TINJAUAN KASUS
No Registrasi :535542
Ruangan/Kamar :Delima
A. Pengkajian
1. Boidata
a. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny.D
Tgl Lahir : 24 Januari 2018
Jam : 19.35
Jenis kelamin : Prempuan
Berat Badan : 2000 gr
b. Identitas Ibu
Nama : Ny. D
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Golongan Darah :O
Alamat : Jl. Teluk Ambon
Agama : Islam
c. Identitas Ayah
Nama : Tn. A
Umur : 39 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Sopir
Suku/Bangsa : Jawa
Golongan Darah :-
Alamat : Jl. Teluk Ambon
Agama : Islam
16
2. Riwayat Persalinan
a. G2 P2 A0
b. Lamanya Persalinan
Kala I : 4 jam
Kala II : 1 jam 10 menit
Kala III : 15 menit
Jumlah : 5 jam 25 menit
5. Pemeriksaan Fisik
a. APGAR SCORE : 2/4
17
Rangsangan
jumlah 2 4
b. Keadaan umum : lemah
c. Antroprometri
BB sekarang : 2000 gr
Panjang Badan : 45 cm
Lingkar Lengan : 6 cm
Lingkar Dada : 29 cm
d. Tanda-Tanda Vital
Suhu : 35,0°c
Pernafasan : 20 x/menit
HR : 75x/menit
e. Head To Toe
1. Kepala : kepala bayi normal seperti pada bayi
umumnya
2. Mata : kedua mata tampak simetris, iskor,
3. Mulut : tidak ada kelainan, namun terdapat cairan
pada mulut
4. Hidung : terdapat sedikit cairan pada hidung
5. Telinga : terlihat simetris antara kanan dan kiri, tidak
kelainan
6. Leher : tidak ada kelainan pada leher
7. Dada : tampak simetris, tidak terjadi pergerakan
dinding dada
8. Abdomen : tidak adaa kelainan
9. Punggung : tidak ada kelainan pada punggung dan
tulang vertebra
10. Ekstremitas : tidak terlihat pergerakan aktif
11. Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak ada
kelainan
12. Anus : terdapat anus
f. Refleks Reflex
1. Moro : bayi mengalami asfeksia sedang
2. Rooting :-
3. Walking :-
4. Grafhs/Plantars :-
5. Sucking :-
18
Asi Ibu belum keluar
2. Eliminasi
BAB : Setelah 24 jam pertama frekuensi 1 kali dengan warna
keitaman
BAK : bayi baru 1 kali BAK setelah 4 jam pertama setelah
persalinan
3. Istirahat Tidur
Bayi : bayi sedang dalam masa perawaatan, di masukan ke
incubator dan di rawat di ruang perinatologi
h. Data Penunjang :-
i. Pengobatan/terapi : Vitamin K
j. Data Fokus
Data Subjekttif :-
Data Objektif :
- pernafasan melemah
- bayi tampak kebiruan atau sianosis
- ekspansi dada berkurang
- pernafasan 20 x/menit
- terpasang O2
- bayi tidak menangis saat lahir
- HR 75x/menit
- APGAR SCORE 2/4
- Suhu 35,0°c
- Warna air ketuban kehijauan
- Bayi mengalami asfeksia sedang dengan nilai apgar score
- Berat badan 2000 gr
- Usia kehamilan 28 minggu
- Ketuban pecah dini
- Warna kulit bayi kebiruan
19
6. Analisa Data
20
8. Rencana Keperawatan
21
2. 24-01- Hipotermi Setelah dilakukan 1. Hindari bayi
2018 berhubunga asuhan keperawaatan dari suhu
n dengan selama 3x24 jam di yang dingin
temperatur harapakan masalah dan
atau suhu hipotermi atau ketidak tempatkan
lingkungan seimbangan suhu pada
yang rendah tubuh dapat teratasi lingkunga
dengan KH : yang hangat
1. Temperature 2. Monitor
badan dalam gejala yang
batas normal berhubunga
2. Tidak terjadi n dengan
distress hipotermi
pernafaasan perubahan
3. Tidak terjadi warna kulit
sianosis dll
3. Kaji tanda-
tanda vital
setiap 2 jam
sekali
4. Observasi
adanya
bradikardi
5. Kaji status
pernafasan
3. 24-01- Resiiko Setelah dilakukan 1. Monitor
2018 infeksi asuhan keperawaatan tanda
