Modul 6 Akm2
Modul 6 Akm2
(EAA 401)
MODUL SESI 6
LABA PER SAHAM
DISUSUN OLEH
BARLIA ANNIS SYAHZUNI., SE., M.Ak
B. URAIAN
1. Materi Perkuliahan
Perusahaan biasanya melaporkan jumlah laba per saham yang
berpengaruh terhadap item-item lainnya, seperti keuntungan atau kerugian
atas pos-pos luar biasa. Data laba per saham seringkali dilaporkan dalam
penerbitan keuangan, dan telah digunakan secara luas oleh pemegang saham
dan investor potensial dalam mengevaluasi profitabilitas keuangan.
Laba per saham (earning per share) menunjukan laba yang
dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa. Sebagai contoh, jika Oscar Co
mempunyai laba bersih sebesar $300.000 dan rata rata tertimbang biasa yang
beredar selama tahun berjalan adalah 100.000 lembar, maka laba per saham
adalah $3, yang di dapat dari $300.000 / 100.000.
Karena pentingnya informasi tentang laba per saham, Sebagian
perusahaan diwajibkan melaporkan informasi ini dalam laporan laba rugi.
Pengecualiannya adalah perusahaan nonpublic, yang karena pertimbangna
manfaat tidak perlu melaporkan hal ini. Umumnya informasi tentang laba per
saham dilaporkan di bawah laba bersih dalam laporan laba rugi. Terdapat 2
jenis penghitungan laba per saham, yaitu penghitungan laba per saham untuk
struktur modal sederhana dan penghitungan laba per saham untuk struktur
modal kompleks.
Materi ini akan membahas tentang:
a. Laba per saham untuk struktur modal sederhana
b. Laba per saham untuk struktur modal kompleks
Rumus:
• Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
= Jumlah saham yang beredar x faktor pembobot waktu
Laba sebelum pos luar biasa sebesar $204.000. keuntungan luar biasa
sesudah pajak sebesar $77.000. Deviden saham preferen $1/saham atas
50.000 lembar saham preferen yang beredar selama 2017.
Ilustrasi:
Tahun 2013, PT ABC memiliki laba bersih Rp 50 juta dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham beredar 1 juta lembar. Perusahaan juga memiliki
2 obligasi (A dan B) yang dapat dikonversi beredar. Obligasi A berjumlah
200 lembar dengan total nilai Rp 60 juta dan memiliki bunga 8 persen.
Obligasi diterbitkan pada awal tahun dan dapat dikonversi menjadi 200.000
lembar saham. Obligasi B berjumlah 100 lembar dengan total nilai 40 juta
dan memiliki bunga 7 persen. Obligasi diterbitkan pada 1 September dan
dapat dikonversi menjadi 90.000 lembar saham. Beban bunga tahun 2013
yang dapat diatribusikan ke komponen liabilitas obligasi A sebesar Rp 5 juta
dan obligasi B sebesar 3 juta. Tarif pajak efektif adalah 25 persen.
Contoh:
Menghitung EPS yang di dilusi th.2005, digunakan tingkat konversi 15
saham biasa/obligasi.
1 Jan 2005, terbit obligasi konvertibel
1 Jan 2007, tingkat konversi 10 saham biasa / obligasi
1 Jan 2010, tingkat konversi 12 saham biasa/obligasi
1 Jan 2017, tingkat konversi 15 saham biasa/obligasi
Contoh:
Laba bersih periode berjalan $220.000. Jumlah rata-rata saham yang beredar
periode tersebut 100.000 lembar saham. Jumlah rata-rata opsi saham yang
beredar 5.000 lembar saham, pada harga opsi $20/lembar saham. Rata-rata
harga saham biasa selama tahun berjalan adalah $28.
3. Sekuritas Antidilusi
Soal 1
PT. STU menghasilkan laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan sebesar
Rp.580.000.000 dan terdapat keuntungan dari operasi yang dihentikan sebesar
Rp.240.000.000 (setelah dikurngi pajak). Selama periode berjalan, perusahaan
mengumumkan dividen untuk pemegang saham preferen sebesar Rp1.000 per
lembar untuk 100.000 lembar yang beredar.
Berikut informasi perubahan jumlah saham biasa yang beredar pada PT. STU tahun
2016
Tanggal Perubahan Jumlah
lembar
saham biasa
1 Januari Saldo awal 180.000
1 Mei Menarik kembali 30.000 lembar saham biasa (30.000)
150.000
1 Juli Penambahan 30.000 lembar saham biasa karena
pemecahan saham (stock split 3 for 1) 300.000
450.000
1 Nov Menerbitkan 50.000 lembar saham biasa untuk
memperoleh kas 50.000
31 Des Saldo akhir 500.000
Soal 2
Berikut ini adalah informasi dari PT. GHI
a. Laba dari operasi yang dilanjutkan yang dapat didistribusikan ke entitas
induk sebesar Rp.16.400.000
b. Dividen saham preferen sebesar Rp.6.400.000
c. Rugi dari operasi yang tidak dilanjutkan yang dpaat didistribusikan kepada
entitas induk adalah Rp.4.000.000,-
d. Berdasarkan informasi di atas maka laba dari operasi yang dilanjutkan yang
dapat di distribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk adalah
sebesar Rp.10.000.000,- dan laba yang dapat didistribusikan kepada
pemegang saham biasa entitas induk adalah sebesar Rp.6.000.000
D. JAWABAN
Jumlah Penyajian Faktor Jumlah rata-
Tanggal
saham kembali pembobot rata
1 jan - 1 Mei 180,000 3 4/12 180,000
1 Mei - 1 Juli 150,000 3 2/12 75,000
1 Juli - 1 Des 450,000 6/12 225,000
1. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 480,000
Jumlah rata-rata
Laba EPS
tertimbang saham
Laba tahun berjalan dari operasi yang
dilanjutkan tersedia untuk pemegang 480,000,000 480,000 1,000
saham (580.000.000 - 100.000.000)
Berdasarkan table diatas, maka dampak incremental yang menurunkan EPS adalah
obligasi konversi.