DOSEN PEMBIMBING
Disusun oleh :
NIM. P20631119037
Di dalam Undang-Undang tentang Pangan yang baru Nomor 18 Tahun 2012 dinyatakan
bahwa makanan yang aman termasuk adalah tidak bertentengan dengan agama, keyakinan,
dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Atau kalimat tersebut dapat
disingkat bahwa pangan yang aman adalah bebas dari bahaya rohani. Bahaya rohani tersebut
berkaitan dengan agama, kepercayaan atau budaya suatu masyarakat. Bagi umat Islam
bahaya rohani terkait dengan produk pangan halal.
Untuk itu, mahasiswa Program Studi D III Gizi Tasikmalaya perlu memahami konsep,
prinsip, dan penerapan kehalalan pada produk pangan yang akan dikembangkan atau
dikonsultasikan kepada klien. Pemahaman ini juga termasuk tentang proses sertifikasi halal
yang berlaku di Indonesia.
1.2 Tujuan
1. Memahami konsep, prinsip, dan penerapan kehalalan pada produk pangan.
2. Memahami proses sertifikasi halal yang berlaku di Indonesia
BAB 2
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat Bahan
Laptop Foto bahan makanan burger :
Handphone 1. Roti
Alat tulis 2. Sayuran
3. Keju
4. Daging sapi
5. Saus, mayones, mentega
Kemungkinan/peluang bahan-bahan
dan proses pembuatan produk
pangan yang dapat menyebabkan
produk menjadi haram.
BAB 3
HASIL PENGAMATAN
Sumber : nikita.co
Pada produk makanan kita perlu memperhatikan keamanan pangannya, mulai dari
aman fisiknya, bahan pembuatannya, cara memperoleh, dan cara menyimpannya. Hal yang
tak kalah penting dari keamanan pangan yaitu dilihat dari segi kehalalannya. Terutama di
Indonesia, dengan mayoritas masyarakat memeluk agama islam.
Salah satu produk makanan yang diamati kehalallannya yaitu burger. Makanan ini
merupakan salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia, karena cara
mendapatkannya mudah dan untuk saat ini banyak dijual dengan harga yang relative murah.
Penyebab ketidak halal-an produk ini yaitu dari bahan pembuatannya sendiri dan cara
pengolahannya. Dari segi bahan, ada kemungkinan menggunakan bahan haram yaitu bahan
yang terbuat dari binatang haram seperti daging babi. Dari segi pengolahan yaitu apabila
daging yang didapat dari hasil penyembilihan tidak sesuai dengan syariat islam, maka
hukumnya akan menjadi haram. Dari segi penyimpanan yaitu apabila disimpan sembarangan
yang memungkinkan bercampur dengan bahan haram ataupun dengan kotoran hewan lain
yang menyebabkan menjadi haram.
Dasar hukum makanan haram yaitu Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang
Jaminan Produk Halal, dinyatakan bahwa Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakan
halal sesuai dengan syariat Islam. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (“UU Perlindungan Konsumen”) hanya mengatur bahwa pelaku
usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak
mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan "halal" yang
dicantumkan dalam label.
Ada beberapa dalil yang membahas tentang makanan dan minuman halal. Allah SWT
berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 88, Allah SWT yang artinya:
Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-
Maidah: 88)
Selain itu dalam surat Al- Baqarah ayat 168 Allah SWT berfirman, yang artinya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168).
BAB 4
PENUTUP
Simpulan
Keamanan pangan tidak hanya dilihat dari segi keamanan fisik, biologis, dan
kimianya. Dari segi keamanan rohani pun perlu diperhatikan, utamanya masyarakat Indonesia
mayoritas beragama Islam, yang mana pangan yang dipasarkan harus bersertifikat halal
menurut syariat Islam. Kehalalan suatu produk dapat dilihat dari bahan pangan yang
digunakan, cara memperolehnya, cara menyimpan, sampai cara mengolahnya. Dasar hukum
untuk kehalalan produk ini sudah diatur dalam undang-undang dan terdapat dalilnya dalam
al-quran.
Daftar Pustaka
Mardatila, A. (2020, Mei 29). Makanan Halal Menurut Konsep Islam dan Dalil yang
Mendasarinya. Retrieved from merdeka.com:
https://www.merdeka.com/sumut/makanan-halal-menurut-konsep-islam-dan-dalil-
yang-mendasarinya-kln.html?page=all
Novi, D. R. (2010, November 30). Tips Memilih Burger yang Lezat dan Halal. Retrieved
from REPUBLIKA.co.id: https://republika.co.id/berita/dunia-
islam/fatwa/12/01/13/149600-tips-memilih-burger-yang-lezat-dan-halal
Permatasari, E. (2020, November 25). Begini Aturan Sertifikasi Halal Produk Makanan.
Retrieved from hukumonline.com:
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl3808/begini-aturan-sertifikasi-
halal-produk-makanan/