MODUL PJOK BAGIAN 6 (Datadikdasmen - Om)
MODUL PJOK BAGIAN 6 (Datadikdasmen - Om)
A. Kompetensi
C. Uraian Materi
Manusia dalam situasi dan kondisi normal hidup di darat, namun dalam keadaan
tertentu harus berada di air dan harus tetap dapat bertahan hidup. Hal ini
disebabkan sebagian besar bumi kita terdiri dari air. Belum lagi jika terjadi banjir.
Air yang secara alami akan mengalir dan berada di tempat yang lebih rendah
terkadang menyatu dengan tempat tinggal manusia. Bukan salahnya air,
melainkan kita sebagai manusia menempati tempat yang lebih rendah, sehingga
air menuju ke sana.
Ketika kita berada di air (dipermukaan, mengambang, dan di bawah air) tentu
merasakan sensasi yang berbeda. Manusia terbiasa bergerak di darat, pada
umumnya dengan posisi tegak atau vertikal dan dipengaruhi oleh gaya tarik bumi
sepenuhnya, sedangkan ketika bergerak di air terutama dalam posisi horizontal
pergerakan dipengaruhi selain oleh gaya tarik bumi juga mendapatkan daya tolak
ke atas oleh air. Hal inilah yang menyebabkan sensasi tersebut.
Gerakan-gerakan yang dilakukan sebagai upaya untuk dapat bertahan di air inilah
yang kemudian menjadi gaya-gaya renang. Gerakan tersebut kemudian
disempurnakan, dan semakin lama menjadi mantap serta mempunyai ciri-ciri
khusus, sehingga tercipta gaya-gaya dalam renang seperti gaya dada, gaya
bebas, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu.
Renang dengan berbagai gayanya akan sangat mudah dikuasai jika Kalian telah
cukup mengenal air, dan cara bergerak yang efisien di dalam air. Mengenal air
sedari usia dini akan sangat menguntungkan dalam penguasaan berbagai gaya
renang. Mengenal air tidak dituntut secara khusus menguasai salah satu gaya
renang, tetapi memahami karakter pergerakan dalam air, sehingga tidak timbul
kecemasan bahkan kepanikan.
Renang gaya dada popular pada tahun 1875 oleh perenang Inggris Metthew
Webb. Metthew adalah orang pertama yang merenangi teluk Channel (kanal)
dengan menggunakan gaya dada. Gerakan renang gaya menyerupai katak yang
sedang berenang, sehingga gaya ini sering disebut dengan gaya katak.
Bentuk variasi berenang secara utuh di bawah air digunakan oleh perenang Teofilo
Lidefonso pada Olympiade tahun 1928. Ia memodifikasi teknik mengambil napas
setelah melakukan satu gerakan di bawah air. Begitu pula perenang Rusia yang
bernama Lounitchev meniru juara Olympiade 1956 Masaru Furukawa dari Jepang.
Gerak gaya di bawah permukaan air ternyata menambah cepatnya gerak maju,
dan hal ini kemudian dilarang oleh FINA (Induk Organisasi Renang Dunia) sejak
tahun 1957. Peraturan ini kemudian merangsang untuk mengembangkan gaya
dada dengan posisi di atas permukaan air. Perenang Amerika, Chest Jastremski
tampil berperan pada awal tahun 1960 dengan “Power Breast Stroke” (kekuatan
gaya dada), sehingga untuk beberapa saat Amerika Serikat memegang supremasi
pada gaya ini.
Juara dunia dari Inggris, David Wilkie yang menjuarai 200 meter gaya dada pada
Olympiade tahun 1976 menggunakan cara membiarkan gerakan tubuh banyak ke
atas, dengan demikian akan membawa bahu dan punggung atas keluar dari
permukaan air. Cara yang dilakukan David Wilkie kemudian mengundang para ahli
Rusia untuk mengadakan penelitian setelah Olympiade Montreal. Pendekatan
ilmiah dan keuntungan dari gerakan ini dimanfaatkan Rusia, sehingga pada
decade 1970-an para perenangnya mendominasi ranking dunia gaya dada.
PJOK adalah disiplin yang berorientasi tubuh, di samping berorientasi pada disiplin
mental dan sosial. Guru pendidikan jasmani karenanya harus memiliki
penguasaan yang kokoh terhadap fungsi fisikal dari tubuh untuk memahami
secara lebih baik pemanfaatannya dalam kegiatan pendidikan jasmani.
Khususnya dalam masa modern dewasa ini, ketika pendidikan gerak dipandang
teramat penting, pengetahuan tentang bagaimana tubuh manusia berfungsi
dipandang amat krusial agar bisa melaksanakan tugas pengajaran dengan baik.
Yang menarik, menurut dugaan Still, kurva kegagalan dalam pertumbuhan fisik
menunjukkan bahwa perkembangan fisik manusia dewasa ini semakin berkurang.
Sebabnya, manusia modern sekarang dihadapkan pada rendahnya melakukan
latihan fisik, di samping karena terlalu banyak makan, minum, dan merokok;
sehingga mereka merosot kondisinya setelah usia 30 tahunan.
Secara biologis, manusia dirancang untuk menjadi mahluk yang aktif. Meskipun
perubahan dalam jaman dan peradaban telah menyebabkan penurunan dalam
jumlah aktivitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dasar yang
berkaitan dengan kehidupan, sebenarnya tubuh manusia tidaklah berubah.
Manusia harus tetap menyadari bahwa dalam hal kesehatan tubuhnya, dasar
biologisnya menuntut dan mengakui pentingnya aktivitas fisik yang keras dalam
hidupnya. Jika tidak, kesehatan, produktivitas, serta efektivitas hidupnya akan
menurun drastis.
Dalam hal itulah pendidikan jasmani yang baik di sekolah dan di masa-masa
berikut dalam hidupnya dipandang amat penting dalam menjaga kemampuan
bilogis manusia. Dipandang dari sudut ini, pendidikan jasmani terikat dekat pada
kekuatan mental, emosional, sosial, dan spiritual manusia.
Kinesiologi berasal dari kata Kinesis dan logos. Kinesis adalah gerak, logos adalah
ilmu. Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia yang
efesien, efektif dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan hukum mekanika.
Gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang baik
(teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan energi (tenaga) yang
efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju (efektif) serta terhindar dari
cedera dalam melakukan gerakan (aman). Untuk menganalisis gerak yang
efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis tulang dan sendi (anatomi),
sistim otot saraf (fisiologi) dari gerakan manusia, dan asas- asas hukum mekanika
yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika). Pendekatan ketiga
bidang ilmu (anatomi, fisiologi dan mekanika) dapat memberi jawaban yang tepat
bagaimana gerak yang efesien, efektif dan aman (teknik yang baik), mangapa
teknik ini terjadi, dan seberapa tingkat kejadiaannya. Seperti halnya ilmu-ilmu lain,
yang tak pernah berdiri sendiri. Kinesiologi ini untuk mempelajarinya dibutuhkan
bantuan ilmu-ilmu lain. Dengan perkataan lain, kinesiologi adalah gabungan antara
ilmu anatomi, fisiologi dan mekanika. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari
tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. Gerakan manusia yang efesien,
efektif dan aman merupakan gerak yang baik( teknik yang baik). Karena setiap
pola gerakan menggunakan energi (tenaga) yang fesien dalam mencapai hasil
atau sasaran yang dituju (efektif) serta terhindar dari cedera dalam melakukan
gerakan (aman). Misalnya seorang pemain bola basket dalam memasukkan bola
ke ring basket dengan pola-pola gerak (teknik) yang menggunakan energi seminim
mungkin (efesien) dengan hasil bola masuk ke ring basket (efektif), serta selama
melakukan pola-pola gerak tidak terjadi cedera (aman). Untuk menganalisis gerak
yang efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis tulang dan sendi
(anatomi), sistim otot saraf (fisiologi) dari gerakan manusia, dan asas- asas hukum
mekanika yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika).
1. Flexi, Extensi. Flexi adalah memperkecil sudut yang dibentuk oleh sendi pada
sumbu transversal atau bidang sagital. Extensi adalah memperbesar sudut
yang dibentuk(lawan dari gerakan Flexi).
Guru pendidikan jasmani perlu mengakui bahwa aspek psikologis dari situasi kelas
sama dan bahkan lebih penting daripada tujuan-tujuan substantif pendidikan
jasmani. Di samping itu, untuk mampu menjaga motivasi anak tetap tinggi, guru
perlu memiliki cara-cara yang kreatif dalam pengajaran. Guru pendidikan jasmani
harus menanamkan pada dirinya sendiri tujuan dan keinginan untuk membantu
siswa dalam mengembangkan citra diri positif, mengembangkan hubungan
interpersonal yang efektif, memahami dan menghargai kelebihan dan
keterbatasan fisiknya, mengoreksi kondisi fisik khusus yang masih mungkin
diperbaiki, mengembangkan suatu kesadaran keselamatan, dan menjadikan
anak-anaknya bugar secara fisik sesuai dengan kapasitasnya.
D. Rangkuman
Manusia harus tetap menyadari bahwa dalam hal kesehatan tubuhnya, dasar
biologisnya menuntut dan mengakui pentingnya aktivitas fisik yang keras dalam
hidupnya. Jika tidak, kesehatan, produktivitas, serta efektivitas hidupnya akan
menurun drastis.
Dalam hal itulah pendidikan jasmani yang baik di sekolah dan di masa-masa
berikut dalam hidupnya dipandang amat penting dalam menjaga kemampuan
Aktivitas jasmani dalam prakteknya terdapat hal seperti ini, seperti kerelaan atlet
menjalani latihan yang berat atau harus melakukan diet yang ketat demi meraih
prestasi yang setinggi-tingginya. Pendidikan Jasmani memiliki peran dan fungsi
yang sangat berarti terhadap pengembangan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor, lebih luasnya lagi bermakna penting pada aspek sosial-budaya, dan
politik. Perlu usaha bahu-membahu semua pihak untuk selalu membenahi bidang
studi ini sehingga pengelolaan proses pendidikannya secara menyeluruh benar-
benar menyentuh semua aspek perkembangan kepribadian peserta didik.