Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ELECTRIK LOGGING

DISUSUN OLEH:

- Maeli konita (193210417)


- Muhammad saputra (193210517)
- Muhammad purnama (193210490)
- Yonefri (193210519)

DOSEN PEMBIMBING :

Fitrianti, ST., MT

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

FAKULTAS TEKNIK PERMINYAKAN

TA 2020/2021
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................1
BAB I............................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................2
B. TUJUAN............................................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Pengrtian electrik logging.................................................................................................................3
2.2 Sifat Listrik Batuan............................................................................................................................4
2.3 Tahanan Jenis Batuan.......................................................................................................................5
2.4 jenis jenis electrical logging...............................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya,
kami dapat menyusun makalah kami yang berjudul “Electrik logging” dengan lancar.

Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah
geomigas. Rasa terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat kepada Ibuk Fitrianti
selaku pembimbing materi dalam pembuatan makalah ini, serta semua pihak yang telah
mendukung dalam penyusunan karya tulis ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang materi ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dengan keterbatasan yang
kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini.
Pekanbaru, 19 mei 2021

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Well Logging merupakan metode pengukuran parameterparameter fisika, dalam lubang


bor, yang bervariasi terhadap kedalaman sumur. Hasil analisis data log sumur dapat digunakan
untuk mengetahui karakteristik reservoar (segi porositas, saturasi air, dan permeabiltas) yang
digunakan antara lain untuk menentukan arah eksplorasi dan produksi selanjutnya
Air tanah merupakan sumber daya air baku yang paling banyak digunakan oleh
penduduk, baik di desa maupun perkotaan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Beberapa
daerah akuifer dangkal (akuifer bebas) yang dapat dieksploitasi dengan sumur gali tidak
dijumpai atau dijumpai sangat terbatas sehingga sumur menjadi kering pada musim kemarau.
Dalam kondisi demikian maka dilakukan pemboran sumur dalam hingga mencapai akuifer dalam
(akuifer tertekan) untuk mendapatkan air tanah tersebut. Dalam hal eksploitasi air tanah dengan
sumur bor dalam, keadaan menjadi lebih rumit dengan biaya yang lebih mahal dibandingkan
dengan pembuatan sumur gali. Metode pengukuran electrical logging sistem potensial dan
tahanan jenis (resistivitas) merupakan salah satu metode geofisika yang biasa digunakan untuk
melihat potensi penyebaran lapisan tanah dan atau batuan secara vertikal yang merupakan
lapisan pembawa air tanah (akuifer) atau bukan lapisan pembawa air. Pengukuran dengan
electrical logging dimungkinkan karena lapisan batuan yang terisi oleh air mudah mengalirkan
arus listrik atau bersifat konduktif dan mempunyai nilai potensial yang dialirkan (Ilyas, 2009).

B. TUJUAN

1. Mengenal electric logging


2. Jenis electric logging
3. Mengtahui lithology bawah permukaan serta ketebalan formasi
4. Pernsip dari Log SP dan Log Resistivitas

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengrtian electrik logging

Electrical well logging merupakan suatu metode geofisika untuk mengetahui jenis
lapisan-lapisan batuan pada dinding bor yang tujuanya adalah untuk menentukan lapisan
mana yang merupakan akuifer, jumlah lapisan yang merupakan akuifer dan ketebalan
lapisan akuifer tersebut, agar pemasangan saringan pada konstuksi sumur menjadi tepat
dan efisien.

Beberapa daerah akuifer dangkal (akuifer bebas) yang dapat dieksploitasi dengan
sumur gali tidak dijumpai atau dijumpai sangat terbatas sehingga sumur menjadi kering
pada musim kemarau. Dalam kondisi demikian maka dilakukan pengeboran sumur dalam
hingga mencapai akuifer dalam (akuifer tertekan) untuk mendapatkan air tanah tersebut.
Dalam hal eksploitasi air tanah dengan sumur bor dalam, keadaan menjadi lebih rumit
dengan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan pembuatan sumur gali.

Metode pengukuran Electrical Logging sistem potensial dan tahanan jenis (resistivitas)


merupakan salah satu metode geofisika yang biasa digunakan untuk melihat potensi
penyebaran lapisan tanah atau batuan secara vertikal yang merupakan lapisan pembawa
air tanah (akuifer) atau bukan lapisan pembawa air (Umar dan Setiawan, 2017). Pengukuran
dengan Electrical Logging dimungkinkan karena lapisan batuan yang terisi oleh air
mudah mengalirkan arus listrik atau bersifat konduktif dan mempunyai nilai potensial
yang dialirkan (Ilyas, 2009).

Prinsip dasar metode tersebut adalah mengukur parameter sifat-sifat fisik dari
suatu batuan pada setiap kedalaman secara kontinyu dari sumur pemboran. Adapun sifat-
sifat fisik yang dapat diukur adalah potensial listrik batuan, tahanan jenis batuan,
radioaktivitas, kecepatan rambat gelombang elastis, kerapatan formasi (densitas), dan
kemiringan lapisan batuan, serta kekompakan formasi yang kesemuanya tercermin dari
lubang bor.

2.2 Sifat Listrik Batuan

Metode geolistrik adalah salah satu metode geofisika untuk menyelidiki keadaan
batuan di bawah permukaan, berdasarkan sifat listriknya. Pengukuran geolistrik
berdasarkan kepada sumber listriknya dikelompokkan menjadi 2 (dua), ialah :

4
1) Sumber listrik alami yang terdapat di bumi (pasif), seperti pengukuran
potensial diri (self potential).
2) Sumber listrik buatan (aktif), seperti pengukuran tahanan jenis dan
elektromagnit.

Sedangkan berdasarkan kepada sifat fisik kelistrikan lainnya dari batuan,


dikelompokkan menjadi 3 (tiga) ialah :

1) Aktifitas elektrokimia yang terjadi akibat cairan bercampur dengan


batuan, seperti yang terjadi pada potensial-diri batuan.
2) Sifat menahan dan menghantarkan arus listrik dari sumber listrik
buatan, seperti tahanan jenisnya (resistivity) dan daya hantarnya
(conductivity).
3) Kekuatan sifat induksi medan listrik atau konstanta dielektrik, seperti
pengukuran listrik magnit (elektromagnit).
Setiap materi/benda disusun oleh kumpulan sejumlah atom atau
molekul terdiri dari inti positif (+) yang dikelilingi oleh elektron
bermuatan negatif (-). Pada materi/benda yang padat, cair dan gas
terjadi interaksi antar atom, yang menyebabkan elektron menjadi
bebas.
Materi/benda yang banyak elektron bebas disebut pengantar arus
listrik (konduktor), yang sedikit mengandung elektron bebas disebut
penahan (isolator). Arus listrik dalam batuan mengalir secara hantaran
elektronik, elektrolit (ionik) dan pengarahan (polarisasi) dielektrik
yang terjadi umumnya pada konduktor batuan yang buruk.

2.3 Tahanan Jenis Batuan

Besarnya nilai tahanan jenis batuan, bisa berbeda dalam satu lapisan batuan.
Hasil pengukuran tahanan jenis di laboratorium, tidak sama dengan hasil di lapangan
yang tergantung dari kondisi batuan itu berada. Perkiraan beberapa nilai tahanan jenis air
(Tabel 1), merupakan acuan untuk interpretasi data hasil pengukuran geolistrik. Selain
itu, perlu juga diketahui tentang kondisi struktur geologinya, jenis batuan dan cara
terdapatnya air tanah.
Pada dasarnya hubungan antara besarnya nilai tahanan jenis dengan macam
batuan dapat dipengaruhi oleh :
1. Batuan sedimen yang lepas akan mempunyai nilai tahanan jenis yang
lebih rendah dibandingkan dengan batuan sedimen yang kompak.
2. Batuan beku akan mempunyai harga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan batuan sedimen yang kompak.

5
3. Batuan yang mengandung air akan lebih rendah dibandingkan dengan
batuan yang tidak mengandung air, dan lebih rendah lagi jika air yang
dikandungnya mempunyai kadar garam yang tinggi.
4. Tahanan jenis batuan bervariasi dari suatu tempat ke tempat lain,
tergantung kondisi geologi setempat.
5. Tahanan jenis batuan dapat berbeda menyolok, tidak saja dari satu
lapisan ke lapisan yang lain, tetapi juga dalam satu lapisan batuan.
6. Porositas, permeabilitas, salinitas, kandungan air, mempengaruhi nilai
tahanan jenisnya.

Besaran resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya


dibuat dalam skala logarithmic dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter.

6
2.4 jenis jenis electrical logging

Berikut ini yang merupakan Electrical Logging yaitu :


- Log Resistivitas
Adalah suatu alat yang dapat mengukur tahanan batuan formasi beserta isinya. Tahanan
ini tergantung pada porositas efektif, salinitas air, formasi dan banyaknya hidrokarbon
dalam pori-pori batuan (Harsono, 1997).

Setiap material jika diberikan arus listrik akan mempunyai tahanan yang berbeda-beda.
Suatu batuan memiliki jenis batuan yang berbanding terbalik dengan daya
penghantarnya. Dalam hal ini, jika suatu batuan memiliki tahanan jenis besar maka
batuan tersebut mempunyai daya hantar yang kecil begitupun sebaliknya, sehingga kita
dapat mengetahui kandungan fluida yang berada didalam batuan tersebut. Tahanan jenis
batuan berbanding terbalik dengan daya hantarnya (konduktivitasnya), jika tahanan jenis
batuannya besar maka batuan tersebut yang kecil (Munadi, 2001).

Resistivitas formasi diukur dengan mengirinkan arus listrik ke dalam formasi dan
mengukur kemudahan aliran listrik melalui batuan formasi tersebut atau untuk mengukur
seberapa besar arus listrik menginduksi ke dalam formasi. Resistivitas formasi
bergantung pada resistivitas air formasi, banyaknya air yang terdapat pada formasi, dan
struktur geometri pori – pori batuan. Untuk batuan yang permeabel, resistivitas batuan
dipengaruhi oleh jenis batuan serta fluida pengisi pori batuan tersebut. Resistivitas
formasi biasanya berkisar antara 0,2 sampai 1000 ohm. Log resistivitas biasanya
ditampilkan pada track 2 dalam kurva log dengan digabungkan dengan beberapa log
lainnya (composite log).

Berdasarkan jangkauan pengamatannya, log resitivitas dapat dibedakan menjadi


beberapa tipe, yaitu :

1. Shallow Investigation, yaitu pengukuran dengan jangkauan dekat. Hal ini


dilakukan untuk mengukur harga resistivitas di daerah flushed zone (Rxo).
2. Medium Investigation, yaitu pengukuran dengan jangkauan sedang. Hal
ini dilakukan untuk mengukur harga resistivitas di daerah transition zone
3. Deep Investigation, yaitu pengukuran dengan jangkauan dalam. Hal ini
dilakukan untuk mengukur harga resistivitas formasi yang berada di
daerah uninvaded zone.

7
Gambar dibawah ini menunjukkan contoh interpretasi HC-Water Contact dari resistivity
log.

Gambar di bawah ini menunjukkan respon resistivity log untuk shallow, medium dan deep
penetration. Lihat respon pada interval reservoir-batupasir (low gamma ray, low SP), besaran nilai
resistivitas untuk ketiga jenis penetrasi ini menunjukkan nilai yang tinggi yakni > 100 Ohm-meter yang
menunjukkan bahwa reservoir tersebut mengandung hidrokarbon. Selanjutnya, terlihat bahwa shallow
resistivity lebih tinggi dari medium dan medium lebih tinggi dari deep penetration.

8
Resistivity log memiliki kegunaan lain yakni untuk mendeterminasi tingkat saturasi air
(Water Saturation). Semakin tinggi saturasi air maka resistivity akan semakin rendah. Prediksi
Water Saturation dari Resistivity log dapat dilakukan dengan berbagai algoritma diantaranya
Persamaan Archie berikut:

- Log SP (Spontaneous Potential)


Adalah rekaman perbedaan potensial listrik antara elektroda
dipermukaan dengan elektroda yang terdapat di lubang bor yang bergerak naik
dan turun. Supaya SP dapat berfungsi maka lubang harus diisi oleh lumpur

9
konduktif (Haryoko, 2003).

Pengukuran di mulai dari dasar lubang bor hingga kepermukaan tanah.


Pengukuran dilakukan pada tiap meter hingga mencapai permukaan tanah. Tiap
meter akan diukur nilai potensial dan resistivitasnya, baik itu Short Resistivity
maupun Long Resistivity sehingga didapatkan informasi tentang nilai resistivitas
dan potensial lapisan tiap meter. Nilai potensial dan resistivitas baik itu short
resistivity maupun long resistivity yang didapatkan dari pengukuran dicatat pada
tabel catatan lapangan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Setelah itu dianalisis,
maka didapatkan nilai resistivitas dan potensial dari dasar sumur hingga ke
permukaan tanah (Darwis, 2010)

Kegunaan Log SP
Pada aplikasinya log SP digunakan sebagai berikut (Fajar, 2010):

1. Untuk identifikasi zona yang permeable


2. Analisis fasies dan korelasi
3. Menentukan nilai resistivitas air formasi, Rw
4. Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih / sebagai clay indicator
5. Sebagai reference kedalaman untuk semua log

Kelebihan dan kekurangan Log SP

Log SP memiliki kelebihan sebagai berikut :

1. Bereaksi hanya pada lapisan permeable 


2. Mudah pengukurannya
3. Sebagai indicator lapisan permeable dan non permeable 
4. Dapat menentukan batas antara lapisan permeable dan non permeable

Sedangkan kekurangan dari log SP yaitu :

1. Tidak bekerja pada oil base mud


2. Tidak bereaksi bila Rmf = Rw
3. Dapat terpengaruh arus listrik
4. Tidak berfungsi baik pada formasi karbonat

10
Sp log diukur dengan satuan millivolts (mV). Log ini terdiri dari dua buah
elektroda. Satu buah elektroda yang dapat bergerak bebas dan berpindah – pindah
(Recording Electrode), ditempatkan di dalam sumur. Lalu elektroda yang lainnya
yang tidak bisa bergerak bebas (Ground Electrode), diletakkan di atas permukaan
biasanya di dekat kolam lumpur. Karena perbedaan letak elektroda ini, SP log
juga disebut sebagai log yang merekam perbedaan potensial yang ada diantara
elektroda yang diam yang dipasang di atas permukaan dengan elektroda yang
bergerak bebas di dalam lubang bor.

Defleksi pada kurva SP menunjukkan arus listrik yang mengalir pada


lumpur di dalam lubang bor. Arus SP ini disebabkan oleh adanya gaya listrik di
dalam formasi yang berasal dari energi elektrokinetik dan elektrokimia. SP Log
tidak dapat digunakan untuk merekam dalam lubang yang berisi dengan lumpur
non – konduktif karena lumpur – lumpur yang termasuk dalam kategori tersebut
tidak dapat memberikan kontinuitas arus listrik antara elektroda SP dan batuan
formasi. Selain itu apabila resistivitas filtrat lumpur pengeboran dan resistivitas
air formasi hampir sama, maka defleksi SP akan menjadi kecil dan kurva yang
dihasilkan akan lebih rata.

Kurva SP sangat sensitif terhadap salinitas air dan filtrat lumpur


pengeboran. Jika salinitas air formasi lebih besar dari salinitas filtrat lumpur,
maka defleksi kurva SP akan ke arah kiri (defleksi negatif). Sedangkan apabila
salinitas filtrat lumpur pengeboran lebih besar dibandingkan salinitas air formasi,
maka defleksi kurva SP akan ke arah kanan (defleksi positif). Pada lapisan
formasi yang permeabel, kurva akan menunjukkan penyimpangan ke kiri (negatif)
dari shale baseline. Pada lapisan yang cukup tebal, defleksi ini akan cenderung
konstan yang dapat didefinisikan sebagai sand baseline. Pada lapisan shale,
defleksi kurva.

biasanya didefleksikan sebagai garis lurus pada log, yang biasa disebut
dengan shale baseline. Defleksi pada kurva SP tidak pernah tajam saat melewati
dua lapisan yang berbeda, tapi selalu memiliki sudut kemiringan. Jika pada
lapisan permeabel yang cukup tebal, kurva log SP mendekati konstanta nilai
maksimum (SSP). Defleksi pada kurva SP merupakan pengukuran perbedaan
potensial listrik dalam lubang bor karena arus SP. Total potensi arus listrik filtrat
lumpur terhadap semua perbedaan potensi listrik dalam batuan formasi disebut
Statis SP atau SSP. Bentuk kurva dan besarnya defleksi SP tergantung pada
beberapa faktor yaitu :

a) Rasio dari filtrasi lumpur dengan resistivitas air (Rmf/Rw) 


b) Ketebalan (h) dan resistivitas formasi (Rt) dari lapisan permeabel
c) Resistivitas dari lumpur (Rm) dan diameter lubang bor (Dh)

11
Fungsi utama dari SP log adalah untuk menentukan lapisan mana yang
permeable dan mana yang impermeable, membedakan lapisan shally dan non –
shally, mencari batas – batas korelasi lapisan, serta dapat digunakan untuk
menentukan harga dari resistivitas air formasi (Rw). Dalam penggunaannya,
kurva log SP dan umunya dicatat pada track 1 bersamaan dengan kurva GR log.
Dan pada kondisi di lapangan SP dan GR log sering digunakan bersamaan dengan
log resistivitas dan log porositas.

SP log pada lapisan permeabel bergantung pada beberapa hal, yaitu


sebagai berikut :

a) Kadar garam lumpur dan air formasi


b) Ketebalan lapisan porous
c) Adanya minyak atau gas mengurangi amplitudo kurva SP log
d) Keserpihan lapisan porous

Pada penggunaan secara kuantitatif perlu dilakukan koreksi defleksi terhadap


keadaan statik ( Static Spontaneous Potential) (Rider, 2002). SSP adalah nilai defleksi
maksimum yang dapat dicapai.

Perhitungan Rw secara matematis diawali dengan mengambil nilai defleksi maksimum SP


sebagai zona bebas shale, lembab dan permeabel. Selanjutnya dilakukan perhitungan temperatur
formasi pada kedalaman nilai SP maksimum.

12
Tf : Temperatur formasi
BHT : Temperatur lubang bor
TD : Kedalaman total
FD : Kedalaman formasi
ASMT : Rata-rata temperatur permukaan tahunan

Selanjutnya Rmf dikonversi dari temperatur yang terukur di permukaan ke tempaeratur formasi

Rmf : Rmf pada temperatur formasi (ohm-m)


Rmfsur
: Rmf pada temperatur terukur (ohm-m)
f
Tsurf : Temperatur Rmf terukur (oF)

Dari nilai Rmf yang didapatkan dicari resistivitas air formasi yang sebanding (Rwe)

Rwe dikonversi ke Rw, yaitu nilai resistivitas air pada temperatur formasi

Log SP dapat digunakan untuk menghitung volume shale pada zona permeabel dengan
persamaan berikut (Asquith & Krygowski, 2004)

atau 

Dimana,

Vshale : Volume shale

13
: pseudostatic spontaneous potential ( SP maksimum untuk
PSP
formasi shaly

SSP :static spontaneous potential (SP maksimum untuk clean sand )

SPshale :nilai SP pada shale (biasanya diasumsikan sebagai 0)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Well Logging merupakan metode pengukuran parameterparameter fisika,


dalam lubang bor, yang bervariasi terhadap kedalaman sumur.
2. Electrical well logging merupakan suatu metode geofisika untuk mengetahui
jenis lapisan-lapisan batuan pada dinding bor.
3. tujuanya adalah untuk menentukan lapisan mana yang merupakan akuifer,
jumlah lapisan yang merupakan akuifer dan ketebalan lapisan akuifer tersebut,
agar pemasangan saringan pada konstuksi sumur menjadi tepat dan efisien.
4. Log Resistivitas Adalah suatu alat yang dapat mengukur tahanan batuan
formasi beserta isinya. Tahanan ini tergantung pada porositas efektif, salinitas
air, formasi dan banyaknya hidrokarbon dalam pori-pori batuan (Harsono,
1997).
5. Log SP (Spontaneous Potential) Adalah rekaman perbedaan potensial listrik
antara elektroda dipermukaan dengan elektroda yang terdapat di lubang bor
yang bergerak naik dan turun. Supaya SP dapat berfungsi maka lubang harus
diisi oleh lumpur konduktif (Haryoko, 2003).

14
DAFTAR PUSTAKA

Sri M. Yuningsih, Adang S. Soewaeli.( Mei 2009). MENENTUKAN KEDALAMAN DAN


KETEBALAN AKUIFER DENGAN METODE LOGGING TAHANAN JENIS PADA
WAKTU PENGEBORAN AIR TANAH, JSDA Vol. 5, No. 1

http://repository.trisakti.ac.id/usaktiana/digital/00000000000000073309/2014_TA_TM_0710914
3_4.pdf

http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2009/02/resistivity-logging.html

Syarifullah Bundang, Busthan Azikin, Sultan. (oktober 2020). KORELASI DATA GEOLISTRIK
DAN ELECTRICAL LOGGING UNTUK ANALISIS KETEBALAN LAPISAN BATUAN
PIROKLASTIK DI DESA WATANG PULU, KECAMATAN SUPPA, KABUPATEN
PINRANG, jurnal Geocelebes Vol. 4 No. 2, Oktober 2020, 134 – 143

https://komunitaspetroleum.blogspot.com/2017/12/log-sp-spontaneous-potential.html

15

Anda mungkin juga menyukai