Anda di halaman 1dari 15

CARA TERNAK LELE DENGAN TEMPAT YANG

SEMPIT

A. Pembuatan Tempat

Pembuatan tempat merupakan factor utama dalam cara ternak lele. Dalam pembuatan
tempat atau kolam lele di bagi menjadi dua jenis atau tipe kolam, yaitu kolam beton dan kolam
terpal. Kolam yang pertama adalah kolam beton. Factor yang paling penting yang harus
diperhatikan dalam pembuatan kolam beton adalah sebagai berikut:

B. Kolam Beton

Factor yang paling penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan kolam beton adalah
sebagai berikut:

1. Lokasi pembuatan kolam


2. Luas lokasi pembuatan kolam
3. Tinggi kolam minimal 80cm
4. Ketebalan beton kolam, ketebalan dasar kolam serta ketebalan diding kolam
5. System keluar masuk air dan pengaturan debit air.

Setelah lokasi dan ukuran luas kolam telah ditentukan, barulah kita melakukan pembuatan kolam
lele. Berikut cara-cara pembuatan kolam lele:

1. Ukur luas kolam terlebih dahulu, karena luas kolam sangat menentukan berapa banyak
bibit lele yang akan kita masukan.
2. Setelah pengukuran selasai barulah kita melakukan penyemenan kolam, misalkan ukuran
kolam 3x4 meter dengan kedalaman kolam 80cm.
3. Lakukan penyemenan dasar kolam terlebih dahulu, dengan ketebalan beton dasar 10cm.
4. Setelah penyemenan dasar kolam selesai, maka secepatnya kita buat dinding kolam dengan
ketebalan dinding kolam 15cm.
5. Pada saat melakukan penyemenan dinding kolam jangan lupa kita buat saluran kelur mesuk
air dan pengatuan debit air pada dinding kolam.
6. Setelah pembuatan dasar dan dinding kolam selesai sebaiknya kita lakukan pemlesteran
dasar dan dinding kolam, untuk mencegah kebocoran kolam.
7. Setelah semuanya selesai sebaiknya kolam jangan langsung diisi dengan air. Sebaiknya kita
pastikan dasar dan dinding kolam sudah benar-benar kering dan kuat untuk menahan debit
air yang akan kita isi nanti.
C. Kolam Terpal

Factor yang paling penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan kolam terpal adalah
sebagai berikut:

1. Lokasi pembuatan kolam


2. Luas lokasi pembuatan kolam
3. Pembelian terpal khusus untuk kolam ikan
4. Penataan kolam terpal agar terpal tidak mudah rusak

Setelah lokasi dan ukuran luas kolam telah ditentukan, barulah kita melakukan pembuatan kolam
terpal. Berikut cara-cara pembuatan kolam terpal:

1. Siapkan enam buah kayu pemancang setinggi 80cm


2. Lalu siapkan terpal yang berukuran 4x6meter
3. Siapkan bambu untuk menyanggah dinding kolam
4. Setelah semuanya telah diukur dengan matang, langkah pertama yang harus kita buat
adalah penanaman pancang dengan jarak panjang 4meter dan jarak lebar antara pancang
adalah 1meter.
5. Setelah tiang pancang dipasang, langkah selanjutnya adalah pemasangan penyanggah
dinding kolam dengan menggunakan bambu yang telah sesuai dengan ukuran jarak tiang
pancang kolam.
6. Sesudah itu barulah kita mesukan terpal sebagai alas kolam
7. Langkah selanjutnya, isi air kedalam kolam terpal sedalam 20cm, lalu masukan serabut
kelapa yang masih basah atau baru. Hal ini dilakukan untuk menetralkan zat kimia yang
terkandung dalam terpal tersebut.
8. Diamkan endapan air di dalam kolam tersebut selama satu minggu
9. Setelah satu minggu kuras kolam tersebut hingga betul-betul kering
10. Lalu isi air kedalam kolam terpal dengan kedalaman air 30-40cm, setelah air di isi
masukan pupuk kompos kedalam kolam.
11. Lalu diamkan kolam sehari semalam
12. Baru untuk keesokan harinya kita dapat memasukan bibit lele.
D. Pemilihan Bibit Dan Pengisian Bibit

Sebelum kita melakukan pengisian bibit maka sebaiknya kita tentukan bibit lele apa yang
akan kita biakan. Sebaiknya untuk penggunaan bibit, baiknya kita gunakan bibit lele yang berasal
dari indukan lele sangkuryang, yang dikawin silangkan dengan indukan lele jumbo, karena
anakan yang dihasilkan dari perkawinan silang indukan lele sangkuryang dengan indukan lele
jumbo lebih tahan dan kebal terhadap firus penyakit, serta hasil dan waktu panen yang kita
dapatkan lebih banyak, lebih gemuk, serta lebih cepat dari pada lele biasa/ lele sungai. Untuk
ukuran bibit lele yang harus digunakan adalah bibit lele yang berukuran 5-7cm, karena dengan
bibit lele ukuran 5-7cm ini kita tidak perlu repot lagi untuk pemberian pakannya..

E. Pengisian Bibit

Untuk pengisian bibit ikan lele dengan ukuran bibit 5-7cm dan ukuran kolam 3x4 meter kita
dapat mengisinya dengan 500-600 ekor bibit lele. Apabila pengisian bibit melebihi dari 600 ekor
maka akan mengganggu perkembangan bibit lele tersebut. Kalau perkembangan bibit lele
terganggu maka hasil yang akan kita dapatkan akan mengecewakan.

F. Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan bibit lele pada bulan pertama adalah pakan yang berukuran F- 99
atau F- 1000, karena dengan ukuran pakan yang sebesar itu sangan mendukung perkembangan
bibit lele pada perkembangan bulan pertama. Setelah bibit lele memasuki bulan yang ke-2 maka
pakan lele harus diganti dengan pakan yang lebih besar, dengan urukuran F-86, pergantian pakan
ini dilakukan Karena nafsu makan lele pada bulan ke-2 ini lebih meningkat dari pada pakan bibit
lele pada bulan pertama. Apabila missalnya kita tidak mengganti pakan lele, kita akan mengalami
kerugian pada pakan lele, yang disebabkan oleh pakan lele yang berukuran F-99 atau F- 1000
lebih mahal dari pada F-86. Pada bulan ke-2 ini sekali-sekali kita perlu member pakan segar,
berupa ikan, jangkrik, dan cacing. Pemberian pakan segar ini berfungsi untuk menambah nafsu
makan lele.

G. Cara Pembesaran Bibit Lele

Cara pembesaran bibit sangat berpengaruh pada saat pemanenan ikan lele nanti. Cara
pembesaran yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

 Lakukan penyortiran ikan pada bualn pertama


 Pisahkan ikan yang berukuran lebih kecil, hal ini untuk mencegah berkurangnya jumlah
bibit, dikarenakan bibit lele yang berukuran lebih besar akan memakan bibit lele yang
lebih kecil.
 Letakan bibit lele yang lebih kecil ke bak penampungan yang lebih kecil, pelihara bibit
yang lebih kecil ini sampai kira-kira ukuran bibit yang lebih kecil ini mendekati atau hampir
menyeimbangi ukuran bibit lele yang lebih besar, setelah ukuran bibit sama besar barulah
anda boleh mengabungkan bibit lele tersebut ke satu tempat yang sama.
H. Cara Pergantian Air

Melakukan pergantian air sangatlah penting, dikaranakan bibit lele sangat mudah terserang
penyakit dan mudah setres, apabila air dalam kolam tersebut tidak pernah kita ganti. Air yang kita
gunakan untuk penggantian air sebaiknya berasal dari air sumur atau air hujan. Apabila kita
menggunakan air ledeng/ air PAM bibit lele akan mudah mengambang dan cepat mati,
dikarenakan di dalam air ledeng/ air PAM tersebut mengandung kaporit atau bahan kimia untuk
penjernih air. Bahan kimia ini lah yang membuat bibit lele mudah mengambang dan cepat mati.
Untuk pergantian air kita lakukan sebanyak tiga kali. Penggantian air pertama kali dilakukan pada
saat bibit lele berumur dua minggu. Lalu penggantian air pada kolam yang kedua kali dilakukan
pada saat bibit lele berumur satu bulan. Dan penggantian air yang terakhir delakukan pada saat
bibit lele berumur dua bulan.

I. Kedalam Air

Kedalaman air juga perlu kita perhatikan, karena factor kedalaman air adalah salah satu
penyebab yang membuat lele mudah setres dan cepat lelah pada saat mengambil makananya.
Untuk ukuran bibit lele yang berumur satu bulan, sebaiknya kita menggunakan kedalaman air
sedalam 30-40cm saja. Hal ini dilakukan karena untuk mempermudah bibit lele untuk meraih
makananya. Untuk ukuran bibit lele yang berumur dua bulan kedalaman air kita naikan menjadi
50-60cm. dan bulan ketiga lele siap dipanen.

J. Cara penaganan Bibit Lele Yang Sakit

Banyak orang yang mengatakan bahwa bibit lele yang mengalami sakit harus dipisahkan dari
bibit lele yang sehat, dikarenakan penyakitnya nanti akan menyebar ke bibit lele yang sehat. Hal
ini kurang tepat, apabila bibit lele yang sakit dipisahkan dari bibit lele yang sehat kemungkinan
kesembuhan bibit lele yang sakit hanya 40% saja. Sebaiknya bibit yang sakit tetap digabungkan
dengan bibit lele yang sehat. Agar penyakit jamur tersebut tidak akan menyebar sebaiknya kita
lakukan antisipasi, seperti penggantian air kolam dan pemberian obat alami. Obat alami
tersebut adalah daun papaya dua lembar yang di tumbuk halus dan di campurkan 4 sendok teh
garam. Pemberian obat alami ini sebaiknya dilakukan pada saat setelah kita mengganti air kolam
dengan air yang baru.
K. Hama dan Penyakit Pada Budidaya Ikan Lele

Hama pada lele adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan
lele Di kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele antara lain: katak, burung,
serangga, musang air, ikan gabus dan belut.Di pekarangan, terutama yang ada di
perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing.

Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah
seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil. Jenis hama/penyakit :

1. Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla


Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan
cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron. Gejala: lele
yang terkena bakteri ini: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan.
Lele bernafas megap-megap di permukaan air. Pencegahan: lingkungan harus tetap
bersih, termasuk kualitas air harus baik. Pengobatan: melalui makanan antara lain
pakan dicampur viterna yang diberikan 1 kapsul amne atau cara konvensional dengan
Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-
turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.

2. Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum


Gejalanya : tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak ( karena tubercle/bintil-bintil pada
hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-
miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip. Pengendalian: memperbaiki kualitas air
dan lingkungan kolam. Pengobatan: dengan viterna 1 botol dikasih 1 kapsul amne dan
dijadikan suplemen pakan, 1 tutup untuk 2 sd 5 kg pakan. atau cara konvensional dengan
Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.

3. Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia.


Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan
lele yang kondisinya lemah. Gejala: ikan lele ditumbuhi sekumpulan benang halus
seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala
tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut
diliputi benang seperti kapas. Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa
direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam
Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
pakan dikasih viterna yang diberikan 1 kapsul amne dalam 1 botolnya…dijadikan
suplemen pakan harian.
4. Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis) Penyebab: parasit dari golongan
Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda,
disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:
(1) ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air
(2) terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang
(3) ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian : air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.
Pengobatan : dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan
Fomalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24
jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari. pakan
dengan campuran viterna yang dikasih amne 1 kapsul per botol vtn. dikasihkan dengan
dosis anjuran.

5. Penyakit cacing Trematoda Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan


Dactylogyrus.

Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang


kulit dan sirip.
Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang
akibatnya pernafasan terganggu.
Pengendalian :
(1) direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit
(2) Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam
(3) menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01%
selama ±30 menit
(4) memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit
(5) dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit. pakan dengan viterna
sama dengan perlakuan di atas.

6. Parasit Hirudinae Penyebab: lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan.


Gejala : pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga
menyebabkan anemia/kurang darah. Cara Pengendalian: selalu diamati pada saat
mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm. Apabila lele menunjukkan
tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus
segera diubah, misalnya :
1. Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang
suhunya lebih dingin.
2. Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 l air.
3. Bila kandungan gas-gas beracun (H2S, CO2), maka air harus segera diganti.
4. Bila makanan kurang, harus ditambah dosis makanannya.
5. pakan dicampur viterna yg sudah diberikan amne 1 kapsul per botolnya.
L. Pasca Panen

1. Setelah kita memanen lele, sebaiknya segera lah kita bersihkan kolam, agar kolam
tersebut tidak tercemar oleh bibit-bibit bakteri yang akan mengganggu
pertumbuhan bibit lele yang akan kita masukan nantinya. Untuk kolam terpal
sebaiknya kolam anda bersikan dengan cepat, karena kolam terpal sangat rentan
dengan sinar matahari yang akan menyebabkan terpal cepat rusan dan bocor. Setelah
anda melakukan pembersihan pada kolan terpal, maka sebaiknya kolam langsung
anda isi dengan air setinggi 30cm, setelah anda isi air taburkan satu sendok the
garam halus yang beryodium ke dalam kolam yang berukuran 1x2 meter, hal ini
dilakukan untuk mencegah berkembangnya bibit-bibit jamur.

2. Pasca Panen Kolam Beton

Setelah kita memanen lele di dalam kolam beton, segeralah kita lakukan pengurasan
kolam. Setalah kita memlakukan pengurasan kolam ada baiknya kita diamkan
kolam tersebut selama dua hari, hal ini di lakukan agar kolam beton ini dapan
tersianr oleh matahari dan dapan menekan pertumbuhan baktari pada dinding-
dinding kolam.
Kiat Jitu Budidaya Ikan Lele (Pembesaran) Untuk Pemula

Budidaya ikan lele kini menjadi salah satu primadonanya bisnis perikanan di Indonesia.
Pasalnya, ikan yang satu ini banyak digemari masyarakat. Tidak sedikit para pebisnis ikan yang
memilih ikan lele sebagai muara penghasilan sekaligus budidaya.

Dewasa ini, banyak pembudidaya ikan lele yang beralih ke jenis ikan Lele Dumbo jenis
Sangkuriang. Lele yang satu ini berhasil mencuri hati para pelaku budidaya karena memiliki
beberapa keistimewaan.

Produktivitas jenis lele Sangkuriang terbilang tinggi. Apalagi ditambah kualitas daging yang
lebih empuk dan lebih tahan terhadap serangan penyakit. Teknik budidayanya pun tidak terlalu
sulit, asalkan mau belajar dan menekuninya dengan sabar.

Usaha pembesaran ikan lele merupakan budidaya yang paling mudah dilakukan. Kamu tidak
perlu menyiapkan lahan luas untuk bisa menjalankan budidaya pembesaran ikan lele. Selain itu,
pemeliharaannya mudah dan tidak perlu menunggu lama untuk panen.

Bagi kamu yang masih newbie alias baru mengenal budidaya lele, berikut ini panduan lengkap,
pas dan mudah kamu lakukan. Let’s check it, guys!

Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele

tulisbaca.com

Ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dipelihara. Kondisi air seperti apapun dapat
dijadikan media pembesaran ikan lele. Tapi, bukan berarti kamu mengabaikan kualitas airnya.
Justru, semakin baik kualitas air maka semakin baik pula pertumbuhan ikan lele.

Menurut Debby Ratnasari (2011), ikan lele dapat hidup pada suhu 26-32oC. Jika suhunya terlalu
rendah, maka akan mengganggu proses pencernaan makanan pada ikan lele. Sebaliknya, apabila
suhunya tinggi (hangat), pencernaan makanan pada ikan lele akan berlangsung cepat.
Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada ketentuan khusus. Ikan lele dapat hidup di segala tempat,
termasuk yang berada di ketinggian 1000 mdpl. Hal yang harus kamu perhatikan benar-benar
selain suhu, yaitu pH. Kondisi tempat harus berada dalam kisaran pH 7-8.

Memilih Benih yang Berkualitas

jualbibitlele.wordpress.com

Benih ikan lele untuk pembesaran berbeda dengan pembenihan. Kamu harus pilih benih ikan lele
untuk pembesaran yang ukurannnya 5-7 cm. Upayakan ukurannya seragam. Misalnya, kamu
memilih benih berukuran 6 cm, berarti semua benih ikan lele ukurannya harus sama.

Kemudian, perhatikan ciri-ciri benih ikan lele yang berkualitas. Ikan lele berkualitas mempunyai
tubuh yang seimbang, antara kepala dan badannya. Selain itu, benih ikan lele harus bebas dari
cacat, tubuh mengkilap, gerakannya lincah dan sungut berseri (tidak pucat).

Amati pula tingkah laku benih ikan lele. Ikan lele berkualitas tidak akan menggantung atau
berdiri ketika di dalam air. Keaktifan ikan lele juga turut mempengaruhi kualitasnya. Jadi, kamu
harus perhatikan dengan cermat, apakah benih ikan lele yang kamu beli sudah memenuhi syarat
di atas.
Membuat Kolam Untuk Pembesaran

alvindwiputra.id

Kolam untuk pembesaran ikan lele tidak serumit dan seluas kolam pembenihan. Kamu cukup
menyiapkan kolam 5×2 meter untuk menampung kurang lebih 1000 ekor benih ikan lele. Jika
ukuran kolam lebih dari itu, hitung saja menggunakan syarat minimal daya tampung per-meter
kolam.

Setiap per-meter persegi kolam pembesaran dapat menampung kurang lebih 100 ekor benih ikan
lele. Jadi, kalau ukuran kolam yang kamu buat adalah 7×4 meter, berarti bisa menampung sekitar
2000 ekor ikan lele. Sebaiknya, jangan terlalu padat karena akan mudah terserang penyakit.

Kolam yang digunakan dalam pembesaran ikan lele banyak jenisnya, yaitu kolam terpal, kolam
semen dan kolam tanah. Dari ketiga bahan pembuat kolam tersebut, jenis kolam terpal
merupakan yang paling murah.

Di samping itu, kolam terpal mudah dalam pembuatannya, praktis dan produktivitas ikan lele
tetap tinggi. Dilihat sepintas, kolam tanah mungkin lebih murah karena bisa mengurangi biaya
pakan ikan lele. Namun, bahaya hama dan penyakit jauh lebih rentan di kolam tanah sehingga
hasilnya tidak optimal.

Lalu, bagaimana cara membuat kolam terpal yang baik? Pertama, kamu harus menyiapkan terpal
khusus untuk budidaya lele. Harga terpal di pasaran sekarang sekitar Rp9000 per-meter. Jika
kamu ingin membuat kolam ukuran 10×5 meter, berarti hanya mengeluarkan biaya Rp.450.000.

Langkah kedua, dasar kolam sesuai ukuran kolam yang diinginkan. Untuk para pemula,
sebaiknya menggunakan ukuran kolam 5×2 meter supaya ketika mengalami kegagalan tidak
mengalami kerugian besar.

Ada dua jenis dasar kolam yang bisa kamu pilih, yaitu dasar kolam dengan menggali tanah dan
di permukaan tanah. Sebaiknya, kamu memakai dasar kolam dengan menggali tanah agar tidak
mengalami kesulitan ketika pemberian pakan.
Ads By Google

Galilah tanah sedalam 70 cm sampai dengan 1 meter. Lalu, letakan tanah hasil galian di bibir
kolam sebagai tanggul setinggi 30-50 cm agar kolam tidak mudah jebol.

Selanjutnya, buatlah beberapa reng dari bambu (seperti pagar) yang disusun di atas tanggul
kolam setinggi kurang lebih 35 cm. Untuk bagian sudut kolam, gunakan potongan bambu utuh
(jangan dibelah). Jadi, tinggi kolam nantinya sekitar 125-130 cm.

Persiapan Sebelum Menebar Benih di Kolam


Kalau kamu sudah selesai membuat kolam, langkah berikutnya yakni mempersiapkan kondisi
kolam sehingga siap menampung benih ikan lele. Ada dua tahapan yang harus kamu lakukan,
yaitu mengisi air di kolam dan melakukan pemupukan.

Langkah pertama, kolam diisi dengan air bersih dan bebas cemaran limbah apapun. Isilah kolam
hingga ketinggian kurang lebih 60 cm.

Langkah kedua, siapkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing atau domba.
Masukan pupuk kandang tersebut ke dalam karung dengan ukuran 1-1,5 kg/m2. Jika kolam ikan
lele yang kamu buat berukuran 5×2 meter, berarti kamu bisa pakai pupuk sekitar 10-15 kg.

daunijo.com

Selanjutnya, isi karung tersebut dibagi menjadi dua sama berat. Jadi, dalam satu kolam ada dua
karung pupuk kandang. Masukan pupuk kandang tersebut (jangan dikeluarkan dari karungnya)
ke dalam kolam. Kamu boleh meletakannya di pinggir atau di tengah, yang penting posisi karung
itu nantinya mengambang dan bergerak bebas.

Setelah seminggu, angkatlah kedua karung berisi pupuk tersebut. Namun, sebelum diangkat,
celupkan karung berulang ke dalam kolam supaya kandungan dalam pupuk terserap total oleh
air. Kamu bisa menebarkan benih ikan lele saat karung sudah diangkat total.
Bagaimana Cara Menebar Benih Lele?

Penebaran benih ikan lele baik dilakukan pada saat pagi atau sore hari supaya terhindar dari terik
matahari. Mengapa tidak boleh ditebar pada siang hari? Karena saat itu, kondisi air sedang
sangat panas sehingga berpotensi mengakibatkan kematian benih ikan lele karena stress.

Sebelum menebarkan benih ikan lele ke kolam, letakanlah benih tersebut di dalam wadah dari
bahan plastik. Lalu, tebarkan benih dengan cara memiringkan wadahnya dan mengeluarkan
sedikit demi sedikit benih ikan lele.
Poin Penting Dalam Pemeliharaan

Benih ikan lele kini sudah ditebar di kolam. Saatnya menjalankan proses pemeliharaan. Ada dua
poin penting yang harus kamu perhatikan dalam pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan
pemberian pakan.

Air yang digunakan di dalam kolam lele, tidak disarankan untuk diganti sebelum masa panen.
Kondisi air pun harus tenang dan tergenang. Hindari melakukan pengurasan air dengan cara
sirkulasi karena berpotensi mengurangi kestabilan pH kolam.

Kamu boleh melakukan penambahan air setelah benih dimasukan dan diberikan pakan pertama
kali (kalau pellet, jenis L1). Lakukan secara bertahap setinggi 20-30 cm setiap pergantian pakan
jenis tertentu hingga akhirnya mencapai 120 cm yang dipakai sampai masa panen.

Poin kedua yang harus kamu perhatikan adalah pemberian pakan. Ada banyak jenis pakan yang
bisa kamu berikan, misalnya pellet, keong mas, plankton, cacing dan lain-lain. Apapun jenis
pakannya, yang paling penting adalah teknik dan waktu pemberiannya.

Pakan diberikan sebanyak 5-6 kali sehari. Jarak pemberian pakan sekitar 2-3 jam. Sebaiknya,
berikan pakan ketika matahari sudah terbit supaya polusi yang mencemari daerah sekitar kolam
dapat hilang terlebih dahulu terpapar sinar matahari.

Jika pada jadwal pemberian pakan ternyata turun hujan, sebaiknya jangan menebarkan pakan.
Pemberian pakan saat hujan berpotensi pencemaran zat asam pada pakan yang diberikan. Pakan
yang tercemar akan mengganggu kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah hingga hujan reda kalau
ingin memberikan pakan.
Kapan Bisa Dipanen

Budidaya pembesaran ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3 bulan untuk panen. Saat waktu
panen tiba, takaran ikan lele 1 kg sudah berjumlah 7-8 ekor. Gunakanlah peralatan memanen
yang berbahan licin dan halus agar tidak menimbulkan lecet pada ikan lele.

Cara memanennya, yaitu dengan menyurutkan air kolam terlebih dahulu. Kemudian, gunakan
serokan untuk menangkap ikan lele dan masukan dalam wadah berbahan plastik. Kamu juga bisa
memakai jaring kalau air kolam masih cukup banyak.

Anda mungkin juga menyukai