Anda di halaman 1dari 14

KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH PERSONAL BEANDING DAN ANALISA PASAR

Dosen Pengampu :M.K AFDHOL ST.MT

Oleh :

MUHAMMAD PURNAMA 193210490

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1
BAB I........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................2
1.2 Tujuan dan Manfaat..............................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Karakteristik Personal Branding...........................................................................................................3
B. Hukum Personal Branding...................................................................................................................4
C. Alasan dan Keuntungan Membangun Personal Branding....................................................................5
D. Kriteria Personal Branding...................................................................................................................6
ANALISA PASAR...........................................................................................................................................8
A. PENGERTIAN ANILSA PASAR............................................................................................................8
B. RUANG LINGKUP ANILSA PASAR......................................................................................................8
C. TUJUAN ANLISA PASAR.......................................................................................................................9
D.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANLISA PASAR..................................................................................9
E. KEUNTUNGAN ANILSA PASAR........................................................................................................10
BAB III....................................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................12

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan mata kuliah strategi pemasaran tentang
“PERSONAL BRENDING DAN ANALISA PASAR”.
Makalah ini disusun sebagai tugas pertemuan kelima dari matakuliah kewirausahaan dan
agar pembaca dapat membangun merek atas diri sendiri serta memahami situasi pasar agar
nantinya kita dapat beradaptasi.
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas dan
memberikan informasi untuk pembacanya untuk peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

                                                                                                            PEKANBARU,13 mar 2021

penulis

                                        
                                        
       

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Personal branding merupakan faktor yang telah ada disetiap diri individu, dengan
personal branding yang terbentuk disetiap diri masyarakat atau individu berbeda-beda
tergantung dari lingkungan sekitarnya. Dimana personal branding berkorelasi dengan
komunikasi yang dilakukan serta dari proses tersebut nantinya dimanfaatkan didalam dunia
kerja. Organisasi didalam perusahaan mempunyai divisidivisi yang telah dibagikan untuk
mempermudahkan kinerja didalam perusahaan serta menjadikannya lebih efektif. Setiap
divisi didalam perusahaan memiliki pemimpin yang umumnya disebut manager. Personal
branding yang memiliki oleh seorang manager haruslah mengarah pada personal brand yang
positif. Hal ini akan membentuk kepercayaan dan rasa hormat yang ditujukan kepada
manager oleh karyawannya.

Personal branding dapat dikatakan sebagai sesuatu yang positif bertujuan untuk
mendapatkan pandangan positif dari orang lain sampai berlanjut ke trust (kepercayaan) dan
aksi lainnya. Personal branding juga disebut sebagai syarat utama dalam menunjang
kesuksesan seseorang terutama bagi seorang pejabat publik. Singkatnya, jika seorang pejabat
publik memiliki personal branding yang baik maka akan mudah bagi seorang pejabat publik
tersebut memperoleh dukungan. Dukungan publik menjadi salah satu modal besar bagi
keberhasilan seorang pejabat publik, dukungan yang tidak hanya melalui kata-kata tetapi
sampai pada tindakan nyata.

Pasar merupakan kumpulan konsumen potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan
tertentu serta bersedia untuk turut serta dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan tersebut. Pada dasarnya tujuan dalam memasarkan produknya, yaitu bila
perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat
kualitas yang diharapkan, serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama
dalam bidang pemasaran.
Agar konsumen melakukan pembelian, maka perusahaan harus bisa menerapakan suatu
strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisin pasar yang dihadapi.Keberhasilan strategi
pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah analisis pasar (market).
Hal ini bertujuan agar target suatu perusahaan bisa berjalan dengan mulus dan berjalan sesuai
yang direncanakan. Dengan memeperdalam mengenai status pasar dan juga perlu untuk
menganalisisnya. Dalam

3
1.2 Tujuan dan Manfaat
- Tujuan:
1. Menjelaskan dan mendeskripsikan personal brending serta anilsa pasar

- Manfaat:
1. Untuk dijadikannya sebuah referensi personal brending serta anilsa pasar

BAB II

PEMBAHASAN

personal brand adalah identitas pribadi yang mampu menciptakan sebuah respon emosional
terhadap orang lain mengenai kualitas dan nilai yang dimiliki orang tersebut. Personal branding
merupakan merek pribadi seseorang dibenak orang lain. Personal branding akan membuat semua
orang memandang seseorang tersebut secara berbeda dan unik. Orang, mungkin akan lupa
dengan anda namun merek pribadi akan selalu diingat. Bahkan personal branding juga
berpengaruh terhadap kepercayaan orang lain terhadap anda (Haroen, 2014:13).

Personal branding juga sebagai penjelasan 3W yaitu tentang siapa diri anda yang sebenarnya
(who are you), apa yang telah anda lakukan sebelumnya (what have you done), dan apa visi misi
anda ke depan (what will you do). Dengan demikian personal branding adalah penjelasan proses
komunikasi karakter, kompetensi dan kekuatan seorang atau perusahaan. Branding yang bagus
akan melahirkan brand yang kuat yang akan menjadi asset berharga untuk membuka pintu
kesuksesan perusahaan atau seseorang. Akhirnya Haroen (2014:19) merumuskan bahwa personal
branding adalah proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki
seseorang, seperti kepribadian, kemampuan, atau nilai-nilai dan bagaimana semua itu
menciptakan persepsi positif dari masyarakat yang dapat digunakan sebagai alat pemasaran.

A. Karakteristik Personal Branding


Kararteristik dijelaskan sebagai berikut:
a. Memiliki ciri khas, adalah personal brand yang kuat menjelaskan sesuatu yang
sangat spesifik yang merupakan cerminan dari ide-ide dan nilai-nilai dalam diri Anda
yang membedakan dari oranglain. Kekhasan ini dapat dipresentasikan dalam bentuk
kualitas pribadi, tampilan fisik, atau keahlian.
b. Relevan, merupakan personal brand yang berkaitan dengan karakterorang
tersebut yang menjelaskansesuatu yang dianggap penting atau dibutuhkan oleh
masyarakat. Jika relevansi (keterikatan) tidak ada maka akan sulit terjadi penguatan mind
masyarakat.
c. Konsisten, yaitu upaya menjalankan personal brand secara terusmenerus
(konsisten) sehingga orang lain dapat mengidentifikasi personal brandtersebut dengan
mudah dan jelas, sehingga terbentuk brand equity (keunggulan merek).
4
B. Hukum Personal Branding

Pendapat ini dijelaskan oleh Montoya (2002: 25-26) melalui delapan hukum ini, diantaranya :

a) Spesialisasi (The Law of Specializaton). Merek biasanya dibangun di atas satu bidang
spesialisasi untuk menghindari diversifikasi agar menjadi seimbang, terkonsentrasi, pada
suatu kekuatan, keahlian atau pecapaian tertentu.Spesialisasi dapat dilakukan melalui cara,
diantaranya ;

 Ability (kemampuan) - visi strategis, memahami prinsip pertama, mengkomunikasikan


kompleksitas

 Behavior (perilaku) - seperti keterampilan kepemimpinan, energi yang bersemangat, atau


kemampuan untuk mendengarkan

 Lifestyle (gaya hidup) - hidup di atas perahu, memakai turtleneck bukan dasi, bepergian
dengan sepeda motor

 Mission (misi) - melihat orang melebihi harapan mereka sendiri, misalnya

 Product (produk) - futuris yang menciptakan tempat-tempat luar biasa untuk bekerja

 Prefession (profesi) - niche dalam niche - pelatih kepemimpinan yang merupakan


psikoterapis.

 Service (layanan) - 'konsultan' yang bekerja sebagai direktur noneksekutif atau interi.

b) Kepemimpinan (The Law of Leadership).


Masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang mampu untuk memotong ketidakpastian
dan memberikan suatu arahan yang jelas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebuah
personal brand yang dilengkapi dengan kekuasan dan krediblitas sehingga mampu
memposisikan seseorang sebagai pemimpin yang terbentuk dari kesempurnaan seseorang.

c) Kepribadian (The Law of Personality).


Personal brand yang hebat didasarkan pada sosok kepribadian apa adanya, yang hadir
dengan segala ketidaksempurnaan. Sesorang harus memiliki kepribadian yang bai, namun
tidak harus sempurna. Konsep ini menghapuskan beberapa tekanan yang ada pada The law
of leadership.
5
d) Keistimewaan/Perbedaan (The Law of Distictiveness).
Untuk menciptakan kesan yang kuat, sebuah personal brand yang efektif harus
mengekspresikan diri/menampilkan dirinya dengan cara yang berbeda dengan yang lannya.
Membangun suatu merek dengan konsep yang sama dengan kebanyakan merek yang ada
dipasar untuk menghindari konflik, justru adalah sebuah kesalahan karena merek akan tetap
tidak dikenal diantara sekian banyak merek yang ada di pasar
e) Visibilitas (The Law of Visibility).
Untuk menjadi sukses, personal brand harus dapat dilihat secara konsisten dan terus
menerus, sampai merek pribadi tersebut dikenal. Untuk menjadi visible (terlihat), seseorang
perlu mempromosikan dirinya, memasarkan dirinya, menggunakan setiap kesempatan yang
ditemui dan memiliki keberuntungan. Maka visibility lebih penting dari ability
(kemampuan)-nya.
f) Kesatuan (The Law of Unity).
Kehidupan pribadi pelaku personal brand harus sejalan dengan etika moral dan sikap yang
telah ditentukan dari merek tersebut. Kehidupan pribadi selayaknya menjadi cermin dari
sebuah citra yang ingin ditanamkan dalam personal brand.
g) Keteguhan (The Law of Presistence).
Setiap personal brand memerlukan waktu untuk tumbuh, dan selama proses tersebut
berjalan, adalah penting untuk memperhatikan setiap tahapan dan tren. Dapat pula
dimodifikasikan dengan iklan atau PR, namun seseorang harus tetap teguh pada personal
brand awal yang telah dibentuk, tanpa ragu-ragu dan berniat merubahnya.
h) Nama Baik (The Law of Goodwill).
Personal Brand akan memberikan hasil yang baik dan bertahan lebih lama, jika pelaku
personal brand dipersepsikan dengan cara yang positif. Pelaku personal brand harus
diasosiasikan dengan nilai/ide yan diakui secara umum positif dan bermanfaat.

C. Alasan dan Keuntungan Membangun Personal Branding

Berikut sejumlah alasan mengapa personal branding sangat efektif dan positif
menurut Haroen (2014:18) :
a) Membangun diferensiasi. Menciptakan deferensiasi adalah hal penting untuk
keberhasilan personal brand
b) Membangun positioning. Dalam persaingan apapun positioning sangat menentukan
kemenangan. Brand yang dibangun melalui proses branding akan menentukan posisi
pelaku personal branding dari sekian pesaing lainnya
c) Memperkuat persepsi brand yang tertanam pada publik. Brand bukan saja soal realita,
tahap pertama yang harus dibangun adalah persepsi
d) Menjadi jembatan lahirnya kepercayaan (trust). Kepercayaan adalah kunci utama. Jika
orang suka pada Anda, ia hanya akan mendekat, namun, jika mereka sudah percaya maka
mereka akan memilih anda

6
e) Menjadi pesan kepada publik bahwa kehadiran anda (brand) adalah solusi atas masalah
maupun kebutuhan public, sehingga pelaku personal.

Rampersad (2008:5) juga menyebutkan beberapa keuntungan membangun dan


memiliki personal brand, yaitu;
 Menstimulasi persepsi penuh makna mengenai nilai-nilai dan kualitas diri
 Menjelaskan kepada orang lain atau publik tentang diri (siapa anda, apa yang anda
lakukan, apa yang membuat anda berbeda, bagaimana anda menciptakan nilai untuk publik, apa
yang mereka dapatkan bila bertransaksi dengan anda)
 Mempengaruhi cara orang lain berpikir tentang anda
 Menciptakan harapan-harapan yang public dapatkan dari anda  Menciptakan
identitas diri yang mudah diingat (berkesan)
 Membuat prospek bahwa anda adalah satu-satunya jalan keluar bagi masalah yang
publik hadapi
 Membuat diri menjadi unik dan lebih daripada pesaing lainnya

D. Kriteria Personal Branding

Kriteria ini didasarkan pada Peter Montoya (2005) dan Hubert K Rampersad (2006,2007 :
19), menyatakannya sebagai berikut;

1) Keotentikan (Authenticity). Jadilah merek anda sendiri. Merek harus dibangun dari
kepribadian sejati yang mencerminkan karakter, perilaku, nilai, dan visi diri. Merek juga harus
selaras dengan ambisi pribadi.

2) Integritas (Integrity). Harus berpengang pada pedoman moral dan perilaku yang ada dalam
ambisi pribadi.

3) Konsisten (Consistency). Personal brand memerlukan konsistensi dalam berperilaku. Apakah


anda melakukan hal-hal yang relevan lagi, lagi dan lagi? Dapatkah orang lain selalu berpegang
dan mengandalkan anda? Untuk konsistensi dibutuhkan keberanian.

4) Spesialisasi (Specialization). Menjadi generalis tanpa satu pun keterampilan, kemampuan,


atau bakat khusu akan membuat brand tidak unik, special, dan berbeda. Konsentrasi pada satu
bakat inti atau keterampilan yang unik.

5) Wibawa (Authority). Dipandang sebagai seorang yang ahli dan seorang pemimpin yang
efektif.

6) Keberbedaan (Differentiation). Personal brand perlu diekspresikan dengan unik dan berbeda
dari pesaing. Personal brand harus didefinisikan dengan jelas sehingga publik dapat cepat
menangkap pesan brand.

7
7) Relevan (Relevan). Pesan brand harus terkait dengan sesuatu yang dianggap penting bagi
publik.

8) Visibilitas (Visibility). Visibilitas adalah pengulangan terus-menerus dan pemaparan jangka


pandang.

9) Kegigihan (Persistence). Satu merek yang dibangun memerlukan waktu untuk tumbuh.
Harus bersabar, konsisten, jangan menyerah dan percaya terhadap diri sendiri.

10) Kebaikan (Goodwill). Personal brand akan menghasilkan hasil yang bertahan lama dan baik
jika itu positif. Personal brand yang dibuat harus berkaitan dengan hal yang positif dan
bermanfaat.

11) Kinerja (Performance). Elemen personal brand paling penting adalah personal brand itu
dikenal. Untuk dikenal maka membutuhkan kinerja dan perbaikan terus menerus bila tidak brand
hanya akan menjadi merek yang memalukan.

ANALISA PASAR

A. PENGERTIAN ANILSA PASAR


Pasar merupakan kumpulan konsumen potensial yang memiliki kebutuhan dan
keinginan tertentu serta bersedia untuk turut serta dalam pertukaran untuk memenuhi

8
kebutuhan atau keinginan tersebut. Analisis Pasar adalah suatu penganalisaan atau
penyelenggaraan untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar akan
menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusaan dimana
strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Di dalam menganalisis pasar, perusahaan perlu meninjau jenis produknya, motif, perilaku
dan sasaran pasarnya. Masalah yang perlu dianalisis dalam pasar adalah besarnya pasar,
ruang lingkup pasar, struktur pasar, share pasar, serta peluang-peluang pasar. Mengenai
besarnya pasar dapat ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap
barang atau jasa yang dibutuhkan para konsumen.
B. RUANG LINGKUP ANILSA PASAR
Pada dasarnya ruang lingkup analisis pasar :
a. Pengumpulan data dan fakta yang berhubungan dengan bidang pemasaran
b. Penafsiran data dan fakta yang berhubungan dengan bidang pemasaran.
c. Penyimpulan data dan fakta yang berhubungan dengan bidang pemasaran.
d. Pengendalian dalam bidang pemasaran.

Sedangkan secara umum, ruang lingkup analisis pasar itu mencakup permasalahan mengenai :
a. Barang dan jasa yang dipasarkan
Barang-barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan, berdasarkan analisis pasar yaitu:
1) Jenis dan sifat barang.
2) Kuantitas dan kualitas barang.
3) Warna dan ukuran barang.
4) Merek dan harga barang
5) Desain dan model barang
6) Barang-barang industri dan konsumsi

b. Letak pasar, sifat dan karakteristik pasar


Seorang manajer pemasaran harus mengetahui tentang letak pasar berikut sifat dan karakteristik
pasar yang akan dituju. Tujuannya, untuk mempermudah manajer pemasaran melaksanakan
target market, market strategi dan segmentasi pasar

c. Organisasi pembelian
Di sini, seorang manajer pemasaran harus mengetahui siapa yang membeli barang, siapa yang
menggunakan barang, siapa yang paling berpengaruh di dalam pembelian barang, dan lain
sebagainya

d. Kegiatan pembelian
Kegiatan pembelian meliputi dari siapa pembelian barang dilakukan, di mana pembelian barang
dilakukan, berapa harga barang, berapa banyaknya barang yang dibeli, bagaimana persyaratan
dalam pembelian barang, dan bagaimana cara pembeliannya.

e. Perkembangan pembelian
Di dalam analisis pasar, perusahaan harus mengetahui bagaimana perkembangan harga barang,
9
bagaimana persediaan barang, bagaimana keadaan persaingannya, bagaimana keadaan
permintaan dan penawarannya

f. Saingan perusahaan
Di dalam analisis pasar, perusahaan harus mengetahui keadaan persaingannya, apakah ada
saingan yang melakukan tindakan mengejutkan atau adakah saingan yang tidak sehat.

g. Pola pembelian
Di dalam analisis pasar, perusahaan perlu mengetahui dan mengkaji kebutuhan dan keinginan,
serta pola pembeliannya. Seperti kita ketahui bahwa pola pembelian para konsumen di pasar
sangat berbeda-beda. Perencanaan pemasaran perusahaan sangat penting sekali bagi keberhasilan
jangka panjang perusahaan dan sama pentingnya untuk para manajer pemasaran yang
mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Begitu pula mengenai analisis pasar adalah
sangat penting di dalam
menentukan suatu keputusan yang efektif di dalam bidang pemasaran.

C. TUJUAN ANLISA PASAR


Berikut ini tujuan analisis pasar secara rinci, antara lain :
a. Mengenal lingkungan pasar
b. Mengenal tipe-tipe pasar
c. Mengetahui karakteristik pasar.
d. Menentukan keputusan yang tepat.
e. Menghadapi para pesaing.
f. Melaksanakan kebijakan dalam pemasaran.
g. Membuat program dalam bidang pemasaran.
h. Mengenal ciri-ciri pasaR.

D.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANLISA PASAR


Beberapa permasalahan dalam ruang lingkup analisis pasar, meliputi :
a. Barang dan jasa yang dipasarkan
b. Letak pasar, sifat dan karakteristik pasar
c. Organisasi pembelian
d. Kegiatan pembelian
e. Perkembangan pembelian
f. Saingan perusahaan

Apabila pada kenyataannya hasil produksi tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para
konsumen, hal ini menandakan bahwa perusahaan yang bersangkutan mengalami kegagalan
dalam usahanya. Barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan, berfungsi atau tidaknya
ditentukan oleh para konsumen. Suatu barang yang mempunyai manfaat atau nilai guna, ada
kemungkinan tidak akan dibeli jika barang tersebut tidak dikenal oleh para konsumen. Oleh
karena itu perusahaan harus cepat mempromosikan barang-barang yang dibuat agar dapat
memengaruhi para konsumen, serta agar dapat menciptakan permintaan

10
E. KEUNTUNGAN ANILSA PASAR
Setelah melakukan suatu analisis pasar, dalam rangka menggiatkan penjualan barang-barangnya,
perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut
a. Perusahaan dapat meningkatkan omset penjualan barangnya.
b. Perusahaan akan memperoleh keuntungan yang diharapkan
c. Perusahaan dapat meningkatkan produksinya
d. Barang-barang perusahaan yang bersangkutan akan menjadi terkenal.
e. Hasil produksi perusahaan akan digemari konsumen
f. Perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya

BAB III

PENUTUP

11
A. KESIMPULAN
personal branding Diana Rikasari melalui blognya memenuhi keseluruhan konsep
konsep utama personal branding (the eight laws of personal branding), yakni spesialisasi
(the law of specialization), kepemimpinan (the law of leadership), kepribadian (the law of
personality), perbedaan (the law of distinctiveness), kenampakan (the law of visibility),
kesatuan (the law of unity), kesatuan (the law of unity), keteguhan (the law of
persistence), dan nama baik (the law of goodwill). Personal brand Diana Rikasari juga
memenuhi karakteristik sebuah personal brand yang kuat karena memenuhi unsur khas,
relevan dan konsisten
Proses analisis pasar meliputi enam langkah, yaitu: menentukan pasar
relevan,menganalisis permintaan primer untuk pasar relevan,menganalisis permintaan
selektifdalam pasar relevan, menetapkan segmen pasar, menilai persaingan,
danmengidentifikasi pasar sasaran potensial.Pasar dapat didefinisikan berdasarkan lima
jenis, yaitu : pasar potensial, pasartersedia, pasar tersedia yang memenuhi syarat,
pasar yang dilayani, dan pasarpenetrasi. Pengukuran pasar mencakup penjualan
aktual,ramalan penjualan, danpotensi pasar ( absolut dan relatif ).

DAFTAR PUSTAKA

12
Amanda Vivi Imawati, Ayu Wahyuni Solihah, Mohammad Shihab. (2016), ANALISIS
PERSONAL BRANDING FASHION BLOGGER DIANA RIKASARI, Vol. 5, No. 3.
Universitas Presiden.
http://eprints.radenfatah.ac.id/4134/3/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/35163983/makalah_analisa_pasar_docx

13

Anda mungkin juga menyukai