DOSEN PENGAMPU
Rosalina,S.Kp.,M.Kes.
Disusun Oleh :
1. Putri Laila Nur Haliza (011191023)
2. Indah Sulistiyowati (011191028)
3. Indah Puspita Pratiwi Agni (011191029)
4. Dhea Amalia S (011191030)
5. Wahyu Sukasarana (011191031)
6. Imtias Tiara Husna (011191044)
7. Dewi Yuniasari (011191050)
8. Afifah Stya Ningrum (011191070)
9. Yulianus Degey (011191109)
KELAS PSIK 1B
JURUSAN FAKULTAS STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
ABSTRAK
HIV/AIDS (Human Immunodficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrome)
termasuk penyakit kronis paling berbahaya pada saat ini. Dinas Kesehatan Jawa Tengah
menghitung sjak 1993 hingga september 2019 epidemi HIV/AIDS di Jawa Tengah ada
30.465 penderita, dengan rincian 17.559 kasus HIV serta 12.906 kasus AIDS. Sebanyak
1.915 orang di antaranya sudah meninggal dunia. . Salah satu upaya menekan angka kejadian
HIV/ AIDS adalah dengan melakukan kegiatan promosi dan preventif berupa kegiatan
Komunikasi Informasi dan Edukasi tentang HIV/ AIDS. Dengan pemberian Edukasi
kepadamasyarakat terutama remaja diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap HIV/ AIDS.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan Umum
A. HIV/AIDS
Cara penularan HIV sampai saat ini diketahui melalui hubungan seksual
(homoseksual maupun heteroseksual) serta secara non seksual seperti melalui
kontak dengan darah/produk darah, parenteral dan transplasenta. Virus HIV sampai
saat ini terbukti hanya menyerang Sel limposit T sebagai sasarannya. Vehikulum
yang dapat membawa virus HIV keluar tubuh dan menularkan kepada orang lain
melalui berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh yang terbukti menularkan diantaranya
semen, cairan vagina atau servik dan darah penderita. Cara penularan yang
diketahui melalui.
a) Transmisi seksual
1) Transmisi Parenteral
Transmisi ini terjadi akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya
(alat tindik) yang tidak steril atau telah terkontaminasi seperti pada
penyalagunaan narkotika suntik yang menggunakan jarum suntik secara
bersama – sama. Risiko tertular transmisi secara parenteral kurang dari 1 %
dapat terjadi pada penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi kontak
dengan kulit yang lecet, sekret atau bahan yang terinfeksi.
2) Transmisi Transplasenta
Penularan dari ibu yang mengidap HIV positif kepada janin yang
dikandungnya. Penularan dapat terjadi sewaktu hamil, melahirkan dan
waktu menyusui.
3) Transmisi melalui darah atau produk darah
5. Masa Inkubasi
Gejala awal yang ditemukan adalah demam, keluhan nyeri sendi, pembesaran
kelenjar getah bening dan gejala hampir sama dengan influensa atau
mononukleus. Stadium tanpa gejala pada orang yang terinfeksi HIV penderita
terlihat sehat namun sebagai sumber penularan.
b. Gejala Minor (Stadium AIDS)
Di saat infeksi HIV menjadi AIDS (bervariasi 1-5 tahun dari pertama
penentuan kondisi AIDS) akan terdapat gejala infeksi Opurtunistik, yang
paling umum adalah Pneumocytis Carini (PCC), Pneumonia Interstisial yang
disebabkan suatu protozoa, infeksi lain termasuk meningitis, kandidiasis,
cytomegalovirus, mikrobakterial dan atipilkal.
7. Pemeriksaan Diagnostik
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obat yang efektif untuk
mencegah atau menyembuhkan AIDS/Infeksi HIV, sehingga untuk menghindari
terinfeksi HIV dan menekan penyebarannya cara yang utama adalah perubahan
perilaku.
Cara pencegahan penularan HIV yang paling efektif adalah dengan
memutus rantai penularan. Penularan dikaitkan dengan cara – cara penularan HIV.
a. Pencegahan penularan melalui hubungan seksual
b. Pencegahan penularan melalui darah
1. Tranfusi darah
2. Alat suntik dan alat lain yang dapat melukai kulit
3. Pencegahan penularan dari ibu ke anak
B. Terapi ARV
1. Definisi ARV