Sebelum kita mulai pembelajaran kita hari ini terlebih dahulu kita mulai dengan doa yaa.
Mari sama-sama kita awali dengan membaca surah: Al – fatihah, di lanjutkan dengan surah Al –
ikhlas, Al – Falaq, An – Nas dan Doa belajar.
Mempelajari tentang :
Salah satu perintah Allah Swt. dan Rasulullah saw. adalah perilaku hormat dan patuh kepada
orang tua.
Hormat Secara bahasa artinya menghargai, takzim, sopan, menaruh penghargaan, dan perbuatan
yang menandakan rasa khidmat.
Hormat secara istilah adalah perasaan menghargai orang lain yang memiliki kelebihan baik segi
usia, ilmu, kedudukan, pengalaman maupun kedudukan.
Menghormati dan mematuhi orang tua merupakan salah satu cara berbakti kepadanya.
b. Dalil hormat dan patuh kepada orang tua terdapat pada Surah Al- Isra’ Ayat 23-24 dan Surah
Luqman Ayat 14
- Q.S Al-Isra ayat 23 - 24
wa qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna 'indakal-
kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā
qaulang karīmā (23) wakhfiḍ lahumā janāḥaż-żulli minar-raḥmati wa qur rabbir-ḥam-humā
kamā rabbayānī ṣagīrā (24).
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
- Q.S. Luqman ayat 14
4. Dilapangkan rezekinya
5. Di masukan ke surga
Selain kepada orang tua,kita harus bersikap patuh kepada guru dan sesama anggota keluarga.
Hormat berarti menghargai, takzim dan khidmat kepada orang lain, baikorang tua, guru sesama
anggota keluarga.
Banyak sekali anak didik zaman sekarang yang sulit mengucap salam saat berjumpa dengan
gurunya. Maka hendaklah menghormatinya dengan mengucapkan salam ketika berjumpa
dengannya di mana dan bagaimana pun keadaannya.
2. “Sami’na Wa Atha’na”
Mentaati guru adalah sebuah keharusan jika ingin mendapatkan keberkahan ilmu. Sebagai anak
didik yang sholih dan baik maka jalanilah apa yang guru perintahkan selama tidak dalam
kemaksiatan.
Selanjutnya yaitu antusias atau menyimak dengan baik materi yang diajarkan oleh guru. Apabila
saat belajar, anda malah tidur atau mengobrol maka hal itu akan menyakiti hati guru yang sedang
menyampaikan pelajaran.
Guru bukanlah orang tua kandung kita, namun mereka juga orang tua kita di sekolah. Mereka
yang mendidik kita dengan penuh keikhlasan.
Saat guru sedang mengajar dan menjelaskan materi di kelas maka jangan sampai kita menyela
pembicaraannya. Jika ingin bertanya atau mengatakan sesuatu misal ingin izin, sebaiknya
tunggulah sebentar sampai guru selesai menjelaskan materi tersebut. Tidak baik bila kita
memotong di tengah tengah penjelasan guru.
Bentuk rasa hormat kita terhadap guru yang lain ialah selalu mengerjakan amanah atau tugas
yang diberikan oleh guru kita. Meskipun guru tidak marah jika anda tidak mengerjakannya
namun hal itu sangatlah tidak sopan dan sama halnya dengan meremehkan guru.
Ketika proses KBM di kelas sedang berlangsung semua murid hendaknya fokus dan siap
menerima semua materi yang disampaikan. Apabila di tengah ada hajat yang harus dilakukan
misalnya ingin buang air maka jangan langsung lari keluar kelas. Karena hal itu sangat tidak
sopan dan tidak menghormati keberadaan gurunya di kelas. Jadi, alangkah baiknya jika meminta
izin terlebih dahulu sebelum ke kamar mandi.
Meskipun guru tidak memberikan apapun yang bersifat material maka tetaplah berterimakasih
padanya karena telah memberi ilmu yang sangat bermanfaat dan mampu mengubah akhlak dan
pola hidup anda. Serta membawa kesuksesan dalam mengarungi kehidupan sebagaimana cara
bersedekah di bulan ramadhan .
Pada hakikatnya guru adalah orang tua kita saat berada dilingkungan sekolah. Maka sudah
selayaknya dan sangat wajar jika mereka selalu memberi arahan dan nasehat terhadap anak
didiknya, supaya menjadi manusia yang berguna dan sholih. Sebab itulah dengarkan nasehat
mereka, selama tidak melanggar perintah Allah maka taatilah dan hormati nasehat mereka.
Hendaknya sebagai seorang anak tidak membantah nasehat seorang guru.
Meskipun sangat sepele namun inilah salah satu bentuk penghormatan kita terhadap guru. Ketika
berjumpa dengan keduanya maka segeralah berjabat tangan disertai mencium punggung telapak
tangan mereka. Dengan begitu guru akan senang dan bahagia dengan sikap anak anak didiknya.
Ridha Allah adalah Ridha guru selaku orang tua sebagaimana juga cara berfikir positif dalam
islam.
Poin yang terakhir ditujukan bagi anak didik yang telah lulus dan tidak lagi berada dalam masa
pembelajaran. Di saat seperti itulah, guru akan selalu berharap bahwa anak didiknya sukses .
Jadi hendaknya kalian selalu memberikan kabar baik kepada mereka dan tak sungkan menyapa
saat bertemu di jalan. Selain itu tanyakan juga bagaimana kabar guru anda tersebut, hal tersebut
sudah sangat menyenangkan buat mereka.
Imam Syafi’i yang sedang mengajar para santrinya di kelas, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan
kedatangan seseorang berpakaian lusuh, kumal dan kotor. Akan tetapi Imam Syafi’i langsung
mendekati dan memeluknya. Para santri kaget dan heran melihat perilaku gurunya itu. Mereka
bertanya: “Siapa dia wahai Guru, sampai engkau memeluknya erat-erat. Padahal ia seorang
kumuh, kotor, dan menjijikkan?”
Imam Syafi’i menjawab: “Ia adalah guruku. Ia yang telah mengajariku tentang perbedaan antara
anjing yang cukup umur dengan anjing yang masih kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku
bisa menulis buku fiqh ini.” Sungguh mulia akhlak Imam Syafi’i. Beliau menghormati semua
guru-gurunya, meskipun dari masyarakat biasa.
1/1