Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

Konsep dan Urgensi PKn


Nama : Romansyah Nusi Putra

NIM : 20073097

Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif

1. Alasan perlunya pkn di perguruan tinggi

Pendidikan kewarganegaraan diberikan di perguruan tinggi dengan tujuan agar


mahasiswa memiliki wawasan akan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk bela
Negara dan memiliki pola piker, pola sikap, dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta
tanah airberdasarkan pancasila.
Dan berfungsi juga sebagai :
 Mahasiswa menjadi pribadi yang mengetahui hak dan kewajiban sebagai
warga Negara Indonesia
 Mahasiswa menjadi pribadi yang kritis
 Mahasiswa menjadi pribadi bertoleransi kritis, dan
 Mahasiswa menjadi pribadi yang cinta damai

2. Sumber historis, sosiologis dan politik tentang pkn di Indonesia

 Sumber Historis Pendidikan Kewarganegaraan

Presiden Soekarno dahulu kala pernah berkata bahwa "Jangan sekali-sekali


meninggalkan sejarah." Hal tersebut kemudian memiliki sebuah makna dimana dalam
setiap sejarah terdapat berbagai macam fungsi yang dimana penting dan akan sangatlah
berguna dalam rangka untuk membangun sebuah kehidupan karena dengan sejarah maka
kita akan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama dikemudian hari. Dalam konteks
tersebut maka sebuah sejarah akan berguna untuk membangun kehidupan pada sebuah
bangsa untuk dapat melihat jalan yang dimana lebih bijaksa di masa depan. Kemudian,
sebuah sejarah jugala sebuah guru pada kehidupan. Dalam pendidikan kewarganegaraan
kemudian diharapkan siswa akan mendapatkan berbagai macam inspirasi yang dimana
dapat digunakan untuk berpartisipas dalam sebuah kegiatan untuk melakukan
pembangunan bangsa yang dimana sesuai dengan apa yang mereka sukai dengan
menghindari berbagai macam perilaku yang bernuansa untuk tidak mengulangi kembali
kesalahan sejarah.

 Sumber Sosiologis Pendidikan Kewarganegaraan


Sosiologi kemudian adlah sebuah ilmu yang dimana mempelajari kehidupan antar
manusia. Dalam sebuah ilmu sosisologis maka kemudian didalamnya sendiri terdapat
kajian yang dimana tedapat latar belakang, susunan, dan berbagi pola dari sebuah
kehidupan sosial yang dimana terdapat dari berbagai macam golongan dan juga
kelompok yang dimana ada pada masyarakat, kemudian disamping itu pula terdapat
berbagai macam masalah sosial, perubahan, dan juga berbagai pembaharuan yang dimana
terdapat di dalam masayrakat. Dari pendekatan sosiologis ini kemudian diharapkan untuk
dapt melakukan sebuah kajian terhadap struktur sosial, proses sosial, dan berbagai
macam perubahan sosial dan berbagai masalah sosial untuk dapat diselesaikan secara
bijaksana dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila.

 Sumber Politis Pendidikan Kewarganegaraan

Sumber politis kemudian berasal dari fenomena yang dimana terjadi pada
kehidupan berbangsa di Indonesia itu sendiri yang dimana tujuannya adalah agar kita
mampu unutk melkaukan formulasi terhadap berbagai macam saran tentang upaya dan
juga sebuah usaha yang dimana kemudian akan berguna untuk melakukan perwujudan
dari kehidupan politik yang dimana ideal dan juga sesuai dengan nilai Pancasila.

3. Argument tentang dinamika dan tantangan pkn

Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah mengalami


beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran
bahkan sistem evaluasi. Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen
kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini

Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan?Apa dinamika


dan tantangan yang pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke masa? Praktik
kenegaraan /pemerintahan Republik Indonesia (RI) sejak periode Negara Indonesia
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai negara merdeka sampai dengan
periode saat ini yang dikenal Indonesia era reformasi.

Mengapa dinamika dan tantangan PKn sangat erat dengan perjalanan sejarah praktik
kenegaraan/ pemerintahan RI? Inilah ciri khas PKn sebagai mata kuliah dibandingkan
dengan mata kuliah lain. Ontologi PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Status warga negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai pejabat
negara sampai dengan rakyat biasa. Tentu peran dan fungsi warga negara berbeda-beda,
sehingga sikap dan perilaku mereka sangat dinamis.

Oleh karena itu, mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan
dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Apa saja dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan yang
telah mempengaruhi PKn? Untuk mengerti dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan
dan pemerintahan serta tantangan kehidupan yang telah mempengaruhi PKn di Indonesia,
Coba lihat kembali perkembangan praktik ketatanegaraan dan sistem pemerintahan RI
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yakni:

1) Periode I (1945 s.d. 1949);

2) Periode II (1949 s.d. 1950);

3) Periode III (1950 s.d. 1959);

4) Periode IV (1959 s.d. 1966);

5) Periode V (1966 s.d. 1998);

6) Periode VI (1998 s.d. sekarang).

Mengapa dinamika dan tantangan PKn mengikuti periodisasi pelaksanaan UUD


(konstitusi)? Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya didasarkan pada konstitusi negara
yang bersangkutan, tetapi juga tergantung pada tuntutan perkembangan zaman dan masa
depan.

Misalnya, kecenderungan masa depan bangsa meliputi isu tentang HAM,


pelaksanaan demokrasi, dan lingkungan hidup. Sebagai warga negara muda, mahasiswa
perlu memahami, memiliki kesadaran dan partisipatif terhadap gejala demikian.

Apa saja dinamika perubahan dalam kehidupan masyarakat baik berupa tuntutan
maupun kebutuhan? Pendidikan Kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu
memperhatikan kondisi masyarakat. Walaupun tuntutan dan kebutuhan masyarakat telah
diakomodasi melalui peraturan perundangan, namun perkembangan masyarakat akan
bergerak dan berubah lebih cepat

Apa saja dinamika perubahan dalam perkembangan IPTEK yang mempengaruhi


PKn? Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan yang begitu cepat dalam bidang
teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan kehidupan termasuk
perilaku warga negara, utamanya peserta didik. Kecenderungan perilaku warga negara ada
dua, yakni perilaku positif dan negatif.

PKn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh positif
perkembangan iptek untuk membangun negara-bangsa. Sebaliknya PKn perlu melakukan
intervensi terhadap perilaku negatif warga negara yang cenderung negatif. Oleh karena itu,
kurikulum PKn termasuk materi, metode, dan sistem evaluasinya harus selalu disesuaikan
dengan perkembangan IPTEK.
4. Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi

 Melahirkan warga negara yang memiliki wawasan kebangsaan dan bernegara, serta
nasionalisme yang tinggi;

 Melahirkan warga negara yang memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai HAM
dan demokrasi, serta berpikir kritis terhadap permasalahannya

5. Contoh contoh praktik kewarganegaraan

 Praktik kewarganegaraan : persatuan dan kesatuan

Perilaku : selama perkuliahan berteman dan menghormati teman yang berbeda suku
bangsa dan agama

Dampak : Terjalin persatuan dan kesatuan yang kuat

 Praktik kewarganegaraan : Toleransi

Perilaku : Tidak memilih-milih teman saat di kampus

Dampak : Memiliki banyak teman

 Praktik kewarganegaraan : Gotong royomg

Praktik : Kerja bakti di kampus untuk mempersihkan lingkungan kampus

Dampak : Kampus menjadi bersih dan terawat

Anda mungkin juga menyukai