berhubunga selama 3x24 jam di dangejala
n dengan harapakan masalah infeksi
ketuban resiko infeksi dapat sitemik dan
pecah dini teratasi dengan KH : local
1. Tidak terdapat 2. Monitor
tanda-tanda kerentanan
infeksi terhadap
infeksi
3. Pertahankan
teknik
asepsis pada
pasien yang
beresiko
4. Batasi
pengunjung
22
9. Catatan Perkembangan
23
2 24-01-2018 1. Hindari bayi dari S:-
suhu yang dingin
dan tempatkan pada O:- Klien (bayi)
lingkunga yang Terpasang bedong
hangat - Apgar
Score(A/S) 5/6
2. Memonitor gejala - RR: 48x/Menit
yang berhubungan - Nadi:
dengan hipotermi 100x/Menit
perubahan warna - S: 34,8oc
kulit dll - Terpasang
O22liter
3. Mengkaji tanda-
tanda vital setiap 2 A :Masalah
jam sekali Hipotermi teratasi
sebagian
4. Mengobservasi
adanya bradikardi P :Lanjutkan
intervensi
5. Mengkaji Kaji
status pernafasan 3. Mengkaji tanda-
tanda vital setiap
2 jam sekali
4.Mengobservasi
adanya bradikardi
5.Mengkaji Kaji
status pernafasan
3. Mempertahankan
teknik asepsis pada P:
pasien yang
beresiko
4. Membatasi
pengunjug
24
BAB IV
ANALISIS JURNAL PENGARUH TERAPI PIJAT TERHADAP
PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI
Hasil dan pembahasan hasil dalam penelitian ini di dapatkan hasil yang signifikan
dimana ada hubungan pengaruh terapi pijat terhadap peningkatan berat badan
bayi.
25
Kesimpulan :
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi pijat berpengaruh terhadap
peningkatan berat badan bayi yang dilakukan sendiri oleh ibu. Manfaat lain
setelah dilakukan pemijatan membuat bayi nyaman (relaksasi) dan mengantuk
(cepat tertidur). Kebanyakan bayi tidur dalam waktu lama setelah pemijatan.
Selain lama, bayi tidur lebih lelap (tenang), tidak rewel, pola tidur lebih baik dan
meningkatkan kesiagaan saat bangun. Sedangkan manfaat lainnya yang dirasakan
oleh ibu yaitu bayi lebih kuat menyusu kepada ibunya, terjalin bonding
attachment lebih dekat antara ibu dan bayi.
Saran:
Aplikasi pada bidang keperawatan dala penelitiaan adalah pijat bayi baru lahir
terhadap bonding attachment yang dilakukan 2 kali sehari selama 15 menit,
didapatkan peningkatan bonding attachment ibu terhadap bayi setelah di
intervensi pada kelompok yang melakukan pijat bayi, dimana penilaian bonding
26
attachment dilihat dari tingkah laku ibu saat menyusui bayinya dan bisa di
terapkan usia 1 sampai dengan 6 bulan merupakan tahap usia yang sangat
penting bagi bayi, karena pada usia ini bayi memerlukan makanan yang bergizi
tinggi untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangannya secara
optimal.
27
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui
jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis
kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Pijat bayi baru lahir terhadap bonding attachment yang dilakukan 2 kali sehari
selama 15 menit, didapatkan peningkatan bonding attachment ibu terhadap
bayi setelah di intervensi pada kelompok yang melakukan pijat bayi, dimana
penilaian bonding attachment dilihat dari tingkah laku ibu saat menyusui
bayinya dan bisa di terapkan usia 1 sampai dengan 6 bulan merupakan tahap
usia yang sangat penting bagi bayi, karena pada usia ini bayi memerlukan
makanan yang bergizi tinggi untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya secara optimal.
28
DAFTAR PUSTAKA
29