Anda di halaman 1dari 3

Sekilas Tentang ODGJ

Penyakit gangguan mental atau sering juga disebut penyakit gangguan jiwa merupakan penyakit
yang mempengaruhi otak dan mengganggu keseimbangan kimiawi. Masyarakat kita, seringkali
memberi label "orang gila” pada penderita gangguan mental. Sesungguhnya mereka yang
mengalami kondisi ini dapat kita sebut Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). ODGJ adalah
orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang bermanifestasi
dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.

Dalam sebuah publikasi berjudul “Depression and Other Common Mental Disorders” Badan
Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyebutkan, ada 300 juta ODGJ di
dunia. Jumlah itu setara dengan 4,4% dari seluruh penduduk di seluruh negara dunia. Tidak
semua masalah kejiwaan lantas membuat seseorang menderita gangguan jiwa. Akan tetapi,
masalah kejiwaan dapat berpotensi membuat seseorang mengalami gangguan jiwa.

Gangguan kesehatan mental yang dialami ODGJ tentu saja beragam. Ada gangguan yang terjadi
karena faktor genetik, ada juga yang diderita akibat faktor lingkungan. Gangguan jiwa adalah
suatu kondisi kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari genetik, biologi,
lingkungan, pengalaman hidup, dan sebagainya.. Gangguan jiwa yang paling sering ditemui
menurut hasil publikasi WHO adalah ; gangguan depresi serta kecemasan. Jika melihat Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental
emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan adalah sebesar 6 persen
untuk usia 15 tahun ke atas  atau  sekitar 14 juta orang.  Sedangkan, prevalensi gangguan jiwa
berat, seperti schizophrenia adalah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400 ribu orang.

Berikut ini penjabaran gangguan jiwa yang umum dialami ODGJ yang dapat kita lihat dalam
situs WHO, yaitu :

1. Depresi

Depresi merupakan salah satu kondisi kesehatan mental yang paling banyak diidap oleh ODGJ.
Sekitar 300 juta orang di dunia, mengalaminya. Dalam kasus ini, wanita lebih rentan terhadap
gangguan kesehatan mental depresi, dibandingkan pria. Faktanya, depresi memang lebih banyak
diidap kaum hawa.Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang sangat umum. Para
pengidapnya, akan merasakan suasana hati yang sedih, kehilangan minat dan perasaan senang,
tidak percaya diri, sulit mendapatkan istirahat yang berkualitas, hingga mengalami penurunan
dalam kemampuan berkonsentrasi.Biasanya, depresi disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan,
dan situasi-situasi yang membawa perubahan besar dalam hidupnya, seperti didiagnosis penyakit
mengerikan, melahirkan, pengalaman traumatik pada masa kecil, hingga menganggur.

2. Bipolar

Penyakit kesehatan mental bipolar, dialami oleh sekitar 60 juta orang di dunia. Para pengidapnya
akan memasuki fase manik dan episode depresif.Dalam fase manik, ODGJ akan merasa sangat
bersemangat dan dapat melakukan apapun. Kepercayaan diri akan sangat meningkat,
menyebabkan pengidapnya tidak bisa duduk diam.Dalam fase depresi, ODGJ penderita bipolar
akan memasuki fase depresi intens, gejalanya mulai dari munculnya rasa sedih, cemas, hilangnya
energi, hingga putus asa.

3. Skizofrenia dan psikosis lainnya

Skizofrenia adalah gangguan mental yang sudah parah. Di dunia, sekitar 23 juta orang
mengidapnya. Para pengidapnya mengalami “distorsi” dalam pikiran, yang mempengaruhi
persepsi, emosi, bahasa, rasa dan perilaku. Tidak heran, mereka sering berhalusinasi (mendengar,
melihat, atau merasakan hal-hal yang tidak ada) dan berdelusi.

Untuk lebih memahami ODGJ, mari kita lihat fakta-fakta berikut ini :

 ODGJ bukan pelaku kejahatan

Penderita gangguan jiwa memang dapat melakukan hal tidak terduga seperti kekerasan. Namun,
tidak berarti gangguan mental pasti akan melakukan hal tersebut. Terkadang memang ODGJ
berat menunjukkan perilaku yang meresahkan, bahkan sampai melakukan tindakan kejahatan.
Faktanya, penderita gangguan jiwa justru lebih sering menjadi korban kekerasan. Data
menyebutkan, orang dengan gangguan jiwa berisiko sepuluh kali lebih besar untuk menjadi
korban kekerasan di masyarakat.. Terkadang yang terjadi dalam masyarakat, alih-alih dibantu,
misalnya dibawa berobat kepada Psikiater atau Psikolog untuk kesembuhan mereka, masyarakat
bahkan keluarga yang kurang paham malah mengasingkan mereka, bahkan yang lebih berat
malah mengikat atau memasung ODGJ ini.

 ODGJ dapat di sembuhkan

Memang ada yang tidak dapat sembuh secara total, tetapi faktanya ada beberapa jenis gangguan
jiwa yang dapat disembuhkan, dengan terapi berkelanjutan, perilaku menyimpang dan gejala
memberat dapat dikurangi atau di tekan. Ada berbagai metode terapi dalam tatalaksana gangguan
jiwa. Hal ini termasuk konseling di samping kerabat atau support system dan bentuk psikoterapi
lainnya. 

Anda mungkin juga menyukai