Anda di halaman 1dari 3

FAKTOR PENYEBAB POST PARTUM BLUES

Adapun beberapa hormon yang mengalami penurunan pada masa pemulihan sehabis melahirkan adalah
estrogen, progesteron, kortisol dan hormon tiroid (Aksara Engga, 2017 hal. 55-60)

1. progesteron

hormon progesteron akan meningkat produksinya saat seorang wanita hamil. Progesteron berpengaruh
pada pertumbuhan dan ukuran alveoli pada payudara calon ibu

b. estrogen

Hormon estrogen meningkat pada saat ibu hamil. Hormon ini sendiri berfungsi untuk menstimulasi
sistem aluran ASI agar membesar sehingga mempermudah ibu untuk menyusui bayinya. Hormon
estrogen berkurang saat ibu melahirkan.

Namun, itu pulalah yang membuat ASI keluar dengan lancar sehingga kebutuhan Si kecil bisa terpenuhi.
Oleh karena itulah ada larangan menggunakan alat pencegah kehamilan yang mengandung estrogen
pada masa ibu menyusui karena penggunaannya bisa berdampak langsung pada si bayi, yaitu
kekurangan ASI akibat terhambatnya produksi ASI ibu.

C. Oksitosin

Hormon oksitosin berpengarun ternadap proses persalinan karena berfungsi untuk melancarkan dan
memudahkan persalinan sehinggatidak mengalarmi rasa sakityang berlebihan.oksitosin juga ikut
memoantd memisahkan plasenta dari rahim si ibu.

Namun, ada beberapa hal yang bisa menghambat pengeluaran dan aktivitas hormon oksitosin, yaitu
ruangan baru masih terasa asing seperti rumah sakit, perasaan malu, dan kecemasan. Hal ini yang bisa
menimbulkan rasa sakit saat proses kelahiran

d. katekolamin

Hormon katekolamin sering juga disebut sebagai hormon flight or fight. Hormon ini memiliki sifat
bertentangan dengan hormon oksitosin. Meski bertentangan, hormon ini tetap dibutuhkan ibu untuk
mengejan pada proses kelahiran berlangsung. Hormon katekolamin memiliki kekuatan yang membuat
proses mengejan menjadi singkat sehingga bayi segera keluar (lahir) dengan selamat.

Di sisi lain, katekolamin membuat ibu merasa tidak nyaman. Hormon tersebut membuat mulut ibu
kering, pupil membesar, serta turut meningkatkan emosi ibu. Terlebih lagi bila ibu merasa terkejut maka
ia akan mengejan sekuat-kuatnya

sebagai reaksi emosionalnya.


e. prolaktin

Prolaktin termasuk hormon yang bisa memengaruhi emosi dan perilaku ibu. Bila melihat fungsinya, ibu
yang baru melahirkan sangat memerlukan hormon ini. Prolaktin mampu meningkatkan persediaan ASI
dan kelangsungannya. prolaktin berpengaruh terhadap tingkat kewaspadaan ibu Hormon ini akan
meningkatkan kewaspadaan ibu terhadap

bayinya. Ibu akan senantiasa waspada agar bayinya tidak mendapat hal buruk. Tapi, bila kewaspadaan
ini berlebihan

atau tidak terkontrol maka menimbulkan kecemasan pada ibu.

Tidak hanya itu, ibu akan merasa tidak percaya diri dalam merawat bayinya sehingga la berpikir bahwa
ia bukan ibu

f. beta endhorfin

Saat tubuh merasa stres atau sakit maka akan mengeluarkan hormon. Hormon tersebut adalah beta
endhorfin. Bila beta endhorfin berproduksi dengan baik, tubuh manusia akan bereaksi hingga bertahan
dari rasa sakit yang diderita. Ini juga berlaku pada proses melahirkan dan setelahnya.

2. Faktor Psikologis

Saat kehamilan trimester pertama, wanita sudah harus beradaptasi terhadap perubahan bentuk
tubuhnya.Perubahan

tubuh yang terjadi selama masa kehamilan dapat membuat ibu merasa tidak nyaman dan letih. Banyak
ibu hamil takut

mengalami kegagalan dalam kehamilannya, tetapi mereka memilih untuk tidak menceritakan kepada
suami atau orang lain tentang perasaanya tersebut.

Pada trimester kedua, keadaan ibu hamil menjadi lebih baik. ibu hamil kembali bertenaga, mual dan
muntah hilang, mulai merasa bergembira, dan memperhatikan kehamilan.
Namun, ada beberapa ibu hamil yang merasa tube tidak menarik. Peristiwa besar yang terjadi pada
trimester kedua adalah pergerakan janin. gerakan janin yang terjadi antara minggu ke 16 dan 20
memengaruhi gambaran mental ibu tentang calon anak.Ibu sering merasa khawatir janin yang terjadi
dikandungnya cacat, tetapi kebanyakan kekhawatiran tersebut tidak diungkapkan.

3. Faktor Genetis

1. ibu yang keluarganya memiliki riwayat depresi memiliki peluang lebih besar mengalami baby blues.

2. Kepribadian bawaan yang immature (kurang matang) juga memiliki andil pada terjadinya baby blues.
Sebab orang yang memiliki kepribadian immature lebih mudahmengalami depresi apabila mendapat
tekanan.

4 Faktor Fisik

Menjalani hari-hari mengurus bayi yang baru lahir membutuhkan kesabaran ekstra. bu harus sering
bangun tengah malam akibat bayi yang menangis karena lapar haus, atau ngompol. Ibu menjadi kurang
tidur padahal setelah melahirkan ibu membutuhkan istirahat yang cukup.

Kelelahan fisik akibat proses persalinan yang baru dilalui dan kelelahan merawat bayi Senarian dapat
menjadi pemicu munculnya baby blues.

Ibu yang baru melahirkan anak pertama, tentunya belum mempunyai pengalaman melahirkan sehingga
lebih membutuhkan dukungan dibandingkan dengan ibu yang sudah pernah melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai