilangnya fitur Bagian Navigasi pada tampilan mobile
desktop (gambar 2). dari katalog daring INLis Lite versi 3.0. Hal ini seperti
yang dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 1. Tampilan mobile SLiMS (sumber:


http://slims.web.id/demo/) Gambar 3. Tampilan desktop INLis Lite v3
(sumber:http://demo.inlislitev3.perpusnas.go.id/opac/)
3.1.3 Pemerkaya konten Sayangnya, karena pada framework yii yang
Katalog daring SLiMS dan INLis Lite dapat digunakan oleh INLis Lite tidak memiliki library
menampilkan berbagai macam konten dari sebuah yang dibutuhkan dalam menciptakan fitur facet
bahan pustaka. Tidak hanya menampilkan data navigation membuat pengembang perlu usaha lebih
bibliografis, katalog daring SLiMS dan INLis Lite untuk dapat membuatnya.
juga dapat menampilkan cover, ringkasan atau Ditantang oleh kordinator pengembang INLis
abstrak higga tautan dari bahan pustaka. Tautan yang Lite, akhirnya fitur facet navigation pada katalog
dapat ditampilkan oleh katalog daring SLiMS dan daring INLis Lite jadi walaupun dengan kemampuan
INLis Lite tidak hanya terbatas pada file ebook atau yang terbatas. Walaupun terbatas, fitur yang
PDF saja, tetapi juga file media lain baik berjenis merupakan usulan pengembang IOS (Indonesia One
audio, visual, hingga audio visual. Search) ini sudah dapat mempersempit hasil
Khusus terbitan berseri, katalog daring INLis pencarian secara real-time berdasarkan pengarang,
Lite juga dapat menampilakan daftar volume dari dari penerbit, lokasi terbitan, tahun terbit, dan subjek.
sebuah terbitan berseri. Adanya fitur ini membuat 3.1.5 Kotak pencarian yang sederhana
pemusataka dapat mengetahui volume berapa saja
yang dimiliki perpustakaan tersebut. Kemudian Katalog daring dari SLiMS dan INLis Lite
setelah mengetahui serial tersebut memiliki volume menyediakan kotak pencarian sederhana pada
berapa saja, barulah pemustaka diarahkan ke rincian halaman utamanya. Selain menyediakan kotak
volume tersebut yang berisi jumlah eksemplar yang pencarian sederhana, katalog daring SLiMS dan
tersedia dari volume tersebut. INLis Lite juga menyediakan pilihan untuk advance
search atau penyarian lanjutan. Fitur pencarian
3.1.4 Bagian navigasi lanjutan yang dimiliki katalog daring SLiMS sendiri
Katalog daring SLiMS dan INLis Lite telah memiliki memungkinkan pengguna melakukan pencarian dari
fitur bagian navigasi. Sayangnya pada katalog daring berbagai ruas mulai dari ruas judul, ruas pengarang,
SLiMS fitur ini secara bawaan dinonaktifkan karena subyek, ISBN/ISSN, tipe koleksi, lokasi hingga
ketika fitur ini diaktifkan dikhawatirkan akan GMD.
membebani server perpustakaan dimana SLiMS Sedangkan katalog daring INLis Lite sendiri
dipasang. Kemudian untuk dapat mengaktifkan fitur memungkinkan pengguna melakukan pencarian dari
bagian navigasi pada katalog daring SLiMS juga berbagai ruas mulai dari ruas judul, jenis bahan,
dibutuhkan pemasangan aplikasi pengindeks Elastic bahasa, target pembaca, bentuk karya, pengarang,
Search. Pemasangan aplikasi pengindeks Elastic penerbit, edisi, deskripsi fisik, jenis konten, jenis
Search pun tidak bisa sembarangan, dibutuhkan media, media carrier, hingga ISBN/ISSN/ISMN.
pengaturan khusus yang lebih lagi pendokumentasian 3.1.6 Kerelevanan
terbatas. Sehingga perpustakaan perlu menghubungi
pengembang SLiMS jika ingin menggunakan fitur Kerelevanan hasil pencarian pada katalog daring
dari aplikasi pengindeks Elastic Search. SLiMS dahulunya ditampilkan berdasarkan
Berbeda dengan katalog daring SLiMS yang algloritma bawaan MySql. Awalnya algoritma MySql
secara bawaan dimatikan, fitur bagian navigasi pada pada katalog daring SLiMS bekerja dengan cara
katalog daring INLis Lite sudah dihidupkan dari awal melakukan proses join table dari dua tabel yang
oleh pengembang. Hal ini seperti yang dapat dilihat berbeda untuk dapat menampilkan hasil pencarian
pada gambar 4. yang diinginkan. Namun, proses join table ini
kelamaan akan menimbulkan masalah karena dapat
memperlambat proses pencarian ketika data
biblografis yang terdapat pada basis data semakin
bertambah banyak.
Pengembang inti SLiMS memutuskan untuk
menciptakan fitur indeks untuk mengatasi masalah
yang terjadi karena proses join table. Penggunaan
fitur indeks sebagai penampilan hasil pencarian pada
katalog daring SLiMS dapat mempercepat
penampilan hasil pencarian hingga sepuluh kali lipat.
Peningkatan kecepatan ini dikarenakan algoritma
MySql tidak lagi melakukan proses join table,
melainkan langsung melakukan pencarian data
Gambar 4. Tampilan fitur bagian navigasi pada bibliografis yang sudah lengkap pada tabel
INLis Lite v3 (sumber:http://demo.inlislitev3. search_biblio.
perpusnas.go.id/opac/) Tidak puas hanya dengan kecepatan yang
Pada awalnya fitur ini adalah hasil dari usulan diberikan oleh fitur indeks pada algoritma bawaan
bapak Ismail Fahmi yang merupakan salah seorang MySql, pengembang inti SLiMS kemudian
konsultan yang dimiliki pengembang INLis Lite. menambahkan fitur penampilan hasil pencarian
berdasarkan algoritma pengindeks Sphinx Search.
Algoritma Sphinx Search bekerja dengan cara
mengindeks data bibliografis yang terdapat pada tabel
search_biblio. Penggunaan algoritma pencarian
Sphinx Search pada katalog daring SLiMS dapat
membuat penampilan hasil pencarian lebih cepat
dibandingkan dengan menggunakan algoritma
bawaan MySql.
Dari kecepatan yang ditawarkan itulah
membuat fitur pengindesks Sphinx Search lebih rumit
Gambar 5. Tampilan fitur rekomendasi istilah
dan juga memiliki ukuran installer yang cukup besar,
pencarian pada SLiMS versi 7 (cendana)
sekitar 500 MB. Oleh karena itu, pengembang inti
(sumber:https://buitenzorg812.blogspot.co.id/2015/04
SLiMS sadar bahwa sumber daya yang dimiliki
/enchanted.html)
perpustakaan di Indonesia terbatas. Sehingga lagi-lagi
Berbeda dengan SLIMS, INLis Lite tidak
pengembang khawatir jika menggunakan aplikasi
memiliki fitur rekomendasi istilah pada katalog
indexer akan membebani server perpustakaan dimana
daringnya. Sebenarnya untuk sisi pemrograman, fitur
SLiMS dipasang. Akhirnya pengembang inti SLiMS
ini sudah disiapkan. Hanya saja basis data yang berisi
memutuskan untuk menyediakan dua pilihan.
dengan tajuk subjek PNRI belum ditambahkan.
Pertama dengan menggunakan algoritma MySql
Karena jika ditambahkan dapat menambah ukuran
dengan fitur indeks yang secara bawaan aktif, atau
paket aplikasi INLis Lite hingga dua puluh tiga mega
menggunakan algoritma pengindeks Sphinx Search
byte yang ditakutkan dapat menambah beban server.
yang dapat diaktifkan secara manual jika dibutuhkan.
Oleh karena itu, untuk sementara fitur ini ditiadakan
Berbeda dengan SLiMS, katalog daring INLis
oleh pengembang INLis Lite.
Lite pada versi sebelumnya justru penampilan hasil
pencarian pada katalog daring sangat bergantung 3.1.8 Rekomendasi dan materi terkait
kepada algoritma pencarian dari Sphinx Search,
Katalog daring SLiMS sayangnya tidak memiliki
sehingga menjadikan paket aplikasi Sphinx Search
fitur rekomendasi dan materi terkait. Fitur ini tidak
sebagai paket yang wajib diinstal agar katalog
tersedia pada katalog daring SLiMS karena untuk
daringnya dapat berfungsi. Hal ini tercerminkan dari
membuat fitur ini dibutuhkan fitur-fitur pendukung
penjelasan koordinator pengembang INLis Lite,
lainnya seperti fitur pencatat aktifitas pengguna, fitur
“Kalau versi 2 kan memang harus dipasang, kalau
kontribusi pengguna, hingga pengindeks Elastic
tidak dipasang kalau gak tidak bisa nyari.” (Aristianto
Search. Jika memang fitur ini akan diaktifkan maka
Hakim, 29 Mei 2017).
akan memakan sumberdaya pada server yang
Kemudian pengembang INLis Lite
dipasang SLiMS.
beranggapan jika pada INLis Lite versi 3 aplikasi
Berbeda dengan SLiMS, INLis Lite memiliki
Sphinx Search masih wajib diinstall dikhawatirkan
fitur rekomendasi dan materi terkait pada katalog
akan mempersulit pemasangan dan juga
daringnya. Fitur ini merupakan fitur yang baru
memberatkan server yang dipasang INLis Lite
muncul pada katalog daring INLis Lite versi 3. Fitur
(Aristianto Hakim, 29 Mei 2017). Hingga akhirnya,
ini akan memberikan rekomendasi bahan pustaka
pada INLis Lite versi 3 pengembang memutuskan
kepada berdasarkan judul atau subjek yang sama
untuk menggunakan algoritma pencarian MySql
dengan apa yang pemustaka cari.
sebagai dasar dalam penampilan hasil pencariannya.
Awalnya fitur rekomendasi pada katalog
3.1.7 Rekomendasi istilah pencarian daring INLis Lite memberikan rekomendasi material
terkait pada pengguna berdasarkan kemiripan judul.
Pada katalog daring SLiMS sebenarnya fitur
Namun, hal ini justru menciptakan banyak kesalahan
rekomendasi istilah pencarian sudah tersedia.
pada hasil rekomendasi. Akhirnya, diusulkanlah oleh
Sayangnya fitur ini secara bawaan tidak diaktifkan
bagian pengolahan untuk memberikan rekomendasi
oleh pengembang. Karena untuk dapat menggunakan
terkait berdasaran pengarang dan subjek yang sama.
fitur ini, dibutuhkan modul php5-enchant dan juga
Penggunaan pengarang dan subjek sebagai dasar
SLiMS yang diinstal pada server yang menggunakan
pemberian rekomendasi pada fitur rekomendasi dan
sistem operasi GNU/Linux.
materi terkait dalam katalog daring INLis Lite,
Setelah fitur ini diaktifkan, katalog daring
membuat katalog daring INLis Lite dapat
SLiMS akan memberikan koreksi kata kunci dibawah
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
kotak pencarian seperti yang terlihat pada gambar 5.
menggunakan judul sebagai dasarnya.
Fitur rekomendasi dan materi terkait pada
katalog daring INLis Lite nantinya akan
menampilkan hasil rekomendasi pada halaman detail
koleksi seperti yang dapat dilihat pada gambar 6.
Katalog daring INLis Lite tidak memiliki fitur umpan
RSS yang dapat memberikan informasi terbaru
kepada pengguna secara real-time. Namun sebagai
gantinya, pengembang dari katalog daring INLis Lite
juga saat ini mengembangkan sebuah aplikasi mobile
berbasis android yang terintegrasi dengan INLis Lite.
Nantinya dari aplikasi mobile ini pengguna
mendapatkan informasi terbaru seperti karya terbaru,
karya terpopuler, dan lain-lain. Pengembang lebih
memilih aplikasi mobile sebagai media notifikasi
informasi terbaru karena dengan aplikasi mobile
Gambar 6. Tampilan fitur dan rekomendasi materi pengguna akan lebih cepat update akan notifikasi
terkait pada INLis Lite v3 (sumber: http:// informasi terbaru dibandingkan menggunakan
demo.inlislitev3.perpusnas.go.id/opac/) notifikasi berbasis web.
Perbandingan antara katalog daring SLiMS
3.1.9 Kontribusi pengguna- penilaian, ulasan,
dan INLis Lite telah dilakukan. Ringkasan dari
komentar, dan penanda
perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel di
Katalog daring SLiMS hanya menyediakan komentar bawah ini.
bagi fitur kontribusi pengguna. Pengguna diharuskan Tabel 1. Ringkasan hasil perbandingan
untuk mendaftar dan kemudian log in terlebih dahulu
untuk dapat menggunakan fitur komentar pada No Fitur katalog SLiMS INLis
SLiMS. Kedepannya fitur komentar ini tidak lagi perpustakaan Lite
menggunakan bawaan dari SLiMS, melainkan generasi
menggunakan aplikasi komentar dari pihak ketiga selanjutnya
seperti Facebook, Google, Discuss, dll.
1 Satu pintu Tidak Tidak
Nantinya fitur komentar pada katalog daring
masuk menuju tersedia tersedia
SLiMS terletak pada bagian paling bawah halaman
seluruh
detail koleksi seperti yang dapat dilihat pada gambar
informasi
7.
perpustakaan
2 Antarmuka Tersedia Tersedia
pengguna yang
baik
3 Pemerkaya Tersedia Tersedia
konten
Gambar 7. Tampilan fitur komentar pada SLiMS
versi 8.3.1 (akasia) (sumber: http:// 4 Bagian navigasi Tersedia Tersedia
slims.web.id/demo/) 5 Kotak pencarian Tersedia Tersedia
Berbeda dengan SLiMS, INLis lite tidak yang sederhana
memiliki fitur komentar pada katalog daringnya.
INLis Lite pada versi sebelumnya sebenarnya sudah 6 Kerelevanan Tersedia Tersedia
memiliki fitur komentar pada katalog daringnya.
Hanya saja, karena banyak perpustakaan yang 7 Rekomendasi Tersedia Tidak
memasang INLis Lite pada server yang tidak istilah pencarian tersedia
terhubung ke internet membuat fitur tersebut hanya 8 Rekomendasi Tidak Tersedia
menampilkan halaman kosong saja. Selain itu, dan materi tersedia
menurut pengembang fitur ini juga dianggap tidak terkait
terlalu diminati oleh pengguna. Akhirnya fitur ini
dihilangkan oleh pengembang dari katalog daring 9 Kontribusi Hanya Tidak
INLis Lite v3. pengguna- komentar tersedia
penilaian,
3.1.10 Umpan RSS ulasan,
SLiMS sudah memiliki fitur umpan RSS yang dapat komentar, dan
memberikan informasi terbaru kepada pengguna penanda
secara real-time. Pemustaka hanya perlu melakukan
klik pada link RSS yang telah disediakan dan 10 Tersedia Tidak
Umpan RSS
kemudian pilih berlangganan atau “subscribe now” tersedia
pada RSS tersebut.
3.2 Rencana kedepan pengembang dalam menuju dengan data sosial lain-lain sehingga menjadi sebuah
katalog perpustakaan generasi selanjutnya basis data yang besar. Basis data besar inilah yang
Perpustakaan membutuhkan katalog perpustakaan kemudian dapat diolah berdasarkan algoritma
generasi selanjutnya guna meningkatkan pengaruh machine learning atau pembelajaran mesin pada
konten elektronik yang telah mereka investasikan. aplikasi pengindeks Elastic Search untuk menjadi
Pengingkatan investasi yang dilakukan perpustakaan suatu informasi baru. Informasi baru ini kemudian
dalam hal berlanggan sumberdaya elektronik dan dapat digunakan untuk meningkatkan kerelevanan
konten digital lainnya membuat perpustakaan juga hasil pencarian maupun sebagai dasar dari fitur
perlu meningkatkan investasi dalam pengadaan alat rekomendasi dan materi terkait.
yang dapat membantu pengguna untuk menemukan Terkait dengan fitur standar data bibliografis
koleksi-koleksi baru perpustakaan. Sayangnya masih kedepannya katalog daring SLiMS akan mengadopsi
banyak perpustakaan yang hanya mengandalkan versi lengkap dari MARC 21 seperti yang dimiliki
katalog daring perpustakaan dalam mengantarkan katalog daring INLis Lite. Fitur ini merupakan hasil
koleksinya kepada pemustaka. dari saran pihak luar yang menganggap standar
Walaupun begitu, perpustakaan tidak bisa bibliografis yang digunakan SLiMS sebelumnya
disalahkan sepenuhnya. Keterbatasan sumberdaya terlalu sederhana. Pengadopsian format lengkap
membuat perpustakaan tidak bisa mengikuti MARC 21 membuat katalog daring SLiMS
kecepatan perkembangan teknologi yang terjadi. mengganti seluruh rekam bibliografis dengan tag
Namun, hal ini dapat dibantu dengan melakukan sesuai standar MARC 21. Fitur ini oleh pengembang
pembaharuan atau mengganti sebagian antarmuka nantinya akan disebut dengan fitur advance
pencarian. Melakukan pembaharuan atau mengganti cataloging.
sebagian antarmuka pencarian pada ILS dapat Sebagian dari rencana pengembangan tersebut
membantu pengingkatan penyediaan koleksi kepada sebenarnya sudah ada yang dalam proses uji coba dan
pemustaka dengan biaya lebih sedikit dibanding juga ada yang masih dalam proses perancangan.
dengan menggantikan seluruh paket ILS (Breeding, Menurut pengembang juga, rencana tersebut masih
2010:12). Pada akhirnya, mengetahui rencana bisa berubah sewaktu-waktu, dan juga belum ada
pengembang dalam pengembangan katalog daring kepastian apakah fitur-fitur tersebut akan muncul
kedepannya sangat diperlukan karena tidak hanya dalam SLiMS versi standar atau muncul pada versi
berguna bagi perpustakaan saat melakukan SLiMS Enterprise serta UCS v3 yang saat ini juga
pembaharuan, tetapi juga berguna untuk mengetahui dalam proses pengembangan.
bagaimana perkembangan katalog daring selanjutnya. Realisasi rencana pengembangan SLiMS juga
dipengaruhi berbagai macam hal, salah satunya
3.2.1 Rencana pengembang slims dalam menuju
dipengaruhi oleh permintaan khusus. Fitur yang
katalog perpustakaan generasi selanjutnya
awalnya berbayar diperbolehkan untuk
Telah banyak rencana pengembangan yang telah disebarluaskan secara gratis karena permintaan
disusun oleh pengembang inti SLiMS untuk menjadi khusus. Kemudian hal lainnya muncul dari tim
katalog daring perpustakaan yang lebih baik. Mulai pengembang inti itu sendiri. Para anggota tim
dari perbaikan fitur hingga penambahan fitur baru. pengembang inti SLiMS juga mempunyai
Perbaikan fitur pada katalog daring SLiMS dimulai kesibukannya masing-masing, sehingga
pada fitur pencarian. memperlambat pengembangan fitur-fitur baru pada
Pada sebelumnya pengembang memberikan SLiMS.
dua algoritma pencarian yang dapat digunakan yaitu Sebenarnya masih banyak hal yang
dengan menggunakan algoritma MySql dengan fitur direncanakan oleh pengembang, tetapi yang paling
indeks atau algoritma pengindeks Sphinx Search. diinginkan oleh pengembang adalah agar SLiMS
Kedepannya akan ditambahkan satu pilihan lagi, semakin kaya akan fitur-fitur e-commerce dan sosial.
yaitu dengan menggunakan algoritma dari Namun, tetap berdasarkan standar-standar
pengindeks Elastic Search. Penggunaan algoritma perpustakaan dan juga menginginkan pula agar
dari Elastic Search pada katalog daring SLiMS khayalak umum tahu bahwa SLiMS itu hidup,
membuat penampilan hasil pencarian berkali-kali memiliki komunitas yang aktif serta aktif
lebih cepat dibanding dengan menggunakan dikembangkan.
algoritma MySql maupun algoritma dari Sphinx
Search. 3.2.2 Rencana pengembang inlis lite dalam menuju
Fitur sosial akan menjadi fokus katalog perpustakaan generasi selanjutnya
pengembangan berikutnya. Fitur sosial yang akan Telah banyak rencana pengembangan yang telah
ditambahkan pengembang antara lain adalah fitur disusun oleh pengembang inti INLis Lite untuk
pencatat aktifitas pengguna. Fitur ini nantinya akan menjadi katalog daring perpustakaan yang lebih baik.
secara aktif mencatat seluruh aktifitas pengguna, Mulai dari perbaikan fitur hingga penambahan fitur
mulai dari pencarian yang pernah dilakukan, klik baru. Pada pengembangan INLis Lite versi berikutnya,
yang pernah dilakukan, pernah meminjam buku apa, yaitu versi 3.1, pengembang akan berfokus pada
dan aktifitas-aktifitas lainnya. Kemudian hasil peningkatang kecepatan penampilan hasil pencarian.
pencatatan aktifitas tersebut akan digabungkan
Pengembang mengakui bahwa kecepatan sumberdaya tidak saja dialami oleh pengembang,
penampilan hasil pencarian menggunakan algoritma tetapi juga dialami oleh perpustakaan sebagai
MySql dengan fitur indeks memang tidak secepat jika pengguna. Jikapun pengembang tetap membuat fitur
menggukan aplikasi pengindeks atau indexer dari yang belum ada tersebut, ditakutkan nantinya fitur-
pihak ketiga. Apalagi jika data yang dimiliki oleh fitur tersebut justru memberatkan pengguna. Hal ini
perpustakaan semakin banyak, maka akan semakin membuat para pengembang mengurungkan niatnya
lambat pula penampilan hasil pencarian jika untuk mengembangkan beberapa fitur yang terkait
menggunakan algoritma MySql. Oleh karena itu dengan katalog perpustakaan generasi selanjutnya.
kedepannya pengembang akan menyediakan kembali Walaupun begitu terdapat satu fitur katalog
aplikasi pengindeks Sphinx Search sebagai fitur perpustakaan generasi selanjutnya yang menjadi
tambahan. Sehingga ketika perpustakaan memiliki fokus utama pengembang untuk dikembangkan
data yang banyak dan merasa membutuhkan, fitur ini kedepannya. Fitur tersebut adalah fitur kerelevanan
nantinya bisa diaktifkan secara manual oleh hasil pencarian. Pengembang juga terfokus dalam
perpustakaan. mengembangkan katalog daring yang cepat dalam
Masih pada bagian pencarian, kedepannya menampilkan hasil pencarian, tetapi tidak memakan
pengembang INLis Lite juga akan mengembangkan terlalu banyak sumberdaya. Hal ini dapat dilihat
fitur pencarian khusus yang mampu mencari artikel ketika para pengembang berencana untuk menambah
baik dari e-resource maupun e-journal. Fitur ini pilihan aplikasi pengindeks seperti SLiMS yang
nantinya merupakan fitur yang terpisah dengan menggunakan Elastic Search serta INLIS Lite dengan
pencarian monograf dan jenis bahan pustaka lainnya. Sphinx Searchnya.
Sehingga dapat mempermudah pengguna ketika ingin Sebagai tambahan, dapat diketahui bahwa saat
melakukan spesifik pencarian artikel saja. ini SLiMS dan INLis Lite merupakan dua ILS buatan
Fitur berikutnya yang akan jadi perhatian dalam negeri yang menjadi penguasa pasar dan
pengembang adalah fitur rekomendasi istilah pioner kemajuan automasi perpustakaan di Indonesia.
pencarian. Sudah disebutkan sebelumnya, bahwa Hal ini membuat hubungan antara pengembang
untuk sisi pemrograman fitur ini sudah disiapkan, maupun komunitas SLiMS dan INLis Lite menjadi
tetapi basis data yang berisi dengan tajuk subjek PNRI unik. Kedua pengembang sebenarnya menganggap
belum ditambahkan. Hal ini dikarenakan paket basis satu sama lainnya sebagai teman. Namun, tidak dapat
data tajuk subjek PNRI memiliki ukuran yang cukup dipungkiri bahwa terkadang terjadi gesekan baik
besar. Oleh karena itu, nantinya pengembang akan antara komunitas dan pengembang karena persaingan
menyediakan patch atau update yang nantinya bisa untuk menjadi siapa yang terbaik.
dipasang dan kemudian diaktifkan secara manual bila Persaingan ini juga tercemin dalam
pengguna dirasa membutuhkan. Kemudian pengembangan fitur-fitur katalog daring mereka.
pengembang juga akan mengadakan kembali fitur Misalnya fitur pengisian data bibliografis INLis Lite
komentar yang sempat absen pada katalog daring yang disinggung terlalu rumit, akhirnya pada INLis
INLis Lite v3. Sama dengan fitur-fitur yang akan Lite versi 3 INLis Lite dibuatkanlan fitur pengisian
dikembangkan sebelumnya, fitur komentar ini data bibliografis sederhana. Begitupula dengan
nantinya akan menjadi fitur opsional yang dapat SLiMS, ketika fitur pengisian data bibliografis
diaktifkan secara manual oleh perpustakaan. mereka disinggung terlalu sederhana, kedepannya
Sama halnya dengan SLiMS, rencana-rencana SLiMS akan mengembangkan pengisian data
tersebut masih bisa berubah sewaktu-waktu. Hal ini bibliografis sesuai dengan standar MARC 21 seperti
dikarenakan masih banyak fitur dari modul lain diluar yang dimiliki INLis Lite dahulu. Persaingan ini
modul katalog daring yang juga butuh penambahan sebenarnya perlu dipandang positif. Justru dengan
dan perbaikan. Hal ini seperti yang dijelaskan ada persaingan ini dapat memacu pengembang untuk
kordinator pengembang INLis Lite. Selain itu selalu melakukan perbaikan dan inovasi pada katalog
pengembangan juga dipengaruhi banyak sedikitnya daring mereka.
permintaan dari pengguna. Sehingga ketika suatu
fitur kekurangan peminat maka pengembangan fitur Daftar Pustaka
tersebut juga akan mendapat prioritas yang rendah. Antelman, Kristin, Emily Lynema, dan Andrew K.
4. Simpulan Pace, (2006). “Toward a Twenty-First
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat Century Library Catalog”. Information
diketahui bahwa dari kedua katalog daring yang Technology and Libraries, 25(3), pp.128–138.
dibandingkan tidak ada satupun yang memiliki Available at: http://eprints.rclis.org/8177/.
kesepuluh fitur katalog perpustakaan generasi Bootstrap. (2016). “Bootstrap Overview”. Tersedia
selanjutnyanya secara lengkap. Para pengembang di: https://getbootstrap.com/docs/3.3/css/#over
sebenarnya sudah memiliki keinginan-keinginan view (Di akses 15 Agustus 2017).
untuk mengembangkan fitur-fitur katalog
perpustakaan generasi selanjutnya, hanya saja Borgman, Christine L. (1996). “Why are online
keinginan-keinginan tersebut dihalangi oleh catalogs still hard to use?” Journal of the
keterbatasan sumberdaya yang ada. Keterbatasan American Society for Information Science,
47(7), pp.493–503. Tersedia di: Riewe, Linda M. (2008). Open Source Integrated
http://onlinelibrary.wiley.com.libproxy.lib.unc Library Systems. Tesis Magister San Jose
.edu/doi/10.1002/(SICI)1097- State University.
4571(199607)47:7%3C493::AID-
ASI3%3E3.0.CO;2-P/abstract. Yang, Sharon Q. dan Melissa A. Hofmann. (2013).
“The Next Generation Library Catalog: a
Breeding, Marshall. (2010). Next-gen Library Comparative Study of the OPACs of Koha,
Catalogs. New York: Neal-Schuman Evergreen, and Voyager”. Information
Publishers. Technology and Libraries, pp.141–150.
Tersedia di:
. (2007). Next Generation Library http://napoleon.bc.edu/ojs/index.php/ital/articl
Catalogue. LTR: Chicago. Available at: e/view/3139
http://dx.doi.org/10.5860/ltr.43n4
Creswell, John. (2014). Research Design:
Qualitative, Quantitative, and Mixed Method
Approaches 4th ed.. California: SAGE
Publications.
Cullen, Kevin F. (2002). “PHP: An open source
solution for Web programming and dynamic
content”. Information Technology and
Libraries, 21(3), pp.116–120. Tersedia di:
https://search.proquest.com/docview/2158324
80?accountid=25704.
Husain, Rashid. dan Mehtab A. Ansari. (2003).
“From Card Catalogue to Web OPACs”.
DESIDOC Journal of Library & Information
Technology, 26(2), pp.41–47. Tersedia di:
http://publications.drdo.gov.in/ojs/index.php/d
jlit/article/view/ 3679.
Krajewski, Markus. (2011). Paper Machines: About
Card and Catalogs, 1548-1929. London: The
MIT Press.
Mercun, Tanja dan Maja Žumer. (2008). “New
Generation of Catalogues for the New
Generation of Users: a Comparison of Six
Library Catalogues”. Program: Electronic
Library and Information Systems, 42(3),
pp.243–261. Tersedia di: http://dx.doi.org/
10.1108/00330330810892668%0ADownloade
d.
Miles, Matthew B. dan Michael Huberman. (1994).
Qualitative data analysis: An expanded
sourcebook 2nd ed.. California: SAGE
Publications.
Morgan, Eric Lease. (2006). “a “Next generation”
library catalog – Executive summary”.
Tersedia di: http://litablog.org/2006/07/a-next-
generation-library-catalog-executive-
summary-part-1-of-5/ (Di akses 12 Juni 2016).
OCLC. (2015). “OCLC prints last library catalog
cards”. Tersedia di: https://www.oclc.org/
news/releases/2015/201529dublin.en.html (Di
akses 10 Juni 2016).

Anda mungkin juga menyukai