Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA


ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA DAERAH KABUPATEN/KOTA DI
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015-2016

Oleh:
DWI LUTFITA SARI
14.1.02.01.0227

Dibimbing oleh :
1. Linawati, S.Pd., M.Si.
2. Dyah Ayu Paramitha, M.Ak.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2018
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi
Khusus Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2015-2016
Dwi Lutfita Sari
14.1.02.01.0227
Ekonomi - Akuntansi
dwilutfita@yahoo.co.id
Linawati, S.Pd., M.Si. Dyah Ayu Paramitha, M.Ak.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya perbedaan kebutuhan belanja daerah pada
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, masih tingginya kebutuhan akan DAU dalam memenuhi
belanja daerah, dan masih rendahnya PAD dari pada DAU dalam memenuhi belanja daerah. Selain itu,
adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Teknik penelitian yang digunakan adalah kausalitas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang berjumlah 38. Sampel dalam penelitian ini diambil
dengan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diperoleh sampel
sebanyak 38 x 2 (tahun 2015 dan 2016) = 76 unit sampel. Analisis menggunakan regresi linier
berganda dengan menggunakan software SPSS windows versi 20. Hasil penelitian ini adalah
Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum memiliki pengaruh positif dan signifikan, Dana
Alokasi Khusus tidak memiliki pengaruh signifikan dan Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi
Umum dan Dana Alokasi khusus secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Saran bagi Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan dana alokasi
khusus yang diterimanya dengan baik sebagaimana mestinya tanpa adanya korupsi atau
penyalahgunaan dana, serta dapat meningkatkan potensi daerahnya sehingga dapat menambah
pendapatan asli daerah yang dapat meminimalkan ketergantungan terhadap dana alokasi umum dan
dana alokasi khusus.

KATA KUNCI : Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Alokasi Khusus Belanja Daerah

I. LATAR BELAKANG Pemerintah Daerah yang kemudian


Provinsi Jawa Timur digantikan oleh Undang-Undang
merupakan salah satu Provinsi yang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun
telah menerapkan otonomi daerah. 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Penyelenggaraan otonomi daerah Otonomi daerah merupakan
dilandasan pada Undang-Undang hak, wewenang, dan kewajiban
Nomor 22 Tahun 1999 tentang daerah otonom untuk mengatur dan

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

mengurus sendiri urusan pemerintah pembiayaan daerah. Karena itu,


dan kepentingan masyarakat kemampuan suatu daerah mengenali
setempat sesuai dengan peraturan PAD akan mempengaruhi
perundang-undangan. Pelaksanaan perkembangan dan pembangunan
kebijakan pemerintah Indonesia daerah tersebut. Di samping itu
tentang otonomi daerah merupakan semakin besar kontribusi PAD
kebijakan yang dipandang sangat terhadap Anggaran Pendapatan
demokratis dan memenuhi aspek Belanja Daerah (APBD), maka akan
desentralisasi yang sesungguhnya. semakin kecil pula ketergantungan
Dalam UU No 32/2004 tentang terhadap bantuan pemerintah pusat.
Pemerintah Daerah disebutkan Sumber keuangan yang berasal dari
bahwa untuk pelaksanaan PAD lebih penting dibanding dengan
kewenangan Pemerintah Daerah, sumber yang berasal dari luar PAD.
Pemerintah Pusat akan mentransfer Hal ini karena PAD dapat
Dana Perimbangan yang terdiri dari dipergunakan sesuai dengan
dana alokasi umum (DAU), Dana kehendak dan inisiatif pemerintah
Alokasi Khusus (DAK), lain-lain daerah demi kelancaran
pendapatan yang sah dan Dana Bagi penyelenggaraan urusan daerahnya.
Hasil yang terdiri dari pajak dan Selain PAD, Dana
sumber daya alam. Disamping dana Perimbangan juga merupakan salah
perimbangan tersebut, Pemerintah satu sumber penerimaan daerah yang
Daerah mempunyai sumber memiliki kontribusi besar terhadap
pendanaan sendiri berupa Anggaran Pendapatan Belanja
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Negara (APBD). Dalam UU
pembiayaan, dan lain-lain No.33/2004 disebutkan Dana
pendapatan. Perimbangan adalah dana yang
Menurut Julitawati, dkk (2012) bersumber dari pendapatan Anggaran
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Belanja Negara (APBN)
merupakan salah satu pendapatan yang dialokasikan kepada daerah
yang diperoleh dari hasil daerah itu untuk mendanai kebutuhan daerah
sendiri. Pendapatan Asli Daerah dalam rangka pelaksanaan
merupakan tulang punggung desentralisasi. Menurut Aryanto

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

(2011) “Dana perimbangan terbagi daerah disini sama dengan belanja


menjadi dana bagi hasil, dana alokasi daerah. Belanja daerah sebagaimana
umum, dan dana alokasi khusus”. dimaksud dalam peraturan Menteri
Menurut UU No. 33 Tahun 2004 Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Dana Alokasi Umum, Selanjutnya tentang Pedoman Pengelolaan
disebut DAU adalah dana yang Keuangan Daerah pasal 31 ayat (1)
bersumber dari pendapatan APBN menyebutkan bahwa belanja daerah
yang alokasikan dengan tujuan dipergunakan dalam rangka
pemerataan kemampuan keuangan mendanai pelaksanaan urusan
antar daerah untuk menandai pemerintah yang menjadi
kebutuhan daerah dalam rangka kewenangan Provinsi atau
pelaksanaan desentralisasi. DAK Kabupaten/Kota yang terdiri dari
menurut UU No. 33 Tahun 2004 urusan wajib, urusan pilihan dan
adalah dana yang berasal dari APBN urusan yang penanganannya dalam
yang dialokasikan kepada daerah bagian atau bidang tertentu yang
untuk membantu membiayai dapat dilaksanakan bersama antara
kebutuhan khusus, termasuklah yang pemerintah dan pemerintah daerah
berasal dari dana reboisasi. atau antar pemerintah daerah yang
Kebutuhan khusus yang dimaksud ditetapkan berdasarkan peraturan
yaitu kebutuhan yang tidak dapat perundang-undangan.
diperkirakan dengan menggunakan Penelitian terdahulu mengenai
rumus alokasi umum, dan/atau PAD, DAU dan DAK telah banyak
kebutuhan yang merupakan dilakukan, namun masih
komitmen atau prioritas nasional. menunjukkan ketidakkonsistenan
Kebijakan penggunaan semua hasil. Hasil penelitian Nur (2015)
dana tersebut diserahkan kepada menunjukkan Pendapatan Asli
Pemerintah Daerah. Seluruh daerah (PAD) berpengaruh
pendapatan daerah yang diperoleh signifikan terhadap belanja daerah.
baik dari daerahnya sendiri maupun Berbeda dengan hasil penelitian
bantuan dari pemerintah pusat akan Harjiyanti (2015) menunjukkan
digunakan untuk membiayai seluruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak
pengeluaran daerah. Pengeluaran berpengaruh signifikan terhadap

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

belanja daerah. Hasil penelitian 2. Dana Alokasi Umum secara


Laksono (2014) menunjukkan DAU parsial berpengaruh signifikan
berpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Daerah
terhadap belanja daerah. Berbeda Kabupaten/Kota di Provinsi
dengan hasil penelitian Nur (2015) Jawa Timur Tahun 2015–2016.
dimana DAU tidak berpengaruh 3. Dana Alokasi Khusus secara
signifikan terhadap belanja daerah. parsial berpengaruh signifikan
Hasil penelitian Laksono (2014) terhadap Belanja Daerah
menunjukkan DAK berpengaruh Kabupaten/Kota di Provinsi
positif signifikan terhadap belanja Jawa Timur Tahun 2015–2016.
daerah. Berbeda dengan hasil 4. Pendapatan Asli Daerah, Dana
penelitian Nurdini, dkk (2014) Aloksi Umum, dan Dana
menunjukkan DAK tidak memiliki Alokasi Khusus secara simultan
pengaruh positif terhadap belanja berpengaruh signifikan terhadap
daerah. Belanja Daerah Kabupaten/Kota
Berdasarkan latar belakang diatas di Provinsi Jawa Timur Tahun
peneliti ingin melakukan penelitian 2015-2016.
dengan judul “PENGARUH
PENDAPATAN ASLI DAERAH, II. METODE
DANA ALOKASI UMUM, DAN Variabel dalam penelitian ini
DANA ALOKASI KHUSUS terdiri dari variabel terikat (Y)
TERHADAP BELANJA DAERAH dalam penelitian ini adalah belanja
KABUPATEN/KOTA DI daerah, sedangkan variabel bebas
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN (X) dalam penelitian ini adalah
2015-2016” Tujuan dari penelitian pendapatan asli daerah (x1), dana
ini untuk menganalisis: alokasi umum (x2), dana alokasi
1. Pendapatan Asli Daerah secara khusus (x3). Dalam penelitian ini
parsial berpengaruh signifikan peneliti menggunakan pendekatan
terhadap Belanja Daerah kuantiatatif. Menurut Sugiyono
Kabupaten/Kota di Provinsi (2011), Penelitian kuantitatif adalah
Jawa Timur Tahun 2015-2016. metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

positivisme, digunakan untuk b. Menampilkan data Dana Alokasi


meneliti pada populasi atau sampel Umum (2015 - 2016)
tertentu. Teknik penelitian yang c. Menampilkan data Dana Alokasi
digunakan adalah kausalitas. Khusus (2015 - 2016)
Menurut Sugiyono (2011), desain d. Menampilkan data Belanja
kausal adalah penelitian yang Daerah (2015 – 2016)
bertujuan menganalisis hubungan Berdasarkan kriteria sampel di atas,
sebab akibat antara variabel yang maka dapat diperoleh jumlah sampel
mempengaruhi dan variabel yang Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
dipengaruhi. Menurut Sugiyono sebanyak 38. Menurut Sugiyono analisis
(2011), populasi adalah wilayah multivariable jumlah sampel 10x jumlah
generalisasi yang terdiri atas variabel. Dalam penelitian ini, periode
obyek/subyek yang mempunyai penelitian selama 2 tahun yaitu tahun 2015
kualitas dan karakteristik tertentu dan tahun 2016. Oleh karena itu, unit
yang ditetapkan oleh peneliti untuk sampel dalam penelitian ini yaitu 38 x 2 =
dipelajari dan kemudian ditarik 76 unit sampel. Berikut disajikan
kesimpulan. Populasi dari Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
penelitian ini adalah seluruh yang dijadikan sampel dalam penelitian
kabupaten/kota di Provinsi Jawa ini.
Timur yang berjumlah 38. Teknik analisis yang digunakan
Pengambilan sampel dilakukan adalah analisis regresi linier berganda,
dengan metode purposive dengan mempertimbangkan syarat uji
sampling. Menurut Sugiyono asumsi klasik yang meliputi uji normalitas,
(2011), purposive sampling adalah multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji
teknik penentuan sampel dengan heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis
pertim,bangan tertentu. Kriteria yang digunakan adalah uji statistik secara
pengambilan sampel dalam parsialdan uji statistic secara simultan yang
penelitian ini adalah sebagai diuji menggunakan bantuan Software SPSS
berikut: 20,0.
a. Menampilkan data Pendapatan
Asli Daerah (2015 - 2016)

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

III. HASIL DAN KESIMPULAN disimpulkan bahwa data residual


Hasil Uji Asumsi Klasik berdistribusi normal.
a) Hasil Uji Normalitas b) Hasil Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2011), Menurut Ghozali (2011),
Pengujian normalitas data Uji multikolinieritas bertujuan
dilakukan dengan menggunakan untuk menguji apakah model
uji Kolmogorov-Smirnov Test, regresi ditemukan adanya
apabila probabilitas asymp.sig > korelasi antar variabel bebas
0,05 maka data terdistribusi (independent). Berikut hasil
normal. Sebaliknya jika nilai uji multikolonieritas dengan
asymp.sig < 0,05 maka data menggunakan nilai Tolerance
tidak terdistribusi secara normal. dan Variance Inflation Factor
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov (VIF):
Test dapat dilihat pada tabel Tabel 2
Hasil Uji Multikolonieritas
berikut: Coefficientsa
Tabel 1 Model Collinearity Statistics
Hasil Uji Normalitas Tolerance VIF
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Constant)
Unstandardized PAD ,878 1,139
Residual
1
DAU ,613 1,633
DAK ,673 1,486
N 76
Mean 0E-7
a. Dependent Variable: BD
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation ,11595148 Sumber : Output SPSS,
Absolute ,104
Most Extreme
Differences Positive ,104 Lampiran 7
Negative -,089
Kolmogorov-Smirnov Z ,908 Hasil perhitungan nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) ,382
Tolerance menunjukkan bahwa
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. tidak ada variabel independen
Sumber : Output SPSS, yang memiliki nilai Tolerance
Lampiran 6 kurang dari 0,10 yang berarti
Berdasarkan tabel 1 dapat tidak ada korelasi antar variabel
diketahui bahwa nilai independen yang nilainya lebih
signifikansi dari unstandardized dari 95%. Hasil perhitungan
residual adalah 0,382 lebih besar nilai VIF juga menunjukkan hal
dari α = 0,05. Sehingga dapat yang sama tidak ada satu
variabel independen yang
DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id
EKONOMI - AKUNTANSI || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

memiliki nilai VIF lebih dari 10. Watson didapatkan nilai yaitu dl
Jadi dapat disimpulkan bahwa = 1,543 dan du =1,709. Oleh
tidak terjadi multikolonieritas karena nilai DW 1,806 lebih
antar variabel independen dalam besar dari batas atas (du) 1,709
model regresi. dan kurang dari (4-du) 4-1,709=
c) Hasil Uji Autokorelasi 2,291, maka dapat disimpulkan
Menurut Ghozali (2011), bahwa tidak ada autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan positif atau negatif atau dapat
menguji apakah dalam model disimpulkan tidak terdapat
regresi linear ada korelasi antara autokorelasi.
kesalahan pengganggu pada d) Hasil Uji Heteroskedasitas
perioe t dengan kesalahan Menurut Ghozali (2011),
pengganggu pada periode t-1 Untuk mendeteksi adanya gejala
(sebelumnya). Hasil uji heteroskedasitas akan digunakan
autokorelasi dapat dilihat uji glejser yaitu meregresi
sebagai berikut: masing-masing variabel
Tabel 3 independen dengan absolute
Hasil Uji Autokorelasi
residual sebagai variabel
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin- dependen. Hasil uji
Square the Estimate Watson

1 ,977a ,955 ,953 231528,27437 1,806


heteroskedasitas dengan
a. Predictors: (Constant), DAK, PAD, DAU menggunakan uji glejser dapat
b. Dependent Variable: BD
dilihat sebagai berikut:
Sumber : Output SPSS, Tabel 4
Lampiran 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Berdasarkan hasil yang Model Sig.

disajikan pada tabel 3, terlihat


(Constant) ,700
bahwa nilai DW sebesar 1,806 , PAD ,932
1 DAU ,117
nilai ini akan dibandingkan DAK ,413
a. Dependent Variable: abs
dengan nilai tabel dengan Sumber : Output SPSS,
menggunakan nilai signifikansi Lampiran 9
5% jumlah sampel 76 (n) dan Berdasarkan tabel di atas
jumlah variabel independen 3 (k menunjukkan bahwa tidak ada
= 3), maka pada tabel Durbin
DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id
EKONOMI - AKUNTANSI || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

satupun variabel independen 1. Besaran konstanta (α) sebesar -


yang signifikan secara statistik 26.508,327 hal ini menunjukkan
mempengaruhi vaiabel dependen bahwa apabila variabel
nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini pendapatan asli daerah (X1),
terlihat dari probabilitas dana alokasi umum (X2), dan
signifikansinya di atas tingkat dana alokasi khusus (X3) tidak
kepercayaan 5% atau α = 0,05. ada, maka belanja daerah (Y)
Jadi dapat disimpulkan model akan sebesar -26.508,327.
regresi tidak mengandung 2. Pendapatan asli daerah
adanya heteroskedastisitas. mempunyai koefisien regresi
Untuk mengetahui apakah bertanda positif sebesar 1,177
ada pengaruh yang signifikan artinya apabila terjadi perubahan
dari beberapa variabel pendapatan asli daerah sebesar 1
independen terhadap variabel satuan maka akan menaikkan
dependen. belanja daerah sebesar 1,177
satuan dengan asumsi dana
Tabel 5
Hasil Uji Regresi Linier Berganda alokasi umum dan dana alokasi
a
Coefficients
khusus tetap.
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients 3. Dana alokasi umum
B Std. Error Beta
(Constant) -26508,327 88777,393 -,299 ,766
mempunyai koefisien regresi
1 PAD 1,177 ,044 ,707 26,593 ,000 bertanda positif sebesar 1,712
DAU 1,712 ,114 ,476 14,956 ,000
DAK ,380 ,266 ,043 1,427 ,158
artinya apabila terjadi perubahan
a. Dependent Variable: BD

Sumber : Output SPSS, Lampiran 10 dana alokasi umum sebesar 1


satuan maka akan menaikkan
Dari hasil output regresi tersebut
belanja daerah sebesar 1,712
di atas didapat persamaan regresi
satuan dengan asumsi
sebagai berikut:
pendapatan asli daerah dan dana
Ŷ = -26.508,327 + 1,177X1 + 1,712
alokasi khusus tetap.
X2 + 0,380 X3
4. Dana alokasi khusus mempunyai
Berdasarkan persamaan tersebut
koefisien regresi bertanda positif
dapat dijelaskan bahwa:
sebesar 0,380 artinya apabila
terjadi perubahan dana alokasi

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

khusus sebesar 1 satuan maka Hasil Pengujian Hipotesis


akan menaikkan belanja daerah Uji parsial
Tabel 7
sebesar 0,380 satuan dengan
Hasil Uji Parsial
asumsi pendapatan asli daerah
Coefficientsa
dan dana alokasi umum tetap. Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
Hasil Analisis Koefisien B Std. Error Beta
(Constant) -26508,327 88777,393 -,299 ,766
Determinasi PAD 1,177 ,044 ,707 26,593 ,000
1
Hubungan korelasi dapat dilihat DAU 1,712 ,114 ,476 14,956 ,000
DAK ,380 ,266 ,043 1,427 ,158
dari tabel berikut: a. Dependent Variable: BD
Sumber : Output SPSS, Lampiran 10
Tabel 6
Analisis Koefisien Determinasi
Model Summary Berdasarkan tabel diatas dapat
Model R R Adjusted Std. Error of the
Square R Square Estimate
disimpulkan uji hipotesis secara
1 ,977a ,955 ,953 231528,27437 parsial dari masing-masing variabel
a. Predictors: (Constant), DAK, PAD, DAU independen terhadap variabel
Sumber : Output SPSS, Lampiran 10 dependen, sebagai berikut:

Pada tabel 6 di atas, diperoleh 1) Pengujian pengaruh Pendapatan


2
nilai adjusted R sebesar 0,953. Hal Asli Daerah terhadap Belanja
ini menunjukkan bahwa variabel Daerah. Dari tabel 7 di atas
independen yaitu pendapatan asli menunjukkan bahwa nilai
daerah, dana alokasi umum dan dana signifikansi untuk variabel
alokasi khusus mempengaruhi pendapatan asli daerah sebesar
belanja daerah sebesar 0,953 atau 0,000.
95,3%. Sedangkan sisanya sebesar Ho: β1 = 0, tidak terdapat
4,7% dipengaruhi oleh faktor lain pengaruh antara X1 terhadap Y.
diluar variabel dalam penelitian ini. Ha: β1 ≠ 0, terhadap pengaruh
antara X1 terhadap Y.
Karena nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pendapatan
asli daerah berpengaruh

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

signifikan terhadap belanja khusus tidak berpengaruh


daerah. signifikan terhadap belanja
2) Pengujian pengaruh Dana daerah
Alokasi Umum terhadap Belanja Hasil Uji Simultan
Daerah. Dari tabel 7 di atas Tabel 8
Hasil Uji Simultan
menunjukkan bahwa nilai ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
signifikansi untuk variabel dana
274630895377 ,000
Regression 82389268613387,230 3 512,320 b
95,742
alokasi umum sebesar 0,000.
1 53605341834,
Residual 3859584612070,600 72
Ho: β2 = 0, tidak terdapat 314
Total 86248853225457,830 75
pengaruh antara X2 terhadap Y. a. Dependent Variable: BD
b. Predictors: (Constant), DAK, PAD, DAU
Ha: β2 ≠ 0, terdapat pengaruh Sumber : Output SPSS, Lampiran 7
antara X2 terhadap Y.
Karena nilai signifikansi lebih
Karena nilai signifikansi
kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan
lebih kecil dari 0,05 maka Ho
kesimpulannya secara simultan
ditolak. Sehingga dapat
terdapat pengaruh yang signifikan
disimpulkan bahwa dana alokasi
dari pendapatan asli daerah, dana
umum berpengaruh signifikan
alokasi umum, dan dana alokasi
terhadap belanja daerah.
khusus terhadap belanja daerah.
3) Pengujian pengaruh Dana
KESIMPULAN
Alokasi Khusus terhadap
Berdasarkan pembahasan yang
Belanja Daerah. Dari tabel 7 di
telah dilakukan, maka kesimpulan
atas menunjukkan bahwa nilai
dari penelitian ini adalah: (1)
signifikansi untuk variabel dana
Pendapatan Asli Daerah memiliki
alokasi khusus sebesar 0,158.
pengaruh positif dan signifikan
Ho: β3 = 0, tidak terdapat
terhadap Belanja Daerah
pengaruh antara X2 terhadap Y.
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Ha: β3 ≠ 0, terdapat pengaruh
Timur tahun 2015-2016. (2) Dana
antara X2 terhadap Y.
Alokasi Umum memiliki pengaruh
Karena nilai signifikansi
positif dan signifikan terhadap
lebih besar dari 0,05 maka Ho
Belanja Daerah Kabupaten/Kota di
diterima. Sehingga dapat
Provinsi Jawa Timur tahun 2015-
disimpulkan bahwa dana alokasi
2016. (3) Dana Alokasi Khusus tidak
DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id
EKONOMI - AKUNTANSI || 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

memiliki pengaruh signifikan dan menambah variabel penelitian


terhadap Belanja Daerah yang lain misal dana bagi hasil.
Kabupaten/Kota di Provinsi
JawaTimur tahun 2015-2016. (4) V. DAFTAR PUSTAKA
Pendapatan Asli Daerah, Dana Aryanto, R. 2011. Analisis
Kemampuan Keuangan Daerah
Alokasi Umum dan Dana Alokasi
dan Pertumbuhan Ekonomi
khusus secara simultan berpengaruh Kabupaten/ Kota di Sumatera
Selatan. Jurnal ILMIAH 3 (2) :
signifikan terhadap Belanja Daerah
1-13
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur tahun 2015-2016. Harjiyanti, N. 2015. Pengaruh
Produk Domestik Regional
IV. PENUTUP
Bruto, Pendapatan Asli
Berdasarkan hasil penelitian, Daerah, Dana Alokasi Umum
Dan Dana Alokasi Khusus
saran yang dapat peneliti berikan
Terhadap Belanja Daerah;
adalah sebagai berikut: (1) Bagi Studi Kasus pada Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun
Pemerintah Kabupaten/Kota di
2007-2013. Yogyakarta:
Provinsi Jawa Timur diharapkan Sekolah Pascasarjana UGM.
Julitawati, dkk. 2012. Pengaruh
dapat meningkatkan pendapatan asli
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
daerah, dana alokasi umum dan dana dan Dana Perimbangan
Terhadap Kinerja Keuangan
alokasi khusus yang diterimanya
Pemerintah Kabupaten/Kota di
dengan baik sebagaimana mestinya Provinsi Aceh. Jurnal
Akuntansi 1 (1) : 15-29
tanpa adanya korupsi atau
penyalahgunaan dana. (2) Bagi
Laksono, B.B. (2014). Pengaruh
Pemerintah Kabupaten/Kota di Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, DAU dan DAK
Provinsi Jawa Timur diharapkan
terhadap Belanja Derah.
dapat meningkatkan potensi Accounting Analysis Journal. 3
(4) : 457-465
daerahnya sehingga dapat menambah
pendapatan asli daerah yang dapat
Nur, M. 2015. Pengaruh Pendapartan
meminimalkan ketergantungan Asli Daerah, Dana Alokasi
Umum, dan Dana Alokasi
terhadap dana alokasi umum dan
Khusus terhadap Belanja
dana alokasi khusus. (3) Bagi Daerah di Sulawesi Selatan.
Jurnal Assets. 5 (1): 78-88
peneliti berikutnya diharapkan dapat
memperpanjang periode penelitian

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 12||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nurdini, dkk. 2014. Analisis


Flypaper Effect Pada Dana
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Alokasi Umum (DAU), Dana
Kuantitatif Kualitatif dan
Alokasi Khusus (DAK), Dana
R&D. Bandung : Alfabeta
Bagi Hasil (DBH), Dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Undang-undang Nomor 22 tahun
Terhadap Belanja Daerah (BD)
1999 tentang Pemerintah
Kabupaten/Kota Di Jawa
Daerah
Barat. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. 1 (1): 79-92.
Online.https://journal.peradaba Undang-undang Nomor 32 tahun
n.ac.id/index.php/jak/article/vi 2004 tentang Pemerintah
ew/253. September 2017 Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Undang-undang Nomor 33 Tahun


Nomor 13 Tahun 2006 tentang 2004. tentang Perimbangan
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Keuangan Daerah

DWI LUTFITA SARI | 14.1.02.01.0227 simki.unpkediri.ac.id


EKONOMI - AKUNTANSI || 13||

Anda mungkin juga menyukai