Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN PRAKTIK PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF

KADER KESEHATAN DESA SIAGA AKTIF

1. Apakah research problem atau tema sentral masalah dari hasil penelitian pada artikel ini?
2. Berikan komentar tentang tujuan penelitian, apa sesuai dengan masalah dan latar belakang
penelitian?
3. Jelaskan dengan mendalam dan lengkap “desain penelitian” pada artikel ini. Jelaskan pula
kekuatan dan kelemahan dari desain ini!
4. Apakah desain penelitian ini sudah sesuai dengan tujuan penelitian yang ditulis pada artikel ini?
Kalau tidak sesuai, desain alternative apakah yang dapat saudara usulkan untuk menjawab
penelitian ini? Sebutkan alas an anda untuk pemilihan desain penelitian tersebut?

Jawaban

1. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional negara untuk
menciptakan masyarakat yang adil dan sehat dan sejahtera. Indikator keberhasilan dari
pembangunan kesehatan adalah dilihat dari jumlah angka kematian ibu dan angka kematian Bayi.
Determinan dari angka kematian baru ditentukan oleh berbagai faktor, dari factor ibu kesiapan
ibu dalam kehamilan, keadaan gizi dan perawatan masa antenatal serta proses persalinan dan
masa pasca persalinan, sedangkan dari factor bayi usia kehamilan, berat badan, kondisi fisik serta
asupan gizi yang tepat, terutama pemberian ASI. Bayi yang mendapat ASI sejak dini akan lebih
sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat sehingga angka kematian dapat
diturunkan. Factor pemberian ASI merupakan satu – satunya nutrisi utama dan pertama yang
dibutuhkan bayi baru lahir seringkali tidak didapatkan bayi. Berdasarkan data dari tingkat
Nasional dan data beberapa kota di Indonesia. Menurut data dari Susenas pada tahun 2016
pencapaian ASI eksklusif sebesar 51,8 %. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2017 menjadi
57,8 %. Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 adalah 54,4 %,
tahun 2018 meningkat sedikit menjadi 54,6%. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal pada
tahun 2017 sebesar 46 %, dan pada tahun 2018 turun menjadi 45,9 %. Berdasarkan survey
pendahuluan di Desa Peron dan Kedungboto terdapat kader 50 orang kader kesehatan. 5 dari 10
orang menyatakan belum memahami tentang pemberian ASI. Karena kurangnya pemahaman dan
pengetahuan kader kesehatan mengenai ASI, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan praktik penyuluhan Asi Ekslusif
Kader Kesehatan di Desa siaga aktif Desa Kedungboto dan Desa Peron Kecamatan Limbangan
Kabupaten Kendal.

2. Tujuan penelitian adalah melihat hubungan antara sikap dengan praktik penyuluhan tentang ASI
eksklusif kader kesehatan desa siaga aktif dengan penurunan angka kematian ibu dan kematian
bayi, sehingga penelitian ini sudah sesuai dengan masalah dan latar belakang penelitian. Karena
masalah keberhasilan program ASI eksklusif tidak hanya tergantung pada ibu menyusui tetapi
juga diperlukan kerja sama secara lintas sector dan terpadu serta adanya peran serta dari
masyarakat. Peran serta masyarakat dalam desa siaga dapat dilakukuan oleh kader kesehatan
terutama yang bertanggung jawab dalam penyuluhan manfaat asi ekslusif. Kader kesehatan
merupakan sosok yang sukarela melayani masyarakat sekitarnya dan dikenal oleh masyarakat
serta memahami kondisi masyarakat disekitar tempat tinggalnya. Tugas kader kesehatan menjadi
mitra bagi tenaga kesehatan dalam membangun desa siaga terutama untuk menurunkan angka
kematian bayi melalui promosi pemberian ASI ekslusif yang nantinya diharapkan dapat menjadi
Indikator keberhasilan dari pembangunan kesehatan adalah dilihat dari jumlah angka kematian
ibu dan angka kematian Bayi.
3. Jenis penelitian adalah dengan observasional, yang bersifat deskriptif analitik. Pendekatan yang
digunakan adalah crosseksional. Penelitian deskriptif memiliki kelebihan yaitu hanya dapat
diperoleh gambaran kejadian penyakit/masalah kesehatan, dapat dipakai untuk membantu
penyusunan suatu perumusan masalah dalam rangka penelitian selanjutnya. Kekurangan studi
deskriptif adalah kurang dapat mendukung untuk menentukan factor yang paling mempengaruhi.
Pendekatan dengan crosseksional memiliki kelebihan mudah, ekonomis, hasil cepat didapat,
dapat meneliti banyak variable sekaligus, kemungkinan subjek “drop out” kecil, tidak banyak
hambatan etik, dan dapat sebagai dasar penelitian selanjutnya.
4. Sudah sesuai, dengan metode deskriptif analitik dapat menganalisa, menggambarkan, dan
meringkas kondisi dan situasi dari data yang dikumpulkan. Pada artikel mengumpulkan data
primer yaitu kuisioner yang diisi oleh responden, setelah diolah data dianalisis dengan analisa
bivariate yang menggunakan analisa inferensial atau uji statistic untuk menguji hubungan antara
pengetahuan dan sikap dengan praktik penyuluhan ASI Eksklusif kader kesehatan desa siaga
aktif. Sebelum dilakukan analisis bivariate terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji
Kolmogorov Smirnov, didapatkan hasil semua data penelitian berdistribusi tidak normal, maka
pengujian hipotesis menggunakan korelasi Rank Spearman. Uji hipotesis penelitian adalah Sikap
kader tentang ASI Eksklusif Pengujian hipotesis penelitian tentang hubungan dengan praktik
penyuluhan ASI eksklusif kader kesehatan desa siaga aktif dengan menggunakan korelasi rank
speramen diperoleh nilai korelasi 0,419 dengan nilai p=0,001 sehingga p < 0,05 artinya ada
hubungan yang signifikan antara sikap dengan praktik penyuluhan ASI Eksklusif kader kesehatan
desa siaga aktif.

Both Ethanol and Ethyl Acetate Curcuma Zedoaraia Extract was Capable of inducing Cells
Death in T47D Cell line Culture

1. Apakah research problem atau tema sentral masalah dari hasil penelitian pada artikel ini
2. Berikan komentar tentang tujuan penelitian, apa sesuai dengan masalah dan latar
belakang penelitian?
3. Apa kesimpulan dari artikel tersebut?

Jawaban:
1. Curcuma zedoaria sudah terbukti dalam memicu apoptosis sell kangker. Ekstraksi
curcuma zedoaria dapat di lakukan mengunakan 2 solvent, yaitu dengan ethanol dan
acetyl acetate. Curcuma zedoaria (CZ) merupakan produk nabati yang terbukti mampu
menginduksi apoptosis pada berbagai sel seperti Daltons Lymphoma Ascites (DLA),
Karsinoma Paru (A549), Karsinoma Nasofaring (KB), Leukemia (K562), dan T47D cell
line. Disisi lain, beberapa bukti menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan etil asetat CZ
terbukti mampu menginduksi apoptosis pada berbagai sel kanker.6-8 Namun zat mana
yang lebih efektif dalam memicu apoptosis sel T47D masih belum jelas.
Curcuma Zedoaria juga dikenal sebagai kunyit putih, famili Zingiberacea mengandung
berbagai unsur kimia seperti seskuiterpen, fenilpropanoid, flavonoid, dan terpenoid.6
Berdasarkan kandungan tersebut, Curcuma zedoaria memiliki beberapa manfaat medis
seperti antioksidan, anti inflamasi, antimikroba, anti- angiogenesis, dan aktivitas
antitumor.9 Di antara komponen kimia ini, polifenol dan flavonoid adalah zat yang paling
menonjol yang digunakan secara luas sebagai kemoprevensi kanker dan terapi adjuvan.
Di Indonesia Curcuma zedoaria telah digunakan secara tradisional sebagai terapi kangker
payudara dan baru-baru ini terbukti mampu menghambat kanker perkembangan sel.
Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa flavonoid telah terbukti mampu
membunuh sel kanker. Penelitian lain yang dilaporkan oleh Lakshmi S, dkk
menunjukkan bahwa ekstrak Curcuma zedoaria yang dimurnikan yang mengandung
Isocurcumenol mampu meningkatkan kapasitas apoptosis di berbagai sel, serta
menghambat perkembangbiakan sel
Selain itu, perlakuan dengan ekstrak etanol CZ pada dosis 300 mg / kg dan 750 mg / kg
berat badan (BB) juga mampu menghambat ekspresi p53 dan H-Ras pada sel kelenjar
susu mutan.6 Selain ekstraksi etanol, flavonoid tanaman juga dapat diekstraksi dan
difraksinasi dengan pelarut etil asetat, menghasilkan penyusun fenolik dan flavonoid
yang tinggi dengan aktivitas antioksidan tertinggi.
Oleh karena itu, peneliti ingin melihat perbedaan dalam potensial efek ekstrak Curccuma
Zedoaraia zat ethanol dan ethyl acetat dalam apoptosis dari T47D cell line.

2. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk Menginvestigasi perbedaan potensial efek zat
ethanol dan ekstrak acetyl curcuma zedoaraia dalam apoptosis sell t47d. sehingga
penelitian ini sudah sesuai dengan masalah dan latar belakang penelitian.

“Curcuma Zedoaria juga dikenal sebagai kunyit putih, famili Zingiberacea mengandung
berbagai unsur kimia seperti seskuiterpen, fenilpropanoid, flavonoid, dan terpenoid.6
Berdasarkan kandungan tersebut, Curcuma zedoaria memiliki beberapa manfaat medis
seperti antioksidan, anti inflamasi, antimikroba, anti- angiogenesis, dan aktivitas
antitumor.9 Di antara komponen kimia ini, polifenol dan flavonoid adalah zat yang paling
menonjol yang digunakan secara luas sebagai kemoprevensi kanker dan terapi adjuvan.
Di Indonesia Curcuma zedoaria telah digunakan secara tradisional sebagai terapi kangker
payudara dan baru-baru ini terbukti mampu menghambat kanker perkembangan sel.
Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa flavonoid telah terbukti mampu
membunuh sel kanker. Penelitian lain yang dilaporkan oleh Lakshmi S, dkk
menunjukkan bahwa ekstrak Curcuma zedoaria yang dimurnikan yang mengandung
Isocurcumenol mampu meningkatkan kapasitas apoptosis di berbagai sel, serta
menghambat perkembangbiakan sel Selain itu, perlakuan dengan ekstrak etanol CZ pada
dosis 300 mg / kg dan 750 mg / kg berat badan (BB) juga mampu menghambat ekspresi
p53 dan H-Ras pada sel kelenjar susu mutan.6 Selain ekstraksi etanol, flavonoid tanaman
juga dapat diekstraksi dan difraksinasi dengan pelarut etil asetat, menghasilkan penyusun
fenolik dan flavonoid yang tinggi dengan aktivitas antioksidan tertinggi.”
3. Pengobatan dengan etanol dan etil asetat curcuma zedoaria. Ekstrak Curcuma Zedoaria
mampu menginduksi apoptosis garis sel T47D. Namun, jumlah apoptosis lebih tinggi
pada etil asetat temulawak dibandingkan ekstrak etanol temulawak.

Anda mungkin juga menyukai