Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu metode studi kasus,


yaitu metode yang mengekspresikan suatu masalah atau fenomena
dengan batasan terperinci, memiliki data yang mendalam dan
menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus ini dibatasi oleh
waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas
suatu individu. Studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi
masalah Asuhan Keperawatan pada klien Hipertensi dengan masalah
Ansietas di Desa Jambesari Poncokusumo Kab. Malang dengan
menggunakan proses Asuhan Keperawatan yaiyu pengkajian,
menetapkan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan
evaluasi.

3.2 Batasan-batasan Istilah

Untuk mempermudah dalam memahami proses studi kasus ini,


maka penulis membuat penjelasan sebagai berikut :

1. Asuhan keperawatan keluarga adalah rangkaian interaksi perawat


dengan klien dan keluarga serta lingkungannya untuk mencapai
tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian.
2. Penderita Hipertensi adalah orang yang memiliki tekanan darah
sistolik 140- 159 dan tekanan darah diastolic 90-99 mmHg yaitu
masuk dalam kategori Hipertensi Stage 1: ringan.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada kasus ini klien dengan masalah


keperawatan dan diagnosis yang sama yaitu klien Hipertensi dengan
masalah Ansietas. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 2 klien
dengan memantau tingkat kecemasannya.

3.4 Lokasi dan waktu penelitian


Pada staudi kasus ini akan dilakukan di Desa Jambesari
Poncokusumo Kab. Malang, pada klien 1 akan dilaksanakan mulai
tanggal 20 oktober 2020, dan pada klien 2 dilaksanakan mulai tanggal 24
oktober 2020. Studi kasus yang dilakukan pada klien 1 dan 2 masing-
masing dilaksanakan selama 4 hari.

3.5 Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan


kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang
diperlukan dalam suatu penelitian. Selama proses pengumpulan data,
peneliti memfokuskan pada penyediaan subjek, memperhatikan prinsip-
prinsip validitas dan reliabilitas, serta menyelesaikan masalah-masalah
yang terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan rencana yang
ditetapkan (Hidayat, 2014).

Pada sub ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang


digunakan:

1) Wawancara (Hasil anamnesis berisi tentang identitas pasien, keluhan


utama, riwayat penyakit sekarang-dahulu-keluarga dan lain-lain,
sumber data dari pasien, keluarga, perawat lainnya.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan Pendekatan IPPA:
Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi), observasi pemeriksaan fisik
pada pasien.
3) Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostic dan data lain
yang relevan).

3.5 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang dimaksud adalah untuk menguji kualitas


data atau informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan
validitas tinggi. Di samping integritas peneliti (karena peneliti sebagai
instrument utama), uji keabsahan ata dilakukan dengan:

1) Memperpanjang waktu pengamatan atau tindakan


2) Sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari 3 sumber
utama yaitu perawat, pasien dan keluarga pasien yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.

3.6 Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti dilapangan, sewaktu


pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Tekhnik analisa
yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian
yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang
dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Tekhnik analisis
digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dibandingkan yang ada
sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut.

Urutan dalam analisis adalah :

1) Pengumpulan data
Data dikumpulkan dari hasil WOD (Wawancara, Observasi,
Dokumentasi), hasil ditulis dalam bentuk transkip (catatan terstruktur).
2) Mereduksi data
Dari hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan
lapangan dijadikan data dalam bentuk transkip dan dikelompokkan
menjadi data subjektif dan objektif, dianalisa berdasarakan hasil
pemeriksaan diagnostic kemudian dibandingkan dengan nilai normal.
3) Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan table, bagan maupun
teks naratif. Kerahasiaan dari pasien dijamin dengan jalan meleburkan
identitas dari pasien.
4) Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan
dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara
teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan
dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait dengan data
pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan dan evaluasi.
3.8 Etik Penelitian

Menurut Aziz, (2004) hal-hal yang telah dilakukan oleh peneliti


untuk menangani maslaah etik penelitian meliputi :

1) Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan
untuk menjadi responden penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti
maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek
tersebut bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.
2) Anomimity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan merupakan maslaah yang diberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang akan disajikan.
3) Confidentialy (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan penelitian, baik informasi maupun masalah-
maslah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai