Anda di halaman 1dari 4

Nama :Yonathan Sutanto

Kelas :C

NRP :130318032

Jawaban Quiz Week 6

1Benar,karena untuk memastikan dimensi hasil berjalan sesuai dengan tujuan


organisasi,pengendalian manajemen harus dianggap”ketat”dalam sistem hasil control.Namun
setelah mengikuti berbagai diskusi yang menarik dalam kelas dan belajar memposisikan atau dari
sudut pandang Leo,maka sebenarnya kita sebagai atasan atau pihak manajemen tidak perlu
mendesign semua sistem secara tight,justru pada aspek-aspek tertentu kita hanya perlu
menetapkan suatu sistem control yang loose,bahkan no control.Untuk memahami kalimat di
atas,saya mengutip salah satu perkataan Bapak Pontjo yaitu”membunuh semut menggunakan
bom”.Ketika mendengar kutipan tersebut saya berpikir tentu hal tersebut sangat membuang-
buang waktu,tenaga,dan biaya sehingga sangat tidak efisien.Dapat disimpulkan isu control
system tightness akan sangat mempengaruhi control cost nya sehingga sebelum melangkah lebih
jauh,kita harus mengidentifikasi masalah mana yang benar-benar krusial sehingga harus
dilakukan pengendalian yang ketat.Saya juga memiliki pengalaman terhadap isu ini.Pada toko
saya,orang tua saya memiliki aturan yang sangat detail dan terperinci dengan menggunakan
dokumen-dokumen.Namun untuk suatu hal saya kurang setuju dengan aturan yang
ditetapkan.Mengapa demikian?karena saya berpikir bahwa ketika pegawai atau karyawan diatur
sedemikian rupa,maka justru akan melakukan tindakan sebaliknya yaitu justru berusaha mencuri-
curi kesempatan untuk melanggar aturan yang telah dibuat,pada aturan tersebut dituliskan
mengenai penghematan penggunaan air.Menurut saya aturan tersebut kurang relevan terhadap
bidang usaha orang tua saya yaitu kain.Menurut saya untuk mengatasi perilaku karyawan tentang
pemborosan penggunaan air,orang tua saya cukup memberi tahu dan mencontohkan yang benar
tentang penggunaan air yang sewajarnya dan tidak perlu melakukan control sistem yang sangat
ketat.

2.Pemilihan tipe pengendalian akan memberikan dampak yang berbeda bagi perusahaan.Dalam
pengendalian tight sendiri pun terdapat derajat-derajat atau level tightness.Semakin tinggi derajat
tight nya maka semakin lebih memberi jaminan bahwa perilaku karyawan akan berjalan sesuai
dengan kehendak dan aturan perusahaan.Tentu saja pertimbangan antara memilih pengendalian
yang tight atau loose akan memberikan dampak yang berbeda bagi perusahaan karena semakin
tinggi level tight dari sistem pengendalian maka semakin tinggi juga cost yang harus dikeluarkan
dan begitu sebaliknya.Jika kita melihat dari kasus LFPT,terutama perspektif kelompkok saya
menyelesaikan kasus LFPT.Kami menganggap semua sistem,alur,dan karyawan yang terlibat itu
bermasalah sehingga tingkat kecurigaan kami pun semakian meningkat terhdapat berbagai aspek
pada LFPT tanpa dasar yang kurang jelas.Hal ini memicu kami untuk melakukan pengendalian
secara ketat di berbagai aspek tanpa memikirkan cost dan efek sampingnya.Untuk itu,menurut
pandangan saya pribadi,kita harus mampu melakukan identifikasi dan melihat masalah dari
berbagai sudut sehingga kami dapat menyimpulkan dan menggolongkan apakah masalah tersebut
benar-benar termasuk serius yang perlu diatasi dengan sistem pengendalian ketat atau
tidak.Loose control bisa terjadi pada suatu perusahaan dimana setiap karyawan memiliki
kebebasan tersendiri dalam bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan menurut
saya loose control hampir sama dengan no control.Bedanya loose control masih terdapat aturan-
aturan yang bersidat informal dalam menjalankan kegiatan operasional sedangkan no control
berarti benar-benar tidak pihak yang berwenang untuk mengontrol kegiatan.

3.Benar karena perlu kita sadari Sistem Control Management memberikan banyak manfaat dan
dampak positif bagi perusahaan karena dengan danya Sistem Control Manajemen maka
probabilitas karyawan selaras dengan tujuan organisasi akan semakin besar.Namun jika kita
tidak cermat dalam mendesign dan mengimplementasikan hal tersebut maka justru akan
menimbulkan kerugian bagi pihak perusahaan,bahkan bisa saja timbul biaya-biaya tidak
langsung yang lebih besar dari biaya-biaya langsung atas efek samping dari kegagalan dan
ketidakcermatan pengimplementasian Sistem Control Management,untuk itu manajer harus
mampu mendesign dan menyesuaikan Sistem Control Management dengan kegiatan operasional
yang berlangsung.Saya mengambil pelajaran dari kelompok yang maju presentasi.Kelompok
tersebut menyebutkan bahwa untuk mengatasi permasalahan tiket yang tidak ad anomer
kursi,maka mereka akan membeli mesin untuk mengatasinya,selain itu untuk meningkatkan
kenetralan mereka memberikan solusi agar mempekerjakan karyawan dari luar daerah.Sekilas
ketika kita mendengar pernyataan tersebut,kita menganggap bahwa pengendalian tersebut baik
adanya dan memiliki tindakan preventif.Namun jika kita berpikir kritis maka akan timbul direct
cost dan indirect cost dari sistem pengendalian tersebut.Membeli mesin tentu akan memakan
biaya yang sangat besar bagi pihak manajemen,mengingat LFPT berada kondisi finansial yang
kritis dan berada di kota yang kecil dan tentunya memiliki potensi pertumbuhan sales yang
rendah.

4.Konsekuensi :

A,Direct Cost.Sebelum mendesign dan membuat Sistem Control Management,kita harus


mempertimbangkan apakah manfaat yang diterima sebanding dengan cost yang
dikeluarkan.Direct cost sendiri berkatitan langsung dalam perancangan Sistem Control
Management.Contoh : Biaya pembayaran bonus,pemeliharaan staff internal audit,dll.Banyak
perusahaan-perusahaan yang kurang sadar dan kurang memperhitungkan direct cost dan value
added yang mereka terima

B.Indirect Cost.Mungkin manajemen masih bisa memperkirakan dan mengestimasi direct cost
yang berkaitan dengan Sistem Control Manajemen,namun pihak manajemen akan diajak untuk
berpikir lebih keras lagi terhadap efek samping”Indirect Cost”atas Sistem Control Manajemen
yang mereka design.Terkadang indirect cost muncul karena target yang ditetapkan justru
menggiring karyawan melakukan atau menimbulkan indirect cost.Indirect cost sendiri
disebabkan oleh behavioral displacement,gamesmanship,operating delays maupun negative
attitudes.Jika kita berpedoman pada kasus LFPT,banyak kelompok yang hanya memikirkan
solusi melalui Sistem Control Management tanpa memikirkan indirect cost yang akan timbul
termasuk kelompok saya.Dalam salah satu solusi yang kami berikan.kami menyarankan agar
pengukuran kinerja dari karyawan yang mengurusi pop corn dan minuman berdasarkan
kecocokan dengan jumlah yang terjual dan kas yang diterima.Secara tidak langsung kami
menggiring karyawan agar secara”paksa’karyawan harus memberikan hasil yang pas karena
kinerja mereka diukur dari hal tersebut.Tentu karyawan tersebut dapat melakukan tindakan
negative atas target yang kami tetapkan yatu melakukan manipulasi data agar kinerja karyawan
tersebut dinilai baik,namun sebenarnya merugikaan perusahaan secara keseluruhan.Selain itu
ketika segala aspek diatur dengan sistem pengendalian dengan level tight paling tinggi,maka
tentu akan memberikan dampak negative pada lingkungan kinerja sehingga menyebabkan salah
satu efek samping dari indirect cost yaitu negative attitudes,seperti ;karyawan merasa sangat
tidak nyaman dan frustasi atas sistem control tersebut sehingga hal tersebut akan berdampak
pada tingkat keramahan yang ditampilkan karyawan dan akhirnya mereka tidak ramah dalam
melayani customer sehingga customer satisfaction pun menuurun dan hal tersebut akan
mengindikasikan terjadinya lost sales

Anda mungkin juga menyukai