Disusun Oleh :
Putri Khairani
105093003071
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Oleh:
Putri Khairani
105093003071
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Putri Khairani
105093003071
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Menyetujui,
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Sistem Informasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Putri Khairani
105093003071
v
ABSTRAK
vi
Bismillahir r ahmanir r ahim...
Assalamu'alaikum...
RAN CAN G BAN GU N W EBGI S
RAD AR CU ACA SECARA REALTI M E
( Studi Kasus Radar Ser pong dan Padang )
PU TR I K H AI R AN I
10 5 0 9 3 0 0 3 0 7 1
SI ST E M I N F O R M A SI
U I N SY A H I D J A K A R T A
D i b a w a h B i m b i n ga n :
1. B a k r i L a K a t j o n g , M T . M . K o m
2 . I r . Y i yi Su l a em a n , M . Sc
Latar Belakang M asalah
INTERNET
RADAR
FORMAT
BANK DATA PUBLIKASI HASIL
SPASIAL
Radar (SHP)
Webgis Radar
DB Radar Generator.bat
M etodologi Penelitian
Data Mulai
Spatial
Pengum pulan
Kebut uhan Logical
Data
Design
Atribut Perancangan
Cepat Prot ot ipe
Pem bent uk an
Physical
Prot ot ipe
Design
coding
Ev aluasi
Prot ot ipe oleh
User
Prot ot i Perbaik an
Tidak
Produk YA pe Prot ot ipe oleh
Rek ay asa sesuai Pengem bang
k eingin
an User
Selesai
Wassalamualaikum…
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia yang diberikan-Nya kepada peneliti. Alhamdullilah yang tiada terkira
untuk kemampuan merangkai dua puluh enam huruf menjadi sebuah skripsi
Realtime (Studi Kasus Radar Serpong)”. Shalawat dan salam untuk kekasih
Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak yang terlibat membantu
peneliti dalam memberikan bimbingan, semangat, dan motivasi. Untuk itu pada
kepada:
1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan
2. dan Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua dan sekretaris Program Studi
Sistem Informasi.
3. Ir. Bakri Lakatjong, MT, MSi selaku pembimbing I peneliti yang telah
dapat terselesaikan.
4. Ir. Yiyi Sulaeman, M.Sc selaku pembimbing II peneliti yang telah dengan
vii
5. Bapak Winarno, S.Kom selaku pembimbing lapangan peneliti, Bapak Ir.
6. Kedua Orang tua Peneliti, Bapak Mufti Yasin (alm) dan Mama Hj.
Nurhayati yang selalu peneliti rindukan. Uda dan Uni Desi, Aje dan One,
Ajo dan Mba Tari, Uni Putiah dan Abang, Kakak, Uni Manis (thank for
being so patient to me, sis!!) dan adikku Aat yang jauh disana. Terima
7. Keluarga Besar Arco A66 ; Om Dadang dan Tante Tati untuk ketulusan
dan kebaikan hatinya. Tante Emi, Abak (alm), Uni Ndut, Da Agung, dan
10. Rekan-rekan SIC 2005 Nice to know you all, terima kasih untuk bantuan,
dan kebersamaan selama lima tahun ini. Riddle Crew (Ntan, Lilah, Dian,
11. Teman-teman seperjuangan; lyta, vicy, bejo, muhdzir, rano, mila, anak2
RENRO, uda uni KMM dan rekan-rekan KKN Sungai Sariak 2008.
viii
14. Seluruh Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Jurusan SI/TI
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, seluruh staf jurusan
bantuannya.
15. Segenap civitas akademika FST dan UIN Syahid Jakarta yang pernah
menjadi bagian dari perjalanan ini. Senang bisa mengenal anda semua.
Peneliti sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan skripsi ini
sendiri dan bagi yang membacanya sebagai pengetahuan dan referensi. Terima
kasih.
Putri Khairani
105093003071
ix
DAFTAR ISI
Abstrak ........................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
x
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................. 7
xi
2.5.8 Keuntungan dan Kerugian Radar Cuaca ............................. 31
xii
2.13.2 Logo Organisasi ............................................................ 60
xiii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
xiv
DAFTAR TABEL
xv
Tabel 4.15 Kamus Data ...................................................................................... 92
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
Gambar 3.5 Diagram Alir Dokumen yang Diusulkan ......................................... 77
(c)halaman Radar Padang, (d)halaman login user, (e) halaman registrasi user, (f)
halaman download data, (g) halaman Gallery, (h) halaman About us, (i)halaman
xviii
Gambar 4.21 Direktori Bin.................................................................................. 111
Gambar 4.32 Tampilan halaman (a) Pilih radar, (b) Data Serpong, (c) Download
xix
DAFTAR ISTILAH
xx
9. Realtime sebagai jumlah waktu sesungguhnya (waktu aktual)
yang dibutuhkan menjalankan/menyelesaikan suatu
operasi.
10. Rainrate Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada
suatu daerah dalam waktu tertentu.
11. Reflectivity Nilai pemantulan dari titik air yang jatuh hingga
kembali pada radar.
12. Velocity Pengamatan kecepatan angin atau kecepatan
sampainya nilai hujan dari titik pengamatan ke
radar.
13. Sistem Informasi Sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
Geografi memperoleh, memasukkan, menyimpan,
mengelola, memperbaharui (update), menganalisis,
memanipulasi dan mengaktifkan kembali data yang
mempunyai referensi keruangan (geografi) untuk
berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan
dan perencanaan.
14. Raw Image Gambar mentah hasil tangkapan sensor yang belum
mengalami proses perubahan sama sekali. Gambar
dengan ukuran pixel biasanya setiap pixel-nya
hanya terdiri dari satu warna, yaitu merah, hijau
atau biru.
15. Localhost Fasilitas untuk melihat halaman web/situs secara
local (tidak terhubung dengan internet)
16. Sudut Elevasi Sudut pengamatan antena radar terhadap benda
17. Interface Tampilan yang menjadi perantara antar user dengan
software/program aplikasi.
18. Debizle (dBz) Satuan baku untuk rainrate atau laju hujan.
19. Resolusi spasial Perbandingan perhitungan pixel pada gambar hasil
penginderaan jauh dengan kondisi sebenarnya di
permukaan bumi
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
Letak geografis Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa dan diapit dua
samudera dan dua benua, mengakibatkan kondisi iklim di negara ini berpengaruh
terhadap kondisi iklim di belahan benua lainnya. Salah satu faktor penentu iklim
adalah cuaca harian yang dipengaruhi oleh intensitas curah hujan di suatu
kawasan dan beberapa elemen lain seperti ketinggian tempat dari permukaan laut
Saat ini cuaca harian Indonesia juga dipengaruhi oleh efek pemanasan
global (global warming). Hal ini dapat diamati dari terjadinya perubahan yang
nyata pada pola hujan yang terjadi di Indonesia. Curah hujan dengan intensitas
Namun, sekarang pola ini mulai mengalami pergeseran, terjadi mulai bulan
Pola hujan dan intensitas hujan merupakan hal yang sangat penting untuk
diamati di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh hampir semua bencana alam yang
curah hujan yang terjadi di suatu wilayah, yang berdampak terhadap tingginya
1
2
mengamati secara langsung (realtime) intensitas hujan yang terjadi di daerah hulu
memperkirakan apakah hujan akan berpotensi banjir atau tidak. Sehingga hal ini
setidaknya akan mengurangi kerugian baik harta maupun jiwa yang disebabkan
teknologi mutakhir yang dapat memantau intensitas dan pola hujan yang terjadi
secara cepat dan akurat. Selain itu, diperlukan suatu media berbasis internet untuk
menyampaikan informasi curah hujan secara realtime yang dapat diakses oleh
yang dipengaruhi oleh iklim Benua Maritim Indonesia (BMI) diharapkan dapat
berkurang.
realtime setiap enam menit, artinya wilayah dalam jangkauan sapuan radar dapat
baru. Ini dikarenakan keakuratan data radar yang cukup tinggi serta proses
distribusi yang tidak terlalu sulit. Banyak Negara asing dan instansi swasta yang
telah memanfaatkan teknologi ini untuk observasi cuaca seperti Malaysia, Korea,
3
diterapkan untuk pengamatan cuaca dalam lima tahun terakhir. Teknologi radar
Jepang dengan Indonesia yang baru berlangsung selama dua tahun. Radar
(Sumatera Barat) yang merupakan wilayah yang dilalui garis khatulistiwa serta di
Serpong (Banten).
datanya masih sangat minim. Datanya belum didistribusikan secara baik dan
belum berbasis spasial. Selain itu data juga belum didistribusikan untuk umum
melainkan hanya dipakai untuk keperluan tertentu. Tidak adanya distribusi data
yang baik mengakibatkan informasi curah hujan dari data radar cuaca tidak
Saat ini data hasil pemantauan radar untuk setiap stasiun radar di backup
secara terpisah pada masing-masing server di daerah tersebut. Data radar belum
terintegrasi dengan baik dan belum memiliki database spatial yang mampu
System backup data radar HARIMAU yang masih terdistribusi ini sangat
menyulitkan penggunaan data radar untuk pengolahan lebih lanjut. Untuk itu
diperlukan adanya implementasi sistem basis data spasial pada data ini, sehingga
management data radar dapat lebih baik dari sebelumnya dan data dapat diakses
4
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna, selain itu keamanan data juga
dapat ditingkatkan.
GIS untuk dapat memenuhi kebutuhan solusi atas berbagai permasalahan yang
hanya dapat dijawab dengan teknologi GIS (Prahasta, 2005). Implementasi webgis
pada informasi radar cuaca diperlukan karena hingga saat ini di Indonesia belum
ada media yang mampu memberikan informasi cuaca secara realtime dan berbasis
spasial yang dapat menjangkau pengguna dengan menghilangkan aspek jarak dan
waktu karena berbasis internet. Web ini juga dapat menjadi bank data radar yang
interaktif dengan kebutuhan user, yaitu dengan melakukan query data sesuai
sebagai studi kasus. Perancangan webgis dengan menggunakan map server, php,
spatial database data radar cuaca yang dihadapi oleh pengguna data spasial.
Masalah yang dikaji pada penelitian ini dibatasi pada beberapa hal berikut:
secara realtime dan berbasis spasial kepada pengguna yang berada dalam
2. Menganalisis dan merancang prototipe sistem basis data spasial data radar
SQL.
sistem oleh pengguna dan tidak sampai pada tahap implementasi sistem.
6
curah hujan dari data radar cuaca secara realtime dan berbasis spasial untuk
pengaturan (management) data spasial dengan volume data yang besar dan
dan akurat, memperoleh data radar cuaca sesuai dengan kebutuhan dengan
memilih dari data yang ada dan dapat melakukan pengolahan terhadap informasi
yang telah ada untuk bahan penelitian lebih lanjut, seperti analisis hujan dan
sebagainya.
1. Studi Pustaka
mengenai radar dan intensitas hujan, diktat, catatan, makalah dan artikel baik
cetak maupun elektronik. Daftar bacaan untuk penelitian ini dirinci pada
daftar pustaka.
2. Observasi
yaitu selama bulan April 2009 di NEONet BPPT Thamrin. Observasi ini
dengan data radar yang ada dan masalah pada sistem yang tengah berjalan
saat ini, serta mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengatasi masalah
tersebut.
3. Wawancara / Interview
Rapid application development, karena metode ini paling cocok digunakan untuk
perangkat lunak secara iteratif yang harus bersifat representatif terhadap sistem
yang sebenarnya dan menekankan pada aspek pencapaian produk akhir secara
1. Scope Definition
pendukung lainnya.
Terdiri dari logical design dan phisical design, dengan tujuan untuk
menghasilkan suatu model atau bentuk representasi dari entitas yang akan
dibangun.
b. Testing
dan keinginan pengguna atau belum. Tahapan ini meliputi dua metode
oleh pengguna. Jika masih ada features yang harus ditambahkan atau
6. Produk Rekayasa
Dalam skripsi ini, pembahasan yang peneliti sajikan terbagi dalam lima bab,
BAB I PENDAHULUAN
penelitian skripsi.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil analisis dan perancangan sistem yang
dibuat.
BAB V PENUTUP
Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran
sebelumnya.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem ke dalam bahasa
sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik
proses yang saling terintegrasi dengan baik untuk menerjemahkan hasil analisis ke
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem juga diartikan sebagai
(Jogiyanto, 2007).
13
Definisi sistem menurut Rober dan Michael (1991) dalam Prahasta (2005)
inteaksi yang kuat maupun lemah dengan pembatas (boundary) yang jelas.
kumpulan dari elemen-elemen atau dapat dikatakan sebagai sub sistem yang
saling berinteraksi baik secara kuat maupun lemah untuk mencapai suatu tujuan
membedakan satu sistem dengan sistem lainnya. Karakter dan sifat tersebut
menunjukkan batasan antara satu sistem dengan sistem yang lain maupun
dengan lingkungan luar sistem. Batasan inilah yang membentuk suatu sistem
sendiri.
14
antar subsistem.
keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Masukan dapat berupa data, bahan
6. Keluaran (output), hasil yang diperoleh dari masukan yang telah diproses
dalam sistem. Keluaran dapat berupa hasil akhir yang ingin dicapai seperti
informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, dan barang jadi. Serta
7. Proses (process), bagian dari sistem yang mengubah masukan (input) menjadi
keluaran (output).
8. Sasaran atau tujuan (goal), merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh sistem,
tujuan akan menjadi penentu masukan, alur dan keluaran sistem. Sasaran atau
sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Informasi adalah data yang telah diproses
atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi diperoleh dari
15
kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima (Whitten et al,
2004).
makna atau pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan
Perbedaan data dan informasi sangat relatif bergantung pada nilai gunanya
dalam sebuah sistem dan level manajerial. Sebuah informasi dapat saja menjadi
data bagi proses yang lain. Informasi dapat menjadi keluaran bagi suatu subsistem
Kualitas dan nilai informasi ditinjau dari konsep informasi bergantung pada
No Kriteria Keterangan
1. Akurat Derajat informasi dari kesalahan
Ukuran detail yang digunakan di dalam penyediaan
2. Presisi
informasi
Penerimaan informasi masih dalam jangkauan
3. Tepat waktu
waktu yang dibutuhkan oleh user
4. Jelas Derajat informasi dari keraguan
Tingkat relevansi yang bersangkutan dengan
5. Dibutuhkan
kebutuhan user
6. Quantifiable Tingkat atau kemampuan dalam menyatakan
16
bahwa sistem informasi adalah serangkaian sumber daya fisik dan logika yang
Selain itu, sistem informasi berarti pengaturan sumber daya manusia, data,
2.3.1 Pengertian
Geografi berasal dari bahasa Yunani, gabungan dari dua suku kata, yaitu
Geo yang berarti bumi dan Graphien yang berarti lukisan. Sehingga dapat
umum adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah bumi secara luas dalam
keruangan (geografi) untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan
perencanaan.
sistem manual (analog) dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer).
lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik
dan laporan survey lapangan. Seluruh data tersebut kemudian dikompilasi dan
dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi
Data-data yang diolah dalam SIG terdiri dari data spasial dan data atribut
dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah
18
analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan
dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut
Data spasial disajikan dalam tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik (point),
garis (line) atau area (polygon) seperti terlihat pada Gambar 2.1. Struktur data
spasial dibagi menjadi dua model yaitu model data raster dan model data vektor.
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid) atau
sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon).
Gambar 2.1 Jenis data SIG (a). titik, (b) garis, dan (c) Area
dari beberapa fungsi subsistem. Adapun alur fungsi subsistem SIG tersebut seperti
Gambar 2.2.
19
Manajemen
Data
1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta
(peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan
jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh dan lain-lain. Pada
proses ini data ditransformasikan ke dalam format yang dapat digunakan oleh
SIG.
informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem, dengan cara memanipulasi dan
SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial
dan data atribut menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi.
bentuk spasial maupun atribut ke dalam suatu basis data, sehingga lebih mudah
basis data baik secara keseluruhan maupun sebagian. Pelaporan data dapat
berupa softcopy maupun hardcopy dari peta, tabel, grafik dan lain-lain.
20
dengan komponen dasar (Gambar 2.3) yang terdiri dari perangkat keras
manusia. Dalam SIG semua komponen ini harus terintegrasi secara efektif dan
Perangkat Keras
SIG Data
Sumber Daya Manusia Data dan Informasi Geografis
Perangkat Lunak
adalah CPU, RAM, storage, input device, output device, dan peripheral lainnya.
Kedua, komponen perangkat lunak, merupakan suatu sistem untuk mengolah data
dan informasi geografis, seperti ArcGIS, ERDAS, ArcView, MapInfo dan lain-
lain.
Komponen ketiga yaitu data dan Informasi, yang terdiri dari data spatial
teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem
21
nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain user SIG pun memiliki tingkatan
tertentu, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem
Secara jelas, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian atau
SIG yaitu:
tematik (view dan layout), tabel, grafik (chart), laporan (report), dan lainnya
hypertext dengan menggunakan konsep hyperlink. Web atau lebih dikenal dengan
web browser baik yang berada pada satu jaringan global (internet) maupun yang
hanya berbasis jaringan lokal (intranet) namun memiliki dan terkonfigurasi pada
jaringan web server dikenal dengan Webgis atau SIG yang berbasis web. Webgis
terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait, dan merupakan gabungan
antara desain grafis, pemetaan, peta digital dengan analisis spasial, pemograman
kelemahan, yaitu:
1. Kelebihan:
2. Kelemahan:
baik pada server maupun client. Selain itu juga bergantung pada koneksi
23
b. Resolusi dan ukuran tampilan monitor (display) perlu diatur supaya sesuai
Radar (radio detection and ranging) adalah sistem yang digunakan untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan
hujan. Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah
RDF (Radio Direction Finding). Prinsip kerja radar adalah pengiriman gelombang
radio kuat dan menangkap gema hasil pemantulan gelombang radio tersebut.
suatu benda, pertama kali digunakan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904
pada cuaca berkabut tebal, tetapi belum sampai mengetahui jarak kapal tersebut.
24
pada tahun 1930 L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat
Sebelum Perang Dunia II, antara tahun 1934 hingga 1936, ilmuan dari
Perang Dunia II sistem radar berkembang sangat pesat, baik tingkat resolusi dan
sebagai pertahanan militer. Hingga saat ini sistem radar sudah lebih luas lagi
penggunaannya yakni meliputi kendali lalu lintas udara (Air Traffic Control),
1. Radar Doppler
(Gambar 2.4)] dari sebuah objek yang masuk daerah tangkapan radar. Radar
jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Radar
Doppler yaitu Weather radar atau radar cuaca yang digunakan untuk
mendeteksi cuaca.
merupakan jenis radar yang memiliki dua kutub dimana radar dapat
25
radar Doppler dengan radar biastik. Perbedaan lainnya adalah radar Doppler
2. Radar Bistatik
Radar Bistatik (Gambar 2.5) kebalikan dari radar doppler. Radar ini
dari penerima sinyal (receiver). Jarak antara kedua komponen ini biasanya
dapat dibandingkan dengan jarak target atau objek yang dideteksi. Dengan
adanya dua komponen sinyal yang terpisah maka radar ini dapat digunakan
objek tersebut (bias) ke pusat antena. Contoh Radar Bistatik yaitu Passive
radar.
1
sumber: http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=279&fname=materi3.html
26
imaging radar dioperasikan pada frekuensi antara 1.25 dan 35.2GHz dengan
oleh militer pada Perang Dunia II untuk menjaga kerahasiaan teknologi radar.
Radar terdiri dari tiga komponen utama yang merupakan bagian dari
antena dan transmitter (Gambar 2.6). Tiga komponen tersebut adalah Radar Data
Processor (PUP). Ketiga kompoenen ini sangat peka terhadap sensor. Oleh karena
itu, biasanya radar diberi tutupan pada bagian atasnya, seperti tutupan yang
menyerupai bola pada radar cuaca. Tutupan ini berfungsi sebagai pelindung dari
28
hujan dalam jangkauan radar. RDA terdiri dari antena dan transmitter (Gambar
2.6). Antena radar bersifat dwikutub (untuk mengirim dan menerima sinyal).
Receiver pada antena ini berfungsi untuk menangkap kembali gelombang yang
dipantulkan oleh benda yang terkena sinyal radar untuk setiap detiknya. RDA juga
elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang berada pada
bandwidth yang besar dan tenaga yang kuat serta dapat bekerja efisien, dengan
akurasi data yang tinggi, kelebihannya adalah ukuran data tidak terlalu besar.
Selain itu, RDA juga tidak terlalu berat serta mudah perawatannya.
Product Generator) atau disebut juga receiver berfungsi untuk menerima pantulan
menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta menguatkan sinyal objek
yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke signal and data processor
(Display). Data hasil pengolahan biasanya memiliki nilai reflectivity dan velocity
Komponen PUP (Principal User Processor) atau disebut juga control and
atau mengendalikan proses penyapuan daerah oleh radar untuk mengatur sudut
software khusus untuk mengolah data radar. Hasil pengolahan data oleh software
radar ini menghasilkan file gambar dengan resolusi temporal enam menit.
1. Keperluan Militer
2. Keperluan Kepolisian
bermotor di jalan.
30
3. Keperluan Penerbangan
Air traffic control (ATC) adalah kendali lalu lintas udara yang
akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun ketika akan mendarat
serta memberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan
kondisi Bandara.
4. Keperluan Cuaca
Radar cuaca adalah jenis radar yang digunakan untuk memetakan dan
menghitung pergerakan benda-benda seperti hujan, salju, kabut, awan dan lain
permukaan bumi, Hal ini dilakukan karena sinyal radar tidak dapat mendeteksi
cuaca jika terhalang oleh bangunan, pohon dan benda padat lainnya.
2
(http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=279&fname=materi2.html)
31
Prinsip kerja radar Doppler (Gambar 2.7) pada dasarnya tidaklah berbeda
dengan radar lainnya. Hanya saja radar Doppler menggunakan prinsip Doppler
Keterangan :
h : tinggi gelombang
ө : sudut elevasi
λ : panjang gelombang
D : jarak titik hujan dari radar
sudut elevasi tertentu untuk menangkap gelombang pantulan dari titik hujan,
radar tersedia pada semua kapabilitas cuaca sebagaimana energi gelombang mikro
menembus awan dan hujan. Hujan menjadi sebuah faktor pada radar wavelength
kecil dari tiga cm. Sensor radar merupakan sistem penginderaan jauh yang aktif
tersebut antara lain sensitif terhadap topografi, penutup tanah (ground cover), dan
gerakan. Kemampuan pendeteksian cuaca oleh radar tidak dapat menembus pohon
maupun gedung tinggi sehingga pada ketinggian dan elevasi tertentu curah hujan
sebagai berikut:
aktivitas awan konveksi dan curah hujan di Benua Maritim Indonesia (BMI) dan
mempunyai implikasi yang sangat besar terhadap perubahan iklim global, seperti
e. Peringatan dini.
f. Sebagainya.
Band Doppler Radar (XDR dan CDR) serta Wind Profiler Radar (WPR) di
Biak pada Februari dan Maret 2007. Menyusul kemudian CDR di Laboratorium
34
Serpong pada Juni 2007. Program HARIMAU akan berlangsung hingga 2010
wilayah DKI Jakarta termasuk kepulauan seribu dan hampir seluruh wilayah Jawa
Barat spesifikasi secara jelas mengenai radar ini dijelaskan pada Tabel 2.3.
Gambar
Sumber: www.turbulance.ddo.jp
beroperasi pada frekuensi delapan hingga dua belas GHz. Selengkapnya mengenai
Gambar
Elevasi 10 - 810 (18 sudut elevasi, yaitu 0.60, 1.10, 2.40, 3.20,
4.10, 5.10, 6.30, 7.80, 9.60, 11.80, 14.50, 17.80, 21.80,
26.60, 32.60, 40.00, 50.00)
Ketinggian 5 meter
Sumber: www.turbulance.ddo.jp
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data Image (Gambar
2.11) dari hasil penyapuan wilayah dengan menggunakan radar Doppler yang ada
Dalam data gambar dari radar Serpong (Gambar 2.11) dapat diamati titik-
titik hujan yang jatuh di wilayah DKI Jakarta, Banten dan hampir seluruh wilayah
Jawa Barat. Sedangkan dari data radar Padang diperoleh informasi titik-titik hujan
yang diambil untuk pengolahan pada laporan ini adalah data dengan elevasi 6.10
Adapun informasi yang ada dalam gambar radar cuaca tersebut (Gambar
2.11) adalah informasi mengenai reflektivitas, velocity dan rainrate (curah hujan)
dalam satuan debizle (dBz). Reflektivitas adalah nilai pemantulan dari titik air
yang jatuh hingga kembali pada radar. Sedangkan velocity adalah pengamatan
kecepatan angin atau kecepatan sampainya nilai hujan dari titik pengamatan ke
radar. Nilai curah hujan hasil pengamatan radar masih dalam satuan dBz. Nilai ini
akan dikonversi untuk mendapatkan nilai curah hujan dalam satuan milimeter per
jam.
permukaan bumi. Sedangkan curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada
suatu daerah dalam waktu tertentu. Biasanya curah hujan diukur dengan
38
menggunakan Rain Gauge. Namun dalam skripsi ini nilai curah hujan didapatkan
dari radar Doppler yang merupakan jenis radar cuaca. Curah hujan diukur dalam
satuan milimeter, satu milimeter berarti dalam luasan satu meter persegi pada
tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau sebanyak satu liter.
awal dan akhir tahun, adanya musim kemarau dan musim hujan yang
tahun yaitu bulan Maret dan Oktober saat matahari berada di dekat ekuator.
3. Pola Lokal: daerah yang di pengaruhi hujan dengan satu puncak dengan
Untuk radar sendiri pola yang diamati adalah pola monsoonal yang
dianggap paling berpengaruh terhadap kondisi iklim global dan adanya badai El
Prahasta (2005) merupakan kumpulan tabel-tabel atau files yang saling berelasi
satu dengan lainnya.. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan data non-redundant
yang dapat dipakai secara bersama (shared) oleh sistem-sistem aplikasi yang
berbeda.
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
(Jogiyanto, 2007). Dengan adanya basis data proses editing dan updating data
(perubahan format data), struktur file, atau relokasi data dari satu perangkat ke
perangkat lainnya.
Basis data spasial atau basis data SIG atau dikenal juga dengan geodatabase
(geographic database) tidak jauh berbeda dengan basis data lainnya baik dalam
terdapat dua jenis data yang harus disimpan dan diintegrasikan untuk membangun
informasi keadaan alam dan potensi yang ada pada suatu wilayah.
yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap maupun yang tidak tetap (memiliki
spasial ini memiliki properties topografi dasar yang meliputi lokasi, dimensi dan
kajian wilayah dilakukan dalam satu sistem informasi geografis (SIG). Pada
intinya, SIG mencakup dua kemampuan yang berbeda yaitu: (1) Melakukan
model analisis. Namun demikian, kedua kemampuan SIG ini sangat tergantung
pada inti (core) dari SIG itu sendiri yaitu basis data yang terorganisir atau disebut
juga basis data spasial. Pentingnya basis data spasial dalam SIG berawal dari
kenyataan bahwa elemen dari basis data tersebut saling terkait satu sama lain,
41
sehingga harus dibuat dalam suatu struktur yang mudah untuk diintegrasikan dan
dipanggil kembali. Basis data spasial juga harus dapat digunakan untuk memenuhi
termasuk dalam pengembangan basis data spasial adalah (1) Sub-sistem masukan
manipulasi dan analisis; (4) Sub-sistem tampilan dan (updating) data. (Prahasta,
2005)
File-file yang disusun tidak berstruktur rentan terutama untuk data yang
terdapat dalam jumlah besar atau untuk data yang berubah secara terus-menerus.
penghubung data tabular, serta dapat digunakan untuk memanipulasi berbagai tipe
mengelola atau mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang
keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang ditinjau. Secara konvensional
model basis data dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu: model hierarki,
jaringan dan relasional. Model basis data yang baru mulai dikembangkan,
khususnya pada era 1990-an adalah model berorientasi obyek (Barus, 1996).
42
artinya pengembangan yang dilakukan secara bertahap dari hal-hal yang menjadi
Problem Analysis +
Scope Requirement
Analysis +
Design
Definition
Decision Analysis
The User
Current System
Community Delivery Construction &
Operation &
of a version Testing
Maintenance
desain, konstruksi.
7. Scope Definition
yang sedang berjalan. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar
44
departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya
pendukung lainnya.
design dan phisical design, dengan tujuan untuk menghasilkan suatu model
b. Testing
dan keinginan pengguna atau belum. Tahapan ini meliputi dua metode
dalam arti masukan yang diterima benar dan keluaran yang dihasilkan
untuk mengetahui pada browser dan sistem operasi apa sistem ini dapat
testing, dan telah disetujui oleh pengguna. Webgis intensitas curah hujan ini
tidak sampai pada tahap implementasi sistem karena sistem yang dihasilkan
12. Maintenace
data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem
tersebut.
Diagram aliran data juga diartikan sebagai gambaran grafis dari suatu sistem
bagaimana data mengalir dari suatu proses yang saling berkaitan. (McLeod, 2004)
47
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan
dengan data input dan output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk
dan keluar secara berurutan. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks
adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses.
konteks:
a. Terminologi sistem:
kepentingan sistem”.
data berbeda.
Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan
dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan Entity,
menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level
diatasnya. Menggambarkan rincian tiap proses yang terdapat pada diagram nol,
dimana proses rinci ini dapat dipecahkan sampai pada proses yang paling rinci
Ada dua versi simbol atau notasi grafik yang digunakan untuk pemodelan
entitas dalam DFD. Notasi grafis / simbol yang digunakan dalam DFD dalam
Proses
Dat a Flow
(Arus Data)
Dat a St ore
(Penyimpanan Data)
menggunakan kata benda. Simbol ini menggambarkan asal dan tujuan dari
b. Proses;
Kerja yang dilakukan pada atau sebagai respon terhadap aliran data
sedang dilakukan.
bagian ke bagian lainnya. Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir/
d. Data store;
digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama
dengan kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa file/ database yang
tersimpan dalam disket, harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat,
keseluruhan.
McLeod (2004):
51
1. Persegi panjang
Ent it as/ t ipe ent it as menyat akan objek atau
kejadian
Derajat hubungan antar entitas dapat di katagorikan dalam tiga jenis, yaitu:
Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan
dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya setiap anggota entitas B
Terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu
Menurut Jogiyanto (2005), kamus data adalah sistem fakta tentang data dan
data analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan
lengkap dan terstruktur. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan
Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara
analis sistem dan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu
tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai sistem. Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang
Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data
yang dicatatnya. Simbol dan notasi yang digunakan dalam kamus data dapat
No Simbol Keterangan
1. = Terdiri dari
2. + Dan
3. () Opsional
4. {} Pengulangan
5. [] Memilih salah satu dari sejumlah alternatif
6. ** Komentar
7. @ Identifikasi atribut kunci
Sumber: Jogiyanto, 2005
53
a. Pengenalan Mapserver
Map Server for Windows atau yang lebih dikenal dengan MS4W
5) Mendukung OpenGIS.
8) Pelabelan fitur
CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan
dalam browser web. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff, dan kemudian
secara resmi disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkar lunak open source.
PHP script merupakan bahasa pemograman PHP yang disisipkan pada tag
yang dihasilkan dari aplikasi bukan dari text editor atau HTML editor lagi.
berfungsi untuk masuk ke dalam mode script PHP dan tanda “?>” untuk menutup
data spasial termasuk dalam mengolah data spasial, proyeksi ulang peta dan
operasi lainnya. Mapscript diawali dengan tag MAP dan diakhiri dengan tag END
c. Konfigurasi Mapserver
MapServer, diperlukan dua file yaitu Map File dan HTML File. Map File
berisikan konfigurasi penyajian peta yang ditulis dalam bahasa dan syntax
tersendiri. Informasi ini kemudian diolah dan disajikan oleh program MapServer.
Sedangkan file HTML digunakan untuk melakukan format penyajian hasil (peta).
File HTML dapat berupa HTML biasa atau template yang disisipi syntax
harus diperhatikan adalah arsitektur penyimpanan file Mapserver dan data SIG.
disertakan.
MAP
NAME INDO
SIZE 700 500
STATUS ON
EXTENT 699493.82895484706000 9233848.75381607750000
703636.19825386233000 9236285.34508262020000
UNITS METERS
SHAPEPATH "master/shp/"
WEB
IMAGEPATH "C:/ms4w/test/tmp/"
IMAGEURL "tmp/"
END
LAYER
NAME "batas"
TYPE POLYGON
STATUS ON
DATA "bts_prop"
CLASS
COLOR 211 254 210
OUTLINECOLOR 200 200 200
END
END
END
<?
dl('php_mapscript_40.dll');
$map = ms_newMapObj("example1.map");
$image=$map->draw();
57
$image_url=$image->saveWebImage();
?>
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Contoh 1</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<center>
<TABLE>
<TR><td>
<INPUT TYPE=Image name=map style="border:1px solid #ccc;"
src=<?php echo $image_url?>>
</td></TR>
</TABLE>
<center>
</BODY>
</HMTL>
suatu basis data atau lebih dikenal dengan object-relational database management
populer. Dikembangkan pertama kali pada tahun 1982 oleh Barkley, University of
California. Saat ini berada di bawah lisensi dari BSD-style dan dikembangkan
database baik berbasis web maupun berbasis desktop. Software ini dapat diunduh
Postgre SQL. PostGIS mendukung pengelolaan data spasial untuk aplikasi sistem
informasi geografis. Data dari database Postgre ataupun PostGIS dapat digunakan
sebagai data sumber untuk software server spasial seperti Mapserver dan
merancang dan membuat halaman web dengan cepat tanpa harus memahami
Penelitian ini juga merujuk kepada beberapa penelitian mengenai radar yang
berisikan informasi
menit.
kuantitatif untuk
menjelaskan bahw a
gagasan Mantan Presiden Soeharto kepada Prof Dr. Ing. B.J. Habibie. Dengan
surat keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5 Januari 1974, Prof Dr. Ing. B.J. Habibie
kesejahteraan masyarakat. Sedangkan visii yang ingin dicapai oleh organisasi ini
a) Tugas
berlaku.
b) Fungsi
penerapan teknologi.
62
teknologi.
tangga.
c) Wewenang
makro.
Direktorat TISDA
NEOnet
2.13.6 NEONet
awal tahun 2008, dengan visi menjadi Pusat Informasi Kebumian Nusantara,
dan realtime, serta mampu menjadi bank data dan mengumpulkan ataupun
menjadi penghubung (networking) setiap lembaga terkait baik yang telah memiliki
berikut:
memudahkan para pengguna dalam mengakses data dan informasi tentang kondisi
dan dinamika kebumian di bumi nusantara ini. Pada tahun 2008 silam proses
pembuatan sistem difokuskan pada observasi beberapa peristiwa alam yang terkait
dengan bencana. Integrasi dari berbagai stasiun pengamatan bumi yang terhubung
BAB III
METODE PENELITIAN
radar cuaca secara realtime meliputi beberapa tahapan seperti Gambar 3.1.
kebutuhan penggunan terhadap sistem yang dirancang. Setelah tahapan ini selesai
dihubungkan dengan basis data spasial radar cuaca, dimana datanya merupakan
hasil konversi dari data image radar dalam format gif ke format shapefile yang
menampilkan data curah hujan untuk wilayah Serpong, yang telah diuji melalui
tahapan white box dan black box testing. Tahapan proses ini dijelaskan pada sub
bab berikut:
1. Studi Pustaka
dan informasi tersebut diperoleh dari berbagai sumber pustaka seperti buku-
buku, artikel, jurnal, baik cetak maupun elektronik. Daftar kepustakaan yang
68
digunakan pada penelitian ini dipaparkan pada Daftar Pustaka, yaitu terdiri
yaitu selama bulan April 2009 di NEONet BPPT Thamrin. Observasi ini
dengan data radar yang ada dan masalah pada sistem yang tengah berjalan
saat ini, serta mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengatasi masalah
tersebut. Selain itu melalui observasi dapat dianalisis sistem seperti apa yang
pengguna.
pengembangan sistem monitoring intensitas curah hujan dari data radar cuaca
3. Wawancara
melalui tatap muka secara langsung dengan Bapak Winarno, S.kom sebagai
radar cuaca secara realtime adalah data image dari radar cuaca yang ada di
Serpong dan Padang, serta peta Indonesia dengan detail informasi administrasi
kecamatan, jalan, sungai, danau dan ketinggian. Peta Indonesia yang digunakan
1. Hardware
Hardisk 160 GB
Memory 2 GB
DVD – RW
LAN Card
2. Software
Arcview 3.3
Mapbender 2.4.3
Geoserver
70
Berdasarkan prinsip kerja radar yang telah dibahas pada Bab 2, diperoleh
hasil penyapuan radar berupa data binary (RAW data). Meskipun dalam format
binary namun ukuran data ini cukup besar untuk satu kali pengambilan data. Oleh
karena itu, Data RAW terlebih dahulu diekstrak oleh radar itu sendiri ke dalam
bentuk peta dasar yang disimpan dalam format gif. Setiap peta mengandung nilai
reflektifitas dan kecepatan hujan dalam bentuk titik (point) sesuai dengan
perhitungan di lokasi mana titik-titik hujan tersebut ditangkap oleh radar. Radar
ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas V-sat, untuk melakukan komunikasi data
melalui jaringan internet. Dimana gambar hasil sapuan radar dalam format gif
tersebut (Gambar 3.2) akan terkirim secara otomatis ke web server yang ada di
Jepang.
