1. Pendahuluan
Dengan meningkatnya perkembangan industri pemakai kaolin di Indonesia
seperti : industri karet, kertas, keramik, pestisida dan lainnya, kebutuhan/
permintaan akan kaolin baik sebagai bahan baku utama maupun pembantu akan
semakin meningkat.
Ditinjau dari segi geologi, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk
dikembangkan menjadi penghasil kaolin terbesar. Sehingga dapat memenuhi
kebutuhan nasional, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan internasional.
2. Geologi
2.1 Mula jadi
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung
dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak
keputihan. Memiliki komposisi hidrous aluminium silikat (2 H 2 O . Al 2 O 3 .2 SiO2)
dengan disertai beberapa material penyerta.
Kaolin terbentuk dari 2 proses geologi, yaitu proses pelapukan dan proses
hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik, dimana mineral-mineral
potasium aluminiums silika dan felspar diubah menjadi kaolin. Proses kaolinasasi
berada pada kondisi tertentu dimana elemen selain silika, aluminium, oksigen
dan hidrogen akan mengalami perpindahan. Persamaannya adalah :
2 KAlSi3 O8 (felspar )+2 H 2 O →
3. Pertambangan
3.1 Eksplorasi
Metode eksplorasi untuk mengetahui cadangan kaolin adalah pengeboran
atau pembuatan sumur uji. Metode eksplorasi yang digunakan dengan cara
pembuatan sumur uji adalah pola empat segi panjang/ bujur sangkar dengan
jarak dari satu titik/ sumur uji satu ke sumur uji berikutnya antara 25-50 meter.
Sedangkan eksplorasi dengan cara pemboran dapat dilakukan dengan
enggunakan alat bor yang dilengkapi bailer (penangkap conto), baik bor tangan
maupun bor mesin.
3.2 Penambangan
Dapat dilakukan dengan metode tambang terbuka maupun tambang
semprot. Pada tambang terbuka, pengupasan tanah penutup dapat dilakukan
dengan alat sederhana secara manual atau mekanis. Sedangkan pada tambang
semprot, endapan kaolin dikupas tanah penutupnya lalu disemprot dengan
menggunakan monitor dimana hasil penyemprotannya berbentuk lumpur yaitu
campuran kaolin dengan air. Kemudian lumpur tersebut dipompakan ke tempat
pengolahan melalui pipa.
3.3 Pengolahan
Ditujukan untuk membuang tailing seperti pasir kuarsa, mineral oksida besi,
oksida titanium, dan mika. Pengolahan kaolin juga ditujukan untuk mendapatkan
butir-butir halus, tingkat keputihan tinggi, kadar air tertentu, PH tertentu dan sifat
lainnya.
Proses pengolahan bergantung pada jumlah, jenis mineral pengotornya,
dan spesifikasi penggunaannya.
Sudrajat, Adjat, Darsa Permana, Harta Haryadi, M. Arifin, Mulyono HP, Ridwan
Saleh, Suhendar, Supriatna Suhala, Toton Sentana Kunrat, Triswan
Suseno, Yudi Mandalawanto, 1997, “Bahan Galian Industri”, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral.