Anda di halaman 1dari 8

Lex Crimen Vol. IV/No.

1/Jan-Mar/2015

AKIBAT HUKUM SURAT DAKWAAN BATAL A. Latar Belakang


DAN SURAT DAKWAAN DINYATAKAN TIDAK Membicarakan prinsip surat dakwaan
DAPAT DITERIMA DALAM PERKARA PIDANA1 harus disesuaikan dengan ketentuan KUHAP
Oleh : Wilhelmus Taliak2 sebab prinsip yang diatur dalam HIR dengan
KUHAP terdapat beberapa perbedaan
ABSTRAK terutama yang menyangkut Pasal 83 HIR,
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah yang menegaskan surat tolakan Jaksa bukan
untuk mengetahui apakah yang menjadi merupakan surat tuduhan dalam arti kata
syarat perubahan surat dakwaan dan apa yang sebenarnya. Yang membuat surat
Akibat Hukum Surat Dakwaan Batal atau Surat tuduhan menurut HIR adalah Ketua
Dakwaan dinyatakan tidak dapat diterima. Pengadilan Negeri, yang mempunyai
Metode penelitian yang digunakan dalam wewenang untuk mengubah isi surat tolakan
penelitian ini adalah menggunakan metode Jaksa. Ketua Pengadilan Negeri tidak terikat
penelitian yuridis normative dan dapat pada isi surat tolakan Jaksa. Itu sebabnya,
disimpulkan: 1. Surat dakwaan dapat di ubah sistem pembuatan surat dakwaan menurut
oleh Jaksa Penuntut Umum dalam hal-hal HIR, Jaksa sebagai Penuntut Umum belum
tertentu yang meliputi, kesalahan sempurna berdiri sendiri, masih berada di
mencantumkan waktu dan tempat terjadinya bawah pengawasan Ketua Pengadilan Negeri.
delik dalam surat dakwaan. Perbaikan kata- Barangkali disebabkan anggapan pada masa
kata atau redaksi sehingga mudah dimengerti pembuatan HIR sebagian besar Penuntut
dan dipahami serta di sesuaikan dengan Umum belum begitu mahir menyusun
perumusan perundang-undangan yang perumusan yuridis jika dibandingkan dengan
berlaku, dan perubahan dakwaan yang para Hakim/Ketua Pengadilan Negeri, pada
tunggal menjadi dakwaan alternatif asal saja umumnya terdiri dan sarjana hukum. 3
perubahan itu merupakan perbuatan yang Bagaimana dengan KUHAP? Kedudukan
sama dengan demikian, perubahan Surat Jaksa sebagai Penuntut Umum dalam KUHAP
Dakwaan meliputi: waktu, materi dan tujuan. semakin dipertegas dalam posisi sebagai
bahwa perubahan Surat Dakwaan dalam instansi yang berwenang melakukan
penerapan Kejaksaan adalah sesuai dengan penuntutan Pasal 1 butir 7 dan Pasal 137.
ketentuan Pasal 144 ayat (2) Kitab Undang- Dalam posisi sebagai aparat Penuntut Umum,
undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang Pasal 140 ayat (1) menegaskan wewenang
menentukan 7 (tujuh) sebelum di mulai Penuntut Umum untuk membuat surat
dipersidangkan perkara pidana umum. 2. dakwaan tanpa campur tangan instansi lain.
Akibat hukum dan surat dakwaan yang Penuntut Umum “berdiri sendiri” dan
ditetapkan/diputuskan oleh Hakim sebagai sempurna volwaardig dalam pembuatan surat
surat dakwaan yang batal atau “batal demi dakwaan. Bertitik tolak dari ketentuan Pasal 1
hukum” atau “dinyatakan tidak dapat butir 1 dan Pasal 137 serta Pasal 140 ayat (1),
diterima. kedudukan Penuntut Umum dalam
Kata kunci: Dakwaan, batal, tidak dapat pembuatan surat dakwaan dapat dijelaskan.
diterima. Tujuan dan guna surat dakwaan adalah
sebagai dasar atau landasan pemeriksaan
PENDAHULUAN perkara di dalam sidang pengadilan. Hakim di
dalam memeriksa suatu perkara tidak boleh
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Michael Barama, menyimpang dan apa yang dirumuskan dalam
SH, MH; Altje A. Musa, SH, MH; Deine R. Ringkuangan,
3
SH, MH Andi Hamzah dan Irdan Dahlan, Perbandingan KUHP,
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat. NIM. HIR, dan komentarnya, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1984,
100711478 hal 185.

79
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

surat dakwaan.4 Kalau begitu, seorang tentang KUHAP, UU No. 4 Tahun 2004
terdakwa yang dihadapkan ke sidang tentang Kekuasaan Kehakiman, UU No. 2
pengadilan hanya dapat dijatuhi hukuman Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dan
karena telah terbukti melakukan tindak Undang-Undang tentang Kejaksaan RI dan
pidana seperti yang disebutkan atau yang sebagai bahan hukum primer, ditambah
dinyatakan Jaksa dalam surat dakwaan. Oleh dengan bahan-bahan lain yaitu buku-buku
karena itu, pendekatan pemeriksaan literatur dan tulisan-tulisan lain yang ada
persidangan, harus bertitik tolak dan hubungannya dengan objek penelitian.
diarahkan kepada usaha membuktikan tindak
pidana yang dirumuskan dalam surat PEMBAHASAN
dakwaan. Penegasan prinsip ini pun sejalan A. Mengubah Surat Dakwaan
dengan putusan Mahkamah Agung tanggal 16 Mengubah surat dakwaan diatur dalam
Desember 1976 No. 68 K/KR/1973, yang Pasal 144 KUHAP yang berbunyi:
menyatakan Putusan pengadilan harus (1) Penuntut Umum dapat mengubah surat
berdasarkan pada tuduhan, yang dalam hal ini dakwaan sebelum pengadilan menetapkan
berdasarkan Pasal 315 KUHP, walaupun kata- hari sidang, baik dengan tujuan untuk
kata yang tertera dalam surat tuduhan lebih menyempurnakan maupun untuk tidak
banyak ditujukan pada Pasal 310 KUHP. 5 melanjutkan penuntutannya.
Hal-hal yang bertalian dengan surat (2) Pengubahan surat dakwaan tersebut dapat
dakwaan di atas, merupakan hal-hal yang dilakukan hanya satu kali selambat-
pokok dan diuraikan dalam bentuk garis-garis lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum sidang
besarnya saja. Uraian secara lengkap dan dimulai.
terperinci tentang hal-hal tersebut akan (3) Dalam hal Penuntut Umum mengubah
dilakukan pada bagian selanjutnya. surat dakwaan, ia menyampaikan
turunannya kepada tersangka atau
B. Perumusan Masalah penasihat hukum dan penyidik.7
a. Apakah yang menjadi syarat perubahan
surat dakwaan? Dari ketentuan di atas dapatlah
b. Apa Akibat Hukum Surat Dakwaan Batal disimpulkan:8
atau Surat Dakwaan dinyatakan tidak 1. perubahan surat dakwaan dilakukan oleh
dapat diterima? Penuntut Umum;
2. waktu perubahan tersebut adalah 7
C. Metode Penelitian (tujuh) hari sebelum sidang;
Metode yang digunakan dalam penulisan 3. perubahan surat dakwaan hanya satu kali
skripsi ini adalah metode pendekatan yuridis saja;
normatif,6 di mana penelitian yang dilakukan 4. turunan perubahan surat dakwaan
adalah dengan cara meneliti bahan-bahan haruslah diberikan kepada tersangka atau
kepustakaan yang ada library research yang penasihat hukum atau penyidik.
ada hubungannya dengan judul skripsi. Rupanya yang diatur dalam KUHAP adalah
Adapun bahan-bahan pustaka sebagai data prosedur perubahan surat dakwaan,
sekunder antara lain UU No. 8 Tahun 1981 sedangkan materi surat dakwaan tidak diatur
apa yang diperbolehkan atau apa yang tidak
4
M. Yahya Harahap, Op. Cit, hal. 379.
boleh diubah.
5
Putusan Mahkamah Agung No. 68 K/KR/1973, tanggal
7
16 Desember 1976. Hadari Djenawi Tahir, Pokok-pokok Pikiran dalam
6
SoerjonoSoekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, Alumni,
Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Bandung, 1981, hal. 112.
8
Persada, Jakarta, 2001, hal. 13-14. Ibid, hal 113.

80
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

Menurut Pasal 282 HIR, dahulu ditentukan disesuaikan dengan keadaan-keadaan yang
batas-batas perubahan yang dapat dilakukan terungkap dalam pemeriksaan persidangan.
dalam ayat (2) yakni: Hal tersebut tentu saja sangat merugikan bagi
Jika di luar hal yang tersebut pada ayat di seorang terdakwa dalam melakukan
atas ini, Ketua menimbang bahwa tuduhan pembelaannya. Setiap saat seorang terdakwa
patut diubah, maka ia berkuasa untuk dapat didakwa melakukan suatu perbuatan
mengubah tuduhan itu, meskipun karena yang sebelumnya tidak didakwakan oleh
perubahan itu perbuatan yang disalahkan Penuntut Umum. Sehingga seolah-olah
tiada patut dipidana menjadi perbuatan yang terdakwa yang diajukan ke muka pengadilan
patut dipidana, akan tetapi jika perubahan itu haruslah dipidana.10
menjadi tuduhan, tiada lagi mengandung Masalah perubahan, kembali kepada surat
perbuatan itu juga menurut Pasal 76 KUHP, dakwaan menurut KUHAP, KUHAP hanya
tidaklah boleh dilakukan.9 mengatur prosedur perubahan surat dakwaan
Menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung saja tanpa mempersoalkan materi surat
Nomor 15 K/Kr/1969 tanggal 13 Pebruari dakwaan yakni apa yang boleh diubah atau
1971 menyatakan dengan tegas bahwa apa yang tidak boleh dirubah, sehingga dapat
perubahan tuduhan yang dimaksud oleh Pasal diambil kesimpulan perubahan dan atau
282 HIR adalah perubahan yang tidak penyempurnaan terhadap surat dakwaan
mengakibatkan timbulnya perbuatan pidana boleh dilakukan tanpa suatu pembatasan,
lain. bahkan sampai untuk tidak melanjutkan
Sesudah Undang-Undang Nomor 15 Tahun penuntutan, asal saja tenggang waktu dan
1961 diundangkan yang boleh mengadakan prosedur yang ditentukan oleh Pasal 144
perubahan adalah Penuntut Umum karena KUHAP dipenuhi.
dalam undang-undang tersebut hanya Pada ketentuan ayat (1) disebutkan
Penuntut Umum yang berhak membuat surat dengan tegas Penuntut Umum dapat
dakwaan Pasal 12 ayat (1), dan dalam hal mengubah surat dakwaan. Jadi hal ini
surat dakwaan kurang memenuhi syarat, berbeda dengan ketentuan Pasal 12 ayat (2)
Penuntut Umum wajib memperhatikan saran- Undang-undang Nomor 15 Tahun 1961 (LNRI
saran yang diberikan oleh Hakim sebelum 1961-254; TLNRI 2298) tentang Undang-
pemeriksaan dimulai Pasal 12 ayat (2). undang Pokok Kejaksaan di mana disebutkan,
Demikian pada kenyataan di sana-sini kita dalam hal surat tuduhan kurang memenuhi
masih sering menemui penyelundupan syarat-syarat, Jaksa wajib memperhatikan
hukum frauslegis oleh sementara pengadilan saran-saran yang diberikan oleh hakim
dengan mengubah akta tuduhan tanpa sebelum pemeriksaan di persidangan
sepengetahuan terdakwa maupun Penuntut pengadilan dimulai, kemudian berdasarkan
Umum yang justru merupakan perumus dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1991
yang bertanggung jawab atas isi akta tuduhan (LNRI1991- 59; TLNRI 3451) tentang
tersebut. Kejaksaan Republik Indonesia yang mengacu
Penuntut Umum dapat mengubah surat KUHAP maka ketentuan Pasal 12 ayat (2)
dakwaan pada setiap saat sebelum Penuntut tidak dipergunakan lagi.
Umum tersebut mengajukan tuntutan pidana. Eksistensi bahwa hanya Penuntut Umum
Sedangkan ketua majelis berwenang untuk saja yang berwenang mengubah surat
membuat perubahan surat dakwaan untuk dakwaan adalah mutlak dan hakim tidak

9 10
Hari Sasangka, Penyidikan, Penahanan, Penuntutan P.A.F. Lamintang, KUHAP dengan Pembahasan
dan Praperadilan Dalam Teori dan Praktek Untuk Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi Menurut
Praktisi, Dosen dan Mahasiswa, Mandar Maju, Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana,
Bandung, 2007, hal. 172. Sinar Baru, Bandung, 1984, hal. 332-333.

81
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

diperkenankan mengubah surat dakwaan end void.12 Apabila terdakwa atau penasehat
ditegaskan putusan Mahkamah Agung RI hukum sesuai dengan Pasal 156 KUHAP
Nomor 589 K/Pid/1984 tanggal 17 Oktober mengajukan bantahan/tangkisan/eksepsi
1984.11 yang menyatakan pendapatnya bahwa surat
Sedangkan mengenai tenggang waktu dakwaan tidak memenuhi syarat menurut
untuk mengubah surat dakwaan dalam ketentuan yang diatur dalam Pasal 143 ayat
ketentuan ayat (1) dan ayat (2) kalau (2) huruf b KUHAP atau menyatakan bahwa
diperhatikan secara seksama sepertinya ada surat dakwaan kabur exceptio obscuur libel.
kontradiktif ketentuan terhadap dua waktu Maka eksepsi tersebut setelah mendengar
yang berlainan, yaitu: pendapat dari Penuntut Umum, hakim dapat
1. Dalam hal Penuntut Umum mengubah menerima dan menolak. Apabila eksepsi
surat dakwaan, sebelum Pengadilan obscuur libel tersebut di benarkan dan di
Negeri menetapkan hari sidang, baik terima oleh Hakim, maka hakim dapat
dengan tujuan untuk menyempurnakan membuat penetapan atau putusan yang
maupun untuk tidak melanjutkan menyatakan bahwa surat dakwaan batal demi
penuntutan Pasal 144 ayat (1) KUHAP. hukum. Meskipun istilah yang digunakan
2. Dalam hal Penuntut Umum tersebut dalam Pasal 143 ayat (3) KUHAP adalah batal
mengubah surat dakwaan dapat dilakukan demi hukum, tetapi dalam praktik peradilan
hanya satu kali selambat-lambatnya tujuh kualifikasi/sifat/keadaan batal demi hukum
hari sebelum sidang dimulai Pasal 144 tersebut tidak terjadi dengan sendirinya
ayat (2) KUHAP. karena adanya eksepsi obscuur libel yang
Kalau diperbandingkan ketentuan ayat (1) diterima oleh Hakim. Melainkan masih
dan (2) tersebut di atas maka dapatlah ditarik diperlukan adanya tindakan formal dari hakim
suatu kaidah bahwa berdasarkan ketentuan dalam bentuk Penetapan atau Putusan.
Pasal 144 ayat (1) KUHAP apabila sebelum Dengan perkataan lain prosesinya sama
Pengadilan Negeri menetapkan hari sidang dengan surat dakwaaan yang dapat
Penuntut Umum berwenang mengubah surat dibatalkan vernietigbaar / annullment.
dakwaan dan tidak melanjutkan penuntutan Pernyataan Hakim mengenai surat
(penghentian penuntutan), sedangkan dakwaan “batal demi hukum” di tuangkan
ketentuan Pasal 144 ayat (2) KUHAP dalam bentuk penetapan apabila didsarkan
menentukan bahwa perubahan surat pada eksepsi obscuur libel. Akan tetapi
dakwaan hanya dapat dilakukan satu kali saja apabila Hakim sudah memeriksa pokok
dan dilakukan selambat-lambatnya tujuh hari perkara kemudian berpendapat atau menilai
sebelum sidang dimulai. bahwa surat dakwaan adalah batal demi
hukum, maka pernyataan batal demi hukum
B. (1) Akibat Hukum Surat Dakwaan Batal tersebut dituangkan dalam bentuk putusan.
Demi Hukum
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 143 (2) Akibat Hukum Surat Dakwaan
ayat (3) KUHAP, dinyatakan bahwa surat Dinyatakan Tidak Dapat Diterima
dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan Bagaimana akibat hukum bagi surat
sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 143 dakwaan yang ditetpkan/ diputuskan oleh
ayat (2) huruf b KUHAP syarat materil adalah hakim sebagai surat dakwaan yang batal atau
batal demi hukum van rechtswege nietig/null

12
H.M.A. Kuffal, Penerapan KUHAP Dalam Praktek
11
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 589 Hukum, Universitas Muhamadiah Malang (UMM),
K/Pid/1984, tanggal 17 Oktober 1984. Malang, 2004, hal 228

82
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

batal demi hukum atau dinyatakan tidak hukum seagaimana dimaksud dalam
dapat diterima? 13 Pasal 191 jo 194 KUHAP. 14
Apakah jaksa Penuntut Umum setelah
memperbaiki/menyempurnakan surat Selain itu bahwa suatu perkara dapat
dakwaan yang dibatalkan atau dinyatakan dinilai sebagai perkara yang ne bis in idem
tidak dapat diterima oleh hakim tersebut apabila putusan pengadilan tersebut
masih dapat dibenarkan untuk melimpahkan merupakan putusan akhir tentang pokok
kembali perkara tersebut ke pengadilan perkara yang telah memperoleh kekuatan
negeri. hukum tetap Pasal 270 KUHAP jo Pasal 76
Jawabannya adalah: Jaksa Penuntut Umum KUHAP). Menurut yurisprudensi yang pernah
masih dapat melimpahkan kembali perkara ada berdasarkan Arres Hoge Raad tanggal 12
tersebut ke pengadilan negeri? desember 1904 yang dimuat dalam Weekblad
(1) Penetapan atau putusan Hakim tersebut van Het Recht (W) No. 88155 HIR tanggal 4
hanya didasarkan atas alasan bahwa april 1910 W. No 9014 dan HIR tanggal 7
surat dakwaan tidak sah atau tidak maret 1932 yang dimuat Nederlandse
memenuhi persyaratan sebagaimana Jurisprudentie tahun 1932 halaman 1242
diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP, dijelaskan bahwa tindakan penuntutan untuk
jadi bukan merupakan putusan kedua kalinya tidak tertutup kemungkinnnya
hakim/final mengenai pokok jika putusan Hakim berupa “pernyataan tidak
perkara/tindak pidana yang didakwakan berwenang onbevoeget verklaring atau
sebagaimana diatur dalam Pasal 191 jo pernyataan batal surat tuduhan Nietig
193,194 jo 197 KUHAP dalam arti bahwa verklaring der dagvaarding atau pernyataan
penetapan atau putusan yang berkaitan dakwaan tidak dapat diterima Niet
dengan surat dakwaan tersebut bukan Ontvankelijk verklaring dalam praktik dikenal
didasarkan pada pemeriksaan pokok dengan singkatan NO.
perkara yang didakwakan terhadap Sesuai dengan uraian diatas dapat
terdakwa. disimpulkan bahwa akibat hukum dari
(2) Perkara yang oleh Penuntut Umum pembatalan surat dakwaan atau pernyataan
dilimpahkan kembali untuk yang kedua surat dakwaan tidak dapat diterima (NO)
kalinya tersebut tidak dapat hanya berlaku terhadap surat dakwaannya
digolongkan/tidak dapat dinilai sebagai saja, dalam arti bahwa surat dakwaan yang
perkara yang ne bis in idem sebagaimana dibatalkan atau yang dinyatakan batal demi
dimaksudkan dalam Pasal 76 KUHP. hukum atau dinyatakan tidak dapat diterima
Karena putusan Pengadilan tersebut tidak masih dapat diperbaiki/disempurnakan sesuai
didasarkan pada pemeriksaan terhadap dengan persyaratan yang diatur dalam Pasal
pokok perkara yang didakwakan atau 143 ayat (2) KUHAP untuk selanjutnya beserta
belum menyentuh pokok perkara yang berkas perkaranya dilimpahkan kembali ke
didakwakan. Putusan tersebut juga tidak pengadilan Negeri.
dapat digolongkan sebagai putusan akhir
karena belum ada diktum/amar tentang PENUTUP
pemidanaan (Pasal 193 jo 197 KUHAP) A. Kesimpulan
maupun pembebasan vrijspraak atau 1. Perubahan surat dakwaan jelas sudah di
pelepasan terdakwa dari segala tuntutan atur dalam Pasal 144 KUHAP yang
berbunyi:

13 14
Ibid, hal 229. Ibid, hal 230.

83
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

(1) Penuntut Umum dapat mengubah surat pokok perkara atau tindak pidana yang
dakwaan sebelum pengadilan didakwakan sebagaimana diatur
menetapkan hari sidang, baik dengan dalam Pasal 191 jo 193, 194 jo 197
tujuan untuk menyempurnakan KUHAP dalam arti bahwa penetapan
maupun untuk tidak melakukan atau putusan yang berkaitan dengan
penuntutannya. surat dakwaan tersebut bukan
(2) Pengubahan surat dakwaan tersebut didasarkan pada pemeriksaan pokok
dapat di lakukan hanya satu kali perkara yang didakwakan terhadap
selambat-lambatnya tujuh hari sebelum terdakwa;
sidang dimulai. b. Perkara yang oleh Penuntut Umum
(3) Dalam hal Penuntut Umum mengubah dilimpahkan kembali (untuk yang
surat dakwaan ia menyampaikan kedua kalinya) tersebut tidak dapat
turunanya kepada tersangka atau digolongkan/tidak dapat dinilai
penasehat hukum dan penyidik. sebagai perkara yang ne bis in idem
Surat dakwaan dapat di ubah oleh Jaksa sebagaimana dimaksudkan dalam
Penuntut Umum dalam hal-hal tertentu Pasal 76 KUHP. Karena putusan
yang meliputi, kesalahan mencantumkan Pengadilan tersebut tidak didasarkan
waktu dan tempat terjadinya delik dalam pada pemeriksaan terhadap pokok
surat dakwaan. Perbaikan kata-kata atau perkara yang didakwakan atau belum
redaksi sehingga mudah dimengerti dan menyentuh pokok perkara yang
dipahami serta di sesuaikan dengan didakwakan.
perumusan perundang-undangan yang
berlaku, dan perubahan dakwaan yang B. Saran
tunggal menjadi dakwaan alternatif asal 1. Apabila surat dakwaan oleh hakim
saja perubahan itu merupakan perbuatan dibatalkan dinyatakan batal demi hukum,
yang sama dengan demikian, perubahan sedangkan terdakwanya berada dalam
Surat Dakwaan meliputi: waktu, materi penahanan, maka terdakwa yang
dan tujuan. bahwa perubahan Surat bersangkutan harus segera di bebaskan
Dakwaan dalam penerapan Kejaksaan dari tahanan. Akan tetapi masa tahanan
adalah sesuai dengan ketentuan Pasal yang sudah pernah dijalani oleh terdakwa
144 ayat (2) Kitab Undang-undang dalam tingkat penyidikan, penuntutan
Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang dan pemeriksaan pengadilan masih tetap
menentukan 7 (tujuh) sebelum di mulai utuh dan melekat pada perkara yang
dipersidangkan perkara pidana umum. bersangkutan, dengan perkataan lain
terjadinya pembatalan terhadap surat
2. Akibat hukum dan surat dakwaan yang dakwaan tidak mempunyai akibat hukum
ditetapkan/diputuskan oleh Hakim sebagai terhadap masa tahanan terdakwa. Jadi
surat dakwaan yang batal atau “batal demi apabila perkara tersebut dilimpahkan
hukum”atau “dinyatakan tidak dapat kembali ke Pengadilan dan setelah
diterima. melakukan proses pemeriksaan
a. Penetapan atau putusan hakim kemudian terdakwa di jatuhi pidana,
tersebut hanya didasarkan atas alasan maka masa tahanan yang pernah di jalani
bahwa surat dakwaan tidak sah atau oleh terdakwa masih tetap dapat
tidak memenuhi persyaratan diperhitugkan dan sama sekali tidak
sebagaimana diatur dalam Pasal 143 mengalami perubahan Pasal 22 ayat 4
ayat (2) KUHAP, jadi bukan merupakan KUHAP.
putusan akhir atau final mengenai

