Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR Page 1


Puji syukur kita panjatkan atas
DAFTAR ISI Page 2
kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat
BAB I. PENDAHULUAN Page 3
dan pertolongan-Nya makalah ini dapat
A.      Latar Belakang Page 3
diselesaikan. Dalam menyelasaikan makalah
B.      Tujuan Page 3
ini penyusun mendapatkan bantuan dari
BAB II. PEMBAHASAN Page 4
berbagai pihak, jadi pada kesempatan ini saya
A.      Pengertian gagal ginjal Page 4
mengucapkan terima kasih yang sebesar-
B.      Etiologi Page 5
besarnya pada semua pihak yang membantu
C.      Patofisiologi Page 6
baik secara langsung maupun tidak langsung.
D.     Manifestasi klinis Page 7
Penyusun menyadari bahwa makalah E.       Penaktalaksanaan Page 10
ini masih banyak kekurangan. oleh sebab itu F.       Komplikasi Page 11
kritik dan saran yang bersifat membangun G.     Asuhan keperawatan Page 12
akan diterima dengan senang hati dan BAB III. PENUTUP Page 20
penyusun berharap makalah ini bermanfaat A.      Kesimpulan Page 20
bagi siapapun. Terima kasih. B.      Saran Page 20
DAFTAR PUSTAKA Page 21

Pamekasan, 03 Mei 2016

Penyusun

Page | 1
B.    Tujuan
BAB I Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
PENDAHULUAN adalah :
A.   Latar Belakang Agar Siswa mampu memberikan asuhan
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu keperawatan yang komprehensif pada pasien
penyakit dimana fungsi organ ginjal gagal ginjal.
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak
lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
tubuh seperti sodium dan kalium di dalam
darah atau produksi urin.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang
siapa saja yang menderita penyakit serius atau
terluka dimana hal itu berdampak langsung
pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal
lebih sering dialami mereka yang berusia
dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian
besar yakni gagal ginjal akut (acute renal
failure = ARF) dan gagal ginjal kronik (chronic
renal failure = CRF). Pada gagal ginjal akut
terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-
tiba dalam waktu beberapa hari atau beberapa
minggu dan ditandai dengan hasil
pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan
kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen
dalam darah yang meningkat. Sedangkan
pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi
ginjal terjadi secara perlahan-lahan. Sehingga
biasanya diketahui setelah jatuh dalam kondisi
parah.  Gagal ginjal kronik tidak dapat
disembuhkan. Pada penderita gagal ginjal
kronik, kemungkinan terjadinya kematian
sebesar 85 %.

Page | 2
BAB II sampah metabolisme lain ke dalam filtrat.
PEMBAHASAN Hasil akhir dari proses ini adalah urin (air
A.   Pengertian Gagal Ginjal seni).

Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang Gagal ginjal ini dapat menyerang siapa
memiliki fungsi utama untuk menyaring dan saja yang menderita penyakit serius atau
membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh terluka dimana hal itu berdampak langsung
dari darah dan menjaga keseimbangan cairan pada ginjal itu sendiri . Penyakit gagal ginjal
serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, lebih sering dialami mereka yang berusia
dan kalium) dalam darah. Ginjal juga dewasa , terlebih pada kaum lanjut usia .
memproduksi bentuk aktif dari vitamin D
yang mengatur penyerapan kalsium dan Secara umum, gagal ginjal adalah penyakit
fosfor dari makanan sehingga membuat akhir dari serangkaian penyakit yang
tulang menjadi kuat. Selain itu ginjal menyerang traktus urinarius.
memproduksi hormon eritropoietin yang
Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian
merangsang sumsum tulang untuk
besar yakni gagal ginjal akut (acute renal
memproduksi sel darah merah, serta renin
failure = ARF) dan gagal ginjal kronik (chronic
yang berfungsi mengatur volume darah dan
renal failure = CRF). Pada gagal ginjal akut
tekanan darah.
terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-
Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana tiba dalam waktu beberapa hari atau beberapa
ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya minggu dan ditandai dengan hasil
secara normal. Pada kondisi normal, pertama- pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan
tama darah akan masuk ke glomerulus dan kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen
mengalami penyaringan melalui pembuluh dalam darah yang meningkat. Sedangkan
darah halus yang disebut kapiler. Di pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi
glomerulus, zat-zat sisa metabolisme yang ginjal terjadi secara perlahan-lahan. Proses
sudah tidak terpakai dan beberapa yang masih penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung
terpakai serta cairan akan melewati membran terus selama berbulan-bulan atau bertahun-
kapiler sedangkan sel darah merah, protein tahun sampai ginjal tidak dapat berfungsi
dan zat-zat yang berukuran besar akan tetap sama sekali (end stage renal disease). Gagal
tertahan di dalam darah. Filtrat (hasil ginjal kronis dibagi menjadi lima stadium
penyaringan) akan terkumpul di bagian ginjal berdasarkan laju penyaringan (filtrasi)
yang disebut kapsula Bowman. Selanjutnya, glomerulus (Glomerular Filtration Rate = GFR)
filtrat akan diproses di dalam tubulus ginjal. yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Di sini air dan zat-zat yang masih berguna
yang terkandung dalam filtrat akan diserap
lagi dan akan terjadi penambahan zat-zat

Page | 3
GFR normal adalah 90 - 120 mL/min/1.73 berkeringat banyak dan demam.
2
m.  Dehidrasi karena kurangnya asupan
Stadiu GFR Deskripsi cairan.
m (ml/menit/1.73m2)  Obat-obatan, misalnya obat diuretic
1 Lebih dari 90 Kerusakan yang menyebabkan pengeluaran
minimal pada cairan
ginjal, filtrasi berlebihan berupa urin.
masih normal  Gangguan aliran darah ke ginjal yang
atau sedikit disebabkan sumbatan pada pembuluh
meningkat darah
ginjal.
2 60-89 Fungsi ginjal
2.      Penyebab renal di mana kerusakan terjadi
sedikit
pada ginjal.
menurun
 Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan
3 30-59 Penurunan
karena terjadi infeksi sehingga
fungsi ginjal
menyebabkan
yang sedang
peradangan dan merusak ginjal.
4 15-29 Penurunan
 Obat-obatan yang toksik terhadap
fungsi ginjal
ginjal.
yang berat
 Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan
5 Kurang dari 15 Gagal ginjal otot sehingga menyebabkan serat otot
stadium akhir yang
(End Stage rusak menyumbat sistem filtrasi ginjal.
Renal Disease) Hal ini bisa terjadi karena trauma atau
luka
B.    Etiologi bakar yang hebat.
Penyebab gagal ginjal akut dapat  Multiple myeloma.
dibedakan menjadi tiga kelompok besar,  Peradangan akut pada glomerulus,
yaitu : penyakit lupus eritematosus sistemik, 
1. Penyebab prerenal, yakni Wegener'sgranulomatosis, dan
berkurangnya aliran darah ke ginjal. Goodpasture syndrome.
Hal ini dapat disebabkan oleh : 3.      Penyebab postrenal, di mana aliran urin
 hipovolemia (volume darah yang dari ginjal terganggu.
kurang),  misalnya karena perdarahan  Sumbatan saluran kemih (ureter atau
yang hebat. kandung kencing) menyebabkan aliran
 Dehidrasi karena kehilangan cairan, urin
misalnya karena muntah-muntah,
diare,

Page | 4
berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan  Sumbatan aliran urin karena batu,
semakin tinggi maka dapat prostat yang membesar, keganasan
menyebabkan prostat.
kerusakan ginjal dan ginjal menjadi  Infeksi HIV, penggunaan heroin,
tidak berfungsi lagi. amyloidosis, infeksi ginjal kronis, dan
 Pembesaran prostat atau kanker berbagai macam keganasan pada
prostat dapat menghambat uretra ginjal.
(bagian dari saluran kemih) dan
menghambat pengosongan kandung C.   Patofisiologi
kencing.
 Tumor di perut yang menekan serta a.    Gagal ginjal akut dibagi dua tingkatan.
menyumbat ureter. I.      Fase mula
 Batu ginjal. II.      Fase maintenance.
Sedangkan penyebab gagal ginjal kronik
I.        Fase mula
antara lain:
Ditandai dengan penyempitan
 Diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2
pembuluh darah ginjal dan menurunnya
yang tidak terkontrol dan
aliran darah ginjal, terjadi hipoperfusi dan
menyebabkan nefropati diabetikum.
mengakibatkan iskemi tubulus renalis.
 Tekanan darah tinggi yang tidak
Mediator vasokonstriksi ginjal mungkin sama
terkontrol.
dengan agen neurohormonal yang meregulasi
 Peradangan dan kerusakan pada
aliran darah ginjal pada keadaan normal yaitu
glomerulus (glomerulonefritis),
sistem saraf simpatis, sistem renin -
misalnya karena penyakit lupus atau
angiotensin , prostaglandin ginjal dan faktor
pasca infeksi.
faktor natriuretik atrial. Sebagai akibat
 Penyakit ginjal polikistik, kelainan
menurunnya aliran darah ginjal maka akan
bawaan di mana kedua ginjal memiliki
diikuti menurunnya filtrasi glomerulus.
kista multipel.
II.      Fase maintenance
 Penggunaan obat-obatan tertentu
Pada fase ini terjadi obstruksi tubulus
dalam jangka lama atau penggunaan
akibat pembengkaan sel tubulus dan
obat yang bersifat toksik terhadap
akumulasi dari debris. Sekali fasenya berlanjut
ginjal.
maka fungsi ginjal tidak akan kembali normal
 Pembuluh darah arteri yang tersumbat
walaupun aliran darah kembali
dan mengeras (atherosklerosis)
normal.Vasokonstriksi ginjal aktif merupakan
menyebabkan aliran darah ke ginjal
titik tangkap patogenesis gagal ginjal dan
berkurang, sehingga sel-sel ginjal
keadaan ini cukup untuk mengganggu fungsi
menjadi rusak (iskemia).
ekskresi ginjal. Macam-macam mediator
aliran darah ginjal tampaknya berpengaruh.

Page | 5
Menurunnya cardiac output dan hipovolemi Keparahan tanda dan gejala bergantung pada
merupakan penyebab umum oliguri bagian dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi
perioperative. Menurunnya urin mengaktivasi lain yang mendasari, dan usia pasien.
sistem saraf simpatis dan sistem renin -   Kardiovaskuler :
angiotensin. Angiotensin merupakan o Pada gagal ginjal kronis
vasokonstriksi pembuluh darah ginjal dan mencakup hipertensi (akibat
menyebabkan menurunnya aliran darah retensi cairan dan natrium dari
ginjal. aktivasi system rennin-
angiotensin-aldosteron)
b.       Gagal ginjal kronik o Pitting edema (kaki, tangan,
Pada gagal ginjal kronik , terjadi banyak sakrum)
nephron-nephron yang rusak sehingga o Edema periorbital
nephron yang ada tidak mampu o Gagal jantung kongestif
memfungsikan ginjal secara normal. Dalam o Edema pulmoner (akibat cairan
keadaan normal, sepertiga jumlah nephron berlebih)
dapat mengeliminasi sejumlah produk sisa o Pembesaran vena leher
dalam tubuh untuk mencegah penumpukan o Nyeri dada dan sesak napas
di cairan tubuh. Tiap pengurangan nephron akibat perikarditis (akibat iritasi
berikutnya, bagaimanapun juga akan pada lapisan pericardial oleh
menyebabkan retensi produk sisa dan ion toksin uremik), efusi
kalium. Bila kerusakan nephron progresif pericardial, penyakit jantung
maka gravitasi urin sekitar 1,008. Gagal ginjal koroner akibat aterosklerosis
kronik hampir selalu berhubungan dengan yang timbul dini, dan gagal
anemi berat. jantung akibat penimbunan
Pada gagal ginjal kronik filtrasi glomerulus cairan dan hipertensi
rata-rata menurun dan selanjutnya terjadi o Gangguan irama jantung akibat
retensi air dan natrium yang sering aterosklerosis, gangguan
berhubungan dengan hipertensi. Hipertensi elektrolit dan kalsifikasi
akan berlanjut bila salah satu bagian dari metastatic.
ginjal mengalami iskemi. Jaringan ginjal yang
iskemi mengeluarkan sejumlah besar renin ,   Dermatologi/integument :
yang selanjutnya membentuk angiotensin II, o Rasa gatal yang parah (pruritis)
dan seterusnya terjadi vasokonstriksi dan dengan ekskoriasis akibat
hipertensi. toksin uremik dan
pengendapan kalsium di pori-
D.   Manifestasi klinis pori kulit
o Warna kulit abu-abu mengkilat
akibat anemia dan kekuning-

Page | 6
kuningan akibat penimbunan o Cegukan (hiccup) sebabnya
urokrom yang pasti belum diketahui
o Kulit kering, bersisik o Konstipasi dan diare
o Ekimosis akibat gangguan o Perdarahan dari saluran GI
hematologis (gastritis erosive, ulkus peptic,
o Kuku tipis dan rapuh dan colitis uremik)
o Rambut tipis dan kasar
o Butiran uremic/urea frost  Neurologi :
(suatu penumpukan Kristal o Ensefalopati metabolic.
urea di kulit, saat ini jarang Kelemahan dan keletihan, tidak
terjadi akibat penanganan yang bias tidur, gangguan
dini dan agresif pada penyakit konsentrasi, tremor, asteriksis,
ginjal tahap akhir). mioklonus, kejang
o Konfusi
  Pulmoner : o Disorientasi
o Krekels o Kelemahan pada tungkai
o Sputum kental dan liat o Rasa panas pada telapak kaki
o Napas dangkal o Perubahan perilaku
o Pernapasan kussmaul o Burning feet syndrome. Rasa
kesemutan dan seperti terbakar,
  Gastrointestinal : terutama di telapak kaki.
o Foetor uremik disebabkan oleh
ureum yang berlebihan pada   Muskuloskleletal :
air liur diubah oleh bakteri di o Kram otot
mulut menjadi ammonia o Kekuatan otot hilang
sehingga napas berbau o Fraktur tulang
ammonia. Akibat lain adalah o Foot drop
timbulnya stomatitis dan o Restless leg syndrome. Pasien
parotitis merasa pegal pada kakinya
o Ulserasi dan perdarahan pada sehingga selalu digerakkan
mulut o Miopati. Kelemahan dan
o Anoreksia, mual, muntah yang hipertrofi otot-otot terutama
berhubungan dengan otot-otot ekstremitas proksimal.
gangguan metabolism di dalam
usus, terbentuknya zat-zat   Reproduksi :
toksik akibat metabolism o Atrofi testikuler
bakteri usus seperti ammonia o Gangguan seksual: libido,
dan metil guanidine, serta fertilitas dan ereksi menurun
sembabnya mukosa usus pada laki-laki akibat produksi
Page | 7
testosterone dan   Endokrin :
spermatogenesis yang o Gangguan metabolism glukosa,
menurun. Sebab lain juga resistensi insulin dan gangguan
dihubungkan dengan metabolic sekresi insulin. Pada gagal
tertentu (seng, hormone ginjal yang lanjut (klirens
paratiroid). Pada wanita timbul kreatinin<15 mL/menit), terjadi
gangguan menstruasi, penurunan klirens metabolic
gangguan ovulasi sampai insulin menyebabkan waktu
amenore paruh hormone aktif
memanjang. Keadaan ini dapat
  Hematologi : menyebabkan kebutuhan obat
o Anemia, dapat disebabkan penurun glukosa darah akan
berbagai factor antara lain : berkurang
a) Berkurangnya produksi eritropoetin, o Gangguan metabolisme lemak
sehingga rangsangan eritropoesis pada o Gangguan metabolisme vitamin
sumsum tulang menurun D
b) Hemolisis, akibat berkurangnya masa   Sistem lain :
hidup eritrosit dalam suasana uremia o Tulang: osteodistrofi renal,
toksik yaitu osteomalasia, osteitis
c) Defisiensi besi, asam folat, dan lain- fibrosa, osteosklerosis, dan
lain, akibat nafsu makan yang kalsifikasi metastatic
berkurang o Asidosis metabolic akibat
d) Perdarahan, paling sering pada saluran penimbunan asam organic
cerna dan kulit sebagai hasil metabolism
e) Fibrosis sumsum tulang akibat o Elektrolit: hiperfosfatemia,
hiperparatiroidisme sekunder hiperkalemia, hipokalsemia.
o Gangguan perfusi trombosit
dan trombositopenia. E.    Penaktalaksanaan
Mengakibatkan perdarahan Tujuan penatalaksanaan adalah untuk
akibat agregasi dan adhesi mempertahankan fungsi ginjal dan
trombosit yang berkurang serta homeostasis selama mungkin. Adapun
menurunnya factor trombosit penatalaksaannya sebagai berikut :
III dan ADP (adenosine difosfat)  Diet tinggi kalori dan rendah protein
o Gangguan fungsi leukosit.  Diet rendah protein (20-40 g/hari)
Fagositosis dan kemotaksis dan tinggi kalori menghilangkan
berkurang, fungsi limfosit gejala anoreksia dan nausea dari
menurun sehingga imunitas uremia, menyebabkan penurunan
juga menurun ureum dan perbaikan gejala. Hindari

Page | 8
masukan berlebihan dari kalium dan menyebabkan pelepasan kalium dari
garam. sel dan ikut dalam kaliuresis. Deteksi
 Optimalisasi dan pertahankan melalui kadar kalium plasma dan EKG.
keseimbangan cairan dan garam.  Gejala-gejala asidosis baru jelas bila
 Biasanya diusahakan hingga tekanan bikarbonat plasma kurang dari 15
vena juga harus sedikit meningkat dan mmol/liter biasanya terjadi pada pasien
terdapat edema betis ringan. Pada yang sangat kekurangan garam dan
beberapa pasien, furosemid dosis besar dapat diperbaiki secara spontan
(250-1000 mg/hari) atau diuretic dengan dehidrasi. Namun perbaikan
100p (bumetanid, asam etakrinat) yang cepat dapat berbahaya.
diperlukan untuk mencegah kelebihan  Mencegah dan tatalaksana penyakit
cairan, sementara pasien lain mungkin tulang ginjal
memerlukan suplemen natrium  Hiperfosfatemia dikontrol dengan obat
klorida atau natrium bikarbonat oral. yang mengikat fosfat seperti
Pengawasan dilakukan melalui berat alumunium hidroksida (300-1800
badan, urine, dan pencatatan mg) atau kalsium karbonat (500-
keseimbangan cairan (masukan 3000mg) pada setiap makan. Namun
melebihi keluaran sekitar 500 ml). hati-hati dengan toksisitas obat
 Kontrol hipertensi tertentu. Diberikan supplemen vitamin
 Bila tidak terkontrol dapat terakselerasi D dan dilakukan paratiroidektomi atas
dengan hasil akhir gagal kiri pada indikasi.
pasien hipertensi dengan penyakit  Deteksi dini dan terapi infeksi
ginjal, keseimbangan garam dan  Pasien uremia harus diterapi sebagai
cairan diatur tersendiri tanpa pasien imuosupresif dan diterapi lebih
tergantung tekanan darah, sering ketat.
diperlukan diuretik loop, selain obat  Modifikasi terapi obat dengan fungsi
anti hipertensi. ginjal.
 Kontrol ketidaksemibangan elektrolit  Banyak obat-obatan yang harus
 Yang sering ditemukan adalah diturunkan dosisnya karena
hiperkalemia dan asidosis berat. Untuk metabolitnya toksik dan dikeluarkan
mencegah hiperkalemia, dihindari oleh ginjal. Misalnya digoksin,
masukan kalium yang besar (batasi aminoglikosid, analgesic opiat,
hingga 60 mmol/hari), diuretik hemat amfoterisin dan alupurinol. Juga obat-
kalium, obat-obatan yang obatan yang meningkatkan
berhubungan dengan eksresi kalium katabolisme dan ureum darah,
(misalnya penghambat ACE dan obat misalnya tetrasiklin, kortikosteroid dan
anti inflamasi non steroid), asidosis sitostatik.
berat, atau kekurangan garam yang  Deteksi dan terapi komplikasi

Page | 9
 Awasi denagn ketat kemungkinan kalium darah yang lebih tinggi dari 5,5 mEq/l
ensefelopati uremia, perikarditis, dapat mempengaruhi system konduksi listrik
neurepati perifer, hiperkalemia yang jantung. Apabila hal ini terus berlanjut, irama
meningkat, kelebihan cairan yang jantung menjadi tidak normal dan jantungpun
meningkat, infeksi yang mengancam BERHENTI BERDENYUT.
jiwa, kegagalan untuk bertahan, b.       Komplikasi Gagal Ginjal Kronis
sehingga diperlukan dialysis. Gagal ginjal kronis menyebabkan
 Persiapan dialysis dan program berbagai macam komplikasi . Pertama,
transplantasi hiperkalemia, yang diakibatkan karena
 Segera dipersiapkan setelah gagal adanya penurunan ekskresi asidosis metabolic.
ginjal kronik dideteksi. Indikasi Kedua, perikardistis efusi pericardial dan
dilakukan dialysis biasanya adalah temponade jantung.Ketiga, hipertensi yang
gagal ginjal dengan klinis yang jelas disebabkan oleh retensi cairan dan natrium,
meski telah dilakukan terapi serta mal fungsi system rennin
konservatif atau terjadi angioaldosteron. Keempat, anemia yang
komplikasi.Komplikasi disebabkan oleh penurunan eritroprotein,
rentang usia sel darah merah, an pendarahan
F.    Komplikasi gastrointestinal akibat iritasi. Kelima, penyakit
tulang. Hal ini disebabkan retensi fosfat kadar
a.       Gagal Ginjal Akut kalium serum yang rendah, metabolisme
1.          Edema Paru-Paru vitamin D, abnormal, dan peningkatan kadar
Edema paru-paru terjadi akibat aluminium.
terjadinya penimbunan cairan serosa atau
serosanguinosa yang berlebihan di dalam G.   ASUHAN KEPERAWATAN
ruang interstisial dan alveolus paru-paru. Hal
ini timbul karena ginjal tidak dapat I.      PENGKAJIAN
mensekresi urine dan garam dalam jumlah
1)     Riwayat Kesehatan Pasien dan
cukup. Sering kali edema paru-paru
Pengobatan sebelumnya
menyebabkan kematian.
o Berapa lama klien sakit,
bagaimana penanganannya,
2.          Hiperkalemia
mendapat terapi apa,
Komplikasi kedua adalah hiperkalemia
bagaimana cara minum
(kadar kalium darah yang tinggi).yaitu suatu
obatnya
keadaan dimana konsentrasi kalium darah
o Apakah teratur atau tidak, apa
lebih dari 5 mEq/l darah. Perlu diketahui
saja yang dilakukan klien untuk
konsentrasi kalium yang tinggi justru
menanggulangi penyakitnya.
berbahaya daripada kondisi sebaliknya
( konsentrasi kalium rendah ). Konsentrasi
2)     Aktifitas / istirahat :
Page | 10
o Kelelahan ekstrem, kelemahan, o Perubahan warna urine, contoh
malaise kuning pekat, merah, coklat,
o Gangguan tidur (insomnia / oliguria.
gelisah atau somnolen)
o Kelemahan otot, kehilangan 6)     Makanan / cairan :
tonus, penurunan rentang o Peningkatan berat badan cepat
gerak (oedema), penurunan berat
badan (malnutrisi).
3)     Sirkulasi o Anoreksia, nyeri ulu hati,
o Adanya riwayat hipertensi lama mual / muntah, rasa metalik tak
atau berat, palpatasi, nyeri dada sedap pada mulut ( pernapasan
(angina) ammonia )
o Hipertensi, DUJ, nadi kuat, o Penggunaan diuretik
edema jaringan umum dan o Distensi abdomen/asites,
pitting pada kaki, telapak pembesaran hati (tahap akhir)
tangan. o Perubahan turgor
o Nadi lemah, hipotensi kulit/kelembaban.
ortostatikmenunjukkan o Ulserasi gusi, pendarahan
hipovolemia, yang jarang pada gusi/lidah.
penyakit tahap akhir.
o Pucat, kulit coklat kehijauan, 7)     Neurosensori :
kuning. o Sakit kepala, penglihatan kabur.
o Kecenderungan perdarahan o Kram otot / kejang, syndrome
“kaki gelisah”, rasa terbakar
4)     Integritas Ego : pada telapak kaki, kesemutan
o Faktor stress, perasaan tak dan kelemahan, khususnya
berdaya, tak ada harapan, tak ekstremiras bawah.
ada kekuatan. o Gangguan status mental,
o Menolak, ansietas, takut, contah penurunan lapang
marah, mudah terangsang, perhatian, ketidakmampuan
perubahan kepribadian. berkonsentrasi, kehilangan
memori, kacau, penurunan
5)     Eliminasi : tingkat kesadaran, stupor.
o Penurunan frekuensi urine, Kejang, fasikulasi otot, aktivitas
oliguria, anuria (pada gagal kejang.
ginjal tahap lanjut) o Rambut tipis, kuku rapuh dan
o Abdomen kembung, diare, atau tipis.
konstipasi

Page | 11
8)     Nyeri / kenyamanan
o Nyeri panggul, sakit kepala,
kram otot/ nyeri kaki.
o Perilaku berhati-hati / distraksi, 13) Penyuluhan / Pembelajaran
gelisah. o Riwayat DM (resiko tinggi
untuk gagal ginjal), penyakit
9)     Pernapasan : polikistik, nefritis heredeter,
o Napas pendek, dispnea, batuk kalkulus urenaria, maliganansi.
dengan / tanpa sputum kental o Riwayat terpejan pada toksin,
dan banyak. contoh obat, racun lingkungan.
o Takipnea, dispnea, peningkatan o Penggunaan antibiotic
frekuensi / kedalaman. Batuk nefrotoksik saat ini / berulang.
dengan sputum encer (edema
paru). II.      Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan ditegakkan atas
10) Keamanan dasar data dari pasien. Kemungkinan
o Kulit gatal diagnose keperawatan dari orang dengan
o Ada / berulangnya infeksi kegagalan ginjal adalah sebagai berikut :
o Pruritis 1. Kelebihan volume cairan berhubungan
o Demam (sepsis, dehidrasi), dengan penurunan haluaran urine,
normotermia dapat secara diet berlebih dan retensi cairan serta
aktual terjadi peningkatan pada natrium.
pasien yang mengalami suhu 2. Perubahan nutrisi : kurang dari
tubuh lebih rendah dari kebutuhan tubuh berhubungan
normal. dengan anoreksia, mual dan muntah,
o Ptekie, area ekimosis pada kulit pembatasan diet, dan perubahan
o Fraktur tulang, keterbatasan membrane mukosa mulut.
gerak sendi 3. Intoleran aktivitas berhubungan
dengan keletihan, anemia, retensi,
11) Seksualitas produk sampah.
o Penurunan libido, amenorea, 4. Ansietas berhubungan dengan kurang
infertilitas pengetahuan tentang kondisi,
pemeriksaan diagnostik, dan rencana
12) Interaksi social tindakan.
o Kesulitan menentukan kondisi,
III.            Intervensi Keperawatan
contoh tak mampu bekerja,
mempertahankan fungsi peran
 Diagnosa I
biasanya dalam keluarga.

Page | 12
Kelebihan volume cairan berhubungan terhadap terapi. (Keperawatan
dengan penurunan haluaran urine, diet Medikal Bedah edisi 8 vol 2,
berlebihan dan retensi cairan serta natrium. Brunner & Suddart, hal 1452).
Tujuan : Mempertahankan berat b. Sumber kelebihan cairan yang
tubuh ideal tanpa kelebihan cairan. tidak diketahui dapat
diidentifikasi. (Keperawatan
Kriteria hasil : Medikal Bedah edisi 8 vol 2,
a. Menunjukkan pemasukan dan Brunner & Suddart, hal 1452).
pengeluaran mendekati c. Jelaskan pada pasien dan
seimbang keluarga rasional
b. Turgor kulit baik pembatasan .Pemahaman
c. Membran mukosa lembab meningkatkan kerjasama
d. Berat badan dan tanda vital pasien dan keluarga dalam
stabil pembatasan cairan
e. Elektrolit dalam batas normal . (Keperawatan Medikal Bedah
edisi 8 vol 2, Brunner &
 Intervensi Suddart, hal 1452).
Kaji status cairan : d. Pantau kreatinin dan BUN
a. Timbang berat badan harian serum .Perubahan ini
b. Keseimbangan masukan dan menunjukkan kebutuhan
haluaran dialisa segera. (Rencana Asuhan
c. Turgor kulit dan adanya Keperawatan Medikal Bedah,
oedema vol 1, Barbara Ensram, hal
d. Distensi vena leher 156).
e. Tekanan darah, denyut dan
irama nadi .
 Diagnosa II
f. Pengkajian merupakan dasar
dan data dasar berkelanjutan
Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan
untuk memantau perubahan
tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual
dan mengevaluasi intervensi.
dan muntah, pembatasan diet perubahan
(Keperawatan Medikal Bedah
membran mukosa mulut.
edisi 8 vol 2, Brunner &
Tujuan : Mempertahankan masukan
Suddart, hal 1452).
nutrisi yang adekuat
Batasi masukan cairan : Kriteria hasil :
a. Pembatasan cairan akan a. Mempertahankan /
menentukan berat badan ideal, meningkatkan berat badan
haluaran urine dan respons

Page | 13
seperti yang diindikasikan oleh untuk meningkatkan masukan
situasi individu. diet.
b. Bebas edema. n. Berikan makan sedikit tapi
sering
o. Meminimalkan anoreksia dan
mual sehubungan dengan
 Intervensi
status uremik/menurunnya
Kaji / catat pemasukan diet :
peristaltik. (Rencana Asuhan
a. Membantu dalam
Keperawatan, Marylinn E.
mengidentifikasi defisiensi dan
Doenges, hal 620).
kebutuhan diet.
p. Berikan pasien / orang terdekat
b. Kondisi fisik umum gejala
daftar makanan / cairan yang
uremik dan pembatasan diet
diizinkan dan dorong terlibat
multiple mempengaruhi
dalam pilihan menu.
pemasukan makanan. (Rencana
q. Memberikan pasien tindakan
Asuhan Keperawatan, Marylinn
kontrol dalam pembatasan diet.
E. Doenges, hal 620).
Makanan dan rumah dapat
c. Kaji pola diet nutrisi pasien
meningkatkan nafsu makan.
d. Riwayat diet
(Rencana Asuhan Keperawatan,
e. Makanan kesukaan
Marylinn E. Doenges, hal 620).
f. Hitung kalori
r. Menyediakan makanan
g. Pola diet dahulu dan sekarang
kesukaan pasien dalam batas-
dapat dipertimbangkan dalam
batas diet
menyusun menu. (Keperawatan
Mendorong peningkatan
Medikal Bedah edisi 8 vol 2,
masukan diet
Brunner & Suddart, hal 1452).
s. Tinggikan masukan protein
h. Kaji faktor yang berperan
yang mengandung nilai
dalam merubah masukan
biologis tinggi : telur, susu,
nutrisi
daging.
i. Anoreksia, mual dan muntah
Protein lengkap diberikan
j. Diet yang tidak menyenangkan
untuk mencapai keseimbangan
bagi pasien
nitrogen yang diperlukan
k. Depresi
untuk pertumbuhan dan
l. Kurang memahami pembatasan
penyembuhan. (Keperawatan
diet
Medikal Bedah edisi 8 vol 2,
m. Menyediakan informasi
Brunner & Suddart, hal 1452).
mengenai faktor lain yang
t. Timbang berat badan harian.
dapat diubah atau dihilangkan

Page | 14
u. Untuk memantau status cairan g. Tingkatkan kemandirian dalam
dan nutrisi. aktivitas perawatan diri yang
dapat ditoleransi, bantu jika
keletihan terjadi.
h. Meningkatkan aktivitas
ringan/sedang dan
memperbaiki harga diri.
 Diagnosa III i. Anjurkan aktivitas alternatif
Intoleran aktifitas berhubungan sambil istirahat.
dengan kelelahan, anemia dan retensi produk j. Mendorong latihan dan
sampah. aktivitas dalam batas-batas
Tujuan : Berpartisipasi dalam aktifitas yang dapat ditoleransi dan
yang dapat ditoleransi. istirahat yang adekuat.
Kriteria hasil : (Keperawatan Medikal Bedah
a. Berkurangnya keluhan lelah edisi 8 vol 2, Brunner &
b. Peningkatan keterlibatan pada Suddart, hal 1454).
aktifitas social k. Anjurkan untuk beristirahat
c. Laporan perasaan lebih setelah dialysis
berenergi l. Istirahat yang adekuat
d. Frekuensi pernapasan dan dianjurkan setelah dialisis, yang
frekuensi jantung kembali bagi banyak pasien sangat
dalam rentang normal setelah melelahkan. (Keperawatan
penghentian aktifitas. Medikal Bedah edisi 8 vol 2,
Brunner & Suddart, hal 1454).
 Intervensi

 Diagnosa IV
a. Kaji faktor yang menimbulkan
Ansietas berhubungan dengan kurang
keletihan
pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan
b. Anemia
diagnostic, rencana tindakan dan prognosis.
c. Ketidakseimbangan cairan dan
Tujuan :
elektrolit
1. Ansietas berkurang dengan adanya
d. Retensi produk sampah
peningkatan pengetahuan tentang
e. Depresi
penykit dan pengobatan.
f. Menyediakan informasi tentang
Kriteria hasil :
indikasi tingkat keletihan.
a. Mengungkapkan pemahaman
(Keperawatan Medikal Bedah
tentangkondisi, pemeriksaan
edisi 8 vol 2, Brunner &
diagnostic dan rencana
Suddart, hal 1454).
tindakan.

Page | 15
b. Sedikit melaporkan perasaan keputusan dan membantu
gugup atau takut. mengembangkan kepatuhan
dan kemandirian maksimum.
 Intervensi (Rencana Asuhan Keperawatan
a. Bila mungkin atur untuk vol 1, Barbara Engram hal
kunjungan dari individu yang 159).
mendapat terapi. 6) Sediakan waktu untuk pasien
b. Individu yang berhasil dalam dan orng terdekat untuk
koping dapat pengaruh positif membicarakan tentang
untuk membantu pasien yang masalah dan perasaan tentang
baru didiagnosa perubahan gaya hidup yang
mempertahankan harapan dan akan diperlukan untuk
mulai menilai perubahan gaya memiliki terapi.
hidup yang akan diterima. 7) Pengekspresian perasaan
(Rencana Asuhan Keperawatan membantu mengurangi
vol 1, Barbara Engram hal ansietas. Tindakan untuk gagal
159). ginjal berdampak pada seluruh
keluarga. (Rencana Asuhan
 Berikan informasi tentang : Keperawatan vol 1, Barbara
Sifat gagal ginjal. Jamin pasien Engram hal 160).
memahami bahwa gagal ginjal kronis adalah 8) Jelaskan fungsi renal dan
tak dapat pulih dan bahwa lama tindakan konsekuensi gagal ginjal sesuai
diperlukan untuk mempertahankan fungsi dengan tingkat pemahaman
tubuh normal. dan kesiapan pasien untuk
belajar.
 Pemeriksaan diagnostic termasuk : 9) Pasien dapat belajar tentang
1) Tujuan gagal ginjal dan penanganan
2) Diskripsi singkat setelah mereka siap untuk
3) Persiapan yang diperlukan memahami dan menerima
sebelum tes diagnosis dan konsekuensinya.
4) Hasil tes dan kemaknaan hasil 10) Bantu pasien untuk
tes. mengidentifikasi cara-cara
5) Pasien sering tidak memahami untuk memahami berbagai
bahwa dialisa akan diperlukan perubahan akibat penyakit dan
selamanya bila ginjal tak dapat penanganan yang
pulih. Memberi pasien mempengaruhi hidupnya.
informasi mendorong
partisipasi dalam pengambilan

Page | 16
11) Pasien dapat melihat bahwa (ureum dan kreatinin darah)
kehidupannya tidak harus dan kadar urea nitrogen dalam
berubah akibat penyakit. darah yang meningkat.
Sedangkan pada gagal ginjal
kronis, penurunan fungsi ginjal
terjadi secara perlahan-lahan.
Proses penurunan fungsi ginjal
dapat berlangsung terus selama
berbulan-bulan atau bertahun-
BAB III tahun sampai ginjal tidak dapat
PENUTUP berfungsi sama sekali (end
stage renal disease).
A.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah : B.    Saran
 Ginjal (renal) adalah organ Adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
tubuh yang memiliki fungsi  Persiapan diri sebaik mungkin sebelum
melaksanakan tindakan asuhan
utama untuk menyaring dan
keperawatan
membuang zat-zat sisa  Bagi mahasiswa diharapkan bisa
metabolisme tubuh dari darah melaksakan tindakan asuhan
keperawatan sesuai prosedur yang ada.
dan menjaga keseimbangan
cairan serta elektrolit (misalnya
kalsium, natrium, dan kalium)
dalam darah.
 Gagal ginjal adalah suatu
kondisi di mana ginjal tidak
dapat menjalankan fungsinya
secara normal.
 Gagal ginjal dibagi menjadi dua
bagian besar yakni gagal ginjal
akut (acute renal failure = ARF)
dan gagal ginjal kronik
(chronic renal failure = CRF).
Pada gagal ginjal akut terjadi
penurunan fungsi ginjal secara
tiba-tiba dalam waktu
beberapa hari atau beberapa
minggu dan ditandai dengan
hasil pemeriksaan fungsi ginjal

Page | 17
DAFTAR PUSTAKA Catatan …………………….
Tanggal, ..…………………….
http://newdinala.blogspot.com/2010/03/gagal ............................................................................
............................................................................
-ginjal-akut-dan-kronis.html
....
http://ridhoinhealthy.blogspot.com/2012/07/as ............................................................................
uhan-keperawatan-pada-penderita- ............................................................................
....
gagal_31.html
............................................................................
http://www.rsudaws.com/index.php/using- ............................................................................
joomla/extensions/components/content- ....
............................................................................
component/single-article/86-art-
............................................................................
kesehatan/89-gagal-ginjal.html Published ....
Date Written by Administrator ............................................................................
............................................................................
http://sikkahoder.blogspot.com/2012/10/penat
....
alaksanaan-gagal-ginjal-akut-dan.html" ............................................................................
target="_blank">penatalaksanaan gagal ginjal ............................................................................
akut dan kronis</a> ....
............................................................................
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. ............................................................................
(2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal ....
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta ............................................................................
............................................................................
:EGC ....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....

Page | 18
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....
............................................................................
............................................................................
....

Page | 19

Anda mungkin juga menyukai