Anda di halaman 1dari 25

BAB V

SYARAT – SYARAT TEKNIS


PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PLUMBING

PASAL 1
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

1.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pembongkaran dan pemasangan, pekerjaan
instalasi pengkabelan, kabel daya, stop kontak serta instalasi pengkabelan untuk penerangan. Pekerjaan
yang diuraikan adalah pekerjaan yang berkaitan diantaranya :
a. Biaya Penyambungan Listrik 13.000 VA
b. Instalasi Listrik Lampu dan Stop Kontak
c. Lampu Downlight Led 9 W
d. Lampu TL Led tipe RM 2X18 W
e. Stop Kontak
f. Stop Kontak AC
g. Saklar Tunggal
h. Saklar Seri
i. Exhaust Fan
j. Microphone
k. Outlet TV
l. Mixer Ampliter 60 W
m. Colon/Wall Speaker 10 w
n. Instalasi Mcb,Panel, Dan Kabel Freeder
o. Pas. Instalasi Kabel 4x10mm
p. Pas. Instalasi Kabel 4x4mm
q. Pas. Box Panel uk. 60 x 80cm + Aksesoris
r. MCCB 3P 10 A
s. MCB 1P 20A

PERSYARATAN MATERIAL

1) Kabel-kabel yang dipakai adalah dari jenisnya NYM, NYA, NYY yang memenuhi standard PLN
(SPLN) serta berinitial LMK
2) Stop kontak, saklar dan fitting serta peralatan listrik yang digunakan harus buatan dalam negeri yang
telah memenuhi standard PLN
3) Untuk trafo neon yang digunakan harus dengan merk Broco atau Ballast, sedangkan balon
pijar/TL/LED harus sekualitas merk Phillips
4) Penempatan Box Panel sekring harus mengikuti petunjuk dalam gambar, yang dipakai adalah dari
bahan ebonit
5) Lampu Downlight Led Kotak 6 W, 9 W, dan 12 W dengan merk Philips
6) Lampu RM 2X18 W dengan merk Philips
7) Saklar dan Stop kontak dengan merek Panasonic.

55
1.2 L I N G K U P P E K E R J A A N L I N G K U P P E K E R J A A N S I S T E M C A T U D A YA D
AN DISTRIBUSI LISTRIK
a. Penyambungan daya listrik tegangan rendah 3 fasa, 4 kawat, 220/380 V ke jaringan
PLN setempat
b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama tegangan rendah (PUTR),
panel -panel sub- distribusi (PSD), panel -panel penerangan/daya dan panel-panel
tegangan rendah lainnya sesuai dengan gambar perancangan
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan rendah 0,6/1 kV lengkap
dengan cable fitting dan paralatan bantu lainnya (sesuai gambar perancangan) :
1) Dari KWH Meter Menuju pane, dalam Ruangan, menggunakan kabel tegangan rendah
jenis NYY dengan ukuran sesuai gambar perancangan
2) Dari KW H Meter menuju ke panel, dalam ruangan dan panel-panel lainnya,
menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYY
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pembumian lengkap dengan kotak
kontrol, elektroda pembumian dan peralatan bantu lainnya
e. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat
beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol, peralatan bantu rak kabel dan peralatan
bantu lainnya).
1.3 Koordinasi
a. Adalah bukan tujuan spesifikasi teknik ini atau gambar -gambar perancangan untuk
menggambarkan secara detail tentang semua masalah dari peralatan-peralatan dan sambungan-
sambungannya. Kontraktor harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan - peralatan
bantu yang dibutuhkan
b. Gambar-gambar perancangan hanya menunjukkan secara umum tentang posisi dari peralatan-
peralatan, pengkabelannya dan lain- lain. Kontraktor harus mengadakan perubahan
-perubahan yang diperlukan yang disesuaikan dengan keadaan bangunan sebenarnya, tanpa
tambahan biaya
c. Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi teknik tapi tidak ditunjukkan pada gambar
perancangan atau sebaliknya , harus dilengkapi dan dipasang
1.4 Standar Dan Peraturan
a. Pertimbangan-pertimbangan Pra Rancangan Teknik Elektrikal
b. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), SNI 04-0225-2000
c. S tan da r Ind ust ri Indo ne sia (SII )
d. Standar PLN dalam wilayah daerah setempat
e. Standar negara lain yang berlaku di Indonesia seperti : IEC VDE, DIN, NEMA, JIS,
NFPA, dan lain-lain
f. Peraturan -Peraturan lain yang terkait
1.5 Pekerjaan Terkait
Referensi bagi pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan ini adalah :
a. Panel utama tegangan rendah (PUTR)
b. Pembumian

56
c. Kabel tegangan rendah
d. Penerangan dan kotak-kontak
e. Daftar merk/produk material
1.6 Gambar Kerja Dan Petunjuk Instalasi
a. Kontraktor harus mengirimkan, sebelum instalasi di pasang hal -hal sebagai berikut :
1) Gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan secara detail tentang pemasangan
(instalasi) peralatan-peralatan serta hubungan-hubungannya dengan pekerjaan lain
2) G a m b a r - g a m b a r k e r j a y a n g m e n u n j u k k a n p o s i s i - p o s i s i e l e v a s i ,
pengkabelan serta detail-detail pemasangan peralatan pada posisinya atau pada
ruangannya
3) Prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik pembuat peralatan
4) Brosur-brosur katalog yang lengkap tentang ukuran -ukuran peralatan, cara-cara
pemasangan dan persyaratannya , serta diagram pengkabelannya dari peralatan-peralatan
utamanya
b. Kontraktor juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian-bagian tertentu
yang dianggap perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas/MK
1.7 Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi
a. Kontraktor diharuskan membuat dan menyerahkan gambar- gambar instalasi terpasang (as built
drawing) yang telah disetujui Konsultan Pengawas/MK, kepada Pemberi tugas sebanyak 3 set
yang terdiri dari 1 set transparan dan 2 set cetak biru. Bila pekerjaan telah selesai dan paling
lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama
b. Kontraktor juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi dan perawatan dari
seluruh instalasi, dan peralatan kepada Pemilik paling lambat 30 hari kalender setelah
serah terima pertama
c. Kontraktor bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk Pemilik, sampai
yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/ mengoperasikan seluruh sistem dengan
baik
1.8 Masa Pemeliharaan dan Garansi
a. Setelah serah terima kedua Kontraktor/Supplier harus memberikan garansi terhadap
peralatan-peralatan yang dipasang serta mengadakan pemeliharaan/ service selama masa yang
ditentukan yaitu, Garansi selama 1 tahun dan Pemeliharaan selama 6 bulan
b. Selama masa pemeliharaan Kontraktor diwajibkan Menyelesaikan dan memperbaiki
kekurangan -kekurangan pekerjaan, Memelihara dan merawat peralatan yang dipasang secara
berkala sesuai dengan persyaratan pabrik, Melatih operator yang ditugaskan oleh Pemilik,
sehingga petugas tersebu t mahir dalam
menjalankan dan merawat peralatan-peralatan yang dipasang.
1.9 Pendidikan dan Pelatihan
Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan perawatan lengkap
dengan 3 copy operating/maintenance dan repair manual, segala sesuatunya atas biaya Kontraktor
1.10 P e r s ya r a t a n B a h a n / M a t e r i a l
a. Umum
Semua material yang dipasok dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material tersebut

57
harus cocok untuk dipasang di daerah beriklim tropis. Material -material haru s dari
produk dengan kualitas baik dan produksi terbaru. Untuk material -material, maka
Kontrktor harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan
menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
b. D a f t a r M a t e ri a l
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib mengisi daftar m a t e r i a l
y a n g m e n y e b u t k a n : m e r k , t i p e , k e l a s l e n g k a p d e n g a n brosur/katalog
yang dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk
komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi
c. P e n ye b u t a n Me rk / P r o d u k P a b r ik
Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau
kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk
material - material listrik utama, maka Kontraktor wajib melakukan didalam penawarannya
material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek
berjalan, terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan
oleh Kontraktor, yang diakibatkan o l e h s e s u a t u a l a s a n y a n g k u a t d a n d a p a t d
i t e r i m a o l e h K o n s u l t a n Pengawas/MK, Konsultan Perancang dan Pemilik, maka
dapat dipikirkan penggantian merk/tipe dengan suatu sanksi tertentu kepada Kontraktor

PASAL 2
PEKERJAAN PANEL TEGANGAN RENDAH

2.1 Lingkup pekerjaan


Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pernasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan
selama masa pemeliharaan, semua ijin -ijin yang terkait dengan pekerjaan kelistrikan, tenaga
teknisi dan tenaga ahli. Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar
dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.
2.2 T yp e d a n M a c a m
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang
ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada tegangan 220/380.
V, 3 fasa, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standar PUIL, IEC,
VDE/DIN, BS, NEC dan peraturan lain yang terkait.
a. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed),
column/wall mounting atau free standing untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap
dengan semua komponen-komponen yang ada :
- P-KWH Meter
- P-Unit

b. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi tercantum
dalam gambar perancangan sebagai panel yang masuk dalam lingkup pekerjaan
2.3 Karakteristik
- t e g a n ga n ke r ja : 400 V

58
- t e g a n ga n u j i : 3.000 V
- tegangan uji impulse : 20.000 V
- f re ku e n si : 50 Hz
2.4 K o n s t r u k s i
a. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya seperti
pengoperasian pemutus tenaga (MCCB), pemutus tenaga mini (MCB), pemasangan kembali
indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.
b. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk pemasangan
peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan
c. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus dibuat sedemikian
rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat
oleh petugas/operator
d. Panel harus dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi penguat besi siku atau
besi kanal dengan ukuran standar, sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan
masing-masing terpisah satu dengan yang lain dengan alat pemisah
e. Tiap panel harus terdiri dari bagian -bagian sebagai berikut
- ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan dengan baud
setelah switchgear dimatikan
- ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka yang dihubungkan dengan
sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya dapat dibuka bila bagian
dalam ruangan tersebut telah off/mati
- letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya
- finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
1. semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium
2. semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan, kemudian
secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cars ga lvan isa si a tau " Ch
rom ium P lat in g" a tau den gan "Zin c Ch rom ate Primer"
3. pengecatan akhir dilakukan dengan empat lapis cat oven atau cat "powder
coating", warna abu -abu atau warna lain yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Konsultan MK/Pemilik Proyek
b. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan mini circuit breaker (MCB) dengan
kapasitas pemutusan (breaking capacity) sekurang-kurangnya 4,5 simetris
Circuit B reaker lain nya harus da ri t ipe Moulded Case Circuits B reaker (MCCB) atau No
Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar perancangan dengan breaking
capacity seperti ditunjukkan dalam gambar perancangan.
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi thermal dan
instantaneous magnetic unit. MCCB utama dari setiap panel daya (power panel) harus dilengkapi
dengan "Phase Failure Relay" dan kabel kontrol harus tahan api
c. Busbar utama dalam panel harus dipasang mendatar dibagian bawah/atas d a n m e m p u n ya i
k e m a m p u a n h a n t a r a n a r u s t e r u s m e n e r u s s e k u r a n g k u ra n gn ya se b e sa r
1 , 5 (sa t u s e t e n ga h ) ka l i d a ri r a t in g a m p e re f ra m e pemutus tenaga utama.
Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99%

59
Busbars harus dicat dengan warna sesuai dengan aturan dalam PUlL 2000
Fasa : merah, kuning, hitam
Netral : biru
Pembumian : hijau – kuning
d. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut :
- f u n gs i p e ra la t a n d a la m p a n e l
- p o si s i t e rb u ka a t a u t e rt u t u p
- arah putaran dari handel pengontrol dari switch
- dan lain-lain

Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang

e. Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak dapat memberikan sertifikat pengujian
yang diakui oleh PLN (LMK) :
- p en gu jia n ke kua tan t e ga n gan impu ls
- p en gu jia n ken a ikan suh u/t empe ratu r
- p en gu jia n ke kua tan h ubun g sin gka t
- p en gu jia n unt uk a la t -a lat pe n gama n
- pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan apa yang dimaksud
- pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel- handel
- pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
- p eme riksa an ko nt inu ita s ra n gka ian

PASAL 3
PEKERJAAN KABEL DAYA TEGANGAN RENDAH

3.1 Lingkup pekerjaan


Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan
selama masa pemeliharaan, semua ijin -ijin yang terkait dengan pekerjaan kelistrikan, tenaga
teknisi dan tenaga ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis
ini maupun tambahan -tambahan lainnya.
3.2 Tipe dan Macam
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam -macam ukuran dan tipe yang sesuai
dengan gambar perancangan (NYA, NYM, NYY, 0,6/1 kV) kabel daya tegangan rendah ini harus
sesuai dengan standar SII atau SPLN.
3.3 Pemasangan dan Instalasi
a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan PUIL 2000
dan LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus j e l a s d i t a n d a i d e n g a n u k u r a n
n y a , j e n i s k a b e l n y a , n o m o r d a n j e n i s pintalannya.

Semua kawat dengan penampang 6 mm 2 keatas haruslah terbuat

60
secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil

2,5 mm 2 kecuali untuk pemakaian remote control.


Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari tipe :
- Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan konduit uPCV high
impact.
- Untuk kabel distribusi dan penerangan luar/jalan dengan menggunakan kabel
NYY.
- Untuk kabel-kabel dari diesel generator set menuju ke
P U T R menggunakan kabel jenis NYY.

Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton) h a r u s d i
masukkan dalam konduit g a l v a n i s d e n g a n u k u r a n y a n g disesuaikan
dengan kabel yang dilindungi.

b. " Sp lice" / P en cab anga n


Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan - sambungan baik dalam
feeder maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa
dicapai (accessible).
Sambungan pada kabel sirkit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus kokoh secara
elektrik, dengan car a "solderless connector". Jenis kabel tekanan, jenis compression
atau soldered.
Dalam membuat "splice" kone ktor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor
dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang
kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam kotak sambung, panel ataupun tempat lainnya harus
menggunakan konektor yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen, bakelite atau
PVC, yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran kabelnya.
c. B a h a n l s o l a s i
Semua bahan isolasi untuk splice, sambungan dan lain -lain seperti karet, PVC, asbes,
pita sintetik, resin, splice case compostion dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk
penggunaan, lokasi, tegangan dan lain -lain tertentu harus dipasang dengan cara
yang disetujui menurut anjuran badan yang berwenang dan atau pabrik pembuatnya.
d. S a m b u n g a n
- Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak - kotak penyambung yang
khusus untuk itu (misalnya kotak sambung dan lain- lain). Kontraktor harus
memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara p e n y a m b u n g a n y a n g d i n y a t
a k a n o l e h p a b r i k k e p a d a K o n s u l t a n Pengawas/MK.
- Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna -warna atau nama-namanya
masing-masing, dan harus diadakan Pengujian tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil Pengujian harus tertulis dan disaksikan oleh
Konsultan Pengawas/MK

61
Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan
- penyambunganpenyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai
- Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC / protolen yang
khusus untuk listrik.
- Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
- Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal suhu-suhu
pengecoran dan semua lubang-lubang udara harus dibuka selama pengecoran.
- Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi
dengan pipa baja dengan tebal 3 mm atau sekurang-kurangnya 2,5 mm.
e. Saluran Penghantar dalam Bangunan
- Untuk instalasi penerangan di tempat-tempat tanpa plafon gantung, saluran
penghantar (konduit) harus ditanam di dalam beton

Untuk instalasi penerangan di tempat -tempat dengan plafon


- gantung, saluran penghantar (konduit) harus ditempel pada beton atau dipasang diatas rak
kabel dengan tidak membebani plafon
- Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, digunakan saluaran beton, kecuali
untuk penerangan taman, digunakan pipa galvanis dengan ukuran sesuai dengan ukuran
kabelnya. Saluran beton dilengkapi dengan hand hole untuk belokan- belokan
- S e t ia p s a lu ra n ka b e l d a la m b a n gu n a n d ip e r gu n a ka n p ip a k o n d u it
sekurang-kurangnya 5/8" diameternya. Setiap pencabangan maupun pengambilan
keluar harus menggunakan kotak sambung yang sesuai dan sambungan yang lebih dari
satu harus menggunakan terminal strip di dalam kotak sambung
- Kotak sambung yang terlihat dipakai kotak sambung dengan tutup blank plate stainless
steel, tipe "star point".
- Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan kotak sambung harus d ile n
gka p i d e n ga n "so cke t / lo ck n u t" se h in gga p ip a t id a k m u d a h
tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang b e r a d
a padaketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus
dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap
jarak 50 cm
f. Pemasangan Kabel dalam Tanah
- Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 800 mm
- Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan bata merah, dan
diberi pasir, ditanam minimal sedalam 800 mm.
- Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 1.000 mm dan dilindungi dengan pipa
Galvanized dengan diameter minimum 2 kali diameter kabel.
- Kabel-kabelyang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa galvanis
atau pipa beton yang dilapisi dengan pipa PVC tipe AW, kabel harus berjarak tidak

62
kurang dari 300 mm dari pipa gas, air dan lain-lain
- Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih dari
bahan-bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan kimia
dan lain sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi dengan pasir kali setebal 100 mm.
kemudian kabel diletakkan, diatasnya diberi bata dan akhirnya ditutup dengan tanah urug
- Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung. harus
mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel dalam tanah.
- Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan marking yang jelas pada
jalur-jalur penanaman kabelnya. Agar memudahkan didalam pengoperasian, pengurutan kabel
dan menghindari kecelakaan akibat tergali/tercangkul.
3.4 Pengujian
a. Pengujian Pabrik
- P en gujian Ind ividu al
P e n g u j i a n i n i d i l a ku k a n p a d a se t ia p p o t o n g k a b e l d a n t e r d i r i d
a r i Pengujian sebagai berikut :
1) pengujian ukuran tahanan hantaran
2) pengujian dielektrik
3) pengukuran loss factor
- P e n g u j ia n K h u su s
Pengujian ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai. Pengujian
tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
1) pengujian tegangan impuls
2) pengujian mekanikal
3) pengukuran loss factor pada bermacam -macam suhu
4) pengujian dielektrik
5) pengujian perambatan (creep test)
b. Pengujian Lapangan
Pengujian setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam, penyambunganpenyambungan dan
pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengujian dielektrik/insulation test.
Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam tanah harus jelas dan tidak dapat dihapus

PASAL 4
PEKERJAAN SISTEM PENERANGAN

4.1 Umum
Pekerjaan sistem penerangan meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan
instalasi, pengujian, perbaikan selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga
seluruh sistem penerangan dapat beroperasi dengan baik dan benar.
4.2 Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem penerangan sesuai dengan gambar
perancangan

63
a. Lampu dan Armatur
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang tertera pada
gambar-gambar perancangan.
1) Semua lampu fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan
"power factor correction capasitor" yang cukup kuat terhadap kenaikan suhu dan beban mekanis
dari louver
2) Reflector terutama untuk ruangan kantor harus memakai bahan tertentu, sehingga diperoleh
derajat pemantulan yang sangat tinggi
3) Ventilasi di dalam kotak harus dibuat dengan sempurna. Kabel- kabel dalam kotak harus
diberikan saluran atau klem-klemn tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau
kapasitor
4) Kotak terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, diproses anti korosi proses
"posphating", dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat akhir dengan powder
coating warna putih
5) Kotak terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan terhadap
bahan kimia, maupun gas kimia serta cover dari clear polycarbonate harus tahan terhadap
bahan kimia, maupun gas kimia
6) Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai ketebalan minimum 0,7
mm
7) Ballast untuk lampu TL harus dari jenis "low loss ballast" dan harus pula dipergunakan single
lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu fluorescent)
8) Tabung fluorescent harus dari tipe TLD
9) Skedul lampu penerangan, harus mengacu ke gambar perancangan dan rancangan Konsultan
Perancang
b. Kabel lnstalasi
1) Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM, NYY).
2) Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 1,5 mm2 kode warna insulasi kabel harus
mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut
fasa R : merah
fasa S : kuning
fasa T : hitam
netral : biru
pembumian : hijau/kuning
c. Pipa Instalasi Pelindung Kabel
1) Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit uPVC high impact. Pipa,
elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu dengan
lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm
2) Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (T-Junction box)
dan armatur lampu
3) Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan pipa konduit uPVC, high

64
impact conduit-heavy gauge, sekurang-kurangnya diameter 19 - 25 mm.
4.3 Pengujian
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK dan disahkan oleh lembaga
yang berwenang meliputi :
a. Pengujian tahanan isolasi
b. Pengujian kekuatan tegangan impuls
c. Pengujian kenaikan suhu
d. Pengujian kontinyuitas

PASAL 5
PEKERJAAN KOTAK KONTAK DAN SAKLAR

5.1 Pengujian
Pekerjaan sistem kotak kontak dan saklar meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga
kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon
operator. Sehingga seluruh sistem kotak kontak dapat beroperasi dengan baik dan benar.
5.2 Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem kotak kontak dan saklar sesuai dengan
gambar perancangan yaitu :
a. Kotak kontak dinding yang dipakai adalah kotak kontak industrial 1 fasa + N + E, rating 250 V AC,
16 A, untuk pemasangan di dinding/kolom
b. Isolating Switches / cam switch atau rotary switch Isolating switches harus dipasang pada panel dan
dilengkapi dengan lampu indikator
c. Rating isolating switch harus Iebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada feeder di panelnya
d. Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 V AC, 3 fasa 415 V.
e. Saklar harus dipasang pada kotak
f. Kotak untuk Saklar dan Kotak Kontak
Kotak harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang dari 35
mm.
Kotak dari metal harus mempunyai terminal pembumian, saklar atau kotak kontak dinding terpasang
pada kotaknya harus menggunakan baud, pemasangan dengan cara yang mengembang tidak
diperbolehkan.
g. Pemasangan Stop Kontak dan Saklar
Stop Kontak dan Saklar dipasang ditanam didinding (inbow) yang penempatannya ditunjukkan dalam
gambar rencana.
Stop Kontak dan Saklar dipasang pada jarak 150 cm dari lantai jadi.
h. Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM).
Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode warna insulasi kabel harus
mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :

65
fasa R : merah
fasa S : kuning
fasa T : hitam
netral : biru
pembumian : hijau/kuning
i. Pipa Instalasi Pelindung Kabel
1) Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit uPVC high impact. Pipa,
elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu dengan
Iainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm.
2) Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (T-Junction box) dan
armatur lampu.
3) Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan pipa konduit uPVC,
high impact conduit-heavy gauge, sekurang-kurangnya diameter 19 - 25 mm.
j. P e n g u j i a n
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK dan disahkan oleh
lembaga yang berwenang meliputi :
1) Pengujian tahanan isolasi
2) Pengujian kekuatan tegangan impuls
3) Pengujian kenaikan suhu
4) Pengujian kontinyuitas

PASAL 6
PEKERJAAN SISTEM PEMBUMIAN DAN PENANGKAL PETIR

6.1 Bangunan Gedung


Seluruh bagian-bagian besi dalam bangunan harus dibumikan (grounded) secara baik, dengan cara
menghubungkannya kepada bare copper conductor pembumian yang telah tersedia, yaitu semua frame
konstruksi bangunan baja dan peralatan logam lainnya.
Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak (pintu-pintu) dilakukan dengan pita tembaga
fleksibel (braided copper wire), yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.
Semua sambungan-sambungan pada sistem pembumian harus dilakukan dengan baut dari campuran
tembaga. Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan harus ditanam sekurang-
kurangnya sedalam 6 m, sehingga dapat diperoleh tahanan pembumian setinggi- tingginya 2 Ohm.
6.2 P e r a l a t a n L o g a m L a i n n ya
Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan logam (panel-panel, housing peralatan, rak kabel,
pintu-pintu besi, tangki-tangki logam dan lain-lain) harus dihubungkan pada elektroda pembumian baik
secara terpadu atau secara terpisah (individual)
Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan harus ditanam sekurang-
kurangnya sedalam 6 m, sehingga dapat diperoleh tahanan pembumian setinggi-tingginya 2 Ohm.
Untuk peralatan-peralatan yang terletak di lantai atas, dapat dibuat hubungan pembumian terpadu, yaitu
dengan mengikuti standar-standar yang berlaku dalam PUIL 2000.
6.3 PENANGKAL PETIR
6.3.1 Lingkup Pekerjaan

66
a. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan instalasipenangkal petir
jenis non radioaktif, termasuk air terminal (batang penerima), downconductor
pentanahan/grounding dan bak kontrolnya serta peralatan lain yang berkaitandengannya sebagai
suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya seperti yangtertera pada gambar-gambar
maupun yang dispesifikasikan
b. Termasuk didalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan testingterhadap
seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 bulan
c. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum didalam gambar maupun padaspesifikasi/syarat-syarat
teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secarakeseluruhan harus juga
dimasukkan kedalam pekerjaan ini
6.3.2 PERSYARATAN MATERIAL
a. Air Terminal
-  Air terminal dari jenis non rdioaktif dengan radius minimal 70 meter merk “EF”
- Air terminal harus tidak mengalami korosi pada atmosfir normal
- Secara keseluruhan air terminal harus terisolasikan dari bangunan yang
dilindunginyapada seluruh kondisi.
b. Batang Peninggi
Sistem penangkal petir dipasang setinggi 1 (satu) meter dari atap bangunan, sesuai
denganrekomendasi pabrik pembuatnya, dan harus di sesuaikan dengan gambar arsitek
c. Salauran/Penghantar
- Saluran / penghantar haruslah memenuhi test standard IEC 60 – 1 : 1989 dari
kabelhigh voltage shielded 50 mm². Saluran penghantar ini mampu
mencegah terjadinyaside flashing dan electrification building. Penghantar dari batang peni
nggi / tiang kebak kontrol pentanahan seperti gambar rencana
- Seluruh saluran penghantar, harus diusahakan tidak ada sambungan baik
yanghorizontal maupun yang vertical / jalur menara, dengan kata lain kabel tersebut
harusmenerus dan utuh tanpa sambungan
d. Sambungan Pada Bak Kontrol
Sambungan pada bak kontrol harus menjamin suatu kontak yang baik antar penghantar
yangdisambung dan tidak mudah lepas. Sambungan harus diusahakan agar dapat dibuka
untukkeperluan pemeriksaan atau pengetesan tahanan tanah (ground resistance)
e. Penambat/Klem
Kabel yang turun kebawah vertikal harus diklem agar kuat, lurus dan rapi dan ditambatkanpada
rangka/dinding bangunan
f. Pentahanan
Tahanan tanah harus lebih kecil dari 2 Ohm. Ground rod harus terbuat dari tem bagaseperti
gambar rencana, ditanamkan kedalam tanah secara vertikal sedalam minimal 12 (duabelas) meter dan
harus mencapai air tanah
g. Bak Kontrol
Pada setiap ground road harus dibuatkan bak pemeriksaan (bak kontrol). Sambungan
dariDown Conductor ke elektroda Pentanahan harus dapat dibuka untuk keperluan pemeriksaantahanan
tanah. Bak kontrol banyaknya sesuai gambar rencana. Sambungan/klempenyambungan harus dari

67
bahan tembaga
6.3.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Pelaksana Pekerjaan harus mempunyai ijin khusus dan berpengalaman dalampemasangan
penangkal petir dan dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyekyang sudah pernah
dikerjakan
b. Pelaksana Pekerjaan berkewajiban dan bertanggung jawab atas pengurusan perijinaninstalasi
sistem penangkal petir oleh instalasi Depnaker wilayah setempat hinggamemperoleh sertifikasi /
rekomendas

PASAL 7
PEKERJAAN SANITAIR

7.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini termasuk dalam pekerjaan :
a. Pas. Closet Duduk
b. Pas. Closed Jongkok
c. Pas. Wastafel
d. Pas. Floor Drain
e. Pas. Jet Washer
f. Pas. Kran Air
7.2 Persyaratan Material
a. Untuk pekerjaan closet duduk menggunakan american standar , lengkap dengan asesorie
s
b. Floor drain menggunakan floor drain bahan stainless
c. Jet washer menggunakan bahan stainlees
d. Kran air menggunakan bahan stainless
7.3 Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
b. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan
sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Perencana/Konsultan Management
Konstruksi.
c. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/berbedaan ditempat
itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
d. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan
dan fungsinya.
e. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan Pemilik.
f.

PASAL 8

68
PEKERJAAN PLUMBING

8.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Plumbing yang dimaksud disini adalah pengadaaan dan pemasangan Instalasi Plumbing beserta
peralatan dan alat- alat bantu pendukung instalasi plumbing
Pekerjaan plumbing untuk proyek ini meliputi pekerjaan- pekerjaan sebagai berikut :
a. P eke rjaan I nsta la si p ip a
b. Pekerjaan Instalasi accesorises pipa
c. Pekerjaan pendukung instalasi pipa
d. P e ke rj a a n P e n ge ca t a n
8.2 Pekerjaan yang Berhubungan
a. Pekerjaan Plumbing merupakan pekerjaan umum dalam pekerjaan mekanikal. Untuk itu spesifikasi
pekerjaan ini berlaku juga untuk spesifikasi pekerjaan instalasi mekanikal lainnya
b. Instalasi-instalasi pekerjaan mekanikal yang didalamnya terdapat pekerjaan plumbing untuk proyek
ini adalah sebagai berikut :
- Instalasi Sistem Air Bersih
- Instalasi Sistem Air Bekas, Air Kotor, dan Air Hujan
c. Dalam melaksanakan pekerjaan plumbing, Pelaksana/Pemborong tetap
memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaaan mekanikal. Untuk itu Pelaksana/Pemborong
juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu :
- P e ke rj a a n E le kt ri ka l
- Pekerjaan Structure
- Pekerjaan Arsitek dan Interior
- Pekerjaan Sipil dan Land scape
8.3 Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan plumbing mengacu pada standart-standart dan peraturan-
peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
- SNI : Standart Nasional Indonesia
- SNI 03 - 6481 - 2000, Sistem plumbing – 2000
- SNI 07 -0242.1-2000, Spesif ikasi Pipa B aja dilas dan tanpa sambungan
dengan lapis hitam dan Galvanis panas
- SNI 19-6782-2002, Tata Cara Pemasangan Besi Daktil dan Perlengkapannya
- SNI 03-7065-2005, Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing
- PPI : Pedoman Plumbing Indonesia
- PDI : Plumbing and Drainage Institute
- ASTM : American Society for Testing and Materials
- ASME : American Society of Mechanical Engineers
- JIS : Japanese Industrial Standart
- DIN : Deutsches Institut fur Norm ung
- Peraturan PAM daerah setempat
- Peraturan Daerah setempat.
8.4 Persyaratan Teknis

69
a. Persyaratan Teknis Sistem
- Sistem Plumbing merupakan sistem perpipaan, tubing dan plumbing
fixtures. Sistem ini banyak dijumpai dalam instalasi mekanikal gedung seperti
halnya dalam instalasi air bersih dan air buangan/limbah gedung.
- Namun dalam spesifikasi pekerjaan plumbing disini mensyaratkan
spesifikasi pekerjaan perpipaan, peralatan terpasang dalam pipa (valves,
strainer, dsb) dan pendukung instalasi pipa. Untuk pekerjaan fixtures yang
berkaitan dengan peralatan faucets, shower, floor drain, dan peralatan semacam
lainnya disyaratkan dalam pekerjaan arsitek.
- Jika ada termasuk dalam pekerjaan di proyek ini, mengenai pekerjaan peralatan
yang berhubungan dengan fixtures seperti halnya heater, tanki air, dan
sebagainya, akan disyaratkan secara khusus dalam bab tersendiri.
b. Persyaratan Material
1) Material Pipa :
- Pipa Instalasi Air Bersih
Pipa PVC, Medium Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI 0039-87/BS, 1387-67
Merk Rucika, Wafin
- Pipa Instalasi Pipa Air Bekas, Air Kotor dan Air Hujan
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, AW Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI
06-0084-2002
Merk Rucika, Wafin
- Pipa Ventilasi Udara.- Air Bekas & Air Kotor
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI
06-0084-2002
Merk Rucika, Wafin
2) Material Fittings
- Fitting Pipa Instalasi Air Bersih.
Untuk ukuran Ø 15 mm s/d 50 mm : Thread connection,
Melleable Cast Iron, 16 kg/cm2. Standard : SNI, ANSI.
Untuk ukuran Ø 65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Steel Butt-Weld, 16
kg/cm2. Standard : SNI, ANSI.
- Fitting Instalasi Pipa Air Bekas , Air Kotor dan Air Hujan.
U n t u k u ku ra n Ø 1 5 m m s/ d 5 0 m m : I n je ct io n M o u ld in g
connection, AW Class. 10 kg/cm2, Standard : SNI 06-01351989.

Untuk ukuran Ø 65 mm s/d 300 mm : Slip-on Ring

Connection , AW Class , 10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989


3) Material Valves dan peralatan di jalur pipa air bersih.
- Gate Valves, Globe Valve, Check Valve dan Y- Strainer.
Untuk ukuran Ø 15 mm s/d 50 mm : Thread connection, Bronze,
10 kg/cm2. Standard : JIS 10 K.
Untuk ukuran Ø 65 mm s/d 300 mm : Flange connection,

70
Melleable Cast Iron, 10 kg/cm2. Standard : JIS 10 K.
- Floa t in g Va lve
Untuk ukuran Ø 15 mm s/d 50 mm : BSPT Thread, Brass or Bronze,

Working Pressure, min : 4 kg/cm 2. Standard : JIS 10 K


Untuk ukuran Ø 65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Brass or Bronze, 10
kg/cm2. Standard : JIS 10 K
- Flexible Joint
Thread or Flange Connection , Double Sphered, Rubber, Working Pressure :
10 kg/cm2
4) Hanger & Support
- Hangers Rod, U-Bolt diameter :
Ukuran diameter steel rod dan ulir menyesuaikan diameter pipa yang akan di
pasang dengan mengacu sebagai berikut :

Diameter Rod
Ukuran Pipa
& Ulir

Dia. < 2 1/2" 6 mm/M 6

Ø 3" s/d 4" 8 mm/M 8

Dia4> Ø 5" 12 mm/M 12


- Hangers :
Steel rod or Steel Band, Adjustable thread or turnbuckle, Swivel Ring or Steel
Band or Split Ring.
Untuk pipa berisolasi memakai rubber lining
- Supports:
Steel rod or Steel Band, Adjustable, U-bolt or flat strip steel with thread.
Untuk pipa berisolasi memakai rubber lining.
UNP and or L profile Steel.
- Clamps :
Steel rod or Steel Strip Band, Adjustable, U-bolt or steel bend with thread.
Untuk pipa berisolasi memakai rubber lining.
UNP and or L profile Steel
5) Kawat Las/Veld Electrode
- Kawat Las untuk Mild Steel High titania type covered electrode, Standard :
AWS A5.1 E6013
- Kawat Las untuk High tensile steel High titania type covered a low hydrogen
electrode, Standard : AWS A5.1 E7016
8.5 Persyaratan Pelaksanaan
a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan instalasi plumbing harus memenuhi persyaratan yang telah
diisyaratkan dalam persyaratan pelaksanaan mekanikal dan sudah berpengalaman dalam pekerjaan

71
instalasi plumbing. Selain itu Pelaksana/Pemborong harus melaksanakan prosedure pelaksanaan
sebagaimana Rencana Kerja, Pengajuan Material, Gambar Kerja, Prosedure Kerja, dan Ijin- ijin
pelakasanaan, As-built drawing dan K3 dalam persyaratan pelaksanaan pekerjaan mekanikal.
b. Pemasangan pipa dalam gedung.
Pemasangan Pipa pada ruang terbuka disini yang dimaksudkan adalah pemasangan pipa di atas
plafon, dalam ruang pompa, ground tank, dan beberapa tempat dalam bangunan yang pada akhirnya
nanti tidak tertutup dengan kontruksi lainnya. Beberapa ketentuan pemasangan pipa tersebut
adalah sebagai berikut :
- Pipa baja dan pipa PVC di pasang dalam ruang terbuka terdiri dari pipa
tegak/vertikal yang biasanya terpasang dalam shaft atau dalam dinding
dan pipa mendatar/horisontal yang sebagian besar terpasang di atas plafon atau di
bawah lantai dan dalam tanah.
- Pipa baja mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan
diclamp dengan penggantung dan penumpu yang dapat diatur (Adjustable)
dengan jarak sesuai ketentuan sebagai berikut :

Jarak Hanger /
Ukuran Pipa Support
Dia. < 1" 1m

2m
Ø 1" s/d 1 1/2"
Ø 2" s/d 3" 3m

Ø 4" s/d 6" 4m

- Untuk pipa PVC mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan diclamp
dengan penggantung dan penumpu yang dapat diatur (Adjustable)
dengan jarak sesuai ketentuan sebagai berikut:

Jarak Hanger /
Ukuran Pipa Support

Dia. 5 1" 0,7 m


1m
Ø 1" s/d 1 1/2"
Ø 2" 1,2m
Ø 2 1/ 2" s/d 5" 1,5 m

- Pipa tegak dan mendatar di dalam tembok yang menuju fixture unit harus ditanam
didalam tembok/lantai. Pelaksana harus membuat alur - alur lubang yang
diperlukan pada tembok sesuai dengan kebutuhan pipa.
- Untuk pipa yang menembus tembok, lantai , atap, atau kontruksi bangunan,
maka perlu di pasang sleves mempunyai ukuran yang cukup dengan
ketebalan minimum 0,2 cm dan memberikan kelonggaran kira - kira
1 cm pada masing -masing sisi di luar pipa ataupun isolasinya. Sleeves
untuk dinding dibuat dari pipa baja bangunan yang mempunyai lapisan kedap air

72
(Water Proofing). Sleeves tersebut harus khusus untuk penggunaan tersebut.
Flens dari Sleeves te rsebut haru s menjadi satu atau diberi klem
(Clamp) yang akan mengikat "Flashing Sleeves". Rongga antara pipa dan
sleeves harus dibuat kedap air dengan mengisinya dengan gasket atau
material lain yang kedap air.
- Untuk pipa terpasang pada line yang sama, atau pipa bersebelahan dan pipa
yang dekat dinding atau kontruksi mati, maka jarak pipa ke pipa dan
pipa ke dinding harus memenuhi jarak tertentu. Jarak tersebut untuk
menghindari tumpang tindih pipa, mudahkan operasional dan pemeliharaan.
- Semua pipa dari besi/baja yang dilapis harus dicat dasar/primer dan dicat
finish dengan warna jenis instalasi pipa.
- Pipa datar untuk instalasi air bekas, air kotor , vent dan air dipasang
dengan kemiringan min imal 2% untuk pipa sampai dengan diameter
3" dan minimal 1% untuk pipa 4" atau ditentukan lain dalam gambar.
- Sambungan pipa cabang pvc untu instalasi air bekas, air kotor dan air hujan
menggunakan jenis Y (Tee-Y) , dan menggunakan jenis long sweep elbow
belokan.
c. Pemasangan Pipa dalam tanah.
Pelaksanaan pemasangan pipa dalam tanah harus memperhatikan ketentuan sebagai
berikut :
- Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah/di dalam tanah harus mempunyai
kedalaman minimal 60 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah.
Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak/tertumpu dengan dengan baik. Apabila dijumpai perletakan pipa
melintasi jalan kendaraan karena dalamnya galian tidak memenuhi syarat (60
cm), maka pipa pada bagian pengurugan teratas harus pelindung berupa
pipa besi dengan diameter diatas pipa terpasang atau dengan plat beton
bertulang setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga plat beton
tidak bertumpu pada pipa.
- Semua pipa dari besi/ba ja yang ditanam dalam tanah harus terisolasi
rapi dengan karung goni dan dilapisi aspalt untuk mencegah/menhambat korosi
dari luar.
- Semua pipa yang akan ditutup/ditimbun dengan tanah, telah d i l a k u k a
n t e s t t e k a n d a n d e s i n f e k s i t e r h a d a p pipa yang bersangkutan.
- Untuk menjaga kestabilan posisi pipa, pada setiap belokan dan dekat fitting
dipasang thrust block.
- Penimbunan tanah dilakukan terlebih dahulu dengan pasir setebal 15 cm
kemudian tanah asli atau urugan. Tanah timbunan selanjutnya dipadatkan
disesuaikan dengan kekerasan tanah asli.
d. Test dan Commisioning
Yang dimaksudkan dengan Test dan Commisioning disini adalah pengujian dan treatment terhadap
instalasi pipa yang akan dipasang maupun yang sudah dipasang. Pengujian pipa dilaksnakan secara

73
partial (bagian-per bagian) dan atau secara menyeluruh. Beberapa ketentuan pengujian
pipa tersebut adalah sebagai berikut :
- Pipa Air Bersih
Setelah semua pipa terpasang dan perlengkapannya
terpasang harus dilakukan selama 8 jam terus menerus tanpa terjadi
penurunan tekanan.
- Pipa Fire Fighting
Setelah semua pipa terpasang dan perlengkapannya terpasang harus dilakukan
pengujian dengan tekanan hidrolik sebesar 20 kg/cm selama 4 jam terus
menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
- Pipa Air Bekas, Air Kotor, Air Hujan, dan Ventilasi Udara
Untuk pipa air bekas, air kotor, air hujan, dan ventilasi udara dilakukan test
genang dengan menyumbat semua ujung pipa dan menyediakan lubang
yang tertinggi untuk pengisian air. Sistem tersebut harus menahan air yang
diisikan minimum selama 2 jam tanpa terjadi penurunan air.
- Desinfeksi.
Pelaksana harus melaksanakan disinf eksi dan pembilasan
terhadap seluruh instalasi pipa air bersih. Disinfeksi dilakukan dengan cara.
Diisi larutan chlorine yang mengandung 50 ppm, dan dibiarkan
selama 24 jam sebelum dibilas dan digunakan atau dipakai kembali.
Diisi larutan chlorine yang mengandung 200 ppm, dan dibiarkan
selama 1 jam sebelum dibilas dan digunakan kembali.
Setelah 24 jam seluruh pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih
sehingga chlorine tidak lebih dari 0,2 ppm.
8.6 Jaminan dan Garansi
a. Jaminan Pekerjaan
Jaminan Pekerjaan berlaku untuk Material yang terpasang dalam pekerjaan. Pipa, Valves, dan
material yang termasuk dalam pekerjaan plumbing harus berasal oleh Pabrik material tersebut atau
agen resmi yang dtunjuk oleh pabrik tersebut. Pabrik dan atau agen resmi tersebut harus berdomisili di
Indonesia.
Pelaksana/Pemborong juga harus melaksanakanpekerjaan
maintenance terhadap pekerjaan plumbing setelah serah terima pekerjaan selama minimal 6
bulan atau selama kurun waktu yang telah disepakati bersama berdasarkan peraturan pekerjaan
proyek
b. Garansi dan Spare Part.
Selain itu suku cadang atau Spare Part untuk servis selama 1 (tahun) perawatan harus diserahkan
sebagai pendukung kelengkapan serah terima pekerjaan.
Pelaksana/Pemborong harus menyerahkan Surat Jaminan "After Sales Service" dari agen tunggal atau
dari distributor yang berdomisili di Indonesia yang ditunjuk oleh pabrik.
c. Serah Terima Pekerjaan.
Pekerjaaan plumbing merupakan bagian pekerjaan instalasi mekanikal. Untuk itu Serah Terima
Pekerjaan berdasarkan instalasi yang bersangkutan secara menyeluruh.

74
Prosedur Serah Terima Pekerjaan Mekanikal harus menyesuaikan dengan peraturan
yang berlaku di pekerjaan/proyek ini.

PASAL 9
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH

9.1 Umum
a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan Instalasi Air Bersih yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan
pemasangan peralatan alat bersih dan alat-alat bantu pendukung instalasi, dari sumber air,
penampung air, dan distribusi air sampai pengguna air bersih.
- Pekerjaan Instalasi Air Bersih dalam proyek ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Instalasi Sumur
2. Pekerjaan Instalasi Pompa (Pompa Submesible Ex. Grundfos JP Basic 5)
3. Pekerjaan Instalasi Tanki Air Bersih (Roof Tank Kap. 1050 L)
4. Pekerjaan Instalasi PDAM
5. Pekerjaan Plumbing
b. Pekerjaan yang Berhubungan
- Spesifikasi pekerjaan instalasi air bersih sebagian sudah disyaratkan d a l a m p e r k e r j a a n
plumbing. Dalam bab ini Iebih banyak mengisyaratkan spesifikasi
pekerjaan sistem dalam instalasi air bersih
- Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi air bersih Pelaksana/Pemborong tetap
memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaaan mekanikal. Untuk itu Pelaksana/
Pemborong juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu :
1. Pekerjaan Elektrikal.
2. Pekerjaan Structure
3. Pekerjaan Arsitek dan Interior.
4. Pekerjaan Sipil dan Landscape.
c. Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan instalasi air bersih mengacu pada standart-standart dan
peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
1. SNI: Standart Nasional Indonesia.
2. PPI: Pedoman Plumbing Indonesia
3. PDI: Plumbing and Drainage Institute
4. Peraturan PAM daerah setempat
5. Peraturan Daerah setempat
9.2 P e r s y a r a t a n T e k n i s
a. Persyaratan Teknis Sistem
1. Sistem Instalasi Air Bersih merupakan sistem penyediaan air bersih, penampung air
bersih, distribusi air bersih dan plumbing fixtures
2. Air bersih berasal dari air PDAM dan atau sumur dangkal dan atau sumur dalam.
3. Selanjutnya air bersih di transfer ke Tower Tank dengan menggunakan Lifting Pump.

75
4. Dari Tower Tank air selanjutnya didistribusikan secara gravitasi melalui pipa tegak
dalam shaft dan datar ke plumbing fixture di Toilet dan Pantry unit hunian
b. Persyaratan Material
1. Material Instalasi Plumbing
Material yang dipakai instalasi plumbing : pipa, valves, peralatan pada jalur pipa,
hanger dan support, dan material pendukung lainnya disyaratkan dalam
pekerjaan plumbing.
2. Material Tanki Air Bersih.
Spesifikasi Material tanki -tanki air bersih yang dipakai dalam perkerjaan
instlasi air bersih ini Tank Roof Kapasitas 1050 Liter Ex. Penguin TB1 10
3. Material Pompa Air Bersih.
Spesifikasi Material pompa-pompa yang dipakai dalam perkerjaan instalasi air
bersih disyaratkan dalam bab pekerjaan ini adalah Pompa Submesible Ex. Grundfos
JP Basic 5 Lengkap Terpasang
c. Persyaratan Pelaksanaan
1. Pekerjaan instalasi air bersih adalah pekerjaan suatu sistem. Untuk itu pelaksana
harus memenuhi persyaratan spesifikasi pekerjaan mekanikal, pekerjaan
plumbing, pekerjaan sumur, pekerjaan pompa, pekerjaan tanki, dan sebagainya yang
telah disyaratkan pada bab-bab yang bersangkutan.
2. Persyaratan administrasi dan prosedur pelaksanaan diisyaratkan dalam bab
pekerjaan mekanikal. Persyaratan teknis diisyaratkan dalam bab-bab yang berkaitan
dengan pekerjaan tersebut.
3. Sebelum melaksanakan Test & Commisioning terhadap instalasi sistem air
bersih, Kontraktor harus telah melaksanakan partial test terhadap instalasi plumbing,
pompa air bersih, tanki air bersih, dan peralatan lainnya dalam instalasi air bersih.
4. Test dan Commisioning instalasi air b ersih merupakan test &
commisioning suatu sistem. Pekerjaan ini bisa berfungsi sebagai running-test suatu
rangkaian sistem. Pelaksanaan test bisa di bagi beberapa bagian menurut fungsi
sistem.
9.3 Jaminan dan Garansi
a. Jaminan Pekerjaan
1. Jaminan Pekerjaan merupakan jaminan pekerjaan instalasi sistem air bersih. Sehingga
jaminan pekerjaan merupakan jaminan keandalan operational sistem dan material
peralatan yang dipakai.
2. P e l a k s a n a / P e m b o r o n g juga harus melaksanakanpekerja
a n maintenance terhadap pekerjaan instalasi air bersih setelah serah terima
pekerjaan selama minimal 6 bulan atau selama kurun waktu yang telah disepakati
bersama berdasarkan peraturan pekerjaan proyek
b. Garansi dan Spare Part
1. Garansi instalasi air berlaku terhadap unit-unit terpasang dalam instalasi sistem ini
dengan masa garansi selama 1 tahun setelah serah terima unit.
2. Garansi Spare Part unit terpasang dalam instalasi air bersih menagacu pada ketentuan

76
garansi spare part yang terkait.
c. Serah Terima Pekerjaan
1. P e ke rja a a n instalasi air bersih dinyatakan selesai jika Pelaksana/Pemborong
telah melaksanakan pemasangan instalasi dan telah beroperasi dengan baik sesuai
perencanaan awal
2. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Instalasi Air bersih harus mendapat
persetujuan Pengawas atau Managemen Kontruksi.