Dalam data gambar dari radar Serpong (Gambar 3.2) dapat diamati titik-
titik hujan yang jatuh di wilayah DKI Jakarta, Banten dan hampir seluruh wilayah
Jawa Barat. Sedangkan dari data radar Padang diperoleh informasi titik-titik hujan
informasi radar cuaca secara realtime yang berbasis spasial dan interaktif dengan
user, sehingga user tidak hanya dapat mengamati tetapi juga dapat memperoleh
informasi secara detail dan dapat mengunduh data sesuai dengan keperluan untuk
pengolahan atau penelitian lebih lanjut. Tahapan pengolahan data radar secara
pada penelitian ini adalah metode pengembangan aplikasi cepat atau lebih dikenal
Metode ini dipilih karena metode ini yang paling mewakili kebutuhan
pengguna secara langsung dalam proses perancangan. Selain itu metode ini lebih
efiesien dalam hal biaya dan waktu jika dibandingkan dengan metode
dijelaskan pada diagram pengembangan sistem seperti terlihat pada Gambar 3.3.
mungkin terjadi pada sistem untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem
Webgis radar cuaca untuk wilayah Serpong pernah dibangun oleh BPPT
spasial. Dari analisis yang dilakukan diketahui kelemahan sistem yang berjalan
yaitu :
beberapa orang.
2. Data radar cuaca yang ada di Serpong dikirim melalui jaringan internet ke
secara otomatis di convert kedalam format shapefile (shp) dan textfile (txt).
Data ini kemudian tersimpan dalam satu direktori yang telah ditentukan.
Adapun bagan alir dokumen sistem yang berjalan seperti pada Gambar 4.6.
Radar NEONet
St art
Dat a Radar
Koversi dat a ke
Dat a disim pan dalam format
dalam server radar shp & t xt
Dat a Radar
Dat a Radar dan pet a
adm inist rasi
(RAW Im age * gif)
Input dat a ke
Dat a dikirim ke
dalam m ap file
server di Thamrin
Display dat a
pada Webgis
End
Gambar 3.4 menjelaskan aliran dokumen sistem yang berjalan, data hasil
perekaman hujan disimpan dalam server radar yang kemudian data radar ini
dikirim ke server di Thamrin. Pada server Thamrin data disimpan dalam direktori
tertentu untuk kemudian dikonversikan lagi ke dalam format shapefile (shp) dan
textfile (txt). Selanjutnya data radar dan peta administrasi di overlay untuk
1. Sistem yang berjalan hanya menampilkan data hujan dari radar cuaca pada
2. Belum adanya manajemen data radar cuaca dalam sebuah database spasial
3. Pada sistem lama (saat ini tidak beroperasi lagi) pengguna hanya dapat
melihat data radar dan tidak dapat melakukan query untuk mengunduh data.
4. Pada sistem yang telah ada, data radar yang ditampilkan hanya berasal dari
5. Sistem masih bersifat beta dalam artian masih berupa produk uji coba yang
pembangunan prototipe Webgis radar cuaca secara realtime untuk radar di daerah
dengan spatial database untuk manajemen data. Informasi yang disajikan pada
Webgis nanti berbasis spatial dan terus ter-update dalam kurun waktu enam menit.
Hal ini berarti setiap enam menit data akan terus ter-update secara langsung oleh
DB Radar
(RAW Im age * gif)
Perekaman Dat a
Curah Hujan
Dat a disim pan
( rainrat e)
dalam direkt ori Display dat a
t ert ent u pada Webgis
Dat a hasil
pengam at an radar
Koversi dat a ke Lihat Inform asi
dalam format Curah hujan
shp dan t xt
Dat a disim pan
dalam server
radar
Dat a Radar Download dat a
dan pet a curah hujan
Dat a Radar adm inist rasi
SQL.
oleh pengguna.
tahapan atau proses pemodelan untuk memperoleh pengertian yang lebih baik
informasi yang terkandung di dalamnya. Terdiri dari logical design dan phisical
design, dengan tujuan untuk menghasilkan suatu model atau bentuk representasi
dari entitas yang akan dibangun. Perancangan cepat pada metode prototipe
Dalam tahap ini digunakan beberapa alat bantu (tools) untuk perancangan
sistem yang berguna sebagai alat pemodelan proses dan dokumentasi sistem.
1. Perancangan Proses
aliran data dalam sistem yang dirancang dan dilengkapi dengan kamus data
spasial (Spatial Data Dictionary) untuk menjelaskan data yang ada pada
yang dirancang.
GUI pada Webgis ini dirancang secara sederhana dan optimal sesuai
pemograman php dan map script. Sedangkan untuk database digunakan PostGre
pada Bab 4.
prototipe yang ada telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna atau
belum. Pada tahapan ini juga dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah ada
kesalahan dalam interface dan apakah terjadi kesalahan struktur data atau akses
database. Tahapan ini meliputi white-box testing dan black-box testing. Hasil
oleh user. Namun seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai
BAB IV
Bab ini menjelaskan tahapan rancang bangun webgis radar cuaca secara
mendapatkan bentuk yang optimal dari aplikasi yang dibangun. Perancangan ini
dalam sistem. Secara garis besar DFD menggambarkan data masukan dan
keluaran yang terjadi pada sistem. Melalui diagram ini pengembang dan user
analisis terhadap kebutuhan pengguna. Diagram aliran data tersebut terdiri dari
memberikan informasi dari webgis radar cuaca. Namun pada diagram ini (Gambar
4.1) proses yang masuk dan keluar tidak dijelaskan secara rinci. Gambar 4.1
Serpong dan Padang, NEONet dan Pengguna terhadap sistem. Dimana sistem
menerima input berupa gambar hujan, rainrate dan velocity dari Radar Serpong
oleh pengguna. Secara singkat alur Proses webgis radar cuaca digambarkan dalam
Tabel 4.1.
4. Webgis Radar
webgis Radar Cuaca Secara Realtime, proses utama yang pada sistem ini meliputi
Proses rekam data oleh radar, Proses Pengolahan data radar di NEONet, Proses
Lihat Data dan Proses Download Data. Semua proses ini digambarkan pada
Proses rekam data oleh radar merupakan proses serangkaian proses dalam
Output : Raw_ImageRadar
85
pengiriman data ke server NEONet untuk diolah dan di-overlay dengan peta
administrasi wilayah. Alur ke dua proses ini dijelaskan pada Tabel 4.3 dan 4.4.
jaringan internet.
Input : RAW_ImageRadar
radar.
Hasil olahan ini disimpan pada database radar. Dari database ini data
melalui beberapa proses untuk ditampilkan pada webgis radar. Sehingga pengguna
dapat memperoleh informasi mengenai curah hujan dan informasi mengenai radar.
Data_pengguna
Proses 1 Level 2
pengamatan curah hujan. Diagram detail untuk proses ini dijelaskan pada Gambar
4.3.
87
Proses 1 level 2 terdiri dari 2 proses yaitu proses penyapuan daerah untuk
Input : Gambar_hujan,
88
data binary.
Output : RAW_ImageRadar
Proses 3 Level 1
penjabaran dari proses 3 yaitu Proses Pengolahan Data. Proses yang pertama yaitu
proses konversi data ke format shapefile (shp). Pada proses ini fomat data
ke dalam format shp. Demikian juga halnya dengan peta administrasi, peta ini
Selanjutnya data ini akan masuk ke dalam proses koreksi dan konversi data
ke format basis data spasial. Proses koreksi perlu dilakukan untuk meminimalkan
persentase kesalahan pada data hasil konversi. Data hasil koreksi kemudian
dikonverikan lagi ke dalam basis data spasial dan disimpan dalam database radar.
Alur Proses Diagram Detail Proses 3 level 2 Webgis Radar Cuaca Secara
(shp)
Input : Raw_ImageRadar,
peta_administrasi
Proses 4 Level 2
Alur Proses Diagram Detail Proses 4 level 2 pada Webgis Radar Cuaca
radar.
Request_data
diinginkan
mengenai aliran data dan informasi yang terdapat pada saat analisa dan
konseptual yang akan dijadikan landasan dalam pembangunan basis data. Setelah
didapatkan model basis data yang sesuai kebutuhan, maka tahapan selanjutnya
adalah membangun hubungan relational antar tabel berdasarkan pada model data
Rancangan ERD untuk data non-spasial pada sistem yang dibangun sebelum
Rancangan ERD untuk data spasial pada sistem yang dibangun dijelaskan
melalui relational tabel atau hubungan antar tabel pada Gambar 4.7.
Normalisasi data pada sistem ini merupakan tahapan pemisahan data spasial
dan data non-spasial. Adapun bentuk data spasial dan non-spasial sebelum
Kemudian data ini dipisah berdasarkan data spasial dan data non-spasial.
hubungan antar entitas atau yang lebih dikenal dengan Entity Relationship
Diagram (ERD), dimana data saling berelasi dalam suatu database seperti pada
Gambar 4.9.
Pada basis data spasial normalisasi dilakukan secara otomatis dimana data
sehingga tabel data yang ada merupakan bentuk data yang telah dinormalisasikan.
3. Struktur Data
a. Spasial
Rancangan basis data atribut spasial dalam aplikasi webgis ini terdiri dari
1. Tabel Kabupaten
2. Tabel Kecamatan
3. Tabel Kabupaten
4. Tabel Kecamatan
7. Tabel spatial_ref_sys
8. geometry_columns
coord_dimension integer
Type varchar 30
b. Non-Spasial
Rancangan basis data non-spasial terdiri dari dua tabel yaitu tabel data
pengguna serta tabel komentar untuk menyimpan saran dan pesan dari
pengguna.
1. Tabel Pengguna
2. Tabel komentar
3) Primary Key : id
Desain struktur menu pada webgis radar cuaca ini bertujuan untuk
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Webgis ini terdiri dari webfront
Karena produk aplikasi yang dihasilkan adalah prototipe untuk sistem yang akan
dikembangkan nantinya, maka menu pada sistem ini dirancang secara sederhana.
Halaman pembuka pada web ini terdiri dari beberapa menu utama yaitu
halaman pembuka (Home), About, Download, Gallery, Contact Us, serta beberapa
seperti website UIN Jakarta, website Neonet dan beberapa web pendukung
lainnya. Gambar 4.11 adalah gambaran hierarki struktur menu webgis radar cuaca:
105
bentuk yang paling optimal untuk tampilan webgis radar cuaca. Sehingga interaksi
pengguna dengan sistem dapat berjalan dengan baik, dan sistem dapat memenuhi
kebutuhan pengguna.
Rancangan desain antar muka yang akan digunakan pada web GIS radar
(
106
(a) b)
(c)
(d)
(e) (f)
107
(
(g) h)
(i)
prototipe pada webgis radar cuaca ini meliputi beberapa tahapan yaitu:
Database yang digunakan pada webgis ini adalah PostGRE SQL 8.3,
2. Klik close pada layar “tips of the day” atau klik “next tip” untuk membaca
password yang telah ditentukan pada saat instalasi postgre, default password
4. Klik edit pada menu bar kemudian pilih new object new database.
public kemudian klik new object kemudian pilih new table, seperti Gambar
4.15.
7. Klik columns yang ada pada menu bar untuk membuat, menambah, maupun
Untuk membuat
atau menambah
kolom
8. Kemudian klik add dan masukkan atribut kolom yang diinginkan pada
tampilan new columns…. Jika semua kolom yang dibutuhkan telah dibuat
klik ok.
111
9. Untuk menghapus kolom yang telah dibuat klik kolom yang telah dibuat
kemudian klik Remove, dan klik yes pada box klarifikasi untuk menghapus
kolom.
Untuk menghapus
kolom
ditampilkan dalam web GIS ke dalam format basisdata spasial (format pgsql).
112
lebih kecil, data terintegrasi dan tersimpan dengan baik serta menjadikan data
server NEONet, proses ini terjadi pada radar itu sendiri yaitu konversi dari format
format data dari Image menjadi shapefile dengan menggunakan generator yang
shapefile (shp) ke dalam format basis data spasial (pgsql), dengan langkah-
kemudian ketik cmd dan klik ok. Kemudian masuk ke direktori postgre sql
dalam format sql, kemudian dikonversikan lagi ke dalam format postgres sql
dalam format pgsql telah berhasil dibentuk seperti pada Gambar 4.24.
115
sederhana dalam format bat file (*.bat) yang disebut generator. Generator ini
format pgsql dengan interval enam menit. Alur kerja generator otomatis ini
direktori server setiap enam menit melalui jaringan internet, namun pada
skripsi ini karena keterbatasan jaringan maka shp radar akan di-input ke
adanya file baru dalam direktori, dan menyalin file tersebut ke dalam direktori
baru yaitu direktori conv. Selanjutnya semua file dalam direktori conv akan
disimpan pada database DB_Radar dalam dua tabel yang berbeda, yaitu tabel
yang menyimpan semua data dan tabel yang hanya menyimpan data terbaru.
Tabel yang hanya menyimpan data terbaru inilah yang ditampilkan pada
webgis radar.
116
framework-nya.
berikut:
MS4W
menginstall ms4w. perangkat lunak ini dapat di-download secara gratis di situs
resmi mapserver3, aplikasi ini dapat di download dalam versi lengkap atau paket
pengembangan ini adalah ms4w_1.2.2.zip. Karena pada versi paket ini terdapat
aplikasi php.
3
http://mapserver.gis.umn.edu/download
117
2) Untuk memeriksa hasil instalasi jalankan browser (IE, firefox, opera atau
Mapfile
wilayah Serpong dan Padang sebagai peta dasar dan menampilkan peta hujan
untuk wilyah jangkauan radar Serpong dan Padang. Dimana semua peta tersebut
sudah dalam format pgsql. Sehingga pada setiap layer dalam mapfile ditambahkan
LAYER
NAME 'radarserpong'
OPACI TY 60
PROJECTI ON
METADATA
"RESULT_HEADERS" "rainrate"
END
WEB
END
KaMap
Kamap yang digunakan pada aplikasi ini adalah versi 1.0. Langkah-
langkah penggunaan modul kamap dalam aplikasi web gis adalah sebagai berikut:
1) Download paket modul kamap secara gratis dari situs resmi http://ka-
AllowOverride None
Order allow,deny
< / Directory>
(versi atau nama file DLL) yang berhubungan dengan setting pustaka PHP
“c:/ms4w/apache/php/extentions/”).
format image, skala dan lain-lain. Data ini diisimpan dalam variabel
120
Hasil dari pembuatan rancangan kode interface ini disimpan dalam format *.php
atau *.htm. Namun dalam web ini setiap halaman utama disimpan dalam format
*.php untuk mendukung fungsi php pada coding web. Gambar 4.28 merupakan
121
Setelah semua tampilan dan coding program diselesaikan dengan baik, file
disimpan dalam satu folder pada “C:/ms4w/apps/”. Kemudian edit file konfigurasi
AllowOverride None
Order allow,deny
< / Directory>
122
Fungsi script tersebut adalah untuk memanggil halaman utama web dengan alamat
Prototipe sistem hasil perancangan dan analisa sistem adalah berupa webgis
radar cuaca dengan tampilan halaman utama seperti terlihat pada Gambar 4.29.
KLik M enuju
halaman radar
peta Indonesia yang menampilkan lokasi-lokasi radar. Apabila salah satu halaman
ini di klik maka akan menuju ke halaman radar Serpong ataupun radar Padang.
Pada halaman ini juga terdapat button atau tombol menuju halaman lain, yaitu
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4.30 Tampilan Halaman (a) About, (b) Download, (c) Galery, (d)
Contact
Pada Halaman About (Gambar 4.30 (a)) ditampilkan mengenai radar dan
data radar tetapi juga dapat mengetahui bagaimana perkembangan teknologi radar
saat ini.
124
Halaman ini adalah halaman untuk download data radar, pengguna dapat
diminta untuk melakukan login terhadap sistem. Hal ini diperlukan untuk
yang tidak memiliki account dapat melakukan registrasi secara gratis. Halaman
Gamba
mengetahui identitas dan kepentingan pengguna terhadap data yang akan diunduh.
dalam halaman download data. Tampilan halaman download data pada radar
(a) (b)
(c)
(d)
Gambar 4.32 Tampilan halaman (a) Pilih radar, (b) Data Serpong, (c) Download
Data Serpong, (d) Data Padang
Pada download data, pengguna dapat memilih data radar mana yang akan
diunduh (Gambar 4.32.a). Pengguna dapat memilih untuk menngunduh data radar
Serpong atau Padang, kemudian dapat memilih kembali data pada tanggal, bulan
dan tahun apa yang akan diunduh. Data hasil unduhan yang diperoleh oleh
pengguna berupa data spasial dengan format shp, shx, dan dbf.
126
Halaman lainnya adalah halaman contact (Gambar 4.32 [d]) yang dapat
Pada halaman ini ditampilkan curah hujan secara realtime dari radar
Serpong. Curah hujan ditunjukkan oleh point-point kecil yang ada pada peta
tanah. Sehingga terkadang adanya distorsi jarak jatuhnya titik hujan apabila terjadi
angin di bawah ketinggian 2000 meter. Pada Gambar 4.33 juga diperlihatkan
daerah jangkauan radar dalam lingkaran dengan radius 200 km dari titik pusat
Pada layar Web GIS radar di atas, terdapat sub menu yang mengantarkan
web GIS ini. Layar Web GIS mempunyai button yang dapat digunakan untuk
127
button tersebut:
1. Tombol zoom, terdapat empat jenis tombol zoom pada layar peta ini yang
memperbesar tampilan peta pada area tertentu dan zoom to full extents
4. Tombol untuk mencetak peta yang ada pada layar peta dalam format pdf.
10. Selain tombol-tombol tersebut, terdapat juga beberapa fungsi yang dapat
melakukan klik ganda pada peta, atau klik kanan untuk melakukan drag and
drop peta.
11. Selain itu, tampilan peta juga dapat diatur dengan menggunakan tombol-
a. untuk memperbesar tampilan peta, melihat peta lebih dekat dan lebih
rinci.
Pada tahapan ini dilakukan pengujian coding dan interface webgis radar
cuaca. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah aplikasi yang dibuat telah
mencakup seluruh fungsi dan bekerja sesuai dengan yang diinginkan atau masih
Mozilla Firefox, Opera dan Google Chrome. Namun untuk tampilan yang
129
dengan sistem. Karena web ini baru ter-install pada server lokal, maka pengujian
WebgisRadar/”.
black box dan white box. Adapun hasil pengujian adalah sebagai beriku:
fungsional untuk suatu program. Sehingga dapat diketahui apakah proses yang
dilakukan dapat sesuai dengan hasil yang ingin diperoleh. Pengujian ini
2) Kesalahan interface.
Tabel 4.26 berikut ini merupakan tabel hasil pengujian Webgis Radar
Cuaca secara realtime untuk studi kasus radar Serpong dan Padang :
Hasil
No Nama Kegiatan / Test Hasil yang diharapkan Ket
Test
Menu Utama Web
1 Masuk kehalaman home Sesuai
(home)
130
login
Masuk ke halaman daftar
20 Klik Register for free Sesuai
pengguna
Pengisian form Registrasi Menampilkan pesan Data
21 Sesuai
kemudian klik Go kesalahan invalid
Pengisian form Registrasi Menampilkan pesan sukses Data
22 Sesuai
kemudian klik Go silahkan login valid
Data
Mengisi form login dan
23 Kembali ke halaman login Sesuai user
klik login
invalid
Data
Mengisi form login dan Masuk ke halaman
24 Sesuai user
klik login download
valid
Download data sesuai
25 Klik download Sesuai
dengan query pengguna
Masuk ke halaman galeri
26 Menu Gallery Sesuai
foto
Masuk ke halaman Contact
27 Menu Contact Sesuai
Us
Input
Klik Send pada Menu Mengirim pesan kepada
28 Sesuai data
contact admin web.
valid
Input
Klik Send pada Menu Menampilkan pesan
29 Sesuai data
contact kesalahan
invalid
Membuka jendela baru
30 Klik pada icon UIN Sesuai
untuk website UIN
Membuka jendela baru ke
31 Klik pada icon BPPT Sesuai
halaman website NEONet
32 Klik icon mapserver Membuka jendela baru Sesuai
132
halaman website
mapserver
dalam source code sistem yang dibuat, agar dapat mengetahui pada browser
apa saja sistem ini dapat berjalan normal. Tabel 4.27 merupakan tabel dari
web GIS radar cuaca. Produk ini nantinya dapat dikembangkan ataupun
pembatasan masalah pada penulisan skripsi ini, maka prototipe yang dihasilkan
keterbatasan waktu.
4. Implementasi sistem yang telah didesain dan testing aplikasi yang telah
dikembangkan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
dapat disimpulkan :
1. Pembangunan Web GIS radar cuaca secara realtime yang informatif dapat
POSTGRE SQL.
3. Dengan adanya web GIS radar cuaca, data radar dapat didistribusikan
5.2 Saran
pada jaringan internet secara global sehingga informasi radar cuaca bisa
3. Data radar pada sistem ini dapat dikembangkan dan dikaji lebih jauh untuk
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto H.M. 2001. Analisis & Design Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Yogyakarta
Jogiyanto, Prof.Dr. HM,MBA, Akt. 2007. Sistem Teknologi Informasi. Edisi II.
Yogyakarta : Andi
Pramono, Andi & M.Syafii. 2005. Kolaborasi Flash, Dreamweaver, dan PHP
untuk aplikasi Website. Edisi I. Yogyakarta: Andi.
Sidik, Bheta Ir. 2006. Pemograman Web dengan PHP. Cetakan II. Bandung :
Informatika Bandung
Whitten, Jeffrey L., Lonnie D. Bentley and Kevin C. Dittman. 2004. Metode
Desain & Analisis Sistem. Edisi keenam. Mc Graw Hill Education.
Yogyakarta: Andi.
http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=279&fname=materi2.html
(18/06/09 16:35 WIB)
http://www.everythingweather.com/weather-radar/Weather_radar.shtml (18/06/09
16:53 WIB)