Anda di halaman 1dari 27

LOGBOOK

PRAKTIK KEPERAWATAN DASAR PROFESI

DISUSUN OLEH:
TRI ANDRIANI CHOLIFAH
NIM.P27220020275

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2020

1
LOGBOOK PRAKTIK KEPERAWATAN DASAR PROFESI
(KODE KASUS 04. HEPATITIS)

Aktivitas 1.
Ringkasan kasus
Seorang Pria Tn.A berumur 30 tahun dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RS.
X sejak tadi pagi tgl 19-10-2020 jam 07.00. Saat ini Tgl 19-10-2020 jam 09.00
Pasien mengatakan demam naik turun sejak 4 hari yang lalu,perut terasa sebah,
mual, muntah 1x pagi ini,pusing, badan lemes, urine berwarna kecoklatan seperti
teh, nafsu makan turun,pasien mengatakan hanya bisa makan maksimal 3-4
sendok saja. Pasien sudah berobat ke Puskesmas terdekat dan dirujuk ke RS. X
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki kebiasaan makan sembarangan
(suka jajan, makanan instan dan mengabaikan kebersihan), pecandu alkohol dan
tubuhnya banyak tatto.
Hasil pemeriksaan fisik fokus ditemukan:
- Keadaan umum : Lemah
- Kesadaran : composmentis
- Inspeksi : konjungtiva ikterik, kulit dan mucosa bibir tampak kering
- Palpasi :
Kulit teraba panas.
Nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas,hepar teraba 2 jari di bawah
costae,teraba agak keras
- Perkusi : Abdomen pada perkusi terdengar tympani
- Auskultasi : Bising usus dalam batas normal 10-15x/menit
- Tanda Tanda Vital :
Tekanan Darah :110/70 mmHg,
Nadi : 96x/menit
Respirasi : 16x/mnt
Suhu : 38,5°C.
- BB : 62 kg
TB : 164 cm
Diagnose medis : Hepatitis

2
Aktivitas 2.
Skema Clinical Pathway Kasus Hepatitis

3
Aktivitas 3.
Fokus Data Yang Didapat Dari Pengkajian
DS:
- Pasien mengatakan demam naik turun
- Pasien mengeluh perut sebah mual, muntah 1x,pusing, badan lemes, nafsu
makan turun hanya bisa makan maksimal 3-4 sendok saja, urine berwarna
kecoklatan seperti teh.
- Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki kebiasaan makan sembarangan
(suka jajan, makanan instan dan mengabaikan kebersihan), pecandu alkohol
dan tubuhnya banyak tatto.
DO:
- Keadaan umum : Lemah
- Kesadaran : composmentis
- Inspeksi : konjungtiva ikterik, kulit dan mucosa bibir tampak kering
- Palpasi :
Kulit teraba panas.
Nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas,hepar teraba 2 jari di bawah
costae,teraba agak keras
- Perkusi : Abdomen pada perkusi terdengar tympani
- Auskultasi : Bising usus dalam batas normal 10-15x/menit
- Tanda Tanda Vital :
Tekanan Darah :110/70 mmHg,
Nadi : 96x/menit
Respirasi : 16x/mnt
Suhu : 38,5°C.
- BB : 62 kg
TB : 164 cm

Aktivitas 4.
Identifikasi jenis pemeriksaan diagnostik (Laboratorium / USG / Rontgen, dll)
dan data tambahan yang diperlukan untuk melengkapi data pengkajian
a. Pemeriksaan Laboratorium
tanggal pemeriksaan : 19-10-2020 Jam 07.30
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Darah Lengkap
WBC 11,4 4,5-11X 10³/µL H
HGB 12,6 13,5-17,5 g/dl
PLT 304 150-450 X 10³/µL
HCT 53,7 37-53% H

Kimia Klinik
Faal Hati
SGOT 127 < 35 U/L H
SGPT 150 < 45 U/L H
Bilirubin total 4,14 0,3-1 Mg/dL H
Bilirubin direct 2,64 0,1-0,4 Mg/dL H
Bilirubin indirect 1,50 0,2-0,7 Mg/dL H

Faal Ginjal
BUN 12 7,8-20,23 Mg/dL
Creatinin 0,931 0,6-1,0 Mg/dL

Serologi
Hbs Ag kualitatif Reaktif Non Reaktif *

GDS 122 70 - 150


b. Pemeriksaan Radiologi
tanggal pemeriksaan : 19-10-2020 Jam 07.45
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Rontgen Thorax AP Cor : tak tampak pembesaran
Pulmo : corakan bronchovasculer tak tampak kelainan
Tak tampak infiltrate pada kedua paru
Diafragma dan sinus costophrenicus baik
Tulang dan jaringan lunak baik
Kesan : tak tampak kelainan
Aktivitas 5.
Analisis Data Penunjang / Data Diagnostik
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium pada tanggal 19-10-2020
didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan pada nilai WBC / leukosit ,hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi proses inflamasi pada tubuh. Hasil pemeriksaan
faal hati juga mengalami peningkatan yaitu SGOT,SGPT, dan bilirubin,hal ini
menandakan bahwa telah terjadi kerusakan pada sel-sel hepar .Selain itu pada
pemeriksaan serologi dilakukan pemeriksaan Hbs Ag Kualitatif dengan hasil Reaktif,
hal ini menunjukkan bahwa pasien terinfeksi virus Hepatitis B.

Aktivitas 6.
Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
1. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder
terhadap inflamasi hepar.
2. Resiko Defisit nutrisi berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukkan,
mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi.
3. Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi
terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi,
tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
Aktivitas 7.
Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan 1:
Hipertermia Berhubungan dengan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder
terhadap inflamasi hepar.
Tujuan&KriteriaHasil
NO Tgl/Jam Intervensi (NIC) TTD
(NOC)
1. 19-10-2020 NOC: NIC:
Jam 09.15 Thermoregulasi - Monitor suhu tubuh secara
berkala
Setelah dilakukan - Monitor warna dan suhu kulit
tindakan keperawatan - Monitor tanda tanda vital
selama 1x24 jam - Monitor penurunan tingkat
pasien menunjukkan : kesadaran
Suhu tubuh dalam - Monitor intake dan output
batas normal dengan cairan
kriteria hasil: - Berikan kompres water tepid
Suhu 36 – 37C sponge sesuai prosedur
Tanda tanda vital - Berikan anti piretik sesuai
dalam batas normal advis dokter
Pasien merasa - Kelola Antibiotik sesuai advis
nyaman dokter
- Anjurkan pasien
menggunakan pakaian tipis
dan menyerap keringat .
- Berikan sirkulasi udara yang
baik di sekitar lingkungan
pasien
- Berikan cairan intravena
- Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
- Monitor hidrasi seperti turgor
kulit, kelembaban membran
mukosa) ,sklera mata, dan
warna urine.

Diagnosa Keperawatan 2 :
Resiko Defisit nutrisi berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukkan, mencerna,
mengabsorbsi makanan karena faktor biologi.

Tujuan&KriteriaHasil
NO Tgl/Jam Intervensi (NIC) TTD
(NOC)
1. 19-10-2020 NOC: NIC:
Jam 09.15 Status Nutrisi : Intake Manajemen nutrisi
makanan dan cairan
Setelah dilakukan asuhan - Kaji adanya alergi
keperawatan selama 3 x 24 makanan
jam diharapkan pasien : - Kolaborasi dengan ahli
Kriteria Hasil : gizi untuk menentukan
a. Nafsu makan tidak jumlah kalori dan nutrisi
terganggu yang
b. Tidak ada mual dan dibutuhkan pasien
muntah - Monitor adanya
c. Tidak ada penurunan penurunan BB
berat badan - Monitor lingkungan
selama makan
- Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak selama
jam makan
- Monitor turgor kulit
- Monitor mual dan muntah
- Monitor intake nutrisi
- Informasikan pada klien
dan keluarga tentang
manfaat nutrisi
- Atur posisi semi fowler
atau fowler tinggi selama
makan
- Kelola pemberian anti
emetik
- Pertahankan terapi IV
line.

Diagnosa Keperawatan 3 :
3. Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap
informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi.

Tujuan&KriteriaHasil
NO Tgl/Jam Intervensi (NIC) TTD
(NOC)
1 19-10-2020 NOC: NIC :
Jam 09.15 Konwledge : disease • Kaji tingkat pengetahuan
process pasien dan keluarga
Kowledge : health • Jelaskan patofisiologi
Behavior dari penyakit dan
Setelah dilakukan tindakan bagaimana hal ini
keperawatan selama 2x 24 berhubungan dengan
jam pasien menunjukkan anatomi dan fisiologi,
pengetahuan tentang dengan cara yang tepat.
proses penyakit dengan • Gambarkan tanda dan
kriteria hasil: gejala yang biasa muncul
- Pasien dan keluarga pada penyakit, dengan
menyatakan cara yang tepat
pemahaman tentang • Gambarkan proses
penyakit, kondisi, penyakit, dengan cara
prognosis dan program yang tepat
pengobatan • Identifikasi kemungkinan
- Pasien dan keluarga penyebab, dengan cara
mampu melaksanakan yang tepat
prosedur yang • Sediakan informasi pada
dijelaskan secara benar pasien tentang kondisi,
- Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat
mampu menjelaskan • Sediakan bagi keluarga
kembali apa yang informasi tentang
dijelaskan perawat/tim kemajuan pasien dengan
kesehatan lainnya cara yang tepat
• Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
• Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
• Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat

Aktivitas 8.
Implementasi Tindakan Keperawatan
DX. Keperawatan 1 : Hypertermia Berhubungan dengan dengan invasi agent dalam
sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
NO TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD
1 19-10-
2020
Jam 09.20 - Mengukur suhu Do: 38,5 C
tubuh secara berkala Tubuh teraba panas
Ds: pasien mengatakan badan
terasa demam
- Menganjurkan pasien Do: Pasien terlihat menggunakan
menggunakan pakaian tipis
pakaian tipis dan Ds: Pasien menyetujui
menyerap keringat menggunakan pakaian tipis
- Memberikan kompres Do: Pasien kooperatif saat
water tepid sponge dilakukan tindakan kompres
dengan melibatkan oleh perawat bersama keluarga.
keluarga Ds: Pasien mengatakan lebih
nyaman,
- Memonitor adanya Do: tak ada tanda acites
acites Ds: Pasien mengatakan perut
tak membesar
- Mengukur tanda tanda Do:
vital TD= 120/70mmhg RR= 18x/menit
S= 38C N= 80x/menit

- Memberikan injeksi Ds: Pasien mengatakan


Jam 12.00
Antrain 500mg IV badannya masih demam
Memberikan injeksi Do: telah dimasukan obat
Ceftriaxon 1 gram IV
inj.Antrain 500mg IV, Ceftriaxon
1gr IV. Infus lancar 20 tpm
- Memberikan Do: Pasien terlihat lebih nyaman
lingkungan yang dan tenang
nyaman dengan Ds: Pasien mengatakan lebih
menawarkan membuka nyaman
jendela kamar pasien

Do: Pasien minum obat


Jam 12.30 - Memberikan Curcuma Ds: pasien mengatakan sudah
3x1 tablet p/o meminum obatnya

- Memonitor warna dan Do:


