Anda di halaman 1dari 33

10/4/2017

Peralatan
Konstruksi

Pengenalan Dasar Alat


Faktor-faktor yang menentukan dalam
menggunakan alat berat adalah :
1. Tenaga yang dibutuhkan
2. Tenaga yang tersedia
3. Tenaga yang dapat dimanfaatkan
 Penentuan kapasitas alat yang harus
dipilih.

1
10/4/2017

Kinerja Alat Berat


Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
alat berat :
1. Pengaruh ketinggian (altitude)
2. Temperatur
3. Koefisien traksi
4. Tahanan gelinding (rolling resistance)
5. Pengaruh landai permukaan (grade)
6. Tenaga roda (rimpull)
7. Tenaga tarik (drawbar pull = DBP)
8. Kemampuan mendaki tanjakan (gradability)
9. Pengaruh lain

1. Pengaruh ketinggian (altitude)


Ketinggian :
Lokasi / tempat bekerja alat thd permukaan air laut.
 Mempengaruhi pembakaran bahan bakar alat berat dengan
campuran zat asam (O2) dari udara.
 Untuk mendapatkan tenaga maksimal dlm pembakaran hrs
betul2 dipertimbangkan perbandingan antara bahan bakar
dengan O2.
 Jika kerapatan udara berkurang (krn tingginya tempat), jml
O2 per satuan volume dlm udara berkurang  mesin tdk dpt
mencapai pembakaran yg sempurna.

2
10/4/2017

Berkurangnya tenaga mesin sebanding dengan kerapatan


udara.
Berkurangnya tenaga mesin berbanding lurus dengan
bertambah tingginya tempat bekerja.

Tenaga mesin (HP = horse power) akan berkurang sebesar


3% dari tenaga mesin setiap penambahan tinggi lokasi kerja
sebesar 1000 ft (300 m) diatas 3000 ft ( 900 m) yang
pertama dari atas permukaan air laut untuk four cycles
engines.
Untuk two cycles engines, berkurang sebesar 1% setiap
penambahan ketinggian 1000 ft.

1 ft = 30 cm

1. Pengaruh ketinggian (altitude)


Jika peralatan standar beroperasi pada high altitude maka
output HP peralatan akan berkurang sebagai akibat dari
turunnya kepadatan udara, sehingga DBP dan Rimpull akan
berkurang  produksi akan berkurang.

Pengaruh tekanan udara dan temperatur pada HP :


0,5
P   T 
HC  H0   S    0 
 P0   TS 

3
10/4/2017

1. Pengaruh ketinggian (altitude)


HC = koreksi brake HP untuk kondisi standar
H0 = observasi brake HP (hasil pengujian)
PS = tekanan udara standar
= 29,92 Hg
P0 = observasi tekanan udara setempat (Hg)
T0 = temperatur absolut
= 460F + temperatur lokasi
TS = temperatur absolut untuk kondisi standar
= 460F + 60F = 520F

1. Pengaruh ketinggian (altitude)


Rata-rata tekanan barometer untuk berbagai ketinggian
diatas permukaan laut :

Tekanan Tekanan
Altitude barometer Altitude barometer
(ft) (Hg) (ft) (Hg)
0 29,92 6000 23,95
1000 28,86 7000 23,07
2000 27,82 8000 22,21
3000 26,8 9000 21,36
4000 25,82 10000 20,55
5000 24,87

4
10/4/2017

Contoh Perhitungan 1
Sebuah traktor 100 HP (four cycle engines)
bekerja pada ketinggian 10.000 ft dari permukaan
air laut.
Solusi :
Tenaga msn diatas permukaan air laut = 100 HP
Pengurangan 3%  10000  3000  100 = 21 HP -
1000
tenaga efektif = 79 HP
Jadi, efektifitas kerja traktor tersebut hanya :
79HP
 100  79%
100HP

Contoh Perhitungan 2
Mesin dengan bahan bakar gasoline diuji sesuai dengan
kondisi yang ada didapatkan data sebagai berikut :
HP = 86,43
Tekanan barometer = 29,52 Hg
Temperatur = 42F

Solusi :
Daya mesin pada kondisi standar :
0,5
P   T 
HC  H0   S    0 
 P0   TS 
0,5
 29,92   460  42 
HC  86,43    
 29,52   520 
HC  86,0716HP

5
10/4/2017

Contoh Perhitungan 3
Traktor dengan mesin 4 cycle diuji pada kondisi standar
diperoleh data bahwa daya mesin 130 HP. Berapa kira-kira
daya traktor pada altitude 3660 ft dengan temperatur rata-
rata 72F?

Solusi :
 A  1000 
 A0   0
Altitude =   3%  A 0
 1000 
 3660  1000 
 3660     3%  3660
 1000 
 3367,932 ft

Dengan cara interpolasi didapat P0 = 26,44 Hg

Contoh Perhitungan 3
HC = 130 HP
PS = 29,92 Hg
TS = 520F
T0 = 460F + 72F = 532F
0,5
P   T 
HC  H0   S    0 
 P0   TS 
0,5
 29,92   532 
130  H0    
 26,44   520 
130
H0   113,5755 HP
1,1316  1,0115

6
10/4/2017

Super charger
Injeksi udara kedalam silinder untuk mengurangi
kehilangan tenaga akibat ketinggian tempat kerja
sehingga tenaga mesin dapat dipertinggi sampai
125%.

2. Temperatur
Jika suhu udara naik, udara akan mengembang 
kandungan O2 per satuan volume akan berkurang.
Tenaga mesin akan berkurang 1% utk setiap kenaikan suhu
10F diatas temperatur standar 85F.
Tenaga mesin akan bertambah 1% utk setiap penurunan
suhu 10F dibawah temperatur standar 85F.
Perbandingan skala pada termometer = C : (F – 32) = 5 : 9
9 
F    C   32
5 
C   F  32
5
9

7
10/4/2017

3. Koefisien Traksi
Tenaga mesin alat hanya dapat dijadikan tenaga traksi yang
maksimal jika terjadi gesekan yang cukup antara permukaan
ban/roda dengan permukaan tanah tempat alat tersebut
bekerja.
Apabila gesekan antara tanah dengan roda/ban kurang maka
tenaga berlebih yang dilimpahkan kepada roda hanya akan
menyebabkan selip.
Koefisien traksi : besarnya tenaga tarik yang menyebabkan
selip dibagi dengan berat kendaraan keseluruhan (untuk
crawler / roda rantai) atau besarnya tenaga tarik yang
menyebabkan selip dibagi dengan berat kendaraan yang
terlipah pada roda geraknya.

Contoh Perhitungan 4
Sebuah alat dengan roda rantai (crawler), berat total alat =
3000 kg. Dari hasil pengamatan, alat tersebut bekerja pada
medan tertentu, roda mengalami selip pada saat diberikan
tenaga traksi sebesar 2400 kg.

2400kg
Koefisien traksi =  0,8
3000kg

1 kg = 2,205 lbs

8
10/4/2017

Contoh Perhitungan 5
Sebuah loader berat totalnya 10000 kg, 60% berat
kendaraan dilimpahkan pada roda gerak. Dari hasil
pengamatan roda gerak selip pada tenaga tarik sebesar 4000
kg.

Berat alat yang dilimpahkan pada roda gerak =


 60%  10000  6000 kg
4000
Koefisien traksi =  0,667
6000

Besarnya koefisien traksi dipengaruhi oleh beberapa faktor


jenis permukaan gesek.

Jenis permukaan Ban karet Crawler


Beton kering dan kasar 0,80-1,00 0,45
Tanah liat kering 0,50-0,70 0,90
Tanah liat basah 0,40-0,50 0,70
Pasir kering 0,15-0,20 0,30
Pasir basah 0,20-0,40 0,50
Kerikil lepas 0,10-0,30 0,40
Es / salju 0,05-0,10 0,15

9
10/4/2017

Contoh Perhitungan 6
Sebuah traktor roda karet dengan dua roda gerak, berat total
18000 lbs bekerja pada tanah pasir basah dengan koefisien
traksi 0,3

Tenaga traksi yang dapat dimanfaatkan =


 0,3  18000  5400 lbs

4. Tahanan gelinding (resistance)


Rolling resistance adalah tanahan pada gerakan roda
kendaraan di atas permukaan tanah.
Besarnya tahanan  permukaan tanah  keras, licin,
lembek, dll).
Tanah lembek  tahanan gelinding kecil =  2% berat
kendaraan.
Kendaraan roda karet  tahanan gelinding tergantung pada
ukuran ban, tekanan angin ban, dan bentuk kembangan
permukaan ban.
Kendaraan roda rantai (crawler)  tahanan gelinding
tergantung pada sifat permukaan tanah saja.

10
10/4/2017

4. Tahanan gelinding (resistance)


Rolling resistance = tenaga tarik (kg atau lbs) yang
diperlukan untuk menggerakkan tiap ton berat kendaraan
dengan muatannya diatas permukaan yang datar.

P RR = rolling resistance (kg/ton atau lbs/ton)


RR  P = tegangan tali (lbs atau kg)
B
B = berat total kendaraan (ton)
Ban karet, anti
Ban Baja / Crawler type /
friction bearings
Jenis Permukaan Plan Bearings Track Vehicles
High pres. Low pres.
(lbs/ton) (lbs/ton)
(lbs/ton) (lbs/ton)
Beton halus 40 55 35 45
Aspal keadaan baik 40 - 70 60 - 70 40 - 65 50 - 65
Tanah padat, baik 60 - 100 60 - 80 40 - 70 50 -70
Tanah tak terpelihara 100 - 150 80 - 110 100 - 140 70 - 100
Tanah becek, berlubang 250 - 300 140 - 180 180 - 220 150 - 200
Pasir kerikil, lepas 280 - 320 160 - 200 260 - 290 220 - 260
Tanah sangat jelek 350 - 400 200 - 240 300 - 400 280 - 340

4. Tahanan gelinding (resistance)


Besarnya RR dipengaruhi oleh :

a. Geseran dalam
b. Kelenturan ban
c. Penetrasi ban ke permukaan tanah
d. Kondisi permukaan dan beban peralatan

11
10/4/2017

4. Tahanan gelinding (resistance)


Pada tanah keras  bidang kontak kecil
 Tekanan ban yang tinggi  RR lebih rendah dari tekanan
ban yang rendah
 Tekanan ban yang rendah  RR lebih tinggi dari tekanan
ban yang tinggi

Pada tanah lunak  bidang kontak besar


 Tekanan ban yang rendah  RR rendah  ban akan
masuk kedalam tanah
 Tekanan ban yang tinggi  ban amblas

4. Tahanan gelinding (resistance)


RR untuk wheel :
Description of haul road Lbs/ton % of GVW
Hard, smooth, stabilized, without
penetration under load 40 2
Firm, smooth, flexing slightly under load 65 3,25
Rutterd dirt, flexing considerably under
load 100 5
Rutterd dirt, no stabilization, somewhat
soft under load 150 7,5
Soft, rutterd dirt or sand, deep
penetration under load 200 - 400 10 - 20

GVW = gross vehicle weight


= berat total kendaraan

12
10/4/2017

4. Tahanan gelinding (resistance)


Untuk setiap ton berat pada roda, tahanan minimum sebesar
20 kg harus diatasi untuk menggerakkan mesin.
(15 kg untuk ban radial atau truck beroda ganda)
Untuk setiap 2,5 cm penetrasi ban, diperlukan tambahan
tahanan sebesar 15 kg yang harus diatasi untuk setiap ton
berat.
15
RRF = 20 kg/ton + ( kg/ton/cm x penetrasi ban cm)
2,5
RR = RRF x GVW (kg)

4. Tahanan gelinding (resistance)


Tahanan minimum kira-kira sama dengan 2% dari berat total
kendaraan (1,5% untuk ban radial dan truck roda ganda).

Tahanan akibat masuknya ban (tire penetration) kira-kira


sama dengan 1,5% dari berat total kendaraan untuk setiap
inch penetrasi ban (0,6% untuk setiap cm penetrasi ban)

RR = 2% x GVW + 1,5% x GVW per inch penetrasi ban

13
10/4/2017

Contoh Perhitungan 7
Sebuah truk dengan muatan berat 20 ton bergerak pada
jalan aspal dengan RR = 50 lbs/ton.
Solusi :
Berat kendaraan maksimum = RR x berat muatan
= 50 x 20
= 1000 lbs

Contoh Perhitungan 8
Berat total kendaraan (GVW) = 12 ton
Penetrasi = 8 cm
Solusi :
RRF = 20 kg/ton + 6 kg/ton/cm x 8 cm = 68 kg/ton
RR = 68 kg/ton x 12 ton = 816 kg
RR = 2% x 12 ton + 0,6% x 12 ton x 8 cm = 81,6%

14
10/4/2017

5. Pengaruh landai permukaan


(grade)
Jalan menanjak  tenaga traksi yang diperlukan kendaraan
akan naik kira-kira sebanding dengan tanjakan jalannya.
Jalan menurun  tenaga traksi yang diperlukan kendaraan
akan menurun dengan nilai yang sama seperti jalan
menanjak.

Landai jalan = perbandingan antara perubahan ketinggian


per satuan panjang jalan (%).
Penambahan dan pengurangan tenaga traksi akibat adanya
tanjakan atau turunan berbanding lurus dengan % naik atau
turunnya landai jalan tersebut.

5. Pengaruh landai permukaan


(grade)
Misalnya, sebuah kendaraan dengan berat 1000 kg melalui
jalan naik dengan landai 5%, maka tambahan tenaga traksi
yang diperlukan = 5% x 1000 = 50 kg.

Untuk memudahkan perhitungan, dipakai pengaruh landai


(grade) adalah sebesar 10 kg (=20 lbs) per ton berat
kendaraan setiap % grade.

Grade dibagi menjadi 2 :


Grade resistance = tanjakan  pertambahan tenaga traksi
Grade assistance = turunan  pengurangan tenaga traksi

15
10/4/2017

5. Pengaruh landai permukaan


(grade)
Total Resistance = TR adalah :
TR = RR + GR atau
TR = RR – GA

TR = total resistance
RR = rolling resistance
GR = grade resistance
GA = grade assistance

6. Tenaga roda (rimpull)


Tenaga roda = tenaga gerak yang dapat disediakan mesin
pada roda-roda gerak suatu kendaraan (kg atau lbs).

375  HP  Efisiensi
Rimpull  lbs
Kecepa tanmph

Efisiensi nilainya berkisar 80 – 85%


HP = tenaga mesin dalam horse power (tenaga kuda)

1 km = 0,62 mile

16
10/4/2017

6. Tenaga roda (rimpull)


Maksimum rimpull sesuai dengan gigi traktor :
Kecepatan
Gigi maksimum Rimpull
ke- (mph) (lbs)
1 3,25 13.730
2 7,10 6.285
3 12,48 3.576
4 21,54 2.072
5 33,86 1.319

Contoh Perhitungan 9
Sebuah traktor roda karet 160 HP berjalan pada gigi ke 1
dengan kecepatan 3,6 mph.

375  160  80%


Rimpull   13.333,333  13.500 lbs
3,6
Tenaga ini hanya dapat dimanfaatkan apabila cukup gesekan
antara tanah dengan roda.
Misalnya, traktor tersebut pada gigi ke 4 dengan kecepatan
22,4 mph harus menarik muatan (total + berat traktor)
sebesar 16 ton dan harus melalui tanjakan 5% dan RR =50
lbs/ton, maka :

17
10/4/2017

Contoh Perhitungan 9
3,6
Rimpull   13.500 = 2169,643
22,4  2160 lbs

Akibat RR = 50 x 16 = 800 lbs


Akibat GR = 5 x 20 x 16 = 1600 lbs +
TR = 2400 lbs

Terlihat bahwa rimpull yang tersedia hanya 2160 lbs lebih


kecil dibanding TR = 2400 lbs (berat traktor + muatan yang
ditarik), sehingga traktor harus pindah gigi ke yang lebih
rendah agar traktor kuat menarik muatan.

7. Tenaga tarik
(drawbar pull = DBP)
DBP = tenaga tersedia pada traktor/kendaraan dapat
dihitung untuk menarik muatan
= tenaga yang terdapat pada gantol (hook) di
belakang traktor (kg atau lbs)
DBP  tergantung pada kecepatan gerak kendaraan (gear
selection)
Kecepatan DBP
Gigi ke
(mph) (lbs)
1 1,56 9,909
2 2,20 6,872
3 3,04 4,752
4 3,88 3,626
5 5,3 2,419

18
10/4/2017

7. Tenaga tarik
(drawbar pull = DBP)
Biasanya dalam daftar spesifikasi traktor telah
diperhitungkan besarnya RR = 110 lbs/ton berat traktor.
Jika dalam kenyataannya RR lebih kecil atau lebih besar,
maka dapat dilakukan penyesuaian nilai DBP.

Contoh Perhitungan 10
Sebuah traktor beratnya 15 ton mempunyai DBP = 5,684 lbs
diperhitungkan pada nilai RR = 110 lbs/ton.
Jika traktor bekerja pada jalan dengan RR = 180 lbs/ton,
maka :
DBP pada RR = 110 lbs/ton = 5,684 lbs
Reduksi DBP = (180 – 110) x 15 = 1,050 lbs -
DBP efektif = 4,634 lbs

19
10/4/2017

8. Kemampuan mendaki tanjakan


(gradability)
Kemampuan mendaki tanjakan = landai maksimal yang
dapat ditempuh oleh sebuah traktor (%).
Kemampuan ini berbeda-beda pada masing-masing
kendaraan/traktor yang kosong atau yang isi muatan dalam
keadaan menarik muatan atau kecepatan pada gigi yang
dipilih.
Gerakan maju traktor sebagai alat penarik (prime mover)
dibatasi oleh :
a. Daya tarik (DBP atau rimpull)
b. RR pada permukaan jalan
c. Berat total dengan muatan
d. Landai permukaan jalan yang dilalui

8. Kemampuan mendaki tanjakan


(gradability)
Untuk crawler traktor :
kemampuan mendaki dihitung berdasarkan sisa DBP yang
masih setelah dari DBP seluruhnya dikurangi dengan DBP
yang dibutuhkan untuk menanggulangi RR.

20
10/4/2017

Contoh Perhitungan 11
Sebuah traktor menarik scraper dengan ketentuan sebagai
berikut :
Traktor 180 HP, berat 20 ton.
Scraper dengan muatan penuh berat 36 ton.
DBP traktor pada gigi ke 3 sebesar 9200 kg.
RR traktor 80 kg/ton.
RR traktor yang diperhitungkan oleh pabrik 50 kg/ton.
RR scraper 100 kg/ton.
Efisiensi 85%.

Contoh Perhitungan 11
RR tambahan untuk traktor = (80 – 50) = 30 kg/ton
RR traktor = 20 x 30 = 600 kg
RR scraper = 36 x 100 = 3.600 kg +
Total RR = 4.200 kg
Maksimal DBP yang dihitung = 85% x 9.200 = 7.820 kg
Untuk mengatasi RR = 4.200 kg -
DBP yang tersedia = 3.620 kg
Berat traktor + scraper = 20 + 36 = 56 ton
DBP tambahan = 10 x 56 = 560 kg untuk tiap 1% landai naik.
Kemampuan mendaki traktor menarik scraper :
3620
  1%  6,4642%
560

21
10/4/2017

Contoh Perhitungan 12
Traktor roda karet 120 HP berat total 12 ton.
Distribusi beban pada roda gerak 60%.
Koefisien traksi 0,5.
Traktor menarik scraper berat dengan muatan penuh 25 ton.
DBP traktor paa gigi ke 2 sebesar 4.500 kg.
RR traktor 60 kg/ton.
RR yang diperhitungkan pabrik 50 kg/ton, scaper 70 kg/ton.
Efisiensi mesin 85%.
Tambahan RR traktor = (60 – 50) x 12 = 120 kg
RR scraper = 70 x 25 = 1.750 kg +
RR total = 1.870 kg

Contoh Perhitungan 12

22
10/4/2017

Contoh Perhitungan 12
Beban pada roda gerak 60% x 12 = 7,2 ton = 7.200 kg
Tenaga traksi sbl terjadi slip = 0,5 x 7200 = 3.600 kg
Maks DBP traktor = 85% x 4500 = 3.825 kg > 3600 kg
 Traktor sudah slip !!!

Tenaga yang dapat dimanfaatkan = 3.600 kg


Untuk menanggulangi RR = 1.870 kg -
DBP tersisa = 1.730 kg
Berat traktor + scraper = 12 + 25= 37 ton
Tiap % landai perlu tenaga 10 x 37 = 370 kg
Jadi, kemampuan mendaki traktor :
1730
  1%  4,67%
370

Kemampuan mendaki traktor


Untuk traktor roda karet dapat juga digunakan rumus sebagai
berikut :
972  T  G N
K 
R W 20
K = kemampuan mendaki traktor dengan muatan
G = total reduksi gigi pada gigi yang dipilih
T = torsi mesin rerata (lbs.ft)
R = rolling radius roda gerak diukur dari pusat roda sampai tanah (inci)
W = berat total kendaraan + muatan (lbs)
N = rolling resistance (lbs/ton)

23
10/4/2017

Contoh Perhitungan 13
Jika diketahui T = 75 lbs.ft pada 2100 rpm, G = 41 : 1 pada
gigi ke 1, R = 30 inci, W = 140.000 lbs, N = 50 lbs/ton.
Maka,
972  75  41 50
K   4,62%
30  140000 20

9. Pengaruh lain
Faktor yang juga harus dipertimbangkan dalam perhitungan
dan pemilihan alat berat yang sesuai untuk digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
b. Material yang dikerjakan, berat volume, jenis tanah
kohesif atau kepasiran.
c. Efisiensi kerja.
d. Kemampuan operator.
e. Keadaan medan.
f. Kondisi alat yang digunakan.

24
10/4/2017

9. Pengaruh lain
Efisiensi kerja siang dan malam pastilah berbeda :

Waktu Kerja efektif Efisiensi


Traktor
kerja (menit/jam) kerja
Siang Crawler 50 0,83
Wheel 45 0,75
Malam Crawler 45 0,75
Wheel 40 0,67

Sifat-Sifat Tanah
Keadaan tanah mempengaruhi volume tanah :

25
10/4/2017

Sifat-Sifat Tanah
a. Bank (alam) = bank measure (BM) = keadaan tanah
sebelum tanah tersebut terganggu  sesuai dengan
keadaan alam.
b. Loose = %BM (= BM + swell) = keadaan tanah lepas 
keadaan tanah setelah diberikan usaha-usaha gangguan,
misalnya digusur, digali, diangkut, dsb.
c. Compacted = keadaan tanah pampat = keadaan tanah
setelah diberikan usaha-usaha pemampatan baik dengan
menggunakan alat maupun dengan tenaga manusia.
Ukuran tanah pampat bisa > BM ataupun < BM.

26
10/4/2017

Sifat-Sifat Tanah
Swell (%)
 Bertambahnya volume tanah dari kondisi bank menjadi
kondisi loose.

B 
S w    1  100%
L 
Sw = % swell
B = berat tanah dalam kondisi bank
L = berat tanah dalam kondisi loose

Sifat-Sifat Tanah
Shrinkage = susut (%)
 Berkurangnya volume tanah dari kondisi bank menjadi
kondisi compacted.

 B
Sh  1    100%
 C
Sh = % shrinkage
B = berat tanah dalam kondisi bank
C = berat tanah dalam kondisi compacted

27
10/4/2017

Keadaan Tanah
Load Factor :

volume kondisi bank


Load Factor 
volume kondisi loose

Shrinkage Factor :

volume kondisi shrinkage


Shrinkage Factor 
volume kondisi bank

Karakter Tanah
Karakter beberapa macam tanah dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Jenis Tanah % Swell Load Factor


Lempung alami 38 0,72
Lempung berkerikil kering 36 0,73
Lempung berkerikil basah 23 0,73
Tanah biasa baik, kering 24 0,81
Tanah biasa baik, basah 26 0,79
Kerakal 14 0,88
Pasir kering 11 0,90
Pasir basah 12 0,89
Batu 62 0,61

28
10/4/2017

Contoh Perhitungan 14
Dari hasil penyelidikan tanah, didapat data sebagai berikut :
Berat tanah alam = 92 lbs/cu.ft
Berat tanah lepas = 76 lbs/cu.ft
Berat tanah dipampatkan = 108 lbs/cu.ft

B   92 
S w    1  100%    1  100%  21,0526%
L   76 
 B  92 
Sh  1    100%  1    100%  14,8148%
 C  108 

Contoh Perhitungan 15
Berapa kali sebuah scraper dengan kapasitas 18 cu-yd, jika
diperlukan tanah lempung berkerikil, kering sebanyak 8000
cu-yd (compacted) dengan shrinkage factor 0,8 ?

Solusi :
8000
Diperlukan tanah sebanyak =  10000 cu-yd
0,8
Kemampuan scraper mengangkut tanah =
= 18 x 0,73 = 13,14 cu-yd (bank)

Jika hanya digunakan 1 buah scraper maka diperlukan =

10000
  761,035 kali pengangkutan dengan scraper
13,14

29
10/4/2017

Contoh Perhitungan 16
Sebuah traktor dengan berat 22,8 ton menarik scraper dengan
berat kosong 16 ton dan berat material 29 ton beroperasi
pada daerah dengan kemiringan permukaan 5% dan koefisien
traksi 0,45.
Hitung RR, GR, GA, TR dan traksi.

Solusi :
RRF = (2 + 0,6 x 3)% = 3,8%
RR = 3,8% x (22800 + 16000) kg
= 1474,4 kg (scraper kosong)
RR = 3,8% x (22800 + 16000 + 29000) kg
= 2576,4 kg (scraper isi)

Contoh Perhitungan 16
GR = 1% x GVW x %grade
= 1% x (22800 + 16000) kg x 5
= 1940 kg (scraper kosong)
GR = 1% x (22800 + 16000 + 29000) kg x 5
= 3990 kg (scraper isi)
GA = –GR
GA = –1940 kg (scraper kosong)
GA = –3990 kg (scraper isi)
TR = RR + GR (kondisi mendaki)
= 1474,4 + 1940 = 3414,4 kg (scraper kosong)
TR = 2576,4 + 3990 = 5966,4 kg (scraper isi)

