Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ISOMERI STRUKTUR, TATA NAMA DAN

ALKANA

DISUSUN OLEH:

- Muhammad Purnama 193210490

DOSEN PEMBIMBING :

Bapak Muhammad Khairul Afdhol, ST., MT

DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
ISOMER STRUKTUR..................................................................................................................................5
TATA NAMA ORGANIK BERKEMBANG.....................................................................................................6
ALKANA...................................................................................................................................................7
Sumber hidrokarbon................................................................................................................................9
LIPID........................................................................................................................................................9
LATIHAN....................................................................................................................................................14
BAB III........................................................................................................................................................16
PENUTUP...................................................................................................................................................16
KESIMPULAN.........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................17

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya,
saya dapat menyusun makalah kami yang berjudul “ISOMERI STRUKTUR, TATA NAMA DAN
ALKANA” dengan lancar.

Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas Kimia Dasar II. Rasa terima
kasih saya tidak terkirakan kepada yang terhormat Bapak Muhammad Khairul Afdhol selaku
pembimbing materi dalam pembuatan makalah ini, serta semua pihak yang telah mendukung
dalam penyusunan karya tulis ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Harapan saya bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang ISOMERI.

saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dengan keterbatasan yang
kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini.

                                                                          Pekanbaru, 28 Feb 2021


                                                                                          

Penulis

                                        
                                        
       

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kimia Organik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang berpijak pada premis
tunggal, bahwa “perilaku kimia ditentukan oleh struktur molekul” (Morrison & Boyd, 2002).
Molekul digambarkan dalam struktur tiga dimensi. Atas dasar inilah, dalam pembelajaran
kimia organik dari tingkat dasar hingga lanjutan, seyogyanya mengeksplorasi hubungan
mendasar antara struktur tiga dimensi molekul dengan sifat-sifatnya. Sifat yang dipelajari
meliputi sifat fisik, sifat kimia, maupun aktivitas biologisnya (Hehre, Nelson, & Shusterman,
1998).

1.2 Tujuan dan Manfaat


- Tujuan:
1. Menjelaskan dan mendeskripsikan konsep isomer

- Manfaat:

1. Untuk dijadikannya sebuah referensi ISOMERI STRUKTUR, TATA NAMA DAN ALKANA

3
BAB II

PEMBAHASAN
Isomeri adalah gejala atau peristiwa terdapatnya beberapa senyawa berbeda yang
mempunyai rumus molekul sama. Senyawa-senyawa yang berisomeri dikatakan merupakan
isomer satu sama lain. Fenomenaterdapatnya tiga senyawa berbeda, yaitu 1-butanol
(CH3CH2CH2CH2OH),2-butanol (CH3CHOHCH2CH3) dan dietileter (CH3CH2OCH2CH3)
yangmempunyai rumus molekul sama, yaitu C4H9O, merupakan gejala isomeri.

ISOMER STRUKTUR
Seperti namanya, isomer struktur, terjadi karena perbedaan susunan ikatan struktur
antaratom maupun gugus fungsi di dalam suatu molekul. Isomer struktur ini dibagi menjadi 3
jenis: isomer rangka, isomer posisi, isomer gugus fungsi.

A. Isomer rangka

Dari namanya, udah jelas kalau yang membedakan dari dua senyawa ini adalah kerangkanya.
Biasanya, terjadi antarsenyawa rantai lurus dan senyawa yang memiliki cabang.

Butana, misalnya, yang mempunyai rumus


kimia C4H10.

Senyawa sebelah kiri adalah n-butana,


bentuk kerangkanya lurus-lurus sajja.
Sementara sebelah kanan ada cabangnya,
yaitu 2-metilpropana. Meskipun begitu,
mereka berasal dari rumus kimia yang sama, yaitu C4H10. Jumlah C-nya sama-samma 4, dan H-
nya sama-sama 10.

A. Isomer posisi.

Kalau isomer rangka adalah bentuk dari kerangka yang berbeda, pada isomer posisi, yang
membedakannya adalah posisi dari gugus fungsi. Ingat ya, hanya posisinya yang berbeda. Bukan
gugus fungsinya. Salah satu cirinya, isomer ini hanya terjadi pada senyawa hidrokarbon tak
jenuh (alkena dan alkuna).

Dari gambar disapingbkita bisa liat


walaupun sama-sama pentana, tapi ada
perbedaan di posisi. Meskipun sama-sama
punya rumus C4H8, dia bisa menjadi 2
senyawa, yaitu 1-butena, dan 2-butena.

4
C. ISOMER GUGUS FUNGSI

Isomer gugus fungsi adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama, tapi
atom-atomnya terhubung dengan cara lain, sehingga
membentuk gugus fungsinya berbeda.

Contohnya, senyawa propuna (C3H4) memiliki isomer


gugus fungsi yaitu propuna dan 1,2-propadiena.

TATA NAMA ORGANIK BERKEMBANG


Tatanama organik atau lengkapnya tatanama IUPAC untuk kimia organik adalah suatu
cara sistematik untuk memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International
Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Idealnya, setiap senyawa organik harus
memiliki nama yang dari sana dapat digambarkan suatu formula struktural dengan jelas. Hal itu
dilakukan untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama.

Untuk komunikasi umum dan menghindari deskripsi yang panjang, rekomendasi penamaan
resmi IUPAC tidak selalu diikuti dalam praktiknya kecuali jika diperlukan untuk memberikan
definisi ringkas terhadap suatu senyawa atau jika nama IUPAC lebih sederhana (bandingkan
etanol dengan etil alkohol). Jika tidak, maka nama umum atau nama trivial yang biasanya
diturunkan dari sumber senyawa tersebutlah yang digunakan.

TINJAUAN TATA NAMA ORGANIK

Sebagai contoh nama senyawa induk dan mengidentifikasi gugus fungsi pada molekul tersebut.
Penomoran alkana induk dilakukan dengan menggunakan kaidah prioritas Cahn

NH2CH2CH2OH

jika mengikuti aturan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog adalah 2-aminoetanol. Namun nama 2-
hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama.

5
Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan cara sebagai berikut:

1. Terdapat dua karbon pada rantai induk, maka diberi nama dasar "et"

2. Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, maka diberi akhiran "an"

3. Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina (NH2).
Alkohol memiliki nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari amina, dan akhiran dari
alkohol adalah "ol", maka akhiran majemuk yang terbentuk adalah "anol".

4.Gugus amina tidak berada pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon nomor 1),
namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karena itu ia diidentifikasikan dengan awalan "2-
amino".

5. Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-aminoetanol".

ALKANA

Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana
termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan
ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2. Alkana yang paling
sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat
terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom
karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik
ikatan C-H atau ikatan C-C), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon
(ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus
kerangka.

6
Tata nama alkana menurut IUPAC

Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n = normal).

Contoh:

CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana

CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana

· Alkana rantai bercabang

a. Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang.

b. Cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum alkil CnH2n + 1. Nama alkil sama dengan
nama alkana dengan jumlah atom C sama, hanya akhiran –ana diganti –il.

o Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi nomor sekecil mungkin.

o Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan Yunani (di = 2, tri = 3,
tetra = 4, dan seterusnya) dan jika berbeda jenis diurutkan sesuai alfabetis.

Sifat-sifat senyawa alkana

1. Pada suhu kamar C1–C4 berwujud gas, C5–C17 berwujud cair, dan di atas 17 berwujud
padat.

2. Semakin bertambah
jumlah atom C maka Mr
ikut bertambah akibatnya
titik didih dan titik leleh
semakin tinggi. Alkana
rantai lurus mempunyai titik
didih lebih tinggi dibanding
alkana rantai bercabang
dengan jumlah atom C
sama. Semakin banyak
cabang, titik didih makin rendah

3. Alkana mudah larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam air.

4. Pembakaran/oksidasi alkana bersifat eksotermik (menghasilkan kalor). Pembakaran alkana


berlangsung sempurna dan tidak sempurna

5. Alkana dapat bereaksi substitusi dengan halogen. Reaksi substitusi adalah reaksi
penggantian atom/ gugus atom dengan atom/gugus atom yang lain.

7
CH4(g) + Cl2(g)èCH3Cl(g) + HCl(g)

Kegunaan alkana.

1. Metana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak, dan bahan baku pembuatan zat
kimia seperti H2 dan NH3.

2. Etana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai refrigerant dalam sistem
pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.

3. Propana; merupakan komponen utama gas elpiji untuk memasak dan bahan baku senyawa
organik.

4. Butana; berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintesis.

5. Oktana; merupakan komponen utama bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu bensin

Sumber hidrokarbon
Asam lemak merupakan komponen penyusun lipid yang memiliki bentuk berupa kepala dan
ekor. Kepala asam lemak berupa gugus karboksil yang diberi nomor karbon 1 dan ekor berupa
senyawa hidrokarbon jenuh atau tak jenuh. Karbon setelah gugus karboksil diberi nomor 2, 3, 4
dan seterusnya.

LIPID
A. Lemak dan minyak

Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa
organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-
polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya
yang polaritasnya sama Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti
“triester dari gliserol”. Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil hidrolisis minyak
adalah asam karboksilat dan gliserol Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang
mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.

Jenis-jenis lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya.[1] Pengujian


sifat-sifat lemak dan minyak ini meliputi.

angka penyabunan

angka ester

angka iodin

8
angka Reichert Meissel

B. Sabun dan deterjen

Sabun adalah senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau
hewani yang berbentuk padat, lunak atau cair, berbusa digunakan sebagai pembersih, dengan
menambahkan zat pewangi, dan bahan lainnya yang tidak membahayakan kesehatan (SNI,
1994). Kandungan utama penyusun sabun adalah asam lemak dan alkali. Asam lemak
merupakan monokarboksilat berantai panjang dengan panjang rantai yang berbeda-beda, tetapi
bukan siklik atau bercabang. Pada umumnya monokarboksilat yang ditemukan di alam tidak
bercabang dan memiliki jumlah atom genap (Winarno, 1997).

C. Fosfolipid

Fosfolipid merupakan komponen utama pembentuk membran yang tersusun atas double
layer. Membran lipid tersebut bersifat amfipatik karena memiliki ujung yang bersifathidrofobik
dan ujung lainnya bersifat hidrofilik. Pada gliserofosfolipid dan beberapa spingolipid, molekul
bagian kepala yang polar berikatan dengan gugus hidrofobik melalui ikatan fosfodiester.

Gliserofosfolipid atau fosfogliserida adalah membran lipid yang mengandung dua jenis asam
lemak yang membentuk senyawa ester dengan karbon nomor satu dan dua pada gliserol.

Karbon ketiga pada gliserol terikat dengan gugus fosfor yang memiliki kepolaran tinggi melalui
ikatan fosfodiester. Secara umum, gliserofosfolipid mengandung asam lemak jenuh C16
ataubC18 pada C-1 gliserol dan asam lemak tak jenuh C18 atau C20 pada C-2 gliserol.

9
D. Prostaglandin,feronom, steroid, dan terpana

Prostaglandin pertama kali diketemukan dari cairan semen manusia pada sekitar tahun 1930
oleh Ulf von Euler dari Swedia. Oleh karena diduga berasal dari kelenjar prostat, sang penemu
memberinya nama prostaglandin. Sekarang diketahui bahwa prostaglandin terdapat pada seluruh
tubuh dan juga disintesis dalam paru-paru, hati, uterus, dan organ serta jaringan lain.
Ketidakseimbangan dalam kandungan senyawa ini akan mengakibatkan rasa muak, diare,
peradangan, demam, nyeri, asma, mengantuk atau penggumpalan darah. Adanya aspirin akan
menghalangi pembentukan prostaglandin dengan cara mengasetilasi sehingga mendeaktivasi
siklooksigenase, enzim yang dibutuhkan pada proses sintesis prostaglandin tersebut

Prostaglandin, seperti hormon, berfungsi layaknya senyawa sinyal tetapi hanya bekerja di
dalam sel tempat mereka tersintesis. Rumus bangun prostaglandin adalah asam alkanoat tak
jenuh yang terdiri dari 20 atom karbon yang membentuk 5 cincin. Prostaglandin tersintesis dari
asam lemak dan asam arakidonat.

Peran Prostaglandin dalam Proses Penyembuhan

Tubuh akan memproduksi prostaglandin secara alami saat Anda mengalami cedera.
Terbentuknya prostaglandin saat cedera bertujuan untuk membantu proses penyembuhan luka.
Berikut ini penjelasannya:

Saat adanya jaringan tubuh yang rusak atau terinfeksi, prostaglandin bersama dengan berbagai
zat lain akan memulai proses penyembuhan yang ditandai dengan rasa sakit, demam, dan
bengkak.

Ketika terjadi perdarahan, prostaglandin akan menstimulasi pembekuan darah dan kontraksi
dinding pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan.

Waspadai Efek Kekurangan atau Kelebihan Prostaglandin

Peran prostaglandin sangat penting bagi tubuh. Itu sebabnya kita perlu menjaga agar tubuh tidak
kekurangan atau kelebihan prostaglandin.

Jika tubuh kekurangan prostaglandin, respons tubuh dalam menyembuhkan luka dapat menjadi
lebih lambat. Sementara bila kadarnya terlalu tinggi, risiko untuk terjadinya radang sendi,
perdarahan berat, nyeri menstruasi yang hebat, dan penyakit kanker cenderung lebih besar.

Untuk mengatasi kekurangan prostaglandin, dokter biasanya akan meresepkan obat yang
mengandung prostaglandin. Sementara jika kadar prostaglandin dalam tubuh tinggi, dokter
mungkin akan memberikan obat antiradang, seperti ibuprofen, untuk menghambat produksi
prostaglandin dalam jumlah berlebih.

10
Feronom

Zat feromon pertama kalinya ditemukan oleh Jean-Henri Fabre pada serangga ketika musim
semi tahun 1870-an. Ia mengamati ngengat jenis great peacock betina keluar dari kepompong
dan diletakkan di
kandang kawat di
meja studinya,
kemudian ia
melihat pada
malam harinya
lusinan ngengat
jantan berkumpul
mengerubungi kandang kawat di meja studinya. "Mereka datang dari segala penjuru, tanpa aku
tahu bagaimana mereka menemukan betina di mejaku ... " tulis Fabre. Fabre menghabiskan
tahun-tahun berikutnya mempelajari bagaimana ngengat-ngengat jantan menemukan betina-
betinanya. Fabre sampai pada kesimpulan kalau ngengat betina menghasilkan zat kimia tertentu
yang aromanya menarik ngengat-ngengat jantan.

Feromon pada manusia merupakan sinyal kimia yang berada di udara yang tidak bisa
dideteksi melalui bau-bauan tetapi hanya bisa dirasakan oleh VMO di dalam hidung/indra
pencium. Sinyal ini dihasilkan oleh jaringan kulit khusus yang terkonsentrasi di dalam lengan.
Sinyal feromon ini diterima oleh VMO dan dijangkau oleh bagian otak bernama hipotalamus. Di
sinilah terjadi perubahan hormon yang menghasilkan respons perilaku dan fisiologis.

Fungsi feromon pada tubuh manusia.

Siklus menstruasi terdiri atas tiga fase, yakni menses, pra-ovulasi, dan luteal alias pasca
ovulasi. Salah satu dari feromon dihasilkan oleh perempuan pada fase pra-ovulasi dari siklusnya
dan mempercepat ovulasi di fase berikut.

Feromon pada manusia ternyata juga berfungsi sebagai daya tarik seksual. Para ahli kimia dari
Huddinge University Hospital di Swedia malah mengklaim bahwa feromon juga punya andil
dalam menghasilkan perasaan suka, naksir, cinta, bahkan gairah seksual seorang manusia pada
manusia lainnya.

Ini mereka buktikan saat melakukan penelitian terhadap reaksi otak 12 pasang pria-wanita
sehabis mencium bau senyawa sintetik mirip feromon. Bebauan tersebut langsung bereaksi
terhadap hormon estrogen (pada wanita) dan hormon testoteron (pria).

11
Steroid

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang didapat dari hasil reaksi
penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting
dengan struktur dasar sterana jenuh.

dengan 17 atom karbon dan 4 cincin Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya
kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai
hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk
tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan
steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap
oksidasi tiap-tiap cincin.

Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana
dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi.
Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa
lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis
lemak sterol di atas terbuat dari siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain
lemak sterol yang umum dijumpai.

Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon, nandrolon dekanoat, 4-
androstena-3 17-dion. Steroid anabolik dapat mengakibatkan sejumlah efek samping yang
berbahaya, seperti menurunkan rasio lipoprotein densitas tinggi, yang berguna bagi jantung,
menurunkan rasio lipoprotein densitas rendah, stimulasi tumor prostat, kelainan koagulasi dan
gangguan hati, kebotakan, menebalnya rambut, tumbuhnya jerawat dan timbulnya payudara pada
pria. Secara fisiologi, steroid anabolik dapat membuat seseorang menjadi agresif.

12
LATIHAN

1. Tuliskan isomer fungsi dari senyawa berikut ini :


O
∕ ∕
H3C−¿CH2−¿C

OH

CH3CH2CH2CH2OH

O

H3C CH2 C CH2 CH

Petunjuk Jawaban Latihan

1. Isomer fungsi adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya
berbeda. pasangan isomer untuk isomer fungsi adalah asam karboksilat dengan ester, alkohol
dengan eter, dan keton dengan aldehid. Pada soal a merupakan golongan senyawa asam
karboksilat yaitu asam pentanoat sehingga isomernya adalah ester yaitu metil etanoat.
O
∕ ∕
H3 C−¿C O

OOHC 3

Soal b adalah golongan senyawa alkohol yaitu 1-butanol sehingga isomer fungsinya adalah eter.
Jadi salah satu isomer fungsinya adalah dietileter CH 3 CH 2−O−CH 2 CH 3

Soal c adalah golongan senyawa keton yaitu 3–pentanon, isomer fungsinya adalah aldehid, jadi
isomer fungsinya adalah pentanal O

CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH

2. Apa nama senyawa berikut ini :


a. CH2=CHCH=CHCH=CH2
b. (CH3)2NCH2CH

2. Untuk menjawab soal nomor 2 maka kita perlu melihat kembali tentang aturan tata nama
untuk senyawa organik.
a. senyawa ini mempunyai ikatan rangkap dua sehingga termasuk golongan alkena. Terdapat 3
ikatan rangkap pada posisi karbon no 1,3 dan 5 sehingga nama senyawa ini adalah 1,3,5-
heksatriena.

13
b. terdapat gugus karbonil pada posisi karbon kedua. Gugus karbonil di tengah merupakan ciri
untuk senyawa keton. Rantai induknya merupakan hidrokarbon 6 anggota. Terdapat substituen
metil pada posisi karbon ketiga. Sehingga nama untuk senyawa ini adalah 3-metil-2-heksanol

3. Tentukan struktur dari senyawa berikut ini :


a. 3-etilheptana
b. 3-sec-butilsikloheksena
c. 3-metil-1-butanol

a. 3-etilheptana, senyawa ini mempunyai rantai induk heptana yaitu alkana 7 anggota
karbon dengan substituen etil pada karbon nomor 3. Jadi strukturnya :
CH3 H 3 C -CH 2−CH 2 CH −CH 2 CH 3 ¿
¿
b. 3-sec-butilsikloheksana, merupakan rantai siklik 6 karbon dengan ikatan rangkap
(sikloheksena) substituen sekunder butil terikat pada karbon nomor 3. Penomoran
dimulai dari karbon yang mempunyai ikatan rangkap.

c. . 3-metil-1-butanol, senyawa ini merupakan senyawa alkohol dengan anggota 4 karbon,


yang mempunyai substituen pada karbon nomor 3, gugus hidroksil (OH) ada di ujung
(karbon nomor 1).

OH
H 3 C−CH −CH 2−CH 2

O
4. Tuliskan reaksi adisi untuk 2-metil-1-pentena dengan HBr
Reaksi adisi untuk 2-metil-1-pentena dengan HBr, reaksi adisi adalah reaksi antara dua
reaktan yang akan menghasilkan senyawa baru melalui penggabungan kedua reaktan tersebut.
Reaksi adisi dapat terjadi pada senyawa alkena dengan halida yang akan berubah menjadi
senyawa alkilhalida. Reaksi antara 2-metil-1-pentena dengan HBr akan menghasilkan 1-bromo-
2-metil-pentana.
H

H 3 C−CH 2−CH 2−C=H −Br ⟶ H 3 C−CH 2−CH 2−C−CH 2
↓ ↓ ↓
CH 3 CH 3 Br

14
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Isomer adalah senyawa yang memiliki jenis dan jumlah atom yang sama tetapi
penyusunannya dalam strukturnya berbeda.
2. Berdasarkan penyusunannya dalam bidang isomer dibedakan menjadi dua yaitu
isomer struktur dan isomer ruang atau stereoisomer. Isomer struktur dibedakan menjadi
isomer rantai, isomer gugus fungsi dan isomer tempat/posisi. Sedangkan isomer ruang
atau stereoisomer dibedakan menjadi isomer geometris (cis-trans) dan isomer optis.
3. Gugus fungsi merupakan bagian molekul yang mempunyai kereaktivan kimia.
Senyawa yang mempunyai gugus fungsi sama akan mengalami reaksi kimia yang sama.
4. Penamaan untuk senyawa organik menggunakan sistem IUPAC (International Union
of Pure and Applied Chemistry). Penamaan sistem IUPAC mengikuti deret homolog.
5. Alkana merupakan hidrokarbon jenuh karena hanya mempunyai ikatan tunggal antar
atom karbonnya. Senyawa alkana yang strukturnya membentuk cincin disebut sebagai
sikoalkana.
6. Alkena dan alkuna merupakan hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan rangkap dua dan
ikatan rangkap tiga. Penamaan pada alkena dan alkuna menggunakan akhiran –ena dan –
una untuk ikatan ganda tiga.Alkohol adalah senyawa organik dengan gugus fungsi –OH
(hidroksil).

15
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/user/Downloads/Kimia-Organik-Komprehensif.pdf.

16

Anda mungkin juga menyukai