suhu kulit,hidrasi ,serta Kulit teraba panas
kelembaban mucosa S= 37.9 C
bibir Mukosa bibir tampak agak
kering
Ds: pasien mengatakan
badannya masih demam
- Memonitor warna Do: Sklera masih tampak
sklera mata ikterik
Ds: pasien mengatakan tak
tahu matanya kuning
- Memonitor warna urine Do: pasien terlihat sedang di
pasien mengatakan kamar mandi untuk BAK
urine berwarna seperti Ds: Pasien mengatakann urin
teh berwarna seperti teh
- Memonitor intake Do: infus lancar 20 tpm
cairan intravena Mukosa bibir lembab
CRT <2 detik
Ds: pasien mengatakan infusnya
lancar
- Menganjurkan pasien Do: pasien terlihat minum air
minum sedikit sedikit putih 1/4 gelas
tapi sering jika Ds:pasien mengatakan bersedia.
memungkinkan
- Mengukur suhu Do:
Jam 13.20
tubuh - Melakukan S= 38C
evaluasi tindakan TD= 110/70 mmHg
RR= 18x/menit
N= 80x/menit
Tubuh teraba panas
Ds: Pasien mengatakan sudah
tidak terasa demam

2 20-10-
- Mengukur suhu tubuh Do:
2020
S= 37,5C
Jam 09.00
TD= 120/80 mmHg
N= 76x/menit
RR= 18x/menit
Badan tidak teraba panas
Ds: badan terasa sudah tidak
demam
- Menganjurkan pasien Do: Pasien terlihat masih
menggunakan menggunakan pakaian tipis
pakaian tipis dan Ds: pasien mengatakan bersedia
menyerap keringat
- Memberikan kompres Do: Pasien kooperatif saat
water tepid sponge dikompres
Ds: keluarga bersedia
mengkompres pasien
,pasien mengatakan
lebih nyaman
- Memonitor adanya Do: Tidak terdapat acites
acites Ds: pasien mengatakan perutnya
tidak nyeri
- Do: kulit tidak teraba
- Memonitor warna dan panas,mukosa bibir lembab.
suhu kulit,hidrasi ,serta S= 37,5
kelembaban mucosa bibir Ds: pasien mengatakan
demamnya terasa turun

- Memonitor warna - Do: icterus sudah agak

sklera mata dan kulit berkurang


Ds: keluarga mengatakan
berkurang kuning dimata
pasien
- Memonitor warna urine Do:Pasien terlihat
kekamar mandi untuk BAK
Ds: pasien mengatakan urine
kuning jernih sudah tidak
kecoklatan
Do: infus lancar 20 tpm
Mukosa bibie lembab
CRT <2 detik
- Memonitor intake Ds: pasien mengatakan infusnya
cairan intravena lancar
- Menanyakan pada Do: Pasien terlihat menghabiskan
pasien intake cairan makanan dari rumah sakit.
dan nutrisi yang Ds:pasien mengatakan nafsu
masuk makan sudah membaik
Do: mengganti linen pasien
Ds: Pasien mengatakan lenih
nyaman
- Memberikan
lingkungan yang
nyaman, dengan Do: Pasien terlihat minum 1 gelas
mengganti linen belimbing (210ml)
pasien dengan linen Ds: Pasien bersedia melakukan
bersih. anjuran
- Menganjurkan pasien Do:
minum sedikit sedikit Pasien sudah tidak teraba panas
tapi sering CRT<2 detik
KU Baik
- Mengukur tanda tanda TTV
vital TD= 120/80 mmHg
S= 37,5C
N= 80x/menit
RR= 18x/menit
Ds: Pasien mengatakan
badannya sudah tidak terasa
demam
Jam 12.00 Do: telah dimasukan obat
inj.Antrain 500mg IV, Ceftriaxon
- Memberikan injeksi 1gr IV, Curcuma Tablet P/o Infus
Antrain 500 mg IV lancar 20 tpm
Memberikan injeksi Ds: Pasien mengatakan sedikit
Ceftriaxon 1 gram IV sakit saat obat dimasukkan
Memberikan Curcuma
3x1 tablet p/o
Jam 13.20 - Mengukur suhu tubuh Do:
Melakukan evaluasi Pasien sudah tidak teraba panas
tindakan CRT<2 detik
KU Baik
TTV
TD= 120/80 mmHg
S= 37,5C
N= 80x/menit
RR= 18x/menit
Ds: Pasien mengatakan
badannya sudah tidak terasa
demam
3 21-10- - Mengukur suhu tubuh Do:
2020 S= 37C
Jam 09.00 TD= 120/80 mmHg
N= 76x/menit
RR= 18x/menit
Badan tidak teraba panas
Ds: badan terasa sudah tidak
demam
Do: kulit tidak teraba
- Memonitor warna dan panas,mukosa bibir lembab.
suhu kulit,hidrasi ,serta S= 37C
kelembaban mucosa Ds: pasien mengatakan
bibir badannya sudah tidak demam
- Do: ikterik berkurang
Ds: pasien mengatakan kuning
- Memonitor warna sklera sudah berkurang
mata Do: Pasien terlihat ke kamar
- Memonitor warna urine mandi sedang BAK
Ds: pasien mengatakan urine
kuning jernih
Do: infus lancar 20 tpm
- Memonitor intake Mukosa bibir lembab
cairan intravena CRT <2 detik
Ds: pasien mengatakan infusnya
lancar
Do:
Pasien sudah tidak teraba panas
- Mengukur tanda tanda CRT<2 detik
vital KU Baik
TTV
TD= 120/80 mmHg
S= 36,8C
N= 80x/menit
RR= 18x/menit
Ds: Pasien mengatakan
badannya sudah tidak terasa
demam
Do: telah dimasukan obat
Jam 12.00 - Memberikan injeksi inj.Antrain 500mg IV, Ceftriaxon
Ceftriaxon 1 gram IV 1gr IV, Curcuma Tablet P/o Infus
Curcuma 3x1 tab p/o lancar 20 tpm
Ds: Pasien mengatakan sedikit
Jam 13.20 - Mengukur suhu tubuh sakit saat obat dimasukkan
Do:
Pasien sudah tidak teraba panas
S= 36,7C
Ds: Pasien mengatakan
badannya sudah tidak terasa
demam

Diagnosa Keperawatan 2 :
Resiko defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu
dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi.
NO TGL/JAM IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI TTD
1 19-10- - Memonitor mual dan Do: Pasien terlihat lemes
2020 muntah Ds: Pasien mengatakan badan
Jam 08.30 lemas, mual dan muntah
- Memonitor intake Do: Pasien terlihat makan hanya
nutrisi 2 sendok
Ds: pasien mengagtakan tidak
nafsu makan
- Mengkaji adanya Do: pasien tidak memiliki alergi
alergi makanan tak Ds: Pasien mengatakan tidak
ada alergi makanan memiliki alergi
- Melakukan kolaborasi Do: Pasien berusaha makan
dengan ahli gizi untuk Ds: Diet Hati 1, TKTP rendah
menentukan garam
kebutuhan kalori dan
nutrisi yang
dibutuhkan pasien
- Menimbang BB pasien Do: BB 62 Kg
TB: 164 cm
Ds: Pasien mengatakan kurang
nafsu makan
- Menjelaskan pada Do: Pasien dan kuarga terlihat
pasien dan keluarga memperhatikan
tentang manfaat Ds: Pasien dan keluarga
nutrisi mengatakan mengerti
- Menjadwalkan jam Do: Pasien terlihat makan saat
makan setelah makanan disediakan
pemberian therapi Ds: Pasien mengatakan akan
dan tindakan medis berusaha makan
Jam 12.00 - Memberikan injeksi Do: Telah dimasukan obat inj.
Omeprazol 40 mg IV OMZ inj.Ondan IV. Infus lancar
Memberikan injeksi 20 tpm
Ondancetron 1 Ds: pasien mengatakan tidak
ampul IV sakit saat obat dimasukkan
Jam 12.30 - Mengatur posisi Do: pasien terlihat semi fowler
pasien semi fowler saat makan
atau duduk selama Ds: pasien mengatakan posisi
makan lebih nyaman
Jam 13.20 - Memonitor dan Do: Infus lancar 20tpm
mempertahankan Mukosa bibir lembab
terapi IV line. CRT<2detik
Melakukan evaluasi Ds: pasien mengatakan infus
tindakan lancar
2 20-10- - Memonitor mual dan Do: Pasien tidak mual dan
2020 muntah muntah
Jam 08.30 Ds: pasien mengatakan mual dan
muntah berkurang
- Memonitor intake Do: Pasien terlihat menghabiskan
nutrisi ½ piring makan yang disediakan
Ds: pasien mengatakan nafsu
makan masih kurang
Jam 12.00 - Melakukan Do: dibutuhkan pasien Diet
kolaborasi dengan Hati II TKTP rendah garam
ahli gizi untuk Ds: pasien mengakatan akan
menentukan menghabiskan diet
kebutuhan kalori dan
nutrisi yang
Jam 12.30 - Memberikan injeksi Ds: Pasien mengatakan tidak
Omeprazol 40 mg IV nyeri saat obat dimasukkan
Do: telah dimasukkan inj.OMZ IV.
Infus lancar 20tpm

3 21-10- - Memonitor mual dan Do: Pasien tidak mual dan


2020 muntah muntah
Jam 08.30 Ds: pasien mengatakan mual dan
muntah berkurang
- Memonitor intake Do: Pasien terlihat menghabiskan
nutrisi 1 piring makan yang disediakan
Ds: pasien mengatakan nafsu
makan sudah kembali
Jam 12.00 - Melakukan Do: Diet Hati II TKTP rendah
kolaborasi dengan garam
ahli gizi untuk Ds: Pasien mengatakan akan
menentukan menghabiskan diet yang
kebutuhan kalori dan diberikan
nutrisi yang
dibutuhkan pasien
- Menimbang BB Do: BB 62kg
pasien Tb 164cm
Ds: Pasien mengatakan nafsu
makan telah kembali
Ds: Pasien mengatakan tidak
nyeri saat obat dimasukkan
Jam 12.30 - Memberikan injeksi Do: telah dimasukkan inj.OMZ IV.
Omeprazol 40 mg Infus lancar 20tpm
Jam 13.20 - Memonitor dan Do: Infus lancar 20tpm
mempertahankan Mukosa bibir lembab
terapi IV line. CRT<2detik
Melakukan evaluasi Ds: pasien mengatakan infus
tindakan lancar
Diagnosa Keperawatan 3 :
Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi
terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak
mengetahui sumber-sumber informasi.
NO TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD
1 19-10- - Mengkaji tingkat Ds: Pasien mengatakan tidak
2020 pengetahuan pasien terlalu mengerti tentang
Jam 09.20 dan keluarga penyakitnya
Do: Pasien terlihat bingung saat
ditanya tentang penyakitnya
10.00 - Memberikan penkes Ds: Pasien mengatakan mengerti
tentang penyakitnya tentang penjelasan yang
meliputi patofisioogi, disampaikan.
penyebab, tanda Do: Pasien dapat menjawab
gejala, dan proses pertanyaan yang diberikan
penyakit. perawat.
11.00 - Identifikasi Ds: Pasien mengatakan akan
kemungkinan merubah gaya hidupnya dan
penyebab, dengan tidak menambah tatonya
cara yang tepat Do: Pasien terlihat
mendengarkan penjelasan
dengan baik
12.00 - Sediakan informasi Ds: Pasien mengatakan akan
pada pasien dan bertanya jika ada pertanyaan lagi
keluarga tentang Do: Keluarga dan pasien terlihat
kondisi, dengan cara sudah paham.
yang tepat
13.20 - Melakukan evaluasi Ds: Pasien mengatakan sudah
tindakan paham tentang penyakitnya.
Akan merubah gaya hidupnya

Do: Pasien dan keluarga terlihat


mengangguk paham akan
penjelasan dan tidak ada
pertanyaan lagi

Aktivitas 9.
Analisis Tindakan Kolaboratif
Terapi medis yang diberikan
- Infus Asering 20 tpm
- Inj. Ceftriaxon 1gr/12 jam
- Inj Antrain/ Metamizol 500mg/8 jam
- Inj. Omeprazol 40mg/12 jam
- Inj. Ondancetron 1 amp/12 jam
- Curcuma 3x1 tablet p/o
Injeksi Antrain/ Metamizol sebagai analgesik diharapkan dapat menurunkan suhu
tubuh dan mengurangi nyeri.
Injeksi Omeprazol untuk mengurangi mual .
Injeksi Ondancetron sebagai antiemetik.
Curcuma sebagai antiinflamasi dan memperbaiki kerusakan sel hepar
Aktivitas 10.
Evaluasi Keperawatan (Indikator Keberhasilan Asuhan)
DX. Keperawatan 1 : Hipertermia Berhubungan dengan dengan invasi agent dalam
sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
Tanggal /Jam Evaluasi TTD
19-10-2020 S: Pasien mengatakan badan masih demam, pusing
Jam 13.20 dan lemes
O: KU lemah ,
TD: 100/70 S: 38ºc,
N: 88x/menit Rr: 20x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
20-10-2020 S: Pasien mengatakan demam sudah
Jam 13.20 berkurang,badan masih lemes
O: KU cukup ,
TD: 110/70 S: 37,5ºc,
N: 88x/menit Rr: 20x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

21-10-2020 S: Pasien mengatakan sehari semalam sudah tidak


Jam 13.20 demam,badan lebih enak
O: KU cukup ,
TD: 110/70 S: 36,7ºc,
N: 88x/menit Rr: 20x/menit
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
Pasien KRS
DX. Keperawatan 2 : Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan tidak mampu
dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi.
Tanggal /Jam Evaluasi TTD
19-10-2020 S: Pasien mengatakan perut masih mual, tapi sudah
Jam 13.20 tidak muntah, belum nafsu makan, porsi makan siang
habis 5 sendok makan
O: KU lemah
TD: 100/70 S: 38ºc,
N: 88x/menit Rr: 20x/menit
Mukosa bibir tampak kering
BB: 62 kg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
20-10-2020 S :Pasien mengatakan perut masih sedikit mual, tidak
Jam 13.20 muntah, porsi makan siang habis setengah
porsi,minum habis 1 gelas air putih
O: KU cukup ,
TD: 110/70 S: 37,5ºc,
N: 88x/menit Rr: 20x/menit
Mukosa bibir lembab
BB: 62 kg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
21-10-2020 S: Pasien mengatakan mual sudah banyak
Jam 13.20 berkurang, tidak muntah, porsi makan siang habis 1
porsi,minum habis 1 gelas air putih
O: KU cukup ,
TD: 110/70 S: 36,7ºc,
N: 88x/menit Rr: 20x/menit
Mukosa bibir lembab
BB: 62
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
Pasien KRS
Diagnosa Keperawatan 3 :

Kurang Pengetahuan Berhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi


terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak
mengetahui sumber-sumber informasi.
19-10-2020 S: Pasien dan keluarga mengatakan sudah paham
Jam 13.20 akan penyakit pasien.
Pasien mengatakan akan merubah pola hidupnya.
O: Pasien dan keluarga terlihat mengangguk
paham akan penjelasan, dan dapat menjawab
pertanyaan tentang penyakitnya
KU: lemah
TD: 110/70 S: 38ºc,
N: 88x/menit Rr:
20x/menit A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

Aktivitas 11.
Evaluasi Diri Anda Setelah Melakukan Asuhan Keperawatan Pada Kasus
Kadang karena kondisi pasien yang lemah maka asuhan keperawatan yang
diberikan harus menyesuaikan kondisi dan persetujuan pasien dan keluarga.
Kondisi pasien secara bertahap membaik dan diperbolehkan pulang setelah 3 hari
perawatan ,meskipun pasien masih butuh masa pemulihan namun tujuan
perawatan selama di RS dapat tercapai sesuai harapan.

Catatan Pembimbing :

Nama Mahasiswa Nama Pembimbing Nama Pembimbing


Tri Andriani Cholifah Tri Widyastuti Handayani,
M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom Anik Suprapti

NIM
NIP NIP

P27220020275 19851116 201901 2 001

Tanda Tanda Tanda


Tangan Tangan Tangan

Tanggal Tanggal Tanggal

Anda mungkin juga menyukai