Anda di halaman 1dari 1

Pelayanan Farmasi

Pelayanan farmasi di Puskesmas Janti dibagi menjadi beberapa jenis layanan yaitu pelayanan
untuk pasien lansia, non lansia dan disabilitas netra. Alur pelayanan farmasi meliputi pasien dari poli
membawa resep ke ruang farmasi kemudian resep diletakkan pada kotak penerimaan resep
berdasarkan jenis pasien Lansia (usia > 59 tahun) dan pasien Non Lansia. Resep Lansia akan
dikerjakan terlebih dahulu dilanjutkan resep Non Lansia. Pengkajian resep dan obat dilakukan yaitu
meliputi kelengkapan identitas pasien, kelengkapan identitas dokter, dan kelengkapan administrasi
maupun klinis dari obat. Apabila terdapat ketidakjelasan dalam resep maka Petugas Farmasi akan
menghubungi dokter penulis resep. Setelah pengkajian resep dilakukan pengambilan obat dan
pemberian etiket. Petugas Farmasi melakukan pengecekan ulang pada obat yang telah dikemas dan
dietiketi untuk menghindari kesalahan pemberian obat. Petugas Farmasi melakukan penyerahan
obat dengan memanggil nomor antrian pasien. Petugas Farmasi melakukan pemberian informasi
obat terkait nama obat, jenis sediaan, dosis, cara pakai serta indikasi obat.

Pelayanan farmasi di Puskesmas Janti selama pandemi dibagi menjadi pelayanan farmasi
untuk pasien Non Infeksius dan Pasien Infeksius. Pelayanan pasien Non Infeksius sama dengan
pelayanan farmasi saat sebelum pandemi. Sedangkan pelayanan farmasi Infeksius yaitu resep akan
dibawa oleh petugas dari tempat pemeriksaan ke ruang farmasi kemudian dilakukan pengkajian
resep, pengambilan obat serta pengetiketan obat. Petugas farmasi akan mengantar obat yang telah
disiapkan ke ruang infeksius untuk diberikan ke pasien. Berdasarkan jenis resepnya pelayanan
farmasi dibagi menjadi resep racikan dan non racikan. Standar waktu tunggu pelayanan farmasi
untuk resep racikan adalah kurang dari 15 menit sedangkan non racikan adalah 5 menit.

Anda mungkin juga menyukai