Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RUMKITAL
SAMUEL J. MOEDA
FRAKTUR (ICD 10: T14)

PENGERTIAN Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan


sendi, tulang rawan epifisis baik total maupun parsial

Dibagi menjadi
 Fraktur terbuka
Suatu fraktur yang teredapat hubungan dengan
limgkungan luar melalui kulit sehingga terjadi
kontaminasi bakteri dan dapat menimbulkan infeksi
 Fraktur tertutup
Suatu fraktur yang tidak berhubungan dengan
lingkungan luar
ANAMNESIS Anamnesis yang penting untuk diketahui diantaranya
 Adanya tiwayat trauma (terlihat patah tulang terbuka
pada fraktur terbuka)
 Nyeri
 Sulit digerakan
 Deformitas
 Bengkak
 Perubahan warna kilit
 Gangguan sensibilitas
 Kelemahan otot

PEMERIKSAAN  Pemeriksaan head to toe untuk menilai keseluruhan


FISIK pasien
 Nilai status mental pasien
 Pemeriksaan Fisik
 Look
Ada deformitas jaringan tulang ada luka terbuka
pada fraktur terbuka, tentukan apakah fraktur
terpapar dengan dunia luar atau tidak
 Feel
Teraba deformitas tulang jikda di bandingkan dengan
yang sehat, nyeri tekan bengkak, perbedaan Panjang
aggota gerak yang sakit dengan sisi yang sehat,
Pada fraktur terbuka terdapat luka robekan dan ada
tulang yang menonjol keluar
 Move
Gerakan minimal atau tidak dapat digerakan
spontan.
KRITERIA Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
DIAGNOSIS 1. Anamnesis untuk mengetahui penyebab dari terjadinya
fraktur
2. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan look feel move
untuk menentukan apakah jenis fraktur terbuka atau
tertutup
3. Pemeriksaaan foto polos AP lateral untuk menentukan
jenis dan letak fraktur

Fraktur terbuka terbagi menjadi tiga kelompok (Gustillo-


Anderson)

DIAGNOSIS KERJA  Fraktur terbuka


 Fraktur tertutup
DIAGNOSIS Dislokasi
BANDING
PEMERIKSAAN Pemeriksaan radiologi berupa foto plos AP Lateral
PENUNJANG
PENATALAKSANAA 1. Semua fraktur di kelola secara emergensi dengan
N metode ATLS
2. Lakukan irigasi jika terdapat luka pada fraktur terbuka
 Irigasi dengan cairan NaCL fisiologis secara
mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang
melekat.
 Balut luka untuk menghentukan perdarahan,
pada fraktur fdengan tulang menonjol hindari
untuk memasukan tulang tersebut Kembali
 Pemberian antibiotik sprektum luas
 Penderita dengan fraktur terbuka di berikan
pencegahan tetanus
3. Lakukan imobilisasi fraktur
4. Segera Rujuk
EDUKASI Memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien dan tindak
lanjut dari tindakan yang telah dilakukan, serta pencegahan
agar tidak terjadi komplikasi yang memperburuk.
PROGNOSIS Bonam tergantung kecepatan dan ketepatan Tindakan yang di
lakukan
TINGKAT EVIDENS
TINGKAT
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS
KEPUSTAKAAN 1. IDI. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer. Menteri Kesehat Republik
Indones. 2017;162, 364.
2. American College of Surgeons. Committee on Trauma.
Advanced Trauma Life Support®, ATLS®. Student
Course Manual. Anaesthesia. 2018. 139 p.

Anda mungkin juga menyukai