Anda di halaman 1dari 8

Makalah Pergaulan Bebas

Nama : Alivia Rafa Zahirah


No. Abs : 06
Kelas : 8D
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan
pemudi yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang sudah dianggap sebagai
gaya hidup, disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor
utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap
batas-batas pergaulan. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah
mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya
budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun
itulah yang ada dibenak mereka semua. Contoh yang selalu dilakukan anak remaja
sekarang adalah seks bebas, penggunaan narkoba, minuman keras dan sebagainya.
Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena
rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka
melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak
dan ingin mencobanya. Lebih parahnya pergaulan bebas tersebut sudah menjadi
hal yang wajar dalam kehidupan mereka , bahkan di anggap sebagai gaya hidup
yang menyenangkan dan modernisasi.
Untuk itu kami mencoba mengangkat judul “ pergaulan bebas di kalangan
remaja sebagai gaya hidup”, agar para pembaca terkhusus untuk para remaja
sekarang untuk menghindari pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan
bebas tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengartian Pergaulan ?
2. Apa Pengertian Remaja?
3. Apa Pengertian Pergaulan bebas?
4. Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
5. Apa Akibat yang di timbulkan?
6. Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?
BAB II
PEMBAHASAN

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan


individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan
oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang
artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan
manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi
remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang
sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba
sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak
hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun
dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.[butuh rujukan] Masa remaja
bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan
yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual
seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya
suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat
menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati
batas kewajiban, tuntutan,aturan, syarat,dan perasaan malu. Pengertian pergaulan
bebas di ambil dari kata Pergaulan yang artinya proses interaksi antar individu
atau individu dengan kelompok, sedang kata Bebas yang artinya terlepas dari
kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama, dan pancasila.

Pergaulan bebas menurut agama, pengertian pergaulan bebas menurut agama


adalah proses dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Pergaulan bebas tertuang dalam surah An-Nur ayat 30-31 bahwa hendaknya kita
menjaga pandangan mata dalam bergaul.

Pergaulan bebas di Indonesia sering terjadi di kota-kota besar seperti


JABODETABEK, dari data BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional) 2010, remaja yang telah hilang keperawanannya mencapai
51%, sedangkan di kota lain seperti, Surabaya 54%, Medan 52%, Bandung 47%,
dan Yogyakarta 42%. Dan di tahun 2013 sekitar 64 juta remaja Indonesia rentan
memiliki perilaku seks bebas dan penggunaan zat tropika berbahaya.

Ciri-Ciri pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu:

1. Selalu menghambur-hamburkan uang untuk memenuhi keinginannya

2. Rasa ingin tahu dengan susuatu hal negatif.


3. Berpakaian yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

4. Sering melakukan pesta hura-hura dengan memakai minuman keras, obar-obatan


terlarang seperti ganja, putau, ekstasi, dan lainnya.

5. Terjerat dalam pesta hura-hura.

6.Mabuk-mabukan dan menggunakan obat-obat terlarang (narkoba).

7. Perilaku yang tidak baik.

Penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja yaitu:

 Sikap mental yang tidak sehat


 Pelampiasan kekecewaan atas keadaan keluarga yang tak baik
 Kegagalan remaja menyerap norma agama dan pancasila.
 Rendahnya taraf pendidikan keluarga, seperti keluarga yang mengizinkan
sang anak berpacaran tanpa ada pengawasan yang menyebabkan anak
terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

 Orang tua yang kurang memperhatikan pergaulan anak, orang tua yang sibuk
dengan pekerjaannya sehingga anak tidak bisa diperhatikan dengan
maksimal.

 Kurang berhati-hati dalam berteman, contohnya teman menuntun kita kearah


yang negative, terjadi karena berteman dengan orang yang tidak baik.

 Keadaan ekonomi keluarga, contohnya anak yang putus sekolah karena


ekonomi keluarga yang rendah membuat perilaku sang anak menjadi
tambah parah.

Akibat yang ditimbulkan pergaulan bebas :

 Terserang Penyakit HIV / AID

 Hamil di Luar Nikah


 Ketergantungan Obat

 Aborsi

 Tawuran Remaja

 Tercorengnya nama baik keluarga

 Tekanan batin

 Hilangnya masa depan

 Prestasi menurun

Adapun cara mengatasi pergaulan bebas terhadap anak-anak yaitu:

- Memperbaiki cara pandang.

- Jujur pada diri sendiri.

- Menanamkan nilai ketimuran.

- Menjaga keseimbangan pola hidup.

- Banyak beraktivitas secara positif.

- Berpikir tentang masa depan.

- Mengurangi menonton tv yang mengandung unsur seksual dan kekerasan.

- Membaca buku yang memberikan motivasi baik.

- Berkomunikasi dengan baik dengan orang

- Mengadakan sosialisasi tentang bahaya pergaulan bebas.

- Menegakkan aturan hukum.

Dengan cara-cara di atas diharapkan kepada orang tua, guru (pendidik),


pemerintah, mampu berkerja sama dalam mengurangi tingkat pergaulan bebas
yang terjadi ini agar anak-anak di terbebas dari pergaulan bebas dan menjadi
anak-anak yang berguna bagi bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai