Anda di halaman 1dari 46

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DARING MELALUI

DOUBLE LEARNING PLATFORM (SPADA-GOOGLE


CLASSROOM) DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS di Program Studi


Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


GOLONGAN III

Disusun oleh:
Nama : Nur Fatah Abidin, S. Pd., M.Pd.
NIP : 1991041220191023
Jabatan : Dosen Tenaga Pengajar
Unit Kerja : Universitas Sebelas Maret
Angkatan : XXVI
Nomor Presensi : 26
Mentor : Dr. Sutiyah, M. Pd., M. Hum.
Coach : Dra. Kokom Komala, S. Pd., M. Pd.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

Judul : Optimalisasi Pembelajaran Daring melalui Double Learning


Platform (SPADA-Google Classroom) di Program Studi
Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Nama : Nur Fatah Abidin, S. Pd., M.Pd.
NIP : 199104122019031023
Angkatan : XXVI
Nomor Presensi : 26
Jabatan : Dosen Tenaga Pengajar
Unit Kerja : Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret

Surakarta, 20 Oktober 2020

Pembimbing/Coach, Mentor,

Dra. Kokom Komala, S. Pd. M.Pd. Dr. Sutiyah, M. Pd., M.Hum


NIP 196304171985122001 NIP 195907081986012001

Penguji/Narasumber,

Akhmad Hadi, M.Pd.


NIP 197607122003121002

ii
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas
berkat, rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi sebagai internalisasi nila-nilai dasar ASN dalam
rangka Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III Angkatan XXVI tahun
2020 yang merupakan kerjasama Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menghaturkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung terlaksananya Latsar ini umumnya dan yang meberikan
bimbingan khususnya, yakni:
1. Prof Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. sebagai Rektor Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Amurwani Dwi Lestariningsih, S. Sos., M. Hum. sebagai kepala
Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Dr. Sutiyah, M.Pd., M.Hum. sebagai mentor yang berkenan
membimbing saya dan telah memberikan banyak arahan.
4. Dra. Kokom Komala, S. Pd., M.Pd. selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, saran dan kritik yang membangun bagi perbaikan kualitas
Rancangan Aktualisasi ini.
5. Narasumber, Akhmad Hadi, M.Pd. yang telah menjadi penguji pada
seminar rancangan aktualisasi.
6. Para Widyaiswara di lingkungan Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang telah menularkan nilai-nilai dasar ASN, Kedudukan &
Peran ASN.
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam tulisan ini,
sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi
perbaikan tugas Rancangan Aktualisasi ini.

Surakarta, 20 Oktober 2020


Penyusun,

Nur Fatah Abidin, S. Pd., M. Pd.

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ i


Lembar Pengesahan ................................................................................. ii
Kata Pengantar ......................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................... v
Daftar Gambar .......................................................................................... vi
Daftar Tabel .............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Aktualisasi 4

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI 5


A. Analisis Dampak jika Tidak Terselesaikan 5
B. Pelaksanaan Aktualisasi 9
C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 22
D. Kendala dan Strategi Penyelesaian 23
BAB III PENUTUP 25
A. Simpulan 25
B. Saran 26

LAMPIRAN 29

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Dampak dan Isu 7


Tabel 2. Pelaksanaan Aktualisasi 9
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 22
Tabel 4. Kendala dan Strategi Penyelesaian 23

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 63, 64, dan 65 menyatakan
bahwa calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Masa percobaan
dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. Setelah melaksanakan masa percobaan
dan Pelatihan Dasar CPNS, seorang CPNS dapat diangkat sebagai PNS oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Secara lebih lanjut, pendidikan dan pelatihan bagi
CPNS dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 menjelaskan bahwa masa percobaan merupakan masa prajabatan yang
dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan.
Tujuan dari pelatihan dasar adalah membangun kompetensi yang diukur
berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
NKRI, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan
sesuai bidang tugas. Selanjutnya, Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 mentapkan bahwa Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) memiliki kewajiban untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS yang dilakukan secara berintegrasi untuk membangun integritas moral,
moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Penerapan agenda penyiapan PNS
tersebut memerlukan aktualisasi yang sangat erat kaitannya dengan jabatan
penulis sebagai dosen tenaga pendidik di Universitas Sebelas Maret.
Rancangan aktualisasi disusun dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai

1
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) yang harus ada dalam seorang PNS.
Selama masa Pelatihan Dasar CPNS, penulis telah mengikuti
serangkaian Agenda dan kegiatan. Pada Agenda I, penulis mengikuti
pelatihan dasar Agenda Sikap Perilaku Bela Negara yang terdiri dari materi
Wawasan Kebangsaan dan NIlai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, dan
Kesiapsiagaan Bela Negara. Pada Agenda ke II, penulis mengikuti pelatihan
dasar mengenai Nilai-nilai Dasar PNS yaitu Akuntabel, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Nilai Akuntabilitas terdiri dari: (1)
jujur, (2) integritas, (3) adil, (4) tanggung jawab, (5) mendahulukan
kepentingan publik, (6) transparan, (7) kejelasan target, (8) konsisten, dan (9)
netral/partisipatif.
Nilai nasionalisme terdiri dari nilai pada sila 1 yaitu (1) religius, (2) jujur,
(3) amanah, (4) tanggung jawab, (5) toleran, (6) etos kerja, (7) percaya diri,
dan (8) transparan. Nilai pada sila 2 yaitu (1) humanis, (2) persamaan derajat,
(3) saling menghormati, (4) tenggang rasa, dan (5) tidak diskriminatif. Nilai
pada sila 3 yaitu (1) cinta tanah air, (2) rela berkorban, (3) gotong royong, (4)
mengutamakan kepentingan publik, (5) menjaga ketertiban. Nilai pada sila 4
yaitu (1) musyawarah mufakat, (2) kekeluargaan, (3) bijaksana, (4)
menghargai pendapat. Nilai pada sila 5 yaitu (1) bersikap adil, (2) tolong
menolong, (3) kerja keras, (4) sederhana, dan (5) tidak serakah.
Etika publik terdiri dari Kode Etik dan Kode Perilaku ASN yang
mencakup: (1) melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi, (2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin,
(3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan, (4)
melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,
(5) melaksanakan tugasnya sesuai perintah atasan sejauh tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan, (6) menjaga
kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara, (7) menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien, (8)
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas, (9)
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain

2
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan, (10) tidak
menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau orang lain, (11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN, (12) melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN. Nilai komitmen mutu
yaitu (1) jujur, (2) amanah, (3) cermat, (4) disiplin, (5) efektif, (6) efisien, (7)
kreatif, (8) inovatif, (9) melayani dengan sikap hormat, (10) bertutur kata sopan
dan ramah, (11) bekerja tanpa tekanan, (12) memiliki integritas tinggi, (13)
menjaga nama baik dan reputasi ASN. Nilai anti korupsi yaitu (1) jujur, (2)
peduli, (3) mandiri, (4) disiplin, (5) tanggungjawab, (6) kerja keras, (7)
sederhana, (8) berani, dan (9) adil. Pada Agenda III, penulis mengikuti
pelatihan dasar mengenai Manajemen ASN, Whole of Government, dan
Pelayanan Publik.
Setelah menyelesaikan Agenda I, Agenda II, dan Agenda III Pelatihan
Dasar CPNS, penulis kemudian telah melaksanakan habituasli dan aktualisasi
yang dilakukan selama 30 hari kerja di tempat tugas penulis yaitu Program
Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Kegiatan habituasi/aktualisasi yang dilaksanakan
penulis adalah proses pembiasaan diri dalam
menerapkan/mengaktualisasikan nilai ANEKA dalam pribadi dan ruang
lingkup kerja penulis. Pola habituasi menciptakan proses dan situasi yang
memungkinkan PNS di lingkungan kerjanya membiasakan diri untuk
berperilaku sesuai nilai dan telah menjadi karakter yang tertanam dalam
dirinya, karena telah diinternalisasi dan sipersonifikasi melalui proses
intervensi.
Penyusunan Laporan Aktualisasi ini adalah bentuk pertanggungjawaban
penulis terhadap Rancangan Aktualisasi yang telah penulis susun sebelumnya
yaitu rencana Kegiatan Optimalisasi Pembelajaran Daring melalui Double
Learning Platfrom (SPADA UNS-Google Classroom) di Program Studi
Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret. Dalam kegiatan tersebut, penulis mengaktualisasikan nilai-

3
nilai dasar ANEKA yang didapat penulis dalam mata diklat Agenda II (Nilai-
Nilai ANEKA) dan mata diklat Agenda III (Kedudukan Aparatur Sipil Negara
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia). Penulis diharapkan dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA yang menjadi bagian dari nilai
karakter penulis sebagai PNS yang berkarakter dan profesional baik dalam
setiap kebiasaan, sikap, dan tindakan perilaku penulis sebagai PNS.

B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan aktualisasi adalah mengoptimalkan pembelajaran daring
di Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Seblas Maret melalui penggunaan double learning platform yaitu
SPADA UNS dan Google Classroom.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus aktualisasi adalah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA
dan Manajemen UNS melalui habituasi dalam kegiatan-kegiatan Optimalisasi
Pembelajaran Daring melalui Double Learning Platform (SPADA UNS-Google
Classroom) di Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

4
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Analisis Dampak Isu jika Tidak Diselesaikan


Pembelajaran dalam jaringan (daring) menjadi opsi utama yang
digunakan oleh UNS untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di masa
pandemi Covid-19. UNS telah mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan
pembelajaran daring yaitu Surat Edaran Rektor Nomor 42/UN27/SE/2020
mengenai Pelaksanaan Aktivitas Akademik Universitas Sebelas Maret dalam
Tatanan Normal Baru pada Semester Gasal 2020/2021 dan Surat Edaran
Rektor Nomo 59/UN27/SE/2020 tentang Pelaksanaan dan Monitoring
Perkuliahan Daring (Online) Semester Agustus 2020 sampai Januari 2021.
Surat Edaran Rektor Nomor 42/UN27/SE/2020 mewajibkan kegiatan
Semester Gasal 2020/2021 dilaksanakan secara daring. Lebih lanjut dalam
Surat Edaran Rektor Nomo 59/UN27/SE/2020 tentang Pelaksanaan dan
Monitoring Perkuliahan Daring (Online) Semester Agustus 2020 sampai
Januari 2021 secara substantif menekankan pada penyelenggaraan
pembelajaran daring yang efektif dan efisien. Poin 3, 4, dan 5 dalam SE
tersebut UNS menekankan bahwa: (1) pembelajaran daring secara sinkron
dengan video conference dibatasi penggunaannya atau sebisa mungkin
dihindari mengingat hal tersebut membutuhkan jaringan internet dank outa
yang besar; (2) dalam melakukan proses pembelajaran secara daring, setiap
dosen diharapkan membuat konten video pembelajaran untuk materi
perkuliahan; (3) pembelajaran daring dilakukan dalam laman spada.uns.ac.id.
Pembelajaran daring dapat dilakukan secara asinkron, dan/atau sinkron, baik
menggunakan media video, catatan kuliah, e-book, buku, jurnal, link,
ditempatkan dalam laman spada.uns.ac.id sebagai bukti pelaksanaan
pembelajaran.
Poin-poin dalam SE Nomor 59/UN27/SE/2020 tentang Pelaksanaan dan
Monitoring Perkuliahan Daring (Online) Semester Agustus 2020 sampai
Januari 2021 menunjukkan bahwa dosen diminta untuk meminimalisir

5
penggunaan video conference, mampu membuat video pembelajaran yang
baik, dan mengutamakan SPADA UNS dalam proses pembelajaran daring.
Pelaksanaan pembelajaran daring di tingkat program studi dapat
dikatakan telah berjalan sejak mewabahnya pandemi pada Maret 2020. Pada
akhir April 2020, penulis melakukan survey terhadap persepsi mahasiswa
terhadap efisiensi, efektifitas, dan akesibilitas pembelajaran daring di Program
Studi. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa 136 mahasiswa
menganggap pembelajaran daring telah dapat dikatakan telah berjalan
dengan baik namun tingkat efektifitas, efisiensi, dan aksesibilitasnya masih
berada di kisaran rata-rata. Sebanyak 49,3% mahasiswa menyatakan bahwa
kualitas pembelajaran daring di prodi berada kisaran rata-rata, 30,1%
menyatakan kualitas pembelajaran daring telah baik, 16,2% menyatakan
pembelajran daring kurang baik kualitasnya, 2,2% menyatakan pembelajaran
daring tidak berkualitas, dan 2,2% menyatakan pembelajaran dating sangat
baik kualitasnya. Sementara itu dari segi efektifitas, sebanyak 48,5%
menyatakan pembelajaran daring rata-rata efektif, 25,7% menyatakan tidak
efektif, 20,6% menyatakan efektif, 4,4% menyatakan sangat tidak efektif, dan
0,7% menyatakan sangat efektif. Dalam konteks efisiensi, hasil survey
menunjukan bahwa 51,5% menyatakan pembelajaran daring rata-rata efisien,
20,6% menyatakan efisien, 20,6% menyatakan tidak efisien, 5,1%
menyatakan sangat tidak efisien, dan 2,2% menyatakan sangat efisien. Dari
segi akesibilitas, hasil survey menunjukkan bahwa 47,8% menyatakan
pembelajaran daring rata-rata aksesibel, 26,5% menyatakan aksesibel, 23,5%
menyatakan tidak aksesibel, 2,2% menyatakan sangat tidak aksesibel, dan
0% menyatakan sangat aksesibel. Data survey tersebut tentunya bersifat
fluktuatif dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan kondisi setelah
bulan April 2020. Meskipun demikian, hasil survey tersebut dapat menjadi
gambaran bahwa pembelajaran daring di program studi masih berada di level
rata-rata dan perlu untuk ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dan
keingingan mahasiswa. Kondisi yang diharapkan adalah peningkatan kualitas
pembelajaran daring di program studi pendidikan sejarah dengan indikator

6
ketersediaan learning platform yang siap pakai, mampu menanggulangi
hambatan sistem/server down, dan memenuhi harapan mahasiswa.
Apabila isu pembelajaran daring di Program Studi Prodi Pendidikan
Sejarah FKIP UNS tidak diselesaikan akan menurunkan kualitas pelayanan
publik, khususnya kualitas pembelajaran. Berpijak pada pengalaman pada
semester sebelumnya (Februari sampai Agustus 2020), penurunan kualitas
pembelajaran yang dihasilkan dari transisi mendadak akibat pandemi Covid-
19 telah menyebabkan berbagai kritik dari mahasiswa dan penambahan
beban dosen karena harus mempersiapkan hal-hal teknis yang berkaitan
dengan penggunaan teknologi. Pengalaman historis tersebut dapat menjadi
bagian dari proyeksi dampak yang akan dihasilkan apabila isu pembelajaran
daring di Prodi Pendidikan Sejarah tidak diselesaikan. Analisis dampak isu
apabila tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel 2.1. berikut ini:

Tabel 2.1. Analisis dan Dampak Isu

No Isu Analisis Dampak Isu jika tidak selesaikan


1 Belum optimalnya Dampak bagi Universitas
pembelajaran Surat Edaran Rektor Nomor 42/UN27/SE/2020 mewajibkan
daring di Program kegiatan Semester Gasal 2020/2021 dilaksanakan secara
Studi Pendidikan daring. Lebih lanjut dalam Surat Edaran Rektor Nomo
Sejarah Fakultas 59/UN27/SE/2020 tentang Pelaksanaan dan Monitoring
Keguruan dan Ilmu Perkuliahan Daring (Online) Semester Agustus 2020 tidak
Pendidikan dapat terlaksana secara optimal. Pelayanan pembelajaran
Universitas Sebelas kepada mahasiswa adalah salah satu bagian dari Tridharma
Maret perguruan tinggi. Salah satu indikator mutu keberhasilan dari
perguruan tinggi adalah pembelajaran/pengajaran. Apabila
pembelajaran daring di Universitas tidak dapat
terlaksanakand engan optimal maka salah satu fungsi dan
tugas akan tidak berjalan secara maksimal.
Dampak bagi Dosen
1. beban teknis dosen semakin bertambah karena harus
mempersiapkan hal-hal teknis seperti mempersiapkan
LMS, menyusun LMS, dan menyusun laporan
administrasi pembelajaran daring
2. pembelajaran daring berpotensi menjadi monoton karena
hanya satu platform yang digunakan dalam
pembelajaran daring
3. Pembelajaran daring berpotensi tidak berjalan maksimal
karena kendala teknis dari LMS
4. Administrasi perkuliahan dosen yang tidak lengkap dan
memengaruhi prosentase kehadiran mahasiswa dalam
perkuliahan daring.
Dampak bagi Mahasiswa
1. Transfer pengetahuan kepada mahasiswa kurang
maksimal menerima ilmu pengetahuan dari dosen.

7
2. Beban kouta internet mahasiswa akan semakin besar
karena pembelajaran daring kurang tersistematisasi
dengan baik
3. Pada aspek mutu pembelajaran, kurang optimalnya
pembelajaran dapat menyebabkan penurunan dan
perbedaann kualitas pembelajaran luring dan daring
yang dapat menyebabkan kepuasan pengguna yaitu
mahasiswa menurun.
4. Kesulitan mahasiswa untuk belajar secara mandiri dalam
pembelajaran daring yang disebabkan kendala teknis.
5. Kekecewaan mahasiswa terhadap kualitas pembelajaran
yang dapat bermuara pada kritik yang tidak
sebagaimana mestinya.

8
B. Pelaksanaan Aktualisasi
Unit Kerja : Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pembelajaran daring di Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Gagasan Pemecahan Isu Isu
: Optimalisasi Pembelajaran Daring melalui Double Learning Platform (SPADA-Google Classroom)
di Prodi Pendidikan Sejarah Fakutlas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Tabel 2. Pelaksanaan Aktualisasi

Keterkaitan Analisis Dampak


Kegiatan dan Output/Hasil Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Jika Nilai-nilai Dasar
No Tahapan Kegiatan Substansi Mata PNS tidak
tanggal Visi/Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan Diterapkan*

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melakukan 1. Mengatur jadwal konsultasi Rencana Output: Agenda II: Kegiatan konsultasi Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
konsultasi dan Target Capaian penyusunan Double Tersedianya  Akuntabilitas dengan mentor untuk nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
Rencana dan Learning Platform SPADA UNS dan Dokumen Rencana kejelasan target rencana dan target ANEKA pada kegiatan dilaksanakan yaitu
Target Capaian Google Classroom dengan mentor. dan Target Capaian  Nasionalisme capaian penyusunan konsultasi dengan  tidak optimalnya
penyusunan Kegiatan saling Double Learning mentor untuk Rencana Teamwork yang
Double Learning menghormati Platform SPADA-Google dan Target Capaian menjadi dasari dari
Platform Proses: Bukti fisik:  Etika Publik Classroom di Program Penyusunan Double pengembangan
SPADA-Google 1. Saya menghubungi mentor melalui  Tangkapan layar sopan Studi Pendidikan Learning Platform kualitas
Classroom di Whatsapp dengan hormat dan sopan komunikasi  Komitmen Mutu Sejarah mendukung visi SPADA-Google pembelajaran di
Prodi untuk menjadwalkan pertemuan dengan mentor cermat UNS yaitu “Menjadi Classroom di Program program studi.
Pendidikan menyampaikan rencana dan target  Anti Korupsi: Pusat Pengembang Studi Pendidikan  Perencanaan
Sejarah dengan capaian penyusunan Double Learning disiplin Ilmu, Teknologi, dan Sejarah memberi pengembangan
mentor. Platform SPADA UNS dan Google Seni yang unggul di penguatan nilai pembelajaran
Classroom Agenda III: tingkat internasional organisasi yaitu daring di prodi tidak
Tanggal 10 Whole of dengan berlandaskan “Teamwork” karena dapat berjalan
September 2. Menyampaikan rencana dan target Government (WoG): nilai-nilai luhur budaya dalam secara maksimal
2020 capaian penyusunan Double Learning koordinasi dan nasional. Dan pelaksanaannya karena ketiadaan
Platform SPADA UNS dan Google kerjasama untuk mendukung misi nomor mempertimbangkan rencana dan target
Classroom kepada mentor 1 yaitu yang jelas.

9
menentukan tujuan menyelenggarakan aspek kerjasama antar
Proses: Bukti fisik: bersama pendidikan dan pihak.
Saya dengan disiplin datang tepat  Foto konsultasi pengajaran yang
waktu sesuai jadwal pertemuan yang  Catatan masukan menuntut
telah ditentukan. Saya menemui mentor dari mentor pengembangan diri
dengan tata cara yang sopan untuk dosen dan mendorong
menyampaikan jadwal pelaksanaan dan kemandirian mahasiswa
rencana capaian Double Learning dalam memeroleh
Platform SPADA UNS dan Google pengetahuan,
Classroom kemudian mendengarkan keterampilan, dan sikap.
dan mencatat masukan secara cermat.
2 Melakukan 1. Mengatur jadwal konsultasi Output: Agenda II: Kegiatan konsultasi Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
konsultasi Rancangan Double Learning Platform Dokumen  Akuntabilitas dengan Kepala PPTiuP nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
Rancangan (SPADA-Google Classroom) dengan Rancangan Double- kejelasan target LPPMP UNS untuk ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
Double-Learning Kepala PPTiuP LPPMP UNS Learning Platform  Nasionalisme rancangan Double konsultasi dengan  tidak optimalnya
Platform saling Learning Platform Kepala PPTiuP Teamwork yang
SPADA-Google Proses: Bukti fisik: menghormati SPADA-Google LPPMP UNS untuk menjadi dasari dari
Classroom Saya menghubungi Kepala PPTIuP Tangkapan layar  Etika Publik Classroom di Program rancangan Double pengembangan
dengan Kepala LPPMP UNS melalui Whatsapp dengan komunikasi dengan sopan Studi Pendidikan Learning Platform kualitas
Pusat hormat dan sopan untuk menjadwalkan Kepala PPTIuP  Komitmen Mutu Sejarah mendukung visi SPADA-Google pembelajaran di
Pengembangan pertemuan menyampaikan Rancangan LPPMP UNS cermat UNS yaitu “Menjadi Classroom di Program program studi.
Teknologi Double Learning Platform SPADA-  Anti Korupsi: Pusat Pengembang Studi Pendidikan  Perencanaan
Informasi untuk Google Classroom disiplin Ilmu, Teknologi, dan Sejarah memberi pengembangan
Pembelajaran Seni yang unggul di penguatan nilai pembelajaran
(PPTIuP) 2. Saya menyampaikan rancangan Agenda III: tingkat internasional organisasi yaitu daring di prodi tidak
LPPMP UNS Double Learning Platform SPADA- Whole of dengan berlandaskan “Teamwork” karena dapat berjalan
Google Classroom kepada Kepala Government (WoG): nilai-nilai luhur budaya dalam secara maksimal
Tanggal 14 PPTiuP LPPMP UNS melalui WA dan koordinasi dan nasional. Dan pelaksanaannya karena ketiadaan
September email. kerjasama untuk mendukung misi nomor mempertimbangkan rencana dan target
2020 menentukan tujuan 1 yaitu aspek kerjasama antar yang jelas.
Proses: Bukti fisik: bersama menyelenggarakan pihak.
Saya mengirim dokumen Rancangan  Tangkapan layar pendidikan dan
Double Learning Platform SPADA- pengiriman pengajaran yang
Google Classroom kepada Kepala dokumen ke menuntut
PPTIuP LPPMP UNS dengan tata cara kepala PPTIuP pengembangan diri
yang sopan kemudian mencatat LPPM UNS dosen dan mendorong
masukan Kepala PPTiuP secara cermat  Tangkapan layar kemandirian mahasiswa
dan disiplin catatan dari dalam memeroleh

10
kepala PPTIuP pengetahuan,
LPPM UNS keterampilan, dan sikap.
3 Melakukan 1. menghubungi dosen melalui Output: Agenda II: Kegiatan koordinasi Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
koordinasi Whatsapp untuk menginformasikan Tersedianya  Akuntabilitas dengan dosen prodi nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
dengan dosen rencana penyusunan Double Learning Dokumen kumpulan kejelasan target Pendidikan Sejarah ANEKA pada dilaksanakan:
Prodi Platform SPADA-Google Classroom. RPS dosen Prodi  Nasionalisme untuk pengumpulan koordinasi dengan  tidak optimalnya
Pendidikan Pendidikan Sejarah saling Rencana Pembelajaran dosen prodi Teamwork yang
Sejarah untuk menghormati Semester sebagai Pendidikan Sejarah menjadi dasari dari
pengumpulan  Etika Publik bahan Penyusunan untuk pengumpulan pengembangan
Rencana Proses: Bukti fisik: sopan Double Learning Rencana kualitas
Pembelajaran Saya menghubungi dosen melalui Tangkapan layar  Komitmen Mutu Platform SPADA-Google Pembelajaran pembelajaran di
Semester Whatsapp dengan hormat dan sopan komunikasi cermat Classroom di Program Semester sebagai program studi.
sebagai bahan untuk menyampaikan informasi rencana Whatapps dengan  Anti Korupsi: Studi Pendidikan bahan Penyusunan  Perencanaan
Penyusunan penyusunan dan capaian target Dosen prodi bertanggung Sejarah mendukung visi Double Learning pengembangan
Double Learning penyusunan Double Learning Platform pendidikan sejarah jawab UNS yaitu “Menjadi Platform SPADA- pembelajaran
Platform SPADA-Google Classroom. Pusat Pengembang Google Classroom di daring di prodi tidak
SPADA-Google Agenda III: Ilmu, Teknologi, dan Program Studi dapat berjalan
Classroom di 2. Melakukan koordinasi dengan dosen Whole of Seni yang unggul di Pendidikan Sejarah secara maksimal
Prodi dengan mengumpulkan RPS Mata Government (WoG): tingkat internasional memberi penguatan karena ketiadaan
Pendidikan Kuliah yang diampu oleh dosen. koordinasi dan dengan berlandaskan nilai organisasi yaitu rencana dan target
Sejarah kerjasama untuk nilai-nilai luhur budaya “Teamwork” karena yang jelas.
Proses: Bukti fisik menentukan tujuan nasional. Dan akan dalam  Mutu pembelajaran
Tanggal 14 Saya mengumpulkan RPS MK yang Berkas softfile RPS bersama mendukung misi nomor pelaksanaannya daring menurun
September diampu dosen secara cermat dan Dosen Prodi 1 yaitu mempertimbangkan karena kendala
2020 menyimpannya secara Pendidikan Sejarah menyelenggarakan aspek kerjasama antar teknis yang dialami
bertanggungjawab dengan hari-hati pendidikan dan pihak. mahasiswa tidak
sehingga seluruh RPS dapat terkumpul pengajaran yang dapat diselesaikan
secara menyeluruh. menuntut
pengembangan diri
dosen dan mendorong
kemandirian mahasiswa
dalam memeroleh
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
4 Menganalisis 1. Mengidentifikasi sistematika bahan Output: Agenda II: Kegiatan menganalisis Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
sistematika, kajian dan pengalaman belajar Dokumen  Akuntabilitas sistematika, bahan nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
bahan kajian, mahasiswa dalam RPS Dosen Rancangan integritas kajian, dan pengalaman ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
dan pengalaman Pendidikan Sejarah. Sistematika SPADA-  Nasionalisme belajar mahasiswa menganalisis  tidak optimalnya
belajar dalam Rencana sistematika, bahan Teamwork yang

11
mahasiswa Google Classroom menghargai Pembelajaran Semester kajian dan menjadi dasari dari
dalam Rencana berdasarkan analisis pendapat Dosen Prodi Pendidikan pengalaman belajar pengembangan
Pembelajaran  Etika Publik Sejarah mendukung visi mahasiswa dalam kualitas
Semester Dosen Proses: Bukti fisik: sopan UNS yaitu “Menjadi Rencana pembelajaran di
Prodi Saya membaca dengan cermat RPS Dokumen analisis  Komitmen Mutu Pusat Pengembang Pembelajaran program studi.
Pendidikan dan mengidentifikasi bahan kajian dan RPS dosen Prodi cermat Ilmu, Teknologi, dan Semester Dosen Prodi  Perencanaan
Sejarah pengalaman belajar mahasiswa dalam Pendidikan Sejarah  Anti Korupsi: Seni yang unggul di Pendidikan Sejarah pengembangan
RPS tanpa melakukan manipulasi jujur tingkat internasional memberi penguatan pembelajaran
Tanggal 14-15 atau menambahkan data secara dengan berlandaskan nilai organisasi yaitu daring di prodi tidak
September semena-mena. Agenda III: nilai-nilai luhur budaya “Teamwork” karena dapat berjalan
2020 2. Mengirimkan hasil analisis RPS Whole of nasional. Dan dalam secara maksimal
kepada Dosen via Whatsapp untuk Government (WoG): mendukung misi nomor pelaksanaannya karena ketiadaan
konfirmasi koordinasi dan 1 yaitu mempertimbangkan rencana dan target
kerjasama untuk menyelenggarakan aspek kerjasama antar yang jelas.
Proses: Bukti fisik: menentukan tujuan pendidikan dan pihak.  Mutu pembelajaran
Saya menghubungi dosen melalui  Tangkapan layar bersama pengajaran yang daring menurun
Whatsapp dengan hormat dan sopan komunikasi menuntut karena kendala
untuk konfirmasi hasil analisis RPS. dengan Dosen pengembangan diri teknis yang dialami
Saya kemudian mencatat dan prodi pendidikan dosen dan mendorong mahasiswa tidak
mengakomodasi koreksi/konfirmasi dari sejarah kemandirian mahasiswa dapat diselesaikan
dosen. dalam memeroleh  Mutu pembelajaran
pengetahuan, daring menurun
keterampilan, dan sikap. karena kendala
teknis yang dialami
mahasiswa tidak
dapat diselesaikan
5 Melakukan 1. Meminta izin untuk mengakses dan Output: Agenda II: Kegiatan melakukan Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
Sistematisasi mengedit laman SPADA UNS kepada Tersedianya laman  Akuntabilitas sistematisasi kegiatan nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
kegiatan Belajar dosen yang bersangkutan SPADA UNS yang amanah Belajar di SPADA UNS ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
di SPADA UNS siap pakai.  Nasionalisme dengan hasil analisis melakukan sistemisasi  tidak optimalnya
dengan hasil saling RPS mendukung visi kegiatan Belajar di Teamwork yang
analisis RPS Proses: Bukti fisik: menghormati UNS yaitu “Menjadi SPADA UNS dengan menjadi dasari dari
Saya menghubungi dosen melalui  Tangkapan layar  Etika Publik Pusat Pengembang hasil analisis RPS pengembangan
Tanggal Whatsapp dengan hormat dan sopan komunikasi sopan Ilmu, Teknologi, dan memberi penguatan kualitas
16,17,18,21,22 untuk meminta izin mengakses laman Whatapps dengan  Komitmen Mutu Seni yang unggul di nilai organisasi yaitu pembelajaran di
September SPADA UNS milik dosen yang Dosen prodi cermat tingkat internasional “Teamwork” karena program studi.
2020 bersangkutan. Saya menjaga amanah pendidikan  Anti Korupsi: dengan berlandaskan dalam  Mutu pembelajaran
dengan menjaga kerahasiaan akun sejarah bertanggung nilai-nilai luhur budaya pelaksanaannya daring menurun
jawab nasional. Dan mempertimbangkan karena kendala

12
dengan persetujuan dan izin dari dosen mendukung misi nomor aspek kerjasama antar teknis yang dialami
yang bersangkutan. Agenda III: 1 yaitu pihak. mahasiswa tidak
Pelayanan Publik: menyelenggarakan dapat diselesaikan
2. Mengedit laman SPADA UNS efektif dan efisien pendidikan dan  Siklus pejaminan
berdasarkan hasil analisis RPS pengajaran yang mutu pembelaljaran
menuntut khususnya
Proses: Bukti fisik: pengembangan diri pengendalian dan
Saya membuka laman SPADA UNS dan  Tangkapan layar dosen dan mendorong penguatan
kemudian menyusun sistematika laman laman SPADA kemandirian mahasiswa pembelajaran tidak
spada sesuai dengan bahan kajian dan UNS yang telah dalam memeroleh dapat diterapkan
pengalaman belajar mahasiswa yang tersistematisasi pengetahuan,
sudah tersusun dalam RPS. Saya keterampilan, dan sikap.
menyusun sesuai dengan hasil analisis
RPS tanpa menambahkan
materi/pengalaman belajar yang lain
dengan tanpa izin dari dosen yang
bersangkutan dan bertanggung jawab
apabila terjadi kesalahan
6 Menyediakan 1. Meminta izin kepada dosen untuk Output: Agenda II: Kegiatan menyediakan Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
Platform Google membuka akun Google Classroom. Tersedianya Google  Akuntabilitas Platform Google nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
Classroom yang Classroom yang amanah Classroom yang siap ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
siap pakai telah  Nasionalisme pakai kepada Dosen menyediakan Platform  tidak optimalnya
kepada Dosen tersistematisasi bagi saling Program Studi Google Classroom Teamwork yang
Program Studi dosen. menghormati Pendidikan Sejarah yang siap pakai menjadi dasari dari
Pendidikan  Etika Publik sebagai wujud dari kepada Dosen pengembangan
Sejarah sebagai Proses: Bukti fisik: sopan Double Learning System Program Studi kualitas
wujud dari Saya menghubungi dosen melalui  Tangkapan layar  Komitmen Mutu SPADA UNS-Google Pendidikan Sejarah pembelajaran di
Double Learning Whatsapp dengan hormat dan sopan komunikasi cermat Classroom mendukung sebagai wujud dari program studi.
System SPADA untuk meminta izin membuka akun Whatapps dengan  Anti Korupsi: visi UNS yaitu “Menjadi Double Learning  Mutu pembelajaran
UNS-Google Google Classroom bagi dosen yang Dosen prodi bertanggung Pusat Pengembang System SPADA UNS- daring menurun
Classroom bersangkutan. Saya menjaga amanah pendidikan jawab Ilmu, Teknologi, dan Google Classroom karena kendala
dengan menjaga kerahasiaan akun sejarah Seni yang unggul di memberi penguatan teknis yang dialami
Tanggal 23 tanpa persetujuan dan izin dari dosen  Foto pertemuan Agenda III: tingkat internasional nilai organisasi yaitu mahasiswa tidak
September yang bersangkutan. Selain itu, saya untuk meminta Pelayanan Publik: dengan berlandaskan “Visionary” karena dapat diselesaikan
2020 – 16 menemui dosen secara langsung untuk izin mengakses Aksesibel nilai-nilai luhur budaya dalam  Siklus pejaminan
Oktober 2020 meminta izin membuka akun Google Google Responsif nasional. Dan pelaksanaannya mutu pembelaljaran
Classroom. Classroom mendukung misi nomor menetapkan sasaran khususnya
dengan dosen 1 yaitu baru ketika target pengendalian dan
menyelenggarakan penguatan

13
2. melakukan sistematisasi bahan kajian prodi pendidikan pendidikan dan sistematisasi SPADA pembelajaran tidak
dan pengalaman belajar mahasiswa di sejarah pengajaran yang UNS telah tercapai. dapat diterapkan
Google Classroom agar selaras dengan menuntut
RPS pengembangan diri
Proses: Bukti fisik: dosen dan mendorong
Saya membuka akun Google Classroom  Tangkapan layar kemandirian mahasiswa
dan kemudian menyusun sistematika laman Google dalam memeroleh
laman Google Classroom sesuai dengan Classroom yang pengetahuan,
bahan kajian dan pengalaman belajar telah keterampilan, dan sikap.
mahasiswa yang sudah tersusun dalam tersistematisasi
RPS. Saya menyusun sesuai dengan
hasil analisis RPS tanpa menambahkan
materi/pengalaman belajar yang lain
dengan tanpa izin dari dosen yang
bersangkutan dan bertanggung jawab
apabila terjadi kesalahan
7 Menyediakan 1. Mengidentifikasi hambatan Output: Agenda II: Kegiatan Menyediakan Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
Helpdesk dan mahasiswa dalam pembelajaran daring Tersedianya  Akuntabilitas Helpdesk Asistensi nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
Asistensi Helpdesk Asistensi partisipatif pembelajaran daring di ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
pembelajaran Pembelajaran daring  Nasionalisme Prodi Pendidikan menyediakan  Siklus pejaminan
daring di Prodi Mengutamakan Sejarah mendukung visi Helpdesk Asistensi mutu pembelaljaran
Pendidikan Proses: Bukti fisik: kepentingan UNS yaitu “Menjadi pembelajaran daring khususnya
Sejarah Saya secara cermat memetakan Hasil angket publik Pusat Pengembang di Prodi Pendidikan pengendalian dan
kendala mahasiswa dalam pembelajaran kendala  Etika Publik Ilmu, Teknologi, dan Sejarah memberi penguatan
Tanggal 3 daring melalui cara partisipatif dan pembelajaran daring cermat Seni yang unggul di penguatan nilai pembelajaran tidak
Oktober 2020 sesuai dengan kepentingan publik mahasiswa  Komitmen Mutu tingkat internasional organisasi yaitu dapat diterapkan.
dengan penyebaran angket kepada efektif dan dengan berlandaskan “Customer  Mutu pembelajaran
mahasiswa. efisien nilai-nilai luhur budaya Satisfaction” karena daring menurun
 Anti Korupsi: nasional. Dan dalam karena kendala
2. Menyusun konten Helpdesk Asistensi adil mendukung misi nomor pelaksanaannya teknis yang dialami
pembelajaran daring di google form 1 yaitu mempertimbangkan mahasiswa tidak
sesuai analisis kendala pembelajaran Agenda III: menyelenggarakan kepuasan dan dapat diselesaikan
daring. Pelayanan Publik: pendidikan dan kebutuhan mahasiswa  Publik/mahasiswa
responsif pengajaran yang dalam mengikuti tidak merasa
Proses: Bukti fisik menuntut proses pembelajaran. berpartisipasi dalam
Saya menyusun laman helpdesk  Tangkapan layar pengembangan diri optimalisasi
asistensi secara efektif dan efisien laman Helpdesk dosen dan mendorong pembelajaran
sesuai dengan permasalahan yang Asistensi kemandirian mahasiswa daring karena tidak
dihadapi oleh mahasiswa. Saya dalam memeroleh terakomodasi kritik

14
menyusun helpdesk secara adil dengan Pembelajaran pengetahuan, dan saran
mempertimbangkan secara merata Daring keterampilan, dan sikap. konstruktif yang
bantuan kepada mahasiwa mereka ingin
sampaikan
8 Menyusun buku 1. Mengumpulkan bahan dan menyusun Output: Agenda II: Kegiatan menyusun Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
panduan draft buku panduan Pembelajaran Buku panduan  Akuntabilitas buku panduan nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
penggunaan Daring di Prodi Pendidikan Sejarah Pembelajaran konsisten penggunaan Double ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
Double Learning Daring di Prodi  Nasionalisme Learning Platform dan menyusun buku  Siklus pejaminan
Platform dan Pendidikan Sejarah Jujur Helpdesk Asistensi panduan penggunaan mutu pembelaljaran
Helpdesk  Etika Publik Pembelajaran daring Double Learning khususnya
Asistensi Proses: Bukti fisik: sopan bagi Dosen dan Platform dan Helpdesk pengendalian dan
Pembelajaran Saya menangkap layar (screenshoot) Draft buku panduan  Komitmen Mutu Mahasiswa mendukung Asistensi penguatan
daring bagi laman SPADA UNS, Google Classroom, SPADA berisi efektif dan visi UNS yaitu “Menjadi Pembelajaran daring pembelajaran tidak
Dosen dan dan Helpdesk Asistensi Pembelajaran tangkapan laman efisien Pusat Pengembang bagi Mahasiswa dapat diterapkan.
Mahasiswa Daring Prodi Pendidikan Sejarah secara SPADA UNS,  Anti Korupsi: Ilmu, Teknologi, dan memberi penguatan  Mutu pembelajaran
konsisten dan tidak melakukan editing Google Classroom, adil Seni yang unggul di nilai organisasi yaitu daring menurun
Tanggal 5 berlebihan sebagai bahan draft dan Helpdesk tingkat internasional “Achievement karena kendala
Oktober 2020 penyusunan buku panduan. Asistensi Agenda III: dengan berlandaskan Orientation” karena teknis yang dialami
Pembelajaran Pelayanan Publik: nilai-nilai luhur budaya dalam mahasiswa tidak
2. Menulis buku panduan penggunaan Daring Prodi aksesibel nasional. Dan pelaksanaannya dapat diselesaikan
Double Learning Platform dan Helpdesk Pendidikan mendukung misi nomor mempertimbangkan  Publik/mahasiswa
Asistensi Pembelajaran daring bagi 1 yaitu orientasi untuk meraih tidak merasa
Dosen menyelenggarakan keunggulan. berpartisipasi dalam
pendidikan dan optimalisasi
Proses Bukti fisik: pengajaran yang pembelajaran
Saya menyusun kalimat di dalam buku  Hasil cek menuntut daring karena tidak
panduan dengan kalimat sendiri (tidak plagiarism Buku pengembangan diri terakomodasi kritik
plagiasi) mengutamakan sopan, tidak panduan dosen dan mendorong dan saran
membedakan antar mahasiswa, dan Pembelajaran kemandirian mahasiswa konstruktif yang
langsung pada tujuan penulisan yaitu Prodi Pendidikan dalam memeroleh mereka ingin
memberikan panduan teknis Sejarah pengetahuan, sampaikan
operasionalisasi SPADA UNS, Google keterampilan, dan sikap.
Classroom, dan Helpdesk Asistensi
Pembelajaran Daring Prodi Pendidikan
Sejarah
9 Melakukan 1. Meminta izin kepada kepala program Output: Agenda II: Kegiatan melakukan Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
Diseminasi Buku studi untuk mengunggah buku panduan Tersedianya buku  Akuntabilitas diseminasi Buku nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
Panduan Double penggunaan Double Learning Platform panduan Tanggung Panduan Pembelajaran ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
Learning dan Helpdesk Asistensi Pembelajaran penggunaan jawab Daring Prodi Pendidikan melakukan diseminasi

15
Platform dan Daring kepada Dosen Prodi Pendidikan Double Learning  Nasionalisme Sejarah melalui website Buku Panduan  Siklus pejaminan
Helpdesk Sejarah di website Prodi Pendidikan Platform dan Tidak prodi mendukung visi Pembelajaran Daring mutu pembelaljaran
Asistensi Sejarah Helpdesk Asistensi diskriminatif UNS yaitu “Menjadi Prodi Pendidikan khususnya
Pembelajaran Pembelajaran  Etika Publik Pusat Pengembang Sejarah melalui pengendalian dan
Daring Prodi Daring di laman hormat Ilmu, Teknologi, dan website prodi memberi penguatan
Pendidikan website Helpdesk  Komitmen Mutu Seni yang unggul di penguatan nilai pembelajaran tidak
Sejarah melalui dan Asistensi cermat tingkat internasional organisasi yaitu yaitu dapat diterapkan.
website prodi Pembelajaran  Anti Korupsi: dengan berlandaskan “Achievement  Mutu pembelajaran
Daring Prodi Jujur nilai-nilai luhur budaya Orientation” karena daring menurun
Tanggal 14 Pendidikan Sejarah nasional. Dan dalam karena kendala
Oktober 2020 Agenda III: mendukung misi nomor pelaksanaannya teknis yang dialami
Proses: Bukti fisik: Pelayanan Publik: 1 yaitu mempertimbangkan mahasiswa tidak
Saya bertemu dengan kepala program Foto proses aksesibel menyelenggarakan orientasi untuk meraih dapat diselesaikan
studi dengan hormat dan sopan untuk meminta izin kepada pendidikan dan keunggulan.  Publik/mahasiswa
meminta izin mengunggah buku kepala program pengajaran yang tidak merasa
panduan penggunaan Double Learning studi menuntut berpartisipasi dalam
Platform dan Helpdesk Asistensi pengembangan diri optimalisasi
Pembelajaran Daring kepada Dosen dosen dan mendorong pembelajaran
Prodi Pendidikan Sejarah di website kemandirian mahasiswa daring karena tidak
Prodi Pendidikan Sejarah. dalam memeroleh terakomodasi kritik
pengetahuan, dan saran
2. Mengunggah buku panduan keterampilan, dan sikap. konstruktif yang
penggunaan Double Learning Platform mereka ingin
dan Helpdesk Asistensi Pembelajaran sampaikan
Daring kepada Dosen Prodi Pendidikan
Sejarah di website Helpdesk dan
asistensi

Proses: Bukti fisik:


Saya mengunggah file (e-book) buku  Tangkapan layar
panduan Pembelajara Daring Program dan link buku
Studi Pendidikan Sejarah ke laman panduan yang
Helpdeks dan Asistensi dengan cermat telah terunggah di
dan open access sehingga dapat website Helpdesk
diunduh oleh seluruh mahasiswa. Saya dan Asistensi
memberikan deskripsi/credit setiap Pembelajaran
referensi/resource yang digunakan daring Program
dalam buku panduan sebagai bentuk Studi
tanggung jawab dan kejujuran.

16
10 Melakukan 1. mempersiapkan kegiatan sosialisasi Output: Agenda II: Kegiatan melakukan Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
sosialisasi Double Learning Platform, Helpdesk Video Sosialisasi  Akuntabilitas sosialisasi Double nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
Double Learning Asistensi Pembelajaran Daring, dan Pembelajaran daring Transparan Learning Platform, ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
Platform, Penguatan Literasi Digital bagi Dosen SPADA UNS dan  Nasionalisme Helpdesk Asistensi Melakukan sosialisasi  tidak optimalnya
Helpdesk Prodi Pendidikan Sejarah Google Classroom religius Pembelajaran Daring, Double Learning Teamwork yang
Asistensi dan Tutorial  Etika Publik dan Penguatan Literasi Platform, Helpdesk menjadi dasari dari
Pembelajaran Merekam Video hormat Digital kepada Dosen Asistensi pengembangan
Daring, dan Asinkronus  Komitmen Mutu Prodi Pendidikan Pembelajaran Daring, kualitas
Penguatan penguatan literasi Sopan Sejarah mendukung visi dan Penguatan pembelajaran di
Literasi Digital digital bagi dosen Menjaga nama UNS yaitu “Menjadi Literasi Digital kepada program studi.
kepada Dosen Proses: baik dan Pusat Pengembang Dosen Prodi  Mutu pembelajaran
Prodi Saya meminta izin kepada kepala Bukti fisik: reputasi ASN Ilmu, Teknologi, dan Pendidikan Sejarah daring menurun
Pendidikan program studi untuk sosialisasi Double File Surat Edaran  Anti Korupsi: Seni yang unggul di memberi penguatan karena kendala
Sejarah Learning Platform, Helpdesk Asistensi Sosialisasi Mandiri tingkat internasional nilai organisasi yaitu teknis yang dialami
Pembelajaran Daring, dan Penguatan Pembelajaran daring dengan berlandaskan “Teamwork” karena mahasiswa tidak
Tanggal 14-15 Literasi Digital bagi Dosen Prodi SPADA UNS dan Agenda III: nilai-nilai luhur budaya dalam dapat diselesaikan
Oktober 2020 Pendidikan Sejarah dengan sopan dan Google Classroom Whole of nasional. Dan pelaksanaannya
hormat. Saya akan mengurus surat dan Tutorial Government (WoG): mendukung misi nomor mempertimbangkan
edaran yang ditujukan kepada seluruh Merekam Video koordinasi dan 1 yaitu aspek kerjasama antar
dosen program studi pendidikan sejarah Asinkronus kerjasama untuk menyelenggarakan pihak.
secara online. penguatan literasi menentukan tujuan pendidikan dan
digital bagi dosen bersama pengajaran yang
2. Melakukan kegiatan sosialisasi menuntut
Double Learning Platform, Helpdesk pengembangan diri
Asistensi Pembelajaran Daring, dan dosen dan mendorong
Penguatan Literasi Digital bagi Dosen kemandirian mahasiswa
Prodi Pendidikan Sejarah secara dalam memeroleh
asinkronus dengan membuat video pengetahuan,
tutorial sosialisasi pembelajaran daring keterampilan, dan sikap.
dan penguatan literasi

Proses:
Saya melakukan sosialisasi Double Bukti fisik:
Learning Platform, Helpdesk Asistensi Rekaman Video
Pembelajaran Daring, dan Penguatan Sosialisasi
Literasi Digital bagi Dosen Prodi Pembelajaran daring
Pendidikan Sejarah melalui pembuatan SPADA UNS dan
video tutorial. Saya berbicara dengan Google Classroom
sopan, santun, dan tidak dan Tutorial

17
merendahkan jabatan dosen. Saya Merekam Video
akan merekam kegiatan sosialisasi Asinkronus
sebagai bentuk transparansi kegiatan penguatan literasi
yang saya lakukan. digital bagi dosen

3. Mengunggah rekaman kegiatan


sosialisasi Double Learning Platform,
Helpdesk Asistensi Pembelajaran
Daring, dan Penguatan Literasi Digital
bagi Dosen Prodi Pendidikan Sejarah ke
akun youtube pribadi

Proses: Bukti fisik:


Saya dengan cermat dan menghargai Tangkapan layar
hak cipta orang lain dan mengutamakan Video Sosialisasi
kejujuran berlandaskan nilai agama Pembelajaran daring
ketika mengunggah video sosialisasi SPADA UNS dan
pembelajaran daring ke akun youtube Google Classroom
pribadi saya
dan Tutorial
Merekam Video
Asinkronus
penguatan literasi
digital bagi dosen
11 Melakukan 1. mempersiapkan kegiatan sosialisasi Output: Agenda II: Kegiatan melakukan Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
sosialisasi Double Learning Platform dan Helpdesk Video Sosialisasi  Akuntabilitas sosialisasi Double nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
Double Learning Asistensi Pembelajaran Daring kepada dan Helpdesk Transparan Learning Platform dan ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
Platform dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Asistensi  Nasionalisme Helpdesk Asistensi melakukan sosialisasi  Mutu pembelajaran
Helpdesk Pembelajaran religius Pembelajaran Daring Double Learning daring menurun
Asistensi Daring  Etika Publik kepada Mahasiswa Platform dan Helpdesk karena kendala
Pembelajaran hormat Prodi Pendidikan Asistensi teknis yang dialami
Daring kepada Proses: Bukti fisik:  Komitmen Mutu Sejarah mendukung visi Pembelajaran Daring mahasiswa tidak
Mahasiswa Saya meminta izin kepada kepala  Foto permohonan Sopan UNS yaitu “Menjadi kepada Mahasiswa dapat diselesaikan
Prodi program studi untuk sosialisasi Double izin kepada Menjaga nama Pusat Pengembang Prodi Pendidikan  Publik/mahasiswa
Pendidikan Learning Platform dan Helpdesk kepala program baik dan Ilmu, Teknologi, dan Sejarah memberi tidak merasa
Sejarah Asistensi Pembelajaran Daring kepada studi reputasi ASN Seni yang unggul di penguatan nilai berpartisipasi dalam
Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah  File Surat  Anti Korupsi: tingkat internasional organisasi yaitu optimalisasi
Tanggal 14-15 dengan sopan dan hormat. Saya Undangan Mandiri dengan berlandaskan “Customer pembelajaran
Oktober 202 mengurus surat undangan yang Sosialisasi nilai-nilai luhur budaya Satisfaction” karena daring karena tidak
Agenda III: nasional. Dan dalam terakomodasi kritik

18
ditujukan kepada mahasiswa pendidikan kepada Pelayanan Publik: mendukung misi nomor pelaksanaannya dan saran
sejarah. mahasiswa aksesibel 1 yaitu mempertimbangkan konstruktif yang
menyelenggarakan kepuasan dan mereka ingin
2. Melakukan kegiatan sosialisasi pendidikan dan kebutuhan mahasiswa sampaikan
Double Learning Platform dan Helpdesk pengajaran yang dalam mengikuti
Asistensi Pembelajaran Daring kepada menuntut proses pembelajaran.
Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah pengembangan diri
dosen dan mendorong
Proses: Bukti fisik: kemandirian mahasiswa
Saya melakukan sosialisasi melalui  Materi sosialisasi dalam memeroleh
video conference. Saya mengajak  Presensi pengetahuan,
peserta mengawali kegiatan dengan Sosialisasi daring keterampilan, dan sikap.
berdoa sesuai dengan keyakinan melalui Google
masing-masing, berbicara dengan Form
sopan, santun, dan tidak  Tangkapan layar
merendahkan jabatan dosen. Saya ketika sosialisasi
merekam kegiatan sosialisasi sebagai sedang
bentuk transparansi kegiatan yang berlangsung
saya lakukan.

3. Mengunggah rekaman sosialisasi


Double Learning Platform dan Helpdesk
Asistensi Pembelajaran Daring kepada
Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah
ke akun youtube

Proses: Bukti fisik:


Saya dengan cermat dan menghargai  Tangkapan layar
hak cipta orang lain dan mengutamakan
video sosialisasi
kejujuran berlandaskan nilai agama
pembelajaran
ketika mengunggah video sosialisasi
pembelajaran daring ke akun youtube daring, Helpdeks
pribadi saya dan Asistensi, dan
Buku Panduan
yang terunggah di
youtube
12 Melakukan 1. Melakukan rekam video singkat untuk Output: Agenda II: Kegiatan penguatan Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
penguatan penguatan budaya daring Tersedianya video  Akuntabilitas Budaya Pembelajaran nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
Penguatan singkat Penguatan Integritas Daring bagi Mahasiswa ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
Budaya Budaya Belajar  Nasionalisme Prodi Pendidikan melakukan penguatan

19
Pembelajaran Daring Mahasiswa Cinta tanah air Sejarah melalui video Penguatan Budaya  Siklus pejaminan
Daring bagi di akun Youtube  Etika Publik singkat di Youtube Pembelajaran Daring mutu pembelaljaran
Mahasiswa Prodi dan akun hormat mendukung visi UNS bagi Mahasiswa Prodi khususnya
Prodi personal  Komitmen Mutu yaitu “Menjadi Pusat Pendidikan Sejarah pengendalian dan
Pendidikan Sopan, efektif, Pengembang Ilmu, melalui video singkat penguatan
Sejarah melalui Bukti fisik: efisien Teknologi, dan Seni di Youtube memberi pembelajaran tidak
video di Youtube Proses: Rekaman video  Anti Korupsi: yang unggul di tingkat penguatan nilai dapat diterapkan.
Saya merekam video singkat sesuai siangkat Penguatan Jujur internasional dengan organisasi yaitu  Mutu pembelajaran
Tanggal 16 dengan kebutuhan siswa secara efektif Budaya Belajar berlandaskan nilai-nilai “Visionary” karena daring menurun
Oktober 2020 dan efisien. Saya menyisipkan Daring Agenda III: luhur budaya nasional. dalam karena kendala
visualisasi tempat bersejarah di Pelayanan Publik: Dan mendukung misi pelaksanaannya teknis yang dialami
Indonesia untuk memperkuat rasa cinta aksesibel nomor 1 yaitu menetapkan sasaran mahasiswa tidak
tanah air mahasiswa. Saya akan menyelenggarakan baru ketika target dapat diselesaikan
menjaga kejujuran dengan pendidikan dan sistematisasi SPADA  Publik/mahasiswa
menggunakan video rekaman sendiri pengajaran yang UNS telah tercapai. tidak merasa
dan tidak menggunakan video yang menuntut berpartisipasi dalam
telah ada/milik orang pengembangan diri optimalisasi
dosen dan mendorong pembelajaran
2. Mengunggah video singkat untuk kemandirian mahasiswa daring karena tidak
penguatan budaya daring ke laman dalam memeroleh terakomodasi kritik
youtube Program Studi dan akun pengetahuan, dan saran
personal keterampilan, dan sikap. konstruktif yang
mereka ingin
Proses: Bukti fisik: sampaikan
Saya dengan cermat dan menghargai Tangkapan video
hak cipta orang lain dan mengutamakan budaya belajar
kejujuran berlandaskan nilai agama daring yang telah
ketika mengunggah video sosialisasi terunggah di
pembelajaran daring ke akun youtube youtube
pribadi saya
13 Melaporkan 1. Menyusun angket efektifitas dan Output: Agenda II: Kegiatan mengevaluasi Dengan menerapkan Dampak apabila nilai
evaluasi efisiensi pembelajaran daring berbasis Laporan evaluasi  Akuntabilitas Pembelajaran Daring nilai-nilai dasar dasar ANEKA tidak
Pembelajaran Double Learning Platform. Double Learning Transparan berbasis Double ANEKA pada kegiatan dilaksanakan:
Daring berbasis Platform  Nasionalisme Learning Platform di mengevaluasi  Siklus pejaminan
Double Learning Tidak Program Studi Pembelajaran Daring mutu pembelaljaran
Platform di Proses Bukti fisik: diskriminatif Pendidikan Sejarah berbasis Double khususnya
Program Studi Saya menyusun angket sesuai dengan Tangkapan layar  Etika Publik mendukung visi UNS Learning Platform di pengendalian dan
Pendidikan kaidah ilmiah yang berlaku Google form survey integritas yaitu “Menjadi Pusat Program Studi penguatan
Sejarah efektifitas dan  Komitmen Mutu Pengembang Ilmu, Pendidikan Sejarah

20
efisiensi Double Cermat Teknologi, dan Seni memberi penguatan pembelajaran tidak
Tanggal 5 – 19 Learning Platform  Anti Korupsi: yang unggul di tingkat nilai organisasi yaitu dapat diterapkan.
Oktober 2020 2. Mengumpulkan dan mengolah data Bertanggung internasional dengan “Customer  Mutu pembelajaran
survey efektivitas dan efisiensi jawab berlandaskan nilai-nilai Satisfaction” karena daring menurun
Pembelajaran daring berbasis Double luhur budaya nasional. dalam karena kendala
Learning Platform Agenda III: Dan mendukung misi pelaksanaannya teknis yang dialami
Whole of nomor 1 yaitu mempertimbangkan mahasiswa tidak
Proses: Government (WoG): menyelenggarakan kepuasan dan dapat diselesaikan
saya menyebarkan, mengumpulkan dan Bukti fisik koordinasi dan pendidikan dan kebutuhan mahasiswa  Publik/mahasiswa
mengolah data anget survey kepada File Hasil survey kerjasama untuk pengajaran yang dalam mengikuti tidak merasa
seluruh mahasiswa program studi Double Learning menentukan tujuan menuntut proses pembelajaran. berpartisipasi dalam
pendidikan sejarah secara cermat Saya Platform bersama pengembangan diri optimalisasi
mengolah data secara jujur, cermat, dosen dan mendorong pembelajaran
dan bertanggungjawab dengan kemandirian mahasiswa daring karena tidak
pendekatan kuantitatif untuk melihat dalam memeroleh terakomodasi kritik
efektifitas dan efisiensi Double Learning pengetahuan, dan saran
Platform keterampilan, dan sikap. konstruktif yang
mereka ingin
3. melaporkan hasil evaluasi Double sampaikan
Learning Platform kepada Kepala
Program Studi secara jujur

Proses:
Saya memberikan laporan hasil evaluasi Bukti fisik:
Double Learning Platform kepada Foto penyampaian
Kepala Program Studi. laporan

21
C. Jadwa Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
September Oktober
No Kegiatan Mingggu ke Minggu ke
2 3 4 1 2 3
1 Melakukan konsultasi Rencana dan Target Capaian penyusunan Double Learning Platform SPADA-Google
Classroom di Prodi Pendidikan Sejarah dengan mentor.
2 Melakukan konsultasi Rancangan Double-Learning Platform SPADA-Google Classroom dengan Kepala Pusat
Pengembangan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran (PPTIuP) LPPMP UNS
3 Melakukan koordinasi dengan dosen Prodi Pendidikan Sejarah untuk pengumpulan Rencana Pembelajaran
Semester sebagai bahan Penyusunan Double Learning Platform SPADA-Google Classroom
4 Menganalisis sistematika, bahan kajian, dan pengalaman belajar mahasiswa dalam Rencana Pembelajaran
Semester Dosen Prodi Pendidikan Sejarah
5 Melakukan Sistematisasi kegiatan Belajar di SPADA UNS dengan hasil analisis RPS
6 Menyediakan Platform Google Classroom yang siap pakai kepada Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah
sebagai wujud dari Double Learning System SPADA UNS-Google Classroom
7 Menyediakan Helpdesk Asistensi pembelajaran daring di Prodi Pendidikan Sejarah
8 Menyusun buku panduan penggunaan Double Learning Platform dan Helpdesk Asistensi Pembelajaran daring
bagi Dosen dan Mahasiswa
9 Diseminasi Buku Panduan Double Learning Platform dan Helpdesk Asistensi Pembelajaran Daring Prodi
Pendidikan Sejarah
10 Sosialisasi Double Learning Platform, Helpdesk Asistensi Pembelajaran Daring, dan Penguatan Literasi Digital
kepada Dosen Prodi Pendidikan Sejarah
11 Sosialisasi Double Learning Platform dan Helpdesk Asistensi Pembelajaran Daring kepada Mahasiswa Prodi
Pendidikan Sejarah
12 Penguatan Budaya Pembelajaran Daring bagi Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah melalui video singkat di
Youtube
13 Mengevaluasi Pembelajaran Daring berbasis Double Learning Platform di Program Studi Pendidikan Sejarah

22
D. Kendala dan Strategi Mengatasi
Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis mengalami
kendala-kendala yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 4. Kendala dan Strategi Mengatasinya


No Kendala Strategi Mengatasinya
1 terdapat 1 dosen yang Melakukan kontak pribadi dengan dosen yang
belum dalam kegiatan 3 bersangkutan secara berkesinambungan.
yaitu koordinasi dengan Berkonsultasi dengan mentor/kepala Program Studi
dosen Prodi Pendidikan dan diarahkan untuk melakukan kegiatan dengan
Sejarah untuk RPS yang tersedia. Penulis mendapatkan informasi
Pengumpulan RPS bahwa dosen yang bersangkutan sedang melakukan
studi lanjut di Malaysia.
2 terdapat 1 dosen yang Membukakan laman Mata Kuliah dengan
tidak dapat membuka menggunakan akun penulis dan kemudian
kelas Mata Kuliah di melakukan enrolment terhadap dosen yang
Laman SPADA UNS bersangkutan sebagai teacher di kelas tersebut.
dalam kegiatan 5 yaitu Penulis kemudian melakukan unenroll di laman Mata
melakukan sistematisasi Kuliah tersebut sehingga MK tersebut dimiliki oleh
SPADA UNS. dosen yang bersangkutan.
3 Keterlambatan dalam Penulis berkonstultasi dengan mentor/kepala
kegiatan 6 yaitu program studi dan meminta izin untuk stand-by di
menyusun Google Program Studi untuk bertemu secara langsung
Classroom bagi dosen dengan setiap dosen yang bersangkutan kemudian
karena alasan teknis memberikan informasi secara jelas terhadap langkah
yaitu login laman penyusunan Google Classroom dan 2-step
Google Classroom verification yang harus dilalui. Memperpanjang
setiap dosen yang harus jadwal kegiatan sampai dengan 16 Oktober 2020.
menggunakan 2-step Penyesuaian dan perpanjangan jadwal penyusunan
Verification Google Classroom sampai dengan akhir kegiatan
dan melakukan penyusunan Google Classroom
secara face to face dengan dosen.
4 Padatnya kegiatan Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach
mengajar dosen baik dengan keputusan yaitu perubahan format sosialisasi
pada kelas regular dan kepada dosen dari awalnya sinkronus model web
kelas Program Profesi meeting menjadi asinkronus
Guru yang menuntut Sosialisasi asinronus dengan tiga jalan yaitu: (a)
penyesuaian jadwal dan surat pemberitahuan dari program studi mengenai
format kegiatan 10 Double Learning Platform, (b) penyediaan video
yaitu Sosialisasi Double tutorial Double Learning Platform yang bersifat
Learning Platform dan asinkronus dan dapat diakses dosen pada waktu
penguatan literasi digital tertentu, (c) bertatap muka kepada setiap dosen
dosen prodi yang berisi surat
5. Website prodi yang tidak Migrasi website yang tak kunjung usai berdampak
dapat diakses karena pada kegiatan diseminasi buku panduan
migrasi server dari pembelajaran daring Prodi Pendidikan Sejarah
fakultas ke universitas Mengunggah Buku Panduan Pembelajaran daring
sehingga menghambat kelaman Helpdesk dan Asistensi Pembelajaran
kegiatan 9 yaitu Daring Prodi Pendidikan Sejarah
diseminasi buku (https://sites.google.com/staff.uns.ac.id/daring-
panduan pembelajaran pendidikansejarah-uns/unduh?authuser=0) dan
daring melakukan sosialisasi kepada mahasiswa dengan
menyebar di Group WA mahasiswa.
6 Padatnya jadwal kuliah Penulis memiliki ide untuk membagi gelombang
mahasiswa dan sosialisai kepada mahasiswa. Setelah itu penulis

23
perbedaan jadwal kuliah berkonsultasi kepada mentor dan diizinkan untuk
menyebabkan kegiatan melakukan kegiatan sosialisasi secara
11 yaitu sosialisasi bergelombang. Penulis kemudian menghubungi
Pembelajaran Daring setiap perwakilan mahasiwa untuk
kepada mahasiswa tidak mengkoordinasikan jadwal sosialisasi mahasiswa.
dapat dilaksanakan Kemudian penulis membuat surat undangan dan
secara serentak sosialisasi kepada mahasiswa dapat dilaksanakan
dari mahasiswa semester 1 sampai semester 5

24
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Simpulan dari aktualisasi ini adalah penulis telah berupaya
menyesaikan isu pembelajaran daring di Program Studi Pendidikan Sejarah
dan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA, Whole of Government, dan
Manajemen Mutu ASN melalui tahapan dan proses kegiatan yang dilakukan
oleh penulis.
1. Penyelesaian Isu Pembelajaran Daring Prodi Pendidikan Sejarah FKIP
UNS
Penulis telah menyelesaikan 13 kegiatan dalam optimalisasi kegiatan
pembelajaran daring di Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNS melalui
penggunaan double learning platform SPADA UNS dan Google Classroom.
Dalam pelaksanaan kegiatan, penulis menghadapi kendala yang bersifat
teknis. Penulis berupaya menyelesaikan kedala tersebut dengan
berkonsultasi dengan mentor dan coach sehingga terjadi perubahan format
kegiatan dan kegiatan masih dapat terlaksana. Pada dasarnya, kegiatan
optimalisasi pembelajaran daring dilakukan dengan menyediakan SPADA
UNS dan Google Clasrrom yang siap pakai oleh dosen dan mahasiswa.
Kekurangan dari kegiatan ini adalah tidak mampu untuk mengukur dampak
jangka panjang dari kegiatan optimalisasi ini yang seharusnya dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran daring di Prodi Pendidikan Sejarah.
Karena keterbatasan waktu aktualisasi, penulis hanya dapat menyatakan
kegiatan optimalisasi pembelajaran daring di Prodi Pendidikan Sejarah
dapat terlaksana dengan ketersediaan SPADA UNS, Google Classroom,
Helpdesk Asistensi Pembelajran Daring, buku Panduan Pembelajaran
Daring, dan video-video tutorial bagi dosen dan mahasiswa. Akan tetapi,
kegiatan ini belum dapat dilihat hasil dari optimalisasi tersebut. Oleh karena
itu, dalam periode selanjtunya, penulis ingin terus mengawal pembelajaran
daring di Prodi Pendidikan Sejarah sehingga dapat meningkatkan kualtias
pembelajaran di prodi secara maksimal.

25
2. Aktualisasi nilai-nilai ANEKA, Whole of Government, dan Manajemen
ASN
Penulis telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, Whole of
Government dalam kegiatan yang dilaksanakan. Nilai-nilai dasar tersebut
diterapkan dalam proses kegiatan dan telah dibuktikan dengan bukti fisik
yang terlapir dalam laporan aktualisasi ini. Kegiatan aktualisas nilai-nilai
ANEKA diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai yang dimiliki oleh
Universitas Sebelas Maret. Pada dasarnya, penulis perlu melakukan
penguatan secara berkesinambunga agar dapat secara maksimal
menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA, Whole of Government, dan
Manajemen ASN. Berbekal pengetahuan dan pengalaman selama
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS dan habituasi tersebut penulis optimis
dapat menjadi ASN yang berkarakter, profesional, dan berkontribusi bagi
Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sebelas Maret.

B. Saran
1. Prodi Pendidikan Sejarah FKIP
Senantiasa mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembelajaran
daring melalui berbagai platform pembelajaran yang mampu
mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan mahasiswa. Penguatan
optimalisasi pembelajaran daring dapat dikatakan harus dilaksanakan
dalam pembelajaran daring selama masa pandemi. Penguatan optimalisasi
pembelajaran daring dapat diarahkan pada workshop luring bagi dosen
untuk memperkuat literasi digital dan kemampuan teknis dalam
memanfaatkan berbagai bentuk resources dan activity yang terdapat dalam
SPADA UNS, Google Classroom, atau platform pembelajaran daring yang
lain. Penulis menyarankan kepada Program Studi untuk melaksanakan
pembelajaran blended learning pasca pandemi Covid-19 selesai. Dengan
demikian, pembelajaran double learning platform masih dapat digunakan
menunjang kegiatan pembelajaran luring.
Pengembangan helpdesk dan asistensi secara lebih integrative
diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kepada

26
mahasiswa. Mahasiswa berhak mendapatkan pembelajaran yang
berkualitas tanpa adanya kesalahan yang ditimbulkan dari kendala teknis
seperti presensi. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut terhadap
Helpdesk dan Asistensi Pembelajaran Daring yang ada tentunya
diperlukan. Selain itu, program studi diharapkan secara berkesinambungan
dapat mengukur kualitas pembelajaran daring yang dilaksanakan melalui
survey berkala yang disebar ke mahasiswa. Survey ini berfungsi untuk
mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan menjaga mutu pembelajaran
daring. Prodi Pendidikan Sejarah juga dapat mendorong mahasiswa untuk
turut serta berpartisipasi dalam optimalisasi pembelajaran daring yang
dapat dilaksanakan dengan jalan mengisi saran dan kritik pada Helpdesk
Asistensi Pembelajaran Daring. Dengan demikian, apa yang dibutuhkan
mahasiswa selama pembelajaran daring dapat terakomodasi oleh program
studi. Penguatan pembelajaran di tingkat program studi dapat dilaksanakan
dengan memperkuat kerjasama dan kegiatan dengan Pusat
Pengembangan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran (PPTIuP) LPPMP
UNS.
2. Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNS
Memperkuat budaya belajar daring sehingga mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan secara maksimal meskipun tidak bertatap
muka dengan dosen. Mahasiswa perlu untuk memperkuat budaya belajar
daring yang telah mereka miliki. Penguatan budaya daring ini dapat
dilaksanakan dengan dukungan dari program studi yaitu dengan
melaksanakan kegiatan sosialisasi lebih lanjut, pembuatan instrument
pengendalian pembelajaran daring kepada setiap mahasiwa, dan
pemberian apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki budaya daring yang
tinggi. Selain itu, Mahasiswa perlu meningkatkan kemandirian dalam belajar
dalam wujud penyusunan jadwal belajar mandiri. Dengan memiliki
kemandirian, proses pembelajaran daring dapat berjalan maksimal karena
disamping dengan dukungan platform pembelajaran daring yang tersedia,
terdapat kemauan pribadi mahasiswa untuk belajar secara mandiri.

27
Berdasarkan deskripsi tersebut, penulis menyarankan bahwa untuk
memperkuat budaya belajar daring mahasiswa diperlukan kegiatan
sosialisasi lebih lanjut dengan mengundang pakar pembelajaran yang
dapat memberikan pencerahan kepada mahasiswa terkait bagaimana
belajar daring secara maksimal dan bermakna. Kegiatan dapat
dilaksanakan secara berkesinambungan untuk dapat membentuk budaya
belajar daring yang baik di kalangan mahasiswa.
3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Memperkuat pembelajaran daring dalam Kegiatan Pelatihan Dasar
dan Kepemimpinan, khususnya dalam proses internalisasi Agenda II yaitu
nilai dasar ANEKA dan Agenda III yaitu Whole of Government dan
Manajemen ASN. Secara substantif nilai-nilai dalam Agenda II dan Agenda
III telah dapat dipahami. Melalui penggunaan model, metode, dan media
daring yang tersedia, kegiatan internalisasi nilai diharapkan dapat
meningkat dan efisien. Selain itu, mempertahankan kegiatan aktualisasi
dan habituasi nilai-nilai dasar ASN melalui kegiatan yang dilaksanakan di
tempat tugas peserta Latsar karena dengan melakukan aktualisasi dan
habitualisasi dalam kegiatan dapat menerjemahkan konsep-konsep dalam
Agenda II dan Agenda III dalam wujud implementasi kebiasaan dan
kegiatan. Arah kegaitan aktualisasi juga tetap dipertahankan untuk
mengurai dan menyelesaikan permasalahan di tempat tugas peserta
pelatihan dasar sehingga peserta dapat berkontribusi dalam penyelesaian
permasalahan/isu yang ada di instansi tempat bertugas peserta.

28
LAMPIRAN
Berkas lengkap lampiran yaitu output dan bukti fisik kegiatan dapat dilihat
pada link google drive berikut ini:
I. DAFTAR DAN LINK OUTPUT KEGIATAN
https://drive.google.com/drive/folders/1z6YdijKjZQ4ePP3Wygmffq1ba7Ox
WI0Q?usp=sharing

II. DAFTAR DAN LINK BUKTI FISIK KEGIATAN


https://drive.google.com/drive/folders/10AmigBl-
OOSwuWAurfzNIWLSVZoEFZyd?usp=sharing
III. LAMPIRAN OUTPUT DAN BUKTI FISIK
A. Output Kegiatan
1. Dokumen Rencana dan Jadwal Kegiatan

2. Dokumen Rancangan Double Learning Platform

3. Dokumen Kumpulan RPS Dosen Prodi Pendidikan Sejarah

29
4. Dokumen Rancangan Sistematika SPADA UNS-Google Classroom

5. Laman SPADA UNS yang telah tersistematisasai

6. Laman Google Classroom yang telah tersistematisasi

7. Helpdesk dan Asistensi Pembelajaran Daring

30
8. Buku Panduan Pembelajaran Daring

9. Unggahan Buku Panduan Pembelajaran Daring di laman Helpdesk dan


Asistensi Pembelajaran Daring

10. Video Sosialisasi SPADA UNS dan Penguatan LIterasi Digital kepada
Dosen

11. Video Sosialisasi Double Learning Platform, Helpdesk dan Asistensi,


dan Buku Panduan Pembelajaran Daring kepada Mahasiswa

31
12. Video Budaya Belajar Daring bagi Mahasiswa

13. Laporan Pembelajaran Daring Septermber-Oktober 2020

B. BUKTI FISIK KEGIATAN


1. Kegiatan 1 Konsultasi dengan mentor
a. Bukti fisik tahapan 1: Tangkapan layar Komunikasi WA dengan mentor

b. Bukti fisik tahapan 2: Foto Konsultasi dengan mentor

32
c. Bukti fisik tahapan 2: Catatan Masukan dari Mentor

2. Kegiatan 2 Konsultasi dengan Kepala PPTIuP


a. Bukti fisik tahapan 1. Tangkapan Layar Komunikasi dan Catatan
dari Kepala PPTIuP LPPMP UNS

3. Bukti Fisik Kegiatan 3 Pengumpulan RPS


a. Bukti fisik tahapan 1. Tangkapan Layar Komunikasi dengan Dosen
Prodi Pendidikan Sejarah untuk pengumpulan RPS

33
b. Bukti fisik tahapan 2. Tangkapan layar softfile RPS Dosen Prodi Pendidikan
Sejarah yang telah terkumpul

4. Bukti Fisik Kegiatan 4 Analisis RPS dosen Prodi Pendidikan Sejarah


a. Bukti fisik tahapan 1 Dokumen analisis RPS

34
b. Bukti Fisik tahapan 2 Tangkapan layar komunikasi dengan Dosen
mengenai hasil Analisis RPS

5. Bukti Fisik Kegiatan 5 Sistematisasi SPADA UNS


a. Bukti fisik tahapan 1 Tangkapan layar komunikasi WA dengan Dosen

35
b. Tangkapan layar laman SPADA UNS yang telah tersistematisasi

6. Bukti Fisik Kegiatan 6 Penyusunan Google Classroom


d. Bukti fisik tahapan 1: Tangkapan layar komunikasi dengan dosen dan
pertemuan tatap muka dengan dosen untuk meminta izin mengakse
Google Classroom

36
e. Tangkapan layar Google Classroom yang telah tersistematisasi

7. Bukti Fisik Kegiatan 7 Penyediaan Helpdesk dan Asistensi


Pembelajaran Daring
a. Bukti fisik tahapan 1 Hasil angket kendala pembelajaran daring

Link survey: https://docs.google.com/forms/d/1fL-OwGfK0HQbw43vKq1I0OiFy3ijU8Znity3Zh5Yhys/edit#responses

b. Bukti fisik tahapan 2 Tangkapan layar laman Helpdesk dan Asistensi


Pembelajaran Daring

Penyusunan Helpdesk dan Asistensi Pembelajaran Daring

Laman Helpdesk dan Asistensi Laman Kotak Saran

37
8. Bukti Fisik Kegiatan 8 Penyusunan Buku Panduan Pembelajaran
Daring
a. Bukti fisik tahapan 1 dan 2: Draft Buku Panduan Pembelajaran Daring
dan Hasil Turnitin Buku Panduan Pembelajaran Daring

9. Bukti Fisik Kegiatan 9 Diseminasi Buku Panduan Pembelajaran Daring


a. Bukti fisik tahapan 1 Meminta izin kepada Kepala Program Studi

b. Bukti fisik tahapan 2 Terunggahnya buku Panduan Pembelajaran


Daring ke Laman Helpdesk dan Asistensi Pembelajaran Daring

10. Bukti Fisik Kegiatn 10 Sosialisasi Double Learning Platform, Helpdeks Asistensi, dan
Penguatan Literasi Digital Dosen Prodi Pendidikan Sejarah
a. Bukti tahapan 1 Tangkapan layar Surat Edaran Sosialisasi

38
11. Bukti Fisik Kegiatan 11 Sosialisasi Pembelajaran Daring, Heldesk
Asistensi, dan Buku Panduan Pembelajaran Daring kepada Mahasiswa
a. Bukti fisik tahapan 1 Permohonan Izin ke Kepala Prodi (Catatan
Konsultasi dan permohonan izin bersamaan antara kegiatan 10 dan
kegiatan 11)

b. Bukti fisik tahapan 2 materi sosialisasi dan presensi sosialisasi

39
c. Bukti fisik tahap 3 Unggah Video Sosialisasi Pembelajraan Daring,
Helpdeks Asistensi, dan Buku Panduan Pembelajaran daring ke
Mahasiswa

12. Bukti Fisik Kegiatan 12 Pembuatan Video Budaya Belajar Daring


a. Bukti fisik tahapan 1 Pembuatan video Budaya Belajar Daring

40
b. Bukti Tahapan 2 Unggah Video Pembelajaran Budaya Daring

13. Bukti FIsik Kegiatan 13 Laporan Evaluasi Pembelajaran Daring


a. Bukti fisik tahapan 1 Tangkapan layar instrument evaluasi
pembelajaran daring

b. Bukti fisik tahapan 2 File Hasil Survey Pembelajaran Daring

c. Bukti fisik tahapan 3 Melaporkan ke Kepala Program Studi

41

Anda mungkin juga menyukai