84
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

2. Demi tercapainya keberhasilan dalam Husein Harun M., Surat Dakwaan Teknik
upaya melaksanakan penuntutan maka Penyusunan, Fungsi dan
jaksa Penuntut Umum dapat melakukan Permasalahannya, Rineka Cipta, Jakarta,
perubahan dan atau penyempurnaan 2005.
terhadap surat dakwaan, meskipun akibat Kartanegara Satohid., Hukum Pidana, Balai
dari perubahan tersebut menimbulkan Mahasiswa, Yogyakarta, 1974.
tindak pidana atau delik yang baru dan Kuffal H.M.A., Penerapan KUHAP Dalam
atau tindak pidana yang lebih berat Praktek Hukum, Universitas Muhamadiah
ancaman pidananya, misalnya dalam Malang (UMM), Malang, 2004.
surat dakwaan semula terhadap terdakwa Lamintang P.A.F., KUHAP dengan
didakwakan melakukan delik Pasal 170 Pembahasan Secara Yuridis Menurut
KUHP, kemudian diubah menjadi delik Yurisprudensi Menurut Yurisprudensi dan
Pasal 187 KUHP atau semula hanya Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana, Sinar
didakwakan Pasal 378 kemudian diubah Baru, Bandung, 1984.
atau ditambah dengan Pasal 368 dan Mulyadi Lilik, Hukum Acara Pidana Suatu
Pasal 365 serta Pasal 362 KUHP. Bahkan Tinjauan Khusus Terhadap Surat
Penuntut Umum dapat mengubah surat Dakwaan, Eksepsi dan Putusan
dakwaan yang mengakibatkan Pengadilan, Citra Aditya Bakti, Bandung,
penghentan penuntutan atau tidak 2002.
melanjutkan penuntutan Pasal 144 ayat Nasution A. Karim, Masalah Surat Tuduhan
(1) KUHAP, misalnya dalam surat dalam Proses Pidana, Rineka Cipta,
dakwaan semula terdakwaa didakwa Jakarta, 1972.
melakukan delik Pasal 362 KUHP Prakoso, Djoko., Tugas dan Peran Jaksa
kemudian diubah menjadi delik Pasal 362 Dalam Pengembangan, Ghalia Indonesia,
jo 367 KUHP karena setelah diteliti lebih Jakarta, 1984.
cermat Penuntut Umum mengetahui Prodjohamidjojo Martiman., Komentar atas
delik pencurian tersebut terjadi di KUHAP, Pradnya Paramita, Jakarta, 1985.
lingkungan keluarga sebagaimana Purnomo Bambang., Asas-Asas Hukum
dimaksud dalam Pasal 367 ayat (2) KUHP Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983.
dan sebelum lewat waktu 3 bulan Pasal RM Soeharto., Hukum Pidana Materil Unsur-
75 KUHAP serta 7 hari sebelum sidang Unsur Objektif Sebagai Dasar Dakwaan,
dimulai pihak pengadu (saksi korban) Ghalia Indonesia, Jakarta, 1991.
mencabut pengaduannya. Sasangka Hari, Penyidikan, Penahanan,
Penuntutan dan Praperadilan Dalam Teori
DAFTAR PUSTAKA dan Praktek Untuk Praktisi, Dosen dan
Dahlan, Irdan dan Andi Hamzah., Mahasiswa, Mandar Maju, Bandung, 2007.
Perbandingan KUHAP, HIR dan Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji,
Komentarnya, Ghalia Indonesia, Jakarta, Penelitian Hukum Normatif, Suatu
1984. Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada,
Hamzah Andi., Pengantar Hukum Acara Jakarta, 2001.
Pidana Indonesia, Ghalia Indonesia, Soetomo A., Pedoman Dasar Pembuatan
Jakarta, 1992. Surat Dakwaan dan Suplemen, Pradnya
Harahap M. Yahya., Pembahasan Paramita, Jakarta, 1989.
Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana,
Penyidikan dan Penuntutan, Sinar Grafika, Alumni, Bandung, 1981, hal 83.
Jakarta, 1993.

85
Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015

Tahir, Hadari Djenawi, Pokok-pokok Pikiran


dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana, Alumni, Bandung, 1981.

Sumber-sumber Lain :
Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana
Majalah Varia Peradilan, Juli 2004, Ikatan
Hakim Indonesia (IKAHI).
Majalah Varia Peradilan, Agustus 2004, Ikatan
Hakim Indonesia (IKAHI)
Majalah Varia Peradilan, Oktober 1993, Ikatan
Hakim Indonesia (IKAHI)
Pedoman Pelaksanaan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana, Departemen
Kehakiman RI, Cetakan Ketiga, 1982.
Yurisprudensi Indonesia Tahun 1971,Penerbit:
MARI, dan: Rangkuman Yurisprudensi
MARI.

86

Anda mungkin juga menyukai