PASAL 10
PEKERJAAN INSTALASI AIR LIMBAH GEDUNG

10.1 Umum
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan Instalasi Air Limbah Gedung yang dimaksudkan disini adalah
pengadaaan dan pemasangan peralatan untuk instalasi air bekas, instalasi air kotor
dan air hujan.
2. Pekerjaan Instalasi Air Limbah Gedung dalam proyek ini meliputi pekerjaan-
pekerjaan sebagai berikut :
- Pekerjaan Instalasi Plumbing
- Pekerjaan Instalasi Unit Pengolah Limbah
3. Pekerjaan yang berkaitan dengan Air Limbah yang tercampur larutan disyaratkan dalam
pekerjaan neutralizing Plant.
b. Pekerjaan yang Berhubungan
1. Spesifikasi pekerjaan instalasi air limbah gedung sebagian besar sudah disyaratkan
dalam perkerjaan plumbing. Dalam bab ini lebih banyak mengisyaratkan spesifikasi
pekerjaan sistem dalam instalasi air limbah gedung
2. Da la m me la ksa n a ka n p e ke rja an in st ala si a ir lim b a h ge d u n g,
Pelaksana/Pemborong tetap memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaan
mekanikal. Untuk itu Pelaksana/Pemborong juga harus memperhatikan pekerjaan
yaitu :
- Pekerjaan Elektrikal
- Pekerjaan Structure
- Pekerjaan Arsitek dan Interior
- Pekerjaan Sipil dan Landscape
c. Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan air limbah gedung mengacu pada standart-standart dan
peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
- SNI: Standart Nasional Indonesia
- PPI: Pedoman Plumbing Indonesia
- PDI: Plumbing and Drainage Institute
- Keputusan Mentri Lingkungan Hidup
- Peraturan PAM daerah setempat
- Peraturan Daerah setempat

77
10.2 Persyaratan Teknis
a. Persyaratan Teknis Sistem
1. Instalasi Sistem Air Bekas merupakan sistem penyaluran air buangan yang berasal dari
air buangan floor drain dan sink di toilet maupun p a n t r y m e l e w a t i p i p a d
a t a r d a n p i p a t e g a k m e n u j u s a l u r a n gedung/kawasan/kota atau ke
unit pengolahan limbah.
2. Instalasi Sistem Air Kotor merupakan sistem penyaluran air buangan yang
berasal dari air buangan closet dan urinal di toilet melewati pipa datar dan pipa
tegak menuju ke unit pengolahan limbah.
3. Instalasi Sistem Air Hujan merupakan sistem penyaluran air hujan yang berasal
dari atap gedung, dan atau tempias hujan di balkon melewati pipa datar dan pipa
tegak menuju ke saluran gedung/kawasan/kota atau ke unit pengolahan limbah.
4. Berhubung dalam perencanaan pembangunan ini belum disertai dengan pekerjaan saluran
keliling pada bangunan, maka dari itu untuk mengalirkan air hujan ke saluran kota maka
pihak pelaksana harus dapat membuatkan saluran drainase sederhana agar dapat
mengalirkan air hujan dari bangunan ke riol kota
5. Instalasi Sistem Pengolah Air Limbah merupakan sistem pengolah air limbah yang
berasal dari gedung kemudian diolah Unit Pengolah Air Limbah sehingga air keluar
menuju ke saluran gedung / kawasan / kota memenuhi persyaratan / ketentuan air limbah.

b. Persyaratan Material
1. Material Instalasi Pipa Air Bekas, Air Kotor ,Air Hujan dan Ventilasi
Material yang dipakai instalasi plumbing pipa, valves, peralatan pada jalur pipa,
hanger dan support, dan material pendukung lainnya disyaratkan dalam
pekerjaan plumbing.
2. Material Pengolah Limbah
Spesifikasi Material unit pengolah limbah yang dipakai dalam perkerjaan
instalasi air limbah gedung ini disyaratkan dalam bab pekerjaan pengolah limbah.
c. Persyaratan Pelaksanaan
1. Pekerjaan instalasi air limbah gedung adalah pekerjaan suatu sistem. Untuk itu
pelaksana harus memenuhi persyaratan spesifikasi pekerjaan mekanikal,
pekerjaan plumbing, pekerjaan pengolah limbah, dan pekerjaan pompa yang telah
disyaratkan pada bab-bab yang bersangkutan.
2. Persyaratan administrasi dan prosedur pelaksanaan pekerjaan ini diisyaratkan
dalam bab pekerjaan mekanikal.
3. Testing & Commisioning terhadap instalasi sistem air bekas air kotor, dan air hujan,
terdiri testing terhadap instalasi plumbing dan instalasi p e n go la h lim ba h . S
p e sif ika si p e la ksa n aa n pe ke rja a n t e st in g disyaratkan dalam
pekerjaan plumbing. Testing dan Commisioning instalasi pengolah Limbah
disyaratkan dalam pekerjaan pengol ah limbah
10.3 Jaminan dan Garansi
a. Jaminan Pekerjaan

78
1. Jaminan Pekerjaan merupakan jaminan pekerjaan instalasi sistem air b e ka s, air
ko t o r, d a n a ir h u ja n . S e h in gga ja m in a n p e ke rja an merupakan
jaminan keandalan operational sistem plumbing dan material peralatan yang
dipakai dalam sistem secara keseluruhan
2. P e l a k s a n a / P e m b o r o n g juga harus melaksanakanpekerja
a n maintenance terhadap pekerjaan instalasi sistem air bekas, air kotor, dan air
hujan, setelah serah terima pekerjaan selama minimal 6 bulan atau selama kurun waktu
yang telah disepakati bersama berdasarkan peraturan pekerjaan proyek.
b. Garansi dan Spare Part
1. Garansi instalasi air berlaku terhadap unit -unit terpasang dalam instalasi sistem
ini dengan masa garansi selama 1 tahun setelah serah terima unit.
2. Garansi Spare Part unit terpasang dalam instalasi air Limbah gedung mengacu pada
ketentuan garansi spare part yang terkait.
c. Serah Terima Pekerjaan
1. Pekerjaaan instalasi sistem air bekas, air kotor, dan air hujan, dinyatakan
selesai jika Pelaksana/Pemborong telah melaksanakan pemasangan instalasi, test
dan telah beroperasi dengan baik sesuai perencanaan awal
2. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan instalasi sistem air bekas, air kotor, dan air
hujan, harus mendapat persetujuan Pengawas atau Managemen Kontruksi.

79

Anda mungkin juga menyukai