30
10/4/2017

Contoh Perhitungan 16
TR = RR – GA (kondisi menurun)
TR = 1474,4 – 1940 = –465,6 kg (scraper kosong)
TR = 2576,4 – 3990 = –813,6 kg (scraper isi)
Traksi = koefisien traksi x GVW
= 0,45 x (22800 + 16000) kg
= 17460 kg (scraper kosong)
Traksi = 0,45 x (22800 + 16000 + 29000) kg
= 30510 kg (scraper isi)

Contoh Perhitungan 17
Tentukan usable drawbar pull dari track type traktor seberat
59100 lbs jika bekerja pada tanah padat dan tanah lepas
dengan koefisien traksi masing-masing 0,90 dan 0,60. Jika
beban membutuhkan pull sebesar 48000 lbs untuk
menggerakkannya, apakah traktor berfungsi pada kondisi
diatas ?
Solusi :
Usable DBP = 0,90 x 59100 lbs = 53190 lbs (tanah padat)
Usable DBP = 0,60 x 59100 lbs = 35460 lbs (tanah lepas)
maka :
Pada tanah padat traktor dapat menggerakkan beban (53190
lbs > 48000 lbs) sedangkan pada tanah lepas tidak dapat
menggerakkan beban sebab akan mengalami slip (35460 lbs
< 48000 lbs).

31
10/4/2017

Contoh Perhitungan 18
Tentukan usable rimpull yang dapat diusahakan dari wheel
traktor scraper pada tanah padat, lepas jika diketahui drive
wheels = 52000 lbs dan scraper wheels = 48000 lbs.
Koefisien traksi tanah padat = 0,50 dan pada tanah lepas =
0,40.
Solusi :
Usable rimpull :
Tanah padat = 0,50 x 52000 lbs = 26000 lbs
Tanah lepas = 0,40 x 52000 lbs = 20800 lbs
berarti :
Pada tanah padat peralatan ini dapat mengusahakan rimpull
sebesar 26000 lbs tanpa slip, tetapi pada tanah lepas roda
akan slip jika dihasilkan rimpull lebih dari 20800 lbs.

Contoh Perhitungan 19
Tentukan usable drawbar pull traktor tipe track dengan berat
40000 kg, jika bekerja pada tanah clay kering (koefisien traksi
= 0,90), pasir kering (koefisien traksi = 0,30) dan gravel
loose (koefisien traksi = 0,50). DBP traktor = 50000 lbs
Solusi :
DBP traktor pada :
Clay kering = 0,90 x 40000 = 36000 kg = 79380 lbs
Pasir kering = 0,30 x 40000 = 12000 kg = 26460 lbs
Gravel loose = 0,50 x 40000 = 20000 kg = 44100 lbs
Kesimpulan :
Traktor dapat menggerakkan beban pada tanah clay kering.
Traktor tidak dapat menggerakkan beban pada tanah pasir
kering dan gravel loose.

32
10/4/2017

Contoh Perhitungan 20
Suatu wheel tractor dengan kekuatan mesin 140 HP dengan
efisiensi mesin 85% dan maksimum speed 3,25 Mph pada gigi
ke – 1 :
375  HP  efisiensi
Rimpull 
speed
375  140  0,85
  13730,7692 lbs
3,25

Jika traktor beratnya 12,4 ton dan beroperasi keatas dengan


kemiringan 2% dengan RR = 100 lbs/ton, maka pull available
untuk menahan beban dapat dihitung sebagai berikut :
Rimpull maksimum = 13730 lbs

Contoh Perhitungan 20
Pull perlu untuk mengatasi RR :
= 12,4 ton x 100 lbs/ton = 1240 lbs
Pull perlu untuk mengatasi GR :
= 2% x 12400 kg = 248 kg = 546,84 lbs
Total resistance = TR :
TR = RR + GR = 1240 lbs + 546,84 lbs = 1786,84 lbs
Pull yang ada untuk menarik beban :
= 13730 lbs – 1787 lbs = 11943 lbs

33

Anda mungkin juga menyukai