Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

SYARAT – SYARAT TEKNIS


PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN DINDING

1.1 LINGKUP PEKERJAAN


Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua pasangan bata, pasangan
dinding bata, dan pasangan rolag bata seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan pemasangannya
harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan
disebutkan dalam spesifikasi ini.

1.2 PERSYARATAN MATERIAL


a. Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah. Ukuran yang dianjurkan
adalah 5,5 cm x 11 cm x 22 cm dengan toleransi 0,5 cm.
b. Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 5 Pasir dan 1 PC : 4 Pasir,
sedangkan untuk daerah kedap air (transram) menggunakan campuran 1 PC : 3 Pasir, atau dimana
semua pekerjaan pasangan dinding dijelaskan pada rab dan gambar.
1.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Pasangan dinding batu bata umumnya adalah 1/2 batu, kecuali Direksi memberikan petunjuk lain.
b. Pemasangan batu bata harus lurus dan tegak, lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, kecuali
bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar maka setiap lajur bata harus putus sambungan dengan lajur
dibawahnya. Selain itu pola ikatan pasangan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan dengan
sebelumnya telah diberi stek besi disetiap kolom maupun balok yang merupakan jalur pasangan batu
bata
c. Khusus untuk didaerah penebalan dinding depan harus diberi extra stek tulangan untuk perkuatan
pasangan batu bata
d. Segera setelah pasangan batu bata selesai, siar-siarnya dikeruk sedalam 1 cm agar plesteran dapat
melekat dengan baik
e. Sebelum bata dipasang hendaknya direndam dalam air sampai jenuh, dan pemasangannya harus rapi
sesuai dengan syarat pekerjaan yang baik. Batu bata potongan tidak boleh dipakai/dipasang, terkecuali
pada pertemuan-pertemuan dengan kusen/kolom.

PASAL 2
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

2.1 LINGKUP PEKERJAAN


Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian sesuai dengan kebutuhan persyaratan adukan
sebagai berikut :
a. Pek. Plesteran Sp. 1 : 3
b. Pek. Plesteran Sp. 1 : 5

40
c. Pek. Acian Semen
2.2 PERSYARATAN MATERIAL
a. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang memiliki kandungan
tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.
b. Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian yang membatu serta dalam kemasan standard
pabrik dan terlindung.
c. Pasir yang digunakan adalah pasir yang berasal dari sungai (pasir kali) yang bersih, tidak mengandung
tanah, lumpur dan kotoran-kotoran lain serta sebelum digunakan harus disaring/ diayak terlebih
dahulu
d. Pasir yang digunakan adalah pasir yang tidak mengandung bahan-bahan organis, garam dan tidak
tercampur tanah atau bahan-bahan lain
e. Semen yang digunakan merk tonasa dan tiga roda
f. Campuran pasir (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala
macam kotoran
2.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus disiram air sampai
jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm
b. Tebal plesteran dinding ditentukan ketebalannya 1 cm dikerjakan dengan lurus dan rata dan bidang-
bidang yang berombak/retak harus dibongkar dan diperbaiki.
c. Semua bidang plesteran yang kelihatan harus diaci menggunakan adukan semen
d. Pekerjaan plesteran baru boleh dikerjakan sesudah bangunan tertutup atap
e. Semua pasangan yang akan dimulai diplester harus sudah disiram air sampai basah dan bersih dari
kotoran-kotoran naad-naadnya harus dikorek dahulu, dibasahi air baru diplester
f. Pasangan dinding batu bata harus diplester dan diaci dengan ketentuan :
- Pasangan batu bata campuran 1 Pc : 5Ps diplester dengan adukan yang sama.dengan spesi
pasangan bata, tebal plesteran tidak lebih dari 20 mm
- Plesteran untuk permukaan beton menggunakan adukan spesi 1 Pc : 3Ps dengan tebal plesteran
tidak boleh dari 20 mm, dimana sebelumnya harus dikasarkan (dikamprot) terlebih dahulu,
kecuali ketentuan lain
- Acian menggunakan dari bahan PC.
g. Plesteran harus menghasilkan bidang yang rata serta sponengan harus kelihatan rapi, dimana setiap
sponengan harus menghasilkan garis yang lurus, sponengan/ plester sudut menggunakan adukan
campuran 1 Pc : 3 Ps.
h. Plesteran harus digosok berulang-ulang dengan acian PC sehingga tidak terjadi retak-retak dan pecah
dengan hasil halus dan rata.
i. Pada area tempat pertemuan bahan yang berbeda (misalnya : kolom beton-bata atau dinding beton-
bata) dipasang kawat ayam dengan overlap yang cukup untuk mencegah keretakan.

PASAL 3
PEKERJAAN ATAP

3.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap, nok/bubungan pada tempat-

41
tempat sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar rencana dengan kebutuhan persyaratan pekerjaan :
a. Pemasangan atap pelana rangka atap baja canai dingin profil C75, Taso (TS) 150-
C75.75
b. Pemasangan Taso Reng 150 - R40.45
c. Memasang Genteng Metal
d. Memasang Nok Genteng Metal
e. Memasang Lisplank Kalsiboard
3.2 PERSYARATAN MATERIAL
a. Kuda-kuda / Rangka atap termasuk gording menggunakan baja ringan dengan mutu baja tinggi (High
Tension Steel), Yield Strength maupun Tension Strength minimal 550 MPa, ketebalan lapisan
Aluminium Zinc tidak boleh kurang dari 100 gram/m2 (AZ 100) sedangkan untuk lapisan Zinc
(Galvanis) tidak kurang dari 200 gram/m2 (Z 200).
b. Bahan atap yang akan dipergunakan adalah atap genteng metal dengan merek Multiroof
c. Bahan Nok yg di gunakan Nok Multiroof
d. Listplank yang di pasang menggunakan bahan Kalsiboard
3.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Pembuatan Gambar kerja (Shop Drawing) & Analysis Menggunakan software dari Distributor atau
Factory outlet.
Sebelum masuk pada tahapan kerja terlebih dahulu memahami dan mempelajari gambar rencana,
pemahaman gambar-gambar baja sebelum masuk bengkel baja antara lain : Denah keseluran, ukuran
total bangunan, jarak dan dimensi yang diukur langsung dilapangan; Detail-detail gambar terkait
seperti sambungan, pengelasan, baut-baut, pengangkuran. Sebelum dikeluarkannya gambar shop
drawing terlebih dahulu Pabrik maupun distributor mengeluarkan perhitungan / hasil analysis
menggunakan software khusus yang dmiliki oleh distributor maupun Factory outlet.
b. Fabrikasi, Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan Teknik
untuk di laksanakan maka pihak bengkel dapat segera melaksanakan fabrikasi di bengkel atau di site
dengan selalu diadakan pengawasan dan pengecekan oleh PELAKSANA.
c. Pengukuran, Pemegang Struktur atas (Kolom / Kuda-kuda) pada posisi yang yang sebenarnya / tepat,
Pengangkuran baja harus dilaksanakan oleh tenaga Sipil di bawah Supervisi dari divisi baja, hal ini
dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bila terjadi masalah pada saat erection
Erection, Persiapan dan peralatan : Box, Tali tambang, Tali baja, Liyer, Takel, Blander, Kunci /
Kunci momen serta alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
d. Man Power untuk Erection : Untuk Erection baja harus dipersiapkan tenaga kerja yang memadai.
Tenaga kerja ini dapat dibagi menurut pekerjaannnya : Langsiran baja yang telah difabrikasi
ditempatkan di lokasi menurut kode-kode yang ada, Tenaga penarik Liyer dan tali baja, Tenaga yang
menempat baja pada posisi untuk dipasang baut-baut, tenaga pemasangan tali baja / tali tambang,
pasang gording dan pasang mur baut, serta supervisi
e. Pasca Erection
- Pemeriksaan tegak lurus (lot) dari kolom.
- Pemeriksaan pemasangan baut / las (Check Total)
- Semua sambungan dicheck
- Periksa lendutan apakah sesuai dengan batas yang diberi oleh koordinator

42
- Pengerjaan grouting bawah base plate dengan semen grouting (bila ada)

PASAL 4
PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK

4.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan/material, tenaga kerja dan pemasangan lantai granit dan keramik
sesuai dengan kebutuhan persyaratan sebagai berikut :
a. Pek. Lantai Granit 60x60cm polish
b. Pek. Lantai Granit 60x60cm unpolish
c. Pek. Plint Granit 10x60cm
d. Pek. Dinding Keramik 30x60cm untuk KM/Wc
e. Pek. Lantai Keramik 40x40 Untuk Penebalan Dinding
f. Pek. Lantai Keramik 60x60 Untuk Tangga
g. Pek. Step Nosing 10x60cm
4.2 PERSYARATAN MATERIAL
e. Lantai dan plint Granit berukuran 60 x 60 cm dan 10 x 60 cm dipasang pada semua lantai
utama pada bangunan; Jenis Granit yang dipakai adalah keluaran dengan merk Granito, (warna dan
corak disesuaikan permintaan owner) dengan presisi tinggi serta ujung-ujungnya telah dicutting dan
licin.
f. Lantai Granit ukuran 60 x 60 cm Unpolish dipasang pada lantai keramik KM/WC. Jenis Keramik
yang di pakai adalah merek Granito, Warna disesuaikan permintaan Pemberi Tugas.
g. Dinding Keramik ukuran 30 x 60 cm (licin) dipasang pada dinding KM/WC (disesuaikan dengan
gambar), Jenis keramik yang dipakai adalah merek Roman,
h. Lantai Granit ukuran 60 x 60 cm Unpolish dipasang pada lantai area Teras atau area luar yang
berpotensi terkena air. Jenis Keramik yang di pakai adalah merek Granito Warna disesuaikan
permintaan Pemberi Tugas.
i. Stepnoising tangga menggunakan merk granito dengan ukuran standar,
4.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, pasir timbunan harus benar-benar padat sehingga tidak terjadi
penurunan/keretakan pada lantai.
b. Pemasangan Keramik harus rapi, lurus, naad-nya dibuat rapat (kep) agar tidak menimbulkan siar untuk
menghindari tempat atau sarang debu, serta mengikuti peil-peil yang ditentukan dalam gambar.
c. Pemasangan Granit/keramik pada lantai dan dinding harus dikerjakan dengan rata dan datar serta
dikerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli. Untuk pekerjaan pemasangan lantai keramik pada
KM/WC dan Tempat Cuci Suction harus dibuat miring kearah saluran pembuangan air.
d. Pemasangan Granit dipasang diatas adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr setebal 5 cm.
e. Pada sudut-sudut pertemuan antara dinding dengan lantai Keramik, dipasang ubin plint dengan ukuran
yang sesuai dengan ukuran lantainya.

PASAL 5
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

43
5.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan penggantung, rangka, dan penutup
plafond pada tempat-tempat yang sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar, dan dengan kebutuhan
persyaratan sebagai berikut :
a. Pek. Rangka Plafon Metal Hollow 40.40.2mm
b. Pek. Plafon Gypsum 9mm
c. Pek. List Planfon Gypsum 10cm
5.2 PERSYARATAN MATERIAL
a. Semua material untuk penggantung dan rangka plafond menggunakan Baja Ringan dengan mengg
unakan bahan hollow metal coating 40mm x 40mm x 2mm
b. Untuk penutup menggunakan gypsum board uk. 2400mm x 1200mm x 9mm
c. Untuk list plafon menggunakan profil list gypsum 10cm

5.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


a. Ketinggian, ukuran, pembidangan dan konstruksi plafond dilaksanakan sesuai ketentuan-ketentuan
dalam gambar.
b. Baja ringan untuk rangka plafond harus rata, terutama pada bidang- bidang bawah yang akan ditutup
dengan Gypsum, dan diberi penggantung dalam jumlah yang cukup.
c. Nat-nat plafond sebelum difinishing harus diberi Compound
d. Pemasangan plafond harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli, lurus dan tidak lentur. Apabila terjadi
plafond terpasang ternyata tidak lurus, retak dan lentur, Direksi berhak menolak dan PELAKSANA
harus segera membongkar dan memperbaiki kembali.

PASAL 6
PEKERJAAN PINTU, JENDELA, VENTILASI DAN ASESORIES

6.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pintu, jendela dan asesoris meliputi seluruh detail yang dinyatakan atau
ditunjukan dalam gambar, dengan kebutuhan persyaratan sebagai berikut :
a. Memasang kusen alluminium
b. Pemasangan kaca tebal 5 mm
c. Pemasangan kaca tebal 12 mm
d. Pek. Profil Kaca Almunium + Kaca 5mm
e. Pemasangan pintu alluminium strip lebar 8 cm
6.2 PERSYARATAN MATERIAL
a. Untuk kusen menggunakan allmunium 4’’ Hitam
b. Khusus untuk PJ1, untuk pintu kaca menggunakan kaca dengan ketebalan 12 mm, sedangkan
untuk jendela pada PJ1 menggunan kaca tebal 5 mm, dan untuk rencana kusen lainnya yaitu
menggunakan kaca dengan tebal 5 mm
c. Profil kaca almunium menggunakan profil almunium dengan ukuran 3’’ dan lubang ka
ca dengan ukuran 5mm
d. Almunium strip dengan ukuran lebar 6cm – 10cm
6.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

44
a. Sebelum memulai pelaksanaan Penyedia Jasa diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi di
lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding. Penyedia Jasa diwajibkan membuat contoh
jadi (mock-up) untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan
Pengawas).
b. Proses pabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan lapangan dimulai. Proses
ini harus didahului dengan pembuatan shop drawing, meliputi gambar denah, lokasi, produk, kualitas,
bentuk, dan ukuran. Penyedia Jasa juga diwajibkan untuk membuat perhitungan yang mendasari sistem
dan dimensi profil aluminium terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang diminta/ berlaku.
Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini
c. Semua kusen untuk jendela, pintu, dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
d. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan penguat
lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan
e. Kusen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, bentuk profil, type kusen
dan arah pembukaan pintu / jendela
f. Detail kusen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengan type pintu / jendela yang
akan terpasang
g. Pembuatan dan penyetelan / pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku, sehingga mekanisme
pembukaan pintu / jendela bekerja dengan sempurna
h. Semua kusen yang melekat pada dinding beton / bata diberi penguat angker diameter minimum 10
mm. Pada setiap sisi kusen pintu yang tegak dipasang 3 angker dan untuk sisi kusen jendela 2 angker.
i. Setelah kusen dan daun pintu/jendela dipasang, antara kusen dan daun pintu/jendela tidak terjadi
gap/jarak yang besar, maksimal toleransi adalah 2mm.
j. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari pelaksanaan pekerjaan
lain.

PASAL 7
PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG
7.1 LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun pint
u/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga terc
apainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pad
a daun pintu dan jendela seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan dalam detail gambar.
7.2 PERSYARATAN BAHAN
a. Semua "hardware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian "hardware" akibat
dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Perencana/ Pe
ngawas untuk mendapatkan persetujuan.

45
b. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat aluminium beruku
ran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel
ke setiap anak kunci
c. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan "Backed Enamel Finish" yang d
ilengkapi dengan kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya.
d. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci merk Hamton, handle warna stainles
s steel (hair line type)
e. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang seti
nggi 90 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
f. Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk Hampton., warna stainless steel (hai
r line type), tipe handle disesuaikan dengan shedule iron mongery pada gambar.
7.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu merk Hampton., warna
stainless steel (hair line type) dipasang sekurang- kurangnya 3 buah untuk setiap d
aun 1,5 dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engse
l. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu.
Dan untuk setiap daun jendela dipasang 2 (dua) buah
engsel.
b. Untuk pintu-pintu panel yang double action menggunakan engsel pivot merek Solid, De
kson, dan Hampton yang dipasang dengan baik pada lantai sehingga terjamin kekuatan
dan kerapihannya, dipasang sesuai dengan gambar untuk itu.

PASAL 8
PEKERJAAN PENGECETAN DAN FINISHING

8.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja, pengecetan dan finishing dengan
kebutuhan persyaratan sebagai berikut :
a. Pengecetan tembok
b. Pengecetan plafon
c. Pek. Waterproof Dak Beton
d. Pengecetan Besi

8.2 PERSYARATAN MATERIAL


a. Jenis Cat tembok Eksterior yang digunakan adalah merk Jotun (Weathershield). Warna disesuaikan
dengan permintaan Pemberi Tugas.
b. Jenis Cat tembok Interior yang digunakan adalah merk Jotun. Warna disesuaikan dengan permintaan
Pemberi Tugas
c. Jenis Cat plat atap beton yang digunakan adalah merk delux (Waterproof) atau sika
d. Plamur atau dempul yang digunakan adalah merk nipon
e. Jenis Cat Plafond yang digunakan adalah merk jotun, Warna Putih
f. Jenis Cat besi yang digunakan adalah merk avian, dulux v gloss. Warna disesuaikan dengan
permintaan Pemberi Tugas

46
g. Semua area Pengecetan dilapisi dengan cat dasar merk, Nipon Pain,

8.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


a. Permukaan dinding dan plafond sebelum dicat harus diplamur kemudian diamplas dengan kertas pasir
sampai rata dan halus. Khusus untuk dinding yang bersinggungan dengan udara luar, panas dan hujan
harus diberi cat dasar alkali (tanpa diberi plamur)
b. Semua bidang tembok dan plafond dicat tembok minimal 2 (dua) kali sampai kelihatan rata dan cukup
tebal
c. Cat tembok yang digunakan adalah warna putih untuk plafond dan tembok bagian dalam, sedangkan
tembok bagian luar, warna ditentukan kemudian

PASAL 9
PEKERJAAN WATERPROOFING

9.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Bagian ini meliputi pekerjaan “kedap air”
(waterproofing) pada ruang panel, toilet, tepi beton-beton bagian atad dan daerah atap lantai beton ekspose
serta ruang lain yang tercantum dalam gambar dan petunjuk MK/Pengawas. Pada penyambungan arah
horizontal pengecoran dinding beton yang terkena tanah atau air harus dipasang water stop tinggi 300 mm.

9.2 BAHAN WATERPROOFING INTEGRAL


a. Waterproofing integral adalah waterproofing yang pelaksanaannya dicampurkan dengan adukan beton
sesuai dengan ketentuanketentuan dari pabrik pembuatnya.
b. Waterproofing integral digunakan pada roof water tank, STP, septictank serta bagian-bagian lain
sesuai dengan gambar rencana.
c. Standar kualitas adalah produksi dari ex Sikka, fosroc, dan BASF

9.3 CONTOH-CONTOH
a. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik minimal 10
(sepuluh) tahun.
b. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada MK/Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan dari MK/Pengawas
c. Keputusan jenis bahan, warna, tekstur, dan produk akan diambil oleh MK/Pengawas dan akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contohcontoh bahan tersebut. Apabila diperlukan, Kontraktor wajib membuat “mock up” sebelum
pekerjaan dimulai/dipasang

9.4 PELAKSANAAN
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkkan kepada Pengawas untuk mendapatkan
persetujuannya, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Bahan-bahan
yang tidak disetujui harus diganti atas tanggungan Kontraktor.
b. Apabila dianggap perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan pengganti harus disetujui

47
MK/Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
c. Sebelum pekerjaan dimulai di atas suatu permukaan, permukaan harus bersih, pengerjaannya harus
sudah disetujui oleh MK/Pengawas. Peil-peil dan ukuran harus sesuai dengan gambar.
d. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan atas petunjuk MK/Pengawas.
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan pada suatu tempat apabila ada kelainan/perbedaan di
tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain,
jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
g. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (aplikator resmi produk
tersebut) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode pelaksanaan” sesuai dengan spesifikasi dari
pabriknya untuk mendapatkan persetujuan MK/Pengawas.
h. Permukaan beton dimana waterproofing akan dipasang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1) Halus dan rata bebas dari tonjolan tajam dan rongga-rongga.

2) Bersih dari segala kotoran, debu, batuan kecil dan minyak


3) Beton minimum harus berumur 7 (tujuh) hari, dan dalam kondisi kering (tidak ada air yang
terlihat di permukaan beton

PASAL 10
PEKERJAAN ACP

10.1LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja, pengecetan dan finishing dengan
kebutuhan persyaratan sebagai berikut :
a. Pek. Rangka Hollow Untuk ACP
b. Pek. Pemasangan ACP type PVDF tebal 4 mm
10.2PERSYARATAN MATERIAL
a. Untuk Rangka Hollow menggunakan hollow besi hitam dengan ukuran 40mm x 40mm x 2mm
sebagai rangka utama dan sebagai rangka tengah atau sebagai rangka pemisah antar a
cp satu dan acp lainnya.
b. Aluminium Composite Panel ( ACP ) menggunakan acp dengan type PVDF khusus exterior
dengan merk seven,
10.3PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Persiapan
1) Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan alumunium composite panel
2) Approval material yang akan digunakan
3) Persiapan lahan kerja
4) Persiapan material kerja, antara lain : alumunium composite panel, rangka alumunium, baut
dynabolt, sekrup, sealant, dll
5) Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith,  waterpass, meteran, benang, selang air, cutting
well, gerinda, bor, gun sealant, steiger, dll
b. Pengukuran

48
1) Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang akan dipasang 
alumunium composite panel
c. Pelaksanaan pekerjaan alumunium composite panel
1) Fabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran gambar kerja
2) Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium composite panel
3) Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt.
4) Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka
5) Cerk kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang
6) Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium dengan perkuatan sekrup
7) Cek kerataan dan kesikuan pemasangan alumunium composite panel
8) Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant
9) Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada alumunium composite panel

PASAL 11
PEKERJAAN RAILING DAN TRAILIS HOLLOW
11.1LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja, pengecetan dan finishing dengan kebutuhan
persyaratan sebagai berikut :
a. Pek. Railing Tangga, Hollow 40mm x 40mm x 2mm
b. Pek. Railing Void, Hollow 40mm x 40mm x 2mm
c. Pekerjaan Trailis Hollow, Hollow 40mm x 40mm x 2mm
11.2PERSYARATAN MATERIAL
a. Semua bahan / material metal yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan
baik, lurus, rata permukaan, bebas karat, bebas cacat akibat benturan ataupun cacat
dari pabrik dan bebas dari noda-noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun
penampilan / appearence, serta keluaran dari pabrik yang disetujui Direksi/Pengawas.
b. Jenis, ukuran, warna, bentuk profil sesuai yang tercantum dalam gambar pelaksanaan
maupun Buku Uraian dan Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan ini serta petunjuk Direk
si/Pengawas.
c. Kontraktor harus sudah siap dengan semua pengikat / penyambung / pengaku seperti anker, klem,
baut, ramset, dynabolt, baja strip dan sebagainya. Semua ukuran, bentuk sesuai dengan gambar
pelaksanaan dan/atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
d. Elektroda las yang digunakan harus memenuhi persyaratan Normalisasi Indonesia dan sebelum
digunakan harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas.
e. Bahan las yang digunakan dari kelas E 6012 AWS dan harus dijaga agar selalu dalam keadaan baik
dan kering
f. Bahan bahan pelengkap seperti baut, sekrup, dynabolt, ramset, pengait dan metal
fitting lainnya yang berhubungan dengan udara luar harus dibuat dari besi yang
digalvanisasi
11.3PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Penempatan plat baja penyambung harus rapi, tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm dari asnya.

49
b. Anker, stek ataupun elemen vertikal lainnya harus tegak lurus terhadap permukaan
bidang tempatnya tertanam.
c. Semua bagian pekerjaan yang berbentuk unit harus dirakit / asembling sebelum
pemasangan. Kontraktor bertanggungjawab atas semua kesalahan detail, pabrikasi
maupun ketidak tepatan penyetelan / pemasangan.
d. Semua permukaan metal, terutama yang melekat dengan bahan / material lain
sebelum pemasangan harus sudah diberi lapisan perlindungan atau cat dasar seperti diuraikan di bab
lain dalam buku ini.
e. Pelaksanaan Pengelasan :
1. Pengelasan harus dilakukan dengan hati-hati, permukaan yang dilas harus rata
dan teratur. Logam yang akan dilas harus bebas dari retak dan cacat lain yang
mengurangi kekuatan sambungan serta permukaannya harus halus.
2. Pekerjaan las sedapat mungkin dilakukan di Workshop dan/atau dalam ruangan
yang beratap, bebas dari angin dan dalam keadaan kering.
3. Benda / barang yang dikerjaan ditempatkan sedemikian rupa sehingga
pekerjaan las dapat dilakukan dengan baik dan teliti.
4. Las Perapat / Pengendap.
Dalam setiap posisi dimana dua bagian (dari satu benda) saling berdekatan,
harus dilaksanakan las perapat / pengendap guna mencegah masuknya lengas, terlepas apakah
detaiInya diberikan atau tidak dalam gambar pelaksanaan, apakah barang tersebut terkena cuaca
luar atau tidak dan Kontraktor tidak dapat mengklaim pekerjaan ini sebagai pekerjaan tambah.

PASAL 12
PEKERJAAN PARTISI GRC BOARD
12.1LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja, pengecetan dan finishing dengan kebutuhan
persyaratan sebagai berikut :
a. Pek. Partisi Ruangan PLHUT
b. Pek, Partisi Ruang Foto dan Sidik Jari

12.2PERSYARATAN MATERIAL
a. GRC board 2 sisi merek Elephant 9mm, Rangka Besi Hollow 40mm x 40mm x 2mm
12.3PERSYARATAN PELAKSANAAN
12.3.1 Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi GRC Board.
- Approval (persetujuan) material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-unting,
gerinda, gergaji, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang air.
12.3.2 Pengukuran
- Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan waterpas atau memilih dan menandai (marking)

50
pada setiap kusen almunium sebagai lanjutan pemasangan dinding partisi GRC Board.
12.3.3 Pemasangan
Pemasangan Rangka Besi Hollow dan GRC board 2 sisi
- Potong rangka Besi Hollow dengan ukuran sesuai gambar kerja.
- Pasang rangka Besi Hollow pada atas Kusen Almunium menyesuaikan tebal dinding dan
marking dengan jarak rangka sesuai gambar kerja.
- Pastikan dan cek rangka Besi Hollow sudah terpasang tegak lurus (siku).
- Pasang lembaran gypsum board pada rangka Besi Hollow dengan perkuatan memakai
sekrup
- Lembaran GRC board dipasang satu mengikuti sisi lainnya
- Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi GRC board.
- Sambungan antar GRC board diberi textile tape dan di compound kemudian digosok
dengan ampelas halus untuk mendapat permukaan yang rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound  kemudian gosok dengan ampelas biar
permukaan rata.
Pekerjaan finishing cat permukaan gypsum.

PASAL 13
PEKERJAAN KRAWANGAN GRC PRACETAK
13.1LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga kerja, pengecetan dan finishing dengan kebutuhan
persyaratan sebagai berikut :
 Pek. Roster Krawangan GRC Pracetak
13.2PERSYARATAN MATERIAL
 Roster Krawangan GRC Pracetak tebal 4mm
13.3PERSYARATAN PELAKSANAAN
13.3.1 Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing motif GRC Krawangan yang
sebelumnya telah disesuaikan dengan bentangan kolom dan balok sebagai tempat
pemasangan GRC Krawangan
- Approval (persetujuan) material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja pemasangan agar bersih dari benda-benda yang dirasa akan
menghambat proses pemasangan.
- peralatan penyambungan : mesin las, gerinda, kabel listrik, obeng, dsb
- peralatan tukang batu : palu, cetok, catut, roll meter, waterpass, unting-unting, timba,
benang, dsb
- peralatan finishing/pengecatan : air compressor, spray gun, selang angin, kuas, dsb
- peralatan pendukung : hoist crane, webbing, scaffolding, kayu penyangga/support
13.3.2 Pemasangan
- Ukur dan persiapkan kolom dan balok yang menjadi tempat pemasangan GRC
krawangan untuk memasang panel GRC yang telah dilengkapi besi angkur. Pekerjaan
pemasangan panel GRC sebaiknya dilakukan pada siang hari agar lokasi cukup terang,

51
atau sediakan lampu penerangan yang memadai untuk pekerjaan di waktu malam.
- untuk kegiatan pemasangan panel GRC di luar ruangan/out door sebaiknya siapkan terpal
untuk antisipasi saat hujan turun tiba-tiba untuk melindungi hasil pekerjaan maupun
peralatan kerja.
- Dalam proses pengelasan jangan lupa pekerja harus menggunakan APD berupa kacamata
las, topeng las, sarung tangan dan rompi las.
- Apabila proses pemasangan modul panel GRC telah selesai semua, maka tahap pekerjaan
selanjutnya adalah finishing berupa pengecatan. Sebelum dicat permukaan panel bisa
diplamir dan digosok dulu agar halus atau jika permukaan sudah halus maka bisa
langsung dicat. Pengecatan bisa dilakukan dengan metode cat semprot/spray ataupun di
kuas tergantung dari jenis cat yang digunakan. Pada pengecatan model spray mungkin
akan lebih boros material namun hasilnya lebih halus dan merata dibanding dengan
menggunakan kuas. Jangan lupa pekerja mengenakan penutup hidung atau masker cat
saat jika melakukan kegiatan pengecatan khususnya cat semprot agar tidak terhirup ke
paru-paru.

52

Anda mungkin juga menyukai