Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

MENENTUKAN TAHANAN OSMOTIK SEL – SEL DARAH


MERAH

OLEH:
DESI NURYANA
1804111428
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis bisa

menyelesaikan Laporan Praktikum Fisiologi hewan Air yang berjudul

“Menentukan Tahanan Osmotik Sel – Sel Darah Merah Pada Ikan Lele (Clarias

Sp.)”. Laporan ini dibuat berdasarkan berbagai sumber serta informasi dari

berbagai media yang berkaitan dengan materi, serta untuk melengkapi rangkaian

pelaksanaan praktikum biologi perairan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada para asisten yang telah

membantu dan memberikan pengarahan selama melaksanakan praktikum ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan. Oleh

karenanya, penulis mengharapkan kritik dan saran bersifat mendukung dari semua

pihak demi kesempurnaan penulisan laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 04 April 2020

  

Desi Nuryana
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................... ii

DAFTAR TABEL............................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................... iv

1. PENDAHULUAN........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................. 1


1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 3

III. METODOLOGI PRAKTIKUM............................................... 6

3.1 Waktu dan Tempat........................................................ 6


3.2 Alat dan Bahan.............................................................. 6
3.3 Metodologi Praktikum................................................... 6
3.4 Prosedur Praktikum....................................................... 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 8

4.1 Hasil Praktikum............................................................. 8


4.2 Pembahasan .................................................................. 10

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 11

5.1. Kesimpulan ................................................................... 11


5.2. Saran.............................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 12

LAMPIRAN...................................................................................... 13
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tahanan Osmotik Sel – Sel Darah Merah............................ 9


DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Pengamatan ....................................................................... 14

2. Alat dan Bahan............................................................................ 15


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang berlangsung

dalam tubuh makhluk hidup baik organisme bersel tunggal maupun bersel banyak,

termasuk interaksi antarsel, jaringan, organ serta semua komunikasi intersellular,

baik energetic maupun metabolitik (Windarti et al, 2020).

Fisiologi mempelajari funsi organ – organ tubuh atau fungsi keseluruhan

organisem. Organ artinya alat-alat tubuh seperti hati, paru- paru, insang, jantung,

ginjal yang merupakan bagian tubuh hewansedangkan pada tumbuhan organ

antara lain meliputi akar, batang, daun, bunga. Organ –organ tersebut menyusun

suatu organisem yaitu makhluk hidup baik yang maskoskopik (berkuran besa,

dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat) maupun mikroskopis

(berukuran kecil, tidak dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat).

Fisiologi mencakup pembahasan tentang apa yang dilakukan oleh makhluk hidup

dan bagaimana mereka melakukan agar lulus hidup dan dapat mengatasi berbagai

tantangan dari lingkungan hidupnya sehingga mereka dapat beradaptasi dan

mempertahankan eksistensinya (Yuwono,2001)

Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair. Darah terdiri dari sel-sel yang

terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat seperti air, ialah plasma. Sel-

sel dan fragmen-fragmen sel merupakan unsur darah yang disebut unsur “jadi”.

Sel-sel ini cukup besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa. Ada 3

tipe unsur “jadi” ialah sel-sel darah merah atau eritrosit, sel-sel darah putih atau

leokosit dan keping-keping darah atau trombosit.


Ikan pada umumnya mempunyai darah yanglebih sedikit dibandingkan

dengan hewan vertebrata lain. Volume daprah pada ikan bertulang sejari berkisar

2-4 gram/ 100 gram berat badan. Tetapi ada beberapa jenis ikan seperti tuna,

volume darah mencapai 8 gram/ 100 gram berat badan. Darah selain berfungsi

sebagai pengedar O2 keseluruh tubuh dan membawa sampah metabolism ke

organ ekresi darah menjalankan berbagai fungsi yangni membawa makanan dari

saluran pencernaan ke jarigan, membawa O2 dari insang ke jaringan, membawa

sampah ke jaringan eksresi, mengangkut sekresi kelenjar endokrin,

mempertahankan suhu tubuh, mempertahankan pH dan membantu tubuh

mempertahankan diri dari serangan mikroorganisme.

Cairan yang memiliki kekentalan atau konsentarasi sama dengan cairan

dalam sel disebut isotonis (osmotic equilibrium), lebih tinggi daripada dalam sel

disebut hipertonis, dan lebih rendah daripada sel disebut hiipotonis. Cairan

hipertonis akan menarik air secara osmosis dari sitoplasma eritrosit ke luar

sehingga eritrosit akan mengalami penyusutan dan membran selnya tampak

berkerut-kerut atau yang disebut krenasi atau plasmolysis. Sebaliknya, cairan

hipotonis akan menyebabkan air berpindah ke dalam sitoplasma eritrosit sehingga

eritrosit akan menggembung (plasmoptysis) yang kemudian pecah (hemolisis)

(Djukri dan Heru, 2015).


I.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum Menentukan Tahanan Osmotik Sel- Sel

Darah Merah adalah untuk memberikan pengetahuan kepada praktikan, khususnya

padan ikan Lele tentang Menentukan Tahanan Osmotik Sel – Sel Darah Merah

dengan bantuan mikroskop dari darah ikan yang telah dijadikan sebagai objek

pengamatan bagi praktikan secara lebih jelas dan terperinci, serta agar kita

mengetahui proses apa yang terjadi terhadap Tahanan Osmotik sel darah merah

ikan setelah diberi aquades dan NaCl dengan kadar yang berbeda- beda.

Manfaat dari pratikum ini adalah praktikan dapat mengetahui tahanan

osmotic dan bentuk – bentuk sel darah merah pada ikan lele setelah di berikan

perlakuan yang berbeda, serta menambah pengetahuan tentang peristiwa apa yang

terjadi terhadap sel darah merah ikan ketika diberi aquades dan NaCl.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Lele (Clarias gariepinus)

Ikan Lele adalah ikan yang hidup di perairan tawar , bersifat nocturnal

artinya aktif pada malam hari atau lebih menyukai tempat yang gelap. Pada siang

hari ikan Lele lebih suka berdiam di dalam lubang-lubang atau tempat yang

tenang dan aliran air tidak terlalu deras. Ikan Lele mempunyai tiga variasi warna

tubuh yaitu hitam agak kelabu, bulai (putih) dan merah (Rachmatun, 2012).

Menurut Suyanto (2015) secara taksonomi ikan Lele Dumbo (Clarias

gariepinus) termasuk kedalam:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Family : Clariidae

Genus : Clarias

Spesies : Clarias gariepinus


Ikan lele merupakan golongan ikan omnivora. Omnivora adalah ikan yang

makanan utamanya terdiri atas tumbuhan dan hewan. Ikan yang termasuk

kelompok ini antara lain ikan nila (Nurnaningsih et al, 2017).

Ikan lele biasa hidup di lubang atau gua-gua di dasar perairan. Ikan ini

bersifat nockturnal atau menjauhi cahaya dan bergerak aktif di malam hari. Lele

termasuk ikan dasar yang hidup di perairan air tawar (Susanto, 2012).
2.2. Darah

Sistem peredaran darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal.

Yang dimaksud dengan peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu

kali saja melewati jantung. Darah yang terkumpul dari seluruh tubuh masuk ke

atrium. Pada saat relaksasi, darah mengalir pada sebuah katup kedalam ventrikel

yang berdinding tebal. Kontraksi dari ventrikel ini sangat kuat sehingga

menyebabkan darah keluar menuju jaringan kapiler insang lalu dari insang darah

mengalir ke jaringan kapiler lain dalam tubuh. Pertukaran zat-zat pun terjadi pada

saat pengaliran darah ini (Djarijah, 2001) .

Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh,

membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke

organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen terjadi dari air dengan

karbondioksida terjadi pada bagian semipermeable yaitu pembuluh darah yang

terdapat di daerah insang. Selain itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran

yang bernitrogen.Melalui sel darah, suatu organisme dapat pula diketahui sampai

mana organisme tersebut mengalami pencemaran, baik itu dari media hidupnya

dimana kualitas air tidak memenuhi syarat. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat

kita lihat dari presentase hematokrit yang terkandung dalam darah (Mulyani,

2006).

Darah adalah suatu jaringan yang bersifat cair. Darah terdiri dari sel-sel yang

terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat seperti air, ialah plasma.

Osmosis adalah perpindahan molekul air dari larutan yang berkonsentrasi air

tinggi ke larutan yang berkonsentrasi air rendah melalui selaput semi permeable

atau selektif semi permeable (Syamsuri, 2014).

Ikan air tawar memiliki system peredaran darah. Darah mempunyai dua
komponen utama yaitu sel-sel darah dan plasma darah.Sel-sel darah terbagi lagi

menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dansel pembeku

darah atau butir-butirdarah (trombosit). Sedangkan plasma darah disebut juga

sebagai cairan darah (Pulungan et al., 2016). Di dalam matrik cairan darah

terdapat sel – sel darah. Sel yang menyangkut oksigen disebut eritrosit. Sel yang

berperan dalam kekebalan dan pertahanan tubuh disebut leukosit dan sel yang ber-

peran dalam homeostatis disebut trombosit (Yuwono, 2015).

Darah yang diberikan larutan hipotonis menyebabkan kehilangan

keseimbangan sehingga air masuk ke dalam sel darah. Apabila hal tersebut terus

berlangsung akan menyebabkan terjadi pembengkakan yang dilanjutkan dengan

kebocoran dan sel tersebut pecah (Faruq, 2018).

Cairan isotonis merupakan cairan yang diberikan untuk menambah volume

plasma yang menyebabkan terjadinya peningkatan osmotik sehingga

menyebabkan pengenceran glukosa di plasma, sedangkan konsentrasi glukosa

juga berpengaruh terhadap tekanan osmotik cairan ekstraseluler (Akbar, 2015).

Osmosis adalah bergeraknya molekul air melalui membran semipermiabel

(selektif permiabel) dari larutan berkadar rendah menuju larutan berkadar tinggi

hingga kadarnya sama. Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air,

sehingga tekanan osmotik cairan tubuh diseluruh bagian tubuh sama. Membran

semipermiabel adalah membran yang dapat dilalui air, namun tidak dapat dilalui

oleh zat terlarut seperti protein (Anthara, 2016).

Difusi adalah peristiwa perpindahan partikel dari lingkungan dengan

konsentrasi tinggi menuju lingkungan dengan konsentrasi rendah. Proses difusi


menjadi proses yang penting pada sistem tubuh manusia, seperti pada difusi

oksigen dan karbondioksida dalam sistem pernafasan, difusi pada sinaps dalam

sistem saraf, difusi beberapa molekul yang terjadi pada ginjal untuk

mempertahankan homeostatis darah dalam sistem urinari, dan difusi zat (obat)

dalam berbagai sistem tubuh manusia (Kuntari, 2019).


Asisten : Novally Andre
Kelompok : 06
Sesi : 1, Selasa/13.00
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum yang berjudul “Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah

Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)“ dilaksanakan pada hari Selasa 10 Maret

2020, pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai, yang bertempat di Laboratorium

Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah darah Ikan Lele

Dumbo (Clarias gariepinus), aquades, EDTA, NaCl 0,3%, NaCl 0,5%, NaCl 0,6% ,

NaCl 0,7% , NaCl 0,8% , NaCl 0,9% , NaCl 1% , dan NaCl 3%.

Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum adalah nampan yang digunakan

untuk wadah ikan, tabung reaksi untuk wadah darah ikan, jarum suntik untuk

mengambil darah pada ikan, serbet basah untuk menutup kepala ikan, pipet tetes

untuk mengambil sampel darah ikan, pensil digunakan untuk menulis dan

menggambar, penghapus untuk menghapus gambar yang salah, kertas label, serbet

untuk membersihkan meja, dan buku penuntun praktikum, dan buku laporan

sementara.
Asisten : Novally Andre
Kelompok : 06
Sesi : 1, Selasa/13.00
3.3. Metode Pratikum

Metode yang digunakan dalam poraktikum ini adalah metode escara langsung.

Dimana data di peroleh dari pengamatan langsung kepada sample yang telah di buat

dalam praktikum tersebut dengan kemudian membuat kesimpulan pada praktikum.

3.4 Prosedur Pratikum

Pertama siapkan semua alat dan bahan, langkah yang pertama kali dilakukan

adalah meneteskan minyak cengkeh dalam air yang berisi Ikan Lele, setelah ikan

pingsan selanjutnya mengambil sampel darah pada Ikan Lele yaitu dengan cara

terlebih dahulu basahi serbet dengan air untuk menutup kepala ikan Lele dan basahi

jarum suntik dan tabung reaksi menggunakan EDTA. Selanjutnya ambil darah ikan

menggunakan jarum suntik pada bagian Vena Caudalis didekat tulang ekor.

Masukkan NaCl 0,3%, NaCl 0,5%, NaCl 0,6% , NaCl 0,7% , NaCl 0,8% , NaCl 0,9%

, NaCl 1% , dan NaCl 3% kedalam masing-masing tabung, selanjutnya tambahkan 10

tetes darah kedalam masing-masing tabung dan amati kecepatan perubahannya.

Tunggu 30 menit dan amati kembali dibawah mikroskop.


Asisten : Novally Andre
Kelompok : 06
Sesi : 1, Selasa/13.00
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Asisten : Novally Andre
Kelompok : 06
Sesi : 1, Selasa/13